Re: [Urang Sunda] PNS, teu cocok keur jalma dinamis-modern

2009-01-22 Terurut Topik Irpan rispandi
he..he..he..
hiji PNS bersuara.
Sigana PNS anu ieu mah PNS golongan putih, matakna wani ngomong oge. :)

cikan PNS sejena mana?



tantan hermansah wrote:

 sigana anu pas mah...teu cocog keur Mas Romi...
 keur kuring, asa biasa bae. kuma nu ngaleukeunan bae

 On Mon, Jan 19, 2009 at 4:19 PM, Irpan rispandi mr.rispa...@gmail.com 
 mailto:mr.rispa...@gmail.com wrote:

 Baraya,
 kuring meunang tulisan ti websitena salah-sahiji pendekar IT, Romi
 Satria Wahono. Mas Romi teh anu ngagagas jeung mulasara website
 www.ilmukomputer.com http://www.ilmukomputer.com.

 hampura teu disundakeun.

 (niat kuring offense he..he..he.. kebalikan tina no offense)

 http://romisatriawahono.net/2006/06/28/pns-tidak-cocok-untuk/
 http://romisatriawahono.net/2006/06/28/pns-tidak-cocok-untuk/

 PNS Tidak Cocok Untuk …

 Menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), bagi sebagian orang Indonesia
 adalah
 sebuah dambaan, meskipun bagi sebagian lagi yang lain mungkin
 keengganan. Menjadi dambaan banyak orang sehingga antrean pengambil
 formulir pendaftaran CPNS selalu membludak setiap tahun. Orang
 merelakan
 apapun yang dia miliki untuk menjadi seorang PNS, baik uang
 puluhan juta
 rupiah, harga diri, dsb. Meskipun sudah ada upaya dari pemerintah
 untuk
 memperbaiki masalah rekrutmen PNS, baik melalui hukuman dan perbaikan
 sistem, tapi tetap saja masalah sogok, suap, atau apalah namanya
 adalah
 fakta yang terjadi di masyarakat.

 Alhamdulillah saya tidak perlu melewati itu semua, karena
 kebetulan saya
 menjadi PNS bukan lewat jalur penerimaan biasa, tapi lewat beasiswa
 sekolah luar negeri dalam program STAID (sebelumnya bernama OFP dan
 STMDP) yang diinisiasi pak Habibie. Well, meskipun saya tidak pernah
 bercita-cita menjadi PNS, saya harus ikhlas melaksanakan
 perjanjian yang
 dulu saya buat sebelum berangkat ke Jepang. Dan secara dewasa saya
 harus
 mengakui bahwa ini adalah jalur jalan kehidupan saya, paling tidak
 sampai ikatan dinas 2n+1 saya berakhir

 Jujur, saat ini saya merasa fatique, penat dan bosan dengan kehidupan
 saya sebagai PNS. Mohon maaf bagi rekan-rekan saya sesama PNS, sekali
 lagi saya tidak bermasalah dengan anda semua, saya cinta anda
 semua dan
 sedang berdjoeang seperti anda-anda semua Yang saya penatkan adalah
 behavior, sistem dan birokrasi yang ada di dalam institusi
 pemerintah.
 Biasanya yang menentramkan saya adalah sahabat saya yang lagi
 nongkrong
 di jerman, yaitu Made Wiryana yang sering mengatakan bahwa, yang
 paling
 gampang itu memang kalau kita memilih berdjoeang di luar, bebas dan
 tidak terikat. Penghargaan yang besar kepada rekan-rekan yang memilih
 berdjoeang di dalam institusi pemerintah, membuat inovasi serta
 perbaikan dari dalam.

 Nah saya ingin menshare suatu ide, pandangan dan referensi sebelum
 saudara-saudara saya tercinta di seluruh Indonesia memilih untuk
 menjadi
 PNS. Tentu yang saya sampaikan ini masih bersifat subjektif, masih
 hanya
 analisa di satu atau dua institusi pemerintah, dan perlu satu langkah
 diskusi, survey atau penelitian yang komprehensif sebagai upaya
 objetifikasi ide. Poin-poin yang saya sampaikan di bawah juga
 masih bisa
 ditambahi, dikurangi, dihapus atau bahkan diturunkan kalau muncul
 desakan di sana sini Mudah-mudahan ide ini bisa jadi gambaran
 sehingga
 tidak ada lagi orang yang salah jalan menempuh jalan terjal dan
 mendaki
 menjadi PNS, padahal itu sebenarnya tidak cocok untuk dirinya.

 Jadi menurut saya, sekali lagi menurut saya, PNS tidak cocok untuk
 orang-orang seperti di bawah:

 1. Orang yang ingin melakukan perubahan, perbaikan, membuat
 inovasi baru
 dan berharap itu akan terimplementasikan dalam waktu cepat.
 Perubahan,
 perbaikan berjalan lambat karena sistem (baik dalam konotasi baik
 maupun
 buruk ) sudah berjalan sangat lama dan turun temurun. Anda mau nekat?
 anak kemarin sore dan pahlawan kesiangan adalah gelar abadi anda

 2. Orang yang tidak suka melihat uang dan anggaran dipermainkan,
 diputar-putar dan dipatgulipat. Orang yang memandang bahwa permainan
 anggaran, permainan perencanaan kegiatan adalah kegiatan yang salah,
 penuh dosa dan akan mendapatkan balasan setimpal di akherat kelak.
 Perlu
 dicatat juga bahwa banyak juga PNS lurus yang tidak menyadari bahwa
 beberapa fasilitas dan honor yang diterima adalah hasil subsidi
 silang
 dari kesemrawutan anggaran dan realisasinya.

 3. Orang yang tidak suka sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana
 atau anggaran yang jauh-jauh hari telah ditetapkan. Dalam rencana
 anggaran tertulis beli komputer Rp. 20 juta, ternyata harga
 sebenarnya
 hanya Rp. 5 juta, dan akhirnya sisanya dipakai untuk keperluan
 lain yang
 di luar rencana 

Re: [Urang Sunda] PNS, teu cocok keur jalma dinamis-modern

2009-01-21 Terurut Topik tantan hermansah
sigana anu pas mah...teu cocog keur Mas Romi...
keur kuring, asa biasa bae. kuma nu ngaleukeunan bae

On Mon, Jan 19, 2009 at 4:19 PM, Irpan rispandi mr.rispa...@gmail.comwrote:

   Baraya,
 kuring meunang tulisan ti websitena salah-sahiji pendekar IT, Romi
 Satria Wahono. Mas Romi teh anu ngagagas jeung mulasara website
 www.ilmukomputer.com.

 hampura teu disundakeun.

 (niat kuring offense he..he..he.. kebalikan tina no offense)

 http://romisatriawahono.net/2006/06/28/pns-tidak-cocok-untuk/

 PNS Tidak Cocok Untuk …

 Menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), bagi sebagian orang Indonesia adalah
 sebuah dambaan, meskipun bagi sebagian lagi yang lain mungkin
 keengganan. Menjadi dambaan banyak orang sehingga antrean pengambil
 formulir pendaftaran CPNS selalu membludak setiap tahun. Orang merelakan
 apapun yang dia miliki untuk menjadi seorang PNS, baik uang puluhan juta
 rupiah, harga diri, dsb. Meskipun sudah ada upaya dari pemerintah untuk
 memperbaiki masalah rekrutmen PNS, baik melalui hukuman dan perbaikan
 sistem, tapi tetap saja masalah sogok, suap, atau apalah namanya adalah
 fakta yang terjadi di masyarakat.

 Alhamdulillah saya tidak perlu melewati itu semua, karena kebetulan saya
 menjadi PNS bukan lewat jalur penerimaan biasa, tapi lewat beasiswa
 sekolah luar negeri dalam program STAID (sebelumnya bernama OFP dan
 STMDP) yang diinisiasi pak Habibie. Well, meskipun saya tidak pernah
 bercita-cita menjadi PNS, saya harus ikhlas melaksanakan perjanjian yang
 dulu saya buat sebelum berangkat ke Jepang. Dan secara dewasa saya harus
 mengakui bahwa ini adalah jalur jalan kehidupan saya, paling tidak
 sampai ikatan dinas 2n+1 saya berakhir

 Jujur, saat ini saya merasa fatique, penat dan bosan dengan kehidupan
 saya sebagai PNS. Mohon maaf bagi rekan-rekan saya sesama PNS, sekali
 lagi saya tidak bermasalah dengan anda semua, saya cinta anda semua dan
 sedang berdjoeang seperti anda-anda semua Yang saya penatkan adalah
 behavior, sistem dan birokrasi yang ada di dalam institusi pemerintah.
 Biasanya yang menentramkan saya adalah sahabat saya yang lagi nongkrong
 di jerman, yaitu Made Wiryana yang sering mengatakan bahwa, yang paling
 gampang itu memang kalau kita memilih berdjoeang di luar, bebas dan
 tidak terikat. Penghargaan yang besar kepada rekan-rekan yang memilih
 berdjoeang di dalam institusi pemerintah, membuat inovasi serta
 perbaikan dari dalam.

 Nah saya ingin menshare suatu ide, pandangan dan referensi sebelum
 saudara-saudara saya tercinta di seluruh Indonesia memilih untuk menjadi
 PNS. Tentu yang saya sampaikan ini masih bersifat subjektif, masih hanya
 analisa di satu atau dua institusi pemerintah, dan perlu satu langkah
 diskusi, survey atau penelitian yang komprehensif sebagai upaya
 objetifikasi ide. Poin-poin yang saya sampaikan di bawah juga masih bisa
 ditambahi, dikurangi, dihapus atau bahkan diturunkan kalau muncul
 desakan di sana sini Mudah-mudahan ide ini bisa jadi gambaran sehingga
 tidak ada lagi orang yang salah jalan menempuh jalan terjal dan mendaki
 menjadi PNS, padahal itu sebenarnya tidak cocok untuk dirinya.

 Jadi menurut saya, sekali lagi menurut saya, PNS tidak cocok untuk
 orang-orang seperti di bawah:

 1. Orang yang ingin melakukan perubahan, perbaikan, membuat inovasi baru
 dan berharap itu akan terimplementasikan dalam waktu cepat. Perubahan,
 perbaikan berjalan lambat karena sistem (baik dalam konotasi baik maupun
 buruk ) sudah berjalan sangat lama dan turun temurun. Anda mau nekat?
 anak kemarin sore dan pahlawan kesiangan adalah gelar abadi anda

 2. Orang yang tidak suka melihat uang dan anggaran dipermainkan,
 diputar-putar dan dipatgulipat. Orang yang memandang bahwa permainan
 anggaran, permainan perencanaan kegiatan adalah kegiatan yang salah,
 penuh dosa dan akan mendapatkan balasan setimpal di akherat kelak. Perlu
 dicatat juga bahwa banyak juga PNS lurus yang tidak menyadari bahwa
 beberapa fasilitas dan honor yang diterima adalah hasil subsidi silang
 dari kesemrawutan anggaran dan realisasinya.

 3. Orang yang tidak suka sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana
 atau anggaran yang jauh-jauh hari telah ditetapkan. Dalam rencana
 anggaran tertulis beli komputer Rp. 20 juta, ternyata harga sebenarnya
 hanya Rp. 5 juta, dan akhirnya sisanya dipakai untuk keperluan lain yang
 di luar rencana (honor, tunjangan, beras atau minyak goreng untuk
 karyawan).

 4. Orang yang tidak tega memalak teman-temannya yang menjadi rekanan
 bisnis institusinya, dengan meminta kuitansi seharga Rp. 50 juta,
 padahal nilai pengadaan barang/jasa sebenarnya hanya seharga Rp. 25
 juta. Si rekanan bisnis ini karena marginnya kecil, jadi ngemplang
 pajak, karena memang dia tidak menerima duwit sebesar itu. Perusahaannya
 bangkrut karena nggak kuat bayar pajak, akhirnya dia buat perusahaan
 lagi dan ngurus jadi rekanan lagi. Muter-muter terus coi …

 5. Anak muda yang cerdas, berwawasan dan bisa mengeluarkan dan
 merangkumkan ide (pendapat) yang lebih brilian dan 

Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-23 Terurut Topik kumincir

Kang... mun aya nu nyebutkeun yen sakabeh PNS areusleum, kuring nu
pangheulana protes... kieu kieu ge... uing teh produk PNS, digedekeun ku
beas bagean! heuheu...

On 4/20/07, arahid_76 [EMAIL PROTECTED] wrote:


  sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan
aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring
pns



Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-23 Terurut Topik Budhi Setiawan

ngiluan pundung ah 

budhi
- bisi di lembur hese nyambung kana internet

On 4/24/07, kumincir [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Kang... mun aya nu nyebutkeun yen sakabeh PNS areusleum, kuring nu
pangheulana protes... kieu kieu ge... uing teh produk PNS, digedekeun ku
beas bagean! heuheu...

On 4/20/07, arahid_76 [EMAIL PROTECTED] wrote:

   sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan
 aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring
 pns


 





--
Budhi Setiawan
@ Infrastructure Design Research Lab.,
Civil Eng. Dept., Gifu Univ., Japan
@ Soil Mechanic Lab., Civil Eng. Dept.,
Sriwijaya Univ., Palembang - Indonesia.
budhi at urangsunda dot net


Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-23 Terurut Topik Rekabohay

Usum pundung geuningan??? ah, ari kitu mah ngiluan pundung weh atuh ah...

