[kisunda] Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala
salam Berikut ini ada sebuah berita yang mengulas artikel soal Karbala. Mudah2an bermanfaat dan menambah wawasan keislaman. Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala Ahad, 12 Desember 2010 lalu, situs harian Republika mengangkat tulisan Syahruddin El-Fikri yang mencoba mengungkap dalang di balik peristiwa pembantaian Imam Husein as dan sahabatnya di Padang Karbala. Dalam tulisannya itu, El-Fikri mengajukan suatu bantahan bahwa Yazid bin Muawiyah bukan pembunuh Imam Husein. Sayangnya, landasan argumentatif yang dibangun lulusan Universitas Darul Ulum Jombang itu sangat tendensius dan layak diperdebatkan ulang. Menanggapi tulisan tersebut, Ustadz Dr. Jalaluddin Rakhmat membeberkan bantahan terperinci atas tulisan yang diangkat Republika itu. Cendekiawan muslim yang akrab disapa Kang Jalal itu mencatat: Saya ingin mengomentari artikel yang dimuat di surat kabar Republika hari ahad 12 Desember 2010 ditulis oleh Syahrudin Elfikri, di ujung ia mengatakan begini.Riwayat yang mengatakan pihak Yazid sebagai pembunuh Hussain di karbala itu berasal dari Abu Mikhnaf Luth bin Yahya. demikian disebutkan dalam kitab A'yaan al-syiah jilid 1 halaman 127. Tapi hal ini dibantah oleh sejumlah ahli sejarah lain Imam Adz Dzahabi dalam mizanul I'tidal menjelaskan ketika peristiwa karbala itu terjadi Abu Mikhnaf belum lahir. Ia meninggal pada tahun 170 H. serunya. Ia adalah seorang pembohong besar. Ungkap Imam as-Suyuthi dalam kitabnya Alaailu al-Masnu'ah. Saudara - saudara, saya ingin meminta bantuan saudara - saudara, apa yang dibantah itu? Apakah yang dibantah itu ialah pihak Yazid sebagai pembunuh Imam Hussain, atau yang dibantah itu ialah bahwa berita itu hanya berasal dari Abu Mikhnaf Luth bin Yahya atau yang dibantah itu ialah kitab A'yaan al- Syiah jilid 1 halaman 127. Saya sebetulnya agak sulit memahami tulisan ini. Tapi kemudian saya mencari siapa Abu Mikhnaf Luth bin Yahya itu. Dalam Mizan al-I'tidal Luth bin Yahya bin Abi Mikhnaf di dhaifkan oleh para ahli hadist dengan alasan huwa syi'iyun mukhtariq (Dia ini seorang Syiah Ekstrem). Dosanya kenapa riwayatnya tidak bisa dipercaya karena ia syi'iyun mukhtariq, dia syiah yang ekstrem. ‘La yu thaqu bihi' tidak bisa dipercaya. Tapi Mizan al-I'tidaltidak menyebutkannya sebagai pembohong yang besar. Cuma dia tidak bisa dipercaya. Begitu kata Adz Dzahabi. Saya kemudian mencari bahwa Abu Mikhnaf sebetulnya nama lengkapnya bukan Luth bin Yahya, tapi Yahya bin Said bin Mikhnaf, dan digelari Abu Mikhnaf, walaupun kakeknya juga bernama sama dengannya. Menurut para ahli sejarah tidak jelas apakah dia itu Sunni atau Syiah. Mungkin dia disebut sebagai Syiah karena dia menulis sebuah kitab khusus bercerita tentang peristiwa Karbala dan kitabnya itu, termasuk kitab - kitab awal yang bercerita tentang Karbala yang dikutip oleh para ulama lain sesudah itu. Ada seorang penulis bernama Ursula Sezgin, dia menulis khusus tentang Abu Mikhnaf ini. Ia menulis Abu Mihnaf: Ein Beitrag zur Historiographie der Umaiyadischen Zeit. Sebelum Republika meributkan Abu Mikhnaf, Ia sudah menulis penelitian