Re: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam
Assalamua'alaikum.. Afwan, lebih baik tidak berburuk sangka dulu.. Bukankah mahzab itu isinya merupakan buah fikiran sang imam yang sumber rujukannya adalah Al-qur'an dan sunnah, tapi bisa jadi juga terjadi kekhilafan.. namanya juga manusia.. buktinya para imam mahzab tidak pernah mengklaim bhw mahzabnya lah yg paling benar, karena mereka menyadari sepenuhnya bahwa kemungkinan ada kekurangan dalam mahzabnya. Kita akui dan hargai ilmu dari imam2 mahzab tsb tapi tidak perlu merasa mereka luput dari salah dan khilaf. Tentu saja kita sangat dianjurkan memperlajari berbagai mahzab tsb. Ambil ilmunya sih boleh, tapi tidak perlu fanatik atau ngotot membenarkan hanya karena kita ngakunya memakai mahzab tsb.. So, apa ada keharusan untuk mengikuti mahzab tertentu? jelas tidak... Apa salah bila seseorang mengambil apa2 yg dalilnya rajih saja dari ke-4 mahzab tsb? ga ada yg melarang kan! Dan juga kalo ada yg membuat mahzab baru yg sadur dari berbagai mahzab yg sudah ada juga sah2 aja sepertinya... Mungkin dalam buku tersebut ada hal2 yang sangat menarik untuk disampaikan, mungkin ilmu kita mang lum nyampe kesana.. ga ada salahnya coba di baca.. bisa jadi ada hal2 yg benar disana yg sebelumnya tidak kita ketahui.. berbaik sangka dulu lah.. lom apa2 koq dah berkesimpulan buruk duluan sih.. Maaf.. hanya pendapat saya aja loh... kalo banyak yg ga setuju juga sah2 aja... Salam On 1/3/08, Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum wr.wb., Terima kasih Mas atas ringkasannya. Ada yang menarik dari kalimat di bawah ini: *Kemudian, agama manakah yang menjadi solusi agar kehinaan tersebut dilenyapkan dari kita? Padahal jika kita kembali kepada salah satu madzhab, maka kita akan mendapati beberapa masalah-masalah -bahkan puluhan atau ratusan masalah- yang menyelisihi Sunnah, jika sebagiannya tidak dikatakan menyelisihi Al Qur'an.* Masya Allah; apakah memang benar demikian? Apakah bisa ditunjukkan ulama sekaliber Imam Madzhab yang empat saat ini? Apakah kita bisa MAMPU merujuk sendiri kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah? Apakah makna kembali kepada Al-Qur'an dan As-sunnah – yang senantiasa didengung-dengungkan oleh sebagian orang – itu berarti ummat yang mengikuti madzhab tertentu TIDAK SESUAI dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah? Mohon pencerahannya … Salam, Hidayat -- *From:* keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto: [EMAIL PROTECTED] *On Behalf Of *Chandraleka *Sent:* Thursday, January 03, 2008 6:39 AM *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com *Subject:* [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam ... Ringkasan Buku ... http://buku-islam.blogspot.com Judul : Menyongsong Fajar Kemenangan Islam Penulis : Al Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah Penyusun : Syaikh Salim bin 'Ied al Hilali Penerjemah : Abu Sumayyah Beni Sarbeni, LC Penerbit : Media Tarbiyah Cetakan : Pertama/ November 2007 Halaman : 125 Seperti telah kita ketahui bersama bahwa kaum muslimin sekarang ini telah ditimpa oleh kehinaan yang menyebabkan kaum muslimin lemah dihadapan umat yang lain. Padahal kondisi seperti ini tidak seharusnya terjadi. Menarik untuk diselidiki bagaimana kehinaan bisa menimpa kaum muslimin? Apa penyebabnya? Setelah kita mengetahui penyebabnya, maka diharapkan kita bisa memberikan solusi atas keterpurukan ini. Untuk kemudian bisa melepaskan kehinaan yang menimpa kaum muslimin dan membawa kaum muslimin ke alam kejayaan sebagaimana telah dialami oleh generasi sebelumnya. Buku ini merupakan karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani rahimahullah yang kemudian disusun ulang dan diberi catatan oleh murid beliau yaitu Syaikh Salim bin 'Ied al Hilali. Di dalamnya dijelaskan tentang penyebab keterpurukan yang dialami oleh kaum muslimin. Selanjutnya Syaikh memberikan solusi