Tapina hese emang ayeuna mah nya jadi PNS teh. Asupna oge hese, geus asup
geuningan gajina teu gede... gaji naek saeutik, eeehh, dituturkeun ku naekna
harga timimiti leunca nepikeun ka daging sapi. geus jadi pejabat, rek
korupsi atawa rek jujur, angger weh dioyag2 ku LSM jeung Kejaksaan. Geus
pangsiun oge kudu narima duit pangsiun anu teu sabaraha.

-Bohay-
Anak PNS anu ngasaan pisan beas plat beureum. hehehe...

On 24/04/07, Budhi Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:


  ngiluan pundung ah 

budhi
- bisi di lembur hese nyambung kana internet

On 4/24/07, kumincir  [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Kang... mun aya nu nyebutkeun yen sakabeh PNS areusleum, kuring nu
 pangheulana protes... kieu kieu ge... uing teh produk PNS, digedekeun ku
 beas bagean! heuheu...




Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-23 Terurut Topik Tatang Sariman
Kanggo ayi Bohay kersa teu beasiswa ti DIKTI? manawi kersa neraskeun rama anu 
PNS? he he he, ayeuna mah teu aya bagian beas, da tos digentos ku artos 
majarkeun teh ambeh rada ageung gajihna, ha ha ha, isin ah janten PNS ? Aki 
tams mah teu tuh teu isin, sidik ngaraos bingah sanaos gaji kirang 
dibandingkeun sareng padamel sanes, margi sanaos mung ngajar anak bangsa aya 
dua tujuan nyaeta ngamalkeun anu tiasa diamalkeun keur anak2 bangsa, atuh 
kaduana nya milari rejeki anu halal;  kitu sanes ayi Budi? Ping 26 Maret 2007 
DIKTI nyeratan Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi. Dina raraga ...sareng 
saterasna, Pengangkatan dosen enggal syaratna kedah S2. PT ngusulkeun dosen 
sareng calon dosen supados kenging beasiswa pamarentah, tapi kangge aranjeuna 
anu tos ditampi di PT luar nagara anu kalebet tos majeng. Atuh engke aranjeuna 
kedah mulang tarima ka nagara ari tos tamat S3na, janten PNS tea. Kasimpulanana 
kumaha tah ayi Bohay tong rusuh pundung tina diajar, sambung bae Agustus teh
 ka program S3 beasiawa disayogikeun. tawaran ieu mah, moal maksa, he he he he. 
ari kersa we. Tah kitu info basi ti aki tams.??

Rekabohay [EMAIL PROTECTED] wrote:  Usum pundung geuningan??? ah, ari 
kitu mah ngiluan pundung weh atuh ah...

Tapina hese emang ayeuna mah nya jadi PNS teh. Asupna oge hese, geus asup 
geuningan gajina teu gede... gaji naek saeutik, eeehh, dituturkeun ku naekna 
harga timimiti leunca nepikeun ka daging sapi. geus jadi pejabat, rek korupsi 
atawa rek jujur, angger weh dioyag2 ku LSM jeung Kejaksaan. Geus pangsiun oge 
kudu narima duit pangsiun anu teu sabaraha. 

-Bohay-
Anak PNS anu ngasaan pisan beas plat beureum. hehehe...

  On 24/04/07, Budhi Setiawan [EMAIL PROTECTED]  wrote:ngiluan 
pundung ah 

budhi
- bisi di lembur hese nyambung kana internet

  On 4/24/07, kumincir  [EMAIL PROTECTED] wrote:Kang... mun aya 
nu nyebutkeun yen sakabeh PNS areusleum, kuring nu pangheulana protes... kieu 
kieu ge... uing teh produk PNS, digedekeun ku beas bagean! heuheu...







  






  

 

   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-23 Terurut Topik Rekabohay

Aya beasiswa Ki??? waduuhh... Nyambung ka S3 nya? hihihihi... asa beurat
yeuh, engke weh ah, bade ka Mantin lah, urang ngobrol. hehehe...

Sami Ki, abdi oge teu isin janten putra PNS,,, komo abdi mah emang keluarga
PNS, ampir sadaya pun emang sareng pun bibi PNS wungkul.
Eh sumuhun, ayeuna mah tos teu kenging bagean beas nya. tipayun emut pisan,
amun awal bulan (duka ahir bulan, he love deui) sok dipiwarang ku pun bapa
manggul beas sakarung dina mobil. hehehe...

cag ah...


-Bohay-



On 24/04/07, Tatang Sariman [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Kanggo ayi Bohay kersa teu beasiswa ti DIKTI? manawi kersa neraskeun
rama anu PNS? he he he, ayeuna mah teu aya bagian beas, da tos digentos ku
artos majarkeun teh ambeh rada ageung gajihna, ha ha ha, isin ah janten PNS
? Aki tams mah teu tuh teu isin, sidik ngaraos bingah sanaos gaji kirang
dibandingkeun sareng padamel sanes, margi sanaos mung ngajar anak bangsa aya
dua tujuan nyaeta ngamalkeun anu tiasa diamalkeun keur anak2 bangsa, atuh
kaduana nya milari rejeki anu halal;  kitu sanes ayi Budi? Ping 26 Maret
2007 DIKTI nyeratan Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi. Dina raraga
...sareng saterasna, Pengangkatan dosen enggal syaratna kedah S2. PT
ngusulkeun dosen sareng calon dosen supados kenging beasiswa pamarentah,
tapi kangge aranjeuna anu tos ditampi di PT luar nagara anu kalebet tos
majeng. Atuh engke aranjeuna kedah mulang tarima ka nagara ari tos tamat
S3na, janten PNS tea. Kasimpulanana kumaha tah ayi Bohay tong rusuh pundung
tina diajar, sambung bae Agustus teh ka program S3 beasiawa disayogikeun.
tawaran ieu mah, moal maksa, he he he he. ari kersa we. Tah kitu info basi
ti aki tams.??




RE: [Urang Sunda] PNS

2007-04-23 Terurut Topik Yuliadi
heuheu kuring memang paling ijid menyebalkan ka PNS anu boga kalakuan amoral., 
korupsi, cabul, pembunuh.
PNS anu hade oge aya, ngan teu loba.
 
hidup Persib Nu Sarerea!!!

-Original Message-
From: Rekabohay [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 24, 2007 12:47 AM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: Re: [Urang Sunda] PNS



Usum pundung geuningan??? ah, ari kitu mah ngiluan pundung weh atuh ah...

Tapina hese emang ayeuna mah nya jadi PNS teh. Asupna oge hese, geus asup 
geuningan gajina teu gede... gaji naek saeutik, eeehh, dituturkeun ku naekna 
harga timimiti leunca nepikeun ka daging sapi. geus jadi pejabat, rek korupsi 
atawa rek jujur, angger weh dioyag2 ku LSM jeung Kejaksaan. Geus pangsiun oge 
kudu narima duit pangsiun anu teu sabaraha. 

-Bohay-
Anak PNS anu ngasaan pisan beas plat beureum. hehehe...



On 24/04/07, Budhi Setiawan  [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] 
sunda.or.id  wrote: 

ngiluan pundung ah 

budhi
- bisi di lembur hese nyambung kana internet



On 4/24/07, kumincir   mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: 

Kang... mun aya nu nyebutkeun yen sakabeh PNS areusleum, kuring nu pangheulana 
protes... kieu kieu ge... uing teh produk PNS, digedekeun ku beas bagean! 
heuheu...








 



Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-23 Terurut Topik Tatang Sariman
Uningaan heula serat edaran ti DIKTIna, buka sok geura www.dikti.org pasti aya 
eta serat anu dimaksad aki tams teh. 

Rekabohay [EMAIL PROTECTED] wrote:  Aya beasiswa Ki??? waduuhh... 
Nyambung ka S3 nya? hihihihi... asa beurat yeuh, engke weh ah, bade ka Mantin 
lah, urang ngobrol. hehehe...

Sami Ki, abdi oge teu isin janten putra PNS,,, komo abdi mah emang keluarga 
PNS, ampir sadaya pun emang sareng pun bibi PNS wungkul. 
Eh sumuhun, ayeuna mah tos teu kenging bagean beas nya. tipayun emut pisan, 
amun awal bulan (duka ahir bulan, he love deui) sok dipiwarang ku pun bapa 
manggul beas sakarung dina mobil. hehehe...

cag ah... 


-Bohay-



  On 24/04/07, Tatang Sariman [EMAIL PROTECTED] wrote:Kanggo ayi 
Bohay kersa teu beasiswa ti DIKTI? manawi kersa neraskeun rama anu PNS? he he 
he, ayeuna mah teu aya bagian beas, da tos digentos ku artos majarkeun teh 
ambeh rada ageung gajihna, ha ha ha, isin ah janten PNS ? Aki tams mah teu tuh 
teu isin, sidik ngaraos bingah sanaos gaji kirang dibandingkeun sareng padamel 
sanes, margi sanaos mung ngajar anak bangsa aya dua tujuan nyaeta ngamalkeun 
anu tiasa diamalkeun keur anak2 bangsa, atuh kaduana nya milari rejeki anu 
halal;  kitu sanes ayi Budi? Ping 26 Maret 2007 DIKTI nyeratan 
Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi. Dina raraga ...sareng saterasna, 
Pengangkatan dosen enggal syaratna kedah S2. PT ngusulkeun dosen sareng calon 
dosen supados kenging beasiswa pamarentah, tapi kangge aranjeuna anu tos 
ditampi di PT luar nagara anu kalebet tos majeng. Atuh engke aranjeuna kedah 
mulang tarima ka nagara ari tos tamat S3na, janten PNS tea. Kasimpulanana
 kumaha tah ayi Bohay tong rusuh pundung tina diajar, sambung bae Agustus teh 
ka program S3 beasiawa disayogikeun. tawaran ieu mah, moal maksa, he he he he. 
ari kersa we. Tah kitu info basi ti aki tams.??
  







  

 

   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-20 Terurut Topik Asep Hadiyana
 Kahatur kang Maman,

Sae pisan eta bahasan teh. Pribados sapuk sareng pamadegan akang yen PNS henteu 
kedah ulubiung dina ngolah Yayasan Perceka. Hal ieu peryogi supados PNS 
konsentrasi sareng ngagunakeun waktosna dina widangna wae supados janten 
langkung profesional. Anu karaos ku pribados, anu janten PNS dina widang 
telekomunikasi, karaosna beurat pisan janten PNS dina widang telekomunikasi 
teh. Saban aya teknologi anyar kedah we diajar deui. Sajabi ti eta kedah oge 
diajar kumaha ningkatkeun pelayanan prima ka masarakat. Referensi anu kedah 
dibaca seueur pisan. Hal ieu penting kanggo ngadamel regulasi supados harmonis 
sareng perkembangan teknologi oge nampung kepentingan sadaya stakeholder. 
Tangtosna supados profesional PNS kedah gaduh waktos kanggo ngembangkeun 
dirina. Tibatan PNS ngagunakeun waktos kanggo ngolah yayasan (milik nyalira 
atanapi milik batur) mending ngagunakeun waktos kanggo ngembangkeun 
profesionalisme.

Kirang langkungna, neda  dihapunten.

Salamna,
Pun Asep

Maman Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote:  
PNS
   
  Ngabandungan ranggeuyan obrolan ngeunaan PNS ieu 
http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/message/109858), kuring jadi inget ka 
sawatara waktu ka tukang. Waktu kuring jeung sawatara anggota milis nyieun 
saruntuyan pajemuhan di Bogor jeung Jakarta,  madungdengkeun perkara kumaha 
alusna YP-Kusnet.
  Jadi asa dosa harita teh. Utamana ka Kang Oman, Kang Tirta, oge Kang Tantan. 
Asa dosana, pedah harita kuring ngusulkeun PNS teu meunang jadi pangurus YP. 
Hartina, rerengrengan pangurus YP – utamana pupuhu jeung jabatan-jabatan lian 
nu nungtut waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba -- teu meunang 
dieusian ku PNS. Nyebut “waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba” teh 
pedah bae aya pikiran sangkan YP jadi yayasan atawa organisasi nu profesional. 
Lain ukur sambilan atawa ukur gagayaan jeung asa aya. 
  (Malah luyu jeung “profesionalisme”  yayasan tadi, satemenna, kuring hayang 
ngusulkeun: Rengrengan pangurus kudu dieusi ku jalma-jalma nu teu boga 
kawajiban lian. Sina museur bae jadi pangurus. Tong mikirkeun nu lian. 
Konsekuensina, kabutuhan hirup maranehna nya kudu ditedunan).
  Sakedapan, eta pipikiran teh siga nu ngahengker hak asasi atawa potensi nu 
aya. Utamana, dulur-dulur nu jaradi PNS – siga Kang Oman, Kang Tirta, jeung 
Kang Tantan tadi. Malah, bisa jadi eta usul teh leuwih miboga alesan politis 
manan alesan nu sipatna leuwih subtantif. Bisa jadi, kuring dituduh ngusulkeun 
eta teh ukur rek mageran rengrengan pangurus tina “campurtangan” Kang Oman 
atawa dulur PNS lianna. Nya, di dieu ngarasa dosana teh.
  Padahal, lain rek kikituan. Lain rek ngahalangan karep jeung potensi nu aya. 
Sabalikna. Ceuk pikir, rek merenahkeun potensi-potensi eta. Bari hayang 
negeskeun deui fungsi jeung kawajiban PNS hususna, jeung fungsi pangurus YP 
umumna. Legegna mah rek nanjeurkeun profesionalisme tadi, nu salah sahijina 
dicirikeun ku spesialisasi fungsi. Sakalian hayang nanjeurkeun etika, atawa 
teuing naon ketang, pakait jeung PNS atawa birokrasi di urang.
  Bongan, PNS atawa birokrasi di urang miboga ”citra” (atawa fakta?) kurang 
nyugemakeun. Lain ukur pakait jeung gajihna. Tapi, kinerjana: Leled, koruptif, 
jeung gumenak (hayang dikawulaan, ngarasa paling nyaho, asa paling kumawasa), 
”mun bisa dijieun susah,  ku naon dijieun gampang?”, jste. Jeung asa ningnang 
bae, dina jaman siga kiwari,  hiji yayasan rengrengan pangurusna direumbeuyan 
ku PNS. Komo mun pupuhuna PNS mah. Dimana watek civicna? Pan, PNS mah geus 
karuhan tugasna? Nya, museurkeun maneh bae kana tugasna? 
  Tangtu bae, eta pipikiran teh nyakompetdaunkeun. Sabab, dulur-dulur Kusnet nu 
jadi PNS tadi bisa disebut PNS nu mahiwal. Katingalna jajauheun tina panyakit 
tadi. Lian ti miboga karep jeung kapercekaan, oge mibanda katineung ka Sunda. 
Malah, PNS jiga Kang Tantan mah, bubuhan dosen, jauh tina watek birokratif. 
Leuwih katingali tukang mikir (pemikir), bari boga sipat ngasuh, wuwuhan dosen 
tea; manan PNS nu citrana ngagebleg salila ieu.
  Leuwih ti kitu, dulur-dulur Kusnet nu potensial tadi, bari ”milih” atawa 
”katideresa” pisan jadi PNS, lain rek dilurjeunkeun. Tapi, bisa diperenahkeun 
dina jabatan-jabatan lian, nu teu kurang penting jeung strategisna. Piraku 
pantar Kang Oman kudu jadi pupuhu mah? Lain perkara mampuh teu mampuhna. Ngan, 
pantesna ge ”mama” siga anjeunna mah calik di sarupaning Dewan Penasihat, Dewan 
Pengawas, Dewan Pakar, atawa jabatan-jabatan lian nu luyu sareng kaweruh, 
pangalaman, yuswa, katineung, oge komarana. Keun pupuhu mah sina ku nu ngarora. 
Nu umurna can manjing 30 taun. Lian ti di arah tanagana, oge sina warani (jeung 
barisa!) jadi pamingpin. Beh dituna ambeh aya sirkulasi elit, malah – mun bisa 
– aya generations cut.  
  Pon kitu deui Kang Tantan jeung Kang Tirta. Ceuk pikir kuring harita, 
aranjeunna tetep kudu diampihan. Ngan teu direngrengan pupuhu atawa Pangurus 
Harian – mun tea mah sapuk rek diayakeun pangurus 

Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-20 Terurut Topik Asep Hadiyana
Kahatur kang Maman,

Sae pisan eta bahasan teh. Pribados sapuk sareng pamadegan akang yen PNS henteu 
kedah ulubiung dina ngolah Yayasan Perceka. Hal ieu peryogi supados PNS 
konsentrasi sareng ngagunakeun waktosna dina widangna wae supados janten 
langkung profesional. Anu karaos ku pribados, anu janten PNS dina widang 
telekomunikasi, karaosna beurat pisan janten PNS dina widang telekomunikasi 
teh. Saban aya teknologi anyar kedah we diajar deui. Sajabi ti eta kedah oge 
diajar kumaha ningkatkeun pelayanan prima ka masarakat. Referensi anu kedah 
dibaca seueur pisan. Hal ieu penting kanggo ngadamel regulasi supados harmonis 
sareng perkembangan teknologi oge nampung kepentingan sadaya stakeholder. 
Tangtosna supados profesional PNS kedah gaduh waktos kanggo ngembangkeun 
dirina. Tibatan PNS ngagunakeun waktos kanggo ngolah yayasan (milik nyalira 
atanapi milik batur) mending ngagunakeun waktos kanggo ngembangkeun 
profesionalisme.

Kirang langkungna, neda dihapunten.

Salamna,
Pun Asep


Maman Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote:  
PNS
   
  Ngabandungan ranggeuyan obrolan ngeunaan PNS ieu 
http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/message/109858), kuring jadi inget ka 
sawatara waktu ka tukang. Waktu kuring jeung sawatara anggota milis nyieun 
saruntuyan pajemuhan di Bogor jeung Jakarta,  madungdengkeun perkara kumaha 
alusna YP-Kusnet.
  Jadi asa dosa harita teh. Utamana ka Kang Oman, Kang Tirta, oge Kang Tantan. 
Asa dosana, pedah harita kuring ngusulkeun PNS teu meunang jadi pangurus YP. 
Hartina, rerengrengan pangurus YP – utamana pupuhu jeung jabatan-jabatan lian 
nu nungtut waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba -- teu meunang 
dieusian ku PNS. Nyebut “waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba” teh 
pedah bae aya pikiran sangkan YP jadi yayasan atawa organisasi nu profesional. 
Lain ukur sambilan atawa ukur gagayaan jeung asa aya. 
  (Malah luyu jeung “profesionalisme”  yayasan tadi, satemenna, kuring hayang 
ngusulkeun: Rengrengan pangurus kudu dieusi ku jalma-jalma nu teu boga 
kawajiban lian. Sina museur bae jadi pangurus. Tong mikirkeun nu lian. 
Konsekuensina, kabutuhan hirup maranehna nya kudu ditedunan).
  Sakedapan, eta pipikiran teh siga nu ngahengker hak asasi atawa potensi nu 
aya. Utamana, dulur-dulur nu jaradi PNS – siga Kang Oman, Kang Tirta, jeung 
Kang Tantan tadi. Malah, bisa jadi eta usul teh leuwih miboga alesan politis 
manan alesan nu sipatna leuwih subtantif. Bisa jadi, kuring dituduh ngusulkeun 
eta teh ukur rek mageran rengrengan pangurus tina “campurtangan” Kang Oman 
atawa dulur PNS lianna. Nya, di dieu ngarasa dosana teh.
  Padahal, lain rek kikituan. Lain rek ngahalangan karep jeung potensi nu aya. 
Sabalikna. Ceuk pikir, rek merenahkeun potensi-potensi eta. Bari hayang 
negeskeun deui fungsi jeung kawajiban PNS hususna, jeung fungsi pangurus YP 
umumna. Legegna mah rek nanjeurkeun profesionalisme tadi, nu salah sahijina 
dicirikeun ku spesialisasi fungsi. Sakalian hayang nanjeurkeun etika, atawa 
teuing naon ketang, pakait jeung PNS atawa birokrasi di urang.
  Bongan, PNS atawa birokrasi di urang miboga ”citra” (atawa fakta?) kurang 
nyugemakeun. Lain ukur pakait jeung gajihna. Tapi, kinerjana: Leled, koruptif, 
jeung gumenak (hayang dikawulaan, ngarasa paling nyaho, asa paling kumawasa), 
”mun bisa dijieun susah,  ku naon dijieun gampang?”, jste. Jeung asa ningnang 
bae, dina jaman siga kiwari,  hiji yayasan rengrengan pangurusna direumbeuyan 
ku PNS. Komo mun pupuhuna PNS mah. Dimana watek civicna? Pan, PNS mah geus 
karuhan tugasna? Nya, museurkeun maneh bae kana tugasna? 
  Tangtu bae, eta pipikiran teh nyakompetdaunkeun. Sabab, dulur-dulur Kusnet nu 
jadi PNS tadi bisa disebut PNS nu mahiwal. Katingalna jajauheun tina panyakit 
tadi. Lian ti miboga karep jeung kapercekaan, oge mibanda katineung ka Sunda. 
Malah, PNS jiga Kang Tantan mah, bubuhan dosen, jauh tina watek birokratif. 
Leuwih katingali tukang mikir (pemikir), bari boga sipat ngasuh, wuwuhan dosen 
tea; manan PNS nu citrana ngagebleg salila ieu.
  Leuwih ti kitu, dulur-dulur Kusnet nu potensial tadi, bari ”milih” atawa 
”katideresa” pisan jadi PNS, lain rek dilurjeunkeun. Tapi, bisa diperenahkeun 
dina jabatan-jabatan lian, nu teu kurang penting jeung strategisna. Piraku 
pantar Kang Oman kudu jadi pupuhu mah? Lain perkara mampuh teu mampuhna. Ngan, 
pantesna ge ”mama” siga anjeunna mah calik di sarupaning Dewan Penasihat, Dewan 
Pengawas, Dewan Pakar, atawa jabatan-jabatan lian nu luyu sareng kaweruh, 
pangalaman, yuswa, katineung, oge komarana. Keun pupuhu mah sina ku nu ngarora. 
Nu umurna can manjing 30 taun. Lian ti di arah tanagana, oge sina warani (jeung 
barisa!) jadi pamingpin. Beh dituna ambeh aya sirkulasi elit, malah – mun bisa 
– aya generations cut.  
  Pon kitu deui Kang Tantan jeung Kang Tirta. Ceuk pikir kuring harita, 
aranjeunna tetep kudu diampihan. Ngan teu direngrengan pupuhu atawa Pangurus 
Harian – mun tea mah sapuk rek diayakeun pangurus 

Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-20 Terurut Topik ika mardiah
Kang, kuring mah satuju pisan lamun PNS teu ilubiung jadi pengurus di YP. 
Lantaran memang susah waktuna oge. Matak basa kuring ditawaran ku MJ, supaya 
jadi pengurus, jawab kuring, kuring mah jadi penggembira wungkul. da moal aya 
waktu keur mikiran YP, komo lamun kudu ngilu pajemuhan mah, rek saptu, rek 
minggu hese pisan. 
  PNS mah konsentrasi wae kana pagawean. YP mah salaku salaku NGO atawa LSM, 
keun wae jadi organisasi nu mandiri, mun dina good governance mah, jadi 
penjaga moral cenah.
   
  Baktos,
  -ika- 

Maman Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote:
PNS
  
  Ngabandungan ranggeuyan obrolan ngeunaan PNS ieu 
http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/message/109858), kuring jadi inget ka 
sawatara waktu ka tukang. Waktu kuring jeung sawatara anggota milis nyieun 
saruntuyan pajemuhan di Bogor jeung Jakarta, madungdengkeun perkara kumaha 
alusna YP-Kusnet.
  Jadi asa dosa harita teh. Utamana ka Kang Oman, Kang Tirta, oge Kang Tantan. 
Asa dosana, pedah harita kuring ngusulkeun PNS teu meunang jadi pangurus YP. 
Hartina, rerengrengan pangurus YP – utamana pupuhu jeung jabatan-jabatan lian 
nu nungtut waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba -- teu meunang 
dieusian ku PNS. Nyebut “waktu, tanaga, jeung pipikiran nu leuwih loba” teh 
pedah bae aya pikiran sangkan YP jadi yayasan atawa organisasi nu profesional. 
Lain ukur sambilan atawa ukur gagayaan jeung asa aya. 
  (Malah luyu jeung “profesionalisme” yayasan tadi, satemenna, kuring hayang 
ngusulkeun: Rengrengan pangurus kudu dieusi ku jalma-jalma nu teu boga 
kawajiban lian. Sina museur bae jadi pangurus. Tong mikirkeun nu lian. 
Konsekuensina, kabutuhan hirup maranehna nya kudu ditedunan).
  Sakedapan, eta pipikiran teh siga nu ngahengker hak asasi atawa potensi nu 
aya. Utamana, dulur-dulur nu jaradi PNS – siga Kang Oman, Kang Tirta, jeung 
Kang Tantan tadi. Malah, bisa jadi eta usul teh leuwih miboga alesan politis 
manan alesan nu sipatna leuwih subtantif. Bisa jadi, kuring dituduh ngusulkeun 
eta teh ukur rek mageran rengrengan pangurus tina “campurtangan” Kang Oman 
atawa dulur PNS lianna. Nya, di dieu ngarasa dosana teh.
  Padahal, lain rek kikituan. Lain rek ngahalangan karep jeung potensi nu aya. 
Sabalikna. Ceuk pikir, rek merenahkeun potensi-potensi eta. Bari hayang 
negeskeun deui fungsi jeung kawajiban PNS hususna, jeung fungsi pangurus YP 
umumna. Legegna mah rek nanjeurkeun profesionalisme tadi, nu salah sahijina 
dicirikeun ku spesialisasi fungsi. Sakalian hayang nanjeurkeun etika, atawa 
teuing naon ketang, pakait jeung PNS atawa birokrasi di urang.
  Bongan, PNS atawa birokrasi di urang miboga ”citra” (atawa fakta?) kurang 
nyugemakeun. Lain ukur pakait jeung gajihna. Tapi, kinerjana: Leled, koruptif, 
jeung gumenak (hayang dikawulaan, ngarasa paling nyaho, asa paling kumawasa), 
”mun bisa dijieun susah, ku naon dijieun gampang?”, jste. Jeung asa ningnang 
bae, dina jaman siga kiwari,  hiji yayasan rengrengan pangurusna direumbeuyan 
ku PNS. Komo mun pupuhuna PNS mah. Dimana watek civicna? Pan, PNS mah geus 
karuhan tugasna? Nya, museurkeun maneh bae kana tugasna? 
  Tangtu bae, eta pipikiran teh nyakompetdaunkeun. Sabab, dulur-dulur Kusnet nu 
jadi PNS tadi bisa disebut PNS nu mahiwal. Katingalna jajauheun tina panyakit 
tadi. Lian ti miboga karep jeung kapercekaan, oge mibanda katineung ka Sunda. 
Malah, PNS jiga Kang Tantan mah, bubuhan dosen, jauh tina watek birokratif. 
Leuwih katingali tukang mikir (pemikir), bari boga sipat ngasuh, wuwuhan dosen 
tea; manan PNS nu citrana ngagebleg salila ieu.
  Leuwih ti kitu, dulur-dulur Kusnet nu potensial tadi, bari ”milih” atawa 
”katideresa” pisan jadi PNS, lain rek dilurjeunkeun. Tapi, bisa diperenahkeun 
dina jabatan-jabatan lian, nu teu kurang penting jeung strategisna. Piraku 
pantar Kang Oman kudu jadi pupuhu mah? Lain perkara mampuh teu mampuhna. Ngan, 
pantesna ge ”mama” siga anjeunna mah calik di sarupaning Dewan Penasihat, Dewan 
Pengawas, Dewan Pakar, atawa jabatan-jabatan lian nu luyu sareng kaweruh, 
pangalaman, yuswa, katineung, oge komarana. Keun pupuhu mah sina ku nu ngarora. 
Nu umurna can manjing 30 taun. Lian ti di arah tanagana, oge sina warani (jeung 
barisa!) jadi pamingpin. Beh dituna ambeh aya sirkulasi elit, malah – mun bisa 
– aya generations cut.  
  Pon kitu deui Kang Tantan jeung Kang Tirta. Ceuk pikir kuring harita, 
aranjeunna tetep kudu diampihan. Ngan teu direngrengan pupuhu atawa Pangurus 
Harian – mun tea mah sapuk rek diayakeun pangurus harian. Pan, asana, nurutkeun 
aturan nu aya, teu haram mun hiji yayasan miboga dewan itu dewan ieu – luyu 
jeung kamekaran kapentingan nu aya? Nya, didarinya meureun pantesna tempat 
aranjeunna teh. Intina mah, kumaha sangkan potensi aranjeunna kawadahan bari 
teu ngaganggu kawajiban anjeunna salaku PNS. Kituna teh bari nanjeurkeun citra 
YP salaku bagean tina civil society. Teuing nyambung teuing heunteu ide-ide 
dina kalimah-kalimah tadi teh: PNS, YP, jeung civil society. Heuheuheu... 
  Lian ti kitu, 

Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-20 Terurut Topik Kang Iman

sapuk lah teh ika


Kang Iman
PNS oge


On 4/20/07, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Kang, kuring mah satuju pisan lamun PNS teu ilubiung jadi pengurus di
YP. Lantaran memang susah waktuna oge. Matak basa kuring ditawaran ku MJ,
supaya jadi pengurus, jawab kuring, kuring mah jadi penggembira wungkul.
da moal aya waktu keur mikiran YP, komo lamun kudu ngilu pajemuhan mah, rek
saptu, rek minggu hese pisan.
PNS mah konsentrasi wae kana pagawean. YP mah salaku salaku NGO atawa LSM,
keun wae jadi organisasi nu mandiri, mun dina good governance mah, jadi
penjaga moral cenah.

Baktos,
-ika-

*Maman Gantra [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 *P*




Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-20 Terurut Topik tantan hermansah

Hidup teu jadi...

tantan

On 4/20/07, Kang Iman [EMAIL PROTECTED] wrote:


  sapuk lah teh ika


Kang Iman
PNS oge


On 4/20/07, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Kang, kuring mah satuju pisan lamun PNS teu ilubiung jadi pengurus di
 YP. Lantaran memang susah waktuna oge. Matak basa kuring ditawaran ku MJ,
 supaya jadi pengurus, jawab kuring, kuring mah jadi penggembira wungkul.
 da moal aya waktu keur mikiran YP, komo lamun kudu ngilu pajemuhan mah, rek
 saptu, rek minggu hese pisan.
 PNS mah konsentrasi wae kana pagawean. YP mah salaku salaku NGO atawa
 LSM, keun wae jadi organisasi nu mandiri, mun dina good governance mah, jadi
 penjaga moral cenah.

 Baktos,
 -ika-

 *Maman Gantra [EMAIL PROTECTED]* wrote:

  *P*


 





--
tantan hermansah
www.tantanhermansah.co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi--


Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-19 Terurut Topik kang boim
rampes kang Rahid...,
naon anu dipedar ku kang Maman ulah matak jadi nyeri hate kang,
jadikeun wae pamecut atawa pangaweruh pikeun urang. sim abdi reueus
akang geus janten PNS anu mana bisa babakti ka nagara, wilujeng
kang...
Akang ngarasa disapirakeun pedah basa mimiti asup ka babakan Kusnet
teu aya nu ngabagiakeun majarkeun teu cara lamun aya awewe asup
langsung pada nyambut, nya hapunten wae atuh, keun ku abdi ayeuna
dihaturanan linggih atuh dibabakan Kusnet mugia betah tumaninah sareng
ulah pundungan nyahehehe...(ku diaprovena email akang ka Kusnet
eta hiji tanda akang geus disabut kalayan daria ku ki kuncen ngan teu
pok wungkul)
teu hilap nepangkeun sim abdi Iim (Boim) kawit ti sumedang/bandung
ayeuna keur buburuh jadi kuli di Bandung.
eh...ari akang saha nu saleresna sareng kawit ti mana?
cag...ah, nuhun kang.

kkbm'69


On 4/20/07, arahid_76 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan
 aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring
 pns, waktu kuring nganjang ka babakan kusnet teu aya nu
 ngabageakeun.padahal anu daftar saenggeus kuring mah aya awewe
 langsung pada ngabageakeun. kuring memang pns tapi tong
 disakompetdaunkeun jeung pns lian. pagawean kuring sapopoe nalungtik
 perkara kabahasaan jeung kasastraan kaasup ngeunaan bahasa jeung
 sastra sunda.rampes.




Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-19 Terurut Topik Akhmad Gunawan
Euleuh euleuh karunya teuing taya nu ngabageakeun, seug tah ayeuna  ku sim 
kuring dibageakeun wilujeng gabung ngarojong dieu babakan. Mugia bae sing betah 
tumaninah silih rojong dina kasundaan. Atuh ngeunaan PNS sim kuring ago sapuk 
ulah di sakompet daunkeun da bojo sim kuring oge PNS.
   
  Baktos,
  WAG

arahid_76 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan
aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring
pns, waktu kuring nganjang ka babakan kusnet teu aya nu
ngabageakeun.padahal anu daftar saenggeus kuring mah aya awewe
langsung pada ngabageakeun. kuring memang pns tapi tong
disakompetdaunkeun jeung pns lian. pagawean kuring sapopoe nalungtik
perkara kabahasaan jeung kasastraan kaasup ngeunaan bahasa jeung
sastra sunda.rampes.



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Re: [Urang Sunda] PNS

2007-04-19 Terurut Topik Kang Iman

Wilujeng tepang kang

keun we kang tong matak nyeri hate
soal nu di pedar ku kang maman,  ceuk kuring mah  lain diskriminasi

soal di sakompet daun keun ...
nya meureun urang (PNS) can katembong wungkul yen urang henteu kitu (deui)

keun we jang pelecut semangat

firman raharja
tukang noongan kusnet
PNS oge


On 4/20/07, Akhmad Gunawan [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Euleuh euleuh karunya teuing taya nu ngabageakeun, seug tah ayeuna  ku
sim kuring dibageakeun wilujeng gabung ngarojong dieu babakan. Mugia bae
sing betah tumaninah silih rojong dina kasundaan. Atuh ngeunaan PNS sim
kuring ago sapuk ulah di sakompet daunkeun da bojo sim kuring oge PNS.

Baktos,
WAG

*arahid_76 [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan
aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring
pns, waktu kuring nganjang ka babakan kusnet teu aya nu
ngabageakeun.padahal anu daftar saenggeus kuring mah aya awewe
langsung pada ngabageakeun. kuring memang pns tapi tong
disakompetdaunkeun jeung pns lian. pagawean kuring sapopoe nalungtik
perkara kabahasaan jeung kasastraan kaasup ngeunaan bahasa jeung
sastra sunda.rampes.


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com






RE: [Urang Sunda] PNS

2007-04-19 Terurut Topik Yuliadi
heuheu belikan euy...
 

-Original Message-
From: arahid_76 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 20, 2007 8:52 AM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: [Urang Sunda] PNS



sampurasun. kuring mari maca email tentang PNS. ku kuring karasa pisan
aya diskriminasi di babakan kusnet. kahiji kuring lalaki, kadua kuring
pns, waktu kuring nganjang ka babakan kusnet teu aya nu
ngabageakeun.padahal anu daftar saenggeus kuring mah aya awewe
langsung pada ngabageakeun. kuring memang pns tapi tong
disakompetdaunkeun jeung pns lian. pagawean kuring sapopoe nalungtik
perkara kabahasaan jeung kasastraan kaasup ngeunaan bahasa jeung
sastra sunda.rampes.



 



Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)

2006-12-17 Terurut Topik surtiwa surtiwa
Jadi rieut timana mimitina ngomean ieu kaayaan..aya
teori anu neybut alus lamun pagawe panghandapna (conto
Satpam tea dina sartikel) rentangna teu beda jauh tina
S-3 (conto dosen). Tapi kulantaran si Sapam ngan
81,000 yah tangtuna si S-3 jadi teu saimbang lamun
urang ngitung ongkos keur ngahontal S-3. Abdi oge
gaduh kolega Brigjen..pokna gajih pokona teh Rp 1.55
jeti..kirang ti 2 x Satpam tea. Fasilitas non cash can
dietangPun anak S-2 mancanagara...damel di pabrik
di Tanggerangperbulan Rp 1.75 jeti bersih.
Digawena nagtung sapopoe da jadi Spervisor pabrik..teu
dibere..kamar kerja.ngan aya [post 1 ruangan AC , 1
meja tanpa korsi (cenah sistim Jepang ngarah ulah sare
jam kerja). teu kuat pindah  ka marketing/sales..teu
meunang gajih...ngan ongkos transpoort wungkul.
panghasilan tina komisi pengjualan...10% tina
kauntunganBulan kahiji teu dahar..kulantaran
euweuh imah anu kajualkapaksa sim kuring anu
merean beas(PNS mah masih dahar da aya beasa
pambagian lin)..nyoba ka pausahaan
gede...katarima..cenah gaji sakitar Rp 6.5 jeti...tapi
sayaratna loba sareng aya uang kadeudeuh kanu ngurus
Rp 100 jeti...lah lieur pisan..neangan gawe make kudu
mayar...bari putus as..iseng2 miluan test salah sahiji
Bank nagara...eh katarima saparantos 8 X test dina
kurun waktos 3 bulan..cenah bade didiik deui dina
bidang perbankan..lamun parantos lulus..golongana teh
PNS III/a.Satam bagea maneh...urang ngeues
bebeakan nyakola keun budakAri Uztadz terkenal
saya pernah ngondang eta ongkosna Rp 1 jeti/ceranah 50
menit.antar jemputKhotbah perkawinan tina Ustadz
terkenal Rp 3.5 jeti... Abdi gaduk pembantu anu
salakina teh parkir di ratu Plaza...ceuk
anjeunna..beresih tiasa gaduh panghasilan Rp 2.2
jeti...Abdi gaduh saderek tukang Service electronic
keliling AC.TV,KA,jrrd..per bulan fluktuasi antawis Rp
1 dugi ka 4 jetiTapi abdi oge gaduh kolega tilas
rerencangan akrab pangsiunan PNS...tos pangsiunan oge
gaduh panghasilan Rp 40 jeti tina tani bunga
(maksadna kembang depositp0Thus ulah heran ari PNS
teh masih menjanjikan.Kamari di Kalurahan sareng
Kacamatan ngalereskeun KTP, Ate de Sattie pangsiun.
Kartu Keluarga seep Rp 90,000. Pun anak legalisasi
idjazah SD,SMP sareng SMA  ti 3 kantor Dikkbud seep
Rp 150,000...lamun teu mayar dililakeun sareng
dihese2keun.Lieur


--- tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hehe,
 minimal alesan kuring harita atuh kang Bud.
 Punten we mun aya PNS anu teu ngaraos kawakilan. Nya
 ngawakilkeun sorangan
 we lah.
 Hehe.
 Eh, ua Tito, abdi bade ka surabaya dinten salasa.
 
 baktos
 tantan
 
 On 12/16/06, Budhi Setiawan
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
hayang jadi pagawe nagri, tong boro di urang, di
 Jepang oge masih keneh
  favorite. barudak nu rek lulus S1, di semester
 kahiji taun panungtung,
  kacida soson-soson dialajar sangkan lulus pagawe
 negeri. Sistim ujianna asup
  pagawe negeri di dieu nasional, tahap kahiji siga
 tes TPA, tes keahlian,
  wawancara karek panarimaan tur penempatan keu
 pagawe nasional nepi ka
  propinsi. keur pagawe kabupaten tes TPA, karek
 kumaha kawijakan
  masing-masing pemda-na.
 
  alesanna cenah tina pangasilan teu pati beda jeung
 pagawe swasta, aya gaji
  ka 13 nepi 15, kadang 18 kumaha hasil tina
 bageanna, gawena ti jam 8 nepi ka
  5, jarang lembur.
 
  sigana eta alesan PNS ceuk kang Tan alesan urang
 mana tah ? da kuring mah
  ngarah bisa lalajo maen bal bebas, teu kawengku ku
 waktu ... ha  ha ha ha
 
  budhi
  - pangsiunan pagawe uil kumpeni
  basa di uil, indit jam 6 balik kadang jam 12
 peuting, gaji beda pisan
  jeung bule ari gawe kadang leuwih beurat, cenah
 mah ayeuna rada sarua da mun
  teu naek bisa kalabur ka middle east
 
  On 12/15/06, tantan hermansah
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Neraskeun.
   SIgana, sok sanajan gajina leutik, PNS loba nu
 mikahayang. Ceuk kuring
   alesana:
   1. Nya eta, bisa maling2 waktu jang neangan
 sampingan;
   2. Rada hese dipecat!
   3. Daripada euwueuh deui;
   4. Sugan ari ka nagara mah mentana, bisa
 ditoleransi saeutik;
   5. Bisa korupsi! hehe
  
   baktos,
   tantan
  
  
   On 12/15/06, tantan hermansah
 [EMAIL PROTECTED]  wrote:
  
hehe. Punten upami tos maca
Tina PR
Beda Sedikit Guru dan Satpam
Oleh Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A.
   
