Catatan Seorang Klayaban:
MUNIR MATI DIRACUN?! NRC Handelsblad (the Netherlands) 11.11.2004 menyiarkan berita tentang kematian Munir antara lain sebagai berikut [lengkapnya lihat Lampiran]. "Indonesische activist vergiftigd Door onze correspondent Dirk Vlasblom (Translation from Dutch by INFID European Liaison Office) JAKARTA, 11 NOV. "The Indonesian human rights activist Munir appears to have been poisoned during his flight from Jakarta to Amsterdan. When he arrived in Schiphol on a plane of Garuda Airline after a stopover in Singapore he was dead. He was 38 years of age. In the course of the autopsy conducted by the Dutch Forensic Institute (NFI) a fatal dose of arsenic was discovered. This was disclosed by well informed sources in the Indonesian Foreign office. Today the director general for Europe and America in the Foreign office received the NFI-report from the Dutch diplomats. The Dutch Foreign Office is of the opinion that a further criminal investigation is justified and conveyed this opinion to the government in Jakarta. The government in Jakarta is taking the matter very serious. The Minister of Foreign Affairs Hassan Wirajuda has informed the President Susilo Bambang Yudhoyono personally". Berita NRC Handelsblad ini tentu bukanlah ditulis dan disiarkan secara serampangan tanpa dasar.Apalagi NRC Handelsblad juga menulis bahwa: "The Dutch Foreign Office is of the opinion that a further criminal investigation is justified and conveyed this opinion to the government in Jakarta. The government in Jakarta is taking the matter very serious. The Minister of Foreign Affairs Hassan Wirajuda has informed the President Susilo Bambang Yudhoyono personally". Betapapun demikian, aku masih mencadangkan ruangan untuk kekeliruan berita sangat serius ini, walaupun secara jurnalistik dan bagi wartawan profesional menulis berita serius begini pertama-tama bukankalah untuk mencari sensasi murahan tapi demi tegaknya kebenaran. Berita bahwa kematian Munir sangat tidak wajar, memang sudah lama kudengar tapi adanya berita yang disiarkan secara terbuka dari NRC Handelslad ini membebaskan wasangka ke ruang luas untuk tidak lagi dipelihara dengan kehati-hatian wasangka. Meracun Munir hingga meninggal adalah suatu tindak kriminal yang patut digugat dan diusut hingga tuntas oleh pemerintah SBY-Kalla jika SBY-Kalla tidak ingin menjadi Orba II dan benar setia kepada Republik dan Indonesia dengan nilai-nilai kandungan pada dua kata benda ini. Mengusut tidaknya soal peracunan Munir sampai meninggal, menyangkut orientasi pemerintahan dan kredibilitas SBY-Kalla di mata internasional. Juga menyangkut watak militerisme dan otoritarinisme tidaknya pemerintahan SBY-Kalla. Berani atau tidak , sanggup atau tidak SBY menjadi militer yang berpikiran cerah atau tetap menjadi seorang militer yang militeris, sanggup atau tidak SBY menjadi seorang Indonesia dan republiken. Penuntasan soal kematian Munir kukira menyangkut soal lebih luas dari masalah Munir sebagai seorang warga negara Repbulik dan seorang Indonesia yang berjuang untuk memanusiawikan manusia, masyarakat dan kehidupan di Indonesia. SBY-Kalla dan para pendukungnya , terutama kaum militerisme patut tahu bahwa syarat untuk menentang militerisme sekarang jauh lebih baik dari pada keadaan pada masa saat Jendral Soeharto naik ke panggung kekuasaan. Masalah kembali tidaknya militerisme di Indonesia bukan masalah kata sifat frustrasi seperti yang dikatakan oleh sementara orang tapi menyangkut masalah prinsip dan haridepan bangsa negeri dan negara. Membatasi masalah besar ini pada soal frustrasi indkividual adalah suatu kedunguan besar dari seorang yang otaknya penuh daki karena kenyamanan di menara gading dan haus darah serta masih belum puas dengan menghirup darah orang sebangsa sehingga tidak lagi bisa memilh-milahkanb soal. Tidak lagi punya kemampuan membedakan yang benar dan tidak benar, adil dan tidak adil. Meracun Munir hingga meninggal adalah suatu sikap terhadap oposisi,sikap terhadap kebenaran serta eadilan.Sikap terhadap bhinneka tunggal ika. Sikap terhadap Indonesia dan Republik.Meracuni Munir hingga meninggal adalah ujud dari usaha mempertahankan "la penseé unique" [azas tunggal] yang anti Indonesia dan anti Republik.Karena itu sekali lagi, pada tempatnya jika pemerintah SBY-Kalla menuntaskan pengusutan masalah kematian Munir sebab dari sini SBY-Kalla menunjukkan apa-siapa diri mereka. Sedangkan para pengikutnya hanyalah embel-embel di Indonesia, negeri yang memang dipenuhi manusia embel-embel:menjilat ke atas, menindas ke bawah, ujud dari pola pikir dan mentalitas budakisme, suka cari selamat diri. Paris, Nopember 2004. -------------------- JJ.KUSNI Lampiran: ---- Original Message ----- From: Watch Indonesia! To: Indonesia-Damai ; islam_liberal ; Jurnalisme ; Koran Sastra ; kuasa_rakyatmiskin ; Mediacare ; Musyawarah Burung ; nasional-list ; Pantau Komunitas Sent: Thursday, November 11, 2004 6:09 PM Subject: [koran-sastra] Breaking news: Munir poisoned Breaking news: Munir poisoned NRC Handelsblad (the Netherlands) 11.11.2004 Indonesische activist vergiftigd Door onze correspondent Dirk Vlasblom (Translation from Dutch by INFID European Liaison Office) JAKARTA, 11 NOV. "The Indonesian human rights activist Munir appears to have been poisoned during his flight from Jakarta to Amsterdan. When he arrived in Schiphol on a plane of Garuda Airline after a stopover in Singapore he was dead. He was 38 years of age. In the course of the autopsy conducted by the Dutch Forensic Institute (NFI) a fatal dose of arsenic was discovered. This was disclosed by well informed sources in the Indonesian Foreign office. Today the director general for Europe and America in the Foreign office received the NFI-report from the Dutch diplomats. The diplomats also conveyed the request of Den Haag to inform Munir's family as soon as possible. This afternoon Munir's widow, Suciwati, had not been approached yet. The Dutch Foreign Office is of the opinion that a further criminal investigation is justified and conveyed this opinion to the government in Jakarta. The government in Jakarta is taking the matter very serious. The Minister of Foreign Affairs Hassan Wirajuda has informed the President Susilo Bambang Yudhoyono personally. In the meantime between the death of Munir and the handing-over of the NFI-report, the president and the cabinet had changed. The new attorney-general, Abdul Rahman Saleh, is considered to be incorruptible and vigorous. This will improve the chances for a criminal investigation. During the Suharto era Munir led various organisations for the defence of human rights. He was known to be very brave. He never shied away from confrontations with the Armed Forces. On invitation of the Dutch aid organisation ICCO Munir planned to attend courses at the University of Utrecht. Dr. Klaus H. Schreiner INFID European Liaison Office Vlasfabriekstraat 11 * B-1060 Brussels Tel. + 32-2-5361951 * Fax. +32-2-5361906 www.infid.be * www.infid.org [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/