RE: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID

2008-03-24 Terurut Topik Kartika, Bambang
Lo,...bukan kah bid'ah itu kata benda?
 
biar greeng gitu looo
 

-Original Message-
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of 
wandysulastra
Sent: Monday, March 24, 2008 3:43 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID



Alhamdulillah kalau pak Arland sudah membaca bukunya. Tapi karena
beberapa tahun yg lalu mungkin ada yg terlupa ya... :)

Kita coba pahami kembali mengenai pembagian secara bahasa dan
secara istilah. Itu bukan pem-bagi2an yg dibuat orang salafy lho pak :)

Kita ambil contoh teks hadits yg sebelumnya pak Arland bawakan:

 Barang siapa menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, maka
dia memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang melaksanakan
dengan tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa menciptakan satu
gagasan yang jelek dalam Islam, maka dia terkena dosanya dan dosa
orang-orang yang melaksanakannya dengan tanpa dikurangi sedikitpun

Teks dalam bahasa Arabnya kurang lebih adalah sbb:
Man Sanna fil Islam sunnatan hasanah... dst

Kata sunnah dalam teks diatas secara harafiah kemudian diartikan
sebagai gagasan, perbuatan, tindakan, perilaku dsb. 

Sedangkan secara istilah syari'ah, sunnah memiliki arti yg bermacam2.
Menurut Ulama Fiqh Sunnah adalah termasuk salah satu hukum syariat yg
biasanya diartikan lawan dari fardhu. Menurut ulama hadits, sunnah
adalah segala hal yg dinisbatkan kepada Rasulullah, baik yg berupa
ucapan, perbuatan, persetujuan, atau deskripsi - baik fisik maupun
akhlak Rasulullah. 

Demikian juga dengan bid'ah pak. Secara harafiah berarti memulai,
membuat, mengada-adakan sesuatu yang tdk ada contoh sebelumya. Nah,
penggunaan mobil atau pesawat sebagai pengganti onta, toa agar adzan
lebih kedengaran suaranya adalah termasuk bid'ah secara bahasa, karena
zaman nabi dulu memang tidak ada.

Secara istilah syari'ah, Bid'ah pun memiliki definisi tersendiri. Imam
Syatibi mendefinisikan bid'ah sebagai suatu cara yang diada-adakan di
dalam agama yang menyerupai agama dengan tujuan untuk berlebih-lebihan
dalam beribadah kepada Allah Ta'ala. 

Hadits Nabi yg menyebutkan Kullu bid'atin dholalah... adalah bid'ah
dalam pengertian syariah seperti yg didefinisikan oleh Imam Syatibi
diatas. 

Gitu lho pak maksud pembagian harafiah dan syari'ah. :)

Saya tidak menyebutkan Yusuf qardhawi pendapatnya paling benar apalagi
ma'sum. Tapi saya katakan kalau mau belajar memahami bid'ah dari awal,
buku hasil karya beliau tersebut sangat mudah untuk dipahami.Demikian.

Wassalam 

--- In keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menurutku ya sama aja.
 Kalau masalah mobil, pesawat, motor dll. itu mah bukan bid'ah, itu 
 teknologi / IPTEK.
 Bid'ah itu kan bahasa arab, bukan bahasa inggris. Jadi jelas 
 proyeksinya menyangkut agama Islam.
 Ya kalau dibeda2kan mana yang harfiah dan mana syar'iyyah, itu bid'ah 
 juga namanya.
 
 Siapa yang membedakan itu? itu ahlul bid'ah, itu termasuk sesat juga 
 karena dalam redaksi hadits ga ada istilah bid'ah harfiah maupun 
 syar'iyyah.
 Kullu bid'atin dholalah... kullu... kullu...kullu... artinya SEMUA 
 bid'ah itu sesat.
 