untuk mengatasi keterpurukan tersebut. Syaikh Albani menerangkan di buku tersebut bahwa keterpurukan ini telah disketsakan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dalam sebagian hadits-hadits tsabit, diantaranya: Jika kalian telah berjual beli dengan cara 'inah, kalian pun telah mengikuti ekor-ekor sapi, ridha terhadap pertanian dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian, yang (kehinaan tersebut) tidak akan bisa dicabut hingga kalian kembali kepada agama kalian. (As Silsilah Ash Shahiihah no. 11). Syaikh Albani melanjutkan tentang penyebab keterpurukan ini, Dalam hadits ini dapat kita ketahui bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam menyebutkan beberapa penyakit yang menyebar, bahkan meliputi kaum muslimin. Dalam hadits di atas beliau menyebutkan dua penyakit sebagai permisalan bukan untuk membatasi: Penyakit pertama: Terjatuhnya kaum muslimin ke dalam berbagai perbuatan haram dengan berbagai siasat, padahal ia mengetahuinya. Penyakit kedua: Dari perkara yang diketahui dan disepakati oleh kaum muslimin tentang penyimpangannya dari syariat Islam. Untuk
Re: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam
Assalamualaikum, Ok deh.. btw, penulis buku tsb adalah Al Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani, sepengetahuan saya beliau adalah salah seorang ahli hadist.. jadi soal hadist beliau insyaallah mang jagonya.. kalo dibanding dengan kita2 sih mang ilmu kita lom ada apa2nya kali.. Kalo di banding dengan imam2 mahzab wallahu'alam siapa yg lebih tinggi ilmunya.. Hanya Allah yg tahu. Isi buku tsb boleh jadi jg hasil ijtihad beliau, bisa benar bisa jadi juga salah.. tetap ada nilainya disisi Allah kan?.. wallahu'alam. Nngg..Lalu gimana bila ternyata memang ada dalil yg rajih yg mungkin menyelisihi salah satu mahzab yg kita ikuti - meski dalam hal2 yg furu'iyyah- ??? tetap ikut mahzab atau dalil yg rajih??? atau lebih baik tidak usah dibicarakan saja??? Salam On 1/4/08, Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaykumussalam wr.wb., Syukron atas peringatannya … namun Insya Allah saya tidak berburuk sangka; tetapi hanya 'mengingatkan' (untuk diri sendiri juga). Afwan, yang saya lihat justru kekhawatiran buruk sangka ada pada (isi) buku tersebut; di mana secara tersirat menuduh banyak (ditulis ratusan) pendapat Imam Madzhab itu menyelisihi Sunnah, bahkan Qur'an. Apakah difahami, bahwa yang dibahas Imam Madzhab tersebut sebagian besarnya adalah hal-hal yang bersifat furu'iyyah (cabang) dalam fiqih? Sedangkan yang prinsip tidaklah berbeda … Dan bukankah setiap ijtihad yang beliau2 sampaikan adalah berdasarkan keilmuan masing2? Dan meski salah pun – seandainya terjadi, tetapi dihargai oleh Allah SWT? Memang benar, bahwa tetap ada kekhilafan dari beliau2 – meski keilmuannya cukup tinggi. Tetapi, jika dibandingkan dengan ulama2 sesudahnya, apalagi kita, manakah yang kemungkinan lebih banyak biasnya? Ini juga pendapat saya … pasti ada kemungkinan (besar) salah. Al'afwu minkun. Salam, Hidayat -- *From:* keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto: [EMAIL PROTECTED] *On Behalf Of *Ummu Hanif *Sent:* Thursday, January 03, 2008 2:55 PM *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com *Subject:* Re: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam Assalamua'alaikum.. Afwan, lebih baik tidak berburuk sangka dulu.. Bukankah mahzab itu isinya merupakan buah fikiran sang imam yang sumber rujukannya adalah Al-qur'an dan sunnah, tapi bisa jadi juga terjadi kekhilafan.. namanya juga manusia.. buktinya para imam mahzab tidak pernah mengklaim bhw mahzabnya lah yg paling benar, karena mereka menyadari sepenuhnya bahwa kemungkinan ada kekurangan dalam mahzabnya. Kita akui dan hargai ilmu dari imam2 mahzab tsb tapi tidak perlu merasa mereka luput dari salah dan khilaf. Tentu saja kita sangat dianjurkan memperlajari berbagai mahzab tsb. Ambil