--- iming <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> mengacaukan situasi ! Coba lihat BUMN kita ?
> Bandingkan dengan CEO BUMN kita dengan CEO BUMN
> singapura. Dijamin deh CEO kita kalah pandai dalam
> kualitas corporate governance-nya ! 

Sebagaimana bung Ambon tekankan, harus dibedakan
antara ownership (kepemilikan) dgn management
(kepengurusan).

BUMN Singapura bisa untung, sementara swasta kita
banyak yang bangkrut atau bikin rugi negara.

> Nach privatisasi
> bertujuan supaya resiko aset dan pengelolaan berada
> pada swasta. bukan lagi pada pemerintah! Kalau PLN
> rugi, bukankah paling banter CEO-nya diganti, bukan
> kerugian uang trilyunan nya yang diganti !
> Bagaimanapun swasta pasti mau bekerja keras dan
> banting tulang untuk menekan kerugian. Maklum kalau
> uang sendiri, kita lebih suka bekerja keras untuk
> mencegah kerugian, daripada ngurusin uang orang
> lain, apalagi uang negara. 

Apa iya begitu?
Bukankah bank2 swasta kita banyak yang rugi sehingga
pemerintah harus memberi bantuan senilai Rp 600
trilyun lewat KLBI dan BLBI?

Bukankah perusahaan swasta kita banyak yang kreditnya
macet sehingga negara/rakyat yang menanggungnya?

Ini adalah realita sejarah yang baru saja terjadi dan
kita belum melupakannya.

Selain itu, jika Listrik atau PAM dikelola swasta,
jika rugi, ya tinggal naikan tarif saja seperti yang
sudah2. Rakyat mau apa? Tidak mungkin kan karena
perusahaan PLN atau PAM bangkrut, rakyat akhirnya
tidak bisa menikmati listrik atau air? Buktinya, sejak
dibeli oleh Thames dan Lyonnaise, PAM DKI sudah 5 kali
lebih naik tarifnya, sementara kualitasnya masih
begitu-begitu saja.

Selama perusahaan swasta tsb tidak mengelola produk
yang vital dan dikonsumsi rakyat banyak tidak masalah.
Tapi ketika yang dikelola itu adalah barang yang vital
dan dikonsumsi rakyat banyak seperti air dan listrik,
itu sangat berbahaya.

Swasta akan mengambil keuntungan yang sebesar2nya.
Rakyat yang harus menanggungnya dengan tarif yang
tinggi.

PAM sudah diprivatisasi, hasilnya tarif mahal.
Perguruan Tinggi Negeri dalam proses privatisasi,
hasilnya: biaya pendidikan jadi tidak terjangkau oleh
rakyat kecil...

Itu adalah kenyataan.

> Cara untuk mengusir CEO
> BUMN kita yang gak becus, dan cara memecat birokrat
> kita yang gak amanah dari kekuasaan, adalah dengan
> (i) privatisasi melalui proses kompetisi (ii)
> demokratisasi yang mensyaratkan pemilihan umum yang
> kompetitif, sehingga lebih tidak revolusioner, tidak
> menciptakan kerusuhan sosial.  Jadi privatisasi
> adalah mekanisme pasar yang demokratis, yang akan
> berujung pada perbaikan kualitas public dan
> corporate governance ! ingat !!! 4 pilar corporate

Kemudian diganti dgn CEO swasta yang tidak becus?
Ketika BUMN merugi, CEO-nya bisa diganti. Jika
ternyata pemerintah tidak mau mengganti dgn CEO yang
lebih baik, rakyat bisa mengganti pemerintah melalui
Pemilu.

Nah, kalau swasta yang pegang PLN dan PAM, ketika
perusahaan swasta itu tidak beres, bagaimana rakyat
menggantinya?


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke