[ppiindia] Membaca Fenomena Pers Kita
http://www.harianbatampos.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=3767 Membaca Fenomena Pers Kita By redaksi Thursday, 25-November-2004, 08:31:54 11 clicks Oleh: Uba Ingan Sigalingging S Sn Ingatlah, saudara-saudara yang tertjinta, bahwa besarlah pengaroehnya journalistiek itoe bagi pergerakan oemoem. Akan tetapi hendaklah djoega kita mengetahoei bila pengaroeh itoe ada jang memoeliakan, poen ada joega yang membinasakan. Djika kita kaoem journalist koerang ati-ati, artinja koerang berdasar iman atas perboeatan kita, maka moedahlah kita mendjatoehkan kemadjoean kita bangsa Hindia. Akan tetapi djikalau kita berboeat soetji dengan alasan yang sempoerna maka njatalah kita akan menang dalam perang kehidoepan kita di doenia ini (Suardy Suryaningrat, ' s-Gravenhage, Nederland-Belanda, 25 Juli 1914). Surat yang merupakan dukugan moral, ditulis oleh Suardy Suryaningrat (atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara) ditujukan untuk Marco Kartodikromo, seorang wartawan, pemimpin majalah Doenia Bergerak (terbit tahun 1914 sampai 1915), dan pendiri Inlandse Journalisten Bond. Usianya sendiri masih sangat mudah (23 tahun) ketika ia dibuang oleh pemerintah Belanda ke Boven Digul. Ia meninggal di tempat pembuangan sebelum sempat melihat kemerdekaan bangsa yang ikut diperjuangkannya (Soebagijo I.N,Jagat Wartawan Indonesia, 1981). Membicarakan Pers adalah membicarakan masyarakat, keduanya memiliki hubungan mutualisme-simbiosis. Pada prinsipnya, tidak akan ada pers yang bermutu tanpa masyarakat yang cerdas, demikian sebaliknya, tak ada masyarakat cerdas tanpa pers yang bermutu dan bermartabat. Peranan pers sangat menentukan bagi masyarakat karena keberadaannya membantu kita untuk mengetahui beragam informasi dan perjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia (melalui berbagai macam bentuk media). Tidak berlebihan jika pers ditempatkan secara terhormat di dalam sistem atau tatanan masyarakat dunia, yaitu sebagai pilar ke empat demokrasi (tiga lainnya adalah lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif). Setidaknya ada tiga tulisan tentang dunia kewartawanan di harian ini, yang ditulis oleh pekerja pers. Pertama adalah tulisan Hasan Aspahani, Pers Perkakas Bangsa yang Demokratis (Batam Pos,19 Oktober 2004); Kedua, tulisan Erwan Buntaro, Menuju Wartawan Profesional: Sebuah Tinjauan Perspektif (Batam Pos, 30 dan 1 November 2004); Ketiga tulisan Socrates, Wartawan Profesional: Sebuah Harga Mati (Batam Pos, 2 November 2004). Ketiga tulisan tersebut membuka wacana dan cakrawala pemikiran kita tentang kehidupan dunia pers, khususnya kewartawanan di Batam dan sekitarnya. Tulisan Hasan Aspahani, berbicara mengenai eksistensi pers sebagai motor penggerak nilai-nilai demokrasi. Pers adalah salah satu pondasi yang sangat menentukan mati-hidupnya demokrasi. Hasan Aspahani melihat bahwa peranan wartawan sangat menentukan mati-hidupnya pers. Ia mengatakan, Tanpa wartawan yang bermartabat, rasanya tak akan mungkin diciptakan pers yang berkualitas. Penulis setuju saja dengan pendapat di atas, karena wartawan memang harus bermartabat. Namun penulis ingin menambahkan bahwa tanpa pemilik modal yang bermartabat, tak akan ada pers yang bermutu. Memang benar, bahwa sikap pragmatis dan kompromistis yang berlebihan dari seorang wartawan dapat merusak sistem kerja pers. Namun menempatkan wartawan seolah-olah menjadi penentu mati-hidupnya pers adalah naif; karena, sehebat apa pun kerja seorang wartawan, ia hanyalah