 Yang lebih gampang untuk memahaminya adalah mana hal yg baik, dan 
 mana yg buruk.
 Ketika itu baik, maka bid'ah hasanah, ketika buruk itu bid'ah 
 syayyiah.
 
 Bukankah manusia sdh dikasih akal untuk membedakan mana yg baik dan 
 mana yg buruk?
 
 Hanya SALAFI kblinger yang membedakan2 bid'ah secara harfiah maupun 
 syar'iyyah.
 Gak nyambung gitu lho...
 Masa' sih tekhnologi dibilang harfiah, tahu ga sih arti harfiah
 
 NB :
 Aku sudah baca buku sunnah dan bid'ah karya Dr. Yusuf Qardhowi, 
 bahkan bacanya sdh beberapa tahun lalu.
 Di media isnet jg kalau ga salah ada.
 Menurutku, Dr.Yusuf Qardhowi adalah manusia biasa yg diberi Ilmu oleh 
 Allah.
 Namun beliau tidak Ma'sum.
 Jadi bilamana pendapatnya berbeda dengan kenyataan dilapangan, ya 
 shah2 saja untuk ditolak, dan tidak berdosa untuk menolak pendapatnya.
 
 
 salam,
 
 
 
 --- In keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
 yahoogroups.com, wandysulastra 
 wandysulastra@ wrote:
 
  Bukan memebeda-bedakan arti bid'ah loh pak Arland... tapi 
 menjelaskan
  pengertian bid'ah :)
  
  Kalau secara bahasa bid'ah itukan gampangnya membuat hal baru yg 
 belum
  pernah ada. Yang termasuk kategori ini adalah mobil, pesawat, motor,
  internet, sound system, kursi, meja, buku, acara seminar ,tabligh
  akbar, bedah buku dan lain sebagainya yang pada zaman nabi tidak
  pernah ada. Apakah penggunaan semua kemajuan ini dalam beribadah
  termasuk bid'ah? Tentu saja tidak. Yang dimaksud bid'ah dalam
  pengertian syariat (yang terlarang) bukanlah hal2 yang seperti itu.
  Ada aturan dan batasannya menurut ulama, yang kesemuanya kembali
  kepada pengertian yang dijelaskan oleh Rasulullah sendiri di dalam
  Hadits2nya. Cuma yang jadi masalah sekarang adalah pengertian bid'ah
  secara syariat ini dipahami berbeda oleh ulama 

RE: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID

2008-03-24 Terurut Topik Hidayat, Akhmad

Salam,

 

Maaf, sedikit nimbrung ...

Apakah setiap kalimat KULLU itu artinya SEMUA, TIDAK ADA KECUALINYA?  Di
Al-Qur'an ada beberapa kalimat KULLU; dan apakah artinya selalu SEMUA?
:-)

 

Salam,

Hidayat

 



From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of wandysulastra
Sent: Monday, March 24, 2008 7:05 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID

 

Ya, jadi insya Allah seperti itu pak Bambang. Prakarsa yg baik yang
diperintahkan oleh Rasulullah adalah Prakarsa dalam menghidupkan
sunnah, bukan prakarsa dalam menciptakan bid'ah. Ini Point dari hadits
yang bapak sampaikan sebelumnya, sunnah hasanah yg dimaksud pada
hadits tsb tidak lain tidak bukan adalah sodaqoh yang jelas sekali ada
perintahnya. Jadi Rasulullah sama sekali tidak melegitimasi bid'ah,
bahkan Rasulullah menyebutkan seperti yg dikutip pak Arland di bawah
Kullu bid'atin dholalah...kullu...kullu...kullu... artinya SEMUA
bid'ah itu sesat. 

