Re: [keluarga-islam] Re: Inginnya Aku Mencintaimu, Ya Rasullullah...

2006-06-11 Terurut Topik Anto Sulistianto
Mohon maaf Mas Wandy, sepanjang yg saya tau, bukan
Salahuddin al Ayyubi yang mempelopori adanya perayaan
Maulid. Perayaan Maulid dimulai oleh Dinasti/Bani
Fathimiyyah. Justru Salahuddin Al Ayyubi yang
menentang keras dan memberangus perayaan yg dianggap
bid'ah tsb.

Wa Allahu'alam

Wassalam,
Anto


wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ketika peringatan maulid memasuki wilayah ritual dan
 diyakini  mengikuti sunnah Nabi, inilah yang menjadi
 masalah... Padahal seperti yang sering kita baca 
 bahwa acara ini baru ada dan  diprakarsai oleh 
 Salahuddin al-Ayyubi, yang beliau  sendiri 
 menegaskan bahwa perayaan maulid nabi hanyalah
 kegiatan yang  menyemarakkan syiar agama, bukan 
 perayaan yang  bersifat ritual. 

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get to your groups with one click. Know instantly when new email arrives
http://us.click.yahoo.com/.7bhrC/MGxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM
~- 

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [keluarga-islam] Re: Inginnya Aku Mencintaimu, Ya Rasullullah...

2006-06-11 Terurut Topik id
Betul mas anto, maulud Nabi yang bid'ah ini muncul pada jaman Daulah
Fatimiyyah dan kelompok yahudi ini (Bathiniyyah) di Mesir berdiri pada akhir
abad ke-4 yang mempelopori ritual bid'ah sampai sekarang ini. yang anut
orang-orang yang mengaku mencintai Nabi Muhammad shalllalahu 'alahy wa
sallam/
lebih lengkapnya silahkan lihat buku tulisan DR. Sulaiman bin Salim
As-Suhaimi (Al-A'yad wa atsaruha alal Muslimin. hal 285-287)
dan mengenai Salahuddin al-Ayyubi -wAllahul 'alam

Abu Yahya Adz-Dzahabi
http://antibidah.org


- Original Message -
From: Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED]
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 12, 2006 12:07 PM
Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Inginnya Aku Mencintaimu, Ya
Rasullullah...


| Mohon maaf Mas Wandy, sepanjang yg saya tau, bukan
| Salahuddin al Ayyubi yang mempelopori adanya perayaan
| Maulid. Perayaan Maulid dimulai oleh Dinasti/Bani
| Fathimiyyah. Justru Salahuddin Al Ayyubi yang
| menentang keras dan memberangus perayaan yg dianggap
| bid'ah tsb.
|
| Wa Allahu'alam
|
| Wassalam,
| Anto
|
|
| wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
|
|  Ketika peringatan maulid memasuki wilayah ritual dan
|  diyakini  mengikuti sunnah Nabi, inilah yang menjadi
|  masalah... Padahal seperti yang sering kita baca
|  bahwa acara ini baru ada dan  diprakarsai oleh
|  Salahuddin al-Ayyubi, yang beliau  sendiri
|  menegaskan bahwa perayaan maulid nabi hanyalah
|  kegiatan yang  menyemarakkan syiar agama, bukan
|  perayaan yang  bersifat ritual.
|
| __
| Do You Yahoo!?
| Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
| http://mail.yahoo.com
|
|
|
| Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada
seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu
pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang
membutuhkan.
| Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang
yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu
sebatas yang engkau mampu.
| Yahoo! Groups Links
|
|
|
|
|
|
|
|
| __ NOD32 1.1592 (20060611) Information __
|
| This message was checked by NOD32 antivirus system.
| http://www.eset.com
|
|



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
You can search right from your browser? It's easy and it's free.  See how.
http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM
~- 

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Inginnya Aku Mencintaimu, Ya Rasullullah...

2006-06-09 Terurut Topik wandysulastra
Ketika peringatan maulid memasuki wilayah ritual dan diyakini 
mengikuti sunnah Nabi, inilah yang menjadi masalah... Padahal 
seperti yang sering kita baca bahwa acara ini baru ada dan 
diprakarsai oleh Salahuddin al-Ayyubi, yang beliau sendiri 
menegaskan bahwa perayaan maulid nabi hanyalah kegiatan yang 
menyemarakkan syiar agama, bukan perayaan yang bersifat ritual. Tapi 
kenyataan yang ada sekarang, sungguh tidak sesuai dengan tujuan 
awalnya.. maulid memasuki wilayah ritual... Maulid menjadi ibadah 
tambahan yang dilaksanakan pada setiap acara tertentu. Bahkan di 
sebuah musholla di tempat saya tinggal maulid menjadi ibadah rutin 
yang dilaksanakan selepas shalat subuh. Disitu sama sekali tidak ada 
pembelajaran mengenai siapa itu Rasulullah, yang ada hanya pembacaan 
rawi dan barzanji yang sesungguhnya kebanyakan dari kita tidak 
mengerti apa maksudnya. Mereka meyakini kalau hal itu adalah sunnah 
nabi, padahal sunnah selepas shalat subuh yang sesungguhnya bukanlah 
demikian. Belum lagi maulid yang ditambah dengan acara2 kemungkaran 
seperti yang kita lihat di keraton2, atau daerah2 di pelosok. 
Wajarlah jika dikatakan bahwa dengan adanya bid'ah, sesungguhnya 
bisa mematikan sunnah.

Yah, inilah bid'ah, karena tidak ada tuntunannya yang jelas dari 
RASulullah, maka bid'ah yang tadinya bertujuan hasanah, kemudian 
bisa jadi sayyiah jika dilakukan oleh orang2 yang awam. Inilah hal 
yang dikhawatirkan dari ulama2 yang menentang acara maulidan seperti 
yang diceritakan pada awal diprakarsainya acara ini.

Wassalam
WnS

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 lalu kenapa ketika seseorang/kelompok ingin mengajak orang-orang 
 lebih mengenal nabinya,mengagungkan , menceritakan perjuangannya 
 melalui ceramah maulidan sering dibilang bid'ah dan sesat,,??
 
 dunia yang annneh,,
 
 wassalam
 KnC
 
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
 wandysulastra@ wrote:
 
  *Dari seorang Kawan
  
  Tak kenal maka tak sayang. Itu kata pepatah Melayu. Sedang orang 
  Jawa bilang: Witing tresna jalaran saka kulina. Kedua ungkapan 
 bijak 
  itu jika diterjemahkan secara bebas bermakna hampir sama. Bahwa 
  proses menuju cinta diawali dengan sesuatu yang bernama 
mengenal. 
  Baik dalam arti kenal secara face to face, atau mengenal dalam 
 arti 
  sejarah hidup orang yang kita cintai.
  
  Dulu, hampir-hampir saya tidak mengenal siapa nabi saya. Siapa 
  Rasulullah SAW itu. Padahal saya muslim. Setiap shalat saya 
selalu 
  baca shalawat, dan hanya itu yang saya tahu mengenai Beliau. Ini 
  memang sangat keterlaluan. Barangkali karena saya mengenal agama 
  saya tidak begitu detail seperti kawan-kawan yang belajar di 
  pesantren atau di sekolah khusus keagamaan, atau yang sering 
  menghadiri kajian Agama.
  
  Hingga, ketika teman saya -yang bekerja di toko kitab- itu 
memutar 
  shalawat setiap saya ke sana, saya biasa-biasa saja dengan 
 senandung 
  itu.
  
  Ketika tahun 90-an para mahasiswa mengejar-ngejar jurnalis dan 
  pengarang Arswendo Atmowiloto, saya juga 'adem ayem' saja. 
Padahal 
  alasan para mahasiswa waktu itu disebabkan pooling yang 
dilakukan 
  majalah yang ia pimpin sangat menghina Muhammad SAW. Ia 
 menempatkan 
  Rasulullah di urutan yang kesebelas, persis satu tingkat di 
bawah 
  nama Arswendo sendiri. Sedang di atas nama Rasulullah ada nama-
 nama 
  Suharto, Tutut, Zainuddin MZ dan tokoh-tokoh orde baru lainnya.
  
