RE: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta
Assalamu 'alaikum wr. wb. Allah telah ridho kepada kita untuk menjadi muslim, mukmin dan muttaqiin Marilah kita kembali kepada dalil yang QATH'I dan MUTAWATIR serta menundukkan hadits-hadits ahad kepada ALQUR'AN yang MUHKAM. Sehingga kita bertemu dalam pokok2 agama. Yaitu menjadi Muslim/mukmin dan muttaqiin. Sebab klaim bermanhaj salaf belum pernah dilakukan oleh sahabat, tabi'in maupun imam madzhab Mohon maaf... Wassalamu 'alaikum wr. wb. Mohon maaf Allah berfirman :?xml:namespace prefix = o ns = urn:schemas-microsoft-com:office:office / ft»¯'r?skp$ #$!©%Ïïût äu#BtYãq#( #$?®)àq#( #$!© my,¨ ?è)s$?ÏmϾ ruwY Csÿèqòèû¨ )Îwz rurRFçN B*¡ó=ÎJßqbt ÈËÉÊÇ Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (Ali Imran 102) [EMAIL PROTECTED] )Îb¨ ¹|xYAÎ' ruSè¡Ý5Å' ruCxtøu$y ruBtJy$AÎ? !¬ 'ubÉ #$9øèy»sHÏüût ÈËÏÊÇ wY °YZÎf7y 9smç¼ ( ru/Îxº9Ï7y éBÏöNß rurRt$O rr¨A Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah). (Al An'am 162-163) Katakanlah: Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)/muslimin. (Ali Imran 64) Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah? para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri (muslim). (Ali Imran 52) Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al Hujurat ayat 13) Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (Al Baqarah 177). Dan masih banyak ayat2 maupun hadits Nabi lainnya yang senada dengan hal itu -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of handri yanto Sent: Monday, April 23, 2007 1:41 PM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: Re: [media-dakwah] Re: Salafiyyun Menepis Tuduhan Dusta Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu, Mudah- mudahan antum ikhlas sebagaimana ucapan antum bahwa sebenarnya antum ridlo dengan pemahaman Salafy sebagaimana artikel antum : Alasan bahwa kita tidak menggunakan istilah salafi dan mengatributkan diri kita karena Allah SWT melarang kita untuk memuji diri kita dan selanjutnya dilarang menggunakannya kecuali kita menginformasikan kepada orang lain tentang aqidah kita dengan tujuan agar mereka mengerti. Dan ini juga tentunya harus diikuti dengan amalan yang sesuai dengan pemahaman Salaf yang telah antum tunjukan dibawah. Dengan antum menyebarkan berita Fitnah dan Majhul yang lalu, apa yang antum harapkan dengan penisbahan antum kepada manhaj Salaf ( biarpun antum tidak secara dhohir tidak mau memakai nisbah Salaf atau Salafy ), apakah ini tidak secara langsung meragukan perkataan antum tentang Salafy ?, atau antum masih belum mengerti tentang Manhaj Salaf .Tetapi ya akhi mudah- mudahan ini sekedar kekhilafan kita sebagaimana manusia yang mana manusia adalah tempat salah dan khilaf. Sekali lagi mudah-mudahan Allah Tabaroka wa Ta'ala senantiasa memberikan MaghfirohNya kepada kita semua, dan diselaraskan antara hati dengan amalan perbuatan kita. Wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah hati kami
[media-dakwah] Istilah SALAFY
1. Demi masa.?xml:namespace prefix = o ns = urn:schemas-microsoft-com:office:office / 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Surat Al Ashr) Assalamu 'alaikum wr. wb. Waduh kok jadi marah-marah ya.. mbak, mari kita berfikir secara jernih dan hati yang lapang Dan dalam rangka mencari titik temu, maka kita perlu batasi permasalahannya, karena kalau kita keluar kemana2, nanti jadi nggak jelas dan nggak fokus, lari ke JIL, DEMO, BERJAMAAH, BERPECAH BELAH, itu nanti kita bahas di lain waktu secara objektif dan jernih (Insya Allah), kalau saya ada waktu dan tidak sibuk. 