Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
pertanyaan mas samsul mending secara pribadi saja.., nanti panjang kalo dijelasin di milis..., he..he...he... - Original Message - From: Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 27, 2005 4:05 PM Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Mau tanya ke Mbak Carla : Kalau pernikahan adalah ibadah, kenapa ya pastor, uskup, dan sebagainya malah tidak menikah?Bukannya mereka yang harus mencontohnkan ke umatnya? Salam - Original Message - From: Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 27, 2005 3:31 PM Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami sebenarnya orang yang skeptis, apatis-realistis terhadap pernikahan sebenarnya adalah orang yang memandang suatu pernikahan sebagai sesuatu yang realistis, mungkin berada dalam utopia-state..:))..tapi sebenarnya marriage is the battle of life..to keep and maintain marriage is a lesson and struggle for life..kebanyakan orang gak bisa menerima realita itu..ditambah dengan makin menurunya integritas pria dan semakin banyka wanita menutup diri dari hubungan dengan pria karena takut terluka...anyway.. pernikahan adalah ibadah.., it's one of the tools to worship God...kebahagiaan bukan tujuan pernikahan, karena kebahagiaan adalah keputusan, tapi tujuan pernikahan adalah kemuliaan hati, kemuliaan pikiran, dan kemuliaan iman.., karena pria dan wanita diciptakan to complete each other.., not against or worse destroy each other..., like it or not..menjadi seorang wanita yang sempurna adalah saat wanita complete men's destiny..., adanya perombakan struktur sosial membuat banyak wanita memilih untuk tidak menikah..karena pada dasarnya they dont have a guts to do it...or maybe mereka jadi paranoid utk sesuatu yang mereka belum ngalamin sendiri.., or maybe they just cowards.. sebenarnya memutuskan untuk menikah adalah sesuatu yang paling berani, paling berharga, dan paling penting dalam kehidupan seorang wanita..if she passed the test..she will be rewarded with not only men of her life but more over she could discover her self..as a human being as as a women... [EMAIL PROTECTED] Sent by: To: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED]cc: ups.com Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami 04/27/2005 03:01 PM Please respond to ppiindia terlalu banyak alasan, padahal alasan yang gampang just tell them that .. belum ketemu jodoh ... its enough ... terlalu banyak orang yang harus dipersalahkan .. bayang kan daftar pesakitan dibawah ini ... :p * Jeremy Thomas * Cinderela * Putri Salju * Putri Tidur * Prety Women * Malaikat * Negara liberal * Imaniar * Ayu Azhari * Raise the red lentern * Roma Irama * Rika Rahim * Veronika * Gus Dur * Hamzah Haz * bibi, * Guru * dan lain-lain cuma yang sangat berkesan bahwa ayu utami mendukung perselingkuhan karena ingin bebas dari jeratan hukum .. bebas .. gitu loh .. dan ternyata masalahnya nggak umum, cuma masalah pribadi so saya pikir ayu utama ini belum berkonsultasi dengan psichyatirst ... :) tapi itulah pilihannya salam ... Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com ial.co.id cc: Sent by:Subject: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami ppiindia@yahoogroups.com 27/04/2005 14:01 Please respond to ppiindia 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Inilah sebelas alasan kenapa tidak menikah adalah sikap politik saya, dan karenanya saya tidak layak diundang oleh Jeremy Thomas sebagai tamunya dalam Love Life 1 Memangnya harus menikah? 2 Tidak merasa perlu 3 Tidak peduli 4 Amat peduli. Jika di satu sisi saya mudah dianggap tidak peduli pada nilai yang dipercaya ibu saya, di sisi lain saya sesungguhnya amat peduli.Awalnya sederhana saja. Sejak kecil saya melihat masyarakat mengagungkan pernikahan. Ironisnya, dongeng Cinderella, Putri Salju, Putri Tidur, Pretty Woman tamat pada upacara, tukar cincin, dentang lonceng, atau ciuman di balkon. Artinya, tidak ada dongeng tentang perkawinan itu sendiri. Sesungguhnya pada titik dongeng berhenti, seorang enak
Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
Pak Samsul..dilihat dari historisnya pilihan hidup selibat/tidak menikah mulai berkembang permulaan awal gereja katholik, waktu jaman itu kehidupan manusia khususnya di daerah Yunani dan Romawi secara moral sangat rendah, kehidupan hedonisme dan perilaku kehidupan seks bebas yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat saat itu. sehingga mulailah muncul orang2 tertentu dari kalangan gereja katholik saat itu yang memusatkan diri untuk mencari kehidupan yang suci, bebas dari hal2 duniawi, kemudian muncullah berbagai ordo/serikat yang memisahkan diri dari kehidupan dunia, dimana mereka memilih untuk tidak menikah dan mengabdikan dirinya untuk Tuhan dan gereja. sebenarnya para pastor, biarawan/biarawati tersebut mengikuti jejak kehidupan murid2 Yesus yang diyakini tidak menikah, tapi didalam kitab Injil sendiri tidak ada aturan untuk hal tersebut. tetapi pilihan untuk hidup selibat adalah pilihan hidup, dimana seseorang menyerahkan kehidupannya untuk Tuhan dan gereja. marriage is one of the tools to worship God..and hidup selibat is the other tools to worship God... Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com d cc: Sent by: Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by [EMAIL PROTECTED] Ayu Utami ups.com 04/27/2005 04:05 PM Please respond to ppiindia Mau tanya ke Mbak Carla : Kalau pernikahan adalah ibadah, kenapa ya pastor, uskup, dan sebagainya malah tidak menikah?Bukannya mereka yang harus mencontohnkan ke umatnya? Salam - Original Message - From: Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 27, 2005 3:31 PM Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami sebenarnya orang yang skeptis, apatis-realistis terhadap pernikahan sebenarnya adalah orang yang memandang suatu pernikahan sebagai sesuatu yang realistis, mungkin berada dalam utopia-state..:))..tapi sebenarnya marriage is the battle of life..to keep and maintain marriage is a lesson and struggle for life..kebanyakan orang gak bisa menerima realita itu..ditambah dengan makin menurunya integritas pria dan semakin banyka wanita menutup diri dari hubungan dengan pria karena takut terluka...anyway.. pernikahan adalah ibadah.., it's one of the tools to worship God...kebahagiaan bukan tujuan pernikahan, karena kebahagiaan adalah keputusan, tapi tujuan pernikahan adalah kemuliaan hati, kemuliaan pikiran, dan kemuliaan iman.., karena pria dan wanita diciptakan to complete each other.., not against or worse destroy each other..., like it or not..menjadi seorang wanita yang sempurna adalah saat wanita complete men's destiny..., adanya perombakan struktur sosial membuat banyak wanita memilih untuk tidak menikah..karena pada dasarnya they dont have a guts to do it...or maybe mereka jadi paranoid utk sesuatu yang mereka belum ngalamin sendiri.., or maybe they just cowards.. sebenarnya memutuskan untuk menikah adalah sesuatu yang paling berani, paling berharga, dan paling penting dalam kehidupan seorang wanita..if she passed the test..she will be rewarded with not only men of her life but more over she could discover her self..as a human being as as a women... [EMAIL PROTECTED] Sent by: To: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED]cc: ups.com Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami 04/27/2005 03:01
[ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Inilah sebelas alasan kenapa tidak menikah adalah sikap politik saya, dan karenanya saya tidak layak diundang oleh Jeremy Thomas sebagai tamunya dalam Love Life 1 Memangnya harus menikah? 2 Tidak merasa perlu 3 Tidak peduli 4 Amat peduli. Jika di satu sisi saya mudah dianggap tidak peduli pada nilai yang dipercaya ibu saya, di sisi lain saya sesungguhnya amat peduli.Awalnya sederhana saja. Sejak kecil saya melihat masyarakat mengagungkan pernikahan. Ironisnya, dongeng Cinderella, Putri Salju, Putri Tidur, Pretty Woman tamat pada upacara, tukar cincin, dentang lonceng, atau ciuman di balkon. Artinya, tidak ada dongeng tentang perkawinan itu sendiri. Sesungguhnya pada titik dongeng berhenti, seorang enak diperkenalkan pada yang realistis. Yang tidak diceritakan itu. Yaitu, bahwa pernikahan tidak ideal. Selain kasih sayang, juga ada kebosanan, penyelewengan, pemukulan. Tetapi itu tabu dibicarakan. Sebaliknya, masyarakat mereproduksi terus nilai yang mengagungkan pernikahan. Mereka menempatkan jodoh sebagai titik nadir sejajar dengan kelahiran dan kematian. Suatu proses yang wajib dilalui manusia. Seolah-olah alamiah, bahkan kodrati. Barangkali percintaan memang amat romantis sehingga orang, misalnya saya dan pacar saya kalau lagi jatuh cinta, suka berkhayal bahwa kami dipersatukan oleh malaikat (tentu khayalan ini berakhir bersama selesainya hubungan). Perasaan melambung itu mungkin yang membuat kita ogah mengakui bahwa kita lahir dan mati adalah proses biologis, sementara menikah adalah konstruksi sosial belaka. /P Persoalannya, selalu ada yang tidak beres dengan konstruksi sosial. Pada umumnya pernikahan masih melanggengkan dominasi pria atas wanita. Kecuali di beberapa negara liberal Eropa, hukum tidak terlalu berpihak pada istri. Di Indonesia ini terlihat pada setidaknya undang-undang perkawinan, perburuhan, maupun imigrasi. Di masyarakat, begitu banyak pengaduan kasus kekerasan domestik terhadap perempuan. Kita dengar dari media massa tentang pemukulan atas pembantu rumah tangganya Imaniar hingga atas Ayu Azhari oleh suaminya sendiri. Ketimpangan jender harus diakui. Tapi puncak pengesahan supremasi pria atas wanita adalah dalam poligami. Tema yang hampir-hampir tak pernah dikembangkan, bahkan dalam dongeng 1001 malam. (Menurut saya topik ini digarap dengan amat muram dan mencekam dalam Raise the Red Lentern oleh Zhang Yi Mou). Bahwa seorang lelaki boleh memiliki banyak bini, tapi seorang istri tidak diperkenankan memiliki banyak laki. Padahal, secara biologis perempuanlah yang bisa betul-betul yakin bahwa anak yang dikandungnya adalah anaknya sendiri. Waktu remaja tentu saja saya merasa tidak nyaman membaca berita bahwa Rhoma Irama kawin lagi dengan Rika Rachim, yang lebih muda dan segar daripada Veronica, istri pertamanya yang kemudian minta cerai karean tidak mau dimadu. (Saya menyetujui perselingkuhan, sebab perselingkuhan istri maupun suami sama-sama tidak disahkan hukum). Saya anti-poligami. Tapi bukannya tidak bisa melihat rasionalisasi di balik kawin ganda ini. Poligami adalah masuk akal di dalam masyarakat yang amat patriarkal, yang berasumsi bahwa pria superior, bahwa pria menyantuni perempuan dan tak mungkin sebaliknya, sehingga tanpa lelaki seorang perempuan tak memiliki pelindung. Para pendukung poligami umumnya gagal untuk mengakui bahwa poligami hanya adil untuk sementara, yaitu dalam konteks masyarakat patriarkal. Dan bahwa kita punya pekerjaan besar untuk mengubah sistem yang cenderung berpihak pada pria itu. Makanya, saya kecewa ketika dalam periode Gus Dur, Menteri Pemberdayaan Perempuan tidak menentang pencabutan PP 10 yang melarang pegawai negeri beristri banyak. (Dalam hal ini saya lebih suka Soeharto daripada Hamzah Haz.) Lantas, apa hubungan semua perkara besar itu dengan saya? Hubungannya adalah bahwa saya peduli, yaitu jengkel dengan idealisasi tadi. Barangkali saya ingin mengatakan bahwa