yang sangat terperinci. Karyanya diterbitkan di Universitas Leiden pada tahun 1971. Tapi menurut dia, Abu Mikhnaf itu bahkan adalah salah seorang diantara satu ahli sejarah pertama di dalam Islam. Kata Robinson di dalam Islamic historiography: Abu Mikhnaf itu sejarawan yang boleh kita sejajarkan sekelas ibnu ishak didalam periwayatan sejarah, malah disebutkan bahwa ia adalah sumber yang terpercaya baik oleh Ahlus Sunnah maupun Syiah. Jadi dia termasuk yang dipercaya ‘consided reliable'. Sementara menurut Republika, yang meriwayatkan bahwa Yazid adalah pembunuh Imam Hussain adalah Abu Mikhnaf. Dan Abu Mikhnaf itu, katanya dengan mengutip as-Suyuthi - dia itu seorang pembohong besar. Artinya kita tidak bisa percaya. Tujuan dari penulisan Republika mungkin ialah, bahwa peristiwa Karbala itu tidak pernah terjadi. Bahwa ini riwayat bohong yang dibikin oleh seorang syiah, yang bernama Abu Mikhnaf. Dalam penelitian saya, ternyata kesyiahan Abu Mikhnaf pun diragukan. Misalnya dalam kitab - kitab rijal Syiah, Abu Mikhnaf tidak termasuk sebagai sahabat para Imam. Dia juga tidak dikenal meriwayatkan dari para Imam Ahlul Bait yang sezaman dengannya. Penggunaan kata Syi'I oleh Adz-Dzahabi juga tidak serta merta merujuk pada kesyi'ahan Abu Mikhnaf. Karena penisbatan pada orang Syiah waktu itu menggunakan kata Rafidhi. Adapun kata Syi'I besar kemungkinan digunakan untuk orang yang cenderung mencintai Ahlul Bait Nabi Saw. Komentar Ibnu Abi al-Hadid dalam Syarh Nahj al-Balaghah 1:147 memperkuat pendapat bahwa Abu Mikhnaf bukan orang Syiah. Berikut tulisan Ibn Abi al-Hadid: Abu Mikhnaf termasuk muhadditsin yang berpendapat tentang sahnya imamah dengan pilihan. Dia bukan Syiah dan tidak dihitung sebagai rijal Syiah. Wa laisa min al-syiah wa laa ma'duudan min rijaaliha. Di universitas Edinburgh, ada seorang dosen, A.K.A Howard namanya. Dia menulis
Bls: [kisunda] Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala
kang Ahmad Innamal a'malu binniyat, masing2 ngala kana nu dilakonan. Pami bade dakwah syiah mangga ngan ceuk kuring pribadi mah rek kanyenyeri, pait, peuheur masa lalu tos we eta mah internal muslim, nu cekap diemut direnungkeun sanes kangge diwawar2, era ku batur. Sing pede, yakin we jalan masing2 mun syiah pek syiah nu baleg, lamun sunni pek jadi sunni nu baleg. Lamun leuwih obral ngaiklankeun jadi leuwih ragu sabab jadi asup teu percaya diri. Kitu we lah. Saran sim kuring lamun anjeun syiah pek dakwah nu membumi nu mangpaat ka urang sunda, sing jadi rausyan fikr, mencerahkan nu keur sararumpek. cag Jalak Pakuan Makarya Mawa Raharja Dari: Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com Kepada: SuaraHati suarah...@yahoogroups.com; Lovers-of-Ahlul-Bayt Milis AB lovers-of-ahlul-b...@yahoogroups.com; Islam_Alternatif AB islam_alterna...@yahoogroups.com; ikhwanusshafa milis ikhwanussh...@yahoogroups.com; Ki Sunda Milis kisunda@yahoogroups.com; jarkom-per...@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 20 Desember, 2010 10:32:27 Judul: [kisunda] Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala salam Berikut ini ada sebuah berita yang mengulas artikel soal Karbala. Mudah2an bermanfaat dan menambah wawasan keislaman. Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala Ahad, 12 Desember 2010 lalu, situs harian Republika mengangkat tulisan Syahruddin El-Fikri yang mencoba mengungkap dalang di balik peristiwa pembantaian Imam Husein as dan sahabatnya di Padang Karbala. Dalam tulisannya itu, El-Fikri mengajukan suatu bantahan bahwa Yazid bin Muawiyah bukan pembunuh Imam Husein. Sayangnya, landasan argumentatif yang dibangun lulusan Universitas Darul Ulum Jombang itu sangat tendensius dan layak diperdebatkan ulang. Menanggapi tulisan tersebut, Ustadz Dr. Jalaluddin Rakhmat membeberkan bantahan terperinci atas tulisan yang diangkat Republika itu. Cendekiawan muslim yang akrab disapa Kang Jalal itu mencatat: Saya ingin mengomentari artikel yang dimuat di surat kabar Republika hari ahad 12 Desember 2010 ditulis oleh Syahrudin Elfikri, di ujung ia mengatakan begini.Riwayat yang mengatakan pihak Yazid sebagai pembunuh Hussain di karbala itu berasal dari Abu Mikhnaf Luth bin Yahya. demikian disebutkan dalam kitab A'yaan al-syiah jilid 1 halaman 127. Tapi hal ini dibantah oleh sejumlah ahli sejarah lain Imam Adz Dzahabi dalam mizanul I'tidal menjelaskan ketika peristiwa karbala itu terjadi Abu Mikhnaf belum lahir. Ia meninggal pada tahun 170 H. serunya. Ia adalah seorang pembohong besar. Ungkap Imam as-Suyuthi dalam kitabnya Alaailu al-Masnu'ah. Saudara - saudara, saya ingin meminta bantuan saudara - saudara, apa yang dibantah itu? Apakah yang dibantah itu ialah pihak Yazid sebagai pembunuh Imam Hussain, atau yang dibantah itu ialah bahwa berita itu hanya berasal dari Abu Mikhnaf Luth bin Yahya atau yang dibantah itu ialah kitab A'yaan al- Syiah jilid 1 halaman 127. Saya sebetulnya agak sulit memahami tulisan ini. Tapi kemudian saya mencari siapa Abu Mikhnaf Luth bin Yahya itu. Dalam Mizan al-I'tidal Luth bin Yahya bin Abi Mikhnaf di dhaifkan oleh para ahli hadist dengan alasan huwa syi'iyun mukhtariq (Dia ini seorang Syiah Ekstrem). Dosanya kenapa riwayatnya tidak bisa dipercaya karena ia syi'iyun mukhtariq, dia syiah yang ekstrem. ‘La yu thaqu bihi' tidak bisa dipercaya. Tapi Mizan al-I'tidaltidak menyebutkannya sebagai pembohong yang besar. Cuma dia tidak bisa dipercaya. Begitu kata Adz Dzahabi. Saya kemudian mencari bahwa Abu Mikhnaf sebetulnya nama lengkapnya bukan Luth bin Yahya, tapi Yahya bin Said bin Mikhnaf, dan digelari Abu Mikhnaf, walaupun kakeknya juga bernama sama dengannya. Menurut para ahli sejarah tidak jelas apakah dia itu Sunni atau Syiah. Mungkin dia disebut sebagai Syiah karena dia menulis sebuah kitab khusus bercerita tentang peristiwa Karbala dan kitabnya itu, termasuk kitab - kitab awal yang bercerita tentang Karbala yang dikutip oleh para ulama lain sesudah itu. Ada seorang penulis bernama Ursula Sezgin, dia menulis khusus tentang Abu Mikhnaf ini. Ia menulis Abu Mihnaf: Ein Beitrag zur Historiographie der Umaiyadischen Zeit. Sebelum Republika meributkan Abu Mikhnaf, Ia sudah menulis penelitian yang sangat terperinci. Karyanya diterbitkan di Universitas Leiden pada tahun 1971. Tapi menurut dia, Abu Mikhnaf itu bahkan adalah salah