Negara Islam bukan Utopia - Re: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
Dari website BBC dikatakan Utopia adalah tempat atau negara khayalan di mana semuanya sempurna dan mustahil dicapai: == Utopia: (you-toh-pia) (noun) an imaginary place or state of things where everything is perfect == Tapi sejarah telah mencatat bahwa Negara Islam sudah berdiri selama 14 abad (bandingkan dgn negara kita yang cuma baru 60 tahun) dengan berbagai hasil yang terbukti hingga sekarang (contohnya angka Arab yang kita pakai). Jadi negara Islam itu bukan mimpi. Tapi sudah pernah ada, dan insya Allah akan ada lagi. Boleh dong kita kepingin negara Islam, ketimbang negara saat ini yang hanya bisa memberikan kemiskinan dan penderitaan...:) --- Samudjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya setuju dengan Pak Boy, Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha melepaskan diri dari dominasi bangsa lain kalo kita puas dengan NKRI final seperti ini hanya akan mengokohkan posisi kita sebagai republik TKW dan koruptor Dari dahulu Indonesia terus menerus dipengaruhi oleh bangsa lain karena berbagai alasan terutama karena tidak adanya halangan geografis yang mencegah pengaruh tersebut sehingga budaya korupsi memang benar-benar sudah berurat berakar. Khilafah Islam mungkin bisa berhasil apabila masing-masing anggotanya sudah bisa independent berdiri sendiri, lalu sedikit demi sedikit tataniaga dan tatanegara nya diatur contohnya EEC. Kalau yang dipersatukan itu negara-negara bobrok hanya akan berakhir seperti blok eropa timur tempo hari Maka yang harus jadi prioritas kita sekarang, bagaimana sesegera mungkin mengentaskan Indonesia dari dominasi bangsa asing dengan penegakan hukum dan mempromosikan hidup sederhana. Khilafah Islam ? Memang sedikit utopis, cuma sedih amat kalo sekedar mimpi aja sudah dilarang, Wassalam, samudjo - Original Message - From: . Pradana Boy Ztf [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 05, 2005 2:17 PM Subject: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam Dear all, Tidak ada yang bisa diharapkan dari Khilafah Islamiyah. Inilah salah satu jawaban kenapa umat Islam sulit berjaya kembali. Karena terlalu suka menengok masa lalu dan memikirkan sesuatu yang utopis. -- - Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam Oleh: Pradana Boy ZTF*) PROLIFERASI gerakan Islam berideologi kanan di Indonesia beberapa tahun belakangan ini, telah membuka kembali perdebatan tentang khilafah Islam. Ini terjadi karena Hizbut Tahrir, salah satu eksponen gerakan Islam ideologis di Indonesia, mengusung gagasan tentang perlunya kembali kepada sistem khilafah sebagai solusi dari semua problem yang dihadapi oleh bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Tulisan ini bermaksud mengkaji utopisme dan irasionalitas adopsi sistem khilafah Islam dalam konteks modernitas. Irasionalitas mengadopsi sistem khilafah dalam konteks masa kini sebenarnya juga bisa diidentifikasi melalui pelacakan social setting and social structure suatu masyarakat tertentu. Kajian mendalam tentang sejarah pembentukan dan evolusi bentuk pemerintahan di negara-negara Arab yang dilakukan oleh Nazih al-Ayubi (1995) dalam Overstating Arab States bisa dijadikan sebagai salah satu contoh. Al-Ayubi menggunakan kerangka teori Marxisme tentang mode of production untuk menganalisis evolusi sistem kenegaraan di dunia Arab. Apa yang terjadi kemudian adalah kegagalan menggunakan kerangka teori ini untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di Arab. Kerangka teori Marxisme mengidentifikasi bahwa suprastuktur negara sangat ditentukan oleh basis masyarakat. Oleh Marx, basis itu tidak lain adalah mode of production dan relasi antarpara pemilik sarana-sarana produksi itu. Sementara dalam masyarakat Barat di mana Marx menelurkan gagasannya, sarana produksi lebih bersifat modern, dalam masyarakat Arab pra-Islam, mode of production seperti yang diandaikan oleh Marx itu tidaklah ada. Yang berlangsung adalah apa yang disebut dengan Asiatic mode of production di mana pemilik unsur-unsur produksi adalah tribe (suku), dan tidak lain yang dimiliki adalah tanah. Sehingga penguasaan unsur produksi sebenarnya ditentukan oleh pemilikan tanah. Tetapi dalam hal bahwa basis menentukan suprastruktur, pendekatan Marxian bisa diterapkan di sini. Karena dominasi pemilikan tanah ada di tangan suku, maka proses penentuan suprastruktur negara sangat ditentukan oleh ikatan-ikatan primordial yang kemudian dikenal melalui teori Ibn Khaldun sebagai ashabiyyah. Dalam konteks inilah, Ibn Khaldun kemudian mengintrodusir gagasan bahwa satu-satunya jalan untuk mengontrol negara adalah dengan peperangan, sehingga terjadilah pergeseran dari Asiatic mode of production kepada tributary atau military atau conquest mode of production. Maka lahirnya imperium Islam, sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari mode ini.
Negara Islam bukan Utopia - Re: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: -Dari website BBC dikatakan Utopia adalah tempat atau negara khayalan di mana semuanya sempurna dan mustahil dicapai: == Utopia: (you-toh-pia) (noun) an imaginary place or state of things where everything is perfect == DH: Mas, kalau mau tahu tepat apa yang dimaksud dengan Utopia, bacalah buku Thomas Morus: De optimo statu rei publicae deque nova insula Utopia (1516) (Mengenai konstitusi negara terbaik dan pulau baru Utopia). Utopis menjadi kata bersayap, artinya, suatu impian yang takkan terwujud. = Tapi sejarah telah mencatat bahwa Negara Islam sudah berdiri selama 14 abad (bandingkan dgn negara kita yang cuma baru 60 tahun) dengan berbagai hasil yang terbukti hingga sekarang (contohnya angka Arab yang kita pakai). DH: Sekali lagi mas. Yang namanya Negara Islam yang berdiri 14 abad itu tak pernah ada. Negara adalah suatu entity politis yang mempunyai wilayah tertentu, tapal batas tertentu, dan identitas kenegaraan tertentu, dengan masa waktu yang kontinue. Misalnya, dalam kurun waktu diabad XVI ada kerajaan kerajaan Islam di perairan kita: Selatan Malakaka, Laut Jawa, dll. Dari Pasai diujung Aceh, Melakka dipantai barat Semenanjung Malayu, kesultanan kesultanan Islam di Pantura, sampai ke laut Malukku. Tapi jangan katakan, ada negara Islam yang terbentang dari pasai sampai perairan Malukku. Lha wong antara banten, Cirebon, demak dll tak ada urusan kok. = -Jadi negara Islam itu bukan mimpi. Tapi sudah pernah ada, dan insya Allah akan ada lagi. DH: Mimpi sih tidak, tapi sebagian juga nightmare lho mas! Bukan sepenuhnya impian indah. Dan tidak dalam bentuk negara yang mas sebut sebut itu lho. Negara negara Islam mini di Nusantara yang menggantikan Majapahit raya yang satu itu, tidak saja lemah, penuh intrigue dan tangan berlumuran darah, juga menyiapkan kedatangan kolonialisme dengan gebuk2an antar keluarga. Salam sejarah Danardono Yahoo! Groups Sponsor ~-- Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/