Wassalam :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com
mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com , Kartika, Bambang
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lo,...bukan kah bid'ah itu kata benda?
 
 biar greeng gitu looo
 
 
 -Original Message-
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com
mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
[mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com
mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com ]On Behalf Of wandysulastra
 Sent: Monday, March 24, 2008 3:43 PM
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
 Subject: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID
 
 
 
 Alhamdulillah kalau pak Arland sudah membaca bukunya. Tapi karena
 beberapa tahun yg lalu mungkin ada yg terlupa ya... :)
 
 Kita coba pahami kembali mengenai pembagian secara bahasa dan
 secara istilah. Itu bukan pem-bagi2an yg dibuat orang salafy lho
pak :)
 
 Kita ambil contoh teks hadits yg sebelumnya pak Arland bawakan:
 
  Barang siapa menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, maka
 dia memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang melaksanakan
 dengan tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa menciptakan satu
 gagasan yang jelek dalam Islam, maka dia terkena dosanya dan dosa
 orang-orang yang melaksanakannya dengan tanpa dikurangi sedikitpun
 
 Teks dalam bahasa Arabnya kurang lebih adalah sbb:
 Man Sanna fil Islam sunnatan hasanah... dst
 
 Kata sunnah dalam teks diatas secara harafiah kemudian diartikan
 sebagai gagasan, perbuatan, tindakan, perilaku dsb. 
 
 Sedangkan secara istilah syari'ah, sunnah memiliki arti yg bermacam2.
 Menurut Ulama Fiqh Sunnah adalah termasuk salah satu hukum syariat yg
 biasanya diartikan lawan dari fardhu. Menurut ulama hadits, sunnah
 adalah segala hal yg dinisbatkan kepada Rasulullah, baik yg berupa
 ucapan, perbuatan, persetujuan, atau deskripsi - baik fisik maupun
 akhlak Rasulullah. 
 
 Demikian juga dengan bid'ah pak. Secara harafiah berarti memulai,
 membuat, mengada-adakan sesuatu yang tdk ada contoh sebelumya. Nah,
 penggunaan mobil atau pesawat sebagai pengganti onta, toa agar adzan
 lebih kedengaran suaranya adalah termasuk bid'ah secara bahasa, karena
 zaman nabi dulu memang tidak ada.
 
 Secara istilah syari'ah, Bid'ah pun memiliki definisi tersendiri. Imam
 Syatibi mendefinisikan bid'ah sebagai suatu cara yang diada-adakan di
 dalam agama yang menyerupai agama dengan tujuan untuk berlebih-lebihan
 dalam beribadah kepada Allah Ta'ala. 
 
 Hadits Nabi yg menyebutkan Kullu bid'atin dholalah... adalah bid'ah
 dalam pengertian syariah seperti yg didefinisikan oleh Imam Syatibi
 diatas. 
 
 Gitu lho pak maksud pembagian harafiah dan syari'ah. :)
 
 Saya tidak menyebutkan Yusuf qardhawi pendapatnya paling benar apalagi
 ma'sum. Tapi saya katakan kalau mau belajar memahami bid'ah dari awal,
 buku hasil karya beliau tersebut sangat mudah untuk dipahami.Demikian.
 
 Wassalam 
 
 --- In keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
yahoogroups.com, Arland hmd098@ wrote:
 
  Menurutku ya sama aja.
  Kalau masalah mobil, pesawat, motor dll. itu mah bukan bid'ah, itu 
  teknologi / IPTEK.
  Bid'ah itu kan bahasa arab, bukan bahasa inggris. Jadi jelas 
  proyeksinya menyangkut agama Islam.
  Ya kalau dibeda2kan mana yang harfiah dan mana syar'iyyah, itu
bid'ah 
  juga namanya.
  
  Siapa yang membedakan itu? itu ahlul bid'ah, itu termasuk sesat juga

  karena dalam redaksi hadits ga ada istilah bid'ah harfiah maupun 
  syar'iyyah.
  Kullu bid'atin dholalah... kullu... kullu...kullu... artinya SEMUA 
  bid'ah itu sesat.
  