seorang diantara satu ahli sejarah pertama di dalam Islam. Kata Robinson di dalam Islamic historiography: Abu Mikhnaf itu sejarawan yang boleh kita sejajarkan sekelas ibnu ishak didalam periwayatan sejarah, malah disebutkan bahwa ia adalah sumber yang terpercaya baik oleh Ahlus Sunnah maupun Syiah. Jadi dia termasuk yang dipercaya ‘consided reliable'. Sementara menurut Republika, yang meriwayatkan bahwa Yazid adalah pembunuh Imam Hussain adalah Abu Mikhnaf. Dan Abu Mikhnaf itu, katanya dengan mengutip as-Suyuthi - dia itu seorang pembohong besar. Artinya kita tidak bisa percaya
Re: Bls: [kisunda] Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala
Sumpek kunaon kang, mending urang nguseup we yu, atanapi urang naek ka dayeuh, resep geura, mapay2 sisi jungkrang, ke di dayeuh katingal kaditu kadieu, asa waas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Jalak Pakuan jalakpak...@yahoo.com Sender: kisunda@yahoogroups.com Date: Mon, 20 Dec 2010 11:28:38 To: kisunda@yahoogroups.com Reply-To: kisunda@yahoogroups.com Subject: Bls: [kisunda] Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala kang Ahmad Innamal a'malu binniyat, masing2 ngala kana nu dilakonan. Pami bade dakwah syiah mangga ngan ceuk kuring pribadi mah rek kanyenyeri, pait, peuheur masa lalu tos we eta mah internal muslim, nu cekap diemut direnungkeun sanes kangge diwawar2, era ku batur. Sing pede, yakin we jalan masing2 mun syiah pek syiah nu baleg, lamun sunni pek jadi sunni nu baleg. Lamun leuwih obral ngaiklankeun jadi leuwih ragu sabab jadi asup teu percaya diri. Kitu we lah. Saran sim kuring lamun anjeun syiah pek dakwah nu membumi nu mangpaat ka urang sunda, sing jadi rausyan fikr, mencerahkan nu keur sararumpek. cag Jalak Pakuan Makarya Mawa Raharja Dari: Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com Kepada: SuaraHati suarah...@yahoogroups.com; Lovers-of-Ahlul-Bayt Milis AB lovers-of-ahlul-b...@yahoogroups.com; Islam_Alternatif AB islam_alterna...@yahoogroups.com; ikhwanusshafa milis ikhwanussh...@yahoogroups.com; Ki Sunda Milis kisunda@yahoogroups.com; jarkom-per...@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 20 Desember, 2010 10:32:27 Judul: [kisunda] Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala salam Berikut ini ada sebuah berita yang mengulas artikel soal Karbala. Mudah2an bermanfaat dan menambah wawasan keislaman. Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala Ahad, 12 Desember 2010 lalu, situs harian Republika mengangkat tulisan Syahruddin El-Fikri yang mencoba mengungkap dalang di balik peristiwa pembantaian Imam Husein as dan sahabatnya di Padang Karbala. Dalam tulisannya itu, El-Fikri mengajukan suatu bantahan bahwa Yazid bin Muawiyah bukan pembunuh Imam Husein. Sayangnya, landasan argumentatif yang dibangun lulusan Universitas Darul Ulum Jombang itu sangat tendensius dan layak diperdebatkan ulang. Menanggapi tulisan tersebut, Ustadz Dr. Jalaluddin Rakhmat membeberkan bantahan terperinci atas tulisan yang diangkat Republika itu. Cendekiawan muslim yang akrab disapa Kang Jalal itu mencatat: Saya ingin mengomentari artikel yang dimuat di surat kabar Republika hari ahad 12 Desember 2010 ditulis oleh Syahrudin Elfikri, di ujung ia mengatakan begini.Riwayat yang mengatakan pihak Yazid sebagai pembunuh Hussain di karbala itu berasal dari Abu Mikhnaf Luth bin Yahya. demikian disebutkan dalam kitab A'yaan al-syiah jilid 1 halaman 127. Tapi hal ini dibantah oleh sejumlah ahli sejarah lain Imam Adz Dzahabi dalam mizanul I'tidal menjelaskan ketika peristiwa karbala itu terjadi Abu Mikhnaf belum lahir. Ia meninggal pada tahun 170 H. serunya. Ia adalah seorang pembohong besar. Ungkap Imam as-Suyuthi dalam kitabnya Alaailu al-Masnu'ah. Saudara - saudara, saya ingin meminta bantuan saudara - saudara, apa yang dibantah itu? Apakah yang dibantah itu ialah pihak Yazid sebagai pembunuh Imam Hussain, atau yang dibantah itu ialah bahwa berita itu hanya berasal dari Abu Mikhnaf Luth bin Yahya atau yang dibantah itu ialah kitab A'yaan al- Syiah jilid 1 halaman 127. Saya sebetulnya agak sulit memahami tulisan ini. Tapi kemudian saya mencari siapa Abu Mikhnaf Luth bin Yahya itu. Dalam Mizan al-I'tidal Luth bin Yahya bin Abi Mikhnaf di dhaifkan oleh para ahli hadist dengan alasan huwa syi'iyun mukhtariq (Dia ini seorang Syiah Ekstrem). Dosanya kenapa riwayatnya tidak bisa dipercaya karena ia syi'iyun mukhtariq, dia syiah yang ekstrem. ‘La yu thaqu bihi' tidak bisa dipercaya. Tapi Mizan al-I'tidaltidak menyebutkannya sebagai pembohong yang besar. Cuma dia tidak bisa dipercaya. Begitu kata Adz Dzahabi. Saya kemudian mencari bahwa Abu Mikhnaf sebetulnya nama lengkapnya bukan Luth bin Yahya, tapi Yahya bin Said bin Mikhnaf, dan digelari Abu Mikhnaf, walaupun kakeknya juga bernama sama dengannya. Menurut para ahli sejarah tidak jelas apakah dia itu Sunni atau Syiah. Mungkin dia disebut sebagai Syiah karena dia menulis sebuah kitab khusus bercerita tentang peristiwa Karbala dan kitabnya itu, termasuk kitab - kitab awal yang bercerita tentang Karbala yang dikutip oleh para ulama lain sesudah itu. Ada seorang penulis bernama Ursula Sezgin, dia menulis khusus tentang Abu Mikhnaf ini. Ia menulis Abu Mihnaf: Ein Beitrag zur Historiographie der Umaiyadischen Zeit. Sebelum Republika meributkan Abu Mikhnaf, Ia sudah menulis penelitian yang sangat terperinci. Karyanya diterbitkan di Universitas Leiden pada tahun 1971. Tapi menurut dia, Abu Mikhnaf itu bahkan adalah salah seorang diantara satu ahli sejarah pertama di dalam Islam. Kata Robinson di dalam Islamic historiography: Abu Mikhnaf itu
Re: Bls: [kisunda] Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala
From: Jalak Pakuan Saran sim kuring lamun anjeun syiah pek dakwah nu membumi nu mangpaat ka urang sunda, sing jadi rausyan fikr, mencerahkan nu keur sararumpek. cag Jalak Pakuan Sakadang Kuring mah kadah leuwih teleb jeung leuwih ngajoroan mikirna, naha bet aya kajadian Karbala? Upami ningali dina tinjauan sejarah, anu mana kajadian pakuat-kuat dalil, ngadu dalil ... dalil sunny dipake ku syiah, pikeun ngayakinkeun yen keterangan jeung penjelasan tina dalil, lain nyokot ti dalil syiah. Ras inget ari sejarah, tulisan heubeul gumantung ka saha nu nulisna, iraha ditulisna, jeung saha dina mangsa harita anu keur boga