Re: [Urang Sunda] PNS, teu cocok keur jalma dinamis-modern
he..he..he.. hiji PNS bersuara. Sigana PNS anu ieu mah PNS golongan putih, matakna wani ngomong oge. :) cikan PNS sejena mana? tantan hermansah wrote: sigana anu pas mah...teu cocog keur Mas Romi... keur kuring, asa biasa bae. kuma nu ngaleukeunan bae On Mon, Jan 19, 2009 at 4:19 PM, Irpan rispandi mr.rispa...@gmail.com mailto:mr.rispa...@gmail.com wrote: Baraya, kuring meunang tulisan ti websitena salah-sahiji pendekar IT, Romi Satria Wahono. Mas Romi teh anu ngagagas jeung mulasara website www.ilmukomputer.com http://www.ilmukomputer.com. hampura teu disundakeun. (niat kuring offense he..he..he.. kebalikan tina no offense) http://romisatriawahono.net/2006/06/28/pns-tidak-cocok-untuk/ http://romisatriawahono.net/2006/06/28/pns-tidak-cocok-untuk/ PNS Tidak Cocok Untuk … Menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), bagi sebagian orang Indonesia adalah sebuah dambaan, meskipun bagi sebagian lagi yang lain mungkin keengganan. Menjadi dambaan banyak orang sehingga antrean pengambil formulir pendaftaran CPNS selalu membludak setiap tahun. Orang merelakan apapun yang dia miliki untuk menjadi seorang PNS, baik uang puluhan juta rupiah, harga diri, dsb. Meskipun sudah ada upaya dari pemerintah untuk memperbaiki masalah rekrutmen PNS, baik melalui hukuman dan perbaikan sistem, tapi tetap saja masalah sogok, suap, atau apalah namanya adalah fakta yang terjadi di masyarakat. Alhamdulillah saya tidak perlu melewati itu semua, karena kebetulan saya menjadi PNS bukan lewat jalur penerimaan biasa, tapi lewat beasiswa sekolah luar negeri dalam program STAID (sebelumnya bernama OFP dan STMDP) yang diinisiasi pak Habibie. Well, meskipun saya tidak pernah bercita-cita menjadi PNS, saya harus ikhlas melaksanakan perjanjian yang dulu saya buat sebelum berangkat ke Jepang. Dan secara dewasa saya harus mengakui bahwa ini adalah jalur jalan kehidupan saya, paling tidak sampai ikatan dinas 2n+1 saya berakhir Jujur, saat ini saya merasa fatique, penat dan bosan dengan kehidupan saya sebagai PNS. Mohon maaf bagi rekan-rekan saya sesama PNS, sekali lagi saya tidak bermasalah dengan anda semua, saya cinta anda semua dan sedang berdjoeang seperti anda-anda semua Yang saya penatkan adalah behavior, sistem dan birokrasi yang ada di dalam institusi pemerintah. Biasanya yang menentramkan saya adalah sahabat saya yang lagi nongkrong di jerman, yaitu Made Wiryana yang sering mengatakan bahwa, yang paling gampang itu memang kalau kita memilih berdjoeang di luar, bebas dan tidak terikat. Penghargaan yang besar kepada rekan-rekan yang memilih berdjoeang di dalam institusi pemerintah, membuat inovasi serta perbaikan dari dalam. Nah saya ingin menshare suatu ide, pandangan dan referensi sebelum saudara-saudara saya tercinta di seluruh Indonesia memilih untuk menjadi PNS. Tentu yang saya sampaikan ini masih bersifat subjektif, masih hanya analisa di satu atau dua institusi pemerintah, dan perlu satu langkah diskusi, survey atau penelitian yang komprehensif sebagai upaya objetifikasi ide. Poin-poin yang saya sampaikan di bawah juga masih bisa ditambahi, dikurangi, dihapus atau bahkan diturunkan kalau muncul desakan di sana sini Mudah-mudahan ide ini bisa jadi gambaran sehingga tidak ada lagi orang yang salah jalan menempuh jalan terjal dan mendaki menjadi PNS, padahal itu sebenarnya tidak cocok untuk dirinya. Jadi menurut saya, sekali lagi menurut saya, PNS tidak cocok untuk orang-orang seperti di bawah: 1. Orang yang ingin melakukan perubahan, perbaikan, membuat inovasi baru dan berharap itu akan terimplementasikan dalam waktu cepat. Perubahan, perbaikan berjalan lambat karena sistem (baik dalam konotasi baik maupun buruk ) sudah berjalan sangat lama dan turun temurun. Anda mau nekat? anak kemarin sore dan pahlawan kesiangan adalah gelar abadi anda 2. Orang yang tidak suka melihat uang dan anggaran dipermainkan, diputar-putar dan dipatgulipat. Orang yang memandang bahwa permainan anggaran, permainan perencanaan kegiatan adalah kegiatan yang salah, penuh dosa dan akan mendapatkan balasan setimpal di akherat kelak. Perlu dicatat juga bahwa banyak juga PNS lurus yang tidak menyadari bahwa beberapa fasilitas dan honor yang diterima adalah hasil subsidi silang dari kesemrawutan anggaran dan realisasinya. 3. Orang yang tidak suka sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana atau anggaran yang jauh-jauh hari telah ditetapkan. Dalam rencana anggaran tertulis beli komputer Rp. 20 juta, ternyata harga sebenarnya hanya Rp. 5 juta, dan akhirnya sisanya dipakai untuk keperluan lain yang di luar rencana
Re: [Urang Sunda] PNS, teu cocok keur jalma dinamis-modern
sigana anu pas mah...teu cocog keur Mas Romi... keur kuring, asa biasa bae. kuma nu ngaleukeunan bae On Mon, Jan 19, 2009 at 4:19 PM, Irpan rispandi mr.rispa...@gmail.comwrote: Baraya, kuring meunang tulisan ti websitena salah-sahiji pendekar IT, Romi Satria Wahono. Mas Romi teh anu ngagagas jeung mulasara website www.ilmukomputer.com. hampura teu disundakeun. (niat kuring offense he..he..he.. kebalikan tina no offense) http://romisatriawahono.net/2006/06/28/pns-tidak-cocok-untuk/ PNS Tidak Cocok Untuk … Menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), bagi sebagian orang Indonesia adalah sebuah dambaan, meskipun bagi sebagian lagi yang lain mungkin keengganan. Menjadi dambaan banyak orang sehingga antrean pengambil formulir pendaftaran CPNS selalu membludak setiap tahun. Orang merelakan apapun yang dia miliki untuk menjadi seorang PNS, baik uang puluhan juta rupiah, harga diri, dsb. Meskipun sudah ada upaya dari pemerintah untuk memperbaiki masalah rekrutmen PNS, baik melalui hukuman dan perbaikan sistem, tapi tetap saja masalah sogok, suap, atau apalah namanya adalah fakta yang terjadi di masyarakat. Alhamdulillah saya tidak perlu melewati itu semua, karena kebetulan saya menjadi PNS bukan lewat jalur penerimaan biasa, tapi lewat beasiswa sekolah luar negeri dalam program STAID (sebelumnya bernama OFP dan STMDP) yang diinisiasi pak Habibie. Well, meskipun saya tidak pernah bercita-cita menjadi PNS, saya harus ikhlas melaksanakan perjanjian yang dulu saya buat sebelum berangkat ke Jepang. Dan secara dewasa saya harus mengakui bahwa ini adalah jalur jalan kehidupan saya, paling tidak sampai ikatan dinas 2n+1 saya berakhir Jujur, saat ini saya merasa fatique, penat dan bosan dengan kehidupan saya sebagai PNS. Mohon maaf bagi rekan-rekan saya sesama PNS, sekali lagi saya tidak bermasalah dengan anda semua, saya cinta anda semua dan sedang berdjoeang seperti anda-anda semua Yang saya penatkan adalah behavior, sistem dan birokrasi yang ada di dalam institusi pemerintah. Biasanya yang menentramkan saya adalah sahabat saya yang lagi nongkrong di jerman, yaitu Made Wiryana yang sering mengatakan bahwa, yang paling gampang itu memang kalau kita memilih berdjoeang di luar, bebas dan tidak terikat. Penghargaan yang besar kepada rekan-rekan yang memilih berdjoeang di dalam institusi pemerintah, membuat inovasi serta perbaikan dari dalam. Nah saya ingin menshare suatu ide, pandangan dan referensi sebelum saudara-saudara saya tercinta di seluruh Indonesia memilih untuk menjadi PNS. Tentu yang saya sampaikan ini masih bersifat subjektif, masih hanya analisa di satu atau dua institusi pemerintah, dan perlu satu langkah diskusi, survey atau penelitian yang komprehensif sebagai upaya objetifikasi ide. Poin-poin yang saya sampaikan di bawah juga masih bisa ditambahi, dikurangi, dihapus atau bahkan diturunkan kalau muncul desakan di sana sini Mudah-mudahan ide ini bisa jadi gambaran sehingga tidak ada lagi orang yang salah jalan menempuh jalan terjal dan mendaki menjadi PNS, padahal itu sebenarnya tidak cocok untuk dirinya. Jadi menurut saya, sekali lagi menurut saya, PNS tidak cocok untuk orang-orang seperti di bawah: 1. Orang yang ingin melakukan perubahan, perbaikan, membuat inovasi baru dan berharap itu akan terimplementasikan dalam waktu cepat. Perubahan, perbaikan berjalan lambat karena sistem (baik dalam konotasi baik maupun buruk ) sudah berjalan sangat lama dan turun temurun. Anda mau nekat? anak kemarin sore dan pahlawan kesiangan adalah gelar abadi anda 2. Orang yang tidak suka melihat uang dan anggaran dipermainkan, diputar-putar dan dipatgulipat. Orang yang memandang bahwa permainan anggaran, permainan perencanaan kegiatan adalah kegiatan yang salah, penuh dosa dan akan mendapatkan balasan setimpal di akherat kelak. Perlu dicatat juga bahwa banyak juga PNS lurus yang tidak menyadari bahwa beberapa fasilitas dan honor yang diterima adalah hasil subsidi silang dari kesemrawutan anggaran dan realisasinya. 3. Orang yang tidak suka sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana atau anggaran yang jauh-jauh hari telah ditetapkan. Dalam rencana anggaran tertulis beli komputer Rp. 20 juta, ternyata harga sebenarnya hanya Rp. 5 juta, dan akhirnya sisanya dipakai untuk keperluan lain yang di luar rencana (honor, tunjangan, beras atau minyak goreng untuk karyawan). 4. Orang yang tidak tega memalak teman-temannya yang menjadi rekanan bisnis institusinya, dengan meminta kuitansi seharga Rp. 50 juta, padahal nilai pengadaan barang/jasa sebenarnya hanya seharga Rp. 25 juta. Si rekanan bisnis ini karena marginnya kecil, jadi ngemplang pajak, karena memang dia tidak menerima duwit sebesar itu. Perusahaannya bangkrut karena nggak kuat bayar pajak, akhirnya dia buat perusahaan lagi dan ngurus jadi rekanan lagi. Muter-muter terus coi … 5. Anak muda yang cerdas, berwawasan dan bisa mengeluarkan dan merangkumkan ide (pendapat) yang lebih brilian dan
Re: [Urang Sunda] PNS
Kang... mun aya nu nyebutkeun yen sakabeh PNS areusleum, kuring nu pangheulana protes... kieu kieu ge... uing teh produk PNS, digedekeun ku beas bagean! heuheu... On 4/20/07, arahid_76 [EMAIL PROTECTED] wrote: sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring pns
Re: [Urang Sunda] PNS
ngiluan pundung ah budhi - bisi di lembur hese nyambung kana internet On 4/24/07, kumincir [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang... mun aya nu nyebutkeun yen sakabeh PNS areusleum, kuring nu pangheulana protes... kieu kieu ge... uing teh produk PNS, digedekeun ku beas bagean! heuheu... On 4/20/07, arahid_76 [EMAIL PROTECTED] wrote: sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring pns -- Budhi Setiawan @ Infrastructure Design Research Lab., Civil Eng. Dept., Gifu Univ., Japan @ Soil Mechanic Lab., Civil Eng. Dept., Sriwijaya Univ., Palembang - Indonesia. budhi at urangsunda dot net
Re: [Urang Sunda] PNS
Usum pundung geuningan??? ah, ari kitu mah ngiluan pundung weh atuh ah... Tapina hese emang ayeuna mah nya jadi PNS teh. Asupna oge hese, geus asup geuningan gajina teu gede... gaji naek saeutik, eeehh, dituturkeun ku naekna harga timimiti leunca nepikeun ka daging sapi. geus jadi pejabat, rek korupsi atawa rek jujur, angger weh dioyag2 ku LSM jeung Kejaksaan. Geus pangsiun oge kudu narima duit pangsiun anu teu sabaraha. -Bohay- Anak PNS anu ngasaan pisan beas plat beureum. hehehe... On 24/04/07, Budhi Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: ngiluan pundung ah budhi - bisi di lembur hese nyambung kana internet On 4/24/07, kumincir [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang... mun aya nu nyebutkeun yen sakabeh PNS areusleum, kuring nu pangheulana protes... kieu kieu ge... uing teh produk PNS, digedekeun ku beas bagean! heuheu...
Re: [Urang Sunda] PNS
Kanggo ayi Bohay kersa teu beasiswa ti DIKTI? manawi kersa neraskeun rama anu PNS? he he he, ayeuna mah teu aya bagian beas, da tos digentos ku artos majarkeun teh ambeh rada ageung gajihna, ha ha ha, isin ah janten PNS ? Aki tams mah teu tuh teu isin, sidik ngaraos bingah sanaos gaji kirang dibandingkeun sareng padamel sanes, margi sanaos mung ngajar anak bangsa aya dua tujuan nyaeta ngamalkeun anu tiasa diamalkeun keur anak2 bangsa, atuh kaduana nya milari rejeki anu halal; kitu sanes ayi Budi? Ping 26 Maret 2007 DIKTI nyeratan Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi. Dina raraga ...sareng saterasna, Pengangkatan dosen enggal syaratna kedah S2. PT ngusulkeun dosen sareng calon dosen supados kenging beasiswa pamarentah, tapi kangge aranjeuna anu tos ditampi di PT luar nagara anu kalebet tos majeng. Atuh engke aranjeuna kedah mulang tarima ka nagara ari tos tamat S3na, janten PNS tea. Kasimpulanana kumaha tah ayi Bohay tong rusuh pundung tina diajar, sambung bae Agustus teh ka program S3 beasiawa disayogikeun. tawaran ieu mah, moal maksa, he he he he. ari kersa we. Tah kitu info basi ti aki tams.?? Rekabohay [EMAIL PROTECTED] wrote: Usum pundung geuningan??? ah, ari kitu mah ngiluan pundung weh atuh ah... Tapina hese emang ayeuna mah nya jadi PNS teh. Asupna oge hese, geus asup geuningan gajina teu gede... gaji naek saeutik, eeehh, dituturkeun ku naekna harga timimiti leunca nepikeun ka daging sapi. geus jadi pejabat, rek korupsi atawa rek jujur, angger weh dioyag2 ku LSM jeung Kejaksaan. Geus pangsiun oge kudu narima duit pangsiun anu teu sabaraha. -Bohay- Anak PNS anu ngasaan pisan beas plat beureum. hehehe... On 24/04/07, Budhi Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:ngiluan pundung ah budhi - bisi di lembur hese nyambung kana internet On 4/24/07, kumincir [EMAIL PROTECTED] wrote:Kang... mun aya nu nyebutkeun yen sakabeh PNS areusleum, kuring nu pangheulana protes... kieu kieu ge... uing teh produk PNS, digedekeun ku beas bagean! heuheu... - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
Re: [Urang Sunda] PNS
Aya beasiswa Ki??? waduuhh... Nyambung ka S3 nya? hihihihi... asa beurat yeuh, engke weh ah, bade ka Mantin lah, urang ngobrol. hehehe... Sami Ki, abdi oge teu isin janten putra PNS,,, komo abdi mah emang keluarga PNS, ampir sadaya pun emang sareng pun bibi PNS wungkul. Eh sumuhun, ayeuna mah tos teu kenging bagean beas nya. tipayun emut pisan, amun awal bulan (duka ahir bulan, he love deui) sok dipiwarang ku pun bapa manggul beas sakarung dina mobil. hehehe... cag ah... -Bohay- On 24/04/07, Tatang Sariman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kanggo ayi Bohay kersa teu beasiswa ti DIKTI? manawi kersa neraskeun rama anu PNS? he he he, ayeuna mah teu aya bagian beas, da tos digentos ku artos majarkeun teh ambeh rada ageung gajihna, ha ha ha, isin ah janten PNS ? Aki tams mah teu tuh teu isin, sidik ngaraos bingah sanaos gaji kirang dibandingkeun sareng padamel sanes, margi sanaos mung ngajar anak bangsa aya dua tujuan nyaeta ngamalkeun anu tiasa diamalkeun keur anak2 bangsa, atuh kaduana nya milari rejeki anu halal; kitu sanes ayi Budi? Ping 26 Maret 2007 DIKTI nyeratan Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi. Dina raraga ...sareng saterasna, Pengangkatan dosen enggal syaratna kedah S2. PT ngusulkeun dosen sareng calon dosen supados kenging beasiswa pamarentah, tapi kangge aranjeuna anu tos ditampi di PT luar nagara anu kalebet tos majeng. Atuh engke aranjeuna kedah mulang tarima ka nagara ari tos tamat S3na, janten PNS tea. Kasimpulanana kumaha tah ayi Bohay tong rusuh pundung tina diajar, sambung bae Agustus teh ka program S3 beasiawa disayogikeun. tawaran ieu mah, moal maksa, he he he he. ari kersa we. Tah kitu info basi ti aki tams.??
RE: [Urang Sunda] PNS
heuheu kuring memang paling ijid menyebalkan ka PNS anu boga kalakuan amoral., korupsi, cabul, pembunuh. PNS anu hade oge aya, ngan teu loba. hidup Persib Nu Sarerea!!! -Original Message- From: Rekabohay [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 24, 2007 12:47 AM To: urangsunda@yahoogroups.com Subject: Re: [Urang Sunda] PNS Usum pundung geuningan??? ah, ari kitu mah ngiluan pundung weh atuh ah... Tapina hese emang ayeuna mah nya jadi PNS teh. Asupna oge hese, geus asup geuningan gajina teu gede... gaji naek saeutik, eeehh, dituturkeun ku naekna harga timimiti leunca nepikeun ka daging sapi. geus jadi pejabat, rek korupsi atawa rek jujur, angger weh dioyag2 ku LSM jeung Kejaksaan. Geus pangsiun oge kudu narima duit pangsiun anu teu sabaraha. -Bohay- Anak PNS anu ngasaan pisan beas plat beureum. hehehe... On 24/04/07, Budhi Setiawan [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] sunda.or.id wrote: ngiluan pundung ah budhi - bisi di lembur hese nyambung kana internet On 4/24/07, kumincir mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang... mun aya nu nyebutkeun yen sakabeh PNS areusleum, kuring nu pangheulana protes... kieu kieu ge... uing teh produk PNS, digedekeun ku beas bagean! heuheu...
