Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah

2006-06-09 Terurut Topik Yusa





Abu Yahya,1.Antum berkata di bwh,"Perkataan selain 
Rosulullah shallallahu a'layhi wa sallam dapat ditolak
atau diterima selama tidak menyelisihi sunnah beliau..."Nah gitu 
dong...kalimat antum di atas itu saya sefaham...boleh memakaiperkataan2 
selain Rosul Saw selama ndak menyelisihi sunnah beliau. Kalauini setuju 
saya, Abu Yahya! ^_^2.Tp yg saya ndak setuju yaitu 
perkataan antum di email lalu yaitu,"...adapun perkataan 
Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof danberbagai gelar lainnya tdk 
akan perna saya gunakan untuk menghakimi..."Sebab antum di sini ndak 
menjelaskan nomer 1 di atas (Atau saya khilaf?Kalau saya khilaf, mohon 
dima'afkan)3.Antum berkata di email kemarin,"...Sehingga 
muncul tokoh-tokoh yang mengaku sebagai orang pintardikalangan mereka dengan 
embel-embel gelar Syaikh, Sayyid, Habaib,Kyai, Mursyid dan berbagai gelar 
yang menawan sebagai pemikat untukdi kultuskan, untuk di puja  untuk 
diambil perkataannya dan lbh jeleknyalagi dengan seenaknya mengkhususkan 
bidah (perkara baru dalam agama)dengan kategori yang 
bermacam-macam."Antum blm jwb pertanyaan dlm rangka menanggapi 
pernyataan antum diatas, yaitu:"Contohken YANG MINTA u/ dikultuskan / 
dipuja dgn gelar2 spt itu, AbuYahya !"Jangan karena oknum satu dua 
orang lalu antum menyama-ratakan semuaorang yg memakai gelar itu, 
dong...jangan karena ndak sefaham dgn antumlalu antum menganggap gelar 
mereka itu sbg pemikat u/ dikultuskan, dipujadsb itu ! Lht dong kenapa 
beliau disebut Kyai, lht dong kenapa beliau itudisebut Habaib (karena nasab 
atau karena beliau pengen dipuja / pengendikultuskan? lht alasan kenapa 
beliau disebut demikian!)...dst.Saya ndak melarang antum mengamalkan yg 
antum fahami, silahkan saja.Hak antum kok! Saya hanya ingin menyampaikan 
bahwa jangan mencobamenghubung-hubungkan hal2 yg sebenernya ndak ada 
hubungannya. Lihatkasus Habaib, apa hubungannya nasab dgn bid'ah ? Beliau 
disebut Habaibkarena memahami bid'ah berbeda dg faham antum atau karena 
nasab ataukarena beliau semua (?) ingin diambil perkataannya 
?Silahkan saya dijelaskan ya, Abu Yahya...4.Antum 
berkata di bwh,"...semoga anda semakin dewasa dalam memahami 
sesuatu..."Amiiinnn...trm ksh, semoga begitu juga dgn antum, semakin 
dewasa dalammemahami sesuatu. ;-)Mohon ma'af dan trm 
ksh.Wslm, Yusa- Original Message -From: [EMAIL PROTECTED]To: "Yusa" [EMAIL PROTECTED]Sent: Friday, June 09, 
2006 2:27 PMSubject: Re: [keluarga-islam] Cap "Pembuat 
bid'ah" Saya mencegah bentuk jiddal ala bizantiun, kalo saja 
anda memahami maksud saya niscaya anda tdk perlu bertanya lagi. 
Perkataan selain Rosulullah shallallahu a'layhi wa sallam dapat 
ditolakatau diterima selama tidak menyelisihi sunnah beliau, adapun 
perkataan Habaib/Maulana/Kyai/Gus dan berbagai gelar lainnya ditempatkan 
pada "Siapa yang menyampaikan" seperti yg saya katakan berulang 
kali: Ilmu itu adalah agama itu sendiri, maka perhatikan dimana 
kalian mengambilnya. Barokalloohu fiyk, semoga anda 
semakin dewasa dalam memahami sesuatu, dan terakhir..jika anda menemukan 
berbeda dengan pendapat dgn saya, coba kembalikan kepada al-Qur'an dan 
as-Sunnah dengan syarat menurut pemahaman para salafus sholeh, bukan 
yang lainnya. InsyaAllah saya ruju' pada kebenaran. 
Terimakasih atas nasehatnya. Abu Yahya Adz-Dzahabi http://smd.antibidah.net
__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   



  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "keluarga-islam" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  






__,_._,___



Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah

2006-06-09 Terurut Topik Yusa
Abu Yahya berkata di bwh,
...adapun perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan
berbagai gelar lainnya tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi...