  Yang lebih gampang untuk memahaminya adalah mana hal yg baik, dan 
  mana yg buruk.
  Ketika itu baik, maka bid'ah hasanah, ketika buruk itu bid'ah 
  syayyiah.
  
  Bukankah manusia sdh dikasih akal untuk membedakan mana yg baik dan 
  mana yg buruk?
  
  Hanya SALAFI kblinger yang membedakan2 bid'ah secara harfiah maupun 
  syar'iyyah.
  Gak nyambung gitu lho...
  Masa' sih tekhnologi dibilang harfiah, tahu ga sih arti harfiah
  

RE: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID

2008-03-24 Terurut Topik Kartika, Bambang
Assalamualaikum WR.WB
 
Mungkin untuk membantu sedikit pemahaman dan mohon bila ada kekurangan bisa 
dikoreksi. Saya ambilkan contoh. Air dan Arak.
 
Air  Arak,keduanya mempunyai sifat menghilangkan dahaga dan memabokan, 
ketika air di campur dengan susu maka air bisa menyehatkan, namun bila arak 
dicampur dengan susu maka tetaplah haram, begitu juga air di campur dengan arak 
maka haram pula hukumnya. 
 
Sholat dan Mencuri, tidak mungkin orang lagi sholat sambil mencuri meskipun 
hanya mencuri pandangan dalam sholat, begitu juga sebaliknya, Mencuri tidak 
mungkin sambil sholat.
Jadi kesimpulanya sesuatu yang baik tidak bisa di campur dengan yang tidak baik 
dalam waktu yang bersamaan. 
 
Perayaan Maulid Nabi untuk orang Islam adalah simbol rasa kecintaan kepada 
Nabi, itu baik, apalagi di iringi dengan pembacaan solawat, dzikir, pembacaan 
ayat ayat suci Alquran , ratib, dan santunan anak yatim, disamping itu 
didalamnya ada makna pula silaturahim dan Siar Islam.
Namun sayang diantara umat islam ada yang secara srampangan dalam memaknakan 
Perayaan Maulid Nabi, bahkan membidahkan, dengan fonis itu sesat dan neraka 
tempatnya. Hal ini yang memperuncing perpecahan umat islam ,hanya karena 
perbedaan pemahaman dalam memaknakan hadish, tidak hanya itu ada pula dengan 
sengaja membubarkan golongan lain agar menyatu dengan golonganya, membubarkan 
aktivitas yang dianggapnya tidak sepaham dengan golonganya dengan dalih hadis 
dll, bila di kaji lebih mendasar apapun perbuatan kita haruslah masing yang 
intropeksi untuk diri sendiri bukan malah menunjuk orang lain dengan tiga jari 
mengkait.
Didalam Albaqoroh, Jagalah dirimu, keluargamu dari api neraka 
yang..
 
Kalau memang yang anti maulid alasanya hadish dan harus di sampaikan...lawong 
orang yang maulidan juga tahu hadisnya, lantas yang anti / tidak suka ada 
tujuan apa? benarkah hanya perbedaan dan kesalahan dalam pemahaman atau ada 
kepentingan lain?
 
Coba kita tarik mundur beberapa tahun yang silam, kaum muslimin merayakan 
Maulid dengan tenang dan hikmat, namun sekarang baru menjelang bulan maulid 
saja meski gontok-gontokan, siapa yamg memulai dan dari mana datangnya ?.
 
 
Wassalam
 
 
-Original Message-
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of 
wandysulastra
Sent: Monday, March 24, 2008 6:05 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID



Ya, jadi insya Allah seperti itu pak Bambang. Prakarsa yg baik yang
diperintahkan oleh Rasulullah adalah Prakarsa dalam menghidupkan
sunnah, bukan prakarsa dalam menciptakan bid'ah. Ini Point dari hadits
yang bapak sampaikan sebelumnya, sunnah hasanah yg dimaksud pada
hadits tsb tidak lain tidak bukan adalah sodaqoh yang jelas sekali ada
perintahnya. Jadi Rasulullah sama sekali tidak melegitimasi bid'ah,
bahkan Rasulullah menyebutkan seperti yg dikutip pak Arland di bawah
Kullu bid'atin dholalah...kullu...kullu...kullu... artinya SEMUA
bid'ah itu sesat. 

