Negara Islam bukan Utopia - Re: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam

2005-04-05 Terurut Topik A Nizami

Dari website BBC dikatakan Utopia adalah tempat atau
negara khayalan di mana semuanya sempurna dan mustahil
dicapai:
==
Utopia: (you-toh-pia) (noun) an imaginary place or
state of things where everything is perfect

==

Tapi sejarah telah mencatat bahwa Negara Islam sudah
berdiri selama 14 abad (bandingkan dgn negara kita
yang cuma baru 60 tahun) dengan berbagai hasil yang
terbukti hingga sekarang (contohnya angka Arab yang
kita pakai).

Jadi negara Islam itu bukan mimpi. Tapi sudah pernah
ada, dan insya Allah akan ada lagi.

Boleh dong kita kepingin negara Islam, ketimbang
negara saat ini yang hanya bisa memberikan kemiskinan
dan penderitaan...:)


--- Samudjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebenarnya setuju dengan Pak Boy,
 Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha melepaskan
 diri dari dominasi bangsa
 lain
 kalo kita puas dengan NKRI final seperti ini hanya
 akan mengokohkan posisi
 kita sebagai republik TKW dan koruptor
 Dari dahulu Indonesia terus menerus dipengaruhi oleh
 bangsa lain karena
 berbagai alasan terutama karena tidak adanya
 halangan geografis yang
 mencegah pengaruh tersebut sehingga budaya korupsi
 memang benar-benar sudah
 berurat berakar.
 Khilafah Islam mungkin bisa berhasil apabila
 masing-masing anggotanya sudah
 bisa independent berdiri sendiri, lalu sedikit demi
 sedikit tataniaga dan
 tatanegara nya diatur contohnya EEC.
 Kalau yang dipersatukan itu negara-negara bobrok
 hanya akan berakhir seperti
 blok eropa timur tempo hari
 Maka yang harus jadi prioritas kita sekarang,
 bagaimana sesegera mungkin
 mengentaskan Indonesia dari dominasi bangsa asing
 dengan penegakan hukum dan
 mempromosikan hidup sederhana.
 Khilafah Islam ? Memang sedikit utopis, cuma sedih
 amat kalo sekedar mimpi
 aja sudah dilarang,
 Wassalam,
 samudjo
 - Original Message -
 From: . Pradana Boy Ztf [EMAIL PROTECTED]
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, April 05, 2005 2:17 PM
 Subject: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas
 Khilafah Islam
 
 
 
  Dear all,
 
  Tidak ada yang bisa diharapkan dari Khilafah
 Islamiyah. Inilah salah satu
  jawaban kenapa umat Islam sulit berjaya kembali.
 Karena terlalu suka
  menengok masa lalu dan memikirkan sesuatu yang
 utopis.
 

--
 -
 
  Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam
  Oleh: Pradana Boy ZTF*)
 
  PROLIFERASI gerakan Islam berideologi kanan di
 Indonesia beberapa tahun
  belakangan ini, telah membuka kembali perdebatan
 tentang khilafah Islam.
  Ini terjadi karena Hizbut Tahrir, salah satu
 eksponen gerakan Islam
  ideologis di Indonesia, mengusung gagasan tentang
 perlunya kembali kepada
  sistem khilafah sebagai solusi dari semua problem
 yang dihadapi oleh
  bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia.
 Tulisan ini bermaksud mengkaji
  utopisme dan irasionalitas adopsi sistem khilafah
 Islam dalam konteks
  modernitas.
 
  Irasionalitas mengadopsi sistem khilafah dalam
 konteks masa kini
  sebenarnya juga bisa diidentifikasi melalui
 pelacakan social setting and
  social structure suatu masyarakat tertentu. Kajian
 mendalam tentang
  sejarah pembentukan dan evolusi bentuk
 pemerintahan di negara-negara Arab
  yang dilakukan oleh Nazih al-Ayubi (1995) dalam
 Overstating Arab States
  bisa dijadikan sebagai salah satu contoh. Al-Ayubi
 menggunakan kerangka
  teori Marxisme tentang mode of production untuk
 menganalisis evolusi
  sistem kenegaraan di dunia Arab. Apa yang terjadi
 kemudian adalah
  kegagalan menggunakan kerangka teori ini untuk
 menjelaskan fenomena yang
  terjadi di Arab. Kerangka teori Marxisme
 mengidentifikasi bahwa
  suprastuktur negara sangat ditentukan oleh basis
 masyarakat. Oleh Marx,
  basis itu tidak lain adalah mode of production dan
 relasi antarpara
  pemilik sarana-sarana produksi itu.
 