salah satu bagian dari sistem kerja pers secara keseluruhan. Menurut hemat penulis, pemilik modal dan top menejer adalah bagian terpenting karena mereka menentukan arah dan tujuan kebijakan pers tersebut. Mereka adalah penentu apakah pers itu bermutu dan bermartabat, atau sebaliknya, hidup tanpa kehormatan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kepentingan perusahaan pers menjadi prioritas utama daripada mencari kebenaran dan keadilan. Idealisme jurnalistik menjadi pertimbangan ke sekian di banding kepentingan bisnis persuahaan pers, yang justru sering tidak berhubungan dengan tanggungjawab pers sebagai pilar ke empat demokrasi. Wartawan hanya menjadi pelengkap, atau meminjam istilah Hasan Aspahani- perkakas pers. Hanya beberapa perusahaan pers yang memperlakukan pekerjanya secara profesional- dua diantaranya adalah Harian Kompas dan Berita Mingguan Tempo. Dalam perspektif ekonomi, siapa yang bertanggungjawab untuk mengarahkan pemilik modal pers agar para wartawannya bermartabat? Undang-Undang Pers No.40 Tahun 1999 tentang Pers secara tegas berbicara mengenai kesejahteraan wartawan. Lengkapnya terdapat pada Bab IV, Pasal 10, berbunyi: Perusahaan pers memberikan kesejahteraan kepada wartawan dan karyawan pers dalam bentuk kepemilikan saham dan atau pembagian laba bersih serta bentuk kesejahteraan lainnya. Di bagian penjelasan tentang
Re: [ppiindia] Kerja sosial bersama--Menyalahkan Ummat Islam
Inilah ajakan yang tulus, Saya setuju dengan ajakan seperti ini, supaya diantara kita tidak ada Saling curiga mencurigai dan tidak ada praktek-praktek yang tidak etis. Mudah-mudahan ada tanggapan dari rekan-rekan lainnya, agar kita bisa menunjukkan bahwa yang kita lakukan adalah tulus ikhlas. Saya juga mau ikutan kalau begini. Semoga.. Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Yap. Mari kita galang kerja sosial bersama tanpa bawa bendera agama. Mengambil tempat yang netral bukan di rumah ibadah. Saya akan ikutan. Maukah dana misionaris dipakai untuk hal seperti ini? Saya juga seorang yang mengharapkan ada kerja sama sosial untuk menghapus kemiskinan di Indonesia ini. Mestinya hukum di negara ini lah yang harus diikuti oleh semua penganut agama. Tapi nampaknya kita tak bisa atau belum dapat berharap banyak kepada hukum di negara ini. Saya juga seorang yang mengharapkan hidup rukun antar umat beragama di Indonesia. Seharusnya para ahli hukum, para pemuka agama, dapat duduk bersama membicarakan hukum, peraturan, dan undang-undang tanpa membawa ayat-ayat kitab suci. Semua harus dalam satu tujuan menciptakan Indonesia yang damai karena kedamaian itu adalah ajaran dari semua agama. Tapi knapa sulit ya? Mungkin, jawabannya adalah karena hukum dinegara ini mandul..:-( Tak perlu lagi berusaha memperbanyak umat dan komunitas karena... Nabi Muhammad SAW saja tak mampu mengislamkan dunia...Isa AS yang diklaim sebagai tuhanpun tak mampu mengkristenkan dunia. Knapa pula kita?..Kita hanya harus menyadari mengapa Tuhan membiarkan kita dalam perbedaan dan keberagaman? Padahal kan mudah bagi Dia untuk membuat kita ini satu umat, kalau Dia mau. Jadi kalau benar ada tindakan2 misionaris spt itu dan tindakan2 orang Islam yang mabok itu sebaiknya kita (yang Islam Kristen) bersama-sama menentangnya dan alihkan menjadi agenda nasional saja. Sekali lagi kalau ada wadah seperti ini, saya ikutan! Wassalam, Lina --- In [EMAIL PROTECTED], Arriko Indrawan wrote: Jika kamu memberi sesuatu pakai tangan kanan, hendaknya tangan kirimu tidak mengetahuinya. Ini sudah disabdakan