1.Yang kita kritisi adalah istilah SALAF yang dijadikan pembeda terhadap kaum muslimin lainnya 2. Yang kemudian oleh sebagian SALAFIYIN dijadikan dasar untuk menyatakan orang diluar kelompoknya sesat dan masuk neraka (cek SALAFY.OR.ID dan M-list mereka serta temen2nya). Atau majalah Asy Syariah. 3. Nisbat ke dalam SALAFY tersebut kemudian memunculkan perselisihan yang berkepanjangan diantara umat Islam. Silahkan masuk ke Sidogiri.com, Myquran.com dll. Atau website-nya ABU SALMA AL ATSARI dll. Karena itulah saya berusaha mengkritisi? Apakah salah ada orang mengkritisi terhadap saudaranya. Sebagaimana diperintahkan oleh ayat di atas. Dan apakah salah jika saya mengajak kepada penisbatan yang TEGAS DAN JELAS, MUHKAM, QATH'I dan MUTAWATIR Yaitu sebuah Penisbatan yang kita semua sepakat di dalamnya. Yang diperintahkan ALLAH SWT. 177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.(Al Baqarah). Ayat di atas adalah salah satu contoh agar kita puas dengan nisbat menjadi ORANG2 BERIMAN/BERTAKWA Mohon maaf lho mbak Wassalamu 'alaikum wr. wb. -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of suhana032003 Sent: Wednesday, April 25, 2007 10:10 AM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] PERPECAHAN INIKAH YG KALIAN INGINKAN Wa'alaykum salam wr.wb hmm..bisa tolong bedakan antara taqlid dan keyakinan karena dasar yg kuat yaitu Al-qur'an dan Hadist??? Taqlid adalah mengikuti petunjuk guru dan membebek walau tanpa dalil al-qur'an dan hadist yg benar. sedangkan keyakinan akan kebenaran yg disampaikan oleh siapapun juga berdasarkan dalil al-qur'an dan hadist yg benar, lalu apakah itu bisa dinamakan taqlid??? Kalau menyakini kebenaran yg disampaikan berdasarkan dalil al-qur'an dan hadist yg benar dikatakan taqlid, berarti kalian mau mengatakan bahwa Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, dan semua sahabat Rasul adalah taqlid. Karena setahuku, apa2 yg disampaikan oleh guru2 salaf semua dalilnya kuat yaitu al-qur'an dan hadist Rasulullah yg diakui kebenarannya. Kalau ada yg menyakini bahwa umat muslim di sini harus memberontak pada pemerintah yg sudah diakui dan diangkat oleh sebagian besar umat muslim sendiri atau menyakini jihad perang walau tanpa kholifah, lalu apa bedanya kalian dengan apa yg kalian lontarkan kepada manhaj salaf sebagai taqlid??? setahuku orang2 salaf bukan kelompok dan tidak membentuk kelompok seperti kebanyakan kelompok2 saat ini. Karena setahuku..siapapun orang itu dan dimanapun dia berada, selama dia mengikuti petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah, maka dialah para penerus salafus sholeh. inilah yg aku bilang..kekritisan yg bukan pada tempatnya? yg spt JIL, Ahmadiyah, Thoriqot2 yg harusnya dikritisi oleh kalian tapi dibiarkan saja. Namun pada Saat ajaran islam dihina dan dicabik2 oleh JIL, Ahmadiyah, Thoriqot2, kalian hanya melihat dan diam??? tapi pada saat saudara sendiri yg tidak lakukan penentangan terhadap Allah ataupun sedang merusak kemurnian ajaran Rasulullah dengan tidak membuat sunnah2 baru, tapi selalu disalahkan?? apa untungnya sich?? kalau kalian mau merasa paling benar hanya sebatas keyakinan sendiri or kelompok kalian sendiri, silahkan simpan di hati dan tidak usah dikeluarkan sebagai percikan api. aku tidak temukan dalam diskusi ini, kecuali kalian ini menyalahi ayat2 Allah yg mengatakan sesungguhnya Muhammad dan orang2 yg bersamanya adalah keras terhadap orang kafir dan berkasih sayang terhadap sesama mereka karena perbuatan kalian adalah perbuatan
[media-dakwah] POAC Dalam Da'wah
