[milis-nakita] varises {01}

2006-09-26 Terurut Topik uttiek






Dear nakita-ers,

Semoga membantu

Salam,
Uttiek


VARISES MENGHAMBAT
PERSALINAN NORMAL

Ternyata, varises bukan cuma terjadi di
kaki, tapi juga bisa di vagina dan anus. Hati-hati, karena berisiko
terjadi perdarahan sewaktu persalinan. 



Bisa dipastikan, tak ada wanita yang tak ingin tampil indah. Begitu pun
kala hamil. Itu sebab tak setiap wanita siap menghadapi perubahan tubuh
yang terjadi saat hamil. Sekalipun perubahan itu terjadi di kaki
semisal varises. Betapa tidak? Kehadiran tonjolan biru
melingkar-lingkar seperti cacing ini membuat kaki yang semula mulus
jadi hilang keindahannya. 

Namun yang harus dicemaskan bukan hilangnya keindahan si kaki,
melainkan si varises. Pasalnya, hampir semua wanita hamil yang
mengalami varises di kaki, di vaginanya pun ada varises. Ini berbahaya,
lo, karena bisa menghambat persalinan, terutama bagi mereka yang
melakukan persalinan secara normal atau pervaginam. 

Bukan berarti yang kakinya mulus alias tak terkena varises, akan
aman-aman saja, lo. Soalnya, bisa terjadi si varises memang tak
bersarang di kaki, melainkan di vagina dan jalan lahir atau di anus.
"Bila varisesnya besar-besar di daerah jalan lahir atau dubur, akan
berisiko terjadi perdarahan waktu persalinan, karena pembuluh darah
yang membesar itu bisa pecah akibat tertekan tubuh janin saat meluncur
keluar dalam persalinan," terang dr. Judi Januadi Endjun, SpOG,
Sonologist, dari FK UPN Veteran/Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. 

Bahkan, saat mengejan pun, bisa saja pembendungan pada
pembuluh-pembuluh darah di sekitar jalan lahir tak bisa ditahan oleh
dinding pembuluh hingga pecah dan timbullah perdarahan hebat.
Akibatnya, harus dilakukan bedah sesar pada si ibu untuk mencegah
perdarahan hebat. 

PERUBAHAN NORMAL

Varises, terang Judi, merupakan pelebaran pembuluh darah vena atau
pembuluh darah balik yang diakibatkan kelemahan pada dinding otot
pembuluh darah tersebut atau karena ada gangguan pada klep vena. 

Saat hamil, wanita akan mengalami perubahan hormonal, terutama
peningkatan hormon progesteron. Perubahan hormonal yang besar itu
mengakibatkan terjadi perubahan fisik dan psikis yang nyata. Misal,
payudara membesar dan aerola mammae yang tampak lebih kehitaman, tubuh
terasa lemas, pusing, serta merasa mual-muntah. 

Nah, perubahan hormonal juga berpengaruh pada dinding pembuluh darah,
yaitu membuat elastisitas dinding pembuluh darah makin bertambah,
hingga dinding pembuluh darah (baik arteri maupun vena) makin lentur.
Akibatnya, pembuluh darah jadi tambah besar dan melebar. Namun
pembesaran dan pelebaran ini terlihat lebih nyata pada pembuluh darah
vena karena pembuluh darah vena lebih tipis dibanding pembuluh darah
arteri (nadi). 

Pelebaran pembuluh darah ini perlu untuk memenuhi kebutuhan janin, agar
aliran darah dan volume darah yang memang makin meningkat pada wanita
hamil dapat tersuplai dengan baik, hingga pertumbuhan janin pun
berlangsung normal. Bukankah rahim yang membesar butuh penyediaan
aliran darah yang banyak, hingga pembuluh-pembuluh darah yang menjadi
tempat darah mengalir akan bertambah besar dan banyak? 