ada persoalan di balik pengagungan atas pernikahan. Pernikahan tidak dengan sendirinya membuat hidup Anda sempurna atau bahagia. Saya ingin mengingatkan, ada jalan alternatif. Perempuan tak perlu menjadi istri kesekian atau kawin dengan lelaki bertelapak tangan ringan hanya demi jadi Nyonya Fulan. Catatan: Jika perkawinan ibarat pasar, orang-orang yang memutuskan tidak menikah sesungguhnya mengurangi pasokan istri seperti OPEC mengatur suplai minyak. Juga memperingatkan para suami bahwa istri bisa tak bergantung pada dia. Dengan demikian, mestinya harga istri menjadi lebih mahal sehingga harus diperlakukan dengan sebaik-baiknya. (Nah, saya peduli dan berniat baik, kan?) 5 Trauma. Saya punya trauma. Bukan pada lelaki, sebagaimana diperkirakan banyak orang, misalnya seorang ibu pendakwah di televisi. Melainkan pada sesama perempuan yang tidak sadar bahwa mereka tunduk dan melanggengkan
Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
Nanti 30 tahun lagi ketika Ayu melihat kakek nenek bertemu dgn anak2 dan cucu mereka, dia akan menulis: KENAPA SAYA DULU TIDAK KAWIN??? --- Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Inilah sebelas alasan kenapa tidak menikah adalah sikap politik saya, dan karenanya saya tidak layak diundang oleh Jeremy Thomas sebagai tamunya dalam Love Life 1 Memangnya harus menikah? 2 Tidak merasa perlu 3 Tidak peduli 4 Amat peduli. Jika di satu sisi saya mudah dianggap tidak peduli pada nilai yang dipercaya ibu saya, di sisi lain saya sesungguhnya amat peduli.Awalnya sederhana saja. Sejak kecil saya melihat masyarakat mengagungkan pernikahan. Ironisnya, dongeng Cinderella, Putri Salju, Putri Tidur, Pretty Woman tamat pada upacara, tukar cincin, dentang lonceng, atau ciuman di balkon. Artinya, tidak ada dongeng tentang perkawinan itu sendiri. Sesungguhnya pada titik dongeng berhenti, seorang enak diperkenalkan pada yang realistis. Yang tidak diceritakan itu. Yaitu, bahwa pernikahan tidak ideal. Selain kasih sayang, juga ada kebosanan, penyelewengan, pemukulan. Tetapi itu tabu dibicarakan. Sebaliknya, masyarakat mereproduksi terus nilai yang mengagungkan pernikahan. Mereka menempatkan jodoh sebagai titik nadir sejajar dengan kelahiran dan kematian. Suatu proses yang wajib dilalui manusia. Seolah-olah alamiah, bahkan kodrati. Barangkali percintaan memang amat romantis sehingga orang, misalnya saya dan pacar saya kalau lagi jatuh cinta, suka berkhayal bahwa kami dipersatukan oleh malaikat (tentu khayalan ini berakhir bersama selesainya hubungan). Perasaan melambung itu mungkin yang membuat kita ogah mengakui bahwa kita lahir dan mati adalah proses biologis, sementara menikah adalah konstruksi sosial belaka. /P Persoalannya, selalu ada yang tidak beres dengan konstruksi sosial. Pada umumnya pernikahan masih melanggengkan dominasi pria atas wanita. Kecuali di beberapa negara liberal Eropa, hukum tidak terlalu berpihak pada istri. Di Indonesia ini terlihat pada setidaknya undang-undang perkawinan, perburuhan, maupun imigrasi. Di masyarakat, begitu banyak pengaduan kasus kekerasan domestik terhadap perempuan. Kita dengar dari media massa tentang pemukulan atas pembantu rumah tangganya Imaniar hingga atas Ayu Azhari oleh suaminya sendiri. Ketimpangan jender harus diakui. Tapi puncak pengesahan supremasi pria atas wanita adalah dalam poligami. Tema yang hampir-hampir tak pernah dikembangkan, bahkan dalam dongeng 1001 malam. (Menurut saya topik ini digarap dengan amat muram dan mencekam dalam Raise the Red Lentern oleh Zhang Yi Mou). Bahwa seorang lelaki boleh memiliki banyak bini, tapi seorang istri tidak diperkenankan memiliki banyak laki. Padahal, secara biologis perempuanlah yang bisa betul-betul yakin bahwa anak yang dikandungnya adalah anaknya sendiri. Waktu remaja tentu saja saya merasa tidak nyaman membaca berita bahwa Rhoma Irama kawin lagi dengan Rika Rachim, yang lebih muda dan segar daripada Veronica, istri pertamanya yang kemudian minta cerai karean tidak mau dimadu. (Saya menyetujui perselingkuhan, sebab perselingkuhan istri maupun suami sama-sama tidak disahkan hukum). Saya anti-poligami. Tapi bukannya tidak bisa melihat rasionalisasi di balik kawin ganda ini. Poligami adalah masuk akal di dalam masyarakat yang amat patriarkal, yang berasumsi bahwa pria superior, bahwa pria menyantuni perempuan dan tak mungkin sebaliknya, sehingga tanpa lelaki seorang perempuan tak memiliki pelindung. Para pendukung poligami umumnya gagal untuk mengakui bahwa poligami hanya adil untuk sementara, yaitu dalam konteks masyarakat patriarkal. Dan bahwa kita punya pekerjaan besar untuk mengubah sistem yang cenderung berpihak pada pria itu. Makanya, saya kecewa ketika dalam periode Gus Dur, Menteri Pemberdayaan Perempuan tidak menentang pencabutan PP 10 yang melarang pegawai negeri beristri banyak. (Dalam hal ini saya lebih suka Soeharto daripada Hamzah Haz.) Lantas, apa hubungan semua perkara besar itu dengan saya? Hubungannya adalah bahwa saya peduli, yaitu jengkel dengan idealisasi tadi. Barangkali saya ingin mengatakan bahwa ada persoalan di balik pengagungan atas pernikahan. Pernikahan tidak dengan sendirinya membuat hidup Anda sempurna atau bahagia. Saya ingin mengingatkan, ada jalan alternatif. Perempuan tak perlu menjadi istri kesekian atau kawin dengan lelaki bertelapak tangan ringan hanya demi jadi Nyonya Fulan. Catatan: Jika perkawinan ibarat pasar, orang-orang yang memutuskan tidak menikah sesungguhnya mengurangi pasokan istri seperti OPEC mengatur suplai minyak. Juga memperingatkan para suami bahwa istri bisa tak bergantung pada dia. Dengan demikian, mestinya harga
RE: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