POAC (Planning, Organizing, Actuiting Controlling) Dalam Da'wah by Haryanto Tujuan dan Visi Dalam perusahaan biasanya ada RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan). Dalam yayasan ada RKAY (Rencana Kerja dan Anggaran Yayasan). Dalam negara ada APBN. Dalam da'wah ada RKAD (Rencana Kerja dan Anggaran Da'wah). Dalam Majelis Ta'lim ada RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Majelis Ta'lim). Dalam bentuk visi misalnya Menjadi Organisasi Da'wah Paling Berpengaruh di Dunia. Menjadi Perusahaan Kelas Dunia di Bidang Inspeksi. Visi tersebut kemudian harus dijelaskan sehingga dipahami oleh setiap orang. Misalnya visi majelis ta'lim Menjadi Majelis Ta'lim Rujukan Bagi Badan Usaha Milik Negara Dalam Membentuk Perilaku Pegawai Yang Berakhlak mulia, dapat dijabarkan sebagai berikut : Menjadi Rujukan Artinya : * Majelis Taklim menjadi tempat melakukan benchmark bagi Majelis Taklim / Badan Pembinaan Rohani Islam bagi BUMN yang ada di wilayah Jakarta pada khususnya dalam pembentukan perilaku pegawai yang berakhlak mulia. * * Majelis Taklim menjadi pemimpin / pemrakarsa / inspirator dan sekaligus sebagai pilihan prioritas dalam melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan di lingkunngan BUMN. * Pengurus Majelis Taklim menjadi pembicara mengenai pengelolaan Majelis Taklim dalam berbagai kegiatan keagamaan di lingkungan BUMN. * Mendapat rekomendasi dari pimpinan BUMN atau pihak lainnya. Berakhlak Mulia disini memiliki dua dimensi yaitu dimensi vertikal (hablum minallah) dan dimensi horisontal (hablum minannas), dengan maksud sebagai berikut: * Bermanfaat dan bermakna bagi orang lain (nafi'un lighairihi). Yaitu peran dan pengelolaan individu yang bersemangat / bergairah untuk saling berbagi informasi dan pengetahuannya secara tulus termasuk pengamalannya, ditunjukkan dengan berupaya membantu kolega dan temannya yang membutuhkan dan memberikan segala yang dimilikinya baik berupa do'a, ilmu, tenaga dan hartanya bagi kemajuan dan kesejahteraan jama'ah atau Majelis ta'lim. * Profesional (mutqan). Upaya terbaik dalam pelaksanaan tugas, baik untuk tugas perusahaan, organisasi maupun tugas kemasyarakatan, yang ditunjukkan dengan mutu kerja yang memuaskan pelanggan. Baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. * Sehat dan kuat fisiknya (qawiyyul jism). Ditunjukkan dengan penampilan yang selalu bersih, rapi, nampak segar bugar dan selalu berseri-seri mukanya, berolah raga dan makan makanan yang bergizi secara teratur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman keras dan obat -obatan terlarang serta makanan atau minuman yang merugikan lainnya. * Budi pekertinya luhur (matiinul khuluq). Ditunjukkan dengan cara hidup yang serasi, selaras, seimbang dan harmonis antara niat, pemikiran, perkataan dan perbuatan, berbakti kepada kedua orang tua, menghormati atasan, teman, bawahan, tamu dan tetangga serta berbuat baik kepada makhluk ciptaan Allah lainnya seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan sesuai dengan peran dan fungsinya, guna menuju/terwujudnya kebenaran dan keadilan sehingga dapat menjadi teladan bagi pegawai di lingkungan BUMN lainnya. * Disiplin waktu (haritsun 'ala waqtiha). Ditunjukkan dengan tertib sesuai ketentuan dan menepati janji, disiplin waktu dan tidak menggunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. * Wawasannya luas (mutsaqaful fikr). Ditunjukkan dengan kecintaannya dengan kecintaannya kepada majelis ilmu, dengan belajar terus menerus secara utuh (learn, re-learn, unlearn) mencakup learning