Re: [Urang Sunda] PNS
Uningaan heula serat edaran ti DIKTIna, buka sok geura www.dikti.org pasti aya eta serat anu dimaksad aki tams teh. Rekabohay [EMAIL PROTECTED] wrote: Aya beasiswa Ki??? waduuhh... Nyambung ka S3 nya? hihihihi... asa beurat yeuh, engke weh ah, bade ka Mantin lah, urang ngobrol. hehehe... Sami Ki, abdi oge teu isin janten putra PNS,,, komo abdi mah emang keluarga PNS, ampir sadaya pun emang sareng pun bibi PNS wungkul. Eh sumuhun, ayeuna mah tos teu kenging bagean beas nya. tipayun emut pisan, amun awal bulan (duka ahir bulan, he love deui) sok dipiwarang ku pun bapa manggul beas sakarung dina mobil. hehehe... cag ah... -Bohay- On 24/04/07, Tatang Sariman [EMAIL PROTECTED] wrote:Kanggo ayi Bohay kersa teu beasiswa ti DIKTI? manawi kersa neraskeun rama anu PNS? he he he, ayeuna mah teu aya bagian beas, da tos digentos ku artos majarkeun teh ambeh rada ageung gajihna, ha ha ha, isin ah janten PNS ? Aki tams mah teu tuh teu isin, sidik ngaraos bingah sanaos gaji kirang dibandingkeun sareng padamel sanes, margi sanaos mung ngajar anak bangsa aya dua tujuan nyaeta ngamalkeun anu tiasa diamalkeun keur anak2 bangsa, atuh kaduana nya milari rejeki anu halal; kitu sanes ayi Budi? Ping 26 Maret 2007 DIKTI nyeratan Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi. Dina raraga ...sareng saterasna, Pengangkatan dosen enggal syaratna kedah S2. PT ngusulkeun dosen sareng calon dosen supados kenging beasiswa pamarentah, tapi kangge aranjeuna anu tos ditampi di PT luar nagara anu kalebet tos majeng. Atuh engke aranjeuna kedah mulang tarima ka nagara ari tos tamat S3na, janten PNS tea. Kasimpulanana kumaha tah ayi Bohay tong rusuh pundung tina diajar, sambung bae Agustus teh ka program S3 beasiawa disayogikeun. tawaran ieu mah, moal maksa, he he he he. ari kersa we. Tah kitu info basi ti aki tams.?? - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
Re: [Urang Sunda] PNS
Kahatur kang Maman, Sae pisan eta bahasan teh. Pribados sapuk sareng pamadegan akang yen PNS henteu kedah ulubiung dina ngolah Yayasan Perceka. Hal ieu peryogi supados PNS konsentrasi sareng ngagunakeun waktosna dina widangna wae supados janten langkung profesional. Anu karaos ku pribados, anu janten PNS dina widang telekomunikasi, karaosna beurat pisan janten PNS dina widang telekomunikasi teh. Saban aya teknologi anyar kedah we diajar deui. Sajabi ti eta kedah oge diajar kumaha ningkatkeun pelayanan prima ka masarakat. Referensi anu kedah dibaca seueur pisan. Hal ieu penting kanggo ngadamel regulasi supados harmonis sareng perkembangan teknologi oge nampung kepentingan sadaya stakeholder. Tangtosna supados profesional PNS kedah gaduh waktos kanggo ngembangkeun dirina. Tibatan PNS ngagunakeun waktos kanggo ngolah yayasan (milik nyalira atanapi milik batur) mending ngagunakeun waktos kanggo ngembangkeun profesionalisme. Kirang langkungna, neda dihapunten. Salamna, Pun Asep Maman Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: PNS Ngabandungan ranggeuyan obrolan ngeunaan PNS ieu http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/message/109858), kuring jadi inget ka sawatara waktu ka tukang. Waktu kuring jeung sawatara anggota milis nyieun saruntuyan pajemuhan di Bogor jeung Jakarta, madungdengkeun perkara kumaha alusna YP-Kusnet. Jadi asa dosa harita teh. Utamana ka Kang Oman, Kang Tirta, oge Kang Tantan. Asa dosana, pedah harita kuring ngusulkeun PNS teu meunang jadi pangurus YP. Hartina, rerengrengan pangurus YP utamana pupuhu jeung jabatan-jabatan lian nu nungtut waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba -- teu meunang dieusian ku PNS. Nyebut waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba teh pedah bae aya pikiran sangkan YP jadi yayasan atawa organisasi nu profesional. Lain ukur sambilan atawa ukur gagayaan jeung asa aya. (Malah luyu jeung profesionalisme yayasan tadi, satemenna, kuring hayang ngusulkeun: Rengrengan pangurus kudu dieusi ku jalma-jalma nu teu boga kawajiban lian. Sina museur bae jadi pangurus. Tong mikirkeun nu lian. Konsekuensina, kabutuhan hirup maranehna nya kudu ditedunan). Sakedapan, eta pipikiran teh siga nu ngahengker hak asasi atawa potensi nu aya. Utamana, dulur-dulur nu jaradi PNS siga Kang Oman, Kang Tirta, jeung Kang Tantan tadi. Malah, bisa jadi eta usul teh leuwih miboga alesan politis manan alesan nu sipatna leuwih subtantif. Bisa jadi, kuring dituduh ngusulkeun eta teh ukur rek mageran rengrengan pangurus tina campurtangan Kang Oman atawa dulur PNS lianna. Nya, di dieu ngarasa dosana teh. Padahal, lain rek kikituan. Lain rek ngahalangan karep jeung potensi nu aya. Sabalikna. Ceuk pikir, rek merenahkeun potensi-potensi eta. Bari hayang negeskeun deui fungsi jeung kawajiban PNS hususna, jeung fungsi pangurus YP umumna. Legegna mah rek nanjeurkeun profesionalisme tadi, nu salah sahijina dicirikeun ku spesialisasi fungsi. Sakalian hayang nanjeurkeun etika, atawa teuing naon ketang, pakait jeung PNS atawa birokrasi di urang. Bongan, PNS atawa birokrasi di urang miboga citra (atawa fakta?) kurang nyugemakeun. Lain ukur pakait jeung gajihna. Tapi, kinerjana: Leled, koruptif, jeung gumenak (hayang dikawulaan, ngarasa paling nyaho, asa paling kumawasa), mun bisa dijieun susah, ku naon dijieun gampang?, jste. Jeung asa ningnang bae, dina jaman siga kiwari, hiji yayasan rengrengan pangurusna direumbeuyan ku PNS. Komo mun pupuhuna PNS mah. Dimana watek civicna? Pan, PNS mah geus karuhan tugasna? Nya, museurkeun maneh bae kana tugasna? Tangtu bae, eta pipikiran teh nyakompetdaunkeun. Sabab, dulur-dulur Kusnet nu jadi PNS tadi bisa disebut PNS nu mahiwal. Katingalna jajauheun tina panyakit tadi. Lian ti miboga karep jeung kapercekaan, oge mibanda katineung ka Sunda. Malah, PNS jiga Kang Tantan mah, bubuhan dosen, jauh tina watek birokratif. Leuwih katingali tukang mikir (pemikir), bari boga sipat ngasuh, wuwuhan dosen tea; manan PNS nu citrana ngagebleg salila ieu. Leuwih ti kitu, dulur-dulur Kusnet nu potensial tadi, bari milih atawa katideresa pisan jadi PNS, lain rek dilurjeunkeun. Tapi, bisa diperenahkeun dina jabatan-jabatan lian, nu teu kurang penting jeung strategisna. Piraku pantar Kang Oman kudu jadi pupuhu mah? Lain perkara mampuh teu mampuhna. Ngan, pantesna ge mama siga anjeunna mah calik di sarupaning Dewan Penasihat, Dewan Pengawas, Dewan Pakar, atawa jabatan-jabatan lian nu luyu sareng kaweruh, pangalaman, yuswa, katineung, oge komarana. Keun pupuhu mah sina ku nu ngarora. Nu umurna can manjing 30 taun. Lian ti di arah tanagana, oge sina warani (jeung barisa!) jadi pamingpin. Beh dituna ambeh aya sirkulasi elit, malah mun bisa aya generations cut. Pon kitu deui Kang Tantan jeung Kang Tirta. Ceuk pikir kuring harita, aranjeunna tetep kudu diampihan. Ngan teu direngrengan pupuhu atawa Pangurus Harian mun tea mah sapuk rek diayakeun pangurus
Re: [Urang Sunda] PNS
Kahatur kang Maman, Sae pisan eta bahasan teh. Pribados sapuk sareng pamadegan akang yen PNS henteu kedah ulubiung dina ngolah Yayasan Perceka. Hal ieu peryogi supados PNS konsentrasi sareng ngagunakeun waktosna dina widangna wae supados janten langkung profesional. Anu karaos ku pribados, anu janten PNS dina widang telekomunikasi, karaosna beurat pisan janten PNS dina widang telekomunikasi teh. Saban aya teknologi anyar kedah we diajar deui. Sajabi ti eta kedah oge diajar kumaha ningkatkeun pelayanan prima ka masarakat. Referensi anu kedah dibaca seueur pisan. Hal ieu penting kanggo ngadamel regulasi supados harmonis sareng perkembangan teknologi oge nampung kepentingan sadaya stakeholder. Tangtosna supados profesional PNS kedah gaduh waktos kanggo ngembangkeun dirina. Tibatan PNS ngagunakeun waktos kanggo ngolah yayasan (milik nyalira atanapi milik batur) mending ngagunakeun waktos kanggo ngembangkeun profesionalisme. Kirang langkungna, neda dihapunten. Salamna, Pun Asep Maman Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: PNS Ngabandungan ranggeuyan obrolan ngeunaan PNS ieu http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/message/109858), kuring jadi inget ka sawatara waktu ka tukang. Waktu kuring jeung sawatara anggota milis nyieun saruntuyan pajemuhan di Bogor jeung Jakarta, madungdengkeun perkara kumaha alusna YP-Kusnet. Jadi asa dosa harita teh. Utamana ka Kang Oman, Kang Tirta, oge Kang Tantan. Asa dosana, pedah harita kuring ngusulkeun PNS teu meunang jadi pangurus YP. Hartina, rerengrengan pangurus YP utamana pupuhu jeung jabatan-jabatan lian nu nungtut waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba -- teu meunang dieusian ku PNS. Nyebut waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba teh pedah bae aya pikiran sangkan YP jadi yayasan atawa organisasi nu profesional. Lain ukur sambilan atawa ukur gagayaan jeung asa aya. (Malah luyu jeung profesionalisme yayasan tadi, satemenna, kuring hayang ngusulkeun: Rengrengan pangurus kudu dieusi ku jalma-jalma nu teu boga kawajiban lian. Sina museur bae jadi pangurus. Tong mikirkeun nu lian. Konsekuensina, kabutuhan hirup maranehna nya kudu ditedunan). Sakedapan, eta pipikiran teh siga nu ngahengker hak asasi atawa potensi nu aya. Utamana, dulur-dulur nu jaradi PNS siga Kang Oman, Kang Tirta, jeung Kang Tantan tadi. Malah, bisa jadi eta usul teh leuwih miboga alesan politis manan alesan nu sipatna leuwih subtantif. Bisa jadi, kuring dituduh ngusulkeun eta teh ukur rek mageran rengrengan pangurus tina campurtangan Kang Oman atawa dulur PNS lianna. Nya, di dieu ngarasa dosana teh. Padahal, lain rek kikituan. Lain rek ngahalangan karep jeung potensi nu aya. Sabalikna. Ceuk pikir, rek merenahkeun potensi-potensi eta. Bari hayang negeskeun deui fungsi jeung kawajiban PNS hususna, jeung fungsi pangurus YP umumna. Legegna mah rek nanjeurkeun profesionalisme tadi, nu salah sahijina dicirikeun ku spesialisasi fungsi. Sakalian hayang nanjeurkeun etika, atawa teuing naon ketang, pakait jeung PNS atawa birokrasi di urang. Bongan, PNS atawa birokrasi di urang miboga citra (atawa fakta?) kurang nyugemakeun. Lain ukur pakait jeung gajihna. Tapi, kinerjana: Leled, koruptif, jeung gumenak (hayang dikawulaan, ngarasa paling nyaho, asa paling kumawasa), mun bisa dijieun susah, ku naon dijieun gampang?, jste. Jeung asa ningnang bae, dina jaman siga kiwari, hiji yayasan rengrengan pangurusna direumbeuyan ku PNS. Komo mun pupuhuna PNS mah. Dimana watek civicna? Pan, PNS mah geus karuhan tugasna? Nya, museurkeun maneh bae kana tugasna? Tangtu bae, eta pipikiran teh nyakompetdaunkeun. Sabab, dulur-dulur Kusnet nu jadi PNS tadi bisa disebut PNS nu mahiwal. Katingalna jajauheun tina panyakit tadi. Lian ti miboga karep jeung kapercekaan, oge mibanda katineung ka Sunda. Malah, PNS jiga Kang Tantan mah, bubuhan dosen, jauh tina watek birokratif. Leuwih katingali tukang mikir (pemikir), bari boga sipat ngasuh, wuwuhan dosen tea; manan PNS nu citrana ngagebleg salila ieu. Leuwih ti kitu, dulur-dulur Kusnet nu potensial tadi, bari milih atawa katideresa pisan jadi PNS, lain rek dilurjeunkeun. Tapi, bisa diperenahkeun dina jabatan-jabatan lian, nu teu kurang penting jeung strategisna. Piraku pantar Kang Oman kudu jadi pupuhu mah? Lain perkara mampuh teu mampuhna. Ngan, pantesna ge mama siga anjeunna mah calik di sarupaning Dewan Penasihat, Dewan Pengawas, Dewan Pakar, atawa jabatan-jabatan lian nu luyu sareng kaweruh, pangalaman, yuswa, katineung, oge komarana. Keun pupuhu mah sina ku nu ngarora. Nu umurna can manjing 30 taun. Lian ti di arah tanagana, oge sina warani (jeung barisa!) jadi pamingpin. Beh dituna ambeh aya sirkulasi elit, malah mun bisa aya generations cut. Pon kitu deui Kang Tantan jeung Kang Tirta. Ceuk pikir kuring harita, aranjeunna tetep kudu diampihan. Ngan teu direngrengan pupuhu atawa Pangurus Harian mun tea mah sapuk rek diayakeun pangurus
Re: [Urang Sunda] PNS
Kang, kuring mah satuju pisan lamun PNS teu ilubiung jadi pengurus di YP. Lantaran memang susah waktuna oge. Matak basa kuring ditawaran ku MJ, supaya jadi pengurus, jawab kuring, kuring mah jadi penggembira wungkul. da moal aya waktu keur mikiran YP, komo lamun kudu ngilu pajemuhan mah, rek saptu, rek minggu hese pisan. PNS mah konsentrasi wae kana pagawean. YP mah salaku salaku NGO atawa LSM, keun wae jadi organisasi nu mandiri, mun dina good governance mah, jadi penjaga moral cenah. Baktos, -ika- Maman Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: PNS Ngabandungan ranggeuyan obrolan ngeunaan PNS ieu http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/message/109858), kuring jadi inget ka sawatara waktu ka tukang. Waktu kuring jeung sawatara anggota milis nyieun saruntuyan pajemuhan di Bogor jeung Jakarta, madungdengkeun perkara kumaha alusna YP-Kusnet. Jadi asa dosa harita teh. Utamana ka Kang Oman, Kang Tirta, oge Kang Tantan. Asa dosana, pedah harita kuring ngusulkeun PNS teu meunang jadi pangurus YP. Hartina, rerengrengan pangurus YP utamana pupuhu jeung jabatan-jabatan lian nu nungtut waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba -- teu meunang dieusian ku PNS. Nyebut waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba teh pedah bae aya pikiran sangkan YP jadi yayasan atawa organisasi nu profesional. Lain ukur sambilan atawa ukur gagayaan jeung asa aya. (Malah luyu jeung profesionalisme yayasan tadi, satemenna, kuring hayang ngusulkeun: Rengrengan pangurus kudu dieusi ku jalma-jalma nu teu boga kawajiban lian. Sina museur bae jadi pangurus. Tong mikirkeun nu lian. Konsekuensina, kabutuhan hirup maranehna nya kudu ditedunan). Sakedapan, eta pipikiran teh siga nu ngahengker hak asasi atawa potensi nu aya. Utamana, dulur-dulur nu jaradi PNS siga Kang Oman, Kang Tirta, jeung Kang Tantan tadi. Malah, bisa jadi eta usul teh leuwih miboga alesan politis manan alesan nu sipatna leuwih subtantif. Bisa jadi, kuring dituduh ngusulkeun eta teh ukur rek mageran rengrengan pangurus tina campurtangan Kang Oman atawa dulur PNS lianna. Nya, di dieu ngarasa dosana teh. Padahal, lain rek kikituan. Lain rek ngahalangan karep jeung potensi nu aya. Sabalikna. Ceuk pikir, rek merenahkeun potensi-potensi eta. Bari hayang negeskeun deui fungsi jeung kawajiban PNS hususna, jeung fungsi pangurus YP umumna. Legegna mah rek nanjeurkeun profesionalisme tadi, nu salah sahijina dicirikeun ku spesialisasi fungsi. Sakalian hayang nanjeurkeun etika, atawa teuing naon ketang, pakait jeung PNS atawa birokrasi di urang. Bongan, PNS atawa birokrasi di urang miboga citra (atawa fakta?) kurang nyugemakeun. Lain ukur pakait jeung gajihna. Tapi, kinerjana: Leled, koruptif, jeung gumenak (hayang dikawulaan, ngarasa paling nyaho, asa paling kumawasa), mun bisa dijieun susah, ku naon dijieun gampang?, jste. Jeung asa ningnang bae, dina jaman siga kiwari, hiji yayasan rengrengan pangurusna direumbeuyan ku PNS. Komo mun pupuhuna PNS mah. Dimana watek civicna? Pan, PNS mah geus karuhan tugasna? Nya, museurkeun maneh bae kana tugasna? Tangtu bae, eta pipikiran teh nyakompetdaunkeun. Sabab, dulur-dulur Kusnet nu jadi PNS tadi bisa disebut PNS nu mahiwal. Katingalna jajauheun tina panyakit tadi. Lian ti miboga karep jeung kapercekaan, oge mibanda katineung ka Sunda. Malah, PNS jiga Kang Tantan mah, bubuhan dosen, jauh tina watek birokratif. Leuwih katingali tukang mikir (pemikir), bari boga sipat ngasuh, wuwuhan dosen tea; manan PNS nu citrana ngagebleg salila ieu. Leuwih ti kitu, dulur-dulur Kusnet nu potensial tadi, bari milih atawa katideresa pisan jadi PNS, lain rek dilurjeunkeun. Tapi, bisa diperenahkeun dina jabatan-jabatan lian, nu teu kurang penting jeung strategisna. Piraku pantar Kang Oman kudu jadi pupuhu mah? Lain perkara mampuh teu mampuhna. Ngan, pantesna ge mama siga anjeunna mah calik di sarupaning Dewan Penasihat, Dewan Pengawas, Dewan Pakar, atawa jabatan-jabatan lian nu luyu sareng kaweruh, pangalaman, yuswa, katineung, oge komarana. Keun pupuhu mah sina ku nu ngarora. Nu umurna can manjing 30 taun. Lian ti di arah tanagana, oge sina warani (jeung barisa!) jadi pamingpin. Beh dituna ambeh aya sirkulasi elit, malah mun bisa aya generations cut. Pon kitu deui Kang Tantan jeung Kang Tirta. Ceuk pikir kuring harita, aranjeunna tetep kudu diampihan. Ngan teu direngrengan pupuhu atawa Pangurus Harian mun tea mah sapuk rek diayakeun pangurus harian. Pan, asana, nurutkeun aturan nu aya, teu haram mun hiji yayasan miboga dewan itu dewan ieu luyu jeung kamekaran kapentingan nu aya? Nya, didarinya meureun pantesna tempat aranjeunna teh. Intina mah, kumaha sangkan potensi aranjeunna kawadahan bari teu ngaganggu kawajiban anjeunna salaku PNS. Kituna teh bari nanjeurkeun citra YP salaku bagean tina civil society. Teuing nyambung teuing heunteu ide-ide dina kalimah-kalimah tadi teh: PNS, YP, jeung civil society. Heuheuheu... Lian ti kitu,
Re: [Urang Sunda] PNS
sapuk lah teh ika Kang Iman PNS oge On 4/20/07, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang, kuring mah satuju pisan lamun PNS teu ilubiung jadi pengurus di YP. Lantaran memang susah waktuna oge. Matak basa kuring ditawaran ku MJ, supaya jadi pengurus, jawab kuring, kuring mah jadi penggembira wungkul. da moal aya waktu keur mikiran YP, komo lamun kudu ngilu pajemuhan mah, rek saptu, rek minggu hese pisan. PNS mah konsentrasi wae kana pagawean. YP mah salaku salaku NGO atawa LSM, keun wae jadi organisasi nu mandiri, mun dina good governance mah, jadi penjaga moral cenah. Baktos, -ika- *Maman Gantra [EMAIL PROTECTED]* wrote: *P*
Re: [Urang Sunda] PNS
Hidup teu jadi... tantan On 4/20/07, Kang Iman [EMAIL PROTECTED] wrote: sapuk lah teh ika Kang Iman PNS oge On 4/20/07, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang, kuring mah satuju pisan lamun PNS teu ilubiung jadi pengurus di YP. Lantaran memang susah waktuna oge. Matak basa kuring ditawaran ku MJ, supaya jadi pengurus, jawab kuring, kuring mah jadi penggembira wungkul. da moal aya waktu keur mikiran YP, komo lamun kudu ngilu pajemuhan mah, rek saptu, rek minggu hese pisan. PNS mah konsentrasi wae kana pagawean. YP mah salaku salaku NGO atawa LSM, keun wae jadi organisasi nu mandiri, mun dina good governance mah, jadi penjaga moral cenah. Baktos, -ika- *Maman Gantra [EMAIL PROTECTED]* wrote: *P* -- tantan hermansah www.tantanhermansah.co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi--
Re: [Urang Sunda] PNS
rampes kang Rahid..., naon anu dipedar ku kang Maman ulah matak jadi nyeri hate kang, jadikeun wae pamecut atawa pangaweruh pikeun urang. sim abdi reueus akang geus janten PNS anu mana bisa babakti ka nagara, wilujeng kang... Akang ngarasa disapirakeun pedah basa mimiti asup ka babakan Kusnet teu aya nu ngabagiakeun majarkeun teu cara lamun aya awewe asup langsung pada nyambut, nya hapunten wae atuh, keun ku abdi ayeuna dihaturanan linggih atuh dibabakan Kusnet mugia betah tumaninah sareng ulah pundungan nyahehehe...(ku diaprovena email akang ka Kusnet eta hiji tanda akang geus disabut kalayan daria ku ki kuncen ngan teu pok wungkul) teu hilap nepangkeun sim abdi Iim (Boim) kawit ti sumedang/bandung ayeuna keur buburuh jadi kuli di Bandung. eh...ari akang saha nu saleresna sareng kawit ti mana? cag...ah, nuhun kang. kkbm'69 On 4/20/07, arahid_76 [EMAIL PROTECTED] wrote: sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring pns, waktu kuring nganjang ka babakan kusnet teu aya nu ngabageakeun.padahal anu daftar saenggeus kuring mah aya awewe langsung pada ngabageakeun. kuring memang pns tapi tong disakompetdaunkeun jeung pns lian. pagawean kuring sapopoe nalungtik perkara kabahasaan jeung kasastraan kaasup ngeunaan bahasa jeung sastra sunda.rampes.
Re: [Urang Sunda] PNS
Euleuh euleuh karunya teuing taya nu ngabageakeun, seug tah ayeuna ku sim kuring dibageakeun wilujeng gabung ngarojong dieu babakan. Mugia bae sing betah tumaninah silih rojong dina kasundaan. Atuh ngeunaan PNS sim kuring ago sapuk ulah di sakompet daunkeun da bojo sim kuring oge PNS. Baktos, WAG arahid_76 [EMAIL PROTECTED] wrote: sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring pns, waktu kuring nganjang ka babakan kusnet teu aya nu ngabageakeun.padahal anu daftar saenggeus kuring mah aya awewe langsung pada ngabageakeun. kuring memang pns tapi tong disakompetdaunkeun jeung pns lian. pagawean kuring sapopoe nalungtik perkara kabahasaan jeung kasastraan kaasup ngeunaan bahasa jeung sastra sunda.rampes. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
Re: [Urang Sunda] PNS
Wilujeng tepang kang keun we kang tong matak nyeri hate soal nu di pedar ku kang maman, ceuk kuring mah lain diskriminasi soal di sakompet daun keun ... nya meureun urang (PNS) can katembong wungkul yen urang henteu kitu (deui) keun we jang pelecut semangat firman raharja tukang noongan kusnet PNS oge On 4/20/07, Akhmad Gunawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Euleuh euleuh karunya teuing taya nu ngabageakeun, seug tah ayeuna ku sim kuring dibageakeun wilujeng gabung ngarojong dieu babakan. Mugia bae sing betah tumaninah silih rojong dina kasundaan. Atuh ngeunaan PNS sim kuring ago sapuk ulah di sakompet daunkeun da bojo sim kuring oge PNS. Baktos, WAG *arahid_76 [EMAIL PROTECTED]* wrote: sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring pns, waktu kuring nganjang ka babakan kusnet teu aya nu ngabageakeun.padahal anu daftar saenggeus kuring mah aya awewe langsung pada ngabageakeun. kuring memang pns tapi tong disakompetdaunkeun jeung pns lian. pagawean kuring sapopoe nalungtik perkara kabahasaan jeung kasastraan kaasup ngeunaan bahasa jeung sastra sunda.rampes. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
RE: [Urang Sunda] PNS
heuheu belikan euy... -Original Message- From: arahid_76 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 20, 2007 8:52 AM To: urangsunda@yahoogroups.com Subject: [Urang Sunda] PNS sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring pns, waktu kuring nganjang ka babakan kusnet teu aya nu ngabageakeun.padahal anu daftar saenggeus kuring mah aya awewe langsung pada ngabageakeun. kuring memang pns tapi tong disakompetdaunkeun jeung pns lian. pagawean kuring sapopoe nalungtik perkara kabahasaan jeung kasastraan kaasup ngeunaan bahasa jeung sastra sunda.rampes.
Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)
Jadi rieut timana mimitina ngomean ieu kaayaan..aya teori anu neybut alus lamun pagawe panghandapna (conto Satpam tea dina sartikel) rentangna teu beda jauh tina S-3 (conto dosen). Tapi kulantaran si Sapam ngan 81,000 yah tangtuna si S-3 jadi teu saimbang lamun urang ngitung ongkos keur ngahontal S-3. Abdi oge gaduh kolega Brigjen..pokna gajih pokona teh Rp 1.55 jeti..kirang ti 2 x Satpam tea. Fasilitas non cash can dietangPun anak S-2 mancanagara...damel di pabrik di Tanggerangperbulan Rp 1.75 jeti bersih. Digawena nagtung sapopoe da jadi Spervisor pabrik..teu dibere..kamar kerja.ngan aya [post 1 ruangan AC , 1 meja tanpa korsi (cenah sistim Jepang ngarah ulah sare jam kerja). teu kuat pindah ka marketing/sales..teu meunang gajih...ngan ongkos transpoort wungkul. panghasilan tina komisi pengjualan...10% tina kauntunganBulan kahiji teu dahar..kulantaran euweuh imah anu kajualkapaksa sim kuring anu merean beas(PNS mah masih dahar da aya beasa pambagian lin)..nyoba ka pausahaan gede...katarima..cenah gaji sakitar Rp 6.5 jeti...tapi sayaratna loba sareng aya uang kadeudeuh kanu ngurus Rp 100 jeti...lah lieur pisan..neangan gawe make kudu mayar...bari putus as..iseng2 miluan test salah sahiji Bank nagara...eh katarima saparantos 8 X test dina kurun waktos 3 bulan..cenah bade didiik deui dina bidang perbankan..lamun parantos lulus..golongana teh PNS III/a.Satam bagea maneh...urang ngeues bebeakan nyakola keun budakAri Uztadz terkenal saya pernah ngondang eta ongkosna Rp 1 jeti/ceranah 50 menit.antar jemputKhotbah perkawinan tina Ustadz terkenal Rp 3.5 jeti... Abdi gaduk pembantu anu salakina teh parkir di ratu Plaza...ceuk anjeunna..beresih tiasa gaduh panghasilan Rp 2.2 jeti...Abdi gaduh saderek tukang Service electronic keliling AC.TV,KA,jrrd..per bulan fluktuasi antawis Rp 1 dugi ka 4 jetiTapi abdi oge gaduh kolega tilas rerencangan akrab pangsiunan PNS...tos pangsiunan oge gaduh panghasilan Rp 40 jeti tina tani bunga (maksadna kembang depositp0Thus ulah heran ari PNS teh masih menjanjikan.Kamari di Kalurahan sareng Kacamatan ngalereskeun KTP, Ate de Sattie pangsiun. Kartu Keluarga seep Rp 90,000. Pun anak legalisasi idjazah SD,SMP sareng SMA ti 3 kantor Dikkbud seep Rp 150,000...lamun teu mayar dililakeun sareng dihese2keun.Lieur --- tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehe, minimal alesan kuring harita atuh kang Bud. Punten we mun aya PNS anu teu ngaraos kawakilan. Nya ngawakilkeun sorangan we lah. Hehe. Eh, ua Tito, abdi bade ka surabaya dinten salasa. baktos tantan On 12/16/06, Budhi Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: hayang jadi pagawe nagri, tong boro di urang, di Jepang oge masih keneh favorite. barudak nu rek lulus S1, di semester kahiji taun panungtung, kacida soson-soson dialajar sangkan lulus pagawe negeri. Sistim ujianna asup pagawe negeri di dieu nasional, tahap kahiji siga tes TPA, tes keahlian, wawancara karek panarimaan tur penempatan keu pagawe nasional nepi ka propinsi. keur pagawe kabupaten tes TPA, karek kumaha kawijakan masing-masing pemda-na. alesanna cenah tina pangasilan teu pati beda jeung pagawe swasta, aya gaji ka 13 nepi 15, kadang 18 kumaha hasil tina bageanna, gawena ti jam 8 nepi ka 5, jarang lembur. sigana eta alesan PNS ceuk kang Tan alesan urang mana tah ? da kuring mah ngarah bisa lalajo maen bal bebas, teu kawengku ku waktu ... ha ha ha ha budhi - pangsiunan pagawe uil kumpeni basa di uil, indit jam 6 balik kadang jam 12 peuting, gaji beda pisan jeung bule ari gawe kadang leuwih beurat, cenah mah ayeuna rada sarua da mun teu naek bisa kalabur ka middle east On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Neraskeun. SIgana, sok sanajan gajina leutik, PNS loba nu mikahayang. Ceuk kuring alesana: 1. Nya eta, bisa maling2 waktu jang neangan sampingan; 2. Rada hese dipecat! 3. Daripada euwueuh deui; 4. Sugan ari ka nagara mah mentana, bisa ditoleransi saeutik; 5. Bisa korupsi! hehe baktos, tantan On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: hehe. Punten upami tos maca Tina PR Beda Sedikit Guru dan Satpam Oleh Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A. LEBIH banyak diam daripada berbicara, itulah Bu Mega. Akan tetapi, sekalinya berbicara langsung menonjok. Akibatnya, dalam konteksnya dengan kedudukan beliau sebagai presiden dan Ketua PDI Perjuangan, pernyataannya menjadi sering kontraproduktif. Beberapa bulan yang lalu beliau menyatakan di depan para pejabat tentang ketidaksediaannya menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS). Menurut Bu Mega, pegawai negeri sipil kurang produktif. Sayang Bu Mega tidak mengemukakan secara jelas sebab-sebab rendahnya produktivitas para PNS. Beliau hanya mengemukakan contoh rendahnya produktivitas tersebut dengan pelayanan para PNS yang dinilainya lamban dan berbelit-belit.
Re: [Urang Sunda] PNS
Abdimah hawatos pisan ka teh ika mardiah ngupingna oge, meuni kedah didamel dugi ka kitu, na naon atuh anu dipilarian teh, sareng palay kenging sabaraha atuh penghasilan teh dugi ka kitu. Teh elly, kuring ge kapeung-kapeung mindeng siga kitu (lieur pan, ongkoh kapeung ongkoh mindeng). Idealismeu gawe jeung pengkuh kana komitmen propesional, pikeun sawatara jalma TIDAK BERBANDING LURUS DENGAN PENGHASILAN. Dina masalah gawe. duit pikeun kuring mah ukur nomer dua. Naha? Ah, hayang nyobaan we nyieun deret hitung anyar nu dimimitian ku angka 2. haha Nu saleresnamah didamelmah kedah efisien atuh, keluar energi/tenaga sesedikit mungkin dan penghasilan sebesar mungkin. Mun takeranana siga kitu, dagang duit palsu atw narkoba pasti paling episien. Ngan pedah matak sepor jantung teu eureun2 jaba bale watangan ngadagoan. heuheu.. Janten sisa waktunya tiasa dianggo ibadah ruhiah, ngasuh putra/putri, menghadiri majelistaqlim, ngawuruk ngaji di TKA dengan dasar fisabililah (tanpa bayaran), atuh oge sanes kanten hobi nu nyandak kaarah barokah tiasa kalaksanakeun, malih tiasa piknik melihat dunia luar, supados teu kurung batok. Kungsi ngadenge ti mang Imad, ngalakonan propesi teh kaasup kana pardu kipayah. Coba mun di hiji nagri teu aya nu daekeun jadi dokter, jadi soldadu atw jadi PNS bakal kumaha jadina? Lian ti kitu, kuring kaasup nu yakin yen digawe teh kaasup ibadah. Komo lamun dimimitian ku niat hade, prak dilakonan sahade2na oge hasilna dipake kalawan hade. Pan aya cenah nu masantren/ngaji/ibadah teu eureun2, tapi ganjarana dibikeun ka anu tibeberegeg digawe pikeun ngabayuan eta ki santri? Perkara hobi/piknik? Kuring mah kabeneran resepna kana dugem. Sok rek ngajak pakuat2 nepi ka sabaraha janari jeung kuring? Energi ieu, rumasa can bisa kasalurkeun kana ibadah ruhiah. Rumasa pisan dina perkara ieu mah. O MY LORD, PLEASE FORGIVE ME,ceuk kang MGT. Eh naha bet jadi culangung mangjawabkeun teh Ika. Punten nya teh Ika, da bageur (sigana). baktos -teja- lain PNS
Re: [Urang Sunda] PNS
Aya postingan, nu nulisna cenah guru... nyanggakeun gendudh GURU/DOSEN PNS: GAJI FULLTIMER KERJA PART-TIMER Salah satu masalah terbesar dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia adalah masalah profesionalisme guru. Statistik tentang kelayakan guru mengajar sangat mencemaskan. Dari kualifikasinya saja sebagian besar guru-guru kita tidak layak mengajar. Itulah sebabnya pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan kualifikasi mengajar mereka dengan anggaran pendidikan 20% tersebut. Tapi itu baru sebagian dari masalah. Ada masalah yang juga sama besarnya tapi belum pernah dipikirkan solusinya secara sungguh-sungguh, praktek guru yang digaji fulltimer tapi bekerja parttimer. Selagi pandangan umum menyatakan bahwa profesi guru atau dosen adalah profesi yang paling sedikit penghargaannya dan paling kecil gajinya, banyak fakta yang menunjukkan bahwa jika dihitung-hitung sebenarnya guru di Indonesia justru dibayar terlalu tinggi karena jam kerjanya yang terlalu sedikit. Tak percaya? Cobalah masuk ke sekolah-sekolah publik kita dan tanyakan berapa hari seorang guru bekerja dan Anda akan menemui kenyataan bahwa guru tidak datang ke sekolah setiap hari sebagaimana profesi lain. Mereka hanya datang jika ada jam mengajar dan itu bisa berarti kadang-kadang hanya 2 atau 3 hari dalam seminggu. Kalau pun mereka datang mereka juga tidak 'fulltime' mulai jam 8 sampai jam 4 sore seperti profesi lain, melainkan hanya pada saat mengajar saja. Dan itu bisa berarti beberapa jam saja. Saya punya teman guru yang kebetulan jam mengajarnya hanya sedikit, 12 jam seminggu (ada yang lebih sedikit dari itu). Jangan berpikiran bahwa 12 jam itu 12 x 60 menit, tidak. 12 jam tersebut adalah 12 jam pelajaran dan 1 JP adalah 45 atau 40 menit saja. Jadi kalau 12 JP sama dengan 12 X ¾ jam = 8 jam. Dan ia benar-benar hanya datang ketika ada jam mengajar saja yang sudah diatur agar bisa cukup dua hari saja dalam semingu. Selebihnya ia menjadi 'ronin' dengan mengajar dimana-mana. Jadi meski resminya ia adalah guru PNS di sekolah dimana ia ditugaskan tapi ia justru lebih banyak di luar sekolah pada jam-jam kerja. Enak kan! Ia adalah guru tetap yang 'tidak tetap'! Guru yang dibayar oleh negara sebagai pekerja penuh waktu yang bekerja hanya paruh waktu. Tapi ia tidak sendirian. Saudara saya yang menjadi dosen di PTN ternyata lebih banyak nongkrong di rumah ketimbang di kampusnya. Alasannya sama, ia hanya wajib datang pada saat tugas mengajarnya yang ternyata hanya dua hari dalam seminggu. Berdasarkan pemantauan saya ke berbagai daerah, praktek datang hanya pada jam mengajar ini ternyata merupakan praktek yang umum di mana-mana. Tak ada satupun sekolah menengah yang saya kunjungi menerapkan jam kerja 40 jam seminggu sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan jam kerja PNS. Alasannya? Karena sudah merupakan 'konvensi'. Praktek tersebut di'legal'kan karena alasan gaji guru/dosen kecil sehingga guru dan dosen 'berhak' dan diberi kesempatan oleh pemerintah untuk 'moonlighting' alias nyambi. Dan ini praktek yang dilakukan secara 'nasional' lho! Rasa-rasanya hanya di Indonesia guru PNS diperbolehkan untuk 'moonlighting'. Tak ada praktek semacam ini terjadi di berbagai negara lain yang pernah saya kunjungi. Setiap guru sekolah hanya mengabdi pada satu sekolah secara penuh waktu. Berapa gaji teman saya sebagai PNS? Ia bilang bahwa gajinya sebagai PNS itu kecil dan ia hanya terima sekitar 2 juta sebulan. Tapi kalau melihat kecilnya jam kerjanya maka sebetulnya gaji 2 juta tersebut terlalu tinggi. Seorang guru baru di Malaysia memperoleh gaji sekitar 4,5 juta jika kita kurskan ke rupiah. Para guru yang saya beritahu selalu berkomentar bahwa gaji guru Malaysia jauh lebih tinggi daripada mereka. Tapi ada fakta lain yang tidak mereka ketahui, Para guru di Malaysia harus bekerja 40 jam seminggu. Benar-benar 40 jam seminggu mulai jam 8 pagi sampai dengan jam 4 sore. Persis seperti karyawan perusahaan lainnya. Jadi kalau dibandingkan sebenarnya gaji guru di Indonesia jauh lebih tinggi ketimbang gaji guru di Malaysia. Gajinya memang tidak sampai 1/2 dari gaji guru Malaysia tapi jam kerjanya hanya 1/5. Hanya kepala sekolah atau pejabat struktural kampus yang datang setiap hari. Lainnya menikmati praktek 'gaji fulltimer kerja parttimer' ini. Enak kan! Guru-guru di Malaysia dan Singapura yang saya beritahu tentang praktek 'moonlighting' di Indonesia ini merasa heran dan tak habis pikir bagaimana praktek semacam ini bisa dilakukan dalam skala nasional. Kalau Anda mengira mereka akan berkomentar, :Enak ya guru di Indonesia karena jam kerjanya sedikit. Anda akan kecewa karena komentar mereka justru Bagaimana sekolah nak berkualiti bila cik gu tak turun setiap hari? Siapa yang urus tu budak-budak? demikian komentarnya. Guru yang paling banyak jam kerjanya ternyata adalah guru SD. Mereka harus datang setiap hari karena sebagian besar dari mereka adalah guru kelas (meski di banyak sekolah sudah mulai menerapkan guru bidang
Re: [Urang Sunda] PNS
Hatur nuhun Kang Teja tos pangjawabkeun, hehehe Kapikiran oge tah saran Teh Elly perkawis padamelan nu teu kedah lami supados tiasa ngalaksanakeun ibadah ruhiah atawa kagiatan sosial, oge tiasa salse piknik. Diantos pisan upami aya lowongan kanggo abdi. Hatur nuhun Kang Teja, miwah Teh Elly. Saran ditampi pisan. Baktos, -ika- - Original Message From: Suteja Amijaya [EMAIL PROTECTED] To: urangsunda@yahoogroups.com Sent: Monday, December 18, 2006 8:04:45 AM Subject: Re: [Urang Sunda] PNS Abdimah hawatos pisan ka teh ika mardiah ngupingna oge, meuni kedah didamel dugi ka kitu, na naon atuh anu dipilarian teh, sareng palay kenging sabaraha atuh penghasilan teh dugi ka kitu. Teh elly, kuring ge kapeung-kapeung mindeng siga kitu (lieur pan, ongkoh kapeung ongkoh mindeng). Idealismeu gawe jeung pengkuh kana komitmen propesional, pikeun sawatara jalma TIDAK BERBANDING LURUS DENGAN PENGHASILAN. Dina masalah gawe. duit pikeun kuring mah ukur nomer dua. Naha? Ah, hayang nyobaan we nyieun deret hitung anyar nu dimimitian ku angka 2. haha Nu saleresnamah didamelmah kedah efisien atuh, keluar energi/tenaga sesedikit mungkin dan penghasilan sebesar mungkin . Mun takeranana siga kitu, dagang duit palsu atw narkoba pasti paling episien. Ngan pedah matak sepor jantung teu eureun2 jaba bale watangan ngadagoan. heuheu.. Janten sisa waktunya tiasa dianggo ibadah ruhiah, ngasuh putra/putri, menghadiri majelistaqlim, ngawuruk ngaji di TKA dengan dasar fisabililah (tanpa bayaran), atuh oge sanes kanten hobi nu nyandak kaarah barokah tiasa kalaksanakeun, malih tiasa piknik melihat dunia luar, supados teu kurung batok. Kungsi ngadenge ti mang Imad, ngalakonan propesi teh kaasup kana pardu kipayah. Coba mun di hiji nagri teu aya nu daekeun jadi dokter, jadi soldadu atw jadi PNS bakal kumaha jadina? Lian ti kitu, kuring kaasup nu yakin yen digawe teh kaasup ibadah. Komo lamun dimimitian ku niat hade, prak dilakonan sahade2na oge hasilna dipake kalawan hade. Pan aya cenah nu masantren/ngaji/ ibadah teu eureun2, tapi ganjarana dibikeun ka anu tibeberegeg digawe pikeun ngabayuan eta ki santri? Perkara hobi/piknik? Kuring mah kabeneran resepna kana dugem. Sok rek ngajak pakuat2 nepi ka sabaraha janari jeung kuring? Energi ieu, rumasa can bisa kasalurkeun kana ibadah ruhiah. Rumasa pisan dina perkara ieu mah. O MY LORD, PLEASE FORGIVE ME,ceuk kang MGT. Eh naha bet jadi culangung mangjawabkeun teh Ika. Punten nya teh Ika, da bageur (sigana). baktos -teja- lain PNS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [Urang Sunda] PNS
Pangsiun dini we, Ceu Ika... heuheu... On 12/18/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] wrote: Hatur nuhun Kang Teja tos pangjawabkeun, hehehe Kapikiran oge tah saran Teh Elly perkawis padamelan nu teu kedah lami supados tiasa ngalaksanakeun ibadah ruhiah atawa kagiatan sosial, oge tiasa salse piknik. Diantos pisan upami aya lowongan kanggo abdi. Hatur nuhun Kang Teja, miwah Teh Elly. Saran ditampi pisan.