Sekarang bung Nizami mulai jadi tukang ramal ya :) Hormatilah pilihan orang, nggak perlu dipolitisir dan dikhawatirkan atau diagamasirkan... Silahkan anda yang mau nikah muda, nikah tua, yang mau poligami, yang pilih poliandri bahkan yang pilih ndak menikah juga tidak apa-apa, seperti kata ayu utami diradio 68H Setiap orang bebas memilih pilihannya masing-masing regards, Oman -Original Message- From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of A Nizami Sent: Wednesday, April 27, 2005 2:31 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Nanti 30 tahun lagi ketika Ayu melihat kakek nenek bertemu dgn anak2 dan cucu mereka, dia akan menulis: KENAPA SAYA DULU TIDAK KAWIN??? --- Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Inilah sebelas alasan kenapa tidak menikah adalah sikap politik saya, dan karenanya saya tidak layak diundang oleh Jeremy Thomas sebagai tamunya dalam Love Life 1 Memangnya harus menikah? 2 Tidak merasa perlu 3 Tidak peduli 4 Amat peduli. Jika di satu sisi saya mudah dianggap tidak peduli pada nilai yang dipercaya ibu saya, di sisi lain saya sesungguhnya amat peduli.Awalnya sederhana saja. Sejak kecil saya melihat masyarakat mengagungkan pernikahan. Ironisnya, dongeng Cinderella, Putri Salju, Putri Tidur, Pretty Woman tamat pada upacara, tukar cincin, dentang lonceng, atau ciuman di balkon. Artinya, tidak ada dongeng tentang perkawinan itu sendiri. Sesungguhnya pada titik dongeng berhenti, seorang enak diperkenalkan pada yang realistis. Yang tidak diceritakan itu. Yaitu, bahwa pernikahan tidak ideal. Selain kasih sayang, juga ada kebosanan, penyelewengan, pemukulan. Tetapi itu tabu dibicarakan. Sebaliknya, masyarakat mereproduksi terus nilai yang mengagungkan pernikahan. Mereka menempatkan jodoh sebagai titik nadir sejajar dengan kelahiran dan kematian. Suatu proses yang wajib dilalui manusia. Seolah-olah alamiah, bahkan kodrati. Barangkali percintaan memang amat romantis sehingga orang, misalnya saya dan pacar saya kalau lagi jatuh cinta, suka berkhayal bahwa kami dipersatukan oleh malaikat (tentu khayalan ini berakhir bersama selesainya hubungan). Perasaan melambung itu mungkin yang membuat kita ogah mengakui bahwa kita lahir dan mati adalah proses biologis, sementara menikah adalah konstruksi sosial belaka. /P Persoalannya, selalu ada yang tidak beres dengan konstruksi sosial. Pada umumnya pernikahan masih melanggengkan dominasi pria atas wanita. Kecuali di beberapa negara liberal Eropa, hukum tidak terlalu berpihak pada istri. Di Indonesia ini terlihat pada setidaknya undang-undang perkawinan, perburuhan, maupun imigrasi. Di masyarakat, begitu banyak pengaduan kasus kekerasan domestik terhadap perempuan. Kita dengar dari media massa tentang pemukulan atas pembantu rumah tangganya Imaniar hingga atas Ayu Azhari oleh suaminya sendiri. Ketimpangan jender harus diakui. Tapi puncak pengesahan supremasi pria atas wanita adalah dalam poligami. Tema yang hampir-hampir tak pernah dikembangkan, bahkan dalam dongeng 1001 malam. (Menurut saya topik ini digarap dengan amat muram dan mencekam dalam Raise the Red Lentern oleh Zhang Yi Mou). Bahwa seorang lelaki boleh memiliki banyak bini, tapi seorang istri tidak diperkenankan memiliki banyak laki. Padahal, secara biologis perempuanlah yang bisa betul-betul yakin bahwa anak yang dikandungnya adalah anaknya sendiri. Waktu remaja tentu saja saya merasa tidak nyaman membaca berita bahwa Rhoma Irama kawin lagi dengan Rika Rachim, yang lebih muda dan segar daripada Veronica, istri pertamanya yang kemudian minta cerai karean tidak mau dimadu. (Saya menyetujui perselingkuhan, sebab perselingkuhan istri maupun suami sama-sama tidak disahkan hukum). Saya anti-poligami. Tapi bukannya tidak bisa melihat rasionalisasi di balik kawin ganda ini. Poligami adalah masuk akal di dalam masyarakat yang amat patriarkal, yang berasumsi bahwa pria superior, bahwa pria menyantuni perempuan dan tak mungkin sebaliknya, sehingga tanpa lelaki seorang perempuan tak memiliki pelindung. Para pendukung poligami umumnya gagal untuk mengakui bahwa poligami hanya adil untuk sementara, yaitu dalam konteks masyarakat patriarkal. Dan bahwa kita punya pekerjaan besar untuk mengubah sistem yang cenderung berpihak pada pria itu. Makanya, saya kecewa ketika dalam periode Gus Dur, Menteri Pemberdayaan Perempuan tidak menentang pencabutan PP 10 yang melarang pegawai negeri beristri banyak. (Dalam hal ini saya lebih suka Soeharto daripada Hamzah Haz.) Lantas, apa hubungan semua perkara besar itu dengan saya? Hubungannya adalah bahwa saya peduli, yaitu jengkel dengan idealisasi tadi. Barangkali saya ingin
Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
terlalu banyak alasan, padahal alasan yang gampang just tell them that .. belum ketemu jodoh ... its enough ... terlalu banyak orang yang harus dipersalahkan .. bayang kan daftar pesakitan dibawah ini ... :p * Jeremy Thomas * Cinderela * Putri Salju * Putri Tidur * Prety Women * Malaikat * Negara liberal * Imaniar * Ayu Azhari * Raise the red lentern * Roma Irama * Rika Rahim * Veronika * Gus Dur * Hamzah Haz * bibi, * Guru * dan lain-lain cuma yang sangat berkesan bahwa ayu utami mendukung perselingkuhan karena ingin bebas dari jeratan hukum .. bebas .. gitu loh .. dan ternyata masalahnya nggak umum, cuma masalah pribadi so saya pikir ayu utama ini belum berkonsultasi dengan psichyatirst ... :) tapi itulah pilihannya salam ... Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com ial.co.id cc: Sent by:Subject: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami ppiindia@yahoogroups.com 27/04/2005 14:01 Please respond to ppiindia 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Inilah sebelas alasan kenapa tidak menikah adalah sikap politik saya, dan karenanya saya tidak layak diundang oleh Jeremy Thomas sebagai tamunya dalam Love Life 1 Memangnya harus menikah? 