kakawasaan. Biasana rebutan bebeneran : anu moal salah deui euweuh titik-panggihna, kitu deui koma-panggihna, alias ngabuntut kadal. Kaduana, nya si kuringmah mikirna kieu, make elmu dicandak ti 'nawaetukumakuringwe', kieu: [meureun] Gusti Allah, ngidinan aya kajadian Karbala teh, syareatna namah 'mutuskeun' hubungan getih ti katurunan Nabi, ku sabab, [lamun] dina mangsa ayeuna aya [asli 100%], ti titisan Kangjeng Nabi bakal dipunjung,dipuja anu matak nyimpang tina kahakekatan, teu aya jin jeung manusa salain nyembah, muji, munjung ka Gusti. Poho kanu jadi udagan, bisa jadi salah adegan, jadi adigung. awaetukumakuring.dot.clom Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: kisunda-dig...@yahoogroups.com kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Bls: Bls: [kisunda] Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala
Sim kuring sanes embung ngabahas karbala teh tapi salila ieu lumpatna ngan maca kajadian hungkul nu ahirna tutunjuk nu jadi depot siga lamun teu ngaku shiah teu nyaah ka Kangjeng Rasulullah SAW katut kulawargana. Nu dipikahayang sim kuring mah bisa ngala hikmah nu jadi panyaang tina eta kajadian. Asana mah tos diboca hayang ditingal tina sagala aspek nu bisa kapesek misalna pulitik, budaya (ras arab - persia), jste. Tapi nu atos2 mah keukeuh balik tutunjuk, kapan lieur atuh jadi ngarasa nampa nu curhat berkesinambungan heu heu... Nya sugan jeung sugan urang cobi atuh ngabahasna nu membumi keur urang sunda, tatar sunda. Ari bahas materi mah geus teu salera da baheula taun 80an geus leneng panggih na ceramah kang Jalal jeung kang Athian, harita mah pan keur trend ngabahas buku Dialog Sunnah-Syiah. salam JP Makarya Mawa Raharja Dari: Maman manz2...@yahoo.com Kepada: kisunda@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 20 Desember, 2010 12:32:43 Judul: Re: Bls: [kisunda] Menanti Pertanggungjawaban Republika soal Karbala From: Jalak Pakuan Saran sim kuring lamun anjeun syiah pek dakwah nu membumi nu mangpaat ka urang sunda, sing jadi rausyan fikr, mencerahkan nu keur sararumpek. cag Jalak Pakuan Sakadang Kuring mah kadah leuwih teleb jeung leuwih ngajoroan mikirna, naha bet aya kajadian Karbala? Upami ningali dina tinjauan sejarah, anu mana kajadian pakuat-kuat dalil, ngadu dalil ... dalil sunny dipake ku syiah, pikeun ngayakinkeun yen keterangan jeung penjelasan tina dalil, lain nyokot ti dalil syiah. Ras inget ari sejarah, tulisan heubeul gumantung ka saha nu nulisna, iraha ditulisna, jeung saha dina mangsa harita anu keur boga kakawasaan. Biasana rebutan bebeneran : anu moal salah deui euweuh titik-panggihna, kitu deui koma-panggihna, alias ngabuntut kadal. Kaduana, nya si kuringmah mikirna kieu, make elmu dicandak ti 'nawaetukumakuringwe', kieu: [meureun] Gusti Allah, ngidinan aya kajadian Karbala teh, syareatna namah 'mutuskeun' hubungan getih ti katurunan Nabi, ku sabab, [lamun] dina mangsa ayeuna aya [asli 100%], ti titisan Kangjeng Nabi bakal dipunjung,dipuja anu matak nyimpang tina kahakekatan, teu aya jin jeung manusa salain nyembah, muji, munjung ka Gusti. Poho kanu jadi udagan, bisa jadi salah adegan, jadi adigung. awaetukumakuring.dot.clom