LEBIH banyak diam daripada berbicara, itulah
 Bu Mega. Akan tetapi,
sekalinya berbicara langsung menonjok.
 Akibatnya, dalam konteksnya dengan
kedudukan beliau sebagai presiden dan Ketua
 PDI Perjuangan, pernyataannya
menjadi sering kontraproduktif. Beberapa bulan
 yang lalu beliau menyatakan
di depan para pejabat tentang
 ketidaksediaannya menaikkan gaji pegawai
negeri sipil (PNS). Menurut Bu Mega, pegawai
 negeri sipil kurang produktif.
Sayang Bu Mega tidak mengemukakan secara jelas
 sebab-sebab rendahnya
produktivitas para PNS. Beliau hanya
 mengemukakan contoh rendahnya
produktivitas tersebut dengan pelayanan para
 PNS yang dinilainya lamban dan
berbelit-belit.
   

Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-17 Terurut Topik Suteja Amijaya

Abdimah  hawatos pisan ka teh ika mardiah ngupingna oge, meuni kedah

didamel dugi ka kitu, na naon atuh anu dipilarian teh, sareng palay kenging
sabaraha atuh penghasilan teh dugi ka kitu.

Teh elly, kuring ge kapeung-kapeung mindeng siga kitu (lieur pan, ongkoh
kapeung ongkoh mindeng). Idealismeu gawe jeung pengkuh kana komitmen
propesional, pikeun sawatara jalma TIDAK BERBANDING LURUS DENGAN
PENGHASILAN. Dina masalah gawe. duit pikeun kuring mah ukur nomer dua. Naha?
Ah, hayang nyobaan we nyieun deret hitung anyar nu dimimitian ku angka 2.
haha

Nu saleresnamah didamelmah kedah efisien atuh, keluar energi/tenaga
sesedikit mungkin dan penghasilan sebesar mungkin.

Mun takeranana siga kitu, dagang duit palsu atw narkoba pasti paling
episien. Ngan pedah matak sepor jantung teu eureun2 jaba bale watangan
ngadagoan. heuheu..


Janten sisa waktunya tiasa dianggo ibadah ruhiah, ngasuh putra/putri,

menghadiri majelistaqlim, ngawuruk ngaji di TKA dengan dasar fisabililah
(tanpa bayaran), atuh oge sanes kanten hobi nu nyandak kaarah barokah tiasa
kalaksanakeun, malih tiasa piknik melihat dunia luar, supados teu kurung
batok.

Kungsi ngadenge ti mang Imad, ngalakonan propesi teh kaasup kana pardu
kipayah. Coba mun di hiji nagri teu aya nu daekeun jadi dokter, jadi soldadu
atw jadi PNS bakal kumaha jadina? Lian ti kitu, kuring kaasup nu yakin yen
digawe teh kaasup ibadah. Komo lamun dimimitian ku niat hade, prak dilakonan
sahade2na oge hasilna dipake kalawan hade. Pan aya cenah nu
masantren/ngaji/ibadah teu eureun2, tapi ganjarana dibikeun ka anu
tibeberegeg digawe pikeun ngabayuan eta ki santri?
Perkara hobi/piknik? Kuring mah kabeneran resepna kana dugem. Sok rek ngajak
pakuat2 nepi ka sabaraha janari jeung kuring? Energi ieu, rumasa can bisa
kasalurkeun kana ibadah ruhiah. Rumasa pisan dina perkara ieu mah. O MY
LORD, PLEASE FORGIVE ME,ceuk kang MGT.

Eh naha bet jadi culangung mangjawabkeun teh Ika. Punten nya teh Ika, da
bageur (sigana).

baktos
-teja-
lain PNS


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-17 Terurut Topik datiparang

Aya postingan, nu nulisna cenah guru... nyanggakeun

gendudh



GURU/DOSEN PNS: GAJI FULLTIMER KERJA PART-TIMER

Salah satu masalah terbesar dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan
di Indonesia adalah masalah profesionalisme guru. Statistik tentang
kelayakan guru mengajar sangat mencemaskan. Dari kualifikasinya saja
sebagian besar guru-guru kita tidak layak mengajar. Itulah sebabnya
pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan kualifikasi mengajar
mereka dengan anggaran pendidikan 20% tersebut.
Tapi itu baru sebagian dari masalah. Ada masalah yang juga sama
besarnya tapi belum pernah dipikirkan solusinya secara sungguh-sungguh,
praktek guru yang digaji fulltimer tapi bekerja parttimer.
Selagi pandangan umum menyatakan bahwa profesi guru atau dosen adalah
profesi yang paling sedikit penghargaannya dan paling kecil gajinya,
banyak fakta yang menunjukkan bahwa jika dihitung-hitung sebenarnya
guru di Indonesia justru dibayar terlalu tinggi karena jam kerjanya
yang terlalu sedikit. Tak percaya? Cobalah masuk ke sekolah-sekolah
publik kita dan tanyakan berapa hari seorang guru bekerja dan Anda akan
menemui kenyataan bahwa guru tidak datang ke sekolah setiap hari
sebagaimana profesi lain. Mereka hanya datang jika ada jam mengajar dan
itu bisa berarti kadang-kadang hanya 2 atau 3 hari dalam seminggu.
Kalau pun mereka datang mereka juga tidak 'fulltime' mulai jam 8 sampai
jam 4 sore seperti profesi lain, melainkan hanya pada saat mengajar
saja. Dan itu bisa berarti beberapa jam saja.
Saya punya teman guru yang kebetulan jam mengajarnya hanya sedikit, 12
jam seminggu (ada yang lebih sedikit dari itu). Jangan berpikiran bahwa
12 jam itu 12 x 60 menit, tidak. 12 jam tersebut adalah 12 jam
pelajaran dan 1 JP adalah 45 atau 40 menit saja. Jadi kalau 12 JP sama
dengan 12 X ¾ jam = 8 jam. Dan ia benar-benar hanya datang ketika ada
jam mengajar saja yang sudah diatur agar bisa cukup dua hari saja dalam
semingu. Selebihnya ia menjadi 'ronin' dengan mengajar dimana-mana.
Jadi meski resminya ia adalah guru PNS di sekolah dimana ia ditugaskan
tapi ia justru lebih banyak di luar sekolah pada jam-jam kerja. Enak
kan! Ia adalah guru tetap yang 'tidak tetap'! Guru yang dibayar oleh
negara sebagai pekerja penuh waktu yang bekerja hanya paruh waktu. Tapi
ia tidak sendirian. Saudara saya yang menjadi dosen di PTN ternyata
lebih banyak nongkrong di rumah ketimbang di kampusnya. Alasannya sama,
ia hanya wajib datang pada saat tugas mengajarnya yang ternyata hanya
dua hari dalam seminggu.
Berdasarkan pemantauan saya ke berbagai daerah, praktek datang hanya
pada jam mengajar ini ternyata merupakan praktek yang umum di
mana-mana. Tak ada satupun sekolah menengah yang saya kunjungi
menerapkan jam kerja 40 jam seminggu sebagaimana yang diamanatkan dalam
peraturan jam kerja PNS. Alasannya? Karena sudah merupakan 'konvensi'.
Praktek tersebut di'legal'kan karena alasan gaji guru/dosen kecil
sehingga guru dan dosen 'berhak' dan diberi kesempatan oleh pemerintah
untuk 'moonlighting' alias nyambi. Dan ini praktek yang dilakukan
secara 'nasional' lho! Rasa-rasanya hanya di Indonesia guru PNS
diperbolehkan untuk 'moonlighting'. Tak ada praktek semacam ini terjadi
di berbagai negara lain yang pernah saya kunjungi. Setiap guru sekolah
hanya mengabdi pada satu sekolah secara penuh waktu.
Berapa gaji teman saya sebagai PNS? Ia bilang bahwa gajinya sebagai PNS
itu kecil dan ia hanya terima sekitar 2 juta sebulan. Tapi kalau
melihat kecilnya jam kerjanya maka sebetulnya gaji 2 juta tersebut
terlalu tinggi. Seorang guru baru di Malaysia memperoleh gaji sekitar
4,5 juta jika kita kurskan ke rupiah. Para guru yang saya beritahu
selalu berkomentar bahwa gaji guru Malaysia jauh lebih tinggi daripada
mereka. Tapi ada fakta lain yang tidak mereka ketahui, Para guru di
Malaysia harus bekerja 40 jam seminggu. Benar-benar 40 jam seminggu
mulai jam 8 pagi sampai dengan jam 4 sore. Persis seperti karyawan
perusahaan lainnya. Jadi kalau dibandingkan sebenarnya gaji guru di
Indonesia jauh lebih tinggi ketimbang gaji guru di Malaysia. Gajinya
memang tidak sampai 1/2 dari gaji guru Malaysia tapi jam kerjanya hanya
1/5. Hanya kepala sekolah atau pejabat struktural kampus yang datang
setiap hari. Lainnya menikmati praktek 'gaji fulltimer kerja parttimer'
ini. Enak kan! Guru-guru di Malaysia dan Singapura yang saya beritahu
tentang praktek 'moonlighting' di Indonesia ini merasa heran dan tak
habis pikir bagaimana praktek semacam ini bisa dilakukan dalam skala
nasional. Kalau Anda mengira mereka akan berkomentar, :Enak ya guru di
Indonesia karena jam kerjanya sedikit. Anda akan kecewa karena
komentar mereka justru Bagaimana sekolah nak berkualiti bila cik gu
tak turun setiap hari? Siapa yang urus tu budak-budak? demikian
komentarnya.
Guru yang paling banyak jam kerjanya ternyata adalah guru SD. Mereka
harus datang setiap hari karena sebagian besar dari mereka adalah guru
kelas (meski di banyak sekolah sudah mulai menerapkan guru bidang 

Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-17 Terurut Topik ika mardiah
Hatur nuhun Kang Teja tos pangjawabkeun, hehehe
Kapikiran oge tah saran Teh Elly perkawis padamelan nu teu kedah lami supados 
tiasa ngalaksanakeun ibadah ruhiah atawa kagiatan sosial,  oge tiasa salse 
piknik.
Diantos pisan upami aya lowongan kanggo abdi.
Hatur nuhun Kang Teja, miwah Teh Elly.
Saran ditampi pisan.

Baktos,
-ika-


- Original Message 
From: Suteja Amijaya [EMAIL PROTECTED]
To: urangsunda@yahoogroups.com
Sent: Monday, December 18, 2006 8:04:45 AM
Subject: Re: [Urang Sunda] PNS

Abdimah  hawatos pisan ka teh ika mardiah ngupingna oge, meuni kedah didamel 
dugi ka kitu, na naon atuh anu dipilarian teh, sareng palay kenging sabaraha 
atuh penghasilan teh dugi ka kitu. 
 
Teh elly, kuring ge kapeung-kapeung mindeng siga kitu (lieur pan, ongkoh 
kapeung ongkoh mindeng). Idealismeu gawe jeung pengkuh kana komitmen 
propesional, pikeun sawatara jalma TIDAK BERBANDING LURUS DENGAN PENGHASILAN. 
Dina masalah gawe. duit pikeun kuring mah ukur nomer dua. Naha? Ah, hayang 
nyobaan we nyieun deret hitung anyar nu dimimitian ku angka 2. haha 
 
Nu saleresnamah didamelmah kedah efisien atuh, keluar energi/tenaga sesedikit 
mungkin dan penghasilan sebesar mungkin . 
 
Mun takeranana siga kitu, dagang duit palsu atw narkoba pasti paling episien. 
Ngan pedah matak sepor jantung teu eureun2 jaba bale watangan ngadagoan. 
heuheu.. 
 
Janten sisa waktunya tiasa dianggo ibadah ruhiah, ngasuh putra/putri, 
menghadiri majelistaqlim, ngawuruk ngaji di TKA dengan dasar fisabililah 
(tanpa bayaran), atuh oge sanes kanten hobi nu nyandak kaarah barokah tiasa 
kalaksanakeun, malih tiasa piknik melihat dunia luar, supados teu kurung 
batok. 
 
Kungsi ngadenge ti mang Imad, ngalakonan propesi teh kaasup kana pardu kipayah. 
Coba mun di hiji nagri teu aya nu daekeun jadi dokter, jadi soldadu atw jadi 
PNS bakal kumaha jadina? Lian ti kitu, kuring kaasup nu yakin yen digawe teh 
kaasup ibadah. Komo lamun dimimitian ku niat hade, prak dilakonan sahade2na oge 
hasilna dipake kalawan hade. Pan aya cenah nu masantren/ngaji/ ibadah teu 
eureun2, tapi ganjarana dibikeun ka anu tibeberegeg digawe pikeun ngabayuan eta 
ki santri? 
Perkara hobi/piknik? Kuring mah kabeneran resepna kana dugem. Sok rek ngajak 
pakuat2 nepi ka sabaraha janari jeung kuring? Energi ieu, rumasa can bisa 
kasalurkeun kana ibadah ruhiah. Rumasa pisan dina perkara ieu mah. O MY LORD, 
PLEASE FORGIVE ME,ceuk kang MGT. 
 