Re: [Urang Sunda] PNS
Kunaon make pangsiun dini ?...Ari anu sapertos digambarkeun tisuksuk tidungdung...tangtos hasilna oge lumayan mucekil..siganamah...gaduh kontribusi kana jalanna Pausahaan..pan damel mah ibadah...eta hasilna kanggo kulawargi...Anu penting ibadah magdhoh na hemnteu kaganggu. Abdi hoyong lamun aya mah damel ngan 2 jam tapi hasilna mokaha...meuren aya dina ngimpi..hasil anu mucekil teh...ngadadak leungit...da kaburu nyaring Ari nalungtik jalmi2 karir anu ayeuna hasil ...ngamititian karir utama na di swasta..nyaeta ngalakonan skedul damel teu kenal waktu anu disebat Teh Elly teu manusiawi teaSchedule damel 28 poe dihutan..prei 28 poe dikotadidamel dihutan teh..teu ngenal waktu kumaha padamelan wae..kadang2 teu sare 48 jam terus menerus...kaum hawa oge aya anu siga kieu..damel di pertambangan emas di Kalimantan.. --- kumincir [EMAIL PROTECTED] wrote: Pangsiun dini we, Ceu Ika... heuheu... On 12/18/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] wrote: Hatur nuhun Kang Teja tos pangjawabkeun, hehehe Kapikiran oge tah saran Teh Elly perkawis padamelan nu teu kedah lami supados tiasa ngalaksanakeun ibadah ruhiah atawa kagiatan sosial, oge tiasa salse piknik. Diantos pisan upami aya lowongan kanggo abdi. Hatur nuhun Kang Teja, miwah Teh Elly. Saran ditampi pisan. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [Urang Sunda] PNS
Da ari urang lapangan mah kitu damelna .. ngan pas off teh sami we sareng nu pangangguran nya ... On 12/18/06, surtiwa surtiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Kunaon make pangsiun dini ?...Ari anu sapertos digambarkeun tisuksuk tidungdung...tangtos hasilna oge lumayan mucekil..siganamah...gaduh kontribusi kana jalanna Pausahaan..pan damel mah ibadah...eta hasilna kanggo kulawargi...Anu penting ibadah magdhoh na hemnteu kaganggu. Abdi hoyong lamun aya mah damel ngan 2 jam tapi hasilna mokaha...meuren aya dina ngimpi..hasil anu mucekil teh...ngadadak leungit...da kaburu nyaring Ari nalungtik jalmi2 karir anu ayeuna hasil ...ngamititian karir utama na di swasta..nyaeta ngalakonan skedul damel teu kenal waktu anu disebat Teh Elly teu manusiawi teaSchedule damel 28 poe dihutan..prei 28 poe dikotadidamel dihutan teh..teu ngenal waktu kumaha padamelan wae..kadang2 teu sare 48 jam terus menerus...kaum hawa oge aya anu siga kieu..damel di pertambangan emas di Kalimantan.. --- kumincir [EMAIL PROTECTED] kumincir%40urang-sunda.or.id wrote: Pangsiun dini we, Ceu Ika... heuheu... On 12/18/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] ika_md2005%40yahoo.com wrote: Hatur nuhun Kang Teja tos pangjawabkeun, hehehe Kapikiran oge tah saran Teh Elly perkawis padamelan nu teu kedah lami supados tiasa ngalaksanakeun ibadah ruhiah atawa kagiatan sosial, oge tiasa salse piknik. Diantos pisan upami aya lowongan kanggo abdi. Hatur nuhun Kang Teja, miwah Teh Elly. Saran ditampi pisan. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [Urang Sunda] PNS
Leres dina pass off na teh enjing2 nyambi dagang bubur ayam di MOnas (ayeuna tos teu kengeng lumpat ka Senayan)...siangna janten calo jual beuli mobkas. --- Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote: Da ari urang lapangan mah kitu damelna .. ngan pas off teh sami we sareng nu pangangguran nya ... On 12/18/06, surtiwa surtiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Kunaon make pangsiun dini ?...Ari anu sapertos digambarkeun tisuksuk tidungdung...tangtos hasilna oge lumayan mucekil..siganamah...gaduh kontribusi kana jalanna Pausahaan..pan damel mah ibadah...eta hasilna kanggo kulawargi...Anu penting ibadah magdhoh na hemnteu kaganggu. Abdi hoyong lamun aya mah damel ngan 2 jam tapi hasilna mokaha...meuren aya dina ngimpi..hasil anu mucekil teh...ngadadak leungit...da kaburu nyaring Ari nalungtik jalmi2 karir anu ayeuna hasil ...ngamititian karir utama na di swasta..nyaeta ngalakonan skedul damel teu kenal waktu anu disebat Teh Elly teu manusiawi teaSchedule damel 28 poe dihutan..prei 28 poe dikotadidamel dihutan teh..teu ngenal waktu kumaha padamelan wae..kadang2 teu sare 48 jam terus menerus...kaum hawa oge aya anu siga kieu..damel di pertambangan emas di Kalimantan.. --- kumincir [EMAIL PROTECTED] kumincir%40urang-sunda.or.id wrote: Pangsiun dini we, Ceu Ika... heuheu... On 12/18/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] ika_md2005%40yahoo.com wrote: Hatur nuhun Kang Teja tos pangjawabkeun, hehehe Kapikiran oge tah saran Teh Elly perkawis padamelan nu teu kedah lami supados tiasa ngalaksanakeun ibadah ruhiah atawa kagiatan sosial, oge tiasa salse piknik. Diantos pisan upami aya lowongan kanggo abdi. Hatur nuhun Kang Teja, miwah Teh Elly. Saran ditampi pisan. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [Urang Sunda] PNS
Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, kadang tepi ka isuk2 deui. Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda. Teu bisa cuti-cuti acan. Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean. Walah hayang nya bisa kitu, santai.. . .. Hehehe. Salamun Alaikum, Para wargi, Abdimah hawatos pisan ka teh ika mardiah ngupingna oge, meuni kedah didamel dugi ka kitu, na naon atuh anu dipilarian teh, sareng palay kenging sabaraha atuh penghasilan teh dugi ka kitu. Nu saleresnamah didamelmah kedah efisien atuh, keluar energi/tenaga sesedikit mungkin dan penghasilan sebesar mungkin. Upami tiasa mah sadinten didamel teh cekap 2 jam, tapi penghasilana mokaha. Janten sisa waktunya tiasa dianggo ibadah ruhiah, ngasuh putra/putri, menghadiri majelistaqlim, ngawuruk ngaji di TKA dengan dasar fisabililah (tanpa bayaran), atuh oge sanes kanten hobi nu nyandak kaarah barokah tiasa kalaksanakeun, malih tiasa piknik melihat dunia luar, supados teu kurung batok. Upami didamel dugi ka weungi atanapi ka subuh, ieu mah teu normal, komo kanggo muslimahmah asa teu aya contona. Budak belian oge jaman kapungkur teu kitu-kitu teuing teh, oge teu efisien atuh, menghabiskan energi dengan penghasilan pas-pasan, atuh waktos kanggo ibadah ruiah seep, atuh bakal tebih kana barokah engkena oge, boa teu tiasa piknik-piknik acan. Atuh kanggo naon hirup teh ari kitu mah, asa ripuh ngadanguna, duh hawatos pisan teh ika. Punten dupi profesi teteh teh naonnya ? Insya Allah atuh teh, neneda ka Gusti Allah supados kenging pacabakan nu manusiawi anu cocok sareng kodrat muslimah. salam ely - Original Message From: ika mardiah [EMAIL PROTECTED] To: urangsunda@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 13, 2006 6:28:28 PM Subject: Re: [Urang Sunda] PNS Karunya teuing nya PNS! Meni dituduh jiga kitu. Iraha atuh kuring jiga PNS nu bisa datang beurang, jeung balik sore keneh. Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, kadang tepi ka isuk2 deui. Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda. Teu bisa cuti-cuti acan. Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean. Walah hayang nya bisa kitu, santai.. . .. Hehehe. Baktos, -ika- On 12/13/06, ono.taryono@ ikpt.com ono.taryono@ ikpt.com wrote: Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa jam kantorna...? !Cenah mah dipake bisnis sampingan.. . Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si cikal Kitu meureun... Baktos, OTA apan uing pernah nanyakeun naon daharna? jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. tatangga gawe di pemda, mangkir ampir 6 taun. eh asup deui. kumaha gaji anu ditinggalkeun. ...dicokot ku kabag na_,___ -- tantan hermansah www.tantanhermansah .co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi- - _ _ _ _ __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail. yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [Urang Sunda] PNS
Panganlaman sim abdi waktos ngalereskeun TASPEN almarhum pun bapa (bapa pulung/bapa angkat) tahun 2000, Alhamdulillah lancar margi syarat-syarat nu diperyogikeun tos lengkep malih mah ku urang kantor POS oge dibantos (kaleresan sareng tukang Pos tos loma deuih da bumina caket bumi pun bapa). kantos eta rada leuir margi surat nikah benten namina sareng dina SK atuh dilereskeun heula ka KUA asal, anu matak handeueul di KUA kec.Paseh anu nyaurkeun gampil cenah ngalereskeu surat nikah bari jeung menta biaya saanu cenah (tapi kudu dianterkeun ka bumina) jeung ngaku-ngaku kenal ka pun bapak, ari pek teh saparantos beres geuning salah da kedahna mah disusudna ka KUA asal (conggeang) da KUA Paseh mah hasil pamekaran ti KUA Conggeang. Atuh jadi dua kali gawe...pek teh deui arsipna anu di KAU Conggeang oge namina teu sami sareng anu di SK, nya akhirna mah kudu sidang heula di pengadilan Agama sumedang, Alhamdulillah lancar ari tos beres mah sagalana oge beres boh TASPEN sareng tunjangan kematian, dugi ka ayeuna gaji pangsiunan PNS pun bapa almarhum lancar katampi ku pun biang tiap sasih(aya bekel kanggo pun biang sadiditen) cagah, nuhun. kkbm'69
Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)
--- In urangsunda@yahoogroups.com, surtiwa surtiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Dina teori Kompensasi modern gajih/remunerasi teh sanes dikaitkan kana status tapi kana Jobdes (Job decription). Tah ieu nu sesah teh, Kang. Misahkeun status (profesi?) sareng jobdes. Pangalaman sim kuring baheula (saleresna mah geuleuh nyebut kecap ieu teh. Siga geus aki-aki. Tapi, kumaha...), para reporter ngarasa leuwih penting manan sekretaris direksi -- upamana. Padahal, eta sekretaris geus welasan taun ngalakonan profesina. Si reporter karak 5 taun. Patarosan sim kuring: Naha eta teori teh ngaapresiasi core bussiness hiji pausahaan, nu hartosna maparin nilai lebih ka hiji profesi nu dianggap asset atanapi mesin produksi utama? Contona: Di usaha pers, nya wartawan nu janten mesin utamana teh. Di universitas, nya dosen. Di rumah sakit, nya dokter. Di milis, nya kuncen. Hehehe... Baktos, Pun Maman
Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)
--- reksagantra [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanjakalna teh sanes...anu jelas contona di pausahaan mah (Non Rumah sakit) profesi dokter...Sr Dokter posisina eta teh diniley kinten2 sami sareng Sr Engineer/Sr Lawyer/ Sr Finance...janten dibawah Manager..kumargi ngan pelaksana. lamun manehna nek kana lepel manajerial janten Medical Officer kaakara lepelna teh naek janten Manajer. Tapi tingali di penileyan masyarakat.ka dokter...luhur pisan..sakolana .lami..awis.. Biasana dihiji pausahaan anu gajihna sok rada mokaha eta anu nyepengan posisi anu gancang nambihan nilai tambah...sapertos Corporate Planner...Business development...Strategic Marketer...jrd. Patarosan sim kuring: Naha eta teori teh ngaapresiasi core bussiness hiji pausahaan, nu hartosna maparin nilai lebih ka hiji profesi nu dianggap asset atanapi mesin produksi utama? Contona: Di usaha pers, nya wartawan nu janten mesin utamana teh. Di universitas, nya dosen. Di rumah sakit, nya dokter. Di milis, nya kuncen. Hehehe... Baktos, Pun Maman Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com
Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)
Neraskeun. SIgana, sok sanajan gajina leutik, PNS loba nu mikahayang. Ceuk kuring alesana: 1. Nya eta, bisa maling2 waktu jang neangan sampingan; 2. Rada hese dipecat! 3. Daripada euwueuh deui; 4. Sugan ari ka nagara mah mentana, bisa ditoleransi saeutik; 5. Bisa korupsi! hehe baktos, tantan On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: hehe. Punten upami tos maca Tina PR Beda Sedikit Guru dan Satpam Oleh Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A. LEBIH banyak diam daripada berbicara, itulah Bu Mega. Akan tetapi, sekalinya berbicara langsung menonjok. Akibatnya, dalam konteksnya dengan kedudukan beliau sebagai presiden dan Ketua PDI Perjuangan, pernyataannya menjadi sering kontraproduktif. Beberapa bulan yang lalu beliau menyatakan di depan para pejabat tentang ketidaksediaannya menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS). Menurut Bu Mega, pegawai negeri sipil kurang produktif. Sayang Bu Mega tidak mengemukakan secara jelas sebab-sebab rendahnya produktivitas para PNS. Beliau hanya mengemukakan contoh rendahnya produktivitas tersebut dengan pelayanan para PNS yang dinilainya lamban dan berbelit-belit. Menteri Faisal Tamin segera menindaklanjuti pernyataan Bu Mega dan -- Senin 14 Juli yang lalu -- para pegawai negeri harus menjalani Sensus Kepegawaian, mengisi data kepegawaian yang mereka miliki sejak awal hingga akhir. Yang juga kontraproduktif adalah pernyataan terakhir Bu Mega yang mengatakan bahwa beliau pusing oleh situasi negara yang semrawut. Bagaimana tidak kontraproduktif jika seorang presiden mengeluh seperti itu. PNS (pegawai negeri sipil) adalah para pegawai yang digaji oleh negara. Oleh karena itu besar-kecilnya gaji mereka didasarkan atas kemampuan negara. Jumlah gaji yang mereka terima bervariasi tergantung dari tinggi-rendahnya pendidikan dan panjang-pendeknya pengalaman mereka. Itu berarti bahwa, sekalipun seorang pegawai memiliki pendidikan tinggi, tetapi jika pengalaman kerjanya masih pendek, gajinya pun rendah. Sebaliknya, sekalipun seorang pegawai hanya mengenyam pendidikan rendah, asal pengalamannya sudah matang, gaji yang diterimanya bisa cukup besar. Walaupun begitu, rentangnya tidak terlalu lebar. Salah seorang dosen kawan saya di pascasarjana yang berijazah doktor (S-3) dan sudah mengabdi hampir 15 tahun, memperoleh gaji Rp 1.890.000,00 (angka ini merupakan pembulatan). Akan tetapi, seorang satpam yang baru diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) menerima sekira Rp 650.000,00. Kalau satpam ini sudah bekerja dua tahun, gajinya naik menjadi sekira Rp 850.000. Jadi, perbandingan gaji seorang dosen yang bergelar doktor dengan seorang satpam berijazah SMU adalah 2:1 lebih sedikit. Dlihat dari perbandingan pendidikan dan imbalan yang diperoleh masing-masing PNS (doktor dan satpam) di atas, rentang gaji tersebut terasa tidak adil, dan sungguh-sungguh membuat orang menjadi malas menuntut ilmu sebab jika Pak Satpam ingin menjadi doktor, ia butuh waktu tambahan sekira 10 tahun lagi, 4-5 tahun untuk S-1, 2-3 tahun untuk S-2, dan 3-5 tahun untuk S-3. Waktu selama itu terhitung cepat. Normalnya 12-15 tahun. Alasannya ada seorang senior saya yang hari ini berada di semester 22 untuk masa studi program doktornya. Itu menunjukkan betapa beratnya menjadi seorang doktor. Akan tetapi, mungkin Pak Satpam akan membalas dengan mengatakan bahwa beban kerja mereka berbeda. Satpam harus bekerja setiap hari, bahkan setiap minggu mendapat giliran piket malam, sedangkan Pak Doktor hanya dikenai beban kerja 12 sks yang dapat dilaksanakan dalam dua hari. Lalu, Pak Doktor akan menukas, Benar, kelihatannya kami (para doktor) hanya bekerja dua hari, tetapi bimbingan-bimbingan, konsultasi-konsultasi, mempersiapkan bahan perkuliahan, memeriksa tugas-tugas yang kami lakukan di luar perkuliahan, tak kalah beratnya dengan piket malam untuk seorang satpam. Namun di Indonesia gaji bukanlah penghasilan. Gaji adalah upah yang diperoleh seseorang dari pekerjaan tetapnya, sedangkan penghasilan adalah seluruh pendapatan yang dia peroleh dari pendapatan yang pertama tadi plus pendapatan-pendapatan lain yang dia peroleh dari pekerjaan-pekerjaan tambahannya. Seorang satpam jelas sulit mendapat pekerjaan tambahan. Kalaupun ada, itu pasti jaga malam di pabrik-pabrik dan itu sangat kecil kemungkinannya, sedangkan Pak Doktor memiliki kesempatan yang sangat banyak untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Pak Doktor, karena pendidikannya yang tinggi, sangat berpeluang untuk menduduki jabatan yang menghasilkan pendapatan tambahan yang jumlahnya kadang-kadang melebihi gajinya. Dia juga bisa menulis di koran dan majalah. Untuk sekali menulis di PR, misalnya, dia akan menerima honor yang besarnya sama dengan sepertiga, bahkan ada yang sampai satu kali gaji Pak Satpam. Jadi, untuk mendapatkan penghasilan tambahan sebesar gaji sebulan Pak Satpam, dia cukup menulis satu-dua tulisan saja. Penelitian, menulis buku, memberikan ceramah, seminar, dan mengajar di perguruan tinggi swasta adalah tambang lain seorang doktor. Jika semuanya
Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)
hehe. Punten upami tos maca Tina PR Beda Sedikit Guru dan Satpam Oleh Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A. LEBIH banyak diam daripada berbicara, itulah Bu Mega. Akan tetapi, sekalinya berbicara langsung menonjok. Akibatnya, dalam konteksnya dengan kedudukan beliau sebagai presiden dan Ketua PDI Perjuangan, pernyataannya menjadi sering kontraproduktif. Beberapa bulan yang lalu beliau menyatakan di depan para pejabat tentang ketidaksediaannya menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS). Menurut Bu Mega, pegawai negeri sipil kurang produktif. Sayang Bu Mega tidak mengemukakan secara jelas sebab-sebab rendahnya produktivitas para PNS. Beliau hanya mengemukakan contoh rendahnya produktivitas tersebut dengan pelayanan para PNS yang dinilainya lamban dan berbelit-belit. Menteri Faisal Tamin segera menindaklanjuti pernyataan Bu Mega dan -- Senin 14 Juli yang lalu -- para pegawai negeri harus menjalani Sensus Kepegawaian, mengisi data kepegawaian yang mereka miliki sejak awal hingga akhir. Yang juga kontraproduktif adalah pernyataan terakhir Bu Mega yang mengatakan bahwa beliau pusing oleh situasi negara yang semrawut. Bagaimana tidak kontraproduktif jika seorang presiden mengeluh seperti itu. PNS (pegawai negeri sipil) adalah para pegawai yang digaji oleh negara. Oleh karena itu besar-kecilnya gaji mereka didasarkan atas kemampuan negara. Jumlah gaji yang mereka terima bervariasi tergantung dari tinggi-rendahnya pendidikan dan panjang-pendeknya pengalaman mereka. Itu berarti bahwa, sekalipun seorang pegawai memiliki pendidikan tinggi, tetapi jika pengalaman kerjanya masih pendek, gajinya pun rendah. Sebaliknya, sekalipun seorang pegawai hanya mengenyam pendidikan rendah, asal pengalamannya sudah matang, gaji yang diterimanya bisa cukup besar. Walaupun begitu, rentangnya tidak terlalu lebar. Salah seorang dosen kawan saya di pascasarjana yang berijazah doktor (S-3) dan sudah mengabdi hampir 15 tahun, memperoleh gaji Rp 1.890.000,00 (angka ini merupakan pembulatan). Akan tetapi, seorang satpam yang baru diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) menerima sekira Rp 650.000,00. Kalau satpam ini sudah bekerja dua tahun, gajinya naik menjadi sekira Rp 850.000. Jadi, perbandingan gaji seorang dosen yang bergelar doktor dengan seorang satpam berijazah SMU adalah 2:1 lebih sedikit. Dlihat dari perbandingan pendidikan dan imbalan yang diperoleh masing-masing PNS (doktor dan satpam) di atas, rentang gaji tersebut terasa tidak adil, dan sungguh-sungguh membuat orang menjadi malas menuntut ilmu sebab jika Pak Satpam ingin menjadi doktor, ia butuh waktu tambahan sekira 10 tahun lagi, 4-5 tahun untuk S-1, 2-3 tahun untuk S-2, dan 3-5 tahun untuk S-3. Waktu selama itu terhitung cepat. Normalnya 12-15 tahun. Alasannya ada seorang senior saya yang hari ini berada di semester 22 untuk masa studi program doktornya. Itu menunjukkan betapa beratnya menjadi seorang doktor. Akan tetapi, mungkin Pak Satpam akan membalas dengan mengatakan bahwa beban kerja mereka berbeda. Satpam harus bekerja setiap hari, bahkan setiap minggu mendapat giliran piket malam, sedangkan Pak Doktor hanya dikenai beban kerja 12 sks yang dapat dilaksanakan dalam dua hari. Lalu, Pak Doktor akan menukas, Benar, kelihatannya kami (para doktor) hanya bekerja dua hari, tetapi bimbingan-bimbingan, konsultasi-konsultasi, mempersiapkan bahan perkuliahan, memeriksa tugas-tugas yang kami lakukan di luar perkuliahan, tak kalah beratnya dengan piket malam untuk seorang satpam. Namun di Indonesia gaji bukanlah penghasilan. Gaji adalah upah yang diperoleh seseorang dari pekerjaan tetapnya, sedangkan penghasilan adalah seluruh pendapatan yang dia peroleh dari pendapatan yang pertama tadi plus pendapatan-pendapatan lain yang dia peroleh dari pekerjaan-pekerjaan tambahannya. Seorang satpam jelas sulit mendapat pekerjaan tambahan. Kalaupun ada, itu pasti jaga malam di pabrik-pabrik dan itu sangat kecil kemungkinannya, sedangkan Pak Doktor memiliki kesempatan yang sangat banyak untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Pak Doktor, karena pendidikannya yang tinggi, sangat berpeluang untuk menduduki jabatan yang menghasilkan pendapatan tambahan yang jumlahnya kadang-kadang melebihi gajinya. Dia juga bisa menulis di koran dan majalah. Untuk sekali menulis di PR, misalnya, dia akan menerima honor yang besarnya sama dengan sepertiga, bahkan ada yang sampai satu kali gaji Pak Satpam. Jadi, untuk mendapatkan penghasilan tambahan sebesar gaji sebulan Pak Satpam, dia cukup menulis satu-dua tulisan saja. Penelitian, menulis buku, memberikan ceramah, seminar, dan mengajar di perguruan tinggi swasta adalah tambang lain seorang doktor. Jika semuanya itu dikumpulkan, penghasilan Pak Doktor bisa mencapai 5-10 kali penghasilan Pak Satpam. Akan tetapi, apakah kondisi semua satpam dan doktor seperti itu? Hampir bisa dipastikan ya. Oleh karena itu, pegawai negeri sering diidentikkan dengan fasilitas dan fasilitas adalah penghasilan tambahan. Faslitas-fasilitas seperti itu biasanya terkait dengan
Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)
--- In urangsunda@yahoogroups.com, surtiwa surtiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: --- reksagantra [EMAIL PROTECTED] wrote: Hanjakalna teh sanes... Maksadna sanes teh heunteu, Kang? Teu ngaapresiasi (maparin bobot nu langkung punjul) kana profesi-profesi nu janten motor produksi eta pausahaan? Atanapi kumaha? Baktos, Pun Maman
Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)
hayang jadi pagawe nagri, tong boro di urang, di Jepang oge masih keneh favorite. barudak nu rek lulus S1, di semester kahiji taun panungtung, kacida soson-soson dialajar sangkan lulus pagawe negeri. Sistim ujianna asup pagawe negeri di dieu nasional, tahap kahiji siga tes TPA, tes keahlian, wawancara karek panarimaan tur penempatan keu pagawe nasional nepi ka propinsi. keur pagawe kabupaten tes TPA, karek kumaha kawijakan masing-masing pemda-na. alesanna cenah tina pangasilan teu pati beda jeung pagawe swasta, aya gaji ka 13 nepi 15, kadang 18 kumaha hasil tina bageanna, gawena ti jam 8 nepi ka 5, jarang lembur. sigana eta alesan PNS ceuk kang Tan alesan urang mana tah ? da kuring mah ngarah bisa lalajo maen bal bebas, teu kawengku ku waktu ... ha ha ha ha budhi - pangsiunan pagawe uil kumpeni basa di uil, indit jam 6 balik kadang jam 12 peuting, gaji beda pisan jeung bule ari gawe kadang leuwih beurat, cenah mah ayeuna rada sarua da mun teu naek bisa kalabur ka middle east On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Neraskeun. SIgana, sok sanajan gajina leutik, PNS loba nu mikahayang. Ceuk kuring alesana: 1. Nya eta, bisa maling2 waktu jang neangan sampingan; 2. Rada hese dipecat! 3. Daripada euwueuh deui; 4. Sugan ari ka nagara mah mentana, bisa ditoleransi saeutik; 5. Bisa korupsi! hehe baktos, tantan On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: hehe. Punten upami tos maca Tina PR Beda Sedikit Guru dan Satpam Oleh Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A. LEBIH banyak diam daripada berbicara, itulah Bu Mega. Akan tetapi, sekalinya berbicara langsung menonjok. Akibatnya, dalam konteksnya dengan kedudukan beliau sebagai presiden dan Ketua PDI Perjuangan, pernyataannya menjadi sering kontraproduktif. Beberapa bulan yang lalu beliau menyatakan di depan para pejabat tentang ketidaksediaannya menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS). Menurut Bu Mega, pegawai negeri sipil kurang produktif. Sayang Bu Mega tidak mengemukakan secara jelas sebab-sebab rendahnya produktivitas para PNS. Beliau hanya mengemukakan contoh rendahnya produktivitas tersebut dengan pelayanan para PNS yang dinilainya lamban dan berbelit-belit. Menteri Faisal Tamin segera menindaklanjuti pernyataan Bu Mega dan -- Senin 14 Juli yang lalu -- para pegawai negeri harus menjalani Sensus Kepegawaian, mengisi data kepegawaian yang mereka miliki sejak awal hingga akhir. Yang juga kontraproduktif adalah pernyataan terakhir Bu Mega yang mengatakan bahwa beliau pusing oleh situasi negara yang semrawut. Bagaimana tidak kontraproduktif jika seorang presiden mengeluh seperti itu. PNS (pegawai negeri sipil) adalah para pegawai yang digaji oleh negara. Oleh karena itu besar-kecilnya gaji mereka didasarkan atas kemampuan negara. Jumlah gaji yang mereka terima bervariasi tergantung dari tinggi-rendahnya pendidikan dan panjang-pendeknya pengalaman mereka. Itu berarti bahwa, sekalipun seorang pegawai memiliki pendidikan tinggi, tetapi jika pengalaman kerjanya masih pendek, gajinya pun rendah. Sebaliknya, sekalipun seorang pegawai hanya mengenyam pendidikan rendah, asal pengalamannya sudah matang, gaji yang diterimanya bisa cukup besar. Walaupun begitu, rentangnya tidak terlalu lebar. Salah seorang dosen kawan saya di pascasarjana yang berijazah doktor (S-3) dan sudah mengabdi hampir 15 tahun, memperoleh gaji Rp 1.890.000,00 (angka ini merupakan pembulatan). Akan tetapi, seorang satpam yang baru diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) menerima sekira Rp 650.000,00. Kalau satpam ini sudah bekerja dua tahun, gajinya naik menjadi sekira Rp 850.000. Jadi, perbandingan gaji seorang dosen yang bergelar doktor dengan seorang satpam berijazah SMU adalah 2:1 lebih sedikit. Dlihat dari perbandingan pendidikan dan imbalan yang diperoleh masing-masing PNS (doktor dan satpam) di atas, rentang gaji tersebut terasa tidak adil, dan sungguh-sungguh membuat orang menjadi malas menuntut ilmu sebab jika Pak Satpam ingin menjadi doktor, ia butuh waktu tambahan sekira 10 tahun lagi, 4-5 tahun untuk S-1, 2-3 tahun untuk S-2, dan 3-5 tahun untuk S-3. Waktu selama itu terhitung cepat. Normalnya 12-15 tahun. Alasannya ada seorang senior saya yang hari ini berada di semester 22 untuk masa studi program doktornya. Itu menunjukkan betapa beratnya menjadi seorang doktor. Akan tetapi, mungkin Pak Satpam akan membalas dengan mengatakan bahwa beban kerja mereka berbeda. Satpam harus bekerja setiap hari, bahkan setiap minggu mendapat giliran piket malam, sedangkan Pak Doktor hanya dikenai beban kerja 12 sks yang dapat dilaksanakan dalam dua hari. Lalu, Pak Doktor akan menukas, Benar, kelihatannya kami (para doktor) hanya bekerja dua hari, tetapi bimbingan-bimbingan, konsultasi-konsultasi, mempersiapkan bahan perkuliahan, memeriksa tugas-tugas yang kami lakukan di luar perkuliahan, tak kalah beratnya dengan piket malam untuk seorang satpam. Namun di Indonesia gaji bukanlah penghasilan. Gaji adalah upah yang
Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)
Hehe, minimal alesan kuring harita atuh kang Bud. Punten we mun aya PNS anu teu ngaraos kawakilan. Nya ngawakilkeun sorangan we lah. Hehe. Eh, ua Tito, abdi bade ka surabaya dinten salasa. baktos tantan On 12/16/06, Budhi Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: hayang jadi pagawe nagri, tong boro di urang, di Jepang oge masih keneh favorite. barudak nu rek lulus S1, di semester kahiji taun panungtung, kacida soson-soson dialajar sangkan lulus pagawe negeri. Sistim ujianna asup pagawe negeri di dieu nasional, tahap kahiji siga tes TPA, tes keahlian, wawancara karek panarimaan tur penempatan keu pagawe nasional nepi ka propinsi. keur pagawe kabupaten tes TPA, karek kumaha kawijakan masing-masing pemda-na. alesanna cenah tina pangasilan teu pati beda jeung pagawe swasta, aya gaji ka 13 nepi 15, kadang 18 kumaha hasil tina bageanna, gawena ti jam 8 nepi ka 5, jarang lembur. sigana eta alesan PNS ceuk kang Tan alesan urang mana tah ? da kuring mah ngarah bisa lalajo maen bal bebas, teu kawengku ku waktu ... ha ha ha ha budhi - pangsiunan pagawe uil kumpeni basa di uil, indit jam 6 balik kadang jam 12 peuting, gaji beda pisan jeung bule ari gawe kadang leuwih beurat, cenah mah ayeuna rada sarua da mun teu naek bisa kalabur ka middle east On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Neraskeun. SIgana, sok sanajan gajina leutik, PNS loba nu mikahayang. Ceuk kuring alesana: 1. Nya eta, bisa maling2 waktu jang neangan sampingan; 2. Rada hese dipecat! 3. Daripada euwueuh deui; 4. Sugan ari ka nagara mah mentana, bisa ditoleransi saeutik; 5. Bisa korupsi! hehe baktos, tantan On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: hehe. Punten upami tos maca Tina PR Beda Sedikit Guru dan Satpam Oleh Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A. LEBIH banyak diam daripada berbicara, itulah Bu Mega. Akan tetapi, sekalinya berbicara langsung menonjok. Akibatnya, dalam konteksnya dengan kedudukan beliau sebagai presiden dan Ketua PDI Perjuangan, pernyataannya menjadi sering kontraproduktif. Beberapa bulan yang lalu beliau menyatakan di depan para pejabat tentang ketidaksediaannya menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS). Menurut Bu Mega, pegawai negeri sipil kurang produktif. Sayang Bu Mega tidak mengemukakan secara jelas sebab-sebab rendahnya produktivitas para PNS. Beliau hanya mengemukakan contoh rendahnya produktivitas tersebut dengan pelayanan para PNS yang dinilainya lamban dan berbelit-belit. Menteri Faisal Tamin segera menindaklanjuti pernyataan Bu Mega dan -- Senin 14 Juli yang lalu -- para pegawai negeri harus menjalani Sensus Kepegawaian, mengisi data kepegawaian yang mereka miliki sejak awal hingga akhir. Yang juga kontraproduktif adalah pernyataan terakhir Bu Mega yang mengatakan bahwa beliau pusing oleh situasi negara yang semrawut. Bagaimana tidak kontraproduktif jika seorang presiden mengeluh seperti itu. PNS (pegawai negeri sipil) adalah para pegawai yang digaji oleh negara. Oleh karena itu besar-kecilnya gaji mereka didasarkan atas kemampuan negara. Jumlah gaji yang mereka terima bervariasi tergantung dari tinggi-rendahnya pendidikan dan panjang-pendeknya pengalaman mereka. Itu berarti bahwa, sekalipun seorang pegawai memiliki pendidikan tinggi, tetapi jika pengalaman kerjanya masih pendek, gajinya pun rendah. Sebaliknya, sekalipun seorang pegawai hanya mengenyam pendidikan rendah, asal pengalamannya sudah matang, gaji yang diterimanya bisa cukup besar. Walaupun begitu, rentangnya tidak terlalu lebar. Salah seorang dosen kawan saya di pascasarjana yang berijazah doktor (S-3) dan sudah mengabdi hampir 15 tahun, memperoleh gaji Rp 1.890.000 ,00 (angka ini merupakan pembulatan). Akan tetapi, seorang satpam yang baru diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) menerima sekira Rp 650.000,00. Kalau satpam ini sudah bekerja dua tahun, gajinya naik menjadi sekira Rp 850.000. Jadi, perbandingan gaji seorang dosen yang bergelar doktor dengan seorang satpam berijazah SMU adalah 2:1 lebih sedikit. Dlihat dari perbandingan pendidikan dan imbalan yang diperoleh masing-masing PNS (doktor dan satpam) di atas, rentang gaji tersebut terasa tidak adil, dan sungguh-sungguh membuat orang menjadi malas menuntut ilmu sebab jika Pak Satpam ingin menjadi doktor, ia butuh waktu tambahan sekira 10 tahun lagi, 4-5 tahun untuk S-1, 2-3 tahun untuk S-2, dan 3-5 tahun untuk S-3. Waktu selama itu terhitung cepat. Normalnya 12-15 tahun. Alasannya ada seorang senior saya yang hari ini berada di semester 22 untuk masa studi program doktornya. Itu menunjukkan betapa beratnya menjadi seorang doktor. Akan tetapi, mungkin Pak Satpam akan membalas dengan mengatakan bahwa beban kerja mereka berbeda. Satpam harus bekerja setiap hari, bahkan setiap minggu mendapat giliran piket malam, sedangkan Pak Doktor hanya dikenai beban kerja 12 sks yang dapat dilaksanakan dalam dua hari. Lalu, Pak Doktor akan menukas, Benar,
Re: [Urang Sunda] PNS
Komo kuring, Kang... datang senen isuk2, balik juma'ah sore... heuheu... bakating ku getol gawe.. pangkat kuring jadi tereh naek... tina asisten panalungtikan jadi satpam, malah ditambahan ku gelar kahormatan 'Bang Toyib'! Hueheheheheh On 12/14/06, Heryadi, Eddy [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi aya nu gawe teu aya eureuna ... eureun soteh waktu dahar jeng nyelang sholat sakeudeung... kadang balik nepi tengah peuting... komo ari keur diudag target kapal kudu dibikeun tanggal saanu... gawe teh nepi ka janari... balik sakeudeung jam 8 geus daratang deui... hebat siga superman...
Re: [Urang Sunda] PNS
Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: 1. Kudu cukup keur nyicil imah Tipe 45/ 120 (minimal). Kunaon bet tipe 45? Argumena, tipe 36 teh cenah eta keur buruh (tinggali pamanggih ketua buruh dina koran). Ku naon bet 120 M, sabab meh imah eta bisa digedean. Saurang dosen kudu boga ruang pribadi (perpustakaan pribadi anu cukup keur bukuna, ngarefleksi, jeung nulis tur mariksa pagawean mahasiswa, jrrd). Rohangan eta paling hanteu kudu 30-40m2. 2. Saurang dosen oge kudu bisa ngalanggan media. Bisa koran langsung, atawa nginternet; 3. Kudu boga dana jang meuli buku anyar; 4. Kudu boga tabungan keur rekreasi. 5. Kudu bisa cukup dana keur nyakolakeun budakna. Keun bae dua oge, sabab teu payus mun budakna dosen atikana leuwih handap batan kolotna. 6. Kudu bisa cukup keur nyicil kendaraan (alusna mobil). [catetan: nomerisasi lain urutan prioritas--asal nulis bae). Tah, mun geus sakitu, langsung dijeun perjangjian yen saurang dosen moal nyambi ngajar kaditu kadieu Argumen lain; 1. Saurang PNS, ceuk KPK haram gawe di tempat lain, dina widang lain; 2. Mun saurang dosen jadi pembicara, atawa nulis di media, atawa narima pagawean laina--boh konsultan, atawa LSM--, terus menang bayaran tina aktivitasna, ceuk aturan gratifikasi KPK kaasup KORUPSI. Emut korupsi! Asli. Mangga parios! (janten, mun nganggo UU eta, sim kuring kaasup koruptor; punten. sabab mindeng nyambi janten panitia, ngadamel proposal bari dibayar) 3. PNS paling mungkin gawe sampingana teh, ngawarung (meureun). sakitu heula baktos tantan On 12/14/06, mamangantra2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In urangsunda@yahoogroups.com urangsunda%40yahoogroups.com, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Ceuk pamanggih kuring, gaji PNS teh kacida teuing. Leutik pisan. Komo mun ditinggali tina kawajibana. Kuring anu jadi guru, mun teu nga up date buku, teu bisa nginternet, pan teu payus dihareupeun barudak. Tapi eta teh teu cukup mun ngandelkeun gaji PNS. Asli. Kang, numutkeun salira, sabaraha pantesna gajih dosen jaman kiwari? Sareng naon penjelasannana? Ti taun 80-an keneh sim kuring jeung batur-batur sok madungdengkeun perkara ieu. Tangtos bae dina konteks gajih wartawan. Nanging, pan profesi ieu teh teu tebih teuing ti profesi dosen. Baktos, MGT -- tantan hermansah www.tantanhermansah.co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi--
Re: [Urang Sunda] PNS
Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu babantu teh geus jadi hiji kawajiban? Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna kenging DP-na? Salam, MGT tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: - Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.
Re: [Urang Sunda] PNS
Rasionalisasi saperti kitu mah atuh cocok oge pikeun kuring Pa Dosen (hehehe rek nyebut Pa Dosen we ah ayeuna mah). Sarua kuring oge butuh eta poin-poin ti poin hiji nepi ka genep teh. Mun kitu mah. kuring oge rek menta dinaekeun gaji ah ka si Bos, sapuluh kali lipet, heuheuheu... Eta kuring mah kurang ngarti jeung aturan gratifikasi KPK sakumaha ditulis ku Pa Dosen dihandap, yen dosen-dosen nu nyambi jadi konsultan misalna, disebut korupsi. Karunya teuing atuh dosen-dosen kuring di ITB, disebut koruptor oge meureun. Padahal, aranjeunna mah nyambi teh estu pikeun ngabantu ngabiayaan ITB oge. Da aya sistem pembagian pendapatanna... Teuing atuh ah lieur... Baktos, OTA *** Rek jadi dosen tapi teu tulus... Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: 1. Kudu cukup keur nyicil imah Tipe 45/ 120 (minimal). Kunaon bet tipe 45? Argumena, tipe 36 teh cenah eta keur buruh (tinggali pamanggih ketua buruh dina koran). Ku naon bet 120 M, sabab meh imah eta bisa digedean. Saurang dosen kudu boga ruang pribadi (perpustakaan pribadi anu cukup keur bukuna, ngarefleksi, jeung nulis tur mariksa pagawean mahasiswa, jrrd). Rohangan eta paling hanteu kudu 30-40m2. 2. Saurang dosen oge kudu bisa ngalanggan media. Bisa koran langsung, atawa nginternet; 3. Kudu boga dana jang meuli buku anyar; 4. Kudu boga tabungan keur rekreasi. 5. Kudu bisa cukup dana keur nyakolakeun budakna. Keun bae dua oge, sabab teu payus mun budakna dosen atikana leuwih handap batan kolotna. 6. Kudu bisa cukup keur nyicil kendaraan (alusna mobil). [catetan: nomerisasi lain urutan prioritas--asal nulis bae). Tah, mun geus sakitu, langsung dijeun perjangjian yen saurang dosen moal nyambi ngajar kaditu kadieu Argumen lain; 1. Saurang PNS, ceuk KPK haram gawe di tempat lain, dina widang lain; 2. Mun saurang dosen jadi pembicara, atawa nulis di media, atawa narima pagawean laina--boh konsultan, atawa LSM--, terus menang bayaran tina aktivitasna, ceuk aturan gratifikasi KPK kaasup KORUPSI. Emut korupsi! Asli. Mangga parios! (janten, mun nganggo UU eta, sim kuring kaasup koruptor; punten. sabab mindeng nyambi janten panitia, ngadamel proposal bari dibayar) 3. PNS paling mungkin gawe sampingana teh, ngawarung (meureun). sakitu heula baktos tantan _,___
Re: [Urang Sunda] PNS
Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah. Salam, Budyana On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu babantu teh geus jadi hiji kawajiban? Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna kenging DP-na? Salam, MGT *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote: Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: -- Cheap Talk? Check outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.
Re: [Urang Sunda] PNS
mending ge mumuluk heula... bisi salatri... On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote: Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula atawa profesionalitasna heula... cikan kumaha tah.
