Dear Partisipan,



Yang menjadi permasalahan bukan mudahnya pengurusan NPWP! 

Analisisku nih:

1. Okay gampang tinggal angkat gagang telepon dial no. kring pajak dan bisa
konsul sama bagian informasi (halah mereka juga ga bisa memberikan masukan yang
baik kok, jutek-jutek malah). 

2. Okay gampang tinggal datengin kantor pajak terdekat, bawa KTP, dan memenuhi
prosedural standard, it's fine selesai.

3. Okay gampang tinggal e-register ‘online’. 



TAPI, kita ini sedang membicarakan pelaut yang sudah pusing mikirin cari
pekerjaan kesana kemari bawa lamaran segambreng, mana mikir nyari pinjaman tuk
bertahan hidup selama nganggur, belum lagi pelaut yang lagi pada onboard
diombang-ambing  tingginya ombak ga bisa makan  enak, tidurnya pun
susah,  eh ada lagi yang namanya PAJAK bikin pusing. Kalo kerjaannya
dicariin sama Pemerintah sih ga masalah ga apa-apa deh bayar yang namanya
pajak, trus kalau pas nganggur dijamin makanan gratis sih wah enak banget!
bayar pajaknya ikhlas deh. BUT lihat aja teman-teman pelaut kita yang udah
hampir stress blum dapet-dapet pekerjaan, skalinya dapet kerja, malah
diharuskan bayar ini itu, iya ga akan terlalu terasa bagi perwira yang ga perlu
bayar "Biaya Administrasi" banyak-banyak bahkan bisa gratis dan dapet
gaji gede pula, gimana nasib pelaut-pelaut rating dan yang perwira pemula?
kasihan dong, udah capek-capek sekolah / kursus tuk mendapatkan ijazah /
certificates dengan biaya yang sangat besar (mending kalau dikasih gratis sama
pemerintah!), ini mah uangnya juga dapet dari tabungan orang tua yang udah
banting tulang dari keringat sendiri ngumpulin uang puluhan juta rupiah selama
bertahun-tahun untuk anak-anak tercinta, eh pas udah dapet penghasilan DOLLAR 
malah
disuruh bayar PAJAK! Mbok yah udah syukur pelaut bisa nyari duit sendiri ga
pake minta gratis dari Pemerintah, ga nyusahin pula, kenapa lagi mereka yang
harus disusahkan. Mereka kan
juga mau membalas budi orang tuanya dulu dan menyenangkan keluarganya yah
syukur-syukur juga kalau bisa berbagi sama saudara yang tidak mampu. Kenapa
pula Ditjen Pajak ga bisa melihat pelaut senang yah!

 

Kalau Ditjen Pajak bisa transparan memberikan informasi
melalui media cetak atau elektronik mengenai berapa jumlah dan dialokasikan
untuk kepentingan apa kan
benar tuh, kita dukung deh dan bisa ikhlas bayar tuh PAJAK. Tapi apakah mereka
mau melaporkan alokasi pajak yang digunakan untuk kepentingan pribadi para
pejabat? Misalnya hari minggu kan
libur tuh masih pakai mobil dinas jalan-jalan sama keluarga kemudian pas lagi
ngisi bensin di pom bensin, ngasih nota ke petugas pom sambil bilang “Kirim
Invoicenya yah ke kantor dibayarnya ntar hari Senin pada jam kerja”, wah enak
banget uang siapa tuh?

 

Kembali ke masalah pelaut, pas lagi mau join vessel trus
check in aja udah diharuskan bayar Airport Tax Rp100.000,00 (seratus ribu
rupiah), trus waktu transfer gaji bulanan masuk ke rekening bank terdaftar di
Indonesia juga kan ada potongan dari pihak bank, belum lagi hutang-hutang
selama masih nganggur pas mau dibayar apa harus dilaporkan juga dan mau 
dikenakan
pajak lagi?? tar lama-lama buang air aja ada pajaknya juga tuh. Setelah
mempunyai NPWP diharuskan melaporkan penghasilan berarti harus bikin laporan
keuangan dong, aduh ribet lagi untuk pelaut beli kalkulator lagi. Udah
capek-capek mikirin jadi penopang hidup keluarga, biaya makan keluarga yang
semakin lama harganya semakin membumbung tinggi, sign off pengennya melepas
rindu sama orang-orang tercinta, eh ini malah disuruh menghitung + melapor
penghasilan.  Saya aja yang notabene bukan pelaut, ayah saya pun
bukan pelaut, tapi masih bisa pusing mikirin nasib pelaut, nah apalagi kalian
yang Pelaut? Pusing kan?


 

Come on fight for your self, jangan tunggu dikasihanin sama
pemerintah. Yang bisa merubah nasib kalian yah kalian sendiri, jadi berjuanglah
untuk mendapatkan keadilan. 

 

Peace and All the best.

 

Best regards,

Mazra




      

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

Moderator tdk bertanggung jawab atas kebenaran isi dan/atau identitas asli 
pengirim berita. Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pelaut/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pelaut/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:pelaut-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:pelaut-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    pelaut-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke