Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah
Abu Yahya,1.Antum berkata di bwh,"Perkataan selain Rosulullah shallallahu a'layhi wa sallam dapat ditolak atau diterima selama tidak menyelisihi sunnah beliau..."Nah gitu dong...kalimat antum di atas itu saya sefaham...boleh memakaiperkataan2 selain Rosul Saw selama ndak menyelisihi sunnah beliau. Kalauini setuju saya, Abu Yahya! ^_^2.Tp yg saya ndak setuju yaitu perkataan antum di email lalu yaitu,"...adapun perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof danberbagai gelar lainnya tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi..."Sebab antum di sini ndak menjelaskan nomer 1 di atas (Atau saya khilaf?Kalau saya khilaf, mohon dima'afkan)3.Antum berkata di email kemarin,"...Sehingga muncul tokoh-tokoh yang mengaku sebagai orang pintardikalangan mereka dengan embel-embel gelar Syaikh, Sayyid, Habaib,Kyai, Mursyid dan berbagai gelar yang menawan sebagai pemikat untukdi kultuskan, untuk di puja untuk diambil perkataannya dan lbh jeleknyalagi dengan seenaknya mengkhususkan bidah (perkara baru dalam agama)dengan kategori yang bermacam-macam."Antum blm jwb pertanyaan dlm rangka menanggapi pernyataan antum diatas, yaitu:"Contohken YANG MINTA u/ dikultuskan / dipuja dgn gelar2 spt itu, AbuYahya !"Jangan karena oknum satu dua orang lalu antum menyama-ratakan semuaorang yg memakai gelar itu, dong...jangan karena ndak sefaham dgn antumlalu antum menganggap gelar mereka itu sbg pemikat u/ dikultuskan, dipujadsb itu ! Lht dong kenapa beliau disebut Kyai, lht dong kenapa beliau itudisebut Habaib (karena nasab atau karena beliau pengen dipuja / pengendikultuskan? lht alasan kenapa beliau disebut demikian!)...dst.Saya ndak melarang antum mengamalkan yg antum fahami, silahkan saja.Hak antum kok! Saya hanya ingin menyampaikan bahwa jangan mencobamenghubung-hubungkan hal2 yg sebenernya ndak ada hubungannya. Lihatkasus Habaib, apa hubungannya nasab dgn bid'ah ? Beliau disebut Habaibkarena memahami bid'ah berbeda dg faham antum atau karena nasab ataukarena beliau semua (?) ingin diambil perkataannya ?Silahkan saya dijelaskan ya, Abu Yahya...4.Antum berkata di bwh,"...semoga anda semakin dewasa dalam memahami sesuatu..."Amiiinnn...trm ksh, semoga begitu juga dgn antum, semakin dewasa dalammemahami sesuatu. ;-)Mohon ma'af dan trm ksh.Wslm, Yusa- Original Message -From: [EMAIL PROTECTED]To: "Yusa" [EMAIL PROTECTED]Sent: Friday, June 09, 2006 2:27 PMSubject: Re: [keluarga-islam] Cap "Pembuat bid'ah" Saya mencegah bentuk jiddal ala bizantiun, kalo saja anda memahami maksud saya niscaya anda tdk perlu bertanya lagi. Perkataan selain Rosulullah shallallahu a'layhi wa sallam dapat ditolakatau diterima selama tidak menyelisihi sunnah beliau, adapun perkataan Habaib/Maulana/Kyai/Gus dan berbagai gelar lainnya ditempatkan pada "Siapa yang menyampaikan" seperti yg saya katakan berulang kali: Ilmu itu adalah agama itu sendiri, maka perhatikan dimana kalian mengambilnya. Barokalloohu fiyk, semoga anda semakin dewasa dalam memahami sesuatu, dan terakhir..jika anda menemukan berbeda dengan pendapat dgn saya, coba kembalikan kepada al-Qur'an dan as-Sunnah dengan syarat menurut pemahaman para salafus sholeh, bukan yang lainnya. InsyaAllah saya ruju' pada kebenaran. Terimakasih atas nasehatnya. Abu Yahya Adz-Dzahabi http://smd.antibidah.net __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-islam" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __,_._,___
Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah
Abu Yahya berkata di bwh, ...adapun perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan berbagai gelar lainnya tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi... Ada apa dg perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof, Abu Yahya? Apa perkataan beliau2 menyelisihi al-Qur'an dan Sunnah? Apa perkataan2 antum tdk ada yg menyelisihi keduanya? Antum berkata juga, Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena kelompok (hizb) tertentu. Apa antum dlm berkata itu bener2 bebas dari hawa nafs / karena hizb tertentu? Do you? Ndak nggih? Semoga saja 'nggih-lah'...amiiinnn. ^_^ Wslm, Yusa ___ 4d. Re: Cap Pembuat bid'ah Posted by: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] haceelminus Date: Thu Jun 8, 2006 11:12 pm (PDT) Bagaimana jika kita 'menghakimi' dengan al-Qur'an dan as-Sunnah ? Bagamana jika 'menghujat' orang-orang 'jahil' dengan 2 wahyu tersebut ? Nampaknya anda mencoba mengaburkan makna haramnya berhukum selain Allah dan RosulNya, adapun perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan berbagai gelar lainnya tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi. Jadi tetapkanlah hukum itu menurut Allah ta'ala dan RosulNya. Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena kelompok (hizb) tertentu. wAllahul a'lam Abu Yahya Adz-Dzahabi Yahoo! Groups Sponsor ~-- Everything you need is one click away. Make Yahoo! your home page now. http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM ~- Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah
Saya mencegah bentuk jiddal ala bizantiun, kalo saja anda memahami maksud saya niscaya anda tdk perlu bertanya lagi. Perkataan selain Rosulullah shallallahu a'layhi wa sallam dapat ditolak atau diterima selama tidak menyelisihi sunnah beliau, adapun perkataan Habaib/Maulana/Kyai/Gus dan berbagai gelar lainnya ditempatkan pada Siapa yang menyampaikan seperti yg saya katakan berulang kali: Ilmu itu adalah agama itu sendiri, maka perhatikan dimana kalian mengambilnya. Barokalloohu fiyk, semoga anda semakin dewasa dalam memahami sesuatu, dan terakhir..jika anda menemukan berbeda dengan pendapat dgn saya, coba kembalikan kepada al-Qur'an dan as-Sunnah dengan syarat menurut pemahaman para salafus sholeh, bukan yang lainnya. InsyaAllah saya ruju' pada kebenaran. Terimakasih atas nasehatnya. Abu Yahya Adz-Dzahabi http://smd.antibidah.net - Original Message - From: Yusa [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 09, 2006 4:42 PM Subject: Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah Abu Yahya berkata di bwh, ...adapun perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan berbagai gelar lainnya tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi... Ada apa dg perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof, Abu Yahya? Apa perkataan beliau2 menyelisihi al-Qur'an dan Sunnah? Apa perkataan2 antum tdk ada yg menyelisihi keduanya? Antum berkata juga, Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena kelompok (hizb) tertentu. Apa antum dlm berkata itu bener2 bebas dari hawa nafs / karena hizb tertentu? Do you? Ndak nggih? Semoga saja 'nggih-lah'...amiiinnn. ^_^ Wslm, Yusa ___ 4d. Re: Cap Pembuat bid'ah Posted by: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] haceelminus Date: Thu Jun 8, 2006 11:12 pm (PDT) Bagaimana jika kita 'menghakimi' dengan al-Qur'an dan as-Sunnah ? Bagamana jika 'menghujat' orang-orang 'jahil' dengan 2 wahyu tersebut ? Nampaknya anda mencoba mengaburkan makna haramnya berhukum selain Allah dan RosulNya, adapun perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan berbagai gelar lainnya tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi. Jadi tetapkanlah hukum itu menurut Allah ta'ala dan RosulNya. Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena kelompok (hizb) tertentu. wAllahul a'lam Abu Yahya Adz-Dzahabi Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links __ NOD32 1.1588 (20060609) Information __ This message was checked by NOD32 antivirus system. http://www.eset.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- You can search right from your browser? It's easy and it's free. See how. http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM ~- Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah
Saya mencegah bentuk jiddal ala bizantiun, kalo saja anda memahami maksud saya niscaya anda tdk perlu bertanya lagi. Perkataan selain Rosulullah shallallahu a'layhi wa sallam dapat ditolak atau diterima selama tidak menyelisihi sunnah beliau, adapun perkataan Habaib/Maulana/Kyai/Gus dan berbagai gelar lainnya ditempatkan pada Siapa yang menyampaikan seperti yg saya katakan berulang kali: Ilmu itu adalah agama itu sendiri, maka perhatikan dimana kalian mengambilnya. Barokalloohu fiyk, semoga anda semakin dewasa dalam memahami sesuatu, dan terakhir..jika anda menemukan berbeda dengan pendapat dgn saya, coba kembalikan kepada al-Qur'an dan as-Sunnah dengan syarat menurut pemahaman para salafus sholeh, bukan yang lainnya. InsyaAllah saya ruju' pada kebenaran. Terimakasih atas nasehatnya. Abu Yahya Adz-Dzahabi http://smd.antibidah.net - Original Message - From: Yusa [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 09, 2006 4:42 PM Subject: Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah Abu Yahya berkata di bwh, ...adapun perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan berbagai gelar lainnya tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi... Ada apa dg perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof, Abu Yahya? Apa perkataan beliau2 menyelisihi al-Qur'an dan Sunnah? Apa perkataan2 antum tdk ada yg menyelisihi keduanya? Antum berkata juga, Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena kelompok (hizb) tertentu. Apa antum dlm berkata itu bener2 bebas dari hawa nafs / karena hizb tertentu? Do you? Ndak nggih? Semoga saja 'nggih-lah'...amiiinnn. ^_^ Wslm, Yusa ___ 4d. Re: Cap Pembuat bid'ah Posted by: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] haceelminus Date: Thu Jun 8, 2006 11:12 pm (PDT) Bagaimana jika kita 'menghakimi' dengan al-Qur'an dan as-Sunnah ? Bagamana jika 'menghujat' orang-orang 'jahil' dengan 2 wahyu tersebut ? Nampaknya anda mencoba mengaburkan makna haramnya berhukum selain Allah dan RosulNya, adapun perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan berbagai gelar lainnya tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi. Jadi tetapkanlah hukum itu menurut Allah ta'ala dan RosulNya. Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena kelompok (hizb) tertentu. wAllahul a'lam Abu Yahya Adz-Dzahabi Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links __ NOD32 1.1588 (20060609) Information __ This message was checked by NOD32 antivirus system. http://www.eset.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get to your groups with one click. Know instantly when new email arrives http://us.click.yahoo.com/.7bhrC/MGxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM ~- Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah
Cap Pembuat Bidah Maulana Syaikh Hisyam Kabbani Nabi shallallahu 'alaihi wassalam. menggambarkan suatu masa ketika mereka yang mengikuti sunah akan dicap sebagai pembuat bid'ah. Ibn Masûd berkata: Apa jadinya jika bid'ah merajalela dan anak kecil tumbuh dalam kondisi semacam itu, dan orang tua sudah memutih rambutnya, dan urusan kalian atau kepemimpinan akan diserahkan kepada selain orang Arab, hingga ketika seseorang mengikuti sunah, ia akan disebut sebagai pembuat bid'ah. Mereka bertanya, Ya Abû Abd al-Rahmân, akankah hal itu akan terjadi? Ia menjawab, Ketika pemimpin kamu semakin banyak, namun orang-orang jujur semakin berkurang, dan jumlah pembaca Alquran bertambah, sedangkan jumlah fukaha akan menurun, dan mereka akan mempelajari (secara intensif) bidang ilmu selain agama. Orang akan bekerja mencari dunia dan meninggalkan kerja untuk akhirat. Hadis ini merujuk pada suatu masa ketika anak-anak muda akan dibesarkan dalam suasana penuh bid'ah, dan orang-orang tua telah mengetahuinya. Kini kita menyaksikan berbagai bentuk bid'ah yang tak terhitung banyaknya, terutama dalam berbagai bentuk ideologi yang membanjiri dunia Islam, dari sekuralisme hingga nasionalisme. Orang-orang yang mengikuti ideologi baru ini akan mengatakan kepada kita bahwa segala peninggalan masa lalu adalah keliru, mundur, dan terbelakang. Pada saat-saat seperti itu, urusan orang-orang Islam (atau kepemimpinan umat Islam) akan diserahkan kepada orang-orang non-Arab. Itu berarti orang-orang asinglah yang mengontrol Dunia Islam. Kita telah menyaksikan hal itu pada masa sekarang, ketika seseorang tiba-tiba muncul dan menjadi penguasa di negeri Islambiasanya mereka yang tidak punya landasan pengetahuan agama dan hanya berminat terhadap kekuasaan. Pada saat-saat seperti itu, siapa pun yang mengikuti sunah Nabi akan dipandang sebagai penentang ideologi zaman dan akan dinilai sebagai pembuat bid'ah. Hal tersebut telah diprediksi 1400 tahun yang silam. Dan kini, orang-orang yang hendak melaksanakan ajaran Islam dengan benar sesuai dengan sunah Nabi dicap sebagai pembuat bid'ah. Itu telah dialami oleh banyak orang. Akan muncul sebuah kelompok di kalangan umat Islam, yang jika mereka tidak suka dengan apa yang Anda lakukan, akan mengatakan, Itu bid'ah, haram, syirik, dan kufur! Kini, jika Anda memasuki masjid, Anda dengan mudah akan mendengar ungkapan semacam itu. Bertahun-tahun yang lalu, istilah bid'ah tidak pernah digunakan secara luas dengan cara seperti itu. Tetapi, generasi-generasi baru mengucapkan istilah itu dengan cara yang serampangan, dengan menerapkan istilah itu terhadap semua hal yang menurut mereka salah, karena mereka dibesarkan dengan istilah itu oleh para guru mereka. Mereka melakukan perbuatan yang telah diprediksi Nabi shallallahu 'alaihi wassalam dalam hadis di atas. Pada hakikatnya, itu merupakan salah satu persoalan paling serius yang dihadapi oleh orang-orang Islam pada masa modern ini. Kini, kita jarang sekali menjumpai tiga orang dalam satu tempat yang mengikuti satu pemimpin agama atau pemimpin politik yang sama. Masing-masing mengikuti pemimpinnya sendiri. Jika kita membuka internet, kita akan mendapati para pengikut seorang pemimpin yang menilai pandangan pengikut pemimpin lain, yang dengan agresif menandaskan pandangannya dan menghujat pendapat pihak lain. Setiap orang telah menjadi pemimpin dirinya sendiri, dan tidak mau mengikuti orang lain. Setiap orang mengeluarkan keputusan yang didasarkan pada tujuannya sendiri, bukan berdasarkan pada pemahaman agama. Pemimpin-pemimpin semacam itu tidak memiliki pengetahuan tentang hadis dan fikih, meski jagoan dalam menghafal Al Quran. Dewasa ini, kita menyaksikan orang-orang yang mengirim anak-anak mereka untuk mempelajari Al Quran, tetapi seperti yang disinyalir dalam hadis di atas, jumlah fukaha akan menurun. Tidak ada lagi kajian tentang ilmu-ilmu keislaman, juga fikih. Tidak ada yang mau mempelajari makna Alquran, pentingnya hadis, dan alasan di balik pewahyuan tiap-tiap ayat, yang semuanya sangat penting untuk mengeluarkan sebuah keputusan hukum. Mereka akan mempelajari (secara intensif) bidang ilmu selain agama. Mereka akan mempelajari Alquran, tetapi tidak mempelajari fikih. Seiring dengan itu akan muncul kajian tentang ilmu-ilmu duniawiyang mempelajari hal-hal di luar agama. Pada masa sahabat dan generasi peradaban Islam berikutnya, termasuk Dinasti Umayyah, Abbasiyah, hingga kerajaan Utsmani, orang-orang Islam sangat gemar mengkaji ilmu-ilmu keislaman. Sekarang semua telah berubah. Sebagai gantinya, mereka sangat bersemangat melakukan kajian terhadap berbagai jenis ilmu pengetahuan sekuler, dan sepenuhnya mengabaikan ilmu pengetahuan agama. Orang akan bekerja mencari dunia dan meninggalkan kerja untuk akhirat. Hampir tiada lagi orang yang tertarik dengan masalah akhirat, karena nyaris semua orang terpesona dengan kehidupan dunia beserta kenikmatannya. Hadis di atas melukiskan kondisi saat ini dengan sangat jelas. Bagi