Re: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam

2008-01-03 Terurut Topik Ummu Hanif
Assalamua'alaikum..

Afwan, lebih baik tidak berburuk sangka dulu..
Bukankah mahzab itu isinya merupakan buah fikiran sang imam yang sumber
rujukannya adalah Al-qur'an dan sunnah, tapi bisa jadi juga terjadi
kekhilafan.. namanya juga manusia.. buktinya para imam mahzab tidak pernah
mengklaim bhw mahzabnya lah yg paling benar, karena mereka menyadari
sepenuhnya bahwa kemungkinan ada kekurangan dalam mahzabnya.

Kita akui dan hargai ilmu dari imam2 mahzab tsb tapi tidak perlu merasa
mereka luput dari salah dan khilaf. Tentu saja kita sangat dianjurkan
memperlajari berbagai mahzab tsb. Ambil ilmunya sih boleh, tapi tidak perlu
fanatik atau ngotot membenarkan hanya karena kita ngakunya memakai mahzab
tsb..

So, apa ada keharusan untuk mengikuti mahzab tertentu? jelas tidak... Apa
salah bila seseorang mengambil apa2 yg dalilnya rajih saja dari ke-4
mahzab tsb? ga ada yg melarang kan! Dan juga kalo ada yg membuat mahzab baru
yg sadur dari berbagai mahzab yg sudah ada juga sah2 aja sepertinya...

Mungkin dalam buku tersebut ada hal2 yang sangat menarik untuk disampaikan,
mungkin ilmu kita mang lum nyampe kesana.. ga ada salahnya coba di baca..
bisa jadi ada hal2 yg benar disana yg sebelumnya tidak kita ketahui..
berbaik sangka dulu lah.. lom apa2 koq dah berkesimpulan buruk duluan sih..

Maaf.. hanya pendapat saya aja loh... kalo banyak yg ga setuju juga sah2
aja...

Salam


On 1/3/08, Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:

Assalamu'alaikum wr.wb.,



 Terima kasih Mas atas ringkasannya.

 Ada yang menarik dari kalimat di bawah ini:



 *Kemudian, agama manakah yang menjadi solusi agar kehinaan tersebut
 dilenyapkan dari kita? Padahal jika kita kembali kepada salah satu
 madzhab,
 maka kita akan mendapati beberapa masalah-masalah -bahkan puluhan atau
 ratusan masalah- yang menyelisihi Sunnah, jika sebagiannya tidak dikatakan
 menyelisihi Al Qur'an.*



 Masya Allah; apakah memang benar demikian?

 Apakah bisa ditunjukkan ulama sekaliber Imam Madzhab yang empat saat ini?

 Apakah kita bisa MAMPU merujuk sendiri kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah?

 Apakah makna kembali kepada Al-Qur'an dan As-sunnah – yang senantiasa
 didengung-dengungkan oleh sebagian orang – itu berarti ummat yang mengikuti
 madzhab tertentu TIDAK SESUAI dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah?



 Mohon pencerahannya …



 Salam,

 Hidayat




  --

 *From:* keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:
 [EMAIL PROTECTED] *On Behalf Of *Chandraleka
 *Sent:* Thursday, January 03, 2008 6:39 AM
 *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com
 *Subject:* [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar
 Kemenangan Islam



 ... Ringkasan Buku ...
 http://buku-islam.blogspot.com

 Judul : Menyongsong Fajar Kemenangan Islam
 Penulis : Al Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah
 Penyusun : Syaikh Salim bin 'Ied al Hilali
 Penerjemah : Abu Sumayyah Beni Sarbeni, LC
 Penerbit : Media Tarbiyah
 Cetakan : Pertama/ November 2007
 Halaman : 125

 Seperti telah kita ketahui bersama bahwa kaum muslimin sekarang ini telah
 ditimpa oleh kehinaan yang menyebabkan kaum muslimin lemah dihadapan umat
 yang lain. Padahal kondisi seperti ini tidak seharusnya terjadi.
 Menarik untuk diselidiki bagaimana kehinaan bisa menimpa kaum muslimin?
 Apa
 penyebabnya?
 Setelah kita mengetahui penyebabnya, maka diharapkan kita bisa memberikan
 solusi atas keterpurukan ini. Untuk kemudian bisa melepaskan kehinaan yang
 menimpa kaum muslimin dan membawa kaum muslimin ke alam kejayaan
 sebagaimana
 telah dialami oleh generasi sebelumnya.

 Buku ini merupakan karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani
 rahimahullah
 yang kemudian disusun ulang dan diberi catatan oleh murid beliau yaitu
 Syaikh Salim bin 'Ied al Hilali. Di dalamnya dijelaskan tentang penyebab
 keterpurukan yang dialami oleh kaum muslimin. Selanjutnya Syaikh
 memberikan
 solusi untuk mengatasi keterpurukan tersebut.

 Syaikh Albani menerangkan di buku tersebut bahwa keterpurukan ini telah
 disketsakan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dalam sebagian
 hadits-hadits tsabit, diantaranya:

 Jika kalian telah berjual beli dengan cara 'inah, kalian pun telah
 mengikuti ekor-ekor sapi, ridha terhadap pertanian dan meninggalkan jihad,
 maka Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian, yang (kehinaan
 tersebut)
 tidak akan bisa dicabut hingga kalian kembali kepada agama kalian. (As
 Silsilah Ash Shahiihah no. 11).

 Syaikh Albani melanjutkan tentang penyebab keterpurukan ini,
 Dalam hadits ini dapat kita ketahui bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi
 wa
 sallam menyebutkan beberapa penyakit yang menyebar, bahkan meliputi kaum
 muslimin. Dalam hadits di atas beliau menyebutkan dua penyakit sebagai
 permisalan bukan untuk membatasi:

 Penyakit pertama: Terjatuhnya kaum muslimin ke dalam berbagai perbuatan
 haram dengan berbagai siasat, padahal ia mengetahuinya.

 Penyakit kedua: Dari perkara yang diketahui dan disepakati oleh kaum
 muslimin tentang penyimpangannya dari syariat Islam.

 Untuk 

Re: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam

2008-01-03 Terurut Topik Ummu Hanif
Assalamualaikum,

Ok deh.. btw, penulis buku tsb adalah Al Imam Muhammad Nashiruddin Al
Albani, sepengetahuan saya beliau adalah salah seorang ahli hadist.. jadi
soal hadist beliau insyaallah mang jagonya.. kalo dibanding dengan kita2 sih
mang ilmu kita lom ada apa2nya kali.. Kalo di banding dengan imam2 mahzab
wallahu'alam siapa yg lebih tinggi ilmunya.. Hanya Allah yg tahu.

Isi buku tsb boleh jadi jg hasil ijtihad beliau, bisa benar bisa jadi juga
salah.. tetap ada nilainya disisi Allah kan?.. wallahu'alam.

Nngg..Lalu gimana bila ternyata memang ada dalil yg rajih yg mungkin
menyelisihi salah satu mahzab yg kita ikuti - meski dalam hal2 yg
furu'iyyah- ??? tetap ikut mahzab atau dalil yg rajih??? atau lebih baik
tidak usah dibicarakan saja???

Salam



On 1/4/08, Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:

Wa'alaykumussalam wr.wb.,



 Syukron atas peringatannya … namun Insya Allah saya tidak berburuk sangka;
 tetapi hanya 'mengingatkan' (untuk diri sendiri juga).



 Afwan, yang saya lihat justru kekhawatiran buruk sangka ada pada (isi)
 buku tersebut; di mana secara tersirat menuduh banyak (ditulis ratusan)
 pendapat Imam Madzhab itu menyelisihi Sunnah, bahkan Qur'an.  Apakah
 difahami, bahwa yang dibahas Imam Madzhab tersebut sebagian besarnya adalah
 hal-hal yang bersifat furu'iyyah (cabang) dalam fiqih?  Sedangkan yang
 prinsip tidaklah berbeda …

 Dan bukankah setiap ijtihad yang beliau2 sampaikan adalah berdasarkan
 keilmuan masing2?  Dan meski salah pun – seandainya terjadi, tetapi dihargai
 oleh Allah SWT?