dan dilakukan oleh Nabi Isa 7 abad sebelum Muhammad. Sebenarnya lebih banyak karya umat Kristiani perorangan dari yg terlihat di luar, tapi memang tidak mau dipamerkan. Yg terpenting orang lain, tanpa membedakan agama, beroleh kasih Allah Yg Maha Esa melalui perantaraan mereka. Makanya, sebenarnya Umat Kristiani juga melakukan hal yg sama dg Umat Muslim, khan?? Kenapa tidak kerja sama?? Sudah banyak koq yg sudah dirintis bersama contohnya : Proyek kali code, Yogyakarta dan proyek Bantaran Ciliwung, Jakarta.. Dengan bekerja sama, mudah-mudahan kecurigaan dan tuduhan Ada udang di balik Rempeyek...eh batu... bisa hilang... Kapan kita anggota Millist PPIIndia memulai karya yg nyata untuk bangsa ini?? Jangan cuma saling menuduh. Mari kita berbuat baik kepada sesama yg menderita, memberi setitik air di tengah samudera seperti yg pernah dilakukan dan dikatakan oleh Sr. Theresa dari Calcutta. Bukankah berlomba-lomba berbuat baik itu diridhoi oleh Allah?? = From: defa defa Subject: Re: Menyalahkan Ummat Islam - Re: Rengeng2: Idul Fitri, Superman dan Power Rangers Amin... Memang AlQur'an mengajarkan kita semua untuk adil kepada siapapun dan tanpa pamrih atau meminta imbalan. Itulah yang dicontohkan nabi Muhammad SAW. Dikatakan juga bahwa jika kamu memberi sesuatu pakai tangan kanan, hendaknya tangan kirimu tidak mengetahuinya. Sayangnya ini sudah terjadi. kejadian ini nggak jauh deh.. di Jabotabek Ambon wrote: Kalau bisnisnya menyodorkan formulir kepada yang miskin dan papah berarti besok maupun lusa tak ada orang yang datang untuk memintat pertolongan dan yang membutuhkan pertolongan tak tertolong. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Messenger - Log on with your mobile phone! [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
Re: [ppiindia] Kerja sosial bersama--Menyalahkan Ummat Islam
singkat kata, kapan neh dilaksanakan?? masih saling komentar² dulu?? yg baru 2 hari gabung di milis.. Q defa defa [EMAIL PROTECTED] wrote: Inilah ajakan yang tulus, Saya setuju dengan ajakan seperti ini, supaya diantara kita tidak ada Saling curiga mencurigai dan tidak ada praktek-praktek yang tidak etis. Mudah-mudahan ada tanggapan dari rekan-rekan lainnya, agar kita bisa menunjukkan bahwa yang kita lakukan adalah tulus ikhlas. Saya juga mau ikutan kalau begini. Semoga.. Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: .com Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT - Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Do you Yahoo!? All your favorites on one personal page Try My Yahoo! [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Bagaimana Meningkatkan Laba Perusahaan
Bagaimana cara meningkatkan pendapatan hingga 50 % dan keuntungan bersih meningkat hingga 70 % ? bahkan Lebih ??? Disusun oleh : Zaki Makarim Kami dapat memastikan anda akan mengerti cara untuk meningkatkan pendapatan hingga Lebih dari 50 % dan keuntungan bersih meningkat hinga lebih dari 70 % bahkan dalam kenyataannya bisa lebih besar lagi. Caranya adalah dengan mengikuti workshop : LEVERAGE Melipat-Gandakan Bisnis, selama +/- 3 jam anda akan menyadari betapa sederhananya Melipat-Gandakan Bisnis Anda. Workshop ini dirancang khusus untuk bisnis kecil menengah (UKM) dimana para peserta/pebisnis akan dijelaskan sebuah formulasi jitu yang bisa dipakai untuk meningkatkan marketing dan bisnis secara umun. Dari bisnis baru dan yang sudah berjalan dengan biasa-biasa saja akan dijelaskan caranya agar bisnis menjadi bisnis yang mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya seperti yang diinginkan pemilik/pengelolanya. Workshop ini akan menjelaskan bagaimana meningkatkan 5 area penting dalam meningkatkan bisnis anda, yaitu : 1. Menciptakan dan Memperbanyak Prospek . . . Prospek adalah orang-orang yang berhasil dihubungi oleh bisnis anda melalui iklan, referensi dan sebagainya dan dicatat sehingga menjadi sebuah data orang yang mengetahui bisnis anda. Anda harus mengetahui secermat mungkin bahwa seorang Prospek ini didapat dari masing-masing strategi marketing atau secara keseluruhan. Ini baru permulaan, bila ada seorang calon pembeli menelpon bisnis anda, jangan dikira uang sudah masuk. Masih banyak pebisnis yang tidak mengetahui jumlah pertambahan Prospek mereka setiap minggu/bulan. Mengumpulkan sebanyak-banyaknya Prospek adalah baik namun anda tetap harus menghitung dan mengetahui . . . . 2. Persentasi Angka Konversi . . . Persentasi perbandingan antara Prospek yang jadi membeli dan Prospek yang tidak/belum membeli. Contoh : bila satu hari ada 10 orang yang lewat/masuk toko anda namun hanya 3 orang yang akhirnya membeli, maka toko tersebut dikatakan memiliki angka konversi sebesar 3 dari 10 atau 30%. Setelah bisnis anda berhasil membuat Prospek tertarik kedalam bisnis anda, maka anda masih harus meneruskan usaha anda agar para Prospek ini jadi membeli dan menjadi pelanggan (Customer) anda. Kebanyakan pebisnis mengatakan mereka sudah memiliki angka konversi sebesar 60 70 %, tetapi setelah dihitung-hitung ternyata hanya 20 30% saja. Bagaimana perasaan anda bila ternyata kondisi bisnis anda seperti itu ? Bila ternyata kondisi bisnis anda seperti contoh diatas, maka sebaiknya anda merasa baik-baik saja bahkan merasa lebih bergairah. Kenapa ? Karena bila bisnis anda sudah bisa memiliki angka konversi 20 30% maka bayangkan bila dapat ditingkatkan hingga 60 70% ? Ingatlah, dengan menggandakan angka konversi, berarti anda menggandakan omzet ! 3. Jumlah rata-rata Transaksi . . . Beberapa pelanggan anda akan belanja/bertransaksi pada bisnis anda seminggu sekali, beberapa lainnya sebulan sekali, beberapa lainnya sangat jarang dan ada juga yang hanya sekali seumur hidup. Yang perlu dihitung adalah jumlah rata-ratanya dari setiap pelanggan bertransaksi pada bisnis anda selama setahun. Kebanyakan pebisnis tidak memiliki data base dari pelanggan mereka. Kirimkan surat atau telepon mereka dan katakan agar mereka datang dan berbelanja lagi di toko anda. 4. Rata-Rata Penjualan . . . Adalah jumlah total penjualan dibagi dengan jumlah transaksi. Satu pelanggan mungkin sekali belanja sebanyak 5 juta dan yang lain hanya 100 ribu. Maka setelah dijumlahkan total penjualan dan dibagi jumlah transaksi maka akan menemukan rata-rata penjualannya. 5. Margin Keuntungan . . . Adalah presentasi selisih antara Penjualan dan keuntungan bersih. Contoh, bila anda menjual produk seharga 1 juta dan mendapatkan keuntungan 250 ribu, maka dikatakan margin anda adalah 25% dari harga. Ingat keuntungan disini adalah keuntungan bersih setelah dipotong semua biaya-biaya. Menjelaskan 5 area penting dalam meningkatkan bisnis dalam bentuk tulisan seperti diatas pasti hanya membuat pembacanya makin penasaran tapi masih tidak mengerti. Maka untuk menjelaskan hingga sejelas-jelasnya, pebisnis harus mengikuti Workshop Leverage Melipat-Gandakan Bisnis. Pada workshop ini, tidak hanya mengerti namun sekaligus merasakan suatu pengalaman unik dan berharga bagi para pebisnis dalam mengembangkan bisnisnya. Workshop diawali dengan penjelasan singkat Formulasi Jitu Leverage Melipat-Gandakan Bisnis Lalu formulasi jitu tersebut langsung dipraktekan dalam sebuah simulasi bisnis dimana para peserta/pebisnis akan berkompetisi untuk secepatnya mendapatkan sebuah hasil keuntungan yang ditentukan Dan diakhiri dengan tanya jawab sehingga peserta/pebisnis akan mendapat pemahaman yang utuh tentang bagaimana mengembangkan bisnisnya. Penjelasan Lebih Lanjut Hubungi Zaki Makarim 0816 48 131 48, flexi 7090 9236 Konsultan dan Trainer (Zaki is offline so the
