Bls: [kisunda] Dewan Revolusi Islam sudah terbentuk
salah sahiji kawajiban umat islam ge pan taat ka pamingpin salila pamingpinna can meleg-meleg ngalakukan kamusyrikan jeung ngahalang-halang umat islam pikeun ibadah. jadi, ceuk kaula mah makar ka apamarentahan SBY teh dilarang ku islam. Dari: Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com Kepada: apisejarah milis apiseja...@yahoogroups.com; Ki Sunda Milis kisunda@yahoogroups.com Terkirim: Kam, 24 Maret, 2011 07:54:37 Judul: [kisunda] Dewan Revolusi Islam sudah terbentuk Al Khaththath mengumumkan Dewan Revolusi Islam (DRI). Jika informasi ini benar berarti ada upaya makar yang cukup serius. Sekjen Forum Umat Islam (FUI) itu melalui http://kontaktokoh.multiply.com mengumumkan aparatur negara dari dewan fuqaha, kepala negara, jajaran menteri hingga ketua DPR/MPR. Di pengumuman itu tertulis “Siapa mau ikhlas gabung untuk menjadi para garda revolusi Islam silakan daftar.” Jelas, ini bukan hanya pengumuman biasa, tapi juga ajakan revolusi untuk menggulingkan pemerintahan yang sah terpilih melalui pemilu. Ini bukan kali pertama ancaman revolusi terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yodhoyono (SBY). Saat Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW di bilangan Petamburan yang digelar DPP FPI pertengahan Februari lalu terdapat spanduk besar yang bertuliskan “Bubarkan Ahmadiyah atau Revolusi.” Dalam orasinya pada unjuk rasa gabungan FPI, FUI, dan sejumlah ormas lain yang mendesak pembubaran Ahmadiyah di Bunderan HI pada awal Maret lalu, Rizieq Shihab juga dengan tegas menyatakan “Presiden bubarkan Ahmadiyah atau revolusi.” Ketua Front Pembela Islam (FPI) yang juga menjabat sebagai kepala negara DRI itu juga menegaskan bahwa istana adalah tempat setan. Beberapa kali ancaman revolusi ini tak juga ditanggapi pemerintahan SBY. Ada dua hal yang mungkin ada di benak SBY. Pertama, SBY takut dengan kekuatan garis keras sehingga tidak pernah menanggapi berbagai ancaman revolusi itu. Bisa jadi menurut perhitungan politik SBY, hal itu akan menjadi bumerang baginya. Kedua, SBY tak menganggap ancaman revolusi itu sebagai hal penting yang tak perlu ditanggapi. Mungkin SBY berasumsi bahwa dia memiliki pemerintahan yang kuat sehingga tak mungkin digulingkan siapapun. Rilis mengenai DRI diunggah pada 4 Maret 2010 lalu. Sudah setahun lebih DRI dibentuk. Sudah setahun lebih pula ancaman revolusi tak mendapat tanggapan dari pemerintahan SBY. Dengan terbentuknya DRI bukan hal yang mustahil kekuatan garis keras akan semakin terkonsolidasi. SBY tak semestinya berdiam diri lagi dengan berbagai ancaman revolusi itu. Jika DRI itu benar adanya, maka ini adalah salah satu upaya serius dari kelompok garis keras untuk makar terhadap pemerintahan SBY. Di akhir pengumuman itu tertulis “Jika pasca pansus ini keadaan vakum. DRI Siap ambil alih kekuasaan untuk menjalankan roda pemerintahan Indonesia dengan syariat Islam.” Ya, mungkin mereka sedang menunggu kevakuman negara ini. Berikut susunannya: Dewan Fuqoha: KH. Abu Bakar Ba'asyir, KH. Makruf Amin, KH. Abdur Rasyid AS.,KH. Syukran Makmun, KH. Luthfi Basori Alwi, KH. A. Hamid Baidowi, KH. Hasyim Muzadi. Kepala Negara: Habib Riziq Sihab. Wakil KN: Abu Jibril. Sejumlah Menteri: Menhankam: Munarman SH Menko Ekuin BUMN: Hendri Saparini. Menkeu: Ichsanudin Noorsy. Menag: KH. Cholil Ridwan. Mendiknas: KH. Maman Abdurrahman. Men Perburuhan: Eggy Sujana. Menkes: Jose Rizal. Menpora: Alfian Tanjung. Men ESDM: Ahmad Daryoko. Mendagri: MS Kaban, Menlu: Ali Mochtar Ngabalin. Menkopolkam: Tyasno Sudarto. MenKebudayaan: Ridwan Saidi, Menkominfo: Aru Seif Asadullah. MenPDT: Ahmad Sumargono. Menkumham: Wirawan Adnan, SH. Jaksa Agung: M Luthfie Hakim, SH.MH. Ketua DPRS/MPRS: Dien Syamsuddin. Sumber Foto: kontaktokoh.multiply.com, www.suara-islam.com/news/berita/nasional/1999 www.ahmadsahidin.wordpress.com
[kisunda] Dewan Revolusi Islam sudah terbentuk
Al Khaththath mengumumkan Dewan Revolusi Islam (DRI). Jika informasi ini benar berarti ada upaya makar yang cukup serius. Sekjen Forum Umat Islam (FUI) itu melalui http://kontaktokoh.multiply.com mengumumkan aparatur negara dari dewan fuqaha, kepala negara, jajaran menteri hingga ketua DPR/MPR. Di pengumuman itu tertulis “Siapa mau ikhlas gabung untuk menjadi para garda revolusi Islam silakan daftar.” Jelas, ini bukan hanya pengumuman biasa, tapi juga ajakan revolusi untuk menggulingkan pemerintahan yang sah terpilih melalui pemilu. Ini bukan kali pertama ancaman revolusi terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yodhoyono (SBY). Saat Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW di bilangan Petamburan yang digelar DPP FPI pertengahan Februari lalu terdapat spanduk besar yang bertuliskan “Bubarkan Ahmadiyah atau Revolusi.” Dalam orasinya pada unjuk rasa gabungan FPI, FUI, dan sejumlah ormas lain yang mendesak pembubaran Ahmadiyah di Bunderan HI pada awal Maret lalu, Rizieq Shihab juga dengan tegas menyatakan “Presiden bubarkan Ahmadiyah atau revolusi.” Ketua Front Pembela Islam (FPI) yang juga menjabat sebagai kepala negara DRI itu juga menegaskan bahwa istana adalah tempat setan. Beberapa kali ancaman revolusi ini tak juga ditanggapi pemerintahan SBY. Ada dua hal yang mungkin ada di benak SBY. Pertama, SBY takut dengan kekuatan garis keras sehingga tidak pernah menanggapi berbagai ancaman revolusi itu. Bisa jadi menurut perhitungan politik SBY, hal itu akan menjadi bumerang baginya. Kedua, SBY tak menganggap ancaman revolusi itu sebagai hal penting yang tak perlu ditanggapi. Mungkin SBY berasumsi bahwa dia memiliki pemerintahan yang kuat sehingga tak mungkin digulingkan siapapun. Rilis mengenai DRI diunggah pada 4 Maret 2010 lalu. Sudah setahun lebih DRI dibentuk. Sudah setahun lebih pula ancaman revolusi tak mendapat tanggapan dari pemerintahan SBY. Dengan terbentuknya DRI bukan hal yang mustahil kekuatan garis keras akan semakin terkonsolidasi. SBY tak semestinya berdiam diri lagi dengan berbagai ancaman revolusi itu. Jika DRI itu benar adanya, maka ini adalah salah satu upaya serius dari kelompok garis keras untuk makar terhadap pemerintahan SBY. Di akhir pengumuman itu tertulis “Jika pasca pansus ini keadaan vakum. DRI Siap ambil alih kekuasaan untuk menjalankan roda pemerintahan Indonesia dengan syariat Islam.” Ya, mungkin mereka sedang menunggu kevakuman negara ini. Berikut susunannya: Dewan Fuqoha: KH. Abu Bakar Ba'asyir, KH. Makruf Amin, KH. Abdur Rasyid AS.,KH. Syukran Makmun, KH. Luthfi Basori Alwi, KH. A. Hamid Baidowi, KH. Hasyim Muzadi. Kepala Negara: Habib Riziq Sihab. Wakil KN: Abu Jibril. Sejumlah Menteri: Menhankam: Munarman SH Menko Ekuin BUMN: Hendri Saparini. Menkeu: Ichsanudin Noorsy. Menag: KH. Cholil Ridwan. Mendiknas: KH. Maman Abdurrahman. Men Perburuhan: Eggy Sujana. Menkes: Jose Rizal. Menpora: Alfian Tanjung. Men ESDM: Ahmad Daryoko. Mendagri: MS Kaban, Menlu: Ali Mochtar Ngabalin. Menkopolkam: Tyasno Sudarto. MenKebudayaan: Ridwan Saidi, Menkominfo: Aru Seif Asadullah. MenPDT: Ahmad Sumargono. Menkumham: Wirawan Adnan, SH. Jaksa Agung: M Luthfie Hakim, SH.MH. Ketua DPRS/MPRS: Dien Syamsuddin. Sumber Foto: kontaktokoh.multiply.com, www.suara-islam.com/news/berita/nasional/1999 www.ahmadsahidin.wordpress.com Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: kisunda-dig...@yahoogroups.com kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/