 Memang benar, bahwa tetap ada kekhilafan dari beliau2 – meski keilmuannya
 cukup tinggi.  Tetapi, jika dibandingkan dengan ulama2 sesudahnya, apalagi
 kita, manakah yang kemungkinan lebih banyak biasnya?



 Ini juga pendapat saya …  pasti ada kemungkinan (besar) salah.  Al'afwu
 minkun.



 Salam,

 Hidayat


  --

 *From:* keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:
 [EMAIL PROTECTED] *On Behalf Of *Ummu Hanif
 *Sent:* Thursday, January 03, 2008 2:55 PM
 *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar
 Kemenangan Islam



 Assalamua'alaikum..



 Afwan, lebih baik tidak berburuk sangka dulu..

 Bukankah mahzab itu isinya merupakan buah fikiran sang imam yang sumber
 rujukannya adalah Al-qur'an dan sunnah, tapi bisa jadi juga terjadi
 kekhilafan.. namanya juga manusia.. buktinya para imam mahzab tidak pernah
 mengklaim bhw mahzabnya lah yg paling benar, karena mereka menyadari
 sepenuhnya bahwa kemungkinan ada kekurangan dalam mahzabnya.



 Kita akui dan hargai ilmu dari imam2 mahzab tsb tapi tidak perlu merasa
 mereka luput dari salah dan khilaf. Tentu saja kita sangat dianjurkan
 memperlajari berbagai mahzab tsb. Ambil ilmunya sih boleh, tapi tidak perlu
 fanatik atau ngotot membenarkan hanya karena kita ngakunya memakai mahzab
 tsb..



 So, apa ada keharusan untuk mengikuti mahzab tertentu? jelas tidak... Apa
 salah bila seseorang mengambil apa2 yg dalilnya rajih saja dari ke-4
 mahzab tsb? ga ada yg melarang kan! Dan juga kalo ada yg membuat mahzab baru
 yg sadur dari berbagai mahzab yg sudah ada juga sah2 aja sepertinya...



 Mungkin dalam buku tersebut ada hal2 yang sangat menarik untuk
 disampaikan, mungkin ilmu kita mang lum nyampe kesana.. ga ada salahnya coba
 di baca.. bisa jadi ada hal2 yg benar disana yg sebelumnya tidak kita
 ketahui.. berbaik sangka dulu lah.. lom apa2 koq dah berkesimpulan
 buruk duluan sih..



 Maaf.. hanya pendapat saya aja loh... kalo banyak yg ga setuju juga sah2
 aja...



 Salam



 On 1/3/08, *Hidayat, Akhmad* [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum wr.wb.,



 Terima kasih Mas atas ringkasannya.

 Ada yang menarik dari kalimat di bawah ini:



 *Kemudian, agama manakah yang menjadi solusi agar kehinaan tersebut
 dilenyapkan dari kita? Padahal jika kita kembali kepada salah satu
 madzhab,
 maka kita akan mendapati beberapa masalah-masalah -bahkan puluhan atau
 ratusan masalah- yang menyelisihi Sunnah, jika sebagiannya tidak dikatakan
 menyelisihi Al Qur'an.*



 Masya Allah; apakah memang benar demikian?

 Apakah bisa ditunjukkan ulama sekaliber Imam Madzhab yang empat saat ini?

 Apakah kita bisa MAMPU merujuk sendiri kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah?

 Apakah makna kembali kepada Al-Qur'an dan As-sunnah – yang senantiasa
 didengung-dengungkan oleh sebagian orang – itu berarti ummat yang mengikuti
 madzhab tertentu TIDAK SESUAI dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah?



 Mohon pencerahannya …



 Salam,

 Hidayat


   This message and any attached files may contain information that is
 confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the
 intended recipient. If you are not the intended recipient or the person
 responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised
 that you have received this message in error and that any dissemination,
 copying or use of this message or attachment is strictly forbidden

RE: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam

2008-01-03 Terurut Topik Hidayat, Akhmad

Wa'alaikumussalam wr.wb.,

 

Kalaupun itu ijtihad Al-Albani, tetapi kok ya isinya MENYALAHKAN Imam
mujtahid lainnya, ya?  Setahu saya, antar keempat Imam Madzhab itu tidak
ada yang namanya saling menyalahkan ...  bahkan sering dari satu Imam
menukil atau mendukung pendapat Imam yang lain; dan beliau2 saling
menghargai dan ta'dzim.  Lha mengenai sikap MENYALAHKAN dari Al-Albani
terhadap para Imam Madzhab, wallahu a'lam ...  tentu Gusti Allah yang
Maha Tahu.

 

Sepengetahuan saya (juga), dalil2 yang dipakai oleh para keempat Imam
tentunya rajih menurut beliau2 itu ...  termasuk rajih menurut
Al-Albani, misalnya.  Ya silakan saja, tidak perlu dipertentangkan ...
kalau untuk yang furu'iyyah, kan?  Yang penting kita tahu ilmunya, tahu
dasarnya ...  ibaratnya kita 'ikut' dengan pendapat para Imam - yang
tentunya bisa dipertanggungjawabkan.  Tidak perlu saling menyalahkan.
Nanti bikin capek - mempermasalahkan hal2 furu'iyyah, ujung2nya
meregangkan silaturahim dan ukhuwah Islam.

 

Demikian kira ...  again, al'afwu minkum.

 

Salam,

Hidayat

 



From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ummu Hanif
Sent: Friday, January 04, 2008 3:15 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: Re: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar
Kemenangan Islam

 

Assalamualaikum,

 

Ok deh.. btw, penulis buku tsb adalah Al Imam Muhammad Nashiruddin Al
Albani, sepengetahuan saya beliau adalah salah seorang ahli hadist..
jadi soal hadist beliau insyaallah mang jagonya.. kalo dibanding dengan
kita2 sih mang ilmu kita lom ada apa2nya kali.. Kalo di banding dengan
imam2 mahzab wallahu'alam siapa yg lebih tinggi ilmunya.. Hanya Allah yg
tahu. 

 

Isi buku tsb boleh jadi jg hasil ijtihad beliau, bisa benar bisa jadi
juga salah.. tetap ada nilainya disisi Allah kan?.. wallahu'alam.

 

Nngg..Lalu gimana bila ternyata memang ada dalil yg rajih yg mungkin
menyelisihi salah satu mahzab yg kita ikuti - meski dalam hal2 yg
furu'iyyah- ??? tetap ikut mahzab atau dalil yg rajih??? atau lebih baik
tidak usah dibicarakan saja??? 

 

Salam

 


 

On 1/4/08, Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED]
mailto:[EMAIL PROTECTED]  wrote: 

Wa'alaykumussalam wr.wb.,

 

Syukron atas peringatannya ... namun Insya Allah saya tidak berburuk
sangka; tetapi hanya 'mengingatkan' (untuk diri sendiri juga). 

 

Afwan, yang saya lihat justru kekhawatiran buruk sangka ada pada (isi)
buku tersebut; di mana secara tersirat menuduh banyak (ditulis ratusan)
pendapat Imam Madzhab itu menyelisihi Sunnah, bahkan Qur'an.  Apakah
difahami, bahwa yang dibahas Imam Madzhab tersebut sebagian besarnya
adalah hal-hal yang bersifat furu'iyyah (cabang) dalam fiqih?  Sedangkan
yang prinsip tidaklah berbeda ... 

Dan bukankah setiap ijtihad yang beliau2 sampaikan adalah berdasarkan
keilmuan masing2?  Dan meski salah pun - seandainya terjadi, tetapi
dihargai oleh Allah SWT? 

 

Memang benar, bahwa tetap ada kekhilafan dari beliau2 - meski
keilmuannya cukup tinggi.  Tetapi, jika dibandingkan dengan ulama2
sesudahnya, apalagi kita, manakah yang kemungkinan lebih banyak biasnya?