Eh naha bet jadi culangung mangjawabkeun teh Ika. Punten nya teh Ika, da bageur 
(sigana).
 
baktos
-teja-
lain PNS


 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-17 Terurut Topik kumincir

Pangsiun dini we, Ceu Ika... heuheu...

On 12/18/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Hatur nuhun Kang Teja tos pangjawabkeun, hehehe
Kapikiran oge tah saran Teh Elly perkawis padamelan nu teu kedah lami
supados tiasa ngalaksanakeun ibadah ruhiah atawa kagiatan sosial,  oge tiasa
salse piknik.
Diantos pisan upami aya lowongan kanggo abdi.
Hatur nuhun Kang Teja, miwah Teh Elly.
Saran ditampi pisan.



Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-17 Terurut Topik surtiwa surtiwa
Kunaon make pangsiun dini ?...Ari anu sapertos
digambarkeun tisuksuk tidungdung...tangtos hasilna oge
lumayan mucekil..siganamah...gaduh kontribusi kana
jalanna Pausahaan..pan damel mah ibadah...eta hasilna
kanggo kulawargi...Anu penting ibadah magdhoh na
hemnteu kaganggu. Abdi hoyong lamun aya mah damel ngan
2 jam tapi hasilna mokaha...meuren aya dina
ngimpi..hasil anu mucekil teh...ngadadak leungit...da
kaburu nyaring

Ari nalungtik jalmi2 karir anu ayeuna hasil
...ngamititian karir utama na di swasta..nyaeta
ngalakonan skedul damel teu kenal waktu anu disebat
Teh Elly teu manusiawi teaSchedule damel 28 poe
dihutan..prei 28 poe dikotadidamel dihutan
teh..teu ngenal waktu kumaha padamelan wae..kadang2
teu sare 48 jam terus menerus...kaum hawa oge aya anu
siga kieu..damel di pertambangan emas di Kalimantan..


--- kumincir [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pangsiun dini we, Ceu Ika... heuheu...
 
 On 12/18/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
Hatur nuhun Kang Teja tos pangjawabkeun,
 hehehe
  Kapikiran oge tah saran Teh Elly perkawis
 padamelan nu teu kedah lami
  supados tiasa ngalaksanakeun ibadah ruhiah atawa
 kagiatan sosial,  oge tiasa
  salse piknik.
  Diantos pisan upami aya lowongan kanggo abdi.
  Hatur nuhun Kang Teja, miwah Teh Elly.
  Saran ditampi pisan.
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-17 Terurut Topik Budyana Yogaswara

Da ari urang lapangan mah kitu damelna .. ngan pas off teh sami we sareng nu
pangangguran nya ...

On 12/18/06, surtiwa surtiwa [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Kunaon make pangsiun dini ?...Ari anu sapertos
digambarkeun tisuksuk tidungdung...tangtos hasilna oge
lumayan mucekil..siganamah...gaduh kontribusi kana
jalanna Pausahaan..pan damel mah ibadah...eta hasilna
kanggo kulawargi...Anu penting ibadah magdhoh na
hemnteu kaganggu. Abdi hoyong lamun aya mah damel ngan
2 jam tapi hasilna mokaha...meuren aya dina
ngimpi..hasil anu mucekil teh...ngadadak leungit...da
kaburu nyaring

Ari nalungtik jalmi2 karir anu ayeuna hasil
...ngamititian karir utama na di swasta..nyaeta
ngalakonan skedul damel teu kenal waktu anu disebat
Teh Elly teu manusiawi teaSchedule damel 28 poe
dihutan..prei 28 poe dikotadidamel dihutan
teh..teu ngenal waktu kumaha padamelan wae..kadang2
teu sare 48 jam terus menerus...kaum hawa oge aya anu
siga kieu..damel di pertambangan emas di Kalimantan..

--- kumincir [EMAIL PROTECTED] kumincir%40urang-sunda.or.id
wrote:

 Pangsiun dini we, Ceu Ika... heuheu...

 On 12/18/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] ika_md2005%40yahoo.com
 wrote:
 
  Hatur nuhun Kang Teja tos pangjawabkeun,
 hehehe
  Kapikiran oge tah saran Teh Elly perkawis
 padamelan nu teu kedah lami
  supados tiasa ngalaksanakeun ibadah ruhiah atawa
 kagiatan sosial, oge tiasa
  salse piknik.
  Diantos pisan upami aya lowongan kanggo abdi.
  Hatur nuhun Kang Teja, miwah Teh Elly.
  Saran ditampi pisan.
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com




Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-17 Terurut Topik surtiwa surtiwa
Leres dina pass off na teh enjing2 nyambi dagang bubur
ayam di MOnas (ayeuna tos teu kengeng lumpat ka
Senayan)...siangna janten calo jual beuli mobkas.


--- Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Da ari urang lapangan mah kitu damelna .. ngan pas
 off teh sami we sareng nu
 pangangguran nya ...
 
 On 12/18/06, surtiwa surtiwa [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
Kunaon make pangsiun dini ?...Ari anu sapertos
  digambarkeun tisuksuk tidungdung...tangtos hasilna
 oge
  lumayan mucekil..siganamah...gaduh kontribusi kana
  jalanna Pausahaan..pan damel mah ibadah...eta
 hasilna
  kanggo kulawargi...Anu penting ibadah magdhoh na
  hemnteu kaganggu. Abdi hoyong lamun aya mah damel
 ngan
  2 jam tapi hasilna mokaha...meuren aya dina
  ngimpi..hasil anu mucekil teh...ngadadak
 leungit...da
  kaburu nyaring
 
  Ari nalungtik jalmi2 karir anu ayeuna hasil
  ...ngamititian karir utama na di swasta..nyaeta
  ngalakonan skedul damel teu kenal waktu anu
 disebat
  Teh Elly teu manusiawi teaSchedule damel 28
 poe
  dihutan..prei 28 poe dikotadidamel dihutan
  teh..teu ngenal waktu kumaha padamelan
 wae..kadang2
  teu sare 48 jam terus menerus...kaum hawa oge aya
 anu
  siga kieu..damel di pertambangan emas di
 Kalimantan..
 
  --- kumincir [EMAIL PROTECTED]
 kumincir%40urang-sunda.or.id
  wrote:
 
   Pangsiun dini we, Ceu Ika... heuheu...
  
   On 12/18/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED]
 ika_md2005%40yahoo.com
   wrote:
   
Hatur nuhun Kang Teja tos pangjawabkeun,
   hehehe
Kapikiran oge tah saran Teh Elly perkawis
   padamelan nu teu kedah lami
supados tiasa ngalaksanakeun ibadah ruhiah
 atawa
   kagiatan sosial, oge tiasa
salse piknik.
Diantos pisan upami aya lowongan kanggo abdi.
Hatur nuhun Kang Teja, miwah Teh Elly.
Saran ditampi pisan.
   
  
 
  __
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
 protection around
  http://mail.yahoo.com
  
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-16 Terurut Topik ely evalita
 Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, 
 kadang tepi ka isuk2 deui.
 Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda.
 Teu bisa cuti-cuti acan.
 Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean.
 Walah hayang nya bisa kitu, santai.. . ..
 Hehehe.
Salamun Alaikum,

Para wargi,

Abdimah  hawatos pisan ka teh ika mardiah ngupingna oge, meuni kedah didamel 
dugi ka kitu, na naon atuh anu dipilarian teh, sareng palay kenging sabaraha 
atuh penghasilan teh dugi ka kitu.

Nu saleresnamah didamelmah kedah efisien atuh, keluar energi/tenaga sesedikit 
mungkin dan penghasilan sebesar mungkin. 

Upami tiasa mah sadinten didamel teh cekap 2 jam, tapi penghasilana mokaha. 
Janten sisa waktunya tiasa dianggo ibadah ruhiah, ngasuh putra/putri, 
menghadiri majelistaqlim, ngawuruk ngaji di TKA dengan dasar fisabililah (tanpa 
bayaran), atuh oge sanes kanten hobi nu nyandak kaarah barokah tiasa 
kalaksanakeun, malih tiasa piknik melihat dunia luar, supados teu kurung batok.

Upami didamel dugi ka weungi atanapi ka subuh, ieu mah teu normal, komo kanggo 
muslimahmah asa teu aya contona. Budak belian oge jaman kapungkur teu kitu-kitu 
teuing teh, oge teu efisien atuh, menghabiskan energi dengan penghasilan 
pas-pasan, atuh waktos kanggo ibadah ruiah seep, atuh bakal tebih kana barokah 
engkena oge, boa teu tiasa  piknik-piknik acan. Atuh kanggo naon hirup teh ari 
kitu mah, asa ripuh ngadanguna, duh hawatos pisan teh ika.

Punten dupi profesi teteh teh naonnya ?

Insya Allah atuh teh, neneda ka Gusti Allah supados kenging pacabakan nu 
manusiawi anu cocok sareng kodrat muslimah. 

salam
ely



- Original Message 
From: ika mardiah [EMAIL PROTECTED]
To: urangsunda@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, December 13, 2006 6:28:28 PM
Subject: Re: [Urang Sunda] PNS

Karunya teuing nya PNS! Meni dituduh jiga kitu.
Iraha atuh kuring jiga PNS nu bisa datang beurang, jeung balik sore keneh.
Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, kadang tepi ka isuk2 
deui.
Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda.
Teu bisa cuti-cuti acan.
Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean.
Walah hayang nya bisa kitu, santai.. . ..
Hehehe.
 
Baktos,
-ika-



  
On 12/13/06, ono.taryono@ ikpt.com ono.taryono@ ikpt.com wrote: 

Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot 
kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka 
jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa 
jam kantorna...? !Cenah mah dipake bisnis sampingan.. . 

Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... 
Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. 
Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu 
we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa 
karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si 
cikal 

Kitu meureun... 



Baktos, 
OTA 
  


apan uing pernah nanyakeun naon daharna? 
jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... 
lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. 
karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! 
  
mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. 
tatangga gawe  di pemda, mangkir ampir 6 taun. 
eh asup deui. 
kumaha gaji anu ditinggalkeun. ...dicokot ku kabag na_,___ 




-- 
tantan hermansah
www.tantanhermansah .co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi- - 



 _ _ _ _ __
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail. yahoo.com 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-15 Terurut Topik kang boim

Panganlaman sim abdi waktos ngalereskeun TASPEN almarhum pun bapa (bapa
pulung/bapa angkat) tahun 2000, Alhamdulillah lancar margi syarat-syarat nu
diperyogikeun tos lengkep malih mah ku urang kantor POS oge dibantos
(kaleresan sareng tukang Pos tos loma deuih da bumina caket bumi pun bapa).
kantos eta rada leuir margi surat nikah benten namina sareng dina SK atuh
dilereskeun heula ka KUA asal, anu matak handeueul di KUA kec.Paseh anu
nyaurkeun gampil cenah ngalereskeu surat nikah bari jeung menta biaya saanu
cenah (tapi kudu dianterkeun ka bumina) jeung ngaku-ngaku kenal ka pun
bapak, ari pek teh saparantos beres geuning salah da kedahna mah disusudna
ka KUA asal (conggeang) da KUA Paseh mah hasil pamekaran ti KUA Conggeang.
Atuh jadi dua kali gawe...pek teh deui arsipna anu di KAU Conggeang oge
namina teu sami sareng anu di SK, nya akhirna mah kudu sidang heula di
pengadilan Agama sumedang, Alhamdulillah lancar ari tos beres mah sagalana
oge beres boh TASPEN sareng tunjangan kematian, dugi ka ayeuna gaji
pangsiunan PNS pun bapa almarhum lancar katampi ku pun biang tiap
sasih(aya bekel kanggo pun biang sadiditen)

cagah, nuhun.

kkbm'69


Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)

2006-12-15 Terurut Topik reksagantra
--- In urangsunda@yahoogroups.com, surtiwa surtiwa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dina teori Kompensasi modern gajih/remunerasi teh
 sanes dikaitkan kana status tapi kana Jobdes (Job
 decription). 

Tah ieu nu sesah teh, Kang. Misahkeun status (profesi?) sareng jobdes. 
Pangalaman sim kuring baheula (saleresna mah geuleuh nyebut kecap ieu 
teh. Siga geus aki-aki. Tapi, kumaha...), para reporter ngarasa 
leuwih penting manan sekretaris direksi -- upamana. Padahal, eta 
sekretaris geus welasan taun ngalakonan profesina. Si reporter karak 5 
taun.

Patarosan sim kuring: Naha eta teori teh ngaapresiasi core bussiness 
hiji pausahaan, nu hartosna maparin nilai lebih ka hiji profesi nu 
dianggap asset atanapi mesin produksi utama? Contona: Di usaha pers, 
nya wartawan nu janten mesin utamana teh. Di universitas, nya dosen. 
Di rumah sakit, nya dokter. Di milis, nya kuncen. Hehehe...

Baktos,
Pun Maman
   



Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)

2006-12-15 Terurut Topik surtiwa surtiwa

--- reksagantra [EMAIL PROTECTED] wrote:


Hanjakalna teh sanes...anu jelas contona di pausahaan
mah (Non Rumah sakit)  profesi dokter...Sr Dokter
posisina eta teh diniley kinten2 sami sareng Sr
Engineer/Sr Lawyer/ Sr Finance...janten dibawah
Manager..kumargi ngan pelaksana. lamun manehna nek
kana lepel manajerial janten Medical Officer kaakara
lepelna teh naek janten Manajer. Tapi tingali di
penileyan masyarakat.ka dokter...luhur pisan..sakolana
.lami..awis..