Re: [Urang Sunda] PNS
Sapuk Teh Ida, rarasaan mah kuring salaku PNS teu kitu. Sarimbag jeung Teh Ida, kuring datang ka kantor jam 8, sarua jeung nu sejen anu nyumponan aturan. Tah anu beda teh balikna ti kantor, mindengna balik teh leuwih ti jam 7 peuting, malah mindeng oge bagadang di kantor. Teu aya anu nolih uang lembur si kuring, teu aya anu nguruskeun. Kuring sorangan teu kaburu nguruskeunana. Anu karasa ku kuring mah nagara anu hutang ka kuring. Sabab pagawean teh karasana overload, leuwih ti waktu kuring anu ceuk aturan mah ngan ukur ti jam 8 - 16 . Oge dina seuhseuhanana, pagawean teh loba nyontang waktu jeung pikiran. Soal cuti? wah geus tara kapikiran. Lamun kuring ngagunakeun cuti, kana baris ngahunyud pagawean. Ngiritik soal PNS mangga teh teuing. Aya saena, dina ngiritik teh kedah tataros heula atawa neuleuman heula kahirupan PNS anu warna-warni, anu teu bisa disakompetdaunkeun. Anu leuwih utama ti eta, PNS lolobana korban tina sistem anu aya. Madungdengkeun perkara sistem, lain pagawean memeh mumuluk. Hiji conto wae, hiji hal anu can katoel ku reformasi dina kahirupan PNS nyaeta soal ngahargaan kana prestasi PNS. SIstem DP3 jauh pisan tina ngahargaan PNS. Conto sejen: soal kaproyekan anu masih nganut sistem berbasis anggaran, sanes sistem berbasis kinerja. Seueur pisan Kang pasoalan PNS mah. Naon rupa anu mindeng dikritik ku anu sanes PNS, eta mah ukur puncak tina gunung es pasoalan PNS. Upama hoyong terang naon satemenna pasoalan anu perlu dikritik jeung dipilarian jalan kaluarna ngeunaan kahirupan PNS, wayahna, kudu survei jeung ngainventarisir akar pasoalanana. Sok sanajan kitu, si kuring moal incah balilihan tina PNS, nepi ka pansiun, Insya Alloh. Kajaba lamun aya sistem nu sejen anu teu merlukeun PNS. Upamana, nagara teh diurus ku LSM atawa swasta wae teu kudu aya PNS. Tah, lamun kaputusan sakabeh rahayat urang ngalagkungan wakil-wakilna siga kitu, karek kuring oge kaluar ti PNS. Sakitu heula ti sim kuring. Salam PNS. manAR On 12/14/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] wrote: Karunya teuing nya PNS! Meni dituduh jiga kitu. Iraha atuh kuring jiga PNS nu bisa datang beurang, jeung balik sore keneh. Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, kadang tepi ka isuk2 deui. Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda. Teu bisa cuti-cuti acan. Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean. Walah hayang nya bisa kitu, santai. Hehehe. Baktos, -ika- On 12/13/06, ono.taryono@ ikpt.com [EMAIL PROTECTED] ono.taryono@ ikpt.com [EMAIL PROTECTED] wrote: Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa jam kantorna...? !Cenah mah dipake bisnis sampingan... Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si cikal Kitu meureun... Baktos, OTA apan uing pernah nanyakeun naon daharna? jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. tatangga gawe di pemda, mangkir ampir 6 taun. eh asup deui. kumaha gaji anu ditinggalkeun. ...dicokot ku kabag na_,___ -- tantan hermansah www.tantanhermansah .co.nr http://www.tantanhermansah.co.nr/ jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi- - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [Urang Sunda] PNS
abdi kantos ningal poster KPK disalah sahiji instansi pamarentah unina kieu: Anjeun nampi gratifikasi? upami nampi teu dilaporkeun eta kalebet korupsi upami bade ngalampirkeun enggal isi formulir dina kotak ( maksadna kotak dihandap eta poster) janten??!! kenging panginten nampi gratifikasi upami dilaporkeun ka KPK mah, ngan teuterang kumah aturan maenna. cag. yayan, Cilebut [EMAIL PROTECTED] wrote: Rasionalisasi saperti kitu mah atuh cocok oge pikeun kuring Pa Dosen (hehehe rek nyebut Pa Dosen we ah ayeuna mah). Sarua kuring oge butuh eta poin-poin ti poin hiji nepi ka genep teh. Mun kitu mah. kuring oge rek menta dinaekeun gaji ah ka si Bos, sapuluh kali lipet, heuheuheu... Eta kuring mah kurang ngarti jeung aturan gratifikasi KPK sakumaha ditulis ku Pa Dosen dihandap, yen dosen-dosen nu nyambi jadi konsultan misalna, disebut korupsi. Karunya teuing atuh dosen-dosen kuring di ITB, disebut koruptor oge meureun. Padahal, aranjeunna mah nyambi teh estu pikeun ngabantu ngabiayaan ITB oge. Da aya sistem pembagian pendapatanna... Teuing atuh ah lieur... Baktos, OTA *** Rek jadi dosen tapi teu tulus... Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: 1. Kudu cukup keur nyicil imah Tipe 45/ 120 (minimal). Kunaon bet tipe 45? Argumena, tipe 36 teh cenah eta keur buruh (tinggali pamanggih ketua buruh dina koran). Ku naon bet 120 M, sabab meh imah eta bisa digedean. Saurang dosen kudu boga ruang pribadi (perpustakaan pribadi anu cukup keur bukuna, ngarefleksi, jeung nulis tur mariksa pagawean mahasiswa, jrrd). Rohangan eta paling hanteu kudu 30-40m2. 2. Saurang dosen oge kudu bisa ngalanggan media. Bisa koran langsung, atawa nginternet; 3. Kudu boga dana jang meuli buku anyar; 4. Kudu boga tabungan keur rekreasi. 5. Kudu bisa cukup dana keur nyakolakeun budakna. Keun bae dua oge, sabab teu payus mun budakna dosen atikana leuwih handap batan kolotna. 6. Kudu bisa cukup keur nyicil kendaraan (alusna mobil). [catetan: nomerisasi lain urutan prioritas--asal nulis bae). Tah, mun geus sakitu, langsung dijeun perjangjian yen saurang dosen moal nyambi ngajar kaditu kadieu Argumen lain; 1. Saurang PNS, ceuk KPK haram gawe di tempat lain, dina widang lain; 2. Mun saurang dosen jadi pembicara, atawa nulis di media, atawa narima pagawean laina--boh konsultan, atawa LSM--, terus menang bayaran tina aktivitasna, ceuk aturan gratifikasi KPK kaasup KORUPSI. Emut korupsi! Asli. Mangga parios! (janten, mun nganggo UU eta, sim kuring kaasup koruptor; punten. sabab mindeng nyambi janten panitia, ngadamel proposal bari dibayar) 3. PNS paling mungkin gawe sampingana teh, ngawarung (meureun). sakitu heula baktos tantan _,___ - Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
Re: [Urang Sunda] PNS
--- In urangsunda@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Eta kuring mah kurang ngarti jeung aturan gratifikasi KPK sakumaha ditulis ku Pa Dosen dihandap, yen dosen-dosen nu nyambi jadi konsultan misalna, disebut korupsi. Karunya teuing atuh dosen-dosen kuring di ITB, disebut koruptor oge meureun. Padahal, aranjeunna mah nyambi teh estu pikeun ngabantu ngabiayaan ITB oge. Da aya sistem pembagian pendapatanna... Ceuk kuring mah, Dosen atawa panalungtik perlu digawe diluar (nyambi), sabab eta engkena jadi bahan keur ngajar muridna. Ari dosen ukur ulukutek di kampus wae mah, naon nu rek diajarkeun? ukur eusi buku jeung teori, padahal murid teh kudu dibere nyaho, hal-hal praktis nu euweuh dina buku, nu bakal kasorang lamun murid engkena lulus tuluy digawe. Nya ari perkara meunang duit mah, diatur we atuh kudu kumaha alusna. Tapi aturanana ulah tepi ka dosen kapok/sieun neangan pangalaman diluar kampus. Loba para akhli ayeuna, nu keur mahasiswana dibawa- bawa ngobyek ku guruna Baktos, WALUYA (Lain PNS)
Re: [Urang Sunda] PNS
nuhun kang tos pangitungkeun ... jadi pan kasimpulan akang oge, ngarah dosen datang unggal poe, mangka gajihna oge kudu keur samingguan, diitungna 8 jam sapoe ... alias teu jauh ti pagawe swasta .. heu heu heu lolobana ngitung gaji dosen teh siga ngitung SKS, padahal mah teu ngan sakadar ngajar wungkul, pan ceuk cenah aya tri darma perguruan tinggi: pengajaran, pengabdian dan penelitian. tah nu diitung teh karek pengajaran. ceuk akang teu kudu ngapalkeun da eta-eta keneh bahan ngajar teh, sabab naon cing ? teu kuat keur meuli buku anyar ... mangga bukaan di amazon upamana, harga buku teknik, paling murah 150 dollar, kalikeun we 8000 rupiah ... 1,2 juta, ari gajih pan golongan III mah paling luhur ngan 1 juta leuwih saeutik, aya keur meuli buku euweuh keur ongkos ka kampus ... hi hi hi lamun nyieun buku ajar, diktat upamana, mahasiswa meuli hiji, terus diphoto copy, tong nyarioskeun soal hak cipta ... bade timana kenging untungna nu aya malah buntung, dijual dedet disebut diktator ... jual diktat buat beli motor .. ha ha ha bahan ngajar bakal ningkat oge lamun aya penelitian, balik deui bae penelitian teh perlu duit bin dana. bilih hoyong uninga we ieu mah, penelitian dosen muda nominalna sajuta satengah asana mah, acan dipotong pajeg, dana keur universitas, uang adminitrasi lembaga, jeung teuing lah ... tungtungna katarima 750 rebuan ... artos sakitu, kanggo ngebor taneuh keur nyandak sampel taneuh upamana tos seep (nya Bah Willy ...), ka lapanganna kapaksa alat-alatna dipanggul .. ha ha ha bade profesional kumaha, kanggo neda wae teu acan cekap ... budhi guru di kampoeng On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote: Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah. Salam, Budyana On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu babantu teh geus jadi hiji kawajiban? Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna kenging DP-na? Salam, MGT *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote: Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: -- Cheap Talk? Check outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. -- budhi at urang-sunda dot or dot id
Re: [Urang Sunda] PNS
Dina teori Kompensasi modern gajih/remunerasi teh sanes dikaitkan kana status tapi kana Jobdes (Job decription). Teras eta Jobdes teh dievaluasi kanggo nagtoskeun Position Value (Kasarnya Jabatan) anu ngalingkup niley jabatan, tanggung jawab sareng akuntabilitas). Biasana aya sistim point ti HAY atanapi Hewit kanggo nagngtoskeun niley jabatan ieu. janten teu tiasa gajig ditangtoskeun kana kabutuhan hirup sareng kredensial profesinalitas. Dina dosen anu III a sareng padamel administrasi IIId, pangineten si anu administarsi teh parantos pangalaman, aya tanggung jawab kana jalanna PT atanapi kauanganana, kedah didamel 7 poe tiisuk nepi ka sore, jst. Dosen kulantaran profesional..gawena ngan ditangtoskeun ku Rooster..janten upamina tos dipasihan III a eta mah formalitas standard wae tanpa ningali beban. saenamah...eta dijantenkeun acuan kangge bulanan pokok...diusahakeun aya tunjangan ngajar/insentif anu nganggo time sheet, sabaraha jam/bulan X tarif/jam, jst --- Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote: Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah. Salam, Budyana On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu babantu teh geus jadi hiji kawajiban? Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna kenging DP-na? Salam, MGT *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote: Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: -- Cheap Talk? Check outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com. Try it now.
RE: [Urang Sunda] PNS
huahahaha upami nu ngalaporkeun rahayat cilik model uing pastina anu pangheulana ditewak. saksi/pelapor tak terlindungi hukum. kudu ku wartawan yang terdidik, jigana.. -Original Message- From: Nandar Robbyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, December 15, 2006 7:52 AM To: urangsunda@yahoogroups.com Subject: Re: [Urang Sunda] PNS abdi kantos ningal poster KPK disalah sahiji instansi pamarentah unina kieu: Anjeun nampi gratifikasi? upami nampi teu dilaporkeun eta kalebet korupsi upami bade ngalampirkeun enggal isi formulir dina kotak ( maksadna kotak dihandap eta poster) janten??!! kenging panginten nampi gratifikasi upami dilaporkeun ka KPK mah, ngan teuterang kumah aturan maenna. cag. yayan, Cilebut [EMAIL PROTECTED] wrote: Rasionalisasi saperti kitu mah atuh cocok oge pikeun kuring Pa Dosen (hehehe rek nyebut Pa Dosen we ah ayeuna mah). Sarua kuring oge butuh eta poin-poin ti poin hiji nepi ka genep teh. Mun kitu mah. kuring oge rek menta dinaekeun gaji ah ka si Bos, sapuluh kali lipet, heuheuheu... Eta kuring mah kurang ngarti jeung aturan gratifikasi KPK sakumaha ditulis ku Pa Dosen dihandap, yen dosen-dosen nu nyambi jadi konsultan misalna, disebut korupsi. Karunya teuing atuh dosen-dosen kuring di ITB, disebut koruptor oge meureun. Padahal, aranjeunna mah nyambi teh estu pikeun ngabantu ngabiayaan ITB oge. Da aya sistem pembagian pendapatanna... Teuing atuh ah lieur... Baktos, OTA *** Rek jadi dosen tapi teu tulus... Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: 1. Kudu cukup keur nyicil imah Tipe 45/ 120 (minimal). Kunaon bet tipe 45? Argumena, tipe 36 teh cenah eta keur buruh (tinggali pamanggih ketua buruh dina koran). Ku naon bet 120 M, sabab meh imah eta bisa digedean. Saurang dosen kudu boga ruang pribadi (perpustakaan pribadi anu cukup keur bukuna, ngarefleksi, jeung nulis tur mariksa pagawean mahasiswa, jrrd). Rohangan eta paling hanteu kudu 30-40m2. 2. Saurang dosen oge kudu bisa ngalanggan media. Bisa koran langsung, atawa nginternet; 3. Kudu boga dana jang meuli buku anyar; 4. Kudu boga tabungan keur rekreasi. 5. Kudu bisa cukup dana keur nyakolakeun budakna. Keun bae dua oge, sabab teu payus mun budakna dosen atikana leuwih handap batan kolotna. 6. Kudu bisa cukup keur nyicil kendaraan (alusna mobil). [catetan: nomerisasi lain urutan prioritas--asal nulis bae). Tah, mun geus sakitu, langsung dijeun perjangjian yen saurang dosen moal nyambi ngajar kaditu kadieu Argumen lain; 1. Saurang PNS, ceuk KPK haram gawe di tempat lain, dina widang lain; 2. Mun saurang dosen jadi pembicara, atawa nulis di media, atawa narima pagawean laina--boh konsultan, atawa LSM--, terus menang bayaran tina aktivitasna, ceuk aturan gratifikasi KPK kaasup KORUPSI. Emut korupsi! Asli. Mangga parios! (janten, mun nganggo UU eta, sim kuring kaasup koruptor; punten. sabab mindeng nyambi janten panitia, ngadamel proposal bari dibayar) 3. PNS paling mungkin gawe sampingana teh, ngawarung (meureun). sakitu heula baktos tantan _,___ _ Everyone is raving about the http://us.rd.yahoo.com/evt=45083/*http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta all-new Yahoo! Mail beta.
Re: [Urang Sunda] PNS
Tah iru contoh PNS anu katindes ku sistim, nepi karunya padamelan ngahunyud..kumaha dunungannana ngatur work load yeuh, kumaha organa, naha teu ngiring mikiran nasib ank buahna nepi ka balik peuting wae kitu..? Meureun hese da usul moal didenge ? Ah ari kitu mah iraha tiasa robih eta nasib teh ? dina tiori mah lamun aya padamel sampai ruar biasa overlad jelas kedah nambihan padamael atanapi didamel SOP anu tiasa ngirangan atanap reorga/reengineering orga... --- oman abdurahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Sapuk Teh Ida, rarasaan mah kuring salaku PNS teu kitu. Sarimbag jeung Teh Ida, kuring datang ka kantor jam 8, sarua jeung nu sejen anu nyumponan aturan. Tah anu beda teh balikna ti kantor, mindengna balik teh leuwih ti jam 7 peuting, malah mindeng oge bagadang di kantor. Teu aya anu nolih uang lembur si kuring, teu aya anu nguruskeun. Kuring sorangan teu kaburu nguruskeunana. Anu karasa ku kuring mah nagara anu hutang ka kuring. Sabab pagawean teh karasana overload, leuwih ti waktu kuring anu ceuk aturan mah ngan ukur ti jam 8 - 16 . Oge dina seuhseuhanana, pagawean teh loba nyontang waktu jeung pikiran. Soal cuti? wah geus tara kapikiran. Lamun kuring ngagunakeun cuti, kana baris ngahunyud pagawean. Ngiritik soal PNS mangga teh teuing. Aya saena, dina ngiritik teh kedah tataros heula atawa neuleuman heula kahirupan PNS anu warna-warni, anu teu bisa disakompetdaunkeun. Anu leuwih utama ti eta, PNS lolobana korban tina sistem anu aya. Madungdengkeun perkara sistem, lain pagawean memeh mumuluk. Hiji conto wae, hiji hal anu can katoel ku reformasi dina kahirupan PNS nyaeta soal ngahargaan kana prestasi PNS. SIstem DP3 jauh pisan tina ngahargaan PNS. Conto sejen: soal kaproyekan anu masih nganut sistem berbasis anggaran, sanes sistem berbasis kinerja. Seueur pisan Kang pasoalan PNS mah. Naon rupa anu mindeng dikritik ku anu sanes PNS, eta mah ukur puncak tina gunung es pasoalan PNS. Upama hoyong terang naon satemenna pasoalan anu perlu dikritik jeung dipilarian jalan kaluarna ngeunaan kahirupan PNS, wayahna, kudu survei jeung ngainventarisir akar pasoalanana. Sok sanajan kitu, si kuring moal incah balilihan tina PNS, nepi ka pansiun, Insya Alloh. Kajaba lamun aya sistem nu sejen anu teu merlukeun PNS. Upamana, nagara teh diurus ku LSM atawa swasta wae teu kudu aya PNS. Tah, lamun kaputusan sakabeh rahayat urang ngalagkungan wakil-wakilna siga kitu, karek kuring oge kaluar ti PNS. Sakitu heula ti sim kuring. Salam PNS. manAR On 12/14/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] wrote: Karunya teuing nya PNS! Meni dituduh jiga kitu. Iraha atuh kuring jiga PNS nu bisa datang beurang, jeung balik sore keneh. Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, kadang tepi ka isuk2 deui. Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda. Teu bisa cuti-cuti acan. Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean. Walah hayang nya bisa kitu, santai. Hehehe. Baktos, -ika- On 12/13/06, ono.taryono@ ikpt.com [EMAIL PROTECTED] ono.taryono@ ikpt.com [EMAIL PROTECTED] wrote: Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa jam kantorna...? !Cenah mah dipake bisnis sampingan... Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si cikal Kitu meureun... Baktos, OTA apan uing pernah nanyakeun naon daharna? jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. tatangga gawe di pemda, mangkir ampir 6 taun. eh asup deui. kumaha gaji anu ditinggalkeun. ...dicokot ku kabag na_,___ -- tantan hermansah www.tantanhermansah .co.nr http://www.tantanhermansah.co.nr/ jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi- - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com
Re: [Urang Sunda] PNS
Kang Maman, Kang Bud, Masalah gede gajih, ceuk kuring mah relatif. Tinggal ninggal tina titik awalna. Mun kudu dibolekerkeun, gaji saurang dosen enggal siga kuring (IIIb), estu ampir sami sareng UMR. Aya tunjangan 200-an rebu (ngan kuring can meunang). Jadi, 10 x tina titik ieu. Mun gajihna geus sapuluh juta mah beda kali lipet na oge. Kang Bud, Dosen mah lain beda jeung pagawe pabrik. Ukurana lain kudu datang unggal poe. Tapi, tanggung jawab kana naon anu rek ditepikeun ka mahasiswa. Leuwih kana moral ceuk kuring mah. Janten masalah datang, nya gumantung kabutuhan. Emut, pagalaman kuring, mun kudu datang unggal dinten, dosen mah teu aya uang transportasi. Eh, sigana teu sakabeh dosen siga kuring. Di UI, Kang Zulkiflimansyah gajina 28 juta (cenah). Masih di UI oge (kang Rahmat tiasa ngalereskeun) sakali dongkap tiasa dugi ka 3/4 na gaji kuring. haha. janten, salian ti masalah gaji, masalah dosen nu lain nyaeta masalah taqdir. hehe tantan On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote: Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah. Salam, Budyana On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu babantu teh geus jadi hiji kawajiban? Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna kenging DP-na? Salam, MGT *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote: Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: -- Cheap Talk? Check outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. -- tantan hermansah www.tantanhermansah.co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi--
Re: [Urang Sunda] PNS
Eh, nambih. Mun kuring bisa nga DP-an imah (tipe RSS) tea, nya make jalan kapercayaan (basa lemesna tina Hutang) haha. Sesananya kapaksa we korupsi (nyabi tea jua jasa) Salian masalah gratifikasi, oge aya dina Perpres no 08 tahun 2006 anu ngarupakeun perubahan tina Kepres No 80 tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. Baktos tantan On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Maman, Kang Bud, Masalah gede gajih, ceuk kuring mah relatif. Tinggal ninggal tina titik awalna. Mun kudu dibolekerkeun, gaji saurang dosen enggal siga kuring (IIIb), estu ampir sami sareng UMR. Aya tunjangan 200-an rebu (ngan kuring can meunang). Jadi, 10 x tina titik ieu. Mun gajihna geus sapuluh juta mah beda kali lipet na oge. Kang Bud, Dosen mah lain beda jeung pagawe pabrik. Ukurana lain kudu datang unggal poe. Tapi, tanggung jawab kana naon anu rek ditepikeun ka mahasiswa. Leuwih kana moral ceuk kuring mah. Janten masalah datang, nya gumantung kabutuhan. Emut, pagalaman kuring, mun kudu datang unggal dinten, dosen mah teu aya uang transportasi. Eh, sigana teu sakabeh dosen siga kuring. Di UI, Kang Zulkiflimansyah gajina 28 juta (cenah). Masih di UI oge (kang Rahmat tiasa ngalereskeun) sakali dongkap tiasa dugi ka 3/4 na gaji kuring. haha. janten, salian ti masalah gaji, masalah dosen nu lain nyaeta masalah taqdir. hehe tantan On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote: Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah. Salam, Budyana On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu babantu teh geus jadi hiji kawajiban? Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna kenging DP-na? Salam, MGT *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote: Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: -- Cheap Talk? Check outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. -- tantan hermansah www.tantanhermansah.co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi-- -- tantan hermansah www.tantanhermansah.co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi--
Re: [Urang Sunda] PNS