how to learn, learning how to think, serta memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sehingga competent di berbagai bidang kehidupan khususnya di bidang keagamaan dan bidang yang dapat menghantarkannya untuk hidup mandiri memenuhi kebutuhannya. * Lurus akidahnya (salimul aqidah). Dibuktikan dengan sikap tidak menyekutukan Allah dan menjauhi berbagai bentuk kemusyrikan, kekafiran, kemunafikan dan lain-lain. * Benar ibadahnya (shahiihul ibadah). Dibuktikan dengan selalu melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan, membayar zakat dan pergi haji bagi yang mampu. Serta menjauhi sikap TBC, yaitu taklid (ikut-ikutan tanpa dalil), Bid'ah (mengamalkan ibadah tanpa ada dasarnya hukumnya baik yang tercantum dalam Qur'an, sunnah ataupun contoh sahabat ) dan Churafat (segala perbuatan yang berkaitan dengan perdukunan, kesaktiaan, jimat dan dunia jin). Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus bersifat SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time. Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Seperti anak kuliah misalnya ada A, B, C, D dan E. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak
[media-dakwah] Hancurkan DUKUN
Assalamu 'alaikum wr. wb. Saya setuju dengan Mbak Hana (seorang ibuk yang bijaksana dan sabar) mengehadapi kita2 yang seneng debat ini. memang kita sebaiknya konsentrasi memberantas bid'ah di bidang AQIDAH dulu Seperti KEJAWEN/DARMO GANDUL/JIL Dukun, sihir, santet, pelet, perbintangan/keris/nyai roro kidul/jimat/nyi blorong dll Mama Laurenc/Mama Sahara/Ki Joko Bodo/Pemburu Hantu dkk sekarang justru NGETOP di TV Iklannya dimana2 Coba baca iklan2 di POS KOTA/Rakyat Merdeka dll, DUKUN pada pasang iklan Baru seteleh itu di bidang Ibadah yang besar2 dulu Semisal PUASA MUTIH/PUASA BIAR SAKTI/HAJI di India dll Setuju mbak? Tapi2 ngomong2 beberapa artikel saya kok gak muncul yaa... atau mungkin saya nggak dikirim Wassalamu 'alaikum wr. wb. 102. Dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: Sesungguhnya kami Hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[79]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka Telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka Mengetahui.(AL Baqarah 102) ?xml:namespace prefix = o ns = urn:schemas-microsoft-com:office:office / [76] Maksudnya: kitab-kitab sihir. [77] syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir). [78] para Mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat. [79] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri. -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of suhana032003 Sent: Friday, May 04, 2007 11:51 AM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Jangan Bermusuhan - Re: Saatnya Sunni-Syiah Berdamai aku juga setuju semua muslim bergabung dan fokus pada musuh utama yaitu iblis dan orang2 kafir yg memerangi kita. hmm..hanya saja pada saat kita teriak untuk tidak membid'ahkan para pembuat bid'ah dan itu dianggap salah, mungkin aku masih bisa maklum.. karena tidak semua orang muslim mengerti batasan bid'ah dan sunnah:) tapi yg lebih nda bisa aku mengerti adalah, justru memusuhi dan menuduh kelompok islam yg tidak lakukan bid'ah, kesesatan, dlsbnya sebagai kelompok yg menolak jihad, mendukung pemerintahan dzolim, dlsbnya, hingga menimbulkan image buruk pada kelompok tersebut dan seolah2 benar tuduhannya itu..itu yg jadi aneh bagiku..? apakah dengan cara spt itu, dia sedang menyatukan umat??apakah dengan cara spt itu, dia tidak sedang membuat pecah umat juga?? atau bahkan memfitnah, karena tuduhannya tanpa