[ppiindia] Peringati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Kaulan Perempuan Sosialisasikan UU Penghapusan KDRT
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-239%7CX Jumat, 26 November 2004 Peringati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Kaulan Perempuan Sosialisasikan UU Penghapusan KDRT Jurnalis : Eko Bambang S Jurnal Perempuan.com-Jakarta. Berkaitan dengan peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang diperingati setiap tanggal 25 November, dan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap perempuan, Kaulan Perempuan secara khusus melakukan aksi sosialisasi mengenai pentingnya UU Nomor 23 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Aksi sosialisasi ini akan dimulai pada tanggal 25 November 2004 hingga 10 Desember 2004 yang bertepatan dengan peringatan hak asasi manusia. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh Kaulan Perempuan ini berupa dialog, penyuluhan ke instansi-instansi yang bertanggungjawab terhadap terjadinya kekerasan oleh negara, penyebaran post card, factsheet dan poster, pembuatan kaos dan stiker, seminar, dan sebagainya. Untuk mengetahui sejumlah acara yang dilakukan oleh Kaulan Perempuan, berikut ini disampaikan agenda acara kegiatan Kaulan Perempuan selama 16 Hari Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. (Karena berita ini ada tabel, maka untuk mengetahui agenda lengkapnya silahkan klik di: http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-239%7CX) Salam, Eko Bambang S Yahoo! Groups Sponsor ~-- $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] SURAT KEMBANG KEMUNING: SASTRA DAN PENGUSIKAN SEJARAH [1]
Surat Kembang Kemuning: SASTRA YANG MENGUSIK SEJARAH [1] Pada tanggal 3 Desember mendatang, bertempat di PDS HB Jassin, TIM Jakarta, akan diluncurkan novel terbaru Martin Aleida berjudul: JAMANGILAK TAK PERNAH MENANGIS,yang diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Dalam mengucapkan selamat kepada Martin ada komentator yang menulis: Anda termasuk tua-tua keladi --dalam pengertian yang positif--, makin tua makin menjadi [lihat milis:[EMAIL PROTECTED], 26 Nopember 2004]. Komentar jenis begini yang relatif kurang ada tautannya dengan pekerjaan cipta-mencipta sering saya dapatkan, terutama di dunia maya, karena seringnya maka saya ingin sedikit mengetengahkan pendapat terhadap komentar jenis ini. Saya gunakan istilah kurang ada tautannya karena usia [tua dan muda] memang mempunyai pengaruh dalam pekerjaan penciptaan sekalipun orang yang berusia tidak menjadi jaminan bahwa ia tua alias dewasa secara pemikiran dan sikap. Barangkali karena ini pula maka ada istilah penyair, sastrawan muda yang menjanjikan atau penuh harapan. Karya sastra merupakan anak kandung sastrawan jika menggunakan istilah Pramoedya A.Toer. Sebagai anak kandung, karya itu suka tidak suka akan mempunyai tautan dengan penciptanya yaitu sang sastrawan. Bagaimana sastrawannya begitu pulalah karyanya. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya ujar tetua kita menyimpulkan pengalaman mereka. Durian yang tumbuh di Katingan Kalimantan Tengah tidak mungkin jatuh di Montmartre, Paris. Karena itu kedewasaan berpikir yang dibantu oleh pengalaman seorang sastrawan mempunyai pengaruh langsung terhadap suatu karya. Kalau kita bandingkan karya-karya Pram dengan para sastrawan pemula, tentu akan jauh jarak taraf kesastraannya. Karena itu sebenarnya, usia -- yang erat tautannya dengan pengalaman dan lebih-lebih jika yang terkait bisa menyimpulkan pengalaman -- akan sangat membantu kelahiran karya yang berkualitas. Hanya saja sastrawan muda usia sering tidak sabar dan ingin segera mendapat pengakuan sehingga dengan tanpa segan melakukan jurusan silat ngawur pukul kiri pukul kanan. Padahal pengalaman tidak bisa diperoleh dengan kengawuran, apalagi dengan menjajakan usia dan kengawuran. Dari segi ini ada benarnya mengatakan bahwa usia dan karya mempunyai hubungan dialektis. Dan merupakan satu kekeliruan melihatnya sebagai karya-karya dengan muatan kadaluwarsa sehingga layak dihadapi dengan sikap sinis. Jika komentar begini tidak disertai dengan penjelasan maka komentar demikian berada di luar lingkup sastra. Sejenis komentar asal komentar. Untuk mengambil contoh Martin Aleida sendiri. Jika orang mengikuti Martin sekarang dengan Martin pada masa 1960an, tentu Martin sekarang jauh lebih berbobot daripada Martin pada masa 1960an. Pendekatan usia sebenarnya jika dilakukan bisa berkembang menjadi pendekatan sejarah, yang oleh alm.Denys Lombard, Indonesianis terkemuka Perancis, merupakan kunci dalam membahami hal-ikhwal secara obyektif. Tapi jika berhenti pada jumlah umur, maka ia tidak menjadi pendekatan sejarah. Kalau mau dikatakan pendekatan sejarah maka ia merupakan pendekatan sejarah yang tangung dan mengkal. Pendekatan beginikah yang diperlukan sastra negeri ini? Barangkali pertanyaannya bukan dari segi keperluan tapi baru pada tingkat. Jika demikian berarti usia [pengalaman] benar bertautan dengan karya. Bahwa produktivitas dan mutu karya bisa menurun sering dengan bertambahnya usia sastrawan, juga tidak salah. Tergantung pada kegiatan belajar dan pencarian seorang sastrawan. Sastrawan pada hakekatnya adalah seorang penanya. Seorang pencari tak kenal henti. Jika ia berhenti bertanya dan berhenti mencari, apalagi berhenti belajar, ia akan mati sebelum mati. Kemudian karya-karyanya pun kehilangan nyala, seperti api tinggal arang.Karya-karya arang bisa terdapat pada sastrawan, bisa terjadi pada yang disebut ilmuwan [Saya membatasi diri untuk tidak memberikan contoh karena akan berlarut-larut]. Dalam soal ini pun saya tidak perlu mengambil contoh dari sejarah sastra dunia untuk tidak berpanjang-panjang. Yang mau saya katakan bahwa pendekatan usia untuk mengomentari karya sastra, barangkali kurang mengena. Dengan alur pikiran begini, kiranya apa yang diucapkan oleh MELANI BUDIANTA, sebagai pembahas utama pada peluncuran karya terbaru Martin, jauh lebih tanggap sastra,pendekatannya lebih sesuai. Berkata Melani Budianta tentang Jamangilak Tak Pernah Menangis karya terbaru Martin: Membaca Jamangilak Tak Pernah Menangis adalah merasakan beratnya beban sejarah, luka-luka masa lalu yang tidak bisa dibicarakan secara terbuka kecuali melalui sebuah cerita. Melalui pergulatan ibu dan anak, si Molek dan Hurlang, menghadapi kekuatan industri yang berkolusi dengan kekuatan politik dan senjata, novel ini mengangkat berbagai masalah sosial politik yang menghimpit Indonesia dulu dan kini, dari pengrusakan lingkungan sampai penghancuran kemanusiaan di bawah sepatu lars tentara.
