Ini memang aneh.

Pada saat pemerintah mengambil kebijakan menaikan
harga BBM, maka tarif transportasi serta harga2 barang
lainnya akan naik. Begitu pula tarif listrik, PAM, dan
lainnya akan menyusul.

Pemerintah "tanpa sadar" menciptakan sendiri inflasi
tsb.

Lalu untuk mengurangi laju inflasi yang diciptakannya,
pemerintah menaikan bunga SBI dari 6,5% jadi 8%.
Artinya defisit APBN akan bertambah karena pemerintah
harus membayar lebih banyak ke pemegang SBI dan SUN
dari sekitar Rp 60 trilyun jadi Rp 78 trilyun per
tahun. Artinya, uang yang seharusnya bisa dipakai
untuk mensejahterakan rakyat, jadi digunakan untuk
menambah penghasilan para pemegang uang yang cuma
duduk-duduk saja. "Subsidi" BBM untuk rakyat kecil
dicabut, kemudian dialilhkan jadi subsidi bunga "SBI"
bagi pemilik uang.

Dengan menaikan bunga SBI, rupiah menguat sejenak,
tapi karena dalam 1 tahun pemerintah harus
mengembalikan uang plus 8% bunga, jumlah rupiah
bertambah. Ini kembali akan menimbulkan inflasi.

Rupiah yang sebelum kenaikan harga BBM hanya sekitar
Rp 9400 per dollar, sekarang sudah Rp 9.500. Jika
harga barang terus naik, maka bukan mustahil pada
akhir 2005 rupiah jadi Rp 10.000 bahkan Rp 11.000 per
dollar. Apalagi pasar uang kita begitu bebas dimainkan
oleh spekulan valas. Artinya, dengan jatuhnya nilai
rupiah, "subsidi" BBM naik lagi. Kemudian pemerintah,
jika menuruti kebijakan ekonom neoliberalis, harus
menaikan harga BBM kembali untuk menghapus subsidi
BBM.

Sekilas dgn menaikan suku bunga SBI pemerintah bisa
memoles rupiah menjadi "kuat." Secara "makro" memang
manis rupiah menguat. Tapi secara real, karena para
Bankir lebih senang menyimpan uangnya di SBI, maka
kredit modal untuk sektor real bunganya akan naik
serta sulit didapat. 

Wal hasil, pembangunan perusahaan2 baru akan mandeg
karena ketiadaan modal, atau perusahaan2 yang nyaris
bangkrut akan bangkrut karena tidak ada pinjaman
kredit. Pengangguran merajalela.

Jadi antara "Makro" dengan "Mikro" ternyata tidak
seiring sejalan.

Sudah saatnya pemerintah mulai melakukan efisiensi.
Rasionalisasi gaji dan fasilitas pejabat, pangkas
anggaran yang tidak perlu, serta hukum mati para
koruptor.

Buka lapangan kerja dengan mengelola SDA kita
semaksimal mungkin. Berikan lahan2 pertanian dan
perkebunan kepada rakyat. Bangun pasar rakyat agar
ekonomi rakyat bisa berkembang.

Buang mental ingin cepat kaya sendiri. Ganti dengan
mensejahterakan rakyat terlebih dulu, dan turut
sejahtera bersama rakyat.

--- Sang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> MASIH ADAKAH SOLUSI BAGI EKONOMI KITA?
> 
> 
> BI berencana menaikkan tingkat suku bunga ( SBI)dari
> 6,5% jadi 8% . 
> Tujuannya jelas yaitu menarik dana dari masyarakat
> maupun investor… 
> Sebab obligasi dan surat utang yg diluncurkan BI
> sebelumnya kurang 
> menarik minat dan dikhawatirkan rupiah makin melemah
> terhadap dollar 
> dan nantinya berimbas pada downnya kondisi makro
> ekonomi dan bisa 
> bergerak kearah krisis Ekonomi seperti yg dialami
> Argentina di tahun 
> 2002. demikian kata analis Ekonomi menakut-nakuti…
> 
> Sekarang saja rupiah cenderung terdevaluasi atas
> dollar akibat 
> kekhawatiran pasar terhadap instabilitas politik
> dalam negeri  oleh 
> maraknya aksi tolak kenaikan BBM dan inflasi sebagai
> imbas naiknya 
> BBM.  Diperkirakan rupiah akan menembus Rp 9500 per
> 1 dollar dan 
> rencana menekan inflasi ( kenaikan harga )bisa
> berantakan.
> 
> Intervensi berkala akan dilakukan BI dan efeknya
> jika rupiah tidak 
> dapat ditahan maka  bisa menjadikan anggaran
> pemerintah menjadi 
> devisit dan kebijakan kompensasi BBM sekaligus
> rencana subsidi 
> rakyat buat pendidikan, kesehatan maupun raskin(
> beras buat rakyat 
> miskin) bisa-bisa jadi tidak terlaksana.. rupiah yg
> jatuh akan 
> menguras devisa Negara dan kebijakan pemerintah
> menaikkan harga BBM 
> bisa berakibat fatal yaitu keruntuhan makro Ekonomi
> disektor 
> finansial sebagaimana tahun 1997 lalu.
> 
> Salah satu sebab terdevaluasinya rupiah adalah
> naiknya suku bunga 
> bank sentral America sebagai upaya pemerintahan Bush
> untuk menekan 
> laju inflasi America. Bank sentral AS menaikkan suku
> bunga menjadi 
> 2, 75 % dan merupakan yg ke tujuh kalinya sejak
> pertengahan tahun 
> lalu.. ..ini akan makin membotakkan kepala Alan
> Greenspan si Gub the 
> Fed…
> 
>  Diprediksikan dollar akan melemah baik terhadap Yen
> maupun Euro 
> dimasa mendatang sebagai akibat dari kebijakan
> agresif Bush di Timur 
> Tengah yg main gempur aja, sedang dia mengentuti PBB
> selaku badan 
> Legal Dunia, yg mana hal ini mengkhawatirkan pasar
> ttg gejolak harga 
> minyak mentah dunia yg sekarang saja telah bergerak
> ke level 57 $ 
> dollar per Barrel. 
> 
> Hal ini memicu devisit anggaran pemerintah America
> baik oleh biaya 
> perang di Irak dan Afghanistan yg diluar perkiraan,
> maupun 
> pengeluaran Domestik America terhadap minyak ,
> sedang utang 
> pemerintahan federal America telah mencapai 7
> trilyun $ dollar dan 
> dikhawatirkan tidak dapat dibayar dan bisa-bisa
> berujung kolapsnya 
> Ekonomi makro America dan keruntuhan Ekonomi
> global.. 
> 
> Maka rupiah jadi kurang menarik dimata pelaku pasar
> dan cenderung 
> memegang dollar America akibat naiknya tingkat suku
> bunga bank 
> Sentral si paman Sam. Dan imbas dari hal ini adalah
> turunnya 
> cadangan devisa negara oleh upaya BI menginterfensi
> pasar guna 
> menstabilkan rupiah…. 
> 
> program yg semula bertujuan selaku subsidi silang
> dari subsidi BBM 
> ke subsidi bagi rakyat miskin berkemungkinan  jadi
> terbengkalai. Hal 
> ini terbukti dari perkataan Dirut Perum bulog
> Widjanarko Puspoyo 29 
> maret lalu  yg mengatakan bahwa Raskin buat rakyat
> miskin akan 
> berkurang dari 2, 2 juta Ton thn 2004  menjadi hanya
> 2 juta ton 
> tahun 2005 ini.  Artinya slogan subsidi beras adalah
> slogan Politik 
> belaka tanpa implementasi… IRONI!!!
> 
> Ditekankan pula pemerintah lewat dirjen pajak
> berencana menaikkan 
> target pajak sebesar 319,4 trilyun tahun ini dgn
> rencana kenaikan 
> 21,6 trilyun yang berarti hal ini akan makin
> membebani rakyat. 
> Artinya rakyat akan dikejar-kejar  petugas pajak
> demi pencapaian 
> target tahunan untuk penyehatan anggaran berjalan(
> cash flow)… waduh!
> 
> Dikabarkan juga PLN selaku badan energi akan
> merencanakan kenaikan 
> tarif dasar listrik sebesar 7 %, dan hanya menunggu
> momentum yg 
> tepat.. hal ini adalah konsekwensi dari kebutuhan
> PLN akan pasokan 
> minyak bagi produksi listrik , demikian dirjen
> Listrik dan 
> Pemanfaatan Energi, Yogo pratomo..  efek domino
> jadinya ke PLN juga..
> 
> Kombinasi dari naiknya BBM, kenaikan bahan pokok (
> inflasi) , 
> kenaikan pajak, kenaikan tarif listrik, turunnya
> nilai 
> rupiah ,devisit anggaran pemerintah, minimnya
> investasi dan lemahnya 
> daya beli masyarakat, terhentinya pabrik dan naiknya
> level emosi 
> rakyat dst, maka kemungkinan besar krisis tahap ke 2
> akan terpampang 
> dihadapan kita dimasa mendatang. Tingkat kepercayaan
> rakyat pada 
> pemerintah akan turun dan bisa-bisa berujung
> pemecatan( impeachment) 
> atas pemerintahan yg sekarang sekaligus chaos dgn
> deraian air mata.. 
> itulah resiko politik dari kenaikan harga BBM…..
> fatal!!!
> 
> Adakah kemungkinan BBM akan turun dihari-hari
> mendatang?
> 
> Kita tidak melihat hal ini, sebab Timur tengah
> selaku sentra 
> produsen Minyak terus bergolak, dan Condolessa Rice
> si hitam manis 
> Menlu AS mengatakan stabilitas keamanan di Timur
> tengah 
> berkemungkinan memburuk. Aksi perang gerilya yg
> dilancarkan pejuang 
> Milisi Irak dan afghanistan makin gencar dan pasokan
> minyak dari 
> wilayah teritorial ini berkemungkinan akan tersendat
> sedang Iran ada 
> kemungkinan terkena embargo Ekonomi tersebab program
> Nuklir Iran yg 
> implikasinya adalah terbatasnya pasokan minyak dari
> negeri para 
> Mullah ini.. 
> 
> Dan Ironinya OPEC  selaku produsen minyak tidak
> punya capability 
> untuk menentukan harga kecuali selaku produsen saja,
> terbukti dari 
> naiknya produksi minyak mentah dunia dari 27 juta
> barrel ke 28 juta 
> 
=== message truncated ===


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org


        
                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Mail - You care about security. So do we. 
http://promotions.yahoo.com/new_mail


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke