[kisunda] Galang Kekuatan melalui Internet
Liputan6.com, Riyadh: Panggilan aksi massa besar-besaran melalui dunia maya dikumandangkan kaum Syiah di Arab Saudi. Kaum minoritas itu, seperti dilansir NHK, Jumat (4/3), berharap bisa membebaskan ulama Syiah terkemuka, Taufik Al Amir, seraya menyuarakan ketidakpuasannya atas perlakukan kaum Sunni terhadap kaum Syiah. Kaum Syiah yang bermukim di daerah timur, daerah yang kaya minyak, merasa tersingkirkan. Rencananya, mereka akan menggelar aksinya, Sabtu (5/3) besok. Untuk mengantisipasi aksi itu, pemerintah Arab Saudi terus meningkatkan keamanan. Pasukan keamanan menyiagakan kendaraan-kendaraan militer untuk menghalau aksi massa.(SHA) http://id.berita.yahoo.com/kaum-syiah-galang-kekuatan-melalui-internet-20110304-061700-553.html www.ahmadsahidin.wordpress.com Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: kisunda-dig...@yahoogroups.com kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[kisunda] Diskusi buku Sahabat Nabi di UIN Bandung
Berikut ini ada kabar dari kawan2 di UIN Bandung bahwa... Jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bnadung akan menggelar Diskusi Buku berjudul Sahabat Nabi: Siapa, Ke Mana, dan Bagaimana? Karya Dr. Fu'ad Jabali yang diterbitkan Mizan. Buku ini merupakan karya disertasi beliau yang diterbitkan di Brill, Leiden dengan judul The Companions of the Prophet: A Study of Geographical Distribution and Political Alignments. Insya Allah akan digelar pada hari Rabu, 16 Maret 201,1 jam 09.00 sd selesai di Ruang Sidang Al-Jami'ah UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan pembicara yang akan membahasnya adalah Prof.Dr.KH.Jalaluddin Rakhmat (Ketua Dewan Syura Ijabi) dan Dr. Fu'ad Jabali (penulis dan dosen sejarah UIN Jakarta. www.ahmadsahidin.wordpress.com Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: kisunda-dig...@yahoogroups.com kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[kisunda] Diskusi buku Sahabat Nabi-Sunnah yang Dijalankan Umat Islam Bukan Sunnah Nabi
Salam… Alhamdulillah… Rabu pagi kemarin (16 Maret 2011) saya dapat menghadiri diskusi buku Sahabat Nabi karya Dr.Fuad Jabali yang diterbitkan Mizan. Acara yang diprakarsai Jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung ini digelar di Ruang Al-Jamiah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Dan... pimpinan tempat saya beraktivitas mengizinkan saya untuk menghadiri diskusi buku yang dikupas oleh guru saya; Prof.Dr.KH.Jalaluddin Rakhmat—yang biasa saya sapa dengan Ustadz Jalal. Setiba di lokasi, saya kaget karena ruangan diskusi sudah penuh dan beberapa kawan lama, termasuk dosen-dosen yang pernah mengajar saya di Jurusan Sejarah Peradaban Islam, pun pada hadir. Biasanya kalau acara diskusi buku, para dosen enggan hadir. Jadi, pas tiba, serasa lepas kangen. Biasalah…tanya ini itu. Sekira pukul 10-an, Ustadz Jalal tiba dan saat muncul dari tangga yang langsung menuju ruangan diskusi, segera saya hampiri kemudian mencium tangannya. DISKUSI yang dipandu Dr.Sulasman, M.Hum (dosen sejarah UIN Bandung) ini diawali dengan pemaparan Pak Fuad yang membahas tentang proses penulisan buku yang asalnya disertasi doktor sejarah di Universitas Leiden, Belanda. Menurut Fuad, buku Sahabat Nabi ini tersimpan sudah sekira sepuluh tahun dan belum disentuh lagi untuk perbaikan data-datanya. Kemudian Mizan meminta diterbitkan. Meskipun berat, kata Fuad, tapi dipaksakan—meskipun tahu bahwa disertasi tersebut banyak kekurangannya. Hasilnya, buku tersebut terbit pada awal 2011 dengan tebal buku lebih dari 300 halaman; yang lampiran-lampiran dan data statistik yang digunakan penulisan buku tersebut hampir setengah dari isi buku. Jadi, buku tersebut lebih kaya dengan data atau rujukan ketimbang bahasannya. Fuad