Re: [ppiindia] The NU convention and nonconventional Islam
dear rizqon, sorry for my late response, nowadays i've been through hectic schedules which are not necessarily very much relating to my academic engagements; or to be precise it's something to do with the so called 'external' business. as we are both agreed the 'external' things of scheme could consume even much more energy than it deserves to be, every now and then. (u know what i mean, pal) :) well, NU represents a reality, to begin with. a reality of the majority of indonesian muslim population. it represents a traditional islam, a kind of muslim in this part of the world who, like many other muslim around the globe, has a peculiar type of cultural identity which is not necessarily 'islamic' in its strictest sense of the term. Islam, as we know, came to indonesia in the form of its main principle and the nitty-gritty stuff generally evolves in accordance with indigenous culture. it's the way islam penetrates in every nook and corner of the earth. therefore, even before the so called NU was born, the community it represents were already there. hence, the birth of NU just symbolises the existence of the community. it's different, comparatively speaking, for example with the way muhammadiyah was born. from the above perspective, the points you discuss in the article is a bit insignificant for me, but imprortant though for the media and the mass who dont know much about NU. first, the so called progressif islam, JIL, etc are actually coherent with NU and become integral part of NU tradition from the very beginning. so, i think it needs not be considered as something new. It's KH Subadar's view who wanna oppose anybody from JIL that's new to me. in other word, he's could be considerd as bringing a kind of 'soft' wahhabism to NU. :) the use of qaidah ushul fiqh in pesantren which is often exploited by ulil, for instance, is a manifestation of the extent the NU community wanna be flexible and not stick too much to rigidity. secondly, practically speaking NU community is even much more flexible. Not only the lay-men NU who's been so 'flexible', even the kyais themselves are very flexible. everybody within NU knows what it means. so, as far as flexibility and freedom of thought go, it should not be considered as a big deal at all. and if KH Subadar still insist to what he say, there's something we should catch it up between the line. everybody knows it's him who controversially declared a fatwa on the eve of the last election that a women is unfit to rule the country, bla bla bla. at the same time, JIL and ulil dont need too much obsessive to liberalise all indonesian muslim. as konservatism or even radicalism are part of the reality also (see john gray, 'alqaeda and modernity and what it means'; 2003) now, the most important things for NU on the eve of its muktamar is how to uplift its already marginalised community, socially as well as economically. wahyu susilo said in Kompas (26/11/04) that most foreign domestic helper (tki/tkw) are NUs. Not only that, the majority of the poorest population are NUs. this is the biggest task the generation-next intellectuals and activist within NU should elaborate and seriously discuss and then implement it. NU Youth intellectualls spend too much time for making its liberal way of thinking nationally accepted. it's ok though, unless you spend it in front of your community who're starving and begging for your help. is it ironic, no? i reckon, if NU succeeds in uplifting its community status (economically), half of national problem regarding poverty is done. unfortunately, for the time being, they are still part of the problem. until this problem is met by the convention, the muktamar is meaningless. it will only have the meaning (economically) for those who become the committee and gain a lion share of funds :p and special for my dear friend, rizqon, welcome to international competition. congratulations for the good debut.. :) regards, http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20041124.E02irec=1 November 24, 2004 The NU convention and nonconventional Islam Rizqon Khamami, New Delhi The convention (Muktamar) of Nahdlatul Ulama (NU) which will be held from Nov. 28 to Dec. 2 in Donohudan, Surakarta is a focal point for the future of progressive Islam in Indonesia. The very fact that Indonesia is the world's most populous Muslim nation, and the NU is the biggest Islamic organization in the country, leads to the assumption that progressive Islam, which is the main characteristic of Indonesian Islam, would be at stake, if the views of progressive Islam are rejected during the convention. Within the NU, the idea of progressive Islam is held by several young intellectuals. For instance, Liberal Islam is upheld by Ulil Abshar Abdalla and Moqsith Ghozali through the Liberal Islam Network (JIL). Other elements of progressive Islam are included, but not limited to, Islam Emansipatopry (P3M), Islam Leftist (LKiS), Islam