  Tak lama kemudian, setelah geger itu, dunia Islam juga di 
kejutkan 
  oleh novel The Satanic Verses, karya Salman Rusydi. Novel yang 
  ditulis pengarang Inggris kelahiran India itu juga dinilai 
sangat 
  menghina Nabi kita. Sehingga pemimpin Republik Islam Iran waktu 
 itu, 
  Ayatullah Khomaini, menyediakan berjuta-juta dollar untuk siapa 
 saja 
  yang bisa menemukan Salman, baik dalam keadaan mati atau hidup. 
 Pada 
  saat itupun saya tenang-tenang saja. Tak ada reaksi apapun. 
Bahkan 
  tak ada rasa apapun dalam diri saya. Seolah yang dihina adalah 
  seorang manusia biasa.
  
  Tapi suatu ketika, Allah memperkenankan saya bertemu seorang 
 kawan. 
  Kami berdiskusi soal keagamaan. Di ujung pembicaraan, ia 
menghina 
  Muhammad SAW. Dada saya hampir meledak. Tangan saya hampir-
hampir 
  memukul muka kawan saya itu. Mulut saya ingin sekali berteriak. 
  Namun, sayang saya tidak bisa atau tepatnya tidak punya 
 argumentasi 
  kuat untuk membela keberadaan Nabi saya. Karena pengetahuan saya 
  tentang Muhammad begitu dangkal. Saya menyesal sekali. Sejak 
 itulah 
  saya mulai belajar keras untuk mengetahui dengan jelas dan benar 
  siapa Muhammad SAW itu.
  
  Sejak peristiwa itu saya rajin mendatangi kajian-kajian ke-
Islaman 
  di sebuah kampus kota saya. Sejak itu saya setiap pagi buta 
 berjalan 
  hampir tiga km untuk ikut mengaji di sebuah pesantren sebelah 
desa 
  saya. Sejak itulah saya rajin silaturrahim kepada kawan-kawan 
saya 
  yang aktif di kegiatan Islam kampus. Walau saya sendiri hanya 
  sebagai pedagang 

Balasan: [keluarga-islam] Re: Inginnya Aku Mencintaimu, Ya Rasullullah...

2006-06-09 Terurut Topik Rayina Lancheuq



Kang Wandy,  Kalau saya baca email dari Akang, ini hanya sikap kehati-hatian dari seorang muslim.Nah, bagaimana jika sebelum mengikuti acara semacam ini, kita niatkan 'karena Alloh, dan untuk mengenang dan mengagungkan sang Nabi Muhammad, sholullohu alaihi wassalam, dan belajar mengenal beliau'.  dan ketika di dalam acara tersebut ternyata melenceng, kita engga usah ikutan, gitu...Atau, kita sama sekali engga boleh ikutan acara seperti itu?Wassalamu 'alaikum  Rayina.wandysulastra [EMAIL PROTECTED] menulis:  Ketika peringatan maulid memasuki wilayah ritual dan diyakini mengikuti sunnah Nabi, inilah yang menjadi masalah... Padahal seperti yang sering kita baca bahwa acara ini baru ada dan
 diprakarsai oleh Salahuddin al-Ayyubi, yang beliau sendiri menegaskan bahwa perayaan maulid nabi hanyalah kegiatan yang menyemarakkan syiar agama, bukan perayaan yang bersifat ritual. Tapi kenyataan yang ada sekarang, sungguh tidak sesuai dengan tujuan awalnya.. maulid memasuki wilayah ritual... Maulid menjadi ibadah tambahan yang dilaksanakan pada setiap acara tertentu. Bahkan di sebuah musholla di tempat saya tinggal maulid menjadi ibadah rutin yang dilaksanakan selepas shalat subuh. Disitu sama sekali tidak ada pembelajaran mengenai siapa itu Rasulullah, yang ada hanya pembacaan rawi dan barzanji yang sesungguhnya kebanyakan dari kita tidak mengerti apa maksudnya. Mereka meyakini kalau hal itu adalah sunnah nabi, padahal sunnah selepas shalat subuh yang sesungguhnya bukanlah demikian. Belum lagi maulid yang ditambah dengan acara2 kemungkaran seperti yang kita lihat di keraton2, atau daerah2 di pelosok. Wajarlah
 jika dikatakan bahwa dengan adanya bid'ah, sesungguhnya bisa mematikan sunnah.Yah, inilah bid'ah, karena tidak ada tuntunannya yang jelas dari RASulullah, maka bid'ah yang tadinya bertujuan hasanah, kemudian bisa jadi sayyiah jika dilakukan oleh orang2 yang awam. Inilah hal yang dikhawatirkan dari ulama2 yang menentang acara maulidan seperti yang diceritakan pada awal diprakarsainya acara ini.WassalamWnS--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "kang nceps" <[EMAIL PROTECTED]>wrote: lalu kenapa ketika seseorang/kelompok ingin mengajak orang-orang  lebih mengenal nabinya,mengagungkan , menceritakan perjuangannya  melalui ceramah maulidan sering dibilang bid'ah dan sesat,,??  dunia yang annneh,,  wassalam KnC   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra"  wrote:   *Dari seorang
 Kawan __Apakah Anda Yahoo!?Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  http://id.mail.yahoo.com 
__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   



  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "keluarga-islam" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  






__,_._,___



[keluarga-islam] Re: Inginnya Aku Mencintaimu, Ya Rasullullah...

2006-06-09 Terurut Topik kang nceps
iya kang
sinyalemen ini berarti juga bahwa semua Genuineibadah ritual yang 
kita lakukan selama ini apabila tidak diketahui makna ,tujuan,dan 
artinya malahan tidak menjadi sesuatu yang bersifat ritual tok,,,
acara tanpa makna, gerakan tanpa makna, ucapan tanpa arti,,dan 
akhirnya ibadah kosong, karena terlena oleh pahala saja,
atau karena terlalu sering terpaku kepada luarnya saja tanpa 
memperdulikan isi

wassalam
Knc

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ketika peringatan maulid memasuki wilayah ritual dan diyakini 
 mengikuti sunnah Nabi, inilah yang menjadi masalah... Padahal 
 seperti yang sering kita baca bahwa acara ini baru ada dan 
 diprakarsai oleh Salahuddin al-Ayyubi, yang beliau sendiri 
 menegaskan bahwa perayaan maulid nabi hanyalah kegiatan yang 
 menyemarakkan syiar agama, bukan perayaan yang bersifat ritual. 
Tapi 
 kenyataan yang ada sekarang, sungguh tidak sesuai dengan tujuan 
 awalnya.. maulid memasuki wilayah ritual... Maulid menjadi ibadah 
 tambahan yang dilaksanakan pada setiap acara tertentu. Bahkan di 
 sebuah musholla di tempat saya tinggal maulid menjadi ibadah rutin 
 yang dilaksanakan selepas shalat subuh. Disitu sama sekali tidak 
ada 
 pembelajaran mengenai siapa itu Rasulullah, yang ada hanya 
pembacaan 
 rawi dan barzanji yang sesungguhnya kebanyakan dari kita tidak 
 mengerti apa maksudnya. Mereka meyakini kalau hal itu adalah 
sunnah 
 nabi, padahal sunnah selepas shalat subuh yang sesungguhnya 
bukanlah 
 demikian. Belum lagi maulid yang ditambah dengan acara2 
kemungkaran 
 seperti yang kita lihat di keraton2, atau daerah2 di pelosok. 
 Wajarlah jika dikatakan bahwa dengan adanya bid'ah, sesungguhnya 
 bisa mematikan sunnah.
 
 Yah, inilah bid'ah, karena tidak ada tuntunannya yang jelas dari 
 RASulullah, maka bid'ah yang tadinya bertujuan hasanah, kemudian 
 bisa jadi sayyiah jika dilakukan oleh orang2 yang awam. Inilah hal 
 yang dikhawatirkan dari ulama2 yang menentang acara maulidan 
seperti 
 yang diceritakan pada awal diprakarsainya acara ini.
 
