POLITISI
URANG MINANG DAN HARI DEPAN RANAH MINANG
Harapan
danDambaan Masa Depan
H. Ch. N.
Latief SH. Msi Dt Bandaro
(Ketua Umum
GEBU MINANG Jawa Barat)
RANAH MINANG DAN OTONOMI
DAERAH
Banyak yang menyalahkan lunturnya pamor urang Minang adalah akibat
PRRI.sesudah PRRI ditumpas, urang minang digencet, tidak dipercaya, ragu – ragu
untuk diberi kesempatan dan di cap sebagai pemberontak. Akibatnya lebih jauh
sampai – sampai urang minang yang telah dipuncak menjadi takut dan ragu-ragu
pula mengangkat sesama urang minang dan banyak pula yang sengaja mengganti
namanya berbau Jawa dll.
Namun sebenarnya apa yang diperjuangkan oleh PRRI adalah pada dasarnya
apa
yang sekarang kita sebut
Otonomi Daerah, suatu perimbangan kekuasaan dan keuangan antara Pusat dan Daerah,
suatu perjuangan pemerataan pembangunan.
Dalam ilmu ketata negaraan dalam hubungan Pusat dan Daerah ini kita mengenal
bentuk Negara Kesatuan dan Negara Federasi. Kedua bentuk ini pernah kita alami.
Kita akhirnya menyepakati tetap pada Negara Kesatuan. Namun yang kita pilih
bukan negara kesatuan yang setralistis tetapi dengan otonomi yang luas bagi
daerah-daerah. PRRI tidak pernah memperjuangkan bentuk diluar negara
kesatuan.
Berbicara tentang otonomi daerah yang luas itu dari banyak literatur kita
mngetahui bahwa sistem itu semenjak lama telah dilaksanakan di Minangkabau. Kita
mengenal Nagari sebagai republik – republik kecil yang selalu hidup berdampingan
secara damai. Demokrasi dengan segala perangkatnya bukan hal baru bagi urang
Minang.
PERAN POLITISI DIMASA
MENDATANG
Yang dimaksud dengan politisi atau insan politik sebenarnya sangat
luas,karena berkaitan dengan kata politik yang menurut ensiklopedi Indonesia
menyangkut kegiatan pressure groups atau hubungan dan masalah kemanusiaan secara
mendasar. Namun untuk artikel ini marilah kita ambil arti sempit berkaitan
dengan pemilihan tokoh-tokoh politik dari apa yang kita hadapi sekarang
ini.
Dalam dunia demokrasi modern
dianut sistem perwakilan, sehingga dengan demikian kehendak dan keinginan yang
sama atau bersamaan disalurkan melalui partai politik. Para wakil rakyat yang
dipilih melalui partai politik inilah yang nanti akan mewakili kita di Dewan
Perwakilan Rakyat mulai dari tingkat kota dan kabupaten, propinsi sampai nasional yang diatur secara ketat
oleh Undang Undang Negara.
Sesuai dengan sistem trias politica maka kelompok yang dinamakan
legislatif ini peran dan wewenangnya sangat besar karena tidak hanya menyiapkan
aturan permainan dari pemerintahan atau eksekutif dan peradilan atau yudikatif
tetapi juga melakukan tindakan pengawasan. Emulumen dan fasilitas yang diberikan
pada mereka sangat besar. Penerimaan mereka melebihi pnerimaan seorang profesor.
Bahkan menurut rekan saya ada yang terima take home pay sampai 100 juta
sebulannya.
Karena itu harapan pada para politisi ini sangat besar. Semenjak kita
merdeka kita telah mengalami masa – masa silih berganti. Terakhir pada politisi
yang menamakan wakil rakyat yang tinggal stempel di zaman orba sampai pada masa
kebablsan dizaman reformasi yang kita hadapi sekarang ini yang kita
benahi.
Kalau politik berkaitan erat dengan pressure groups, maka dinegeri ini
dibuktikan bahwa mahasiswa beberapa kali telah memainkan peran yang besar
sebagai prssure groups dalam merubah keadaan kemasyarakatan. Kalau kita fokuskan
pada masyarakat Minagkabau maka masalahnya adalah bagaimana peran mahasiswa
Minang setelah keadaan urang Minang yang secara gamblang disinyalir Bapak Yusuf
Kalla Menko Kesra di Jambi sewaktu mengukuhkan GALA menurut adat budaya
Minangkabau pada Gubernur Jambi.