 

Ini juga pendapat saya ...  pasti ada kemungkinan (besar) salah.
Al'afwu minkun.

 

Salam,

Hidayat

 



From: keluarga-islam@yahoogroups.com
mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com
mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com ] On Behalf Of Ummu Hanif
Sent: Thursday, January 03, 2008 2:55 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com 
Subject: Re: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar
Kemenangan Islam

 

Assalamua'alaikum..

 

Afwan, lebih baik tidak berburuk sangka dulu..

Bukankah mahzab itu isinya merupakan buah fikiran sang imam yang sumber
rujukannya adalah Al-qur'an dan sunnah, tapi bisa jadi juga terjadi
kekhilafan.. namanya juga manusia.. buktinya para imam mahzab tidak
pernah mengklaim bhw mahzabnya lah yg paling benar, karena mereka
menyadari sepenuhnya bahwa kemungkinan ada kekurangan dalam mahzabnya. 

 

Kita akui dan hargai ilmu dari imam2 mahzab tsb tapi tidak perlu merasa
mereka luput dari salah dan khilaf. Tentu saja kita sangat dianjurkan
memperlajari berbagai mahzab tsb. Ambil ilmunya sih boleh, tapi tidak
perlu fanatik atau ngotot membenarkan hanya karena kita ngakunya memakai
mahzab tsb.. 

 

So, apa ada keharusan untuk mengikuti mahzab tertentu? jelas tidak...
Apa salah bila seseorang mengambil apa2 yg dalilnya rajih saja dari ke-4
mahzab tsb? ga ada yg melarang kan! Dan juga kalo ada yg membuat mahzab
baru yg sadur dari berbagai mahzab yg sudah ada juga sah2 aja
sepertinya... 

 

Mungkin dalam buku tersebut ada hal2 yang sangat menarik untuk
disampaikan, mungkin ilmu kita mang lum nyampe kesana.. ga ada salahnya
coba di baca.. bisa jadi ada hal2 yg benar disana yg sebelumnya tidak
kita ketahui.. berbaik sangka dulu lah.. lom apa2 koq dah berkesimpulan
buruk duluan sih.. 

 

Maaf.. hanya

RE: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam

2008-01-02 Terurut Topik Hidayat, Akhmad

Assalamu'alaikum wr.wb.,

 

Terima kasih Mas atas ringkasannya.

Ada yang menarik dari kalimat di bawah ini:

 

Kemudian, agama manakah yang menjadi solusi agar kehinaan tersebut
dilenyapkan dari kita? Padahal jika kita kembali kepada salah satu
madzhab,
maka kita akan mendapati beberapa masalah-masalah -bahkan puluhan atau
ratusan masalah- yang menyelisihi Sunnah, jika sebagiannya tidak
dikatakan
menyelisihi Al Qur'an.

 

Masya Allah; apakah memang benar demikian?

Apakah bisa ditunjukkan ulama sekaliber Imam Madzhab yang empat saat
ini?

Apakah kita bisa MAMPU merujuk sendiri kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah?

Apakah makna kembali kepada Al-Qur'an dan As-sunnah - yang senantiasa
didengung-dengungkan oleh sebagian orang - itu berarti ummat yang
mengikuti madzhab tertentu TIDAK SESUAI dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah?

 

Mohon pencerahannya ...

 

Salam,

Hidayat

 

 



From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chandraleka
Sent: Thursday, January 03, 2008 6:39 AM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar
Kemenangan Islam

 

... Ringkasan Buku ...
http://buku-islam.blogspot.com http://buku-islam.blogspot.com 

Judul : Menyongsong Fajar Kemenangan Islam
Penulis : Al Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah
Penyusun : Syaikh Salim bin 'Ied al Hilali
Penerjemah : Abu Sumayyah Beni Sarbeni, LC
Penerbit : Media Tarbiyah
Cetakan : Pertama/ November 2007
Halaman : 125

