Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
@KOkon Saya tidak menggunakan MTD device untuk storage, jadi saya tidak gunakan JFFS/JFFS2. Untuk 'harddisk' saya gunakan Disk-on-Chip 4GB yang sekarang menggunakan ext2 fs. Sayangnya ELDK yang saya gunakan sekarang tidak menyediakan tools mkfs untuk JFS/XFS/ReiserFS jadi rencana untuk implementasi journaling fs selain ext3 agak terhambat. Ada yang bisa bantu tentang tools tersebut? regards, Fahmy On Thu, 2009-07-23 at 22:27 -0700, Eko Prasetya wrote: Untuk MTD devices, bisa menggunakan JFFS2 seperti yang disarankan Iwan. JFFS2 supports wear-leveling algorithm, jadi penggunaan sector di flash jadi lebih rata. Saya menggunakan ext3. Interface disk-nya IDE, menggunakan compact flash. fsck tidak harus digunakan setiap kali booting. Yang saya gunakan adalah mount-count, jadi setiap kali mount-count-nya mencapai titik tertentu, baru di fsck. KOkon. 2009/7/23 m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com @Iwan Budi Kusnanto Thanks info nya Pak. This is getting better afterall. Ya, memang untuk embedded Pak. Tapi mungkin saya tidak akan segera pakai ext3 fs karena alasan yang ada di site ini http://linuxgazette.net/102/piszcz.html Ternyata journaling fs lain ada yang performance-nya lebih baik dari ext3. Thanks all. Fahmy -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
On 8/4/09, m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com wrote: @KOkon Saya tidak menggunakan MTD device untuk storage, jadi saya tidak gunakan JFFS/JFFS2. Untuk 'harddisk' saya gunakan Disk-on-Chip 4GB yang sekarang menggunakan Btw, bisa dijelaskan lebih lanjut makhluk yang bernama Disk-on-chip ini ? Kalo dari browsing2 sih, sepertinya DoC ini sejenis flash device ya ? Kalo iya, sepertinya DoC bisa digolongkan ke MTD http://en.wikipedia.org/wiki/Memory_Technology_Device http://www.linux-mtd.infradead.org/ ext2 fs. Sayangnya ELDK yang saya gunakan sekarang tidak menyediakan tools mkfs untuk JFS/XFS/ReiserFS jadi rencana untuk implementasi journaling fs selain ext3 agak terhambat. Ada yang bisa bantu tentang tools tersebut? Ga coba compile sendiri ? AFAIK, ke 3 FS itu memang jarang digunakan di embedded. regards, Fahmy -- Iwan Budi Kusnanto -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
kutipan dari email teman : Kalau tidak salah, Mint 7 Gloria Release Candidat adalah turunan Ubuntu 9.04 yang menggunakan filesystem Ext4 pada kernel 2.6.28. Ini sangat beresiko untuk newbie, apalagi untuk newbie yang jarang melakukan online update, karena sangat tidak stabil. Resiko kehilangan data sangat besar. Pastikan kalau sudah tahu cara mem-patch-nya, atau lebih baik lagi nunggu kernel-nya di-update ke 2.6.30, agar Ext-4 jadi stabil. Sedikit penjelasan teknis: Ext4 di kernel 2.6.28 menggunakan teknik lazy writing. Maksudnya, kalau kita menulis ke harddisk, dia cuman nulis ke memory, dan sudah melaporkan bahwa file sudah berhasil ditulis. Padahal, dia nulisnya nanti nunggu orang sepi. Sebenarnya ini hal yang baik, untuk meningkatkan kecepatan/performance sistem operasi. Sialnya, demi meningkatkan performance, lazy-nya ext4 ini benar benar lazy. Dia kadang nunggu lebih dari satu menit sejak melaporkan ke user kalau dia sudah menulis, hingga dia menulis ke harddisk secara fisik. 1 menit ini agak lebih besar daripada ext3 yang cuman nunggu maksimum 5 detik. Positifnya, sistem jalan jauh lebih cepat. Ubuntu 9.04 dilaporkan bisa booting hanya dalam waktu 20-an detik saja. Kemungkinan, Gloria bisa lebih cepat lagi. Efek negatifnya, kalau mati lampu pas saat belum menulis, data bisa hilang BANYAK. Tambah sial lagi, teknik menulis rada aneh: Bukan: * Bikin temporary file baru * setelah tertulis, update filesystem (sehingga kalau mati lampu, kita mengacu ke data lama) Di Ext4 kernel 2.6.28: * Update filesystem * Baru nulis Lha, kalau mati lampu, filesystem sudah diupdate mengarah ke lokasi harddisk yang belum ditulis. Akibatnya, file-nya jadi kosong, alias NOL bytes. Jadi, kalau mati lampu pas lagi loading desktop manager, puluhan file konfigurasi KDE/GNOME bisa hilang. Persis seperti kejadian pada mandrake kuno 8 tahun yang lalu. Lebih sial lagi kalau punya aplikasi serius semacam MySQL, dan file database- nya mendadak jadi NOL bytes. Kiamat deh. Tjatatan: Peringatan ini hanya untuk newbie yang mudah putus asa. Kalau untuk para pejoeang, juga para expert dan veteran, tidak berlaku lagi, karena sudah tahu patch dan workarround-nya. Pada 24 Juli 2009 13:27, Eko Prasetyaeprase...