ilmunya sih boleh, tapi tidak perlu fanatik atau ngotot membenarkan hanya karena kita ngakunya memakai mahzab tsb.. So, apa ada keharusan untuk mengikuti mahzab tertentu? jelas tidak... Apa salah bila seseorang mengambil apa2 yg dalilnya rajih saja dari ke-4 mahzab tsb? ga ada yg melarang kan! Dan juga kalo ada yg membuat mahzab baru yg sadur dari berbagai mahzab yg sudah ada juga sah2 aja sepertinya... Mungkin dalam buku tersebut ada hal2 yang sangat menarik untuk disampaikan, mungkin ilmu kita mang lum nyampe kesana.. ga ada salahnya coba di baca.. bisa jadi ada hal2 yg benar disana yg sebelumnya tidak kita ketahui.. berbaik sangka dulu lah.. lom apa2 koq dah berkesimpulan buruk duluan sih.. Maaf.. hanya pendapat saya aja loh... kalo banyak yg ga setuju juga sah2 aja... Salam On 1/3/08, *Hidayat, Akhmad* [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum wr.wb., Terima kasih Mas atas ringkasannya. Ada yang menarik dari kalimat di bawah ini: *Kemudian, agama manakah yang menjadi solusi agar kehinaan tersebut dilenyapkan dari kita? Padahal jika kita kembali kepada salah satu madzhab, maka kita akan mendapati beberapa masalah-masalah -bahkan puluhan atau ratusan masalah- yang menyelisihi Sunnah, jika sebagiannya tidak dikatakan menyelisihi Al Qur'an.* Masya Allah; apakah memang benar demikian? Apakah bisa ditunjukkan ulama sekaliber Imam Madzhab yang empat saat ini? Apakah kita bisa MAMPU merujuk sendiri kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah? Apakah makna kembali kepada Al-Qur'an dan As-sunnah – yang senantiasa didengung-dengungkan oleh sebagian orang – itu berarti ummat yang mengikuti madzhab tertentu TIDAK SESUAI dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah? Mohon pencerahannya … Salam, Hidayat This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden
RE: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam
Wa'alaikumussalam wr.wb., Kalaupun itu ijtihad Al-Albani, tetapi kok ya isinya MENYALAHKAN Imam mujtahid lainnya, ya? Setahu saya, antar keempat Imam Madzhab itu tidak ada yang namanya saling menyalahkan ... bahkan sering dari satu Imam menukil atau mendukung pendapat Imam yang lain; dan beliau2 saling menghargai dan ta'dzim. Lha mengenai sikap MENYALAHKAN dari Al-Albani terhadap para Imam Madzhab, wallahu a'lam ... tentu Gusti Allah yang Maha Tahu. Sepengetahuan saya (juga), dalil2 yang dipakai oleh para keempat Imam tentunya rajih menurut beliau2 itu ... termasuk rajih menurut Al-Albani, misalnya. Ya silakan saja, tidak perlu dipertentangkan ... kalau untuk yang furu'iyyah, kan? Yang penting kita tahu ilmunya, tahu dasarnya ... ibaratnya kita 'ikut' dengan pendapat para Imam - yang tentunya bisa dipertanggungjawabkan. Tidak perlu saling menyalahkan. Nanti bikin capek - mempermasalahkan hal2 furu'iyyah, ujung2nya meregangkan silaturahim dan ukhuwah Islam. Demikian kira ... again, al'afwu minkum. Salam, Hidayat From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ummu Hanif Sent: Friday, January 04, 2008 3:15 PM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: Re: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam Assalamualaikum, Ok deh.. btw, penulis buku tsb adalah Al Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani, sepengetahuan saya beliau adalah salah seorang ahli hadist.. jadi soal hadist beliau insyaallah mang jagonya.. kalo dibanding dengan kita2 sih mang ilmu kita lom ada apa2nya kali.. Kalo di banding dengan imam2 mahzab wallahu'alam siapa yg lebih tinggi ilmunya.. Hanya Allah yg tahu. Isi buku tsb boleh jadi jg hasil ijtihad beliau, bisa benar bisa jadi juga salah.. tetap ada nilainya disisi Allah kan?.. wallahu'alam. Nngg..Lalu gimana bila ternyata memang ada dalil yg rajih yg mungkin menyelisihi salah satu mahzab yg kita ikuti - meski dalam hal2 yg furu'iyyah- ??? tetap ikut mahzab atau dalil yg rajih??? atau lebih baik tidak usah dibicarakan saja??? Salam On 1/4/08, Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaykumussalam wr.wb., Syukron atas peringatannya ... namun Insya Allah saya tidak berburuk sangka; tetapi hanya 'mengingatkan' (untuk diri sendiri juga). Afwan, yang saya lihat justru kekhawatiran buruk sangka ada pada (isi) buku tersebut; di mana secara tersirat menuduh banyak (ditulis ratusan) pendapat Imam Madzhab itu menyelisihi Sunnah, bahkan Qur'an. Apakah difahami, bahwa yang dibahas Imam Madzhab tersebut sebagian besarnya adalah hal-hal yang bersifat furu'iyyah (cabang) dalam fiqih? Sedangkan yang prinsip tidaklah berbeda ... Dan bukankah setiap ijtihad yang beliau2 sampaikan adalah berdasarkan keilmuan masing2? Dan meski salah pun - seandainya terjadi, tetapi dihargai oleh Allah SWT? Memang benar, bahwa tetap ada kekhilafan dari beliau2 - meski keilmuannya cukup tinggi. Tetapi, jika dibandingkan dengan ulama2 sesudahnya, apalagi kita, manakah yang kemungkinan lebih banyak biasnya? Ini juga pendapat saya ... pasti ada kemungkinan (besar) salah. Al'afwu minkun. Salam, Hidayat From: keluarga-islam@yahoogroups.com mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com ] On Behalf Of Ummu Hanif Sent: Thursday, January 03, 2008 2:55 PM To: keluarga-islam@yahoogroups.com mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: Re: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam Assalamua'alaikum.. Afwan, lebih baik tidak berburuk sangka dulu.. Bukankah mahzab itu isinya merupakan buah fikiran sang imam yang sumber rujukannya adalah Al-qur'an dan sunnah, tapi bisa jadi juga terjadi kekhilafan.. namanya juga manusia.. buktinya para imam mahzab tidak pernah mengklaim bhw mahzabnya lah yg paling benar, karena mereka menyadari sepenuhnya bahwa kemungkinan ada kekurangan dalam mahzabnya. Kita akui dan hargai ilmu dari imam2 mahzab tsb tapi tidak perlu merasa mereka luput dari salah dan khilaf. Tentu saja kita sangat dianjurkan memperlajari berbagai mahzab tsb. Ambil ilmunya sih boleh, tapi tidak perlu fanatik atau ngotot membenarkan hanya karena kita ngakunya memakai mahzab tsb.. So, apa ada keharusan untuk mengikuti mahzab tertentu? jelas tidak... Apa salah bila seseorang mengambil apa2 yg dalilnya rajih saja dari ke-4 mahzab tsb? ga ada yg melarang kan! Dan juga kalo ada yg membuat mahzab baru yg sadur dari berbagai mahzab yg sudah ada juga sah2 aja sepertinya... Mungkin dalam buku tersebut ada hal2 yang sangat menarik untuk disampaikan, mungkin ilmu kita mang lum nyampe kesana.. ga ada salahnya coba di baca.. bisa jadi ada hal2 yg benar disana yg sebelumnya tidak kita ketahui.. berbaik sangka dulu lah.. lom apa2 koq dah berkesimpulan buruk duluan sih.. Maaf.. hanya
RE: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam
Assalamu'alaikum wr.wb., Terima kasih Mas atas ringkasannya. Ada yang menarik dari kalimat di bawah ini: Kemudian, agama manakah yang menjadi solusi agar kehinaan tersebut dilenyapkan dari kita? Padahal jika kita kembali kepada salah satu madzhab, maka kita akan mendapati beberapa masalah-masalah -bahkan puluhan atau ratusan masalah- yang menyelisihi Sunnah, jika sebagiannya tidak dikatakan menyelisihi Al Qur'an. Masya Allah; apakah memang benar demikian? Apakah bisa ditunjukkan ulama sekaliber Imam Madzhab yang empat saat ini? Apakah kita bisa MAMPU merujuk sendiri kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah? Apakah makna kembali kepada Al-Qur'an dan As-sunnah - yang senantiasa didengung-dengungkan oleh sebagian orang - itu berarti ummat yang mengikuti madzhab tertentu TIDAK SESUAI dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah? Mohon pencerahannya ... Salam, Hidayat From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chandraleka Sent: Thursday, January 03, 2008 6:39 AM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: [keluarga-islam] ... Ringkasan Buku: Menyongsong Fajar