2 Tidak merasa perlu 3 Tidak peduli 4 Amat peduli. Jika di satu sisi saya mudah dianggap tidak peduli pada nilai yang dipercaya ibu saya, di sisi lain saya sesungguhnya amat peduli.Awalnya sederhana saja. Sejak kecil saya melihat masyarakat mengagungkan pernikahan. Ironisnya, dongeng Cinderella, Putri Salju, Putri Tidur, Pretty Woman tamat pada upacara, tukar cincin, dentang lonceng, atau ciuman di balkon. Artinya, tidak ada dongeng tentang perkawinan itu sendiri. Sesungguhnya pada titik dongeng berhenti, seorang enak diperkenalkan pada yang realistis. Yang tidak diceritakan itu. Yaitu, bahwa pernikahan tidak ideal. Selain kasih sayang, juga ada kebosanan, penyelewengan, pemukulan. Tetapi itu tabu dibicarakan. Sebaliknya, masyarakat mereproduksi terus nilai yang mengagungkan pernikahan. Mereka menempatkan jodoh sebagai titik nadir sejajar dengan kelahiran dan kematian. Suatu proses yang wajib dilalui manusia. Seolah-olah alamiah, bahkan kodrati. Barangkali percintaan memang amat romantis sehingga orang, misalnya saya dan pacar saya kalau lagi jatuh cinta, suka berkhayal bahwa kami dipersatukan oleh malaikat (tentu khayalan ini berakhir bersama selesainya hubungan). Perasaan melambung itu mungkin yang membuat kita ogah mengakui bahwa kita lahir dan mati adalah proses biologis, sementara menikah adalah konstruksi sosial belaka. /P Persoalannya, selalu ada yang tidak beres dengan konstruksi sosial. Pada umumnya pernikahan masih melanggengkan dominasi pria atas wanita. Kecuali di beberapa negara liberal Eropa, hukum tidak terlalu berpihak pada istri. Di Indonesia ini terlihat pada setidaknya undang-undang perkawinan, perburuhan, maupun imigrasi. Di masyarakat, begitu banyak pengaduan kasus kekerasan domestik terhadap perempuan. Kita dengar dari media massa tentang pemukulan atas pembantu rumah tangganya Imaniar hingga atas Ayu Azhari oleh suaminya sendiri. Ketimpangan jender harus diakui. Tapi puncak pengesahan supremasi pria atas wanita adalah dalam poligami. Tema yang hampir-hampir tak pernah dikembangkan, bahkan dalam dongeng 1001 malam. (Menurut saya topik ini digarap dengan amat muram dan mencekam dalam Raise the Red Lentern oleh Zhang Yi Mou). Bahwa seorang lelaki boleh memiliki banyak bini, tapi
Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
Arus utama dalam masyarakat Islam adalah lembaga perkawinan Termasuk sunah Nabi yang sering didengung-dengungkan tiap khotbah nikah Kenyataannya tidak setiap orang beruntung mendapatkan pasangannya Ya itu sih hak azasi kaum minoritas, sebagian ada yang menjadi gay malah Menurut saya hikmah lembaga perkawinan yang utama adalah Penciptaan masyarakat yang beradab dan keterjaminan regenerasi Jadi meskipun sebagian orang menganut faham tak kawin Sepahit apapun perkawinan itu, apalagi kalau manis Saya akan tetap mempromosikannya Yu kawin yu... samudjo - Original Message - From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 27, 2005 2:33 PM Subject: RE: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Sekarang bung Nizami mulai jadi tukang ramal ya :) Hormatilah pilihan orang, nggak perlu dipolitisir dan dikhawatirkan atau diagamasirkan... Silahkan anda yang mau nikah muda, nikah tua, yang mau poligami, yang pilih poliandri bahkan yang pilih ndak menikah juga tidak apa-apa, seperti kata ayu utami diradio 68H Setiap orang bebas memilih pilihannya masing-masing regards, Oman -Original Message- From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of A Nizami Sent: Wednesday, April 27, 2005 2:31 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Nanti 30 tahun lagi ketika Ayu melihat kakek nenek bertemu dgn anak2 dan cucu mereka, dia akan menulis: KENAPA SAYA DULU TIDAK KAWIN??? DISCLAIMER: The information contained in this communication is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential, legally privileged information or otherwise protected by law from disclosure and is intended solely for the use of the addressee. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. Unless otherwise specifically stated by the sender, any documents or views presented are solely those of the sender and do not constitute official documents or views of PT Apexindo Pratama Duta Tbk. If you received this email in error, please immediately notify the sender or our email administrator at [EMAIL PROTECTED] and delete it from your system. Thank you. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
sebenarnya orang yang skeptis, apatis-realistis terhadap pernikahan sebenarnya adalah orang yang memandang suatu pernikahan sebagai sesuatu yang realistis, mungkin berada dalam utopia-state..:))..tapi sebenarnya marriage is the battle of life..to keep and maintain marriage is a lesson and struggle for life..kebanyakan orang gak bisa menerima realita itu..ditambah dengan makin menurunya integritas pria dan semakin banyka wanita menutup diri dari hubungan dengan pria karena takut terluka...anyway.. pernikahan adalah ibadah.., it's one of the tools to worship God...kebahagiaan bukan tujuan pernikahan, karena kebahagiaan adalah keputusan, tapi tujuan pernikahan adalah kemuliaan hati, kemuliaan pikiran, dan kemuliaan iman.., karena pria dan wanita diciptakan to complete each other.., not against or worse destroy each other..., like it or not..menjadi seorang wanita yang sempurna adalah saat wanita complete men's destiny..., adanya perombakan struktur sosial membuat banyak wanita memilih untuk tidak menikah..karena pada dasarnya they dont have a guts to do it...or maybe mereka jadi paranoid utk sesuatu yang mereka belum ngalamin sendiri.., or maybe they just cowards.. sebenarnya memutuskan untuk menikah adalah sesuatu yang paling berani, paling berharga, dan paling penting dalam kehidupan seorang wanita..if she passed the test..she will be rewarded with not only men of her life but more over she could discover her self..as a human being as as a women... [EMAIL PROTECTED] Sent by: To: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED]cc: ups.com Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami 04/27/2005 03:01 PM Please respond to ppiindia terlalu banyak alasan, padahal alasan yang gampang just tell them that .. belum ketemu jodoh ... its enough ... terlalu banyak orang yang harus dipersalahkan .. bayang kan daftar pesakitan dibawah ini ... :p * Jeremy Thomas * Cinderela * Putri Salju * Putri Tidur * Prety Women * Malaikat * Negara liberal * Imaniar * Ayu Azhari * Raise the red lentern * Roma Irama * Rika Rahim * Veronika * Gus Dur * Hamzah Haz * bibi, * Guru * dan lain-lain cuma yang sangat berkesan bahwa ayu utami mendukung perselingkuhan karena ingin bebas dari jeratan hukum .. bebas .. gitu loh .. dan ternyata masalahnya nggak umum, cuma masalah pribadi so saya pikir ayu utama ini belum berkonsultasi dengan psichyatirst ... :) tapi itulah pilihannya salam ... Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com ial.co.id cc: Sent by:Subject: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami ppiindia@yahoogroups.com 27/04/2005 14:01 Please respond to ppiindia 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Inilah sebelas alasan kenapa tidak menikah adalah sikap politik saya, dan karenanya saya tidak layak diundang oleh Jeremy Thomas sebagai tamunya dalam Love Life 1 Memangnya harus menikah? 2 Tidak merasa perlu 3 Tidak peduli 4 Amat peduli. Jika di satu sisi saya mudah dianggap tidak peduli pada nilai yang dipercaya ibu saya, di sisi lain saya sesungguhnya amat peduli.Awalnya sederhana saja. Sejak kecil saya melihat masyarakat mengagungkan pernikahan. Ironisnya, dongeng Cinderella, Putri Salju, Putri Tidur, Pretty Woman tamat pada upacara, tukar cincin, dentang lonceng, atau ciuman di balkon. Artinya, tidak ada dongeng tentang perkawinan itu sendiri. Sesungguhnya pada titik dongeng berhenti, seorang enak
RE: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
Bukan, Ayu Utami nggak mau kawin mungkin karena dia yakin nanti kalau jompo atau udah peot kan masih ada kucing2 sama mungkin keponakannya yang mau mengurus dia. Atau kawan2 masa mudanya masih ingat dengan dia hehe Tapi sayang kalau Ayu Utami yang memang ayu dan cantik ini tidak memilih kawin. Kasian yang ingin kawin berkeluarga dan punya keturunan tapi tidak laku. Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekarang bung Nizami mulai jadi tukang ramal ya :) Hormatilah pilihan orang, nggak perlu dipolitisir dan dikhawatirkan atau diagamasirkan... Silahkan anda yang mau nikah muda, nikah tua, yang mau poligami, yang pilih poliandri bahkan yang pilih ndak menikah juga tidak apa-apa, seperti kata ayu utami diradio 68H Setiap orang bebas memilih pilihannya masing-masing regards, Oman -Original Message- From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of A Nizami Sent: Wednesday, April 27, 2005 2:31 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Nanti 30 tahun lagi ketika Ayu melihat kakek nenek bertemu dgn anak2 dan cucu mereka, dia akan menulis: KENAPA SAYA DULU TIDAK KAWIN??? --- Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Inilah sebelas alasan kenapa tidak menikah adalah sikap politik saya, dan karenanya saya tidak layak diundang oleh Jeremy Thomas sebagai tamunya dalam Love Life 1 Memangnya harus menikah? 2 Tidak merasa perlu 3 Tidak peduli 4 Amat peduli. Jika di satu sisi saya mudah dianggap tidak peduli pada nilai yang dipercaya ibu saya, di sisi lain saya sesungguhnya amat peduli.Awalnya sederhana saja. Sejak kecil saya melihat masyarakat mengagungkan pernikahan. Ironisnya, dongeng Cinderella, Putri Salju, Putri Tidur, Pretty Woman tamat pada upacara, tukar cincin, dentang lonceng, atau ciuman di balkon. Artinya, tidak ada dongeng tentang perkawinan itu sendiri. Sesungguhnya pada titik dongeng berhenti, seorang enak diperkenalkan pada yang realistis. Yang tidak diceritakan itu. Yaitu, bahwa pernikahan tidak ideal. Selain kasih sayang, juga ada kebosanan, penyelewengan, pemukulan. Tetapi itu tabu dibicarakan. Sebaliknya, masyarakat mereproduksi terus nilai yang mengagungkan pernikahan. Mereka menempatkan jodoh sebagai titik nadir sejajar dengan kelahiran dan kematian. Suatu proses yang wajib dilalui manusia. Seolah-olah alamiah, bahkan kodrati. Barangkali percintaan memang amat romantis sehingga orang, misalnya saya dan pacar saya kalau lagi jatuh cinta, suka berkhayal bahwa kami dipersatukan oleh malaikat (tentu khayalan ini berakhir bersama selesainya hubungan). Perasaan melambung itu mungkin yang membuat kita ogah mengakui bahwa kita lahir dan mati adalah proses biologis, sementara menikah adalah konstruksi sosial belaka. /P Persoalannya, selalu ada yang tidak beres dengan konstruksi sosial. Pada umumnya pernikahan masih melanggengkan dominasi pria atas wanita. Kecuali di beberapa negara liberal Eropa, hukum tidak terlalu berpihak pada istri. Di Indonesia ini terlihat pada setidaknya undang-undang perkawinan, perburuhan, maupun imigrasi. Di masyarakat, begitu banyak pengaduan kasus kekerasan domestik terhadap perempuan. Kita dengar dari media massa tentang pemukulan atas pembantu rumah tangganya Imaniar hingga atas Ayu Azhari