Ada apa dg perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof,
Abu Yahya? Apa perkataan beliau2 menyelisihi al-Qur'an dan Sunnah?
Apa perkataan2 antum tdk ada yg menyelisihi keduanya?


Antum berkata juga,
Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena kelompok (hizb) tertentu.

Apa antum dlm berkata itu bener2 bebas dari hawa nafs / karena hizb
tertentu? Do you? Ndak nggih? Semoga saja 'nggih-lah'...amiiinnn. ^_^

Wslm, Yusa

___
4d. Re: Cap Pembuat bid'ah
Posted by: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] haceelminus
Date: Thu Jun 8, 2006 11:12 pm (PDT)

Bagaimana jika kita 'menghakimi' dengan al-Qur'an dan as-Sunnah ?
Bagamana jika 'menghujat' orang-orang 'jahil' dengan 2 wahyu tersebut ?
Nampaknya anda mencoba mengaburkan makna haramnya berhukum selain
Allah dan RosulNya, adapun perkataan
Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan berbagai gelar lainnya
tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi. Jadi tetapkanlah hukum itu
menurut Allah ta'ala dan RosulNya. Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena
kelompok (hizb) tertentu.

wAllahul a'lam
Abu Yahya Adz-Dzahabi




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Everything you need is one click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM
~- 

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah

2006-06-09 Terurut Topik id
Saya mencegah bentuk jiddal ala bizantiun, kalo saja anda memahami maksud
saya niscaya anda tdk perlu bertanya lagi.
Perkataan selain Rosulullah shallallahu a'layhi wa sallam dapat ditolak atau
diterima selama tidak menyelisihi sunnah beliau, adapun perkataan
Habaib/Maulana/Kyai/Gus dan berbagai gelar lainnya ditempatkan pada Siapa
yang menyampaikan seperti yg saya katakan berulang kali:
Ilmu itu adalah agama itu sendiri, maka perhatikan dimana kalian
mengambilnya.

Barokalloohu fiyk, semoga anda semakin dewasa dalam memahami sesuatu, dan
terakhir..jika anda menemukan berbeda dengan pendapat dgn saya,
coba kembalikan kepada al-Qur'an dan as-Sunnah dengan syarat menurut
pemahaman para salafus sholeh, bukan yang lainnya.
InsyaAllah saya ruju' pada kebenaran.

Terimakasih atas nasehatnya.

Abu Yahya Adz-Dzahabi
http://smd.antibidah.net


- Original Message -
From: Yusa [EMAIL PROTECTED]
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 09, 2006 4:42 PM
Subject: Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah


Abu Yahya berkata di bwh,
...adapun perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan
berbagai gelar lainnya tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi...

Ada apa dg perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof,
Abu Yahya? Apa perkataan beliau2 menyelisihi al-Qur'an dan Sunnah?
Apa perkataan2 antum tdk ada yg menyelisihi keduanya?


Antum berkata juga,
Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena kelompok (hizb) tertentu.

Apa antum dlm berkata itu bener2 bebas dari hawa nafs / karena hizb
tertentu? Do you? Ndak nggih? Semoga saja 'nggih-lah'...amiiinnn. ^_^

Wslm, Yusa

___
4d. Re: Cap Pembuat bid'ah
Posted by: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] haceelminus
Date: Thu Jun 8, 2006 11:12 pm (PDT)

Bagaimana jika kita 'menghakimi' dengan al-Qur'an dan as-Sunnah ?
Bagamana jika 'menghujat' orang-orang 'jahil' dengan 2 wahyu tersebut ?
Nampaknya anda mencoba mengaburkan makna haramnya berhukum selain
Allah dan RosulNya, adapun perkataan
Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan berbagai gelar lainnya
tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi. Jadi tetapkanlah hukum itu
menurut Allah ta'ala dan RosulNya. Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena
kelompok (hizb) tertentu.

wAllahul a'lam
Abu Yahya Adz-Dzahabi





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang
yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu
sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups Links









__ NOD32 1.1588 (20060609) Information __

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
You can search right from your browser? It's easy and it's free.  See how.
http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM
~- 

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah

2006-06-09 Terurut Topik id
Saya mencegah bentuk jiddal ala bizantiun, kalo saja anda memahami maksud
saya niscaya anda tdk perlu bertanya lagi.
Perkataan selain Rosulullah shallallahu a'layhi wa sallam dapat ditolak atau
diterima selama tidak menyelisihi sunnah beliau, adapun perkataan
Habaib/Maulana/Kyai/Gus dan berbagai gelar lainnya ditempatkan pada Siapa
yang menyampaikan seperti yg saya katakan berulang kali:
Ilmu itu adalah agama itu sendiri, maka perhatikan dimana kalian
mengambilnya.

Barokalloohu fiyk, semoga anda semakin dewasa dalam memahami sesuatu, dan
terakhir..jika anda menemukan berbeda dengan pendapat dgn saya,
coba kembalikan kepada al-Qur'an dan as-Sunnah dengan syarat menurut
pemahaman para salafus sholeh, bukan yang lainnya.
InsyaAllah saya ruju' pada kebenaran.

Terimakasih atas nasehatnya.

Abu Yahya Adz-Dzahabi
http://smd.antibidah.net

- Original Message -
From: Yusa [EMAIL PROTECTED]
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, June 09, 2006 4:42 PM
Subject: Re: [keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah


Abu Yahya berkata di bwh,
...adapun perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan
berbagai gelar lainnya tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi...

Ada apa dg perkataan Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof,
Abu Yahya? Apa perkataan beliau2 menyelisihi al-Qur'an dan Sunnah?
Apa perkataan2 antum tdk ada yg menyelisihi keduanya?


Antum berkata juga,
Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena kelompok (hizb) tertentu.

Apa antum dlm berkata itu bener2 bebas dari hawa nafs / karena hizb
tertentu? Do you? Ndak nggih? Semoga saja 'nggih-lah'...amiiinnn. ^_^

Wslm, Yusa

___
4d. Re: Cap Pembuat bid'ah
Posted by: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] haceelminus
Date: Thu Jun 8, 2006 11:12 pm (PDT)

Bagaimana jika kita 'menghakimi' dengan al-Qur'an dan as-Sunnah ?
Bagamana jika 'menghujat' orang-orang 'jahil' dengan 2 wahyu tersebut ?
Nampaknya anda mencoba mengaburkan makna haramnya berhukum selain
Allah dan RosulNya, adapun perkataan
Guru/Syaikh/Kyai/Dr/Habib/Maulana/Mursid/Prof dan berbagai gelar lainnya
tdk akan perna saya gunakan untuk menghakimi. Jadi tetapkanlah hukum itu
menurut Allah ta'ala dan RosulNya. Bukan dengan hawa nafsu apalagi karena
kelompok (hizb) tertentu.

wAllahul a'lam
Abu Yahya Adz-Dzahabi





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang
yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu
sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups Links









__ NOD32 1.1588 (20060609) Information __

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get to your groups with one click. Know instantly when new email arrives
http://us.click.yahoo.com/.7bhrC/MGxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM
~- 

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Cap Pembuat bid'ah

2006-06-08 Terurut Topik Hidayat, Akhmad










Cap Pembuat Bidah

Maulana Syaikh Hisyam Kabbani



Nabi shallallahu 'alaihi wassalam. menggambarkan
suatu masa ketika mereka yang mengikuti sunah akan dicap sebagai pembuat
bid'ah. Ibn Masûd berkata: Apa jadinya jika bid'ah merajalela dan
anak kecil tumbuh dalam kondisi semacam itu, dan orang tua sudah memutih
rambutnya, dan urusan kalian atau kepemimpinan akan diserahkan kepada selain
orang Arab, hingga ketika seseorang mengikuti sunah, ia akan disebut sebagai
pembuat bid'ah.  Mereka bertanya, Ya Abû Abd
al-Rahmân, akankah hal itu akan terjadi? Ia menjawab, Ketika pemimpin
kamu semakin banyak, namun orang-orang jujur semakin berkurang, dan jumlah
pembaca Alquran bertambah, sedangkan jumlah fukaha akan menurun, dan mereka
akan mempelajari (secara intensif) bidang ilmu selain agama. Orang
akan bekerja mencari dunia dan meninggalkan kerja untuk akhirat.  



Hadis ini merujuk pada suatu masa ketika anak-anak muda akan
dibesarkan dalam suasana penuh bid'ah, dan orang-orang tua telah mengetahuinya.
Kini kita menyaksikan berbagai bentuk bid'ah yang tak terhitung banyaknya,
terutama dalam berbagai bentuk ideologi yang membanjiri dunia Islam, dari
sekuralisme hingga nasionalisme. Orang-orang yang mengikuti ideologi baru ini
akan mengatakan kepada kita bahwa segala peninggalan masa lalu adalah keliru,
mundur, dan terbelakang.  Pada saat-saat seperti itu, urusan orang-orang Islam
(atau kepemimpinan umat Islam) akan diserahkan kepada orang-orang non-Arab. Itu
berarti orang-orang asinglah yang mengontrol Dunia Islam. Kita telah
menyaksikan hal itu pada masa sekarang, ketika seseorang tiba-tiba muncul dan
menjadi penguasa di negeri Islambiasanya mereka yang tidak punya
landasan pengetahuan agama dan hanya berminat terhadap kekuasaan.



