Re: [keluarga-islam] Imam Syafi'i

2006-12-06 Terurut Topik bos gila
perlu difahami lebih dalam makna kalimat TAQLID BUTA ini, darimana  munculnya 
ucapan ini, taqlid adalah mengikuti, taqlid buta bisa  diartikan baik dan 
mulia, yaitu sami'na wa atho'na. tidak perlu seperti  yahudi yg terus tanya 
macam macam kalau datang perintah, nah.. kita tak  boleh taqlid sembarang 
orang, kita hanya boleh taqlid kpd orang/guru yg  mempunyai sanad bersambung 
kepada Muhadditsin, Imam Imam, Sahabat dan  Rasul saw,

jangan ngikutin wahabi, itu taqlid buta namanya, ikut2 dia tanpa dia punya 
sanad ke Nabi saw.. 

Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 Betul sekali Pak Arland,
  
  Imam Syafi'i Rahimahullah, memang seorang hamba Allah
  yg sangat tawadhu' dalam ilmu, walau ilmunya ibarat
  seluas samudera. Ucapan tsb agar para pengikutnya, dan
  umat Islam pada umumnya tetap terus belajar, dan tidak
  TAQLID BUTA terhadap ucapan-2nya.Karena beliau tetap
  menganggap dirinya manusia biasa yg tidak maksum,
  sehingga terucalah kalimat akbar tsb.
  
  Sungguh mulia memang hamba-2 Allah yg diberikan ilmu
  oleh Allah. Sungguh sebuah teladan bagi kita-2 semua,
  juga untuk ulama-2 muta'akhirin.
  Saya sungguh menaruh respect kepada beliau
  rahimahullah.
  
  Wallahu 'alam
  
  Wassalam,
  Anto
  
  Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Assalamu 'alaikum wr. wb.
   
   Perkataan Al-Imam Syafi'i spt yang anda sampaikan
   tentang :
Jikalau suautu saat kalian
   temukan ucapakanku bertentangan dgn hadits yg
   shahih,
   maka campakkanlah ucapanku (fatwa) tsb ke tembok,
   atau
   anggap aja saat itu aku sedang tidak waras...
   
   Ini hanya sebatas ucapan diplomatis karena sifat
   ketawadhu'an yang melekat pada diri beliau sebagai
   manusia biasa, yang sudah barang tentu masih
   memiliki kekurangan dan kehilafan yang tidak
   disengaja, Karena beliau BUKAN seorang Rasul yag
   dijamin akan tetap terjaga dari kehilafan.
   
   Namun demikian, apakah ada yang secara nyata-nyata
   ucapan atau fatwa beliau yang bertentangan dengan
   hadits?
   Kalau saja fatwa beliau Al-Imam banyak yang
   bertentangan dengan hadits, mungkin pada hari ini
   pengikut Al-Imam Syafi'i sudah tidak ada bahkan
   tenggelam oleh berjalannya waktu, sepertimana
   ratusan atau ribuan mazhab yang dulu pernah ada kini
   sudah tak ada pengikutnya lagi.
   Sedangkan pengikut Al-Imam Syafi'i masih tetap
   ratusan juta manusia hingga hari ini.
   
   Maafkanlah hamba yang dhoif ini memberikan tanggapan
   semampunya karena keterbatasan ilmu.
   
   wassalam,
   arland- jkt.
   
   
   
   
   
   
   
 - Original Message - 
 From: Anto Sulistianto 
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
 Sent: Wednesday, December 06, 2006 9:46 AM
 Subject: Re: [keluarga-islam] Re: wahabi
   
   
 Yap, saya setuju Pak Ustadz Singa, saya mau
   belajar
 nih.
 Cuma aja saya suka belajar Islam atas dasar nash-2
 shahih spt yg dikatakan Mas Wandy tsb.
 Saya takut kalo nggak ada hujjah yg shahih, akan
 tergelincir kepada sikap Taqlid. 
   
 Saya pegang ucapan Imam besar, Imam Syafi'i yang
 mengatakan kepada para pengikutnya dan tentunya
   buat
 ummat Islam seluruhnya Jikalau suautu saat kalian
 temukan ucapakanku bertentangan dgn hadits yg
   shahih,
 maka campakkanlah ucapanku (fatwa) tsb ke tembok,
   atau
 anggap aja saat itu aku sedang tidak waras...
   
 Nah dengan nash-2 yg shahih, saya berharap bisa
 terbebas dari belenggu taqlid. Bukankah agama ini
 (Islam) ditegakkan di atas hujjah (nash-2) yg
 Shahih..? setahu saya yg faqir ini demikian
   adanya.
   
 Wassalam,
 Anto
   
 wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
  Assalamu'alaikum Bpk Ustadz Singa yang
   terhormat, 
  
  seperti janji anda tolong masalah ini dijawab
  berdasarkan Nash 
  Shahih, Ijtihad, Qiyas para Muhadditsin dengan
  menunjukkan referensi 
  yang ada di kitab-kitab para ulama salaf. Kalau
   cuma
  sekedar 
  komentar atau jawaban seperti ini, mungkin kita
  semua sudah sering 
  membacanya di milis2 lain. Terimkasih...
  
  Wassalam ,
  WnS
   

  
  __
 Cheap talk?
 Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call
   rates.
 http://voice.yahoo.com
   
   
  
   
  
  __
  Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com.  Try it now.
  
  


 
-
Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.

Re: [keluarga-islam] Imam Syafi'i

2006-12-05 Terurut Topik Anto Sulistianto
Betul sekali Pak Arland,

Imam Syafi'i Rahimahullah, memang seorang hamba Allah
yg sangat tawadhu' dalam ilmu, walau ilmunya ibarat
seluas samudera. Ucapan tsb agar para pengikutnya, dan
umat Islam pada umumnya tetap terus belajar, dan tidak
TAQLID BUTA terhadap ucapan-2nya.Karena beliau tetap
menganggap dirinya manusia biasa yg tidak maksum,
sehingga terucalah kalimat akbar tsb.

Sungguh mulia memang hamba-2 Allah yg diberikan ilmu
oleh Allah. Sungguh sebuah teladan bagi kita-2 semua,
juga untuk ulama-2 muta'akhirin.
Saya sungguh menaruh respect kepada beliau
rahimahullah.

Wallahu 'alam

Wassalam,
Anto

Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
 Perkataan Al-Imam Syafi'i spt yang anda sampaikan
 tentang :
  Jikalau suautu saat kalian
 temukan ucapakanku bertentangan dgn hadits yg
 shahih,
 maka campakkanlah ucapanku (fatwa) tsb ke tembok,
 atau
 anggap aja saat itu aku sedang tidak waras...
 
 Ini hanya sebatas ucapan diplomatis karena sifat
 ketawadhu'an yang melekat pada diri beliau sebagai
 manusia biasa, yang sudah barang tentu masih
 memiliki kekurangan dan kehilafan yang tidak
 disengaja, Karena beliau BUKAN seorang Rasul yag
 dijamin akan tetap terjaga dari kehilafan.
 
 Namun demikian, apakah ada yang secara nyata-nyata
 ucapan atau fatwa beliau yang bertentangan dengan
 hadits?
 Kalau saja fatwa beliau Al-Imam banyak yang
 bertentangan dengan hadits, mungkin pada hari ini
 pengikut Al-Imam Syafi'i sudah tidak ada bahkan
 tenggelam oleh berjalannya waktu, sepertimana
 ratusan atau ribuan mazhab yang dulu pernah ada kini
 sudah tak ada pengikutnya lagi.
 Sedangkan pengikut Al-Imam Syafi'i masih tetap
 ratusan juta manusia hingga hari ini.
 
 Maafkanlah hamba yang dhoif ini memberikan tanggapan
 semampunya karena keterbatasan ilmu.
 
 wassalam,
 arland- jkt.
 
 
 
 
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Anto Sulistianto 
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
   Sent: Wednesday, December 06, 2006 9:46 AM
   Subject: Re: [keluarga-islam] Re: wahabi
 
 
   Yap, saya setuju Pak Ustadz Singa, saya mau
 belajar
   nih.
   Cuma aja saya suka belajar Islam atas dasar nash-2
   shahih spt yg dikatakan Mas Wandy tsb.
   Saya takut kalo nggak ada hujjah yg shahih, akan
   tergelincir kepada sikap Taqlid. 
 
   Saya pegang ucapan Imam besar, Imam Syafi'i yang
   mengatakan kepada para pengikutnya dan tentunya
 buat
   ummat Islam seluruhnya Jikalau suautu saat kalian
   temukan ucapakanku bertentangan dgn hadits yg
 shahih,
   maka campakkanlah ucapanku (fatwa) tsb ke tembok,
 atau
   anggap aja saat itu aku sedang tidak waras...
 
   Nah dengan nash-2 yg shahih, saya berharap bisa
   terbebas dari belenggu taqlid. Bukankah agama ini
   (Islam) ditegakkan di atas hujjah (nash-2) yg
   Shahih..? setahu saya yg faqir ini demikian
 adanya.
 
   Wassalam,
   Anto
 
   wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Assalamu'alaikum Bpk Ustadz Singa yang
 terhormat, 

seperti janji anda tolong masalah ini dijawab
berdasarkan Nash 
Shahih, Ijtihad, Qiyas para Muhadditsin dengan
menunjukkan referensi 
yang ada di kitab-kitab para ulama salaf. Kalau
 cuma
sekedar 
komentar atau jawaban seperti ini, mungkin kita
semua sudah sering 
membacanya di milis2 lain. Terimkasih...

Wassalam ,
WnS
 
  

__
   Cheap talk?
   Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call
 rates.
   http://voice.yahoo.com
 
 

 



 

Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com.  Try it now.