Kang Tan ... pan ceuk kuring oge, lamun hayang datang unggal poe ieu mah ... heu heu heu ari teu dibere ongkos transport mah pan geus kaasup kana gaji tea .. *meureun ieu mah .. pembimbing kuring, datang ka kampus ngan poe salasa, rebo jeung kemis (siga poe ieu euweuh, jadi bisa ngirim surelek bebas .. ha ha ha) ... poe senen jeung jumaah aya di tokyo, rapat jeung swasta tea mah, pamarentah, assosiasi jeung sajabana. hasilna, unggal taun di lab kuring ganti komputer anyar nu model panganyarna, nu heubeul dipindahkeun ka lab sejen nu butuheun. atuh mun kuring sabalad-balad rek seminar aya nu mangmayarkeun .. he he he geus ah .. rek jumahaan heula .. budhi kurono kopo 241 On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Maman, Kang Bud, Masalah gede gajih, ceuk kuring mah relatif. Tinggal ninggal tina titik awalna. Mun kudu dibolekerkeun, gaji saurang dosen enggal siga kuring (IIIb), estu ampir sami sareng UMR. Aya tunjangan 200-an rebu (ngan kuring can meunang). Jadi, 10 x tina titik ieu. Mun gajihna geus sapuluh juta mah beda kali lipet na oge. Kang Bud, Dosen mah lain beda jeung pagawe pabrik. Ukurana lain kudu datang unggal poe. Tapi, tanggung jawab kana naon anu rek ditepikeun ka mahasiswa. Leuwih kana moral ceuk kuring mah. Janten masalah datang, nya gumantung kabutuhan. Emut, pagalaman kuring, mun kudu datang unggal dinten, dosen mah teu aya uang transportasi. Eh, sigana teu sakabeh dosen siga kuring. Di UI, Kang Zulkiflimansyah gajina 28 juta (cenah). Masih di UI oge (kang Rahmat tiasa ngalereskeun) sakali dongkap tiasa dugi ka 3/4 na gaji kuring. haha. janten, salian ti masalah gaji, masalah dosen nu lain nyaeta masalah taqdir. hehe tantan On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote: Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah. Salam, Budyana On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu babantu teh geus jadi hiji kawajiban? Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna kenging DP-na? Salam, MGT *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote: Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: -- Cheap Talk? Check outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. -- tantan hermansah www.tantanhermansah.co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi-- -- budhi at urang-sunda dot or dot id
RE: [Urang Sunda] PNS
Punten ah, geuning janten rame.. Anu janten kahemeng sim kuring mah eta perkawis tilu sasih teu ngantor (malah cenah mah aya nu taunan geuning), naha leres kitu aturanana ti pamarentah yen PNS nu mangkir sakitu lamina teu tiasa dipecat? Baruk.. Sakali deui punten ah.. Abdi, Iwan (almarhum pun bapa ge PNS, nanging duka kunaon da TASPEN-na ti taun 85 dugi ka danget ayeuna teu tiasa kaluar, duka tah upami diwakilan ku nu sanes, da geuning cenah gajih ge tiasa diwakilan ku KABAG.. pek wae lah teu butuh, cekeng teh.. Heuheuheu) -Original Message- From: urangsunda@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of didesunda Sent: Thursday, December 14, 2006 4:11 PM To: urangsunda@yahoogroups.com Subject: [Urang Sunda] Re: PNS Kang iwan, kuring bae nu ngan saukur maca dongeng akang, keuheulna teu katulungan, malah asa hayang mantuan (miluan nyunduk ku rokok kana beungeut si eta PNS nu kasep teh, hehe). Tapi nu karasa jeung katingali ku kuring, ampir loba PNS ru mentalna kararitu teh. Cikan atuh dilawan kang ambeh manehna apaleun: YEUH AING IWAN TI JAWA, MENTAL UING MAH TUE KITU Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id Yahoo! Groups Links
Re: [Urang Sunda] PNS
Kang, Sigana mah kedah naek gajih heula nya ... maenya atuh sami sareng UMR pisan mah asa harianeun :) ... teras lajengkeun ah perjuanganna ... ulah aral, ngarah barudak urang palalinter. Salam, Budyana On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Maman, Kang Bud, Masalah gede gajih, ceuk kuring mah relatif. Tinggal ninggal tina titik awalna. Mun kudu dibolekerkeun, gaji saurang dosen enggal siga kuring (IIIb), estu ampir sami sareng UMR. Aya tunjangan 200-an rebu (ngan kuring can meunang). Jadi, 10 x tina titik ieu. Mun gajihna geus sapuluh juta mah beda kali lipet na oge. Kang Bud, Dosen mah lain beda jeung pagawe pabrik. Ukurana lain kudu datang unggal poe. Tapi, tanggung jawab kana naon anu rek ditepikeun ka mahasiswa. Leuwih kana moral ceuk kuring mah. Janten masalah datang, nya gumantung kabutuhan. Emut, pagalaman kuring, mun kudu datang unggal dinten, dosen mah teu aya uang transportasi. Eh, sigana teu sakabeh dosen siga kuring. Di UI, Kang Zulkiflimansyah gajina 28 juta (cenah). Masih di UI oge (kang Rahmat tiasa ngalereskeun) sakali dongkap tiasa dugi ka 3/4 na gaji kuring. haha. janten, salian ti masalah gaji, masalah dosen nu lain nyaeta masalah taqdir. hehe tantan On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote: Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah. Salam, Budyana On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu babantu teh geus jadi hiji kawajiban? Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna kenging DP-na? Salam, MGT *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote: Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: -- Cheap Talk? Check outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. -- tantan hermansah www.tantanhermansah.co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi--
Re: [Urang Sunda] PNS
Eh kalangkung hiji deui ... Aya nu aneh tapi di urang mah, lamun aya rencana PNS deuk naek gajih, harga-harga dipasaran sok miheulaan naek.. naha ieu teh totonden yen gajih PNS mangrupakeun salah sahiji faktor produksi siga BBM ...atawa tukang dagangna anu gehgeran, teu hayang ningali PNS senang ...Duka teuing On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang, Sigana mah kedah naek gajih heula nya ... maenya atuh sami sareng UMR pisan mah asa harianeun :) ... teras lajengkeun ah perjuanganna ... ulah aral, ngarah barudak urang palalinter. Salam, Budyana On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Maman, Kang Bud, Masalah gede gajih, ceuk kuring mah relatif. Tinggal ninggal tina titik awalna. Mun kudu dibolekerkeun, gaji saurang dosen enggal siga kuring (IIIb), estu ampir sami sareng UMR. Aya tunjangan 200-an rebu (ngan kuring can meunang). Jadi, 10 x tina titik ieu. Mun gajihna geus sapuluh juta mah beda kali lipet na oge. Kang Bud, Dosen mah lain beda jeung pagawe pabrik. Ukurana lain kudu datang unggal poe. Tapi, tanggung jawab kana naon anu rek ditepikeun ka mahasiswa. Leuwih kana moral ceuk kuring mah. Janten masalah datang, nya gumantung kabutuhan. Emut, pagalaman kuring, mun kudu datang unggal dinten, dosen mah teu aya uang transportasi. Eh, sigana teu sakabeh dosen siga kuring. Di UI, Kang Zulkiflimansyah gajina 28 juta (cenah). Masih di UI oge (kang Rahmat tiasa ngalereskeun) sakali dongkap tiasa dugi ka 3/4 na gaji kuring. haha. janten, salian ti masalah gaji, masalah dosen nu lain nyaeta masalah taqdir. hehe tantan On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote: Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah. Salam, Budyana On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote: Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu babantu teh geus jadi hiji kawajiban? Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna kenging DP-na? Salam, MGT *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote: Kang Maman, Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. Rasionalisasina: -- Cheap Talk? Check outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. -- tantan hermansah www.tantanhermansah.co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi--
Re: [Urang Sunda] PNS
Janten emut . Pun paman guru, SMAN Darmaraja, ngantunkeun sasih Maret 2006, hawatos putrana 2 istri-pameget aralit keneh nuju meujeuhna biayaaneun Ari kagungan istri (rai pun biang) ni kuuleun, tara ngiring ilubiung dina masalah administrasi, pas kenging santuntan riweuh ngalereskeunana. Sasih kamari, abdi pun adi, disuhunkeun bantosan kanggo ngabereskeun hiji deui santunan perumahan ti Bapetarum. Beres ngalereskeun seseratan boh di sakola pamerentah nu di Wado, pun bibi dibantos pun adi ngalereskeun ka Gedong Sate bagean Bapetarum. Pun adi kantos ngobrol sareng hiji sepuh pameget nu nyanggemkeun tos 3x uah-uih ngalereskeun santunan Bapetarum anjeuna tos aya nu nyandak, padahal teu nampi2 acan, nawis ge bujeng-bujeng Lolos ti Gedong Sate, pun bibi dibantos ku abdi dipiwarang ka BRI Asia Afrika nyandak artos santunan, margi anjeuna teu nyandak KTP asli (da gurunggusuh tea ) anjeuna dipiwarang ngurus santunan ngalangkungan BRI Sumedang nu caket alun-alun tea. Dinten eta keneh dicobian susuganan BRI Sumedang mah bageur sanaos KTPna potokopian. Dongkap ka BRI Sumedang ditaroskeun sagala rupi seseratan kalebet KTP nu potokopian (teu disabit-sabit acan nu aslina), petugas bank muguhkeun ka Bapetarum pusat di Jakarta .ari pek teh santunan parantos dicandak sasih Pebruari 2001. Hartosna pun paman aya keneh dikieuna. Ni karunya ningali paroman pun bibi nu teu tiasa kukumaha, pias ngahuleng ngemutan artos sanaos sakedik (da ari dijumlah-jamleh sareng ongkos kaditu-kadieu, langkungna teh mung sapertiluna) tapi asa dibobodo kunu janten carogena (alm) bur-ber ditaroskeun ka SMAN Darmaraja, pun paman teu acan kantos nyandak santunana naha tiasa lolos ti Gedong Sate nyaaa?... Dipiwarang naroskeun ka BTN Bandung Pusat nu di jl. Jawa tos dicandak, da on-line tiasa ditingali dimana wae. Ma'enya atuh kedah naroskeun kanu tos pupus mah Mang, dikamanakeun artos santunan Bapetarum??? Wallahu'alam ro2 Abdi, Iwan (almarhum pun bapa ge PNS, nanging duka kunaon da TASPEN-na ti taun 85 dugi ka danget ayeuna teu tiasa kaluar, duka tah upami diwakilan ku nu sanes, da geuning cenah gajih ge tiasa diwakilan ku KABAG.. pek wae lah teu butuh, cekeng teh.. Heuheuheu)
Re: [Urang Sunda] PNS
Kuring ge PNS. disebut loba ngenah masalah waktu. Kuma jelemana ceuk kuring mah. Da ari kuring mah, umpama waktuna kudu gawe salaku PNS, jam 04.00 geus hudang. Pamajikan diguguyah da kudu nyiapkeun sarapan anu full. Kudu wareg we. Bari tara poho, tupper ware dieusian sabangsaning kadaharan jang engke berang. Jam 05 30, paling telat jam 06 geus kudu ngacir. Poek, caang, hujan, tara ditolih. Jam 07.30 kudu tepi. Biasanya tepi jam 07.10. reureuh sakedeng. Muka bekel jang ngalepaskeun hanaang. Ti dinya, dekul we nunaikan kawajiban. Reureuh sore. Balik. Terus mariksa pagawean. Isukan teu kudu gawe. Tapi nyiapkeun bahan jang pageto. kitu jeung kitu. Baraya, urang jujut hiji-hiji. 1. Ceuk pamanggih kuring, gaji PNS teh kacida teuing. Leutik pisan. Komo mun ditinggali tina kawajibana. Kuring anu jadi guru, mun teu nga up date buku, teu bisa nginternet, pan teu payus dihareupeun barudak. Tapi eta teh teu cukup mun ngandelkeun gaji PNS. Asli. 2. Di luar mental, ceuk kuring memang PNS akhirna teu produktif; 3. Sistim ka-PNS-an memang masih amburadul. Teu ngadorong lahirna kreatiftas. 4. ---ke disambung deui--- On 12/13/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa jam kantorna...?!Cenah mah dipake bisnis sampingan... Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si cikal Kitu meureun... Baktos, OTA apan uing pernah nanyakeun naon daharna? jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. tatangga gawe di pemda, mangkir ampir 6 taun. eh asup deui. kumaha gaji anu ditinggalkeundicokot ku kabag na_,___ -- tantan hermansah www.tantanhermansah.co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi--
Re: [Urang Sunda] PNS
Karunya teuing nya PNS! Meni dituduh jiga kitu. Iraha atuh kuring jiga PNS nu bisa datang beurang, jeung balik sore keneh. Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, kadang tepi ka isuk2 deui. Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda. Teu bisa cuti-cuti acan. Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean. Walah hayang nya bisa kitu, santai. Hehehe. Baktos, -ika- On 12/13/06, ono.taryono@ ikpt.com ono.taryono@ ikpt.com wrote: Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa jam kantorna...? !Cenah mah dipake bisnis sampingan... Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si cikal Kitu meureun... Baktos, OTA apan uing pernah nanyakeun naon daharna? jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. tatangga gawe di pemda, mangkir ampir 6 taun. eh asup deui. kumaha gaji anu ditinggalkeun. ...dicokot ku kabag na_,___ -- tantan hermansah www.tantanhermansah .co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi- - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [Urang Sunda] PNS
--- In urangsunda@yahoogroups.com, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Ceuk pamanggih kuring, gaji PNS teh kacida teuing. Leutik pisan. Komo mun ditinggali tina kawajibana. Kuring anu jadi guru, mun teu nga up date buku, teu bisa nginternet, pan teu payus dihareupeun barudak. Tapi eta teh teu cukup mun ngandelkeun gaji PNS. Asli. Kang, numutkeun salira, sabaraha pantesna gajih dosen jaman kiwari? Sareng naon penjelasannana? Ti taun 80-an keneh sim kuring jeung batur-batur sok madungdengkeun perkara ieu. Tangtos bae dina konteks gajih wartawan. Nanging, pan profesi ieu teh teu tebih teuing ti profesi dosen. Baktos, MGT
RE: [Urang Sunda] PNS
Hehehe... teh Ika ngagurubug. Abdi percanten lah ka teh Ika mah memang teu sadayana PNS santai... tiasa sangenahna wae didamel aya oge anu leres - leres didamel ... malah dikejar target... teu lebet sakali bakal katinggaleun ... Ka alaman ku abdi nyalira nuju damel di IPTN ... Nurtanio tea... ari nu santai - santai mah aya datang ka kantor 7.30 teh ngadon moyan heula. aya oge anu datang maca koran bari ngopi nepi ka jam 12 jam 12 ka kantin ngadon dahar... balik ti kantin... maca koran deui nepi ka jam 16.45... balik we... Tapi aya nu gawe teu aya eureuna ... eureun soteh waktu dahar jeng nyelang sholat sakeudeung... kadang balik nepi tengah peuting... komo ari keur diudag target kapal kudu dibikeun tanggal saanu... gawe teh nepi ka janari... balik sakeudeung jam 8 geus daratang deui... hebat siga superman... baktos -Eddy- _ From: urangsunda@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ika mardiah Sent: Thursday, December 14, 2006 10:28 AM To: urangsunda@yahoogroups.com Subject: Re: [Urang Sunda] PNS Karunya teuing nya PNS! Meni dituduh jiga kitu. Iraha atuh kuring jiga PNS nu bisa datang beurang, jeung balik sore keneh. Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, kadang tepi ka isuk2 deui. Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda. Teu bisa cuti-cuti acan. Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean. Walah hayang nya bisa kitu, santai..-.-.. Hehehe. Baktos, -ika- On 12/13/06, ono.taryono@ mailto:[EMAIL PROTECTED] ikpt.com ono.taryono@ ikpt.com mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa jam kantorna...? !Cenah mah dipake bisnis sampingan..-. Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si cikal Kitu meureun... Baktos, OTA apan uing pernah nanyakeun naon daharna? jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. tatangga gawe di pemda, mangkir ampir 6 taun. eh asup deui. kumaha gaji anu ditinggalkeun. ...dicokot ku kabag na_,___ -- tantan hermansah www.tantanhermansah .co.nr http://www.tantanhermansah.co.nr/ jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi- - -_-_-_-_-__ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.-yahoo.com IMPORTANT NOTICE: The information in this email (and any attachments) is confidential. If you are not the intended recipient, you must not use or disseminate the information. If you have received this email in error, please immediately notify me by Reply command and permanently delete the original and any copies or printouts thereof. Although this email and any attachments are believed to be free of any virus or other defect that might affect any computer system into which it is received and opened, it is the responsibility of the recipient to ensure that it is virus free and no responsibility is accepted by American International Group, Inc. or its subsidiaries or affiliates either jointly or severally, for any loss or damage arising in any way from its use.
RE: [Urang Sunda] PNS
wah upami guru mah, simkuring ngangkat two thumb lah. kedahna pemerintah langkung perhatian ka profesi guru/tni/perawat. -Original Message- From: tantan hermansah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 13, 2006 7:20 PM To: urangsunda@yahoogroups.com Subject: Re: [Urang Sunda] PNS Kuring ge PNS. disebut loba ngenah masalah waktu. Kuma jelemana ceuk kuring mah. Da ari kuring mah, umpama waktuna kudu gawe salaku PNS, jam 04.00 geus hudang. Pamajikan diguguyah da kudu nyiapkeun sarapan anu full. Kudu wareg we. Bari tara poho, tupper ware dieusian sabangsaning kadaharan jang engke berang. Jam 05 30, paling telat jam 06 geus kudu ngacir. Poek, caang, hujan, tara ditolih. Jam 07.30 kudu tepi. Biasanya tepi jam 07.10. reureuh sakedeng. Muka bekel jang ngalepaskeun hanaang. Ti dinya, dekul we nunaikan kawajiban. Reureuh sore. Balik. Terus mariksa pagawean. Isukan teu kudu gawe. Tapi nyiapkeun bahan jang pageto. kitu jeung kitu. Baraya, urang jujut hiji-hiji. 1. Ceuk pamanggih kuring, gaji PNS teh kacida teuing. Leutik pisan. Komo mun ditinggali tina kawajibana. Kuring anu jadi guru, mun teu nga up date buku, teu bisa nginternet, pan teu payus dihareupeun barudak. Tapi eta teh teu cukup mun ngandelkeun gaji PNS. Asli. 2. Di luar mental, ceuk kuring memang PNS akhirna teu produktif; 3. Sistim ka-PNS-an memang masih amburadul. Teu ngadorong lahirna kreatiftas. 4. ---ke disambung deui--- On 12/13/06, ono.taryono@ mailto:[EMAIL PROTECTED] ikpt.com ono.taryono@ mailto:[EMAIL PROTECTED] ikpt.com wrote: Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa jam kantorna...?!Cenah mah dipake bisnis sampingan... Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si cikal Kitu meureun... Baktos, OTA apan uing pernah nanyakeun naon daharna? jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. tatangga gawe di pemda, mangkir ampir 6 taun. eh asup deui. kumaha gaji anu ditinggalkeundicokot ku kabag na_,___ -- tantan hermansah www.tantanhermansah http://www.tantanhermansah.co.nr .co.nr jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang! --siliwangi--
Re: [Urang Sunda] PNS
--- In urangsunda@yahoogroups.com, Yuliadi [EMAIL PROTECTED] wrote: wah upami guru mah, simkuring ngangkat two thumb lah. kedahna pemerintah langkung perhatian ka profesi guru/tni/perawat. PNS teh salah dina jenjang kapangkatanana, disaruakeun siga tantara. Cenah kapangkatan PNS ieu teh dijieun ku Soeharto di akhir taun 1960'an. Padahal pan isntansi teh tugasna beda-beda. Guru/Dosen nya ditempona tina profesionalismeuna lain disaragamkeun jeung pagawe pemda atawa instansi pajeg. Tuntungna jadi lucu, aya guru pangkatna geus Gol IV, tapi kamakmuranana jauh kurang dibanding jeung PNS ti instansi sejen nu Gol II. Guru kudu dipangkatan sabage guru, tukang tagih pajeg dipangkatan kuduna saluyu jeung profesina. Jenjang jeung kriteria pangkat teu kudu saragam, da fungsina ge beda-beda. Ari ieu saragam atuh puguh, jadi teu pararuguh. Pangkat nu teu pararuguh ieu teh mawa efek kamana-mana, salah sahijina matak mawa pagawe jadi males. Profesionalismeu di PNS oge disaruakeun jeung boga izasah atawa henteu. Padahal profesional teh, teu sarua jeung izasah sakola. PNS paheula-heula sakola nu leuwih luhur da supaya tereh naek pangkat, cul kana sikep profesional. Contona kieu, aya PNS, sakolana ukur SMEA, terus nyekel pembukuan. Ku pangalaman jeung sering ngiluan kursus, manehna ahli pisan dina pembukuan di kantorna. Tapi sanajan sakumaha ahlina ge, tetep we manehna teh kapangkatanana nuturkeun izasah sakola manehna. Bandingkeun jeung baturna, nu nuluykeun sakola, jeleger weh boga izasah S1. Pangkat baturna teh langsung ngajleng, ngaleuwihan babaturan nu prof ieu. Nu boga izasah S1, acan tangtu saprofesional nu teu boga izasah. AKhirna nu Prof ieu putus asa, asa teu dihargaan. Jadi males. Malesna nular ka yuniorna, jadi weh males kabeh. Jadi soal PNS, ceuk kuring mah, salah managemen ieu mah! Baktos, WALUYA
Balasan: Re: [Urang Sunda] PNS
Aya hiji amanat (pamenta) ti pun Bapa (Pangsiunan PNS ti Depdiknas) ka sim kuring sadudulur salaku anakna. Saurna Pek jaradi pagawe negri, tapi ulah di kantoran, euweuh mangpaatna. Jam 8 datang ka kantor, ngabsen, apel, terus.. moyan bari maca koran. Jam sapuluh nguliat, gidig ka warung.. ngopi.. ngaroko... jam sabelas karek nyabakan pagawean anu sabenerna mah euweuh.. der we ngawadul bari ngadu bako. Jam 12 istirahat.. pleng les... ngelol-ngelol deui jam 2 atawa jam 3 sore sakalian beberes rek balik. Pek jaradi pagawe negri, tapi kudu anu aya mangpaatna keur balarea, siga Guru, Perawat, Bidan, Dokter jeung profesi jasa nu lainna. Simkuring sadudulur (11 urang) ngestokeun pisan eta amanat teh. Tina sabelas urang teh, 7 jadi PNS (5 guru, 1 perawat, 1 Bidan), 2 BUMN, 1 swasta, 1 pengusaha. Janten memang henteu sadayana PNS ARONTOHOD. tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kuring ge PNS. disebut loba ngenah masalah waktu. Kuma jelemana ceuk kuring mah. Da ari kuring mah, umpama waktuna kudu gawe salaku PNS, jam 04.00 geus hudang. Pamajikan diguguyah da kudu nyiapkeun sarapan anu full. Kudu wareg we. Bari tara poho, tupper ware dieusian sabangsaning kadaharan jang engke berang. Jam 05 30, paling telat jam 06 geus kudu ngacir. Poek, caang, hujan, tara ditolih. Jam 07.30 kudu tepi. Biasanya tepi jam 07.10. reureuh sakedeng. Muka bekel jang ngalepaskeun hanaang. Ti dinya, dekul we nunaikan kawajiban. Reureuh sore. Balik. Terus mariksa pagawean. Isukan teu kudu gawe. Tapi nyiapkeun bahan jang pageto. kitu jeung kitu. Baraya, urang jujut hiji-hiji. 1. Ceuk pamanggih kuring, gaji PNS teh kacida teuing. Leutik pisan. Komo mun ditinggali tina kawajibana. Kuring anu jadi guru, mun teu nga up date buku, teu bisa nginternet, pan teu payus dihareupeun barudak. Tapi eta teh teu cukup mun ngandelkeun gaji PNS. Asli. 2. Di luar mental, ceuk kuring memang PNS akhirna teu produktif; 3. Sistim ka-PNS-an memang masih amburadul. Teu ngadorong lahirna kreatiftas. 4. ---ke disambung deui--- Recent Activity 20 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Culture change Corporate culture Cell culture Organization culture Tissue culture Yahoo! Mail Get it all! With the all-new Yahoo! Mail Beta Y! Messenger Instant smiles Share photos while you IM friends. Yahoo! Photos Upload Print Same-day pickup at Target . Salam Sejahtera, DSKCG __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com