bukti?? hmmm..melarang kelompok lain untuk tidak menyesatkan or mengkafirkan kelompok lainnya tanpa bukti, aku setuju sekali. tapi menuduh dan memfitnah kelompok lain dgn tuduhan tdk perduli jihad, taat pada pemerintahan yg tidak menjalankan syariat, dlsbnya tanpa bukti,itupun bukan sesuatu yg baik. dan sesungguhnya tidak ada bedanya dengan perbuatan satu kelompok yg dilarang untuk jangan mudah mengkafirkan dan menyesatkan, tapi sisi lain dia melakukan hal yg sama, hanya yg dituduh beda kelompok aja. (Al Hujuraat: 9)Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. ayat diatas bunyinya jelas, adalah mendamaikan satu kelompok orang beriman yg tidak lakukan perbuatan yg menentang Allah dan RasulNya, dan bukan memperuncing perbedaan pemahaman antara orang2 mukmin. hmm..kalau boleh aku analogikan adalah..menyatukan satu kelompok yg sedang dipecah, tapi sisi
[media-dakwah] Nilai-Nilai Dasar Nama-Nama Indah
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mohon maaf bagi yang sudah pernah menerima Wassalamu 'alaikum wr. wb. Nilai-nilai dasar yang harus dipegang teguh dari seorang yang bekerja 1.Honest - Jujur , komitmen kepada Al Mu'min ( Maha Dipercaya ) 2.Visioner - Mempunyai Visi , komitmen kepada Al Aakhir ( Maha Akhir ) 3.Dicipline - Disiplin , komitmen kepada Al Matiin ( Maha Teguh/Kokoh ) 4.Straight forward - Terus terang , komitmen kepada Az Zhohir ( Maha Nyata ) 5.Forward Looking - Berpandangan Jauh , komitmen kepada Al Mu'akhir ( Maha Mengakhirkan ) 6.Broad-minded - Berpandangan Luas , komitmen kepada Al Waasi' ( Maha Luas ) 7.Delegate - Bisa mendelegasikan , komitmen kepada Al Waarist ( Maha Pewaris ) 8.Competent - Kompeten , komitmen kepada Al Qaadir ( Maha Penentu ) 9.Fair-minded - Adil , komitmen kepada Al 'Adl ( Maha Adil ) 10. Supportive - Mendukung , komitmen kepada As Shomad ( Maha Dibutuhkan ) 11. Courageous - Berani , komitmen kepada Al Aziiz ( Maha Perkasa ) 12. Creative - Kreatif , komitmen kepada Al Khoolik ( Maha Pencipta ) 13. Loyal - Setia , komitmen kepada Al Waliiyy ( Maha Setia ) 14. Care - Peduli / Mampu mendengar , komitmen kepada As Samii' Al Bashiir ( Maha Mendengar Melihat ) 15. Independent - Mandiri , komitmen kepada Al Qoyyum ( Maha Mandiri ) 16. Objective - Obyektif , komitmen kepada Al Haqq ( Maha Benar ) 17. Cooperative - Kerja Sama , komitmen kepada Al Jamii' ( Maha Menyatukan ) 18. Protector - Pelindung, komitmen kepada Al Muhaimin ( Maha Melindungi ) 19. Peace Maker - Penyejahtera, komitmen kepada As Salaam ( Maha Sejahtera ) 20. Wise - Bijaksana, komitmen kepada Al Hakim ( Maha Bijaksana ) 21. Commitment / Trustee - Amanah , komitmen kepada Al Wakiil ( Maha Amanah ) 22. Maintainer - Pemelihara, komitmen kepada Al Muqiit ( Maha Memelihara ) 23. Decision Maker - Berkehendak, komitmen kepada Al Jabbaar ( Maha Berkehendak ) 24. Originator - Pemulai, komitmen kepada Al Mubdi' ( Maha Memulai ) 25. Appreciative - Pemberi penghargaan, komitmen As Syakuur ( Maha Mensyukuri ) 26. Unique - Tidak ada yang menyamainya, komitmen kepada Al Waahiid ( Maha Tunggal ) 27. Equitable - Penyeimbang, komitmen kepada Al Muqsith ( Maha Menyeimbangkan ) 28. Auditor / Accountable - Peng-audit, komitmen kepada Al Hasiib ( Maha Pembuat Perhitungan ) 29. Constrictor - Bisa Mengendalikan Diri, komitmen kepada Al Qoobidh ( Maha Mengendalikan ) 30. Responsive - Tanggap, komitmen kepada Al Mujiib ( Maha Mengabulkan ) 31. Powerful - Kuat , komitmen kepada Al Muqtadir ( Maha Berkuasa ) 32. Intelligent - Cerdas, komitmen kepada Ar Rosyiid ( Maha Cerdas ) 33. Patient - Sabar, komitmen kepada As Shobuur ( Maha Sabar ) 34. Open Mind - Terbuka, komitmen kepada Al Fattaah ( Maha Membuka ) 35. Imaginative - Imanjinatif, komitmen kepada Al Mushawwir ( Maha Pembentuk ) 36. Inspirator - Inspirator, komitmen kepada Al Baa'its ( Maha Membangkitkan ) 37. Benefit - Pemberi Manfaat, komitmen kepada An Naafi' ( Maha Pemberi Manfaat ) 38. Forgiver / Pardoner - Pema'af, komitmen kepada Al Ghoffaar ( Maha Pema'af ) 39 Aware - Waspada, komitmen kepada Al Khobiir ( Maha Waspada ) 40. Restorer - Bisa merestorasi, komitmen kepada Al Mu'iid ( Maha Mengembalikan ) 41. Esthetics - Rapi, Bersih, Elegan, komitmen kepada Al Badii' ( Maha Pencipta Keindahan ) 42. Enricher - Bisa memberi profit, komitmen kepada Al Mughnii ( Maha Pemberi Kekayaan ) 43. Ambitious - Cita-citanya tinggi, komitmen kepada Al 'Aliyy ( Maha Tinggi ) 44. Distresser - Mampu menghukum, komitmen kepada Adh Dhorruu ( Maha Pemberi Hukuman ) 45. Preventer - Mampu mencegah hal yang merugikan, komitmen kepada Al Maani' ( Maha Mencegah ) 46. Self Sufficient - Mampu mencukupi, komitmen kepada Al Ghoniyy ( Maha Kaya ) 47. Mediator - Bisa sebagai Sarana komitmen kepada Al Maajid ( Maha Mulia Sarana-Nya ) 48. Respective - Pimpinan yang terhormat, komitmen kepada Dzul Jalaali Wal Ikraam ( Maha Besar Mulia ) 49. Sovereign - Berdaulat komitmen kepada Maalikul Mulk ( Maha Menguasai Segala Kerajaan ) 50. Compassionate - Mempunyai Welas Asih, komitmen kepada Al Rauuf ( Maha Belas Kasih ) 51. Pardoner - Mampu memberi ma'af, komitmen kepada Al 'Afuww ( Maha Pema'af ) 52. Avenger - Mampu membalas orang yang dzolim, komitmen kepada Al Muntaqim ( Maha Penyiksa ) 53. Acceptor of Repentance - Menerima orang yang taubat, komitmen At Tawwaab ( Maha Penerima Taubat ) 54. Benefactor - Dermawan, komitmen kepada Al Barr ( Maha Dermawan ) 55. Chairman - Mampu meraih kedudukan tinggi, komitmen kepada Al Muta'aali ( Maha Tinggi
[media-dakwah] Menjadi Guru Dunia
by Haryanto Menjadi Guru Dunia ?xml:namespace prefix = o ns = urn:schemas-microsoft-com:office:office / Islam adalah agama untuk seluruh semesta alam dalam arti seluas-luasnya. Bukan hanya dalam masalah aqidah dan ibadah tapi juga dalam mengurus dan memakmurkan bumi. ruBt$! r'ö(tm)y=ùYo»s )Îwz 'yqôHtpZ 9jÏ=ùèy»=nJÏüús ÈÐÉÊÇ Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al Anbiyaa' 107) Rahmat bagi semesta alam tersebut akan paripurna manakala umat Islam memimpin dan menjadi guru dunia. Guru peradaban yang penuh dengan keindahan, kegemilangan dan kasih sayang. Sebagaimana sejarah Islam telah membuktikannya pada dunia hingga berabad-abad lamanya. Eropa dan Barat menjadi maju dan gemilang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi pada hari ini, tiada lain karena pengaruh peradaban dan kebudayaan Islam melalui pintu Eropa yaitu Andalusia (Spanyol). Dari sinilah kemudian peradaban Islam mempengarui dunia barat. DR.Mustafa As Siba'i berkata, Peradaban Barat sebenarnya lahir dari hubungan Barat dengan perdaban Islam melalui perguruan-perguruan Arab di Andalusia dan wilayah-wilayah Islam lainnya. outbind://13/#_ftn1 [1] Lebih lanjut beliau menyatakan, Eropa terbangun oleh gaung para ilmuwan dan filsuf kita yang mengkaji ilmu-ilmu ini outbind://13/#_ftn2 [2] di masjid Sevilla, Cordoba, Granada dan lain-lainnya. Pelopor-pelopor barat yang belajar di sekolah-sekolah kita sangat mengagumi ilmu-ilmu ini. outbind://13/#_ftn3 [3] Pada abad ke-12 diterjemahkan buku Al Qanuun karya Ibnu Sina (Avicena) mengenai kedokteran. Di akhir abad-13 diterjemahkan pula buku Hawi