  Sementara dalam masyarakat Barat di mana Marx
 menelurkan gagasannya,
  sarana produksi lebih bersifat modern, dalam
 masyarakat Arab pra-Islam,
  mode of production seperti yang diandaikan oleh
 Marx itu tidaklah ada.
  Yang berlangsung adalah apa yang disebut dengan
 Asiatic mode of production
  di mana pemilik unsur-unsur produksi adalah tribe
 (suku), dan tidak lain
  yang dimiliki adalah tanah. Sehingga penguasaan
 unsur produksi sebenarnya
  ditentukan oleh pemilikan tanah. Tetapi dalam hal
 bahwa basis menentukan
  suprastruktur, pendekatan Marxian bisa diterapkan
 di sini. Karena dominasi
  pemilikan tanah ada di tangan suku, maka proses
 penentuan suprastruktur
  negara sangat ditentukan oleh ikatan-ikatan
 primordial yang kemudian
  dikenal melalui teori Ibn Khaldun sebagai
 ashabiyyah.
 
  Dalam konteks inilah, Ibn Khaldun kemudian
 mengintrodusir gagasan bahwa
  satu-satunya jalan untuk mengontrol negara adalah
 dengan peperangan,
  sehingga terjadilah pergeseran dari Asiatic mode
 of production kepada
  tributary atau military atau conquest mode of
 production. Maka lahirnya
  imperium Islam, sebenarnya tidak bisa dilepaskan
 dari mode ini. 

Negara Islam bukan Utopia - Re: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam

2005-04-05 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO


--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:

-Dari website BBC dikatakan Utopia adalah tempat atau
negara khayalan di mana semuanya sempurna dan mustahil
dicapai:
==
Utopia: (you-toh-pia) (noun) an imaginary place or
state of things where everything is perfect

==

DH: Mas, kalau mau tahu tepat apa yang dimaksud dengan Utopia, 
bacalah buku Thomas Morus:  De optimo statu rei publicae deque nova 
insula Utopia (1516) (Mengenai konstitusi negara terbaik dan pulau 
baru Utopia). Utopis menjadi kata bersayap, artinya, suatu impian 
yang takkan terwujud.
=


Tapi sejarah telah mencatat bahwa Negara Islam sudah
berdiri selama 14 abad (bandingkan dgn negara kita
yang cuma baru 60 tahun) dengan berbagai hasil yang
terbukti hingga sekarang (contohnya angka Arab yang
kita pakai).

DH: Sekali lagi mas. Yang namanya Negara Islam yang berdiri 14 abad 
itu tak pernah ada. Negara adalah suatu entity politis yang mempunyai 
wilayah tertentu, tapal batas tertentu, dan identitas kenegaraan 
tertentu, dengan masa waktu yang kontinue.

Misalnya, dalam kurun waktu diabad XVI ada kerajaan kerajaan Islam di 
perairan kita: Selatan Malakaka, Laut Jawa, dll. Dari Pasai diujung 
Aceh, Melakka dipantai barat Semenanjung Malayu, kesultanan 
kesultanan Islam di Pantura, sampai ke laut Malukku. Tapi jangan 
katakan, ada negara Islam yang terbentang dari pasai sampai perairan 
Malukku. Lha wong antara banten, Cirebon, demak dll tak ada urusan 
kok.

=

-Jadi negara Islam itu bukan mimpi. Tapi sudah pernah
ada, dan insya Allah akan ada lagi.

DH: Mimpi sih tidak, tapi sebagian juga nightmare lho mas! Bukan 
sepenuhnya impian indah. Dan tidak dalam bentuk negara yang mas 
sebut sebut itu lho.

Negara negara Islam mini di Nusantara yang menggantikan Majapahit 
raya yang satu itu, tidak saja lemah, penuh intrigue dan tangan 
berlumuran darah, juga menyiapkan kedatangan kolonialisme dengan 
gebuk2an antar keluarga.

Salam sejarah

Danardono







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/