Wassalam :)

--- In keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com, Kartika, Bambang
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lo,...bukan kah bid'ah itu kata benda?
 
 biar greeng gitu looo
 
 
 -Original Message-
 From: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
 yahoogroups.com
[mailto: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com]On Behalf Of wandysulastra
 Sent: Monday, March 24, 2008 3:43 PM
 To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com
 Subject: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID
 
 
 
 Alhamdulillah kalau pak Arland sudah membaca bukunya. Tapi karena
 beberapa tahun yg lalu mungkin ada yg terlupa ya... :)
 
 Kita coba pahami kembali mengenai pembagian secara bahasa dan
 secara istilah. Itu bukan pem-bagi2an yg dibuat orang salafy lho
pak :)
 
 Kita ambil contoh teks hadits yg sebelumnya pak Arland bawakan:
 
  Barang siapa menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, maka
 dia memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang melaksanakan
 dengan tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa menciptakan satu
 gagasan yang jelek dalam Islam, maka dia terkena dosanya dan dosa
 orang-orang yang melaksanakannya dengan tanpa dikurangi sedikitpun
 
 Teks dalam bahasa Arabnya kurang lebih adalah sbb:
 Man Sanna fil Islam sunnatan hasanah... dst
 
 Kata sunnah dalam teks diatas secara harafiah kemudian diartikan
 sebagai gagasan, perbuatan, tindakan, perilaku dsb. 
 
 Sedangkan secara istilah syari'ah, sunnah memiliki arti yg bermacam2.
 Menurut Ulama Fiqh Sunnah adalah termasuk salah satu hukum syariat yg
 biasanya diartikan lawan dari fardhu. Menurut ulama hadits, sunnah
 adalah segala hal yg dinisbatkan kepada Rasulullah, baik yg berupa
 ucapan, perbuatan, persetujuan, atau deskripsi - baik fisik maupun
 akhlak Rasulullah. 
 
 Demikian juga dengan bid'ah pak. Secara harafiah berarti memulai,
 membuat, mengada-adakan sesuatu yang tdk ada contoh sebelumya. Nah,
 

RE: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID

2008-03-23 Terurut Topik Kartika, Bambang
Assalamualaikum WR.WB
 
Mohon ma'af sebelumnya
 
Kalau semua bid'ah dalam agama di sesatkan,ya,...hanya Kanjeng Nabi yang 
masuk syurga dan dari para sahabat hingga umat terakhir semuanya ahli neraka 
karena bid'ah yang di gebyah uyah dengan kata sesat dan ahli neraka. Menolak 
Bid'ah dengan hadispun itu bid'ah. Ahli Bid'ah terbesar adalah Usma dan Umar, 
mengapa? Usman membukukan Alquran yang sekarang bisa dibaca dengan mudah oleh 
kita semua, padahal Nabi pada saat menerima wahyu dan para sahabat menulisnya 
dibatu, dikulit kayu dan tidak berharokat , mengapa Usman punya ini siatif yang 
demikian ? karena para penghafal Alquran banyak yang mati akibat perang dan 
pembantaian pada saat itu, sehingga Usman khawatir islam akan pupus, begitu 
juga Umar, pada jaman Nabi sholat tarawih tidaklah satu bulan penuh bahkan 
masing-masing, namun Umar menyatukanya dengan berjamaah selama satu bulan. 
Bukankah ini bid'ah yang sangat besar yang tidak di kerjakan Nabi? Mengapa nabi 
memberi Ligitimasi Ikutilah sunahku dan sunah para sahabatku kulafaurosyidin. 
Disinilah menunjukan tidak semua bid'ah itu sesat, Sunatullah selalu 
berpasangan ada siang ada malam, ada pagi ada petang, ada langit ada bumi, ada 
baik ada buruk dll.
Menyangkal bid'ah dengan hadish sama saja juga bid'ah karena Kanjeng Nabi tidak 
pernah menulis apa yang di lakukan dan apa yang di ucapkan, bedah buku juga 
bid'ah karena kanjeng nabi tidak pernah bedah buku, dengan demikian  Alquran 
yang di baca Pembid'ah Alquran yang mana ya??? masa mau masuk surga baca 
Alquran hasil dari perbuatan Bid'ah.
 