@gmail.com menulis: Untuk MTD devices, bisa menggunakan JFFS2 seperti yang disarankan Iwan. JFFS2 supports wear-leveling algorithm, jadi penggunaan sector di flash jadi lebih rata. Saya menggunakan ext3. Interface disk-nya IDE, menggunakan compact flash. fsck tidak harus digunakan setiap kali booting. Yang saya gunakan adalah mount-count, jadi setiap kali mount-count-nya mencapai titik tertentu, baru di fsck. KOkon. 2009/7/23 m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com @Iwan Budi Kusnanto Thanks info nya Pak. This is getting better afterall. Ya, memang untuk embedded Pak. Tapi mungkin saya tidak akan segera pakai ext3 fs karena alasan yang ada di site ini http://linuxgazette.net/102/piszcz.html Ternyata journaling fs lain ada yang performance-nya lebih baik dari ext3. Thanks all. Fahmy -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis -- Asri Rachman 100% Debian 5 (Lenny) YM : internetkidx GTalk : kidx13 http://asrirachman.sonix-er.com http://sonix-er.com http://ikastelk-mks.com http://makassar.linux.or.id -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
Pada tanggal 23/07/09, m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com menulis: Dear linux gurus, Saya menggunakan ext2 untuk DoC. Saya ingin tahu apa rekan2 linux guru pernah mengalami masalah reliability untuk kasus seperti saya. Saya mengalami bahwa setiap kali saya selesai mengedit text file dengan vi, kemudian terjadi power failure atau hard reset, maka perubahan pada text file yg saya edit tadi tidak tersimpan. Padahal saya yakin telah menyimpan perubahan pada file tersebut. Apakah rekan2 linux guru punya solusi? Mohon pencerahannya. Thanks, Fahmy kenapa tidak menggunkan ext3 ? -- Asri Rachman 100% Debian 5 (Lenny) YM : internetkidx GTalk : kidx13 http://asrirachman.sonix-er.com http://sonix-er.com http://ikastelk-mks.com http://makassar.linux.or.id -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
@ Asri Rachman Thanks Pak, tapi sebelum saya migrasi ke ext3 sebenarnya apa sih penjelasan untuk kasus saya? Apakah nanti dengan ext3, DoC saya jadi 'kebal' terhadap power failure atau hard reset? regards, Fahmy On Thu, 2009-07-23 at 17:09 +0800, Asri Rachman wrote: kenapa tidak menggunkan ext3 ? -- Asri Rachman 100% Debian 5 (Lenny) YM : internetkidx GTalk : kidx13 http://asrirachman.sonix-er.com http://sonix-er.com http://ikastelk-mks.com http://makassar.linux.or.id Pada tanggal 23/07/09, m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com menulis: Dear linux gurus, Saya menggunakan ext2 untuk DoC. Saya ingin tahu apa rekan2 linux guru pernah mengalami masalah reliability untuk kasus seperti saya. Saya mengalami bahwa setiap kali saya selesai mengedit text file dengan vi, kemudian terjadi power failure atau hard reset, maka perubahan pada text file yg saya edit tadi tidak tersimpan. Padahal saya yakin telah menyimpan perubahan pada file tersebut. Apakah rekan2 linux guru punya solusi? Mohon pencerahannya. Thanks, Fahmy -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
secara teknis saya kurang tahu, tapi munkin anda bisa cek di sini untuk bahan perbandingannya http://en.wikipedia.org/wiki/Ext2 http://en.wikipedia.org/wiki/Ext3 http://en.wikipedia.org/wiki/Ext4 http://en.wikipedia.org/wiki/Comparison_of_file_systems Pada tanggal 23/07/09, m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com menulis: @ Asri Rachman Thanks Pak, tapi sebelum saya migrasi ke ext3 sebenarnya apa sih penjelasan untuk kasus saya? Apakah nanti dengan ext3, DoC saya jadi 'kebal' terhadap power failure atau hard reset? regards, Fahmy On Thu, 2009-07-23 at 17:09 +0800, Asri Rachman wrote: kenapa tidak menggunkan ext3 ? -- Asri Rachman 100% Debian 5 (Lenny) YM : internetkidx GTalk : kidx13 http://asrirachman.sonix-er.com http://sonix-er.com http://ikastelk-mks.com http://makassar.linux.or.id Pada tanggal 23/07/09, m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com menulis: Dear linux gurus, Saya menggunakan ext2 untuk DoC. Saya ingin tahu apa rekan2 linux guru pernah mengalami masalah reliability untuk kasus seperti saya. Saya mengalami bahwa setiap kali saya selesai mengedit text file dengan vi, kemudian terjadi power failure atau hard reset, maka perubahan pada text file yg saya edit tadi tidak tersimpan. Padahal saya yakin telah menyimpan perubahan pada file tersebut. Apakah rekan2 linux guru punya solusi? Mohon pencerahannya. Thanks, Fahmy -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis -- Asri Rachman 100% Debian 5 (Lenny) YM : internetkidx GTalk : kidx13 http://asrirachman.sonix-er.com http://sonix-er.com http://ikastelk-mks.com http://makassar.linux.or.id -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
ext2 tidak support journaling. Yang jadi masalah bukan karena file-nya hilang, tapi file-system node-nya yang corrupted. Pada waktu Anda menyimpan file, atau menulis ke file-system, Linux akan menyimpan data-nya ke cache. Periodically, ada kernel thread pgflush yang akan mem-flush cache dan menulis ke disk. Selama pgflush belum menulis ke disk, maka data yang Anda tulis akan hilang seandainya terjadi power-failure. Biasanya Anda menggunakan sync command untuk memaksa pgflush membuang (flush) cache ke disk. Tapi dalam proses flushing ini, ext2 ada kemungkinan bisa terjadi corruption. Hope that helps. KOkon. 2009/7/23 m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com Dear linux gurus, Saya menggunakan ext2 untuk DoC. Saya ingin tahu apa rekan2 linux guru pernah mengalami masalah reliability untuk kasus seperti saya. Saya mengalami bahwa setiap kali saya selesai mengedit text file dengan vi, kemudian terjadi power failure atau hard reset, maka perubahan pada text file yg saya edit tadi tidak tersimpan. Padahal saya yakin telah menyimpan perubahan pada file tersebut. Apakah rekan2 linux guru punya solusi? Mohon pencerahannya. Thanks, Fahmy -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
@KOkon Thanks penjelasannya, saya jadi tambah sedikit ngerti. Apakah journaling ext3 ini memang ditujukan untuk tahan terhadap power failure? Atau memang TIDAK ADA filesystem yg 'kebal' thd power failure? Saya sudah coba solusi untuk menjalankan ext2 file system check setiap kali booting. Masalahnya e2fsck ini sendiri makan waktu 9-10 detik, jadi lama booting-nya unacceptable :( FYI, saya menggunakan SBC keluaran MicroSys berbasis PowerPC. Karena alasan policy, saya tidak mungkin mengubah spec hardware. Rgds, Fahmy On Thu, 2009-07-23 at 10:07 -0700, Eko Prasetya wrote: ext2 tidak support journaling. Yang jadi masalah bukan karena file-nya hilang, tapi file-system node-nya yang corrupted. Pada waktu Anda menyimpan file, atau menulis ke file-system, Linux akan menyimpan data-nya ke cache. Periodically, ada kernel thread pgflush yang akan mem-flush cache dan menulis ke disk. Selama pgflush belum menulis ke disk, maka data yang Anda tulis akan hilang seandainya terjadi power-failure. Biasanya Anda menggunakan sync command untuk memaksa pgflush membuang (flush) cache ke disk. Tapi dalam proses flushing ini, ext2 ada kemungkinan bisa terjadi corruption. Hope that helps. KOkon. 2009/7/23 m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com Dear linux gurus, Saya menggunakan ext2 untuk DoC. Saya ingin tahu apa rekan2 linux guru pernah mengalami masalah reliability untuk kasus seperti saya. Saya mengalami bahwa setiap kali saya selesai mengedit text file dengan vi, kemudian terjadi power failure atau hard reset, maka perubahan pada text file yg saya edit tadi tidak tersimpan. Padahal saya yakin telah menyimpan perubahan pada file tersebut. Apakah rekan2 linux guru punya solusi? Mohon pencerahannya. Thanks, Fahmy -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