Biasana dihiji pausahaan anu gajihna sok rada mokaha
eta anu nyepengan posisi anu gancang nambihan nilai
tambah...sapertos Corporate Planner...Business
development...Strategic Marketer...jrd.


 
 Patarosan sim kuring: Naha eta teori teh
 ngaapresiasi core bussiness 
 hiji pausahaan, nu hartosna maparin nilai lebih ka
 hiji profesi nu 
 dianggap asset atanapi mesin produksi utama?
 Contona: Di usaha pers, 
 nya wartawan nu janten mesin utamana teh. Di
 universitas, nya dosen. 
 Di rumah sakit, nya dokter. Di milis, nya kuncen.
 Hehehe...
 
 Baktos,
 Pun Maman

 
 



 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com


Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)

2006-12-15 Terurut Topik tantan hermansah

Neraskeun.
SIgana, sok sanajan gajina leutik, PNS loba nu mikahayang. Ceuk kuring
alesana:
1. Nya eta, bisa maling2 waktu jang neangan sampingan;
2. Rada hese dipecat!
3. Daripada euwueuh deui;
4. Sugan ari ka nagara mah mentana, bisa ditoleransi saeutik;
5. Bisa korupsi! hehe

baktos,
tantan

On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote:


hehe. Punten upami tos maca
Tina PR
Beda Sedikit Guru dan Satpam
Oleh Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A.

LEBIH banyak diam daripada berbicara, itulah Bu Mega. Akan tetapi,
sekalinya berbicara langsung menonjok. Akibatnya, dalam konteksnya dengan
kedudukan beliau sebagai presiden dan Ketua PDI Perjuangan, pernyataannya
menjadi sering kontraproduktif. Beberapa bulan yang lalu beliau menyatakan
di depan para pejabat tentang ketidaksediaannya menaikkan gaji pegawai
negeri sipil (PNS). Menurut Bu Mega, pegawai negeri sipil kurang produktif.
Sayang Bu Mega tidak mengemukakan secara jelas sebab-sebab rendahnya
produktivitas para PNS. Beliau hanya mengemukakan contoh rendahnya
produktivitas tersebut dengan pelayanan para PNS yang dinilainya lamban dan
berbelit-belit.

Menteri Faisal Tamin segera menindaklanjuti pernyataan Bu Mega dan --
Senin 14 Juli yang lalu -- para pegawai negeri harus menjalani Sensus
Kepegawaian, mengisi data kepegawaian yang mereka miliki sejak awal hingga
akhir. Yang juga kontraproduktif adalah pernyataan terakhir Bu Mega yang
mengatakan bahwa beliau pusing oleh situasi negara yang semrawut. Bagaimana
tidak kontraproduktif jika seorang presiden mengeluh seperti itu.

PNS (pegawai negeri sipil) adalah para pegawai yang digaji oleh negara.
Oleh karena itu besar-kecilnya gaji mereka didasarkan atas kemampuan negara.
Jumlah gaji yang mereka terima bervariasi tergantung dari tinggi-rendahnya
pendidikan dan panjang-pendeknya pengalaman mereka. Itu berarti bahwa,
sekalipun seorang pegawai memiliki pendidikan tinggi, tetapi jika pengalaman
kerjanya masih pendek, gajinya pun rendah. Sebaliknya, sekalipun seorang
pegawai hanya mengenyam pendidikan rendah, asal pengalamannya sudah matang,
gaji yang diterimanya bisa cukup besar.

Walaupun begitu, rentangnya tidak terlalu lebar. Salah seorang dosen kawan
saya di pascasarjana yang berijazah doktor (S-3) dan sudah mengabdi hampir
15 tahun, memperoleh gaji Rp 1.890.000,00 (angka ini merupakan
pembulatan). Akan tetapi, seorang satpam yang baru diangkat menjadi calon
pegawai negeri sipil (CPNS) menerima sekira Rp 650.000,00. Kalau satpam
ini sudah bekerja dua tahun, gajinya naik menjadi sekira Rp 850.000. Jadi,
perbandingan gaji seorang dosen yang bergelar doktor dengan seorang satpam
berijazah SMU adalah 2:1 lebih sedikit.

Dlihat dari perbandingan pendidikan dan imbalan yang diperoleh
masing-masing PNS (doktor dan satpam) di atas, rentang gaji tersebut terasa
tidak adil, dan sungguh-sungguh membuat orang menjadi malas menuntut ilmu
sebab jika Pak Satpam ingin menjadi doktor, ia butuh waktu tambahan sekira
10 tahun lagi, 4-5 tahun untuk S-1, 2-3 tahun untuk S-2, dan 3-5 tahun untuk
S-3. Waktu selama itu terhitung cepat. Normalnya 12-15 tahun. Alasannya ada
seorang senior saya yang hari ini berada di semester 22 untuk masa studi
program doktornya. Itu menunjukkan betapa beratnya menjadi seorang doktor.

Akan tetapi, mungkin Pak Satpam akan membalas dengan mengatakan bahwa
beban kerja mereka berbeda. Satpam harus bekerja setiap hari, bahkan setiap
minggu mendapat giliran piket malam, sedangkan Pak Doktor hanya dikenai
beban kerja 12 sks yang dapat dilaksanakan dalam dua hari. Lalu, Pak Doktor
akan menukas, Benar, kelihatannya kami (para doktor) hanya bekerja dua
hari, tetapi bimbingan-bimbingan, konsultasi-konsultasi, mempersiapkan bahan
perkuliahan, memeriksa tugas-tugas yang kami lakukan di luar perkuliahan,
tak kalah beratnya dengan piket malam untuk seorang satpam.

Namun di Indonesia gaji bukanlah penghasilan. Gaji adalah upah yang
diperoleh seseorang dari pekerjaan tetapnya, sedangkan penghasilan adalah
seluruh pendapatan yang dia peroleh dari pendapatan yang pertama tadi plus
pendapatan-pendapatan lain yang dia peroleh dari pekerjaan-pekerjaan
tambahannya. Seorang satpam jelas sulit mendapat pekerjaan tambahan.
Kalaupun ada, itu pasti jaga malam di pabrik-pabrik dan itu sangat kecil
kemungkinannya, sedangkan Pak Doktor memiliki kesempatan yang sangat banyak
untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Pak Doktor, karena pendidikannya yang tinggi, sangat berpeluang untuk
menduduki jabatan yang menghasilkan pendapatan tambahan yang jumlahnya
kadang-kadang melebihi gajinya. Dia juga bisa menulis di koran dan majalah.
Untuk sekali menulis di PR, misalnya, dia akan menerima honor yang
besarnya sama dengan sepertiga, bahkan ada yang sampai satu kali gaji Pak
Satpam. Jadi, untuk mendapatkan penghasilan tambahan sebesar gaji sebulan
Pak Satpam, dia cukup menulis satu-dua tulisan saja. Penelitian, menulis
buku, memberikan ceramah, seminar, dan mengajar di perguruan tinggi swasta
adalah tambang lain seorang doktor. Jika semuanya 

Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)

2006-12-15 Terurut Topik tantan hermansah

hehe. Punten upami tos maca
Tina PR
Beda Sedikit Guru dan Satpam
Oleh Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A.

LEBIH banyak diam daripada berbicara, itulah Bu Mega. Akan tetapi, sekalinya
berbicara langsung menonjok. Akibatnya, dalam konteksnya dengan kedudukan
beliau sebagai presiden dan Ketua PDI Perjuangan, pernyataannya menjadi
sering kontraproduktif. Beberapa bulan yang lalu beliau menyatakan di depan
para pejabat tentang ketidaksediaannya menaikkan gaji pegawai negeri sipil
(PNS). Menurut Bu Mega, pegawai negeri sipil kurang produktif. Sayang Bu
Mega tidak mengemukakan secara jelas sebab-sebab rendahnya produktivitas
para PNS. Beliau hanya mengemukakan contoh rendahnya produktivitas tersebut
dengan pelayanan para PNS yang dinilainya lamban dan berbelit-belit.

Menteri Faisal Tamin segera menindaklanjuti pernyataan Bu Mega dan -- Senin
14 Juli yang lalu -- para pegawai negeri harus menjalani Sensus Kepegawaian,
mengisi data kepegawaian yang mereka miliki sejak awal hingga akhir. Yang
juga kontraproduktif adalah pernyataan terakhir Bu Mega yang mengatakan
bahwa beliau pusing oleh situasi negara yang semrawut. Bagaimana tidak
kontraproduktif jika seorang presiden mengeluh seperti itu.

PNS (pegawai negeri sipil) adalah para pegawai yang digaji oleh negara. Oleh
karena itu besar-kecilnya gaji mereka didasarkan atas kemampuan negara.
Jumlah gaji yang mereka terima bervariasi tergantung dari tinggi-rendahnya
pendidikan dan panjang-pendeknya pengalaman mereka. Itu berarti bahwa,
sekalipun seorang pegawai memiliki pendidikan tinggi, tetapi jika pengalaman
kerjanya masih pendek, gajinya pun rendah. Sebaliknya, sekalipun seorang
pegawai hanya mengenyam pendidikan rendah, asal pengalamannya sudah matang,
gaji yang diterimanya bisa cukup besar.

Walaupun begitu, rentangnya tidak terlalu lebar. Salah seorang dosen kawan
saya di pascasarjana yang berijazah doktor (S-3) dan sudah mengabdi hampir
15 tahun, memperoleh gaji Rp 1.890.000,00 (angka ini merupakan pembulatan).
Akan tetapi, seorang satpam yang baru diangkat menjadi calon pegawai negeri
sipil (CPNS) menerima sekira Rp 650.000,00. Kalau satpam ini sudah bekerja
dua tahun, gajinya naik menjadi sekira Rp 850.000. Jadi, perbandingan gaji
seorang dosen yang bergelar doktor dengan seorang satpam berijazah SMU
adalah 2:1 lebih sedikit.

Dlihat dari perbandingan pendidikan dan imbalan yang diperoleh masing-masing
PNS (doktor dan satpam) di atas, rentang gaji tersebut terasa tidak adil,
dan sungguh-sungguh membuat orang menjadi malas menuntut ilmu sebab jika Pak
Satpam ingin menjadi doktor, ia butuh waktu tambahan sekira 10 tahun lagi,
4-5 tahun untuk S-1, 2-3 tahun untuk S-2, dan 3-5 tahun untuk S-3. Waktu
selama itu terhitung cepat. Normalnya 12-15 tahun. Alasannya ada seorang
senior saya yang hari ini berada di semester 22 untuk masa studi program
doktornya. Itu menunjukkan betapa beratnya menjadi seorang doktor.

Akan tetapi, mungkin Pak Satpam akan membalas dengan mengatakan bahwa beban
kerja mereka berbeda. Satpam harus bekerja setiap hari, bahkan setiap minggu
mendapat giliran piket malam, sedangkan Pak Doktor hanya dikenai beban kerja
12 sks yang dapat dilaksanakan dalam dua hari. Lalu, Pak Doktor akan
menukas, Benar, kelihatannya kami (para doktor) hanya bekerja dua hari,
tetapi bimbingan-bimbingan, konsultasi-konsultasi, mempersiapkan bahan
perkuliahan, memeriksa tugas-tugas yang kami lakukan di luar perkuliahan,
tak kalah beratnya dengan piket malam untuk seorang satpam.

Namun di Indonesia gaji bukanlah penghasilan. Gaji adalah upah yang
diperoleh seseorang dari pekerjaan tetapnya, sedangkan penghasilan adalah
seluruh pendapatan yang dia peroleh dari pendapatan yang pertama tadi plus
pendapatan-pendapatan lain yang dia peroleh dari pekerjaan-pekerjaan
tambahannya. Seorang satpam jelas sulit mendapat pekerjaan tambahan.
Kalaupun ada, itu pasti jaga malam di pabrik-pabrik dan itu sangat kecil
kemungkinannya, sedangkan Pak Doktor memiliki kesempatan yang sangat banyak
untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Pak Doktor, karena pendidikannya yang tinggi, sangat berpeluang untuk
menduduki jabatan yang menghasilkan pendapatan tambahan yang jumlahnya
kadang-kadang melebihi gajinya. Dia juga bisa menulis di koran dan majalah.
Untuk sekali menulis di PR, misalnya, dia akan menerima honor yang
besarnya sama dengan sepertiga, bahkan ada yang sampai satu kali gaji Pak
Satpam. Jadi, untuk mendapatkan penghasilan tambahan sebesar gaji sebulan
Pak Satpam, dia cukup menulis satu-dua tulisan saja. Penelitian, menulis
buku, memberikan ceramah, seminar, dan mengajar di perguruan tinggi swasta
adalah tambang lain seorang doktor. Jika semuanya itu dikumpulkan,
penghasilan Pak Doktor bisa mencapai 5-10 kali penghasilan Pak Satpam.

Akan tetapi, apakah kondisi semua satpam dan doktor seperti itu? Hampir bisa
dipastikan ya. Oleh karena itu, pegawai negeri sering diidentikkan dengan
fasilitas dan fasilitas adalah penghasilan tambahan. Faslitas-fasilitas
seperti itu biasanya terkait dengan 

Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)

2006-12-15 Terurut Topik mamangantra2000
--- In urangsunda@yahoogroups.com, surtiwa surtiwa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 --- reksagantra [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 Hanjakalna teh sanes...

Maksadna sanes teh heunteu, Kang? Teu ngaapresiasi (maparin bobot nu 
langkung punjul) kana profesi-profesi nu janten motor produksi eta 
pausahaan? Atanapi kumaha?