karya Ar Razi yang lebh luas dan lebih tebal dari AL Qanuun. Kedua buku itu ini hingga abad 16 menjadi pegangan bagi pengjaran ilmu kedokteran di perguruan-perguruan tinggi Eropa outbind://13/#_ftn4 [4] Banyak orang-orang Barat yang jujur mengakui bahwa di abad-abad pertengahan kita adalah guru-guru bangsa Eropa selama tidak kurang 600 (enam ratus) tahun. Gustave Lebon menyatakan bahwa terjemahan buku-buku bangsa Arab, terutama buku-buku keilmuan hampir menjadi sumber satu-satunya bagi pengajaran di perguruan-perguruan tinggi Eropa selama lima atau enam abad outbind://13/#_ftn5 [5] Prof. Vasmani, mengatakan, ...Ketika Eropa masih berada dalam kegelapan, para ulama Islam di Spanyol membawa suluh pengetahuan. Para ulama Islam mengajarkan kedokteran, ilmu alam, ilmu kepujanggan dan ilmu pertukangan. outbind://13/#_ftn6 [6] Mr. Lybrie, menyatakan, Kalau tak ada riwayat bangsa Arab (kaum muslimin) dalam lembaran tarikh, tentulah kebangunan bangsa Eropa dalam dunia pengetahuan dan adab masih terbelakang lagi beberapa abad kemudian. outbind://13/#_ftn7 [7] I. A. Isaac, menyatakan, Tatkala Eropa tenggelam dalam kebodohan, ketahayulan, kekotoran dan kebiadaban, anak-anak dari bangsa Arab telah menghasilkan kecerdasan, pengetahuan, literatur yang terpandang di zaman itu sebagai pelita dunia. Bangsa-bangsa Inggris, Perancis, Jerman, Italia dan lainnya berkumpul mempelajari pengetahuan dikakinya bangsa Arab Spanyol yang telah melahirkan sejumlah dokter-dokter kenamaan di dunia. Hampir delapan ratus tahun lamanya bangsa Arab memberikan contoh yang mulia di Eropa yang sekarang menjadi sumbernya segala cabang pengetahuan bagi bangsa Barat. outbind://13/#_ftn8 [8] Itulah ajaran Islam. Itulah murid dan pengikut Rasulullah yang sejati. Mereka menjadi guru, pelopor dan pemimpin bagi peradaban dunia. Tapi kini kita hanya dapat bernostalgia. Mengenang masa indah. Masa kejayaan dan kemenangan Islam di seluruh aspek kehidupan. Tugas kitalah untuk mengulang kembali sejarah kegemilangan peradaban Islam tersebu _ outbind://13/#_ftnref1 [1]Mutafa As Siba'i, Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok, Gema Insani Press (Jakarta:1993), hal. 16-17. outbind://13/#_ftnref2 [2]maksudnya ilmu filsafat, kedokteran, ilmu pasti, kimia, geologi dan astronomi. outbind://13/#_ftnref3 [3]Mustafa As Siba'i hal. 48. outbind://13/#_ftnref4 [4]Ibid hal. 49 outbind://13/#_ftnref5 [5]Ibid outbind://13/#_ftnref6 [6]Moenawar Khalil, buku kedelapan, hal. 252. outbind://13/#_ftnref7 [7]Ibid hal. 261. outbind://13/#_ftnref8 [8]Ibid hal. 265. [Non-text portions of this message have been removed]
[media-dakwah] HIDUP KHILAFAH
. Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik. ( An Nuur 55) -Original Message- From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Tampubolon, Mohammad-Riyadi Sent: Wednesday, May 09, 2007 10:59 AM To: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: RE: [media-dakwah] Re:DAKWAH YANG MENGUBAH QS Ar Ra'd[13]:40 ..karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka. From: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com [mailto: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com] On Behalf Of gunawan Sent: Wednesday, March 21, 2007 4:00 PM To: media-dakwah@ mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com yahoogroups.com Subject: [media-dakwah] Re:DAKWAH YANG MENGUBAH DAKWAH YANG MENGUBAH MASYARAKAT Harapan dan Realitas Berbicara tentang dakwah yang dapat mengubah masyarakat berarti harus berbicara tiga hal. Pertama: masyarakat seperti apa yang hendak dibentuk. Kedua: bagaimana realitas masyarakat saat ini. Ketiga: bagaimana dakwah yang dapat mengubah masyarakat hingga terbentuk masyarakat yang diinginkan. Masyarakat macam apa yang hendak dituju? Nabi Muhammad saw., jauh sebelum diangkat sebagai nabi, sudah dikenal sebagai orang yang mulia, jujur, dan amanah. Semua karakter baik manusia ada pada diri Beliau. Beliau kemudian digelari al-amin. Namun, tidak cukup hanya dengan karakter positif pemimpin semata. Allah Swt. juga menurunkan wahyu kepada Beliau berupa al-Quran dan as-Sunnah sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan aturan dari Allah itulah Nabi Muhammad saw. mengatur, mengurusi dan menghukumi manusia. Realitas ini saja memberikan ketegasan bahwa negeri dan masyarakat yang baik tidak cukup mewujud dengan pemimpin yang akhlaknya baik. Diperlukan pula sistem dan aturan yang baik. Apakah sistem dan aturan yang baik itu? Tentu, sistem dan aturan yang bersumber dari Zat Yang Mahabaik. Masyarakat seperti ini diatur oleh Islam dalam segala aspeknya. Pemimpinnya pun mencintai rakyat dan dicintai rakyat, mendoakan rakyat dan didoakan rakyat. Pemimpin yang mencintai rakyat tidak akan menjerumuskan mereka dalam kedurhakaan, pembangkangan, dan penolakan terhadap hukum Allah. Sebaliknya, ia akan membawa, mengarahkan, bahkan melakukan 'pemaksaan' agar masyarakatnya sejahtera di dunia, di akhirat pun bahagia. Melalui masyarakat seperti itu akan menjadikan keturunan terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ an-nasl), akal terjaga (al-muhâfazhah 'alâ al-'aql), kehormatan terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ al-karâmah), jiwa manusia terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ an-nafs), harta terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ al-mâl), agama terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ ad-dîn), keamanan terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ al-amnu), dan negara pun terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ ad-dawlah). Itulah syariah Islam yang dijalankan dalam sistem Kekhilafahan. Sayang, realitas masyarakat saat ini jauh dari kondisi masyarakat yang diinginkan. Di Indonesia, misalnya, terjadi kemiskinan dan banyak pengangguran. Dengan menggunakan standar kemiskinan Bank Dunia, yakni penghasilan kurang dari 2 US$ perkepala perhari, jumlah orang miskin adalah lebih dari 110 juta orang. Pada tahun 2006 pornografi dan pornoaksi makin marak. Di antaranya ditandai dengan terbitnya majalah Playboy. RUU Anti Pornografi-Pornoaksi (APP), yang diharap akan bisa menjadi payung hukum guna menyelesaikan masalah ini, justru makin tidak jelas nasibnya. Dengan dalih melindungi kaum perempuan, Pemerintah bahkan berencana akan merevisi UU Perkawinan dan PP yang akan memperketat praktik poligami. Jika semua ini dilakukan Pemerintah-seperti yang dinyatakan oleh Presiden-sebagai moral obligation, bukankah pornografi-pornoaksi serta praktik perzinaan dalam segala bentuknya yang harus ditumpas habis? Mengapa perzinaan malah justru difasilitasi melalui program kondomisasi? Pendidikan pun penuh dengan pengaburan terhadap Islam. Dalam pendidikan, ekonomi yang diajarkan adalah ekonomi kapitalistik, hukum yang ditanamkan adalah hukum kolonial, sejarah yang disampaikan adalah sejarah atas cara pandang Eropa dan Amerika, seni yang dikaji adalah seni liberal, dll. Bahkan pendidikan kini dikapitalisasi. Dalam bidang politik, rakyat hanya disapa saat Pemilu, praktiknya pun bersifat oportunistik dengan mengedepankan politik dagang sapi. Akar