 Wassalam
 WnS
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps kangncep@ 
 wrote:
 
  lalu kenapa ketika seseorang/kelompok ingin mengajak orang-orang 
  lebih mengenal nabinya,mengagungkan , menceritakan perjuangannya 
  melalui ceramah maulidan sering dibilang bid'ah dan sesat,,??
  
  dunia yang annneh,,
  
  wassalam
  KnC
  
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
  wandysulastra@ wrote:
  
   *Dari seorang Kawan
   
   Tak kenal maka tak sayang. Itu kata pepatah Melayu. Sedang 
orang 
   Jawa bilang: Witing tresna jalaran saka kulina. Kedua ungkapan 
  bijak 
   itu jika diterjemahkan secara bebas bermakna hampir sama. 
Bahwa 
   proses menuju cinta diawali dengan sesuatu yang bernama 
 mengenal. 
   Baik dalam arti kenal secara face to face, atau mengenal dalam 
  arti 
   sejarah hidup orang yang kita cintai.
   
   Dulu, hampir-hampir saya tidak mengenal siapa nabi saya. Siapa 
   Rasulullah SAW itu. Padahal saya muslim. Setiap shalat saya 
 selalu 
   baca shalawat, dan hanya itu yang saya tahu mengenai Beliau. 
Ini 
   memang sangat keterlaluan. Barangkali karena saya mengenal 
agama 
   saya tidak begitu detail seperti kawan-kawan yang belajar di 
   pesantren atau di sekolah khusus keagamaan, atau yang sering 
   menghadiri kajian Agama.
   
   Hingga, ketika teman saya -yang bekerja di toko kitab- itu 
 memutar 
   shalawat setiap saya ke sana, saya biasa-biasa saja dengan 
  senandung 
   itu.
   
   Ketika tahun 90-an para mahasiswa mengejar-ngejar jurnalis dan 
   pengarang Arswendo Atmowiloto, saya juga 'adem ayem' saja. 
 Padahal 
   alasan para mahasiswa waktu itu disebabkan pooling yang 
 dilakukan 
   majalah yang ia pimpin sangat menghina Muhammad SAW. Ia 
  menempatkan 
   Rasulullah di urutan yang kesebelas, persis satu tingkat di 
 bawah 
   nama Arswendo sendiri. Sedang di atas nama Rasulullah ada nama-
  nama 
   Suharto, Tutut, Zainuddin MZ dan tokoh-tokoh orde baru lainnya.
   
   Tak lama kemudian, setelah geger itu, dunia Islam juga di 
 kejutkan 
   oleh novel The Satanic Verses, karya Salman Rusydi. Novel yang 
   ditulis pengarang Inggris kelahiran India itu juga dinilai 
 sangat 
   menghina Nabi kita. Sehingga pemimpin Republik Islam Iran 
waktu 
  itu, 
   Ayatullah Khomaini, menyediakan berjuta-juta dollar untuk 
siapa 
  saja 
   yang bisa menemukan Salman, baik dalam keadaan mati atau 
hidup. 
  Pada 
   saat itupun saya tenang-tenang saja. Tak ada reaksi apapun. 
 Bahkan 
   tak ada rasa apapun dalam diri saya. Seolah yang dihina adalah 
   seorang manusia biasa.
   
   Tapi suatu ketika, Allah memperkenankan saya bertemu seorang 
  kawan. 
   Kami berdiskusi soal keagamaan. Di ujung pembicaraan, ia 
 menghina 
   Muhammad SAW. Dada saya hampir meledak. Tangan saya hampir-
 hampir 
   memukul muka kawan saya itu. Mulut saya ingin sekali 
berteriak. 
   Namun, sayang saya tidak bisa atau tepatnya tidak 

Balasan: [keluarga-islam] Re: Inginnya Aku Mencintaimu, Ya Rasullullah...