APA YANG PERLU KITA
CERMATI
Satu kelemahan urang Minang hasil penelitian kami di Jawa Barat adalah
kepercayaan diri atau Echo nya terlalu besar. Sulit menerima pendapat orang
lain. Pendapat mereka sajalah yang benar. Kalau tidak mau memperhatikan apa yang
salah maka kita akan membuat kesalahan yang sama
berulana-ulang.
Filsafah urang Minang yang terkenal adalah Alam takambang jadi guru. Alam
mengajartkan bahwa dari pengalaman jatuh bangun, baik dari pengalaman diri
sendiri maupun pengalaman orang lain membuat kita makin arif dan makin pintar.
Rasanya dari alam takambang jadi guru itulah para politisi kita tidak makin arif
dan makin pintar. Beberapa kasus menonjol
adalah;
Adat budaya kita mengajarkan anak
dipangku kemenakan dibimbing, urang kampuang dipatenggangkan jago nagari jan
binaso pengalaman PRRI adalah
pengalaman paling pahit yang membuat etnis minang mati kutu dan jatuh
tapai.
Setelah ada kesempatan bangkit, tidak terlihat suatu upaya ekstra dari
para politisi urang Minang dalam menggunakan kearifan dan kepintarannya. Tidak
terasa ada suatu tindakan yang berdampak besar. Disinilah kita menggunakan
polotisi dalam arti luas, dalam kaitan pressure groups diatas yang tidak sebatas
yang duduk di DPR dan DPRD.
Kita lihat saja bagaimana permainan pressure groups dari etnis Yahudi,
pressure groups dari orang Cina dll. Apa kata Yahudi itu kata Amerika itu pula
dan itu pula kata dunia. Apa kata pressure groeps orang Cina itu kata pembesar
kita sampai bagian terbesar ekonomi dipegang etnis Cina. Sebaliknya menurut Dr.
Happy Bone lebih dari 20% di DPR sekarang ini ada urang Minangnya termasuk urang
sumando. Tidak sedikit urang Minang yang hebat punya pengaruh, punya dan dan
tidak sedikit di bank – bank . menurut Gubernur Sumabar lebih kurang 20% urang
Minang miskin. SDMnya terpuruk. Pembangunan di Ranah Minang terseok – seok. Makan lah sambalado Ota masoih lauk
lauk
Rasanya dalam menghadapi masa depan Ranah Minang sasakik sasanang sahino samalu. Kalurah samo
manurun ka bukik samo mandaki. Kaba baik bahimbauan kaba buruak bahambauan
sudah tidak dipahami dengan benar. Yang masih ramai adalah gerakan – gerakan
sesaat. Apakah itu halal bi hala..kalau terjadi musibah, malam kesenian dll. Tak ada yang
berkelanjutan. Politisi DPRD datang ke rantau, beberapa kali diadakan seminar
lokakarya. Habis kunjungan, habis seminar, habis pula
cerita.
Satu – satunya DPRD di negeri ini yang seluruh anggotanya dijadikan
tersangka dalam tuduhan korupsi adalah DPRD Sumatra Barat. Semua kita mengetahui
bahwa kasus seperti itu dengan ragam yang berbeda terjadi dimana – mana. Katanya
( menurut seorang anggota DPR RI yang pernah membicarakan masalah ini dengan
Wapres ( di DPRD Sumbar ada janggo yang tidak lagi punya kearifan politisi urang
Minang. Harimau diparuik, kambiang juo dimuluik. Gabak di hulu tando ka hujan,
maelo rambuik dalam tapuang Alun takilek lah takalam dll yang diajarkan adat
budaya Minangkabau.
Praktek manggarejaikan kawan ala panjat batang pinang makin menggejala.
Akibatnya main langka pipmpinan
urang minang yang disegani, berwibawa dan dipercaya. Rasanya urang Minang
sekarang seperti anak ayam kehilangan induak. Pertama – tama masalah ini adalah
masalah pressure groups. Tak ditumbuhkan iklim lahirnya sang pemimpin, patah tumbuah hilang baganti, tak
dihayati lagi nilai – nilai yang tinggi yang pernah kita punyai. Makin
berantakan keadaan.
NILAI – NILAI DAN
POLITISI URANG MINANG SAISUAK
Bukanlah untuk menggelembungkan diri kalau saya mengagungkan politisi
urang Minang saisuak. Justru kemajuan yang dicapai umat manusia berpangkalkan
kajian dan penelitian dari apa yang baik yang telah dicapai. Maambiak contoh ka
nan sudah maambiak tuah ka nan manang. Apa yang paling berharga dari apa yang
dipunyai urang Minang terutama adalah nilai – nilai. Biasanya orang
menyempurnakan apa yang baik yang dipunyainya dan yang dipunyai orang lain serta
menyesuaikan nya dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi untuk dapat
diperoleh hasil yang lebih baik.