oleh suaminya sendiri. Ketimpangan jender harus diakui. Tapi puncak pengesahan supremasi pria atas wanita adalah dalam poligami. Tema yang hampir-hampir tak pernah dikembangkan, bahkan dalam dongeng 1001 malam. (Menurut saya topik ini digarap dengan amat muram dan mencekam dalam Raise the Red Lentern oleh Zhang Yi Mou). Bahwa seorang lelaki boleh memiliki banyak bini, tapi seorang istri tidak diperkenankan memiliki banyak laki. Padahal, secara biologis perempuanlah yang bisa betul-betul yakin bahwa anak yang dikandungnya adalah anaknya sendiri. Waktu remaja tentu saja saya merasa tidak nyaman membaca berita bahwa Rhoma Irama kawin lagi dengan Rika Rachim, yang lebih muda dan segar daripada Veronica, istri pertamanya yang kemudian minta cerai karean tidak mau dimadu. (Saya menyetujui perselingkuhan, sebab perselingkuhan istri maupun suami sama-sama tidak disahkan hukum). Saya anti-poligami. Tapi bukannya tidak bisa melihat rasionalisasi di balik kawin ganda ini. Poligami adalah masuk akal di dalam masyarakat yang amat patriarkal, yang berasumsi bahwa pria superior, bahwa pria menyantuni perempuan dan tak mungkin sebaliknya, sehingga tanpa lelaki seorang perempuan tak memiliki pelindung. Para pendukung poligami umumnya gagal untuk mengakui bahwa poligami hanya adil untuk sementara, yaitu dalam konteks masyarakat patriarkal. Dan bahwa kita punya pekerjaan besar untuk mengubah sistem yang cenderung berpihak
Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
saya terharu menyimak jawaban mbak Carla. benar adanya kalau perkawinan bagi kaum hawa adalah sebenarnya kebahagiaan yang hakiki walau tidak mudah dan penuh perjuangan. Mungkin mbak Ayu Utami cuma memandang pernikahan isinya melulu seks yang mungkin bisa terpenuhi tanpa adanya pernikahan. Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: sebenarnya orang yang skeptis, apatis-realistis terhadap pernikahan sebenarnya adalah orang yang memandang suatu pernikahan sebagai sesuatu yang realistis, mungkin berada dalam utopia-state..:))..tapi sebenarnya marriage is the battle of life..to keep and maintain marriage is a lesson and struggle for life..kebanyakan orang gak bisa menerima realita itu..ditambah dengan makin menurunya integritas pria dan semakin banyka wanita menutup diri dari hubungan dengan pria karena takut terluka...anyway.. pernikahan adalah ibadah.., it's one of the tools to worship God...kebahagiaan bukan tujuan pernikahan, karena kebahagiaan adalah keputusan, tapi tujuan pernikahan adalah kemuliaan hati, kemuliaan pikiran, dan kemuliaan iman.., karena pria dan wanita diciptakan to complete each other.., not against or worse destroy each other..., like it or not..menjadi seorang wanita yang sempurna adalah saat wanita complete men's destiny..., adanya perombakan struktur sosial membuat banyak wanita memilih untuk tidak menikah..karena pada dasarnya they dont have a guts to do it...or maybe mereka jadi paranoid utk sesuatu yang mereka belum ngalamin sendiri.., or maybe they just cowards.. sebenarnya memutuskan untuk menikah adalah sesuatu yang paling berani, paling berharga, dan paling penting dalam kehidupan seorang wanita..if she passed the test..she will be rewarded with not only men of her life but more over she could discover her self..as a human being as as a women... [EMAIL PROTECTED] Sent by: To: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED]cc: ups.com Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami 04/27/2005 03:01 PM Please respond to ppiindia terlalu banyak alasan, padahal alasan yang gampang just tell them that .. belum ketemu jodoh ... its enough ... terlalu banyak orang yang harus dipersalahkan .. bayang kan daftar pesakitan dibawah ini ... :p * Jeremy Thomas * Cinderela * Putri Salju * Putri Tidur * Prety Women * Malaikat * Negara liberal * Imaniar * Ayu Azhari * Raise the red lentern * Roma Irama * Rika Rahim * Veronika * Gus Dur * Hamzah Haz * bibi, * Guru * dan lain-lain cuma yang sangat berkesan bahwa ayu utami mendukung perselingkuhan karena ingin bebas dari jeratan hukum .. bebas .. gitu loh .. dan ternyata masalahnya nggak umum, cuma masalah pribadi so saya pikir ayu utama ini belum berkonsultasi dengan psichyatirst ... :) tapi itulah pilihannya salam ... Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com ial.co.id cc: Sent by:Subject: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami ppiindia@yahoogroups.com 27/04/2005 14:01 Please respond to ppiindia __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
Tidak semua manusia ditakdirkan mempunyai jodoh - Original Message - From: Samudjo [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 27, 2005 3:14 PM Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Arus utama dalam masyarakat Islam adalah lembaga perkawinan Termasuk sunah Nabi yang sering didengung-dengungkan tiap khotbah nikah Kenyataannya tidak setiap orang beruntung mendapatkan pasangannya Ya itu sih hak azasi kaum minoritas, sebagian ada yang menjadi gay malah Menurut saya hikmah lembaga perkawinan yang utama adalah Penciptaan masyarakat yang beradab dan keterjaminan regenerasi Jadi meskipun sebagian orang menganut faham tak kawin Sepahit apapun perkawinan itu, apalagi kalau manis Saya akan tetap mempromosikannya Yu kawin yu... samudjo - Original Message - From: Nur Rochman [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 27, 2005 2:33 PM Subject: RE: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Sekarang bung Nizami mulai jadi tukang ramal ya :) Hormatilah pilihan orang, nggak perlu dipolitisir dan dikhawatirkan atau diagamasirkan... Silahkan anda yang mau nikah muda, nikah tua, yang mau poligami, yang pilih poliandri bahkan yang pilih ndak menikah juga tidak apa-apa, seperti kata ayu utami diradio 68H Setiap orang bebas memilih pilihannya masing-masing regards, Oman -Original Message- From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of A Nizami Sent: Wednesday, April 27, 2005 2:31 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Nanti 30 tahun lagi ketika Ayu melihat kakek nenek bertemu dgn anak2 dan cucu mereka, dia akan menulis: KENAPA SAYA DULU TIDAK KAWIN??? DISCLAIMER: The information contained in this communication is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential, legally privileged information or otherwise protected by law from disclosure and is intended solely for the use of the addressee. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. Unless otherwise specifically stated by the sender, any documents or views presented are solely those of the sender and do not constitute official documents or views of PT Apexindo Pratama Duta Tbk. If you received this email in error, please immediately notify the sender or our email administrator at [EMAIL PROTECTED] and delete it from your system. Thank you. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- What would our lives be like without music, dance, and theater? Donate or volunteer in the arts today at Network for Good! http://us.click.yahoo.com/MCfFmA/SOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami
Mau tanya ke Mbak Carla : Kalau pernikahan adalah ibadah, kenapa ya pastor, uskup, dan sebagainya malah tidak menikah?Bukannya mereka yang harus mencontohnkan ke umatnya? Salam - Original Message - From: Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 27, 2005 3:31 PM Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami sebenarnya orang yang skeptis, apatis-realistis terhadap pernikahan sebenarnya adalah orang yang memandang suatu pernikahan sebagai sesuatu yang realistis, mungkin berada dalam utopia-state..:))..tapi sebenarnya marriage is the battle of life..to keep and maintain marriage is a lesson and struggle for life..kebanyakan orang gak bisa menerima realita itu..ditambah dengan makin menurunya integritas pria dan semakin banyka wanita menutup diri dari hubungan dengan pria karena takut terluka...anyway.. pernikahan adalah ibadah.., it's one of the tools to worship God...kebahagiaan bukan tujuan pernikahan, karena kebahagiaan adalah keputusan, tapi tujuan pernikahan adalah kemuliaan hati, kemuliaan pikiran, dan kemuliaan iman.., karena pria dan wanita diciptakan to complete each other.., not against or worse destroy each other..., like it or not..menjadi seorang wanita yang sempurna adalah saat wanita complete men's destiny..., adanya perombakan struktur sosial membuat banyak wanita memilih untuk tidak menikah..karena pada dasarnya they dont have a guts to do it...or maybe mereka jadi paranoid utk sesuatu yang mereka belum ngalamin sendiri.., or maybe they just cowards.. sebenarnya memutuskan untuk menikah adalah sesuatu yang paling berani, paling berharga, dan paling penting dalam kehidupan seorang wanita..if she passed the test..she will be rewarded with not only men of her life but more over she could discover her self..as a human being as as a women... [EMAIL PROTECTED] Sent by: To: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED]cc: ups.com Subject: Re: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami 04/27/2005 03:01 PM Please respond to ppiindia terlalu banyak alasan, padahal alasan yang gampang just tell them that .. belum ketemu jodoh ... its enough ... terlalu banyak orang yang harus dipersalahkan .. bayang kan daftar pesakitan dibawah ini ... :p * Jeremy Thomas * Cinderela * Putri Salju * Putri Tidur * Prety Women * Malaikat * Negara liberal * Imaniar * Ayu Azhari * Raise the red lentern * Roma Irama * Rika Rahim * Veronika * Gus Dur * Hamzah Haz * bibi, * Guru * dan lain-lain cuma yang sangat berkesan bahwa ayu utami mendukung perselingkuhan karena ingin bebas dari jeratan hukum .. bebas .. gitu loh .. dan ternyata masalahnya nggak umum, cuma masalah pribadi so saya pikir ayu utama ini belum berkonsultasi dengan psichyatirst ... :) tapi itulah pilihannya salam ... Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED]To: ppiindia@yahoogroups.com ial.co.id cc: Sent by:Subject: [ppiindia] 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami ppiindia@yahoogroups.com 27/04/2005 14:01 Please respond to ppiindia 10 + 1 Alasan untuk Tidak Kawin by Ayu Utami Inilah sebelas alasan kenapa tidak menikah adalah sikap politik saya, dan karenanya saya tidak layak diundang oleh Jeremy Thomas sebagai tamunya dalam Love Life 1 Memangnya harus menikah? 2 Tidak merasa perlu 3 Tidak peduli 4 Amat peduli. Jika di satu sisi saya mudah dianggap tidak peduli pada nilai yang dipercaya ibu saya, di sisi lain saya sesungguhnya amat peduli.Awalnya sederhana saja. Sejak kecil saya melihat masyarakat mengagungkan pernikahan. Ironisnya, dongeng Cinderella, Putri Salju, Putri Tidur, Pretty Woman tamat pada upacara, tukar cincin, dentang lonceng, atau ciuman di balkon. Artinya, tidak ada dongeng tentang perkawinan itu sendiri. Sesungguhnya pada titik dongeng berhenti, seorang enak diperkenalkan pada yang realistis. Yang tidak diceritakan itu. Yaitu, bahwa pernikahan tidak ideal. Selain kasih sayang, juga ada kebosanan, penyelewengan, pemukulan. Tetapi itu tabu dibicarakan. Sebaliknya, masyarakat mereproduksi terus nilai yang mengagungkan pernikahan. Mereka menempatkan jodoh sebagai titik nadir sejajar dengan kelahiran dan kematian. Suatu proses yang wajib dilalui manusia. Seolah-olah alamiah, bahkan kodrati. Barangkali percintaan memang