Re: [Urang Sunda] PNS
di tempat kuring gawe mah, pagawe administrasi leuwih kawasa ti dosen ... sabab lolobana pakait jeung nu diluhur. jadi ijazah teu pangaruh kana naekna pangkat .. heu heu heu. asup awal taun 1999, dikirim ku dikti (karyasiswa - sok ngaku baraya pak dirjen, sabab asup ti jakarta .. hahaha), karek pra jabatan taun 2001 akhir .. salila 2 taun leuwih CPNS .. he .. he ..he .. loba lucuna, nilai angka kredit gumantung kana pangkat, beuki luhur pangkatna beuki tereh meunangna, lain dumasar kana skala hasil panalungtikan atawa publikasi, asal meunang tanda tangan disebut seminar kenaikan pangkat, protes disebutna pembangkang ... ha ha ha ayeuna, kakara deuk ngajukeun sangkan bisa terus ngelmu di dieu, tur aya nu rek mangmayarkeun, geus disebut teu nasionalis .. hi hi hi budhi kurono kopo 241 - loba oge teu ngeunahna jadi PNS teh .. hi hi hi On 12/14/06, waluya56 [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In urangsunda@yahoogroups.com urangsunda%40yahoogroups.com, Yuliadi [EMAIL PROTECTED] wrote: wah upami guru mah, simkuring ngangkat two thumb lah. kedahna pemerintah langkung perhatian ka profesi guru/tni/perawat. PNS teh salah dina jenjang kapangkatanana, disaruakeun siga tantara. Cenah kapangkatan PNS ieu teh dijieun ku Soeharto di akhir taun 1960'an. Padahal pan isntansi teh tugasna beda-beda. Guru/Dosen nya ditempona tina profesionalismeuna lain disaragamkeun jeung pagawe pemda atawa instansi pajeg. Tuntungna jadi lucu, aya guru pangkatna geus Gol IV, tapi kamakmuranana jauh kurang dibanding jeung PNS ti instansi sejen nu Gol II. Guru kudu dipangkatan sabage guru, tukang tagih pajeg dipangkatan kuduna saluyu jeung profesina. Jenjang jeung kriteria pangkat teu kudu saragam, da fungsina ge beda-beda. Ari ieu saragam atuh puguh, jadi teu pararuguh. Pangkat nu teu pararuguh ieu teh mawa efek kamana-mana, salah sahijina matak mawa pagawe jadi males. Profesionalismeu di PNS oge disaruakeun jeung boga izasah atawa henteu. Padahal profesional teh, teu sarua jeung izasah sakola. PNS paheula-heula sakola nu leuwih luhur da supaya tereh naek pangkat, cul kana sikep profesional. Contona kieu, aya PNS, sakolana ukur SMEA, terus nyekel pembukuan. Ku pangalaman jeung sering ngiluan kursus, manehna ahli pisan dina pembukuan di kantorna. Tapi sanajan sakumaha ahlina ge, tetep we manehna teh kapangkatanana nuturkeun izasah sakola manehna. Bandingkeun jeung baturna, nu nuluykeun sakola, jeleger weh boga izasah S1. Pangkat baturna teh langsung ngajleng, ngaleuwihan babaturan nu prof ieu. Nu boga izasah S1, acan tangtu saprofesional nu teu boga izasah. AKhirna nu Prof ieu putus asa, asa teu dihargaan. Jadi males. Malesna nular ka yuniorna, jadi weh males kabeh. Jadi soal PNS, ceuk kuring mah, salah managemen ieu mah! Baktos, WALUYA -- budhi at urang-sunda dot or dot id
Re: [Urang Sunda] PNS
--- In urangsunda@yahoogroups.com, Budhi Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote: di tempat kuring gawe mah, pagawe administrasi leuwih kawasa ti dosen ... sabab lolobana pakait jeung nu diluhur. jadi ijazah teu pangaruh kana naekna pangkat .. heu heu heu. Tuh pan jadina kitu, kuduna dosen jeung pagawe adminitrasi, kriteria pangkatna beda. Ari ieu mah pan sarua wae. Contona Dosen Gol IIIb, pagawe administrasi Gol IIId. Dina hiarki, pan jadina pagawe adminitrasi nu ngatur Golongan sahandapeun. Kuduna aya garis pamisah anu jelas dina kapangkatan. Ari ieu disaruakeun wae, padahal profesina beda. Soal izasah oge, pan kedahna disaluyukeun jeung kaperyogian instansina. Jelas ari Guru/Dosen/ panaluntik mah peryogi izasah luhur dina elmuna. Tapi kanggo instansi sejenna? naha peryogi padamel gaduh spesfikasi pendidikan nu laluhur pisan?. Pangpangna mah kanggo tanaga administrasi nu padamelanana rutin (pembukuan, pelayanan jst). Sigana mah teu perlu, nu penting kasejahteraanana, nu alus. PNS teh gajihna leutik teuing, gajih leutik ngadorong kana cocorokot. Geura ieu contona, aya Pimpro nyekel proyek puluhan milyar rupiah nu kudu ditenderkeun. Si pimpro boga honor (diluar gajih), biasana teu leuwih ti 500,000/ bulan (6 juta sataun). Padahal duit nu diurus ku manehna milyaran rupiah, nu bisa nguntungkeun batur (pausahaan nu meunang tender) tepi ka ratusan tepi ka milyaran rupiah. Rek teu kumejot kumaha tutungna menta euy urang ... Baktos, WALUYA (Lain PNS, ngan ngarti saeutik kana administrasi pamarentah)
Re: [Urang Sunda] PNS
cing saha ngarana eta PNS teh kang? urang teluh ti dieu geura teu kudu nu beurat, cukup beuteungna dieusian bedug we he..he..he.. Duka teuing atuh kang, beuki dieu asa beuki harengheng nya. Pangagung ku pangagungnya ngarasa boga kawasa rek kitu rek kieu teh meni asa laluasa. Aparat ku aparatna ieuh aing loba balad boga pangkat, padahal kalakuan teu beda jeung preman, garong jeung bangsat. Anu karunya mah rahayat, keur mah hirup masakat, keur mah bumi alam keur teu nyobat, ditambah kalakuan wakil rakyatna bejat. Arina kitu keun we nya kang, da melak cabe mah moal jadi bonteng. Keun wae sa pelakna-sa pelakna. Mendingan urang ngadoa, mudah-mudahan hate jalma-jalma anu kararitu teh dibukakeun ku Pangeran. Sina sadar. amin On 12/12/06, Iwan [EMAIL PROTECTED] wrote: Punten, bade ngiring curhat.. Manawi kenging.. Nembe abdi nepangan tamu, saurna teh ti Dinas Tenaga Kerja Kotamadya, bari ngagigiwing surat tugas ti atasanana, pajarkeun the kedah ngayakeun training PPHI di kantor sim kuring. Teras ku Abdi di taros, naha ieu teh wajib? Betul saurna teh, kulantaran ieu teh ageung mangpaatna kangge karyawan cenah. Teras ti pihak kantor kedah ngayakeun naon? Jawabna kieu: - Waktu Tempat - Materi - Akomodasi untuk 4 orang Teras ku abdi di taros, naha bet kedah disayogikeun ku kantor ari program ti Depnaker mah? Eh, jawabanana langkung 'mencengangkan': Kalo misalnya nggak mau ngadain juga ya nggak apa-apa, tapi tolong lah kami minta 'akomodasi' untuk 4 orang ini.. Terserah berapa aja.. Pokna teh bari ngomong yen si PT.Anu mah mere sakitu ratus rebu saurang.. Euleuh.. Asa hookeun urang mah.. Kabeneran, di kantor teh harita geus kungsi ngayakeun sosialisasi PPHI, tapi keukeuh da dibejakeun siga kitu ge pokna teh itu kan beda cenah. Malah aya cariosan beliau, duka naon maksadna, nyarios kieu: PPHI ini penting buat karyawan, tapi kalau saya mah PNS, nggak perlu. Saya mah mau nggak masuk kerja TIGA BULAN juga nggak bakalan dipecat... Beda sama kamu.. Asa lieur nyanghareupan nu kieu uing mah.. Cikan, naha enya PNS teh aturanana kitu? Atawa di Lampung wungkul? Lamun enya teh, paingan negara teu maju-maju... Cag ah. iwan (rada keuheul keneh)
RE: [Urang Sunda] PNS
apan uing pernah nanyakeun naon daharna? jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. tatangga gawe di pemda, mangkir ampir 6 taun. eh asup deui. kumaha gaji anu ditinggalkeundicokot ku kabag na -Original Message- From: irpan rispandi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 13, 2006 9:21 AM To: urangsunda@yahoogroups.com Subject: Re: [Urang Sunda] PNS cing saha ngarana eta PNS teh kang? urang teluh ti dieu geura teu kudu nu beurat, cukup beuteungna dieusian bedug we he..he..he.. Duka teuing atuh kang, beuki dieu asa beuki harengheng nya. Pangagung ku pangagungnya ngarasa boga kawasa rek kitu rek kieu teh meni asa laluasa. Aparat ku aparatna ieuh aing loba balad boga pangkat, padahal kalakuan teu beda jeung preman, garong jeung bangsat. Anu karunya mah rahayat, keur mah hirup masakat, keur mah bumi alam keur teu nyobat, ditambah kalakuan wakil rakyatna bejat. Arina kitu keun we nya kang, da melak cabe mah moal jadi bonteng. Keun wae sa pelakna-sa pelakna. Mendingan urang ngadoa, mudah-mudahan hate jalma-jalma anu kararitu teh dibukakeun ku Pangeran. Sina sadar. amin On 12/12/06, Iwan [EMAIL PROTECTED] wrote: Punten, bade ngiring curhat.. Manawi kenging.. Nembe abdi nepangan tamu, saurna teh ti Dinas Tenaga Kerja Kotamadya, bari ngagigiwing surat tugas ti atasanana, pajarkeun the kedah ngayakeun training PPHI di kantor sim kuring. Teras ku Abdi di taros, naha ieu teh wajib? Betul saurna teh, kulantaran ieu teh ageung mangpaatna kangge karyawan cenah. Teras ti pihak kantor kedah ngayakeun naon? Jawabna kieu: - Waktu Tempat - Materi - Akomodasi untuk 4 orang Teras ku abdi di taros, naha bet kedah disayogikeun ku kantor ari program ti Depnaker mah? Eh, jawabanana langkung 'mencengangkan': Kalo misalnya nggak mau ngadain juga ya nggak apa-apa, tapi tolong lah kami minta 'akomodasi' untuk 4 orang ini.. Terserah berapa aja.. Pokna teh bari ngomong yen si PT.Anu mah mere sakitu ratus rebu saurang.. Euleuh.. Asa hookeun urang mah.. Kabeneran, di kantor teh harita geus kungsi ngayakeun sosialisasi PPHI, tapi keukeuh da dibejakeun siga kitu ge pokna teh itu kan beda cenah. Malah aya cariosan beliau, duka naon maksadna, nyarios kieu: PPHI ini penting buat karyawan, tapi kalau saya mah PNS, nggak perlu. Saya mah mau nggak masuk kerja TIGA BULAN juga nggak bakalan dipecat... Beda sama kamu.. Asa lieur nyanghareupan nu kieu uing mah.. Cikan, naha enya PNS teh aturanana kitu? Atawa di Lampung wungkul? Lamun enya teh, paingan negara teu maju-maju... Cag ah. iwan (rada keuheul keneh)
RE: [Urang Sunda] PNS
Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa jam kantorna...?!Cenah mah dipake bisnis sampingan... Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si cikal Kitu meureun... Baktos, OTA apan uing pernah nanyakeun naon daharna? jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. tatangga gawe di pemda, mangkir ampir 6 taun. eh asup deui. kumaha gaji anu ditinggalkeundicokot ku kabag na_,___
Re: [Urang Sunda] PNS di UIN
Neng Icho, nuju miss ka saha? ka abdi? heu...heuarisin ah On 1/11/06, Icho [EMAIL PROTECTED] wrote: I miss u Kang... testing imel ah... - Original Message - From: kang boim To: urangsunda@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 11, 2006 2:12 PM Subject: Re: [Urang Sunda] PNS di UIN Kang Cep...,mun teu lepat kang Tantan mah UIN Syarif Hidayatullah anu di Jakarta (di Ciputat kitu...?)sabab di UIN eta mah taun kamari oge tos dibuka Fakultas kadokteran Islam.(pami teu lepat mah)Cag...ah, nuhun.kkbm'69 On 1/11/06, Cecep Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote: punten kang Tantan, ieu teh UIN dimananya? kaleresan pun alo teh lulusan Fisika Alami ti IAIN Sunan Gunung Jati ( UIN oge ayeuna kitu? ) daripada jadi guru SMP Sawasta pikawatireun.. sampe teu tiasa meser pulsa... Bensin masih nebeng ka kolotna.. heuheuheuheu... Hatur Tengkyuq Çéçép Wahyu Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group urangsunda on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. The information transmitted is intended only for the person or the entity to which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail and delete this message including any of its attachments from your system. Any use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra International Tbk and should not be construed as the views, offers or acceptances of PT Astra International Tbk. Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [Urang Sunda] PNS di UIN
Leres UIN Syarif Hidayatullah anu di Jakarta mah di Ciputat, sae pisan gedong/wangunanna. Pami tiasa mah pun anak hoyong lebet di Fakultas Kedokteranna taun ieu (pedah wae caket ka rorompok); mung duka lebet henteuna mah. Jaka --- kang boim [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Cep..., mun teu lepat kang Tantan mah UIN Syarif Hidayatullah anu di Jakarta (di Ciputat kitu...?) sabab di UIN eta mah taun kamari oge tos dibuka Fakultas kadokteran Islam.(pami teu lepat mah) Cag...ah, nuhun. kkbm'69 On 1/11/06, Cecep Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote: punten kang Tantan, ieu teh UIN dimananya? kaleresan pun alo teh lulusan Fisika Alami ti IAIN Sunan Gunung Jati ( UIN oge ayeuna kitu? ) daripada jadi guru SMP Sawasta pikawatireun.. sampe teu tiasa meser pulsa... Bensin masih nebeng ka kolotna.. heuheuheuheu... Hatur Tengkyuq *Çéçép Wahyu*** __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [Urang Sunda] PNS di UIN
punten kang Tantan, ieu teh UIN dimananya? kaleresan pun alo teh lulusan Fisika Alami ti IAIN Sunan Gunung Jati ( UIN oge ayeuna kitu? ) daripada jadi guru SMP Sawasta pikawatireun.. sampe teu tiasa meser pulsa... Bensin masih nebeng ka kolotna.. heuheuheuheu... Hatur Tengkyuq Çéçép Wahyu -Original Message-From: tantan hermansah [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Wednesday, January 11, 2006 1:35 PMTo: urangsunda@yahoogroups.comSubject: [Urang Sunda] PNS di UINBaraya, bilih aya anu bade "pengabdian" di UIN, komo bari tos beres S-2, mangga ajeungkeun lamaran kanggo janten PNS (dosen, sigana), khususna mun saderek aya dina kualifikasi: 1. Dokter Umum2. ELmu kaparawatan (S-2)3. Elmu kasehatan (s.2)4. Tehnik informatika (s-2)5. Fisika, kimia, bilogi, matematika, jeung elmu "keras" sejena (S-1)6. Dirosat islamiyah (s-2)7. Magister AGama Islam, sok ajengkeun ka UIN. sagala syarta aya di UIN lt 2 gedung rektor. .sigana, ngahaja ieu iber teu euar-euar. duka kunaon, da paninggali kuring, tepi ka pendaptara poe ka hiji (11- duga ka 17), tapi teu aya anu katinggali ngilikan atawa daftar. mata mun baraya ngarasa lebet kana kualifikasi, sok amengan ka UIN. Pendaptaran dibuka dugi ka tanggal 17 januari wae. baktos tantan Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [Urang Sunda] PNS di UIN
Kang Cep..., mun teu lepat kang Tantan mah UIN Syarif Hidayatullah anu di Jakarta (di Ciputat kitu...?) sabab di UIN eta mah taun kamari oge tos dibuka Fakultas kadokteran Islam.(pami teu lepat mah) Cag...ah, nuhun. kkbm'69 On 1/11/06, Cecep Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote: punten kang Tantan, ieu teh UIN dimananya? kaleresan pun alo teh lulusan Fisika Alami ti IAIN Sunan Gunung Jati ( UIN oge ayeuna kitu? ) daripada jadi guru SMP Sawasta pikawatireun.. sampe teu tiasa meser pulsa... Bensin masih nebeng ka kolotna.. heuheuheuheu... Hatur Tengkyuq Çéçép Wahyu Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [Urang Sunda] PNS di UIN
Hatur nuhun kang Tan oge kang Im, muhun pun alo teh tos sataun langkung lah... janten guru Honorer teh..ngan pikawatiren gajihna.. hehee.. manehna teh gaduh dua Ijazahna teh... anu pendidikan sareng kangge damel diluar pendidikan cenah.. duka teu ngartos istilahna.. kieu ari can pernah ngaraosan makan bangku kuliah teh.. barina oge alim.. deuih da teuas, mending piwarang makan semur jengkol..;p Hatur nuhun pisan, kin di informasikeun ka Alo abdiw. Baktos, Çéçép Wahyu -Original Message- From: sindang_asih [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 11, 2006 2:02 PM To: Cecep Wahyu Subject: Re: [Urang Sunda] PNS di UIN UIN Jakarta. CIputat tea. Tapi punten... sigana anu diplirian eksak murni. Mangga cobian tantan Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Urang Sunda] PNS di UIN
I miss u Kang... testing imel ah... - Original Message - From: kang boim To: urangsunda@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 11, 2006 2:12 PM Subject: Re: [Urang Sunda] PNS di UIN Kang Cep...,mun teu lepat kang Tantan mah UIN Syarif Hidayatullah anu di Jakarta (di Ciputat kitu...?)sabab di UIN eta mah taun kamari oge tos dibuka Fakultas kadokteran Islam.(pami teu lepat mah)Cag...ah, nuhun."kkbm'69" On 1/11/06, Cecep Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote: punten kang Tantan, ieu teh UIN dimananya? kaleresan pun alo teh lulusan Fisika Alami ti IAIN Sunan Gunung Jati ( UIN oge ayeuna kitu? ) daripada jadi guru SMP Sawasta pikawatireun.. sampe teu tiasa meser pulsa... Bensin masih nebeng ka kolotna.. heuheuheuheu... Hatur Tengkyuq Çéçép Wahyu Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. The information transmitted is intended only for the person or the entity to which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail and delete this message including any of its attachments from your system. Any use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra International Tbk and should not be construed as the views, offers or acceptances of PT Astra International Tbk.
Re: [Urang Sunda] --pns--
Mangga kang sami2. Mugi aya mangpaatna. Mangga kanu sanesna saha anu hoyong janten PNS? On Thu, 15 Dec 2005 11:57:11 +0400 Yosep Hania [EMAIL PROTECTED] wrote: Hatur nuhun ka Runa kana bantosan na, -Original Message- From: urangsunda@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Runa Inawan Sent: Thursday, December 15, 2005 11:55 AM To: urangsunda@yahoogroups.com Subject: Re: [Urang Sunda] --pns-- Pami teu lepat mah saurna dina sasih januari 2006PNS nembe bade dibuka. Kanggo info mangga cobi tingal : www.cpns.lipi.go.id On 12/15/05, Yosep Hania [EMAIL PROTECTED] wrote: Punten ah ka sadayana.saha waee ieu mah..anu terang / ngadangu ngeunaan PNS, Kinten - kinten iraha nya bade ngawitan ayana? Puguh itu aya saderek hoyong nyobian test saurna tehh, miwarang ka abdi pang ningalikeun dina internet. Tapi geuning Lebeng keneh.duka salah milariana kitu ge. Da saur anjeuna oge deui, bade aya di Koran-koran dinten ieu. Tapi teu aya. Hatur nuhun Permios ::ri_1:: - Jajaka Pertentang Siap Tandang Makalangan KUSnet - urangsunda@yahoogroups.com www.urang-sunda.or.id Ikuti Kuis Ramadhan bersama TelkomNet Instan dari 12 Oktober s.d 2 Nopember 2005 di http://www.plasa.com/jatim dan dapatkan hadiah setiap minggunya ! (khusus Jawa Timur) Yahoo! Groups Sponsor ~-- Clean water saves lives. Help make water safe for our children. http://us.click.yahoo.com/YNG3nB/VREMAA/E2hLAA/0EHolB/TM ~- Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Urang Sunda] --pns--
Ohh cobian atuh bewara-bewara dina koran-koran/instansi online. Cobi buka www.dikti.org/koran_dan majalah.htm atanapi www.bkn.go.id Pami dina Media Indonesia online aya rubrik khusus Pendidikan.Mamanawian ayabewaraPNS anu dimaksad. Wilujeng lalayaran di dunia maya. Yosep Hania [EMAIL PROTECTED] wrote: Punten ah ka sadayana saha waee ieu mah..anu terang / ngadangu ngeunaan PNS, Kinten kinten iraha nya bade ngawitan ayana? Puguh itu aya saderek hoyong nyobian test saurna tehh, miwarang ka abdi pang ningalikeun dina internet. Tapi geuning Lebeng keneh duka salah milariana kitu ge Da saur anjeuna oge deui, bade aya di Koran-koran dinten ieu. Tapi teu aya.Hatur nuhunPermios __Do You Yahoo!?Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [Urang Sunda] --pns--
Pami teu lepat mah saurna dina sasih januari 2006PNS nembe bade dibuka. Kanggo info mangga cobi tingal : www.cpns.lipi.go.id On 12/15/05, Yosep Hania [EMAIL PROTECTED] wrote: Punten ah ka sadayana…saha waee ieu mah..anu terang / ngadangu ngeunaan PNS, Kinten – kinten iraha nya bade ngawitan ayana? Puguh itu aya saderek hoyong nyobian test saurna tehh, miwarang ka abdi pang ningalikeun dina internet. Tapi geuning "Lebeng" keneh…duka salah milariana kitu ge… Da saur anjeuna oge deui, bade aya di Koran-koran dinten ieu. Tapi teu aya. Hatur nuhun Permios Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Organizational culture assessment Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group urangsunda on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- ::ri_1::Hompage : http://inawan.blogspot.com http://inawan.blogs.friendster.com Mobile : +62-818-109410www.urang-sunda.or.idwww.su.wikipedia.orgurangsunda@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED]www.urangtasik.multiply.com Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [Urang Sunda] --pns--
Hatur nuhun ka Runa kana bantosan na, -Original Message- From: urangsunda@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Runa Inawan Sent: Thursday, December 15, 2005 11:55 AM To: urangsunda@yahoogroups.com Subject: Re: [Urang Sunda] --pns-- Pami teu lepat mah saurna dina sasih januari 2006PNS nembe bade dibuka. Kanggo info mangga cobi tingal : www.cpns.lipi.go.id On 12/15/05, Yosep Hania [EMAIL PROTECTED] wrote: Punten ah ka sadayanasaha waee ieu mah..anu terang / ngadangu ngeunaan PNS, Kinten kinten iraha nya bade ngawitan ayana? Puguh itu aya saderek hoyong nyobian test saurna tehh, miwarang ka abdi pang ningalikeun dina internet. Tapi geuning Lebeng kenehduka salah milariana kitu ge Da saur anjeuna oge deui, bade aya di Koran-koran dinten ieu. Tapi teu aya. Hatur nuhun Permios Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Organizational culture assessment Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group urangsunda on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- ::ri_1:: Hompage : http://inawan.blogspot.com http://inawan.blogs.friendster.com Mobile : +62-818-109410 www.urang-sunda.or.id www.su.wikipedia.org urangsunda@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] www.urangtasik.multiply.com Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id SPONSORED LINKS Corporate culture Business culture of china Organizational culture Organizational culture change Organizational culture assessment Jewish culture YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "urangsunda" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.