bercerita, lebih dari dua tahun menelusuri data tentang para sahabat yang tersimpan di perpustakaan Leiden. “Saya membaca sekira 2000 biografi para sahabat untuk menulis buku ini. Saya coba menulis sejarah Islam dengan sumber dari ahlu hadis, bukan dari buku-buku sejarah, dan tetap menggunakan metodologi sejarah,” kata Fuad. Dari kajiannya itu, Fuad menyimpulkan bahwa sahabat Nabi bukan manusia sempurna sehingga banyak kesalahan dan keterbatasan dalam beragama. Apalagi tidak semua sahabat terus menerus hidupnya bersama Rasulullah saw maka tingkat pemahaman keagamaan pun seadanya. Begitu pun dengan definisi sahabat sempat dikritik. Menurut Fuad, terjadi kekacauan definisi sahabat yang disusun para ulama hadis sehingga orang-orang yang sekadar hidup sezaman dan berada dilingkungan Nabi Muhammad saw, orang-orang yang mabuk tetapi pernah bertemu Nabi, mereka yang diusir Nabi, dan pembunuh pun disebut sahabat. 80% Sunnah Sahabat Dalam diskusi itu, Ustadz Jalal yang menjadi pembicara kedua memberikan pujian atas keberanian Fuad membuka khazanah Islam pascaRasulullah saw. Ustadz Jalal mengaku bahwa setelah membaca buku karya Fuad, merasa terharu dan menangis, tetapi juga geram terhadap perilaku-perilaku sahabat yang tidak patuh pada Rasulullah saw. Menurut Ustadz Jalal, fanatisme para ahli hadis terhadap sahabat Nabi menyebabkan umat Islam sekarang enggan untuk melakukan studi kritis. Banyak perilaku dari para sahabat yang jauh dari akhlak Rasulullah saw, tetapi tetap diteladani dan disakralkan. Apabila dikemukakan perilaku tercela mereka maka akan dikecam sebagai zindiq atau sesat. Anehnya, kecaman sahabat terhadap sahabat lainnya tidak pernah disebut zindiq. Ustadz Jalal juga mengemukakan bahwa kali pertama yang mengecam sahabat dalam sejarah adalah Abbas bin Abdul Muthalib yang mengecam Imam Ali dalam sebuah persidangan—kisahnya terdapat dalam Shahih Muslim. “Jadi, bukan orang-orang Syiah yang mengecam sahabat itu,” kelakar Ustadz Jalal yang disambut tawa para hadirin. Selain memberikan pujian, Ustadz Jalal juga memberikan sedikit kritik pada karya Fuad Jabali tersebut, khususnya hal yang menjadi penyebab lahirnya perang antar sahabat; Perang Jamal dan Shiffin. Sambil membacakan halaman bukunya, Ustadz Jalal menjelaskan bahwa kesalahan Fuad dalam buku tersebut adalah menyatakan Imam Ali bin Abi Thalib dan Ahlulbayt Nabi mengalami peningkatan kekayaan setelah wafat Nabi. Hal tersebut dibantah oleh Ustadz Jalal, justru yang tertindas dan tidak memiliki kekayaan adalah keluarga Nabi. “Tanah Fadak yang merupakan warisan Nabi untuk Fathimah dan yang digarap Imam Ali untuk kehidupan sehari-hari diambil oleh penguasa. Sejarah mencatat bahwa justru para sahabat yang menjadi khalifah dan para pejabatnya yang hidupnya makmur dengan kekayaan,” sanggah Ustadz Jalal yang menyebutkan kekayaan mereka yang ditulisnya dalam kata pengantar buku tersebut. Dalam diskusi itu juga Ustadz Jalal menginformasikan bahwa dalam penelitian disertasi doktoralnya yang akan diujikan kelak di UIN Makasar menemukan kesimpulan sementara bahwa 80% sunnah yang dijalankan Umat Islam bukan sunnah Nabi. Ustadz Jalal menyebutkan bahwa para sahabat
[kisunda] Rakyat amerika percaya : AS Bergerak Ke Arah yang Salah
- IslamTimes - Sebuah survei telepon nasional pada sekitar 3.500 peserta AS menunjukkan bahwa mayoritas orang Amerika percaya negara mereka bergerak ke arah yang salah. http://islamtimes.org/vdcjvtem.uqe8tznbfu.html 'Israel, Kriteria untuk Intervensi AS' IslamTimes - Pendukung Israel di Amerika Serikat mendikte pemerintah Amerika untuk bebas bergerak di dunia bagi mendukung dan mengabaikan sesuatu, kata seorang analis politik. http://islamtimes.org/vdciupaq.t1arp28kct.html
[kisunda] Selingan - Tarung Dua Samurai?