Kemenangan Islam ... Ringkasan Buku ... http://buku-islam.blogspot.com http://buku-islam.blogspot.com Judul : Menyongsong Fajar Kemenangan Islam Penulis : Al Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah Penyusun : Syaikh Salim bin 'Ied al Hilali Penerjemah : Abu Sumayyah Beni Sarbeni, LC Penerbit : Media Tarbiyah Cetakan : Pertama/ November 2007 Halaman : 125 Seperti telah kita ketahui bersama bahwa kaum muslimin sekarang ini telah ditimpa oleh kehinaan yang menyebabkan kaum muslimin lemah dihadapan umat yang lain. Padahal kondisi seperti ini tidak seharusnya terjadi. Menarik untuk diselidiki bagaimana kehinaan bisa menimpa kaum muslimin? Apa penyebabnya? Setelah kita mengetahui penyebabnya, maka diharapkan kita bisa memberikan solusi atas keterpurukan ini. Untuk kemudian bisa melepaskan kehinaan yang menimpa kaum muslimin dan membawa kaum muslimin ke alam kejayaan sebagaimana telah dialami oleh generasi sebelumnya. Buku ini merupakan karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani rahimahullah yang kemudian disusun ulang dan diberi catatan oleh murid beliau yaitu Syaikh Salim bin 'Ied al Hilali. Di dalamnya dijelaskan tentang penyebab keterpurukan yang dialami oleh kaum muslimin. Selanjutnya Syaikh memberikan solusi untuk mengatasi keterpurukan tersebut. Syaikh Albani menerangkan di buku tersebut bahwa keterpurukan ini telah disketsakan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dalam sebagian hadits-hadits tsabit, diantaranya: Jika kalian telah berjual beli dengan cara 'inah, kalian pun telah mengikuti ekor-ekor sapi, ridha terhadap pertanian dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian, yang (kehinaan tersebut) tidak akan bisa dicabut hingga kalian kembali kepada agama kalian. (As Silsilah Ash Shahiihah no. 11). Syaikh Albani melanjutkan tentang penyebab keterpurukan ini, Dalam hadits ini dapat kita ketahui bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam menyebutkan beberapa penyakit yang menyebar, bahkan meliputi kaum muslimin. Dalam hadits di atas beliau menyebutkan dua penyakit sebagai permisalan bukan untuk membatasi: Penyakit pertama: Terjatuhnya kaum muslimin ke dalam berbagai perbuatan haram dengan berbagai siasat, padahal ia mengetahuinya. Penyakit kedua: Dari perkara yang diketahui dan disepakati oleh kaum muslimin tentang penyimpangannya dari syariat Islam. Untuk penyakit yang pertama, Syaikh Albani menyebutkan contohnya adalah 'inah, yang pada hakikatnya adalah pinjaman dengan tambahan. Dengan demikian termasuk dalam riba. Dalam hal ini Syaikh Albani berkata, Dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam menyebutkan jual beli 'inah, hal ini hanya merupakan contoh, bukan pembatasan. Dengannya, beliau Shallallahu'alaihi wa sallam mengisyaratkan bahwa setiap perbuatan haram yang dilakukan oleh seorang muslim, lalu ia menganggapnya sebagai amalan halal dengan berbagai jalan takwil, maka akibatnya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menghinakannya, dan Allah pun akan menghinakan kaum muslimin apabila perbuatan tersebut telah merebak dan menyebar di kalangan mereka. Untuk penyakit yang kedua Syaikh Albani menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah sibuk dengan usaha dan berjalan di belakang gemerlapnya dunia. Kemudian lupa dengan kewajiban dan tenggelam dalam pertanian, peternakan, dan usaha yang lainnya. Dan diantara kewajiban yang dilupakan itu adalah jihad di jalan Allah. Ini adalah penyebab kaum muslimin tertimpa kehinaan. Dan solusinya adalah Hingga kalian kembali kepada agama kalian sebagaimana disebut dalam hadits Nabi di atas. Berkata Syaikh Albani, Sungguh, kita telah terjangkiti penyakit ini yang akhirnya menjadikan kita sakit, yakni kita berada dalam kehinaan. Karenanya, hendaklah kita mengambil obat yang disifati dan dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, bahwa jika kita kembali kepadanya