2006-06-09 Terurut Topik wandysulastra
Rayi, kalau di dalamnya tidak ada unsur yang mengarah ke Bid'ah, 
saya pikir tidak masalah jika kita menghadiri acara seperti itu. 
Acara maulidan itu kan bisa hanya sekedar label saja, yang penting 
isinya adalah acara kajian mengenai Islam apakah itu sirah 
Rasulullah, hadits, tafsir Quran, dsb.. Kalau saja waktunya 
bertepatan dengan tanggal kelahiran nabi, boleh2 saja2 kan... Lebih 
baik lagi kalau acara kajian ini dilakukan disetiap ada kesempatan 
dan bukan hanya pada saat tanggal kelahiran Nabi saja. Mengenai 
label acaranya apakah itu maulidan, kajian keislaman, pengajian 
Rabiul Awwal, atau apa saja adalah bukan masalah.

Wassalam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Rayina Lancheuq 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kang Wandy,
   Kalau saya baca email dari Akang, ini hanya sikap kehati-hatian 
dari seorang muslim.

   Nah, bagaimana jika sebelum mengikuti acara semacam ini, kita 
niatkan 'karena Alloh, dan untuk mengenang dan mengagungkan sang 
Nabi Muhammad, sholullohu alaihi wassalam, dan belajar mengenal 
beliau'.
   dan ketika di dalam acara tersebut ternyata melenceng, kita 
engga usah ikutan, gitu...

   Atau, kita sama sekali engga boleh ikutan acara seperti itu?

   Wassalamu 'alaikum
   Rayina.
 
 wandysulastra [EMAIL PROTECTED] menulis:
   Ketika peringatan maulid memasuki wilayah ritual dan diyakini 
 mengikuti sunnah Nabi, inilah yang menjadi masalah... Padahal 
 seperti yang sering kita baca bahwa acara ini baru ada dan 
 diprakarsai oleh Salahuddin al-Ayyubi, yang beliau sendiri 
 menegaskan bahwa perayaan maulid nabi hanyalah kegiatan yang 
 menyemarakkan syiar agama, bukan perayaan yang bersifat ritual. 
Tapi 
 kenyataan yang ada sekarang, sungguh tidak sesuai dengan tujuan 
 awalnya.. maulid memasuki wilayah ritual... Maulid menjadi ibadah 
 tambahan yang dilaksanakan pada setiap acara tertentu. Bahkan di 
 sebuah musholla di tempat saya tinggal maulid menjadi ibadah rutin 
 yang dilaksanakan selepas shalat subuh. Disitu sama sekali tidak 
ada 
 pembelajaran mengenai siapa itu Rasulullah, yang ada hanya 
pembacaan 
 rawi dan barzanji yang sesungguhnya kebanyakan dari kita tidak 
 mengerti apa maksudnya. Mereka meyakini kalau hal itu adalah 
sunnah 
 nabi, padahal sunnah selepas shalat subuh yang sesungguhnya 
bukanlah 
 demikian. Belum lagi maulid yang ditambah dengan acara2 
kemungkaran 
 seperti yang kita lihat di keraton2, atau daerah2 di pelosok. 
 Wajarlah jika dikatakan bahwa dengan adanya bid'ah, sesungguhnya 
 bisa mematikan sunnah.
 
 Yah, inilah bid'ah, karena tidak ada tuntunannya yang jelas dari 
 RASulullah, maka bid'ah yang tadinya bertujuan hasanah, kemudian 
 bisa jadi sayyiah jika dilakukan oleh orang2 yang awam. Inilah hal 
 yang dikhawatirkan dari ulama2 yang menentang acara maulidan 
seperti 
 yang diceritakan pada awal diprakarsainya acara ini.
 
 Wassalam
 WnS
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps 
 wrote:
 
  lalu kenapa ketika seseorang/kelompok ingin mengajak orang-orang 
  lebih mengenal nabinya,mengagungkan , menceritakan perjuangannya 
  melalui ceramah maulidan sering dibilang bid'ah dan sesat,,??
  
  dunia yang annneh,,
  
  wassalam
  KnC
  
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
  wrote:
  
   *Dari seorang Kawan
  __
 Apakah Anda Yahoo!?
 Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik 
terhadap spam  
 http://id.mail.yahoo.com







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Protect your PC from spy ware with award winning anti spy technology. It's free.
http://us.click.yahoo.com/97bhrC/LGxNAA/yQLSAA/wDNolB/TM
~- 

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/