Oalah, Sang Istri Ternyata Pria Minggu, 03 April 2011 | 06:39 WIB *TEMPO Interaktif*, *Jejaring* sosial Facebook kini menjadi salah satu pilihan untuk mencari pasangan hidup. Namun berhati-hatilah dalam mencari pasangan melalui dunia maya. Muhammad Umar, 32 tahun, sudah merasakan akibatnya. Rasa bahagia Umar setelah menikahi gadis pujaannya, Fransiska Anastasya Octaviany alias Icha, pupus sudah. Setelah enam bulan mengarungi bahtera rumah tangga, pekerja bangunan itu harus menelan kenyataan pahit. Istrinya ternyata seorang lelaki. Kisah cinta Umar dan Icha atau Rahmat Sulistyo berawal dari perkenalan di Facebook. Umar tertarik setelah melihat tampilan foto Icha yang terlihat cantik dengan bandana biru. Rahmat, yang jadi perempuan ini, membuat akun Facebook, kemudian kenalan dengan Umar, kata Kepala Kepolisian Sektor Jatiasih Ajun Komisaris Darmawan Karosekali kemarin. Hubungan mereka berdua berlanjut lewat telepon, kemudian kopi darat di Cibubur Junction. Saat bertemu, Rahmat alias Icha mengenakan jilbab layaknya perempuan. Saat mengenakan kerudung, Icha terlihat seperti gadis yang cantik. Setelah pertemuan pertama itu, Icha sering berkunjung ke rumah Umar. Icha juga berkenalan dengan kedua orang tua Umar. Pada 19 September 2010, keduanya menikah secara resmi melalui Kantor Urusan Agama. Rahmat alias Icha memalsukan identitas kartu tanda penduduk dan membawa surat keterangan dokter Klinik Maharani Medika, Bogor, yang menyebutkan dirinya wanita. Selain itu, Icha mengajak dua rekannya, yang ia minta mengaku sebagai orang tuanya. Pernikahan berlangsung cukup meriah di rumah mempelai pria. Namun pernikahan itu hanya bertahan enam bulan. Awalnya, pernikahan mereka berjalan bahagia. Hanya, Icha selalu menolak berhubungan suami-istri secara normal. Icha hanya bersedia berhubungan seks secara anal. Umar mengaku tidak curiga karena istrinya selalu berhasil meyakinkan dia dengan berbagai alasan, misalnya mengaku sedang haid. Umar mulai curiga ketika beberapa tetangganya di RT 001 RW 002 Jatisari, Jatiasih, mengungkapkan bahwa istrinya itu seorang pria. Tetangganya mengatakan bahwa Icha pernah mencukur jenggot. Awalnya, Umar tak yakin. Tapi beberapa tetangga memaksa dia memeriksa sendiri identitas istrinya. Namun, sebelum itu dilakukan, Icha mengakui bahwa dia sesungguhnya pria. Akhirnya, pada 30 Maret lalu, Umar pun melaporkan penipuan yang dilakukan Icha. Kini Icha harus mendekam di balik jeruji besi. Polisi telah mengecek identitas Icha yang sebenarnya. Klinik Maharani juga telah membantah kabar pernah mengeluarkan surat keterangan yang menyatakan Icha benar-benar perempuan. Ia pun dijerat melanggar Pasal 226 dan 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman 7 tahun penjara. *HAMLUDDIN* * http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2011/04/03/brk,20110403-324674,id.html *
[kisunda] Bharata Yudha ka-15
Di na poe kadalapan, Bhisma nyusun pasukan Kurawa ku formasi Kaemawyuha; formasi Penyu; Yudhistira miwarang Dristadjumna nyusun Formasi Trisula. Beulah kenca Bhima; beulah katuhu Satyaki; ari Dharmaputra persis ditengah trisula. Arjuna dina perang poe kadalapan kacida sedihna, lantaran Putrana ti Nagagini nya eta Rawan lastari saparantos perang rongkah ngalawan Detya Alambasa. Arjuna sasauran ka Sri Bhatara Kresna: Bener cek Paman Widura urang ti dua pihakanana bakal ngalaman kasangsaraan jeung kasedihan nu teu aya wates wangenna. Naon atuh gunana urang silih paehan teh ? Ukur marebutkeun warisan ? Satutasna ieu perang kabagjaan naon nu bakal kaala ku urang ?Krishna ! ayeuna Kuring sadar naon sababna Yudhistira ridho