Pada saat-saat seperti itu, siapa pun yang mengikuti sunah
Nabi akan dipandang sebagai penentang ideologi zaman dan akan dinilai sebagai
pembuat bid'ah. Hal tersebut telah diprediksi 1400 tahun yang silam. Dan kini,
orang-orang yang hendak melaksanakan ajaran Islam dengan benar sesuai dengan
sunah Nabi dicap sebagai pembuat bid'ah. Itu telah dialami oleh banyak orang.
Akan muncul sebuah kelompok di kalangan umat Islam, yang jika mereka tidak suka
dengan apa yang Anda lakukan, akan mengatakan, Itu bid'ah, haram,
syirik, dan kufur! Kini, jika Anda memasuki masjid, Anda dengan mudah
akan mendengar ungkapan semacam itu. 



Bertahun-tahun yang lalu, istilah bid'ah tidak pernah
digunakan secara luas dengan cara seperti itu. Tetapi, generasi-generasi baru
mengucapkan istilah itu dengan cara yang serampangan, dengan menerapkan istilah
itu terhadap semua hal yang menurut mereka salah, karena mereka dibesarkan
dengan istilah itu oleh para guru mereka. Mereka melakukan perbuatan yang telah
diprediksi Nabi shallallahu 'alaihi wassalam dalam hadis di atas.

Pada hakikatnya, itu merupakan salah satu persoalan paling
serius yang dihadapi oleh orang-orang Islam pada masa modern ini. Kini, kita
jarang sekali menjumpai tiga orang dalam satu tempat yang mengikuti satu
pemimpin agama atau pemimpin politik yang sama. Masing-masing mengikuti
pemimpinnya sendiri.  



Jika kita membuka internet, kita akan mendapati para
pengikut seorang pemimpin yang menilai pandangan pengikut pemimpin lain, yang
dengan agresif menandaskan pandangannya dan menghujat pendapat pihak lain. Setiap
orang telah menjadi pemimpin dirinya sendiri, dan tidak mau mengikuti orang
lain. Setiap orang mengeluarkan keputusan yang didasarkan pada tujuannya
sendiri, bukan berdasarkan pada pemahaman agama.  

Pemimpin-pemimpin semacam itu tidak memiliki pengetahuan
tentang hadis dan fikih, meski jagoan dalam menghafal Al Quran. Dewasa ini,
kita menyaksikan orang-orang yang mengirim anak-anak mereka untuk mempelajari
Al Quran, tetapi seperti yang disinyalir dalam hadis di atas, jumlah
fukaha akan menurun. Tidak ada lagi kajian tentang ilmu-ilmu keislaman,
juga fikih. Tidak ada yang mau mempelajari makna Alquran, pentingnya hadis, dan
alasan di balik pewahyuan tiap-tiap ayat, yang semuanya sangat penting untuk
mengeluarkan sebuah keputusan hukum. 



Mereka akan mempelajari (secara intensif) bidang ilmu
selain agama. Mereka akan mempelajari Alquran, tetapi tidak mempelajari
fikih. Seiring dengan itu akan muncul kajian tentang ilmu-ilmu
duniawiyang mempelajari hal-hal di luar agama. Pada masa sahabat dan
generasi peradaban Islam berikutnya, termasuk Dinasti Umayyah, Abbasiyah,
hingga kerajaan Utsmani, orang-orang Islam sangat gemar mengkaji ilmu-ilmu
keislaman. Sekarang semua telah berubah.  Sebagai gantinya, mereka sangat
bersemangat melakukan kajian terhadap berbagai jenis ilmu pengetahuan sekuler,
dan sepenuhnya mengabaikan ilmu pengetahuan agama. Orang akan bekerja
mencari dunia dan meninggalkan kerja untuk akhirat. Hampir tiada lagi
orang yang tertarik dengan masalah akhirat, karena nyaris semua orang terpesona
dengan kehidupan dunia beserta kenikmatannya. Hadis di atas melukiskan kondisi
saat ini dengan sangat jelas. Bagi