Masih belum dua generasi penuh. Masih ada yang masih hidup yang mengalami
sendiri bagaimana mentalitas politisi urang Minang saisuak. Yang sangat berkesan
adalah bagaimanapun mereka berbeda partai dan faham, kalau sudah menghadapi
masalah nagarinya Ranah Minang mereka melupakan faham dan kelompok
mereka.
Saya yang pernah tinggal di sebelah rumah Bung Hatta di Bukittinggi
menyaksikan sendiri, bila beliau pulang, berdatanganlah pemimpin urang awak dari
berbagai aliran dan faham,membicarakan apa yang terbaik bagi negeri ini.
Begitupun setelah saya mahasiswa di Merapi 16 jogjakarta, Yamin, Natsir, Chairil
Saleh dll dengan beberapa tokoh dari berbagai aliran dan faham mencontohkan pada
kami para mahasiswa bersatu dalam satu tujuan yang
sama.
Suatu keunggulan urang Minang menurut Buya Mas ud Abidin justru
kepintarannya berdiplomasi, kepiawainnya dalam berunding yang diajarkan adat
budayanya bialah kapalo baluluak asal
tanduak lai makan, ikan di lauik lah tahu jantan batinonyo dll. Rasanya
nilai – nilai ajaran adat budaya itu benar yang kini tidak dihayati lagi walaupun masih diulang –
ulang dipampangkan sebagai slogan.
Kecintaan dan kepedulian pada negeri leluhur dibuktikan juga oleh bangsa
– bangsa besar. Kita baca dalam literatur berbagai tindakan heroik urang Jepang
demi negeri. Yang terakhir adalah kepedulian perantau Cina memainkan peran
pressure groups dengan upaya yang mereka namakan Overseas Chinese onvention.
Inilah yang sangat berbeda dengan upaya Kembali ke Nagari yang diteriakkan oleh
urang Minang dengan Otonomi Daerahnya yang sekarang masih diperdebatkan
HARAPAN KA URANG MUDO DI RANAH
MINANG.
Sebagai perantau Minang yang katanya suda 70 % jumlahnya dari urang
Minang yang kini sudah 12 juta, sudah waktunya kita melihat pada kenyataan.
Nampaknya kita harus fokus agar politisi yang sedang kita pilih dapat berfungsi
sebagai pressure groups
Bagi hari
depan yang cerah untuk Ranah Minang.
Suatu kenyataan generasi yang tua yang ada di rantau ( yang diharapkan
sebagai pressure groeps ) banyak yang sudah pada go national, bahkan go
international.masalah masalah regional rasanya dipermasalahkan seperti selama
ini, bila ada masalah yang melibatkan mereka. Bahkan tidak sedikit yang acuh.
Ini tentu ada sebabnya. Sebab dan solusinya perlu dicari dan dipelajari di
daerah, di Ranang Minang.
Rang mudo dirantau, kalau tidak ada langkah ekstra akan makin jauh.
Mereka tidak lagi memahami nilai – nilai adat budaya Minangkabau, apalagi dengan
makin besarnya generasi muda hasil kawin campuran. Bahkan bagian terbesar Rang
<udo Minang perantauan makin banyak yang tidak lagi memahami bahasa
Minangkabau.
Sudah masanya kita menggugah seluruh urang Minang, termasuk yang kini
sedang berkuasa untuk mengoreksi diri kelemahan sendiri. Sekarang masanyalah
masanya kita menumpahkan harapan pada insan politik dalam arti Pressure groups
masa depan dan pada rang mudo di Ranah Minang
sendiri.
Kalau masalah politik tidak dapat dilepaskan dari masalah ekonomi,
masalah kemakmuran anak kemenakan, maka suatu pertanyaan adalah apakah
kemakmuran itu hanya ada di rantau, di kota besar yang kalau perlu biar jadi
kaki lima atau jadi TKW. Apakah kemakmuran tidak dapat dibangun dan diciptakan
di Ranah Minang.,
Kalau pembangunan
harus dimulai dari bawah, rasanya pembangunan NAGARI adalah yang paling tepat.
Bagaimana membut nagari menarik jadi daya tarik dan kebanggan masa depan Ranah
Minang. Inilah harapan pada politisi urang Minang, pada rang mudo di Ranah
Minang/ semoga Alah akan mengabulkan usaha yang baik.
Amien
____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________