Salam, 
Saya ingin sedikit berbagi dan mudah2an bermanfaat.

KAMIS sore kemarin sebelum pulang (sambil menunggu
hujan reda di kantor) saya membuka-buka buku yang berjilid hardcover hitam
dengan foto seseorang sedang duduk di meja kerja. 

Wajahnya kalem, tetapi
sedikit serius. Memakai kacamata dengan pandangan fokus ke depan (seperti sedang
mengamati sebuah arah kehidupan masa depan). Belakangnya terpampang sebuah jam
antik dan deretan buku yang sedikit rapi (seperti yang telah dibaca kemudian
disimpan lagi). Bagian atas cover tertulis: N. SYAMSUDDIN CH.HAESY, “PLATINUM
TRACK” dan bagian bawah tertera: Pengantar: Sofyan A. Djalil (Menteri Negara
BUMN).


Lembar demi lembar saya buka. Halaman pengantar pun
say abaca dengan santai. Terasa renyah dan apik bahasa yang digunakannya. Mata
saya terus menelusuri untaian kata dan kalimat yang tersusun rapi. Hingga
tibalah pada halaman romawi v, paragraph ketiga: "... puncak kesuksesan
tidak terletak pada posisi 'kekuasaan tertinggi' manusia di dunia, tetapi pada
kualitas kemanfaatan diri...," tulisnya.


Setelah rampung membaca pengantar Pak Menteri kemudian
membaca catatan (sambutan) dari H. Hotbonar Sinaga, Direktur Utama PT (Persero)
Jamsostek; yang secara garis besar menyatakan bahwa buku “PLATINUM TRACK” telah
“mengingatkan tentang hakikat sukses sebagai paduan ikhtiar manusia dan
keridhaan Ilahi” (hal.viii). Lalu, masuk pada catatan dari Akhmad Mukhlis
Yusuf, Direktur Utama Perum LKBN ANTARA; yang secara garis besar memuji isi
buku Kang Sem (panggilannya pada penulis) sebagai“lintasan kehidupan menuju
kemuliaan hidup” yang disebutnya ‘jalan kemuliaan’ (hal.xi). 



Kemudian saya buka daftar isi. Di sana berserakan
tema-tema bahasan Bang Sem (panggilan penulis) yang merupakan isi dari buku
yang diterbitkan Salamadani, Juli 2009. Ada sekira 57 tema bahasan yang menarik
dan penting dalam buku ini. 



Yang menarik adalah tentang yang berkaitan dengan
inti buku ini, yaitu ‘Jalan Sukses, Jalan Ilahiah’. Dalam tema ini, Bang Sem
membuka tulisan dengan kutipan kalam Ilahi surah Ali Imran ayat 26 tentang
penegasan kekuasaan dan keesaan Allah sekaligus doa ‘penghormatan dan
pengakuan’ manusia terhadap kesempurnaan Allah. Bang Sem kemudian menguraikan
bahwa manusia yang sukses adalah menjalankan jalan Ilahiah. Sistem dan praktik
kehidupan atau ‘jalan-hidup’ apa pun yang dipilih manusia yang tidak sesuai
dengan aturan Ilahi maka tidak akan pernah sukses; lambat laun kesuksesan yang
diraihnya akan berbalik menerkam dan memusnahkan dirinya. Karena itu,
satu-satunya ‘jalan kehidupan’ yang dapat membawa kesuksesan adalah ‘Jalan
Ilahiah’. 



Apa itu ‘Jalan Ilahiah’? Bang Sem menulis: “ Jalan
Ilahiah adalah keseimbangan antara dimensi kekuasaan Allah dan dimensi ikhtiar
insani. Allah yang memilih siapa pun yang memenuhi kriteria untuk diberi
kesuksesan dan Dia pula yang memilih siapa saja yang memenuhi kriteria
kegagalan” (hal.22). 

 

Siapakah mereka yang berhak sukses? Bang Sem
menjawab: mereka yang memenuhi kriteria sukses seperti amanah (dapat
dipercaya), shiddiq (berkhidmat pada kebenaran), fathanah (cerdas), dan tabligh
(mau dan mampu mengomunikasikan nilai-nilai Ilahiah atau kebenaran di
lingkungannya).

Singkatnya, mereka yang meniti sukses di jalan Ilahi
adalah mereka yang sadar, terencana, dan terukur menggerakan seluruh potensi
dirinya menjadi pelopor, inisiator, dan eksekutor.


Tentu saja untuk melangkah sekaligus menjadi
“Manusia Sukses berkah Jalan Ilahiah’ ini bukanlah perkara gampang dan tidak
juga tidak sulit. Hanya membutuhkan keberanian dan kesungguhan untuk
mengharmonikan segala potensi dan dimensi ruh dan dimensi fisikal manusia. 

Salam,Ahsa


 



www.ahmadsahidin.wordpress.com


      

Kirim email ke