Namun, akibat efek mekanik penekanan rahim, maka aliran darah balik
dari anggota gerak bawah dan panggul mengalami hambatan hingga terjadi
bendungan yang bisa menyebabkan pelebaran vena atau varises. 

TERGANTUNG BESAR RAHIM

Pada wanita hamil, umumnya varises terjadi di daerah panggul dan
anggota gerak bagian bawah. Soalnya, pembuluh-pembuluh darah di daerah
itulah yang berhubungan erat dengan rahim. Sementara kemunculannya bisa
kapan saja, bahkan bisa sejak kehamilan trimester pertama, tergantung
sebelumnya sudah ada varises atau tidak. Yang jelas, tegas Judi,
sejalan bertambahnya usia kehamilan, biasanya varises makin tambah
parah. 

Varises bertambah besar bila aliran darah di pembuluh vena mengalami
bendungan. Pembendungan bisa terjadi, seperti diungkap di atas, akibat
efek mekanik penekanan rahim. Adapun besarnya pembendungan aliran darah
amat tergantung besarnya rahim. Makanya, varises makin parah di
bulan-bulan terakhir kehamilan karena beban perut makin besar. Bukankah
makin bertambah usia kehamilan, rahim pun akan makin besar? Nah, rahim
yang makin besar ini, makin lama makin menekan pembuluh darah balik
yang terdapat di bagian bawah perut. 

Selain itu, bagian kepala janin yang sudah turun ke rongga panggul juga
mempengaruhi. Akibatnya, aliran peredaran darah di daerah itu tak
lancar. Aliran darah yang terhambat dan terbendung inilah yang tampak
sebagai tonjolan di bawah kulit. Pada betis, tonjolan itu tampak
sebagai garis-garis panjang warna hijau kebiru-biruan. 

Pembesaran ini makin diperparah oleh sikap tubuh yang salah semisal
berdiri terus-menerus, duduk yang terlalu lama, dan sering mengangkat
beban berat. Terlebih bila wanita hamil kurang berolahraga. Itu sebab,
wanita hamil dianjurkan rajin berolah raga agar aliran darah tetap
lancar. 

Sementara varises di anus yang lebih dikenal dengan istilah ambeien,
salah satu 

[milis-nakita] varises {01}

2006-02-22 Terurut Topik uttiek






Dear nakita-ers,

Semoga membantu

Salam,
Uttiek



  

  
  
  

  

VARISES
MENGHAMBAT PERSALINAN NORMAL
Ternyata, varises bukan cuma
terjadi di kaki, tapi juga bisa di vagina dan anus. Hati-hati, karena
berisiko terjadi perdarahan sewaktu persalinan. 
Bisa dipastikan, tak ada
wanita yang tak ingin tampil indah. Begitu pun kala hamil. Itu sebab
tak setiap wanita siap menghadapi perubahan tubuh yang terjadi saat
hamil. Sekalipun perubahan itu terjadi di kaki semisal varises. Betapa
tidak? Kehadiran tonjolan biru melingkar-lingkar seperti cacing ini
membuat kaki yang semula mulus jadi hilang keindahannya. 
Namun yang harus dicemaskan
bukan hilangnya keindahan si kaki, melainkan si varises. Pasalnya,
hampir semua wanita hamil yang mengalami varises di kaki, di vaginanya
pun ada varises. Ini berbahaya, lo, karena bisa menghambat persalinan,
terutama bagi mereka yang melakukan persalinan secara normal atau pervaginam.