Wassalam
 
 
-Original Message-
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of 
iwan.jiunk
Sent: Sunday, March 23, 2008 4:04 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID



benar pak dadang, peringatan maulid yang dilakukan oleh muslimin saat 
ini tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW, dan memang di akhir jaman 
ini banyak bid'ah yang berkembang, antara lain : bedah buku, khutbah 
jumat/idul fitri/idul adha, mimbar jumat mengikuti mimbar di gereja, 
penggunaan sound system saat sholat dan khutbah (di gereja juga pake 
sound system lho) dan lainnya...

tapi saya menjadi bingung (bahkan curiga) dengan sebagian muslim yang 
menamakan diri mereka SALAFI yang populer belakang ini... mengapa 
maulid Nabi SAW dinyatakan bid'ah yang sesat tetapi bedah buku tidak 
sesat, begitu juga contoh bid'ah yang saya sebutkan diatas...gimana 
nih pak dadang ?...eh pak dadang SALAFI ya ? saya juga SALAFI. dan 
ikut milis yang dikelola oleh SALAFI, tetapi kalo kirim postingan 
tidak pernah diloloskan..gak tau kenapa tuh.

salam




 


This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) 
for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or 
trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not 
copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete 
this message and inform the sender immediately.


RE: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID

2008-03-23 Terurut Topik Kartika, Bambang
Assalamualaikum WR.WB

 

Pak Wandy,Begitu juga Kanjeng Nabi tidak pula menghukumi sesat dan bid'ah 
sesuatu yang baik selain dari Kulafaurosidin, bahkan Kanjeng Nabi pun 
meligitimasinya. Nabi Muhammad SAW adalah orang pertama yang membagi bid'ah ini 
menjadi 2, Bid'ah Hasanah dan Bid'ah Sayyi'ah, atau Bid'ah Maqbulah dan Bid'ah 
Marduddah, ini bisa dilihat dari hadits HR. Muslim berikut ini :?xml:namespace 
prefix = o ns = urn:schemas-microsoft-com:office:office /

 

 Barang siapa menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, maka dia 
memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang melaksanakan dengan tanpa 
dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa menciptakan satu gagasan yang jelek 
dalam Islam, maka dia terkena dosanya dan dosa orang-orang yang melaksanakannya 
dengan tanpa dikurangi sedikitpun

 

Dari hadits tersebut jelas-jelas Rosululloh mensyari'atkan prakarsa yang baik 
pada masa apapun dengan tanpa batas. Tak perlu kita membatasi hanya untuk masa 
atau berlaku bagi para sahabat, maupun hanya untuk hal khusus.

 

Wassalam

 

-Original Message-
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of 
wandysulastra
Sent: Monday, March 24, 2008 11:28 AM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID



Pak Bambang, bukankah ada hadits yang memerintahkan kita berpegang
pada Sunnah Rasulullah dan Sunnah KhulafaurRasyidin? Bukankah itu
berarti hal baru yg dikerjakan oleh khulafaurRasyidin tidak termasuk
bid'ah? :)