we narima saukur lima desa. Eta teh supaya ulah kajadian perang antara dulur ! Nu jadi matak ayana perang ngan si Duryodhana wungkul Nu geus nolak mere lima desa. Ngan eta hiji2na alesan naon sababna urang sarerea ayeuna silih paehan; kahawekan Duryodhana ! Kuring milu perang ayeuna, lantaran era mun disebut si leutik burih, bari teu usaha naon2 masrahkeun diri sorangan dihina basa; Nub kuring nempo mayit nu pating solengkrah, kuring ngarasa teu tahan; loba karumasaan yen urang didieu geus nyebar2 dosa nu gede pisan. Kresna enggal ngandika:Leres pisan Yayi Kaipe. Teu lepat omongan sampean teh, memang dosa gede urang maehan jalmsa sakitu lobana. Bari teu ngarti naon2. Tapi eta teh Dharma nu kudu dilakonan; wajibing Satriya. Mun urang ninggalkeun Dharma; dosa urang leuwih GEDE deui. Jadi tong pati dipikiran teuing soal eta mah; ayeuna mah kumaha petana maehan si durjana jeung si sarakah Duryodhana; supaya perang gancang eureun. Nuju guntreng kitu, kakuping soara handaruan nu nyorowok tarik pisan. Nyata eta teh sorana Gatotkacha nu amarah kabina bina; mun tos teu sabar Gatotkacha pasti nyorowok saperti kitu. Para pasukan Kurawa ngadadak ngadaregdeg gehgeran; loba oge nu calanana baseuh ku sieun2na pangamuk Gatotkacha; tos pada maphum yen mun Gatotkacha ngamuk, hese ngalawanna. Gatotkacha nyorowok kitu teh lantaran amarah ningali ingkang rai Rawan binasa; Gatotkacha ayeuna rek males pati ka Pasukan Astina. Harita keneh Pasukan Kurawa loba nu ancur diamuk KU Gatotkaca sareng pasukan Pringgandhanina; Duryodhana enggal megatan Gatotkacha, dibantu ku Raja Wanga nu kasohor boga pasukan Gajah nu hebat. Duryodhana rosa pangamukna; seueur Pasukan Pringgandhani nu tiwas ku pangamuk Duryodhana; sabalikna Gatotkacha ge tos maehan rebuan Gajah pasukan Wanga. Akhirna Gatotkacha ngaluarkeun panah ti na pananganana, teras dilempagkeun ka Duryodhana; tapi pas harita teh Raja Wanga ngaliwat hareupeun Suyudhana; atuh Raja Wanga jeung gajahna harita keneh ancur ku panah Gatotkacha. Ningali Duryodhana ripuh, kadesek ku Gatotkacha; enggal Bhisma miwarang Resi Drona ngabela Duryodhana. Tapi Drona oge ripuh ngalawan Gatotkacha mah. Duanana Drona, sareng Duryodhana kadesek terus ku Gatotkacha. Bhisma marentahkeun pahlawan2 sareng pasukan sanesna ngabantu Drona sareng Duryodhana. Akhirna Gatotkacha kinepung wakul buaya mangap ku pasukan sareng Pahlawan Astina. Yudhistira enggal marentah Abimanyu ngabela Gatotkacha; kitu deui Bhimasena. Bhimasena bungah pisan, langsung wae lumpat nuju ka Duryodhana; tapi Bhima dihalangan ku rai2 Duryodhana; atuh der tarung rame pisan. Poe eta poe kadalapan ditutup lantaran panonpoe geus surup; 16 urang rai Duryodhana tiwas ku Bhima di na eta peperangan. Hanca
[kisunda] CI deui wae
Daerah Priangan Kulon/Bandung : 1. Cileunyi 2. Cicaheum 3. Ciwidey 4. Cianjur 5. Ciranjang 6. Cimahi 6. Ciater 7. Cimahi 8. Cicalengka 9. Cimalaka 10. Cikawao 11. Cibatu (Garut) 12. Daerah Prangan Wetan/kaler/Tasik /Ciamis : 1. Cijulang 2. Ciodeng( Taraju ) 3. Ciamis 4. Cikoneng 5. Ciputri ( Spa ) 6. Cimerah ( Spa ) 7. Cikurubuk 8. Cilange 9. Cibanjaran 10. Cipatujah 11. Ciawi 12. Ciawipari 13. Cipari 14. Cisalak 15. Cikunir 16. Cikunten 17. Cisayong 18. Cigalontang 19. Cicarulang 20. Cibeber ? 21. Daerah Bogor jeung sakuringeunana ( dan sekitarnya ) kaasup Banten : 1. Cikalong 2. Cibarusah 3. Cibinong 4. Cisarua ? 5. Ciawi 6. Cisalak 7. Cisimeut 8. Cipayung 9. Cibulan 10. Ciomas 11. Cikatomas Sok saha nu bade nambahan ? Engke deui we lah. Ngan ukur sangup sakitu. Hehehehehe.
[kisunda] Tamba ngalamun/ngahuleng
Naon hasilna ti na Buah Batu , Bandung ?