Bukan berarti yang kakinya
mulus alias tak terkena varises, akan aman-aman saja, lo. Soalnya, bisa
terjadi si varises memang tak bersarang di kaki, melainkan di vagina
dan jalan lahir atau di anus. "Bila varisesnya besar-besar di daerah
jalan lahir atau dubur, akan berisiko terjadi perdarahan waktu
persalinan, karena pembuluh darah yang membesar itu bisa pecah akibat
tertekan tubuh janin saat meluncur keluar dalam persalinan," terang dr.
Judi Januadi Endjun, SpOG, Sonologist, dari FK UPN
Veteran/Departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto,
Jakarta. 
Bahkan, saat mengejan pun,
bisa saja pembendungan pada pembuluh-pembuluh darah di sekitar jalan
lahir tak bisa ditahan oleh dinding pembuluh hingga pecah dan timbullah
perdarahan hebat. Akibatnya, harus dilakukan bedah sesar pada si ibu
untuk mencegah perdarahan hebat. 
PERUBAHAN NORMAL 
Varises, terang Judi,
merupakan pelebaran pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik yang
diakibatkan kelemahan pada dinding otot pembuluh darah tersebut atau
karena ada gangguan pada klep vena. 
Saat hamil, wanita akan
mengalami perubahan hormonal, terutama peningkatan hormon progesteron.
Perubahan hormonal yang besar itu mengakibatkan terjadi perubahan fisik
dan psikis yang nyata. Misal, payudara membesar dan aerola mammae
yang tampak lebih kehitaman, tubuh terasa lemas, pusing, serta merasa
mual-muntah. 
Nah, perubahan hormonal juga
berpengaruh pada dinding pembuluh darah, yaitu membuat elastisitas
dinding pembuluh darah makin bertambah, hingga dinding pembuluh darah
(baik arteri maupun vena) makin lentur. Akibatnya, pembuluh darah jadi
tambah besar dan melebar. Namun pembesaran dan pelebaran ini terlihat
lebih nyata pada pembuluh darah vena karena pembuluh darah vena lebih
tipis dibanding pembuluh darah arteri (nadi). 
Pelebaran pembuluh darah ini
perlu untuk memenuhi kebutuhan janin, agar aliran darah dan volume
darah yang memang makin meningkat pada wanita hamil dapat tersuplai
dengan baik, hingga pertumbuhan janin pun berlangsung normal. Bukankah
rahim yang membesar butuh penyediaan aliran darah yang banyak, hingga
pembuluh-pembuluh darah yang menjadi tempat darah mengalir akan
bertambah besar dan banyak? 
Namun, akibat efek mekanik
penekanan rahim, maka aliran darah balik dari anggota gerak bawah dan
panggul mengalami hambatan hingga terjadi bendungan yang bisa
menyebabkan pelebaran vena atau varises. 
TERGANTUNG BESAR RAHIM 
Pada wanita hamil, umumnya
varises terjadi di daerah panggul dan anggota gerak bagian bawah.
Soalnya, pembuluh-pembuluh darah di daerah itulah yang berhubungan erat
dengan rahim. Sementara kemunculannya bisa kapan saja, bahkan bisa
sejak kehamilan trimester pertama, tergantung sebelumnya sudah ada
varises atau tidak. Yang jelas, tegas Judi, sejalan bertambahnya usia
kehamilan, biasanya varises makin tambah parah. 
Varises bertambah besar bila
aliran darah di pembuluh vena mengalami bendungan. Pembendungan bisa
terjadi, seperti diungkap di atas, akibat efek mekanik penekanan rahim.
Adapun besarnya pembendungan aliran darah amat tergantung besarnya
rahim. Makanya, varises makin parah di bulan-bulan terakhir kehamilan
karena beban perut makin besar. Bukankah makin bertambah usia
kehamilan, rahim pun akan makin besar? Nah, rahim yang makin besar ini,
makin lama makin menekan pembuluh darah balik yang terdapat di bagian
bawah perut. 
Selain itu, bagian kepala
janin yang sudah turun ke rongga panggul juga mempengaruhi. Akibatnya,
aliran peredaran darah di daerah itu tak lancar. Aliran darah yang
terhambat dan terbendung inilah yang tampak sebagai tonjolan di bawah
kulit. Pada betis, tonjolan itu tampak sebagai garis-garis panjang
warna hijau kebiru-biruan. 
Pembesaran ini makin
diperparah oleh sikap tubuh yang salah semisal berdiri terus-menerus,
duduk yang terlalu