On 7/24/09, m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com wrote: @KOkon Thanks penjelasannya, saya jadi tambah sedikit ngerti. Apakah journaling ext3 ini memang ditujukan untuk tahan terhadap power failure? DIbanding ext2, fitur tambahan paling utama dari ext3 adalah journaling. Dengan fitur ini, setiap operasi ke file akan didahului dulu dengan menulis journal ( catatan) baru kemudian menulisnya ke disk. Dengan metode ini, kemungkinan filesystem corrupt menjadi lebih kecil. Atau memang TIDAK ADA filesystem yg 'kebal' thd power failure? Mungkin perlu diperjelas definisi 'kebal'. Kalo masalah filesystem yg corrupt, metode journaling adalah salah satu metode untuk memperkecil kemungkinan corrupt. Saya sudah coba solusi untuk menjalankan ext2 file system check setiap kali booting. Masalahnya e2fsck ini sendiri makan waktu 9-10 detik, jadi lama booting-nya unacceptable :( fsck untuk ext3 akan lebih cepat, karena fsck dilakukan berdasar info dari journal. Tidak seperti ext2 yang mengecek seluruh inode. CMIIW. FYI, saya menggunakan SBC keluaran MicroSys berbasis PowerPC. Karena alasan policy, saya tidak mungkin mengubah spec hardware. Btw, ini di lingkungan embedded ya ? sudah mempertimbangkan JFFS2 ? Rgds, Fahmy -- Iwan Budi Kusnanto -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
@Iwan Budi Kusnanto Thanks info nya Pak. This is getting better afterall. Ya, memang untuk embedded Pak. Tapi mungkin saya tidak akan segera pakai ext3 fs karena alasan yang ada di site ini http://linuxgazette.net/102/piszcz.html Ternyata journaling fs lain ada yang performance-nya lebih baik dari ext3. Thanks all. Fahmy On Fri, 2009-07-24 at 10:21 +0700, Iwan Budi Kusnanto wrote: On 7/24/09, m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com wrote: @KOkon Thanks penjelasannya, saya jadi tambah sedikit ngerti. Apakah journaling ext3 ini memang ditujukan untuk tahan terhadap power failure? DIbanding ext2, fitur tambahan paling utama dari ext3 adalah journaling. Dengan fitur ini, setiap operasi ke file akan didahului dulu dengan menulis journal ( catatan) baru kemudian menulisnya ke disk. Dengan metode ini, kemungkinan filesystem corrupt menjadi lebih kecil. Atau memang TIDAK ADA filesystem yg 'kebal' thd power failure? Mungkin perlu diperjelas definisi 'kebal'. Kalo masalah filesystem yg corrupt, metode journaling adalah salah satu metode untuk memperkecil kemungkinan corrupt. Saya sudah coba solusi untuk menjalankan ext2 file system check setiap kali booting. Masalahnya e2fsck ini sendiri makan waktu 9-10 detik, jadi lama booting-nya unacceptable :( fsck untuk ext3 akan lebih cepat, karena fsck dilakukan berdasar info dari journal. Tidak seperti ext2 yang mengecek seluruh inode. CMIIW. FYI, saya menggunakan SBC keluaran MicroSys berbasis PowerPC. Karena alasan policy, saya tidak mungkin mengubah spec hardware. Btw, ini di lingkungan embedded ya ? sudah mempertimbangkan JFFS2 ? Rgds, Fahmy -- Iwan Budi Kusnanto -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis
Re: [linux-programming] ext2 filesystem pada disk-on-chip
Untuk MTD devices, bisa menggunakan JFFS2 seperti yang disarankan Iwan. JFFS2 supports wear-leveling algorithm, jadi penggunaan sector di flash jadi lebih rata. Saya menggunakan ext3. Interface disk-nya IDE, menggunakan compact flash. fsck tidak harus digunakan setiap kali booting. Yang saya gunakan adalah mount-count, jadi setiap kali mount-count-nya mencapai titik tertentu, baru di fsck. KOkon. 2009/7/23 m.fahm...@gmail.com m.fahm...@gmail.com @Iwan Budi Kusnanto Thanks info nya Pak. This is getting better afterall. Ya, memang untuk embedded Pak. Tapi mungkin saya tidak akan segera pakai ext3 fs karena alasan yang ada di site ini http://linuxgazette.net/102/piszcz.html Ternyata journaling fs lain ada yang performance-nya lebih baik dari ext3. Thanks all. Fahmy -- Berhenti langganan: linux-programming-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis