perlu difahami lebih dalam makna kalimat TAQLID BUTA ini, darimana munculnya
ucapan ini, taqlid adalah mengikuti, taqlid buta bisa diartikan baik dan
mulia, yaitu sami'na wa atho'na. tidak perlu seperti yahudi yg terus tanya
macam macam kalau datang perintah, nah.. kita tak boleh taqlid sembarang
orang, kita hanya boleh taqlid kpd orang/guru yg mempunyai sanad bersambung
kepada Muhadditsin, Imam Imam, Sahabat dan Rasul saw,
jangan ngikutin wahabi, itu taqlid buta namanya, ikut2 dia tanpa dia punya
sanad ke Nabi saw..
Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Betul sekali Pak Arland,
Imam Syafi'i Rahimahullah, memang seorang hamba Allah
yg sangat tawadhu' dalam ilmu, walau ilmunya ibarat
seluas samudera. Ucapan tsb agar para pengikutnya, dan
umat Islam pada umumnya tetap terus belajar, dan tidak
TAQLID BUTA terhadap ucapan-2nya.Karena beliau tetap
menganggap dirinya manusia biasa yg tidak maksum,
sehingga terucalah kalimat akbar tsb.
Sungguh mulia memang hamba-2 Allah yg diberikan ilmu
oleh Allah. Sungguh sebuah teladan bagi kita-2 semua,
juga untuk ulama-2 muta'akhirin.
Saya sungguh menaruh respect kepada beliau
rahimahullah.
Wallahu 'alam
Wassalam,
Anto
Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Perkataan Al-Imam Syafi'i spt yang anda sampaikan
tentang :
Jikalau suautu saat kalian
temukan ucapakanku bertentangan dgn hadits yg
shahih,
maka campakkanlah ucapanku (fatwa) tsb ke tembok,
atau
anggap aja saat itu aku sedang tidak waras...
Ini hanya sebatas ucapan diplomatis karena sifat
ketawadhu'an yang melekat pada diri beliau sebagai
manusia biasa, yang sudah barang tentu masih
memiliki kekurangan dan kehilafan yang tidak
disengaja, Karena beliau BUKAN seorang Rasul yag
dijamin akan tetap terjaga dari kehilafan.
Namun demikian, apakah ada yang secara nyata-nyata
ucapan atau fatwa beliau yang bertentangan dengan
hadits?
Kalau saja fatwa beliau Al-Imam banyak yang
bertentangan dengan hadits, mungkin pada hari ini
pengikut Al-Imam Syafi'i sudah tidak ada bahkan
tenggelam oleh berjalannya waktu, sepertimana
ratusan atau ribuan mazhab yang dulu pernah ada kini
sudah tak ada pengikutnya lagi.
Sedangkan pengikut Al-Imam Syafi'i masih tetap
ratusan juta manusia hingga hari ini.
Maafkanlah hamba yang dhoif ini memberikan tanggapan
semampunya karena keterbatasan ilmu.
wassalam,
arland- jkt.
- Original Message -
From: Anto Sulistianto
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, December 06, 2006 9:46 AM
Subject: Re: [keluarga-islam] Re: wahabi
Yap, saya setuju Pak Ustadz Singa, saya mau
belajar
nih.
Cuma aja saya suka belajar Islam atas dasar nash-2
shahih spt yg dikatakan Mas Wandy tsb.
Saya takut kalo nggak ada hujjah yg shahih, akan
tergelincir kepada sikap Taqlid.
Saya pegang ucapan Imam besar, Imam Syafi'i yang
mengatakan kepada para pengikutnya dan tentunya
buat
ummat Islam seluruhnya Jikalau suautu saat kalian
temukan ucapakanku bertentangan dgn hadits yg
shahih,
maka campakkanlah ucapanku (fatwa) tsb ke tembok,
atau
anggap aja saat itu aku sedang tidak waras...
Nah dengan nash-2 yg shahih, saya berharap bisa
terbebas dari belenggu taqlid. Bukankah agama ini
(Islam) ditegakkan di atas hujjah (nash-2) yg
Shahih..? setahu saya yg faqir ini demikian
adanya.
Wassalam,
Anto
wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamu'alaikum Bpk Ustadz Singa yang
terhormat,
seperti janji anda tolong masalah ini dijawab
berdasarkan Nash
Shahih, Ijtihad, Qiyas para Muhadditsin dengan
menunjukkan referensi
yang ada di kitab-kitab para ulama salaf. Kalau
cuma
sekedar
komentar atau jawaban seperti ini, mungkin kita
semua sudah sering
membacanya di milis2 lain. Terimkasih...
Wassalam ,
WnS
__
Cheap talk?
Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call
rates.
http://voice.yahoo.com
__
Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com. Try it now.
-
Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.