Dalam buku Sunnah dan Bid'ah karya Yusuf Qardhawi seperti yg saya
sebutkan sebelumnya juga dibahas tuntas mengenai masalah2 yg
disebutkan pak Bambang dibawah. Insya Allah setelah membacanya kita
dapat mengerti bahwa apa2 yg dilakukan oleh Sahabat Umar dan Usman
sama sekali tidak termasuk ke dalam bid'ah yg dilarang. (kayak lagi
promosi buku ya, hehehe)

Wassalam

--- In keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com, Kartika, Bambang
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamualaikum WR.WB
 
 Mohon ma'af sebelumnya
 
 Kalau semua bid'ah dalam agama di sesatkan,ya,...hanya Kanjeng
Nabi yang masuk syurga dan dari para sahabat hingga umat terakhir
semuanya ahli neraka karena bid'ah yang di gebyah uyah dengan kata
sesat dan ahli neraka. Menolak Bid'ah dengan hadispun itu bid'ah.
Ahli Bid'ah terbesar adalah Usma dan Umar, mengapa? Usman membukukan
Alquran yang sekarang bisa dibaca dengan mudah oleh kita semua,
padahal Nabi pada saat menerima wahyu dan para sahabat menulisnya
dibatu, dikulit kayu dan tidak berharokat , mengapa Usman punya ini
siatif yang demikian ? karena para penghafal Alquran banyak yang mati
akibat perang dan pembantaian pada saat itu, sehingga Usman khawatir
islam akan pupus, begitu juga Umar, pada jaman Nabi sholat tarawih
tidaklah satu bulan penuh bahkan masing-masing, namun Umar
menyatukanya dengan berjamaah selama satu bulan. Bukankah ini bid'ah
yang sangat besar yang tidak di kerjakan Nabi? Mengapa nabi memberi
Ligitimasi Ikutilah sunahku dan sunah para sahabatku
kulafaurosyidin. Disinilah menunjukan tidak semua bid'ah itu sesat,
Sunatullah selalu berpasangan ada siang ada malam, ada pagi ada
petang, ada langit ada bumi, ada baik ada buruk dll.
 Menyangkal bid'ah dengan hadish sama saja juga bid'ah karena Kanjeng
Nabi tidak pernah menulis apa yang di lakukan dan apa yang di ucapkan,
bedah buku juga bid'ah karena kanjeng nabi tidak pernah bedah buku,
dengan demikian Alquran yang di baca Pembid'ah Alquran yang mana
ya??? masa mau masuk surga baca Alquran hasil dari perbuatan Bid'ah.
 
 Wassalam
 
 
 -Original Message-
 From: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
 yahoogroups.com
[mailto: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com]On Behalf Of iwan.jiunk
 Sent: Sunday, March 23, 2008 4:04 PM
 To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com
 Subject: [keluarga-islam] Re: SEJARAH PERAYAAN MAULID
 
 
 
 benar pak dadang, peringatan maulid yang dilakukan oleh muslimin saat 
 ini tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW, dan memang di akhir jaman 
 ini banyak bid'ah yang berkembang, antara lain : bedah buku, khutbah 
 jumat/idul fitri/idul adha, mimbar jumat mengikuti mimbar di gereja, 
 penggunaan sound system saat sholat dan khutbah (di gereja juga pake 
 sound system lho) dan lainnya...
 
 tapi saya menjadi bingung (bahkan curiga) dengan sebagian muslim yang 
 menamakan diri mereka SALAFI yang populer belakang ini... mengapa 
 maulid Nabi SAW dinyatakan bid'ah yang sesat tetapi bedah buku tidak 
 sesat, begitu juga contoh bid'ah yang saya sebutkan diatas...gimana 
 nih pak dadang ?...eh pak dadang SALAFI ya ? saya juga SALAFI. dan 
 ikut milis yang dikelola oleh SALAFI, tetapi kalo kirim postingan 
 tidak pernah diloloskan..gak tau kenapa tuh.
 
 salam
 
 
 
 
 
 
 
 This message (including any attachments) is only for the use of the