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa kaum muslimin sekarang ini
telah
ditimpa oleh kehinaan yang menyebabkan kaum muslimin lemah dihadapan
umat
yang lain. Padahal kondisi seperti ini tidak seharusnya terjadi.
Menarik untuk diselidiki bagaimana kehinaan bisa menimpa kaum muslimin?
Apa
penyebabnya?
Setelah kita mengetahui penyebabnya, maka diharapkan kita bisa
memberikan
solusi atas keterpurukan ini. Untuk kemudian bisa melepaskan kehinaan
yang
menimpa kaum muslimin dan membawa kaum muslimin ke alam kejayaan
sebagaimana
telah dialami oleh generasi sebelumnya.

Buku ini merupakan karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani
rahimahullah
yang kemudian disusun ulang dan diberi catatan oleh murid beliau yaitu
Syaikh Salim bin 'Ied al Hilali. Di dalamnya dijelaskan tentang penyebab
keterpurukan yang dialami oleh kaum muslimin. Selanjutnya Syaikh
memberikan
solusi untuk mengatasi keterpurukan tersebut.

Syaikh Albani menerangkan di buku tersebut bahwa keterpurukan ini telah
disketsakan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dalam sebagian
hadits-hadits tsabit, diantaranya:

Jika kalian telah berjual beli dengan cara 'inah, kalian pun telah
mengikuti ekor-ekor sapi, ridha terhadap pertanian dan meninggalkan
jihad,
maka Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian, yang (kehinaan
tersebut)
tidak akan bisa dicabut hingga kalian kembali kepada agama kalian. (As
Silsilah Ash Shahiihah no. 11).

Syaikh Albani melanjutkan tentang penyebab keterpurukan ini,
Dalam hadits ini dapat kita ketahui bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi
wa
sallam menyebutkan beberapa penyakit yang menyebar, bahkan meliputi kaum
muslimin. Dalam hadits di atas beliau menyebutkan dua penyakit sebagai
permisalan bukan untuk membatasi:

Penyakit pertama: Terjatuhnya kaum muslimin ke dalam berbagai perbuatan
haram dengan berbagai siasat, padahal ia mengetahuinya.

Penyakit kedua: Dari perkara yang diketahui dan disepakati oleh kaum
muslimin tentang penyimpangannya dari syariat Islam.

Untuk penyakit yang pertama, Syaikh Albani menyebutkan contohnya adalah
'inah, yang pada hakikatnya adalah pinjaman dengan tambahan. Dengan
demikian
termasuk dalam riba. Dalam hal ini Syaikh Albani berkata,

Dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam menyebutkan
jual
beli 'inah, hal ini hanya merupakan contoh, bukan pembatasan. Dengannya,
beliau Shallallahu'alaihi wa sallam mengisyaratkan bahwa setiap
perbuatan
haram yang dilakukan oleh seorang muslim, lalu ia menganggapnya sebagai
amalan halal dengan berbagai jalan takwil, maka akibatnya Allah
Subhanahu wa
Ta'ala akan menghinakannya, dan Allah pun akan menghinakan kaum muslimin
apabila perbuatan tersebut telah merebak dan menyebar di kalangan
mereka.

Untuk penyakit yang kedua Syaikh Albani menjelaskan bahwa yang dimaksud
adalah sibuk dengan usaha dan berjalan di belakang gemerlapnya dunia.
Kemudian lupa dengan kewajiban dan tenggelam dalam pertanian,
peternakan,
dan usaha yang lainnya. Dan diantara kewajiban yang dilupakan itu adalah
jihad di jalan Allah.

Ini adalah penyebab kaum muslimin tertimpa kehinaan. Dan solusinya
adalah
Hingga kalian kembali kepada agama kalian sebagaimana disebut dalam
hadits
Nabi di atas.

Berkata Syaikh Albani,
Sungguh, kita telah terjangkiti penyakit ini yang akhirnya menjadikan
kita
sakit, yakni kita berada dalam kehinaan. Karenanya, hendaklah kita
mengambil
obat yang disifati dan dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa
sallam, bahwa jika kita kembali kepadanya