Baktos,
Pun Maman



Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)

2006-12-15 Terurut Topik Budhi Setiawan

hayang jadi pagawe nagri, tong boro di urang, di Jepang oge masih keneh
favorite. barudak nu rek lulus S1, di semester kahiji taun panungtung,
kacida soson-soson dialajar sangkan lulus pagawe negeri. Sistim ujianna asup
pagawe negeri di dieu nasional, tahap kahiji siga tes TPA, tes keahlian,
wawancara karek panarimaan tur penempatan keu pagawe nasional nepi ka
propinsi. keur pagawe kabupaten tes TPA, karek kumaha kawijakan
masing-masing pemda-na.

alesanna cenah tina pangasilan teu pati beda jeung pagawe swasta, aya gaji
ka 13 nepi 15, kadang 18 kumaha hasil tina bageanna, gawena ti jam 8 nepi ka
5, jarang lembur.

sigana eta alesan PNS ceuk kang Tan alesan urang mana tah ? da kuring mah
ngarah bisa lalajo maen bal bebas, teu kawengku ku waktu ... ha  ha ha ha

budhi
- pangsiunan pagawe uil kumpeni
basa di uil, indit jam 6 balik kadang jam 12 peuting, gaji beda pisan jeung
bule ari gawe kadang leuwih beurat, cenah mah ayeuna rada sarua da mun teu
naek bisa kalabur ka middle east

On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Neraskeun.
SIgana, sok sanajan gajina leutik, PNS loba nu mikahayang. Ceuk kuring
alesana:
1. Nya eta, bisa maling2 waktu jang neangan sampingan;
2. Rada hese dipecat!
3. Daripada euwueuh deui;
4. Sugan ari ka nagara mah mentana, bisa ditoleransi saeutik;
5. Bisa korupsi! hehe

baktos,
tantan

On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]  wrote:

 hehe. Punten upami tos maca
 Tina PR
 Beda Sedikit Guru dan Satpam
 Oleh Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A.

 LEBIH banyak diam daripada berbicara, itulah Bu Mega. Akan tetapi,
 sekalinya berbicara langsung menonjok. Akibatnya, dalam konteksnya dengan
 kedudukan beliau sebagai presiden dan Ketua PDI Perjuangan, pernyataannya
 menjadi sering kontraproduktif. Beberapa bulan yang lalu beliau menyatakan
 di depan para pejabat tentang ketidaksediaannya menaikkan gaji pegawai
 negeri sipil (PNS). Menurut Bu Mega, pegawai negeri sipil kurang produktif.
 Sayang Bu Mega tidak mengemukakan secara jelas sebab-sebab rendahnya
 produktivitas para PNS. Beliau hanya mengemukakan contoh rendahnya
 produktivitas tersebut dengan pelayanan para PNS yang dinilainya lamban dan
 berbelit-belit.

 Menteri Faisal Tamin segera menindaklanjuti pernyataan Bu Mega dan --
 Senin 14 Juli yang lalu -- para pegawai negeri harus menjalani Sensus
 Kepegawaian, mengisi data kepegawaian yang mereka miliki sejak awal hingga
 akhir. Yang juga kontraproduktif adalah pernyataan terakhir Bu Mega yang
 mengatakan bahwa beliau pusing oleh situasi negara yang semrawut. Bagaimana
 tidak kontraproduktif jika seorang presiden mengeluh seperti itu.

 PNS (pegawai negeri sipil) adalah para pegawai yang digaji oleh negara.
 Oleh karena itu besar-kecilnya gaji mereka didasarkan atas kemampuan negara.
 Jumlah gaji yang mereka terima bervariasi tergantung dari tinggi-rendahnya
 pendidikan dan panjang-pendeknya pengalaman mereka. Itu berarti bahwa,
 sekalipun seorang pegawai memiliki pendidikan tinggi, tetapi jika pengalaman
 kerjanya masih pendek, gajinya pun rendah. Sebaliknya, sekalipun seorang
 pegawai hanya mengenyam pendidikan rendah, asal pengalamannya sudah matang,
 gaji yang diterimanya bisa cukup besar.

 Walaupun begitu, rentangnya tidak terlalu lebar. Salah seorang dosen
 kawan saya di pascasarjana yang berijazah doktor (S-3) dan sudah mengabdi
 hampir 15 tahun, memperoleh gaji Rp 1.890.000,00 (angka ini merupakan
 pembulatan). Akan tetapi, seorang satpam yang baru diangkat menjadi calon
 pegawai negeri sipil (CPNS) menerima sekira Rp 650.000,00. Kalau satpam
 ini sudah bekerja dua tahun, gajinya naik menjadi sekira Rp 850.000.
 Jadi, perbandingan gaji seorang dosen yang bergelar doktor dengan seorang
 satpam berijazah SMU adalah 2:1 lebih sedikit.

 Dlihat dari perbandingan pendidikan dan imbalan yang diperoleh
 masing-masing PNS (doktor dan satpam) di atas, rentang gaji tersebut terasa
 tidak adil, dan sungguh-sungguh membuat orang menjadi malas menuntut ilmu
 sebab jika Pak Satpam ingin menjadi doktor, ia butuh waktu tambahan sekira
 10 tahun lagi, 4-5 tahun untuk S-1, 2-3 tahun untuk S-2, dan 3-5 tahun untuk
 S-3. Waktu selama itu terhitung cepat. Normalnya 12-15 tahun. Alasannya ada
 seorang senior saya yang hari ini berada di semester 22 untuk masa studi
 program doktornya. Itu menunjukkan betapa beratnya menjadi seorang doktor.

 Akan tetapi, mungkin Pak Satpam akan membalas dengan mengatakan bahwa
 beban kerja mereka berbeda. Satpam harus bekerja setiap hari, bahkan setiap
 minggu mendapat giliran piket malam, sedangkan Pak Doktor hanya dikenai
 beban kerja 12 sks yang dapat dilaksanakan dalam dua hari. Lalu, Pak Doktor
 akan menukas, Benar, kelihatannya kami (para doktor) hanya bekerja dua
 hari, tetapi bimbingan-bimbingan, konsultasi-konsultasi, mempersiapkan bahan
 perkuliahan, memeriksa tugas-tugas yang kami lakukan di luar perkuliahan,
 tak kalah beratnya dengan piket malam untuk seorang satpam.

 Namun di Indonesia gaji bukanlah penghasilan. Gaji adalah upah yang

Re: Profesionalisme + Sistem Remunerasi (Re: [Urang Sunda] PNS)

2006-12-15 Terurut Topik tantan hermansah

Hehe,
minimal alesan kuring harita atuh kang Bud.
Punten we mun aya PNS anu teu ngaraos kawakilan. Nya ngawakilkeun sorangan
we lah.
Hehe.
Eh, ua Tito, abdi bade ka surabaya dinten salasa.

baktos
tantan

On 12/16/06, Budhi Setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:


  hayang jadi pagawe nagri, tong boro di urang, di Jepang oge masih keneh
favorite. barudak nu rek lulus S1, di semester kahiji taun panungtung,
kacida soson-soson dialajar sangkan lulus pagawe negeri. Sistim ujianna asup
pagawe negeri di dieu nasional, tahap kahiji siga tes TPA, tes keahlian,
wawancara karek panarimaan tur penempatan keu pagawe nasional nepi ka
propinsi. keur pagawe kabupaten tes TPA, karek kumaha kawijakan
masing-masing pemda-na.

alesanna cenah tina pangasilan teu pati beda jeung pagawe swasta, aya gaji
ka 13 nepi 15, kadang 18 kumaha hasil tina bageanna, gawena ti jam 8 nepi ka
5, jarang lembur.

sigana eta alesan PNS ceuk kang Tan alesan urang mana tah ? da kuring mah
ngarah bisa lalajo maen bal bebas, teu kawengku ku waktu ... ha  ha ha ha

budhi
- pangsiunan pagawe uil kumpeni
basa di uil, indit jam 6 balik kadang jam 12 peuting, gaji beda pisan
jeung bule ari gawe kadang leuwih beurat, cenah mah ayeuna rada sarua da mun
teu naek bisa kalabur ka middle east

On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Neraskeun.
 SIgana, sok sanajan gajina leutik, PNS loba nu mikahayang. Ceuk kuring
 alesana:
 1. Nya eta, bisa maling2 waktu jang neangan sampingan;
 2. Rada hese dipecat!
 3. Daripada euwueuh deui;
 4. Sugan ari ka nagara mah mentana, bisa ditoleransi saeutik;
 5. Bisa korupsi! hehe

 baktos,
 tantan


 On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]  wrote:

  hehe. Punten upami tos maca
  Tina PR
  Beda Sedikit Guru dan Satpam
  Oleh Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A.
 
  LEBIH banyak diam daripada berbicara, itulah Bu Mega. Akan tetapi,
  sekalinya berbicara langsung menonjok. Akibatnya, dalam konteksnya dengan
  kedudukan beliau sebagai presiden dan Ketua PDI Perjuangan, pernyataannya
  menjadi sering kontraproduktif. Beberapa bulan yang lalu beliau menyatakan
  di depan para pejabat tentang ketidaksediaannya menaikkan gaji pegawai
  negeri sipil (PNS). Menurut Bu Mega, pegawai negeri sipil kurang produktif.
  Sayang Bu Mega tidak mengemukakan secara jelas sebab-sebab rendahnya
  produktivitas para PNS. Beliau hanya mengemukakan contoh rendahnya
  produktivitas tersebut dengan pelayanan para PNS yang dinilainya lamban dan
  berbelit-belit.
 
  Menteri Faisal Tamin segera menindaklanjuti pernyataan Bu Mega dan --
  Senin 14 Juli yang lalu -- para pegawai negeri harus menjalani Sensus
  Kepegawaian, mengisi data kepegawaian yang mereka miliki sejak awal hingga
  akhir. Yang juga kontraproduktif adalah pernyataan terakhir Bu Mega yang
  mengatakan bahwa beliau pusing oleh situasi negara yang semrawut. Bagaimana
  tidak kontraproduktif jika seorang presiden mengeluh seperti itu.
 
  PNS (pegawai negeri sipil) adalah para pegawai yang digaji oleh
  negara. Oleh karena itu besar-kecilnya gaji mereka didasarkan atas kemampuan
  negara. Jumlah gaji yang mereka terima bervariasi tergantung dari
  tinggi-rendahnya pendidikan dan panjang-pendeknya pengalaman mereka. Itu
  berarti bahwa, sekalipun seorang pegawai memiliki pendidikan tinggi, tetapi
  jika pengalaman kerjanya masih pendek, gajinya pun rendah. Sebaliknya,
  sekalipun seorang pegawai hanya mengenyam pendidikan rendah, asal
  pengalamannya sudah matang, gaji yang diterimanya bisa cukup besar.
 
  Walaupun begitu, rentangnya tidak terlalu lebar. Salah seorang dosen
  kawan saya di pascasarjana yang berijazah doktor (S-3) dan sudah mengabdi
  hampir 15 tahun, memperoleh gaji Rp 1.890.000 ,00 (angka ini merupakan
  pembulatan). Akan tetapi, seorang satpam yang baru diangkat menjadi calon
  pegawai negeri sipil (CPNS) menerima sekira Rp 650.000,00. Kalau
  satpam ini sudah bekerja dua tahun, gajinya naik menjadi sekira Rp
  850.000. Jadi, perbandingan gaji seorang dosen yang bergelar doktor
  dengan seorang satpam berijazah SMU adalah 2:1 lebih sedikit.
 
  Dlihat dari perbandingan pendidikan dan imbalan yang diperoleh
  masing-masing PNS (doktor dan satpam) di atas, rentang gaji tersebut terasa
  tidak adil, dan sungguh-sungguh membuat orang menjadi malas menuntut ilmu
  sebab jika Pak Satpam ingin menjadi doktor, ia butuh waktu tambahan sekira
  10 tahun lagi, 4-5 tahun untuk S-1, 2-3 tahun untuk S-2, dan 3-5 tahun untuk
  S-3. Waktu selama itu terhitung cepat. Normalnya 12-15 tahun. Alasannya ada
  seorang senior saya yang hari ini berada di semester 22 untuk masa studi
  program doktornya. Itu menunjukkan betapa beratnya menjadi seorang doktor.
 
  Akan tetapi, mungkin Pak Satpam akan membalas dengan mengatakan bahwa
  beban kerja mereka berbeda. Satpam harus bekerja setiap hari, bahkan setiap
  minggu mendapat giliran piket malam, sedangkan Pak Doktor hanya dikenai
  beban kerja 12 sks yang dapat dilaksanakan dalam dua hari. Lalu, Pak Doktor
  akan menukas, Benar, 

Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik kumincir

Komo kuring, Kang... datang senen isuk2, balik juma'ah sore... heuheu...
bakating ku getol gawe.. pangkat kuring jadi tereh naek... tina asisten
panalungtikan jadi satpam, malah ditambahan ku gelar kahormatan 'Bang
Toyib'! Hueheheheheh

On 12/14/06, Heryadi, Eddy [EMAIL PROTECTED] wrote:


   Tapi aya nu gawe teu aya eureuna ... eureun soteh waktu dahar jeng
nyelang sholat sakeudeung...
kadang balik nepi tengah peuting... komo ari keur diudag target kapal
kudu dibikeun tanggal saanu...
gawe teh nepi ka janari... balik sakeudeung  jam 8 geus daratang
deui... hebat siga superman...



Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik tantan hermansah

Kang Maman,
Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna.
Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu
ayeuna. Rasionalisasina:
1. Kudu cukup keur nyicil imah Tipe 45/ 120 (minimal). Kunaon bet tipe 45?
Argumena, tipe 36 teh cenah eta keur buruh (tinggali pamanggih ketua buruh
dina koran). Ku naon bet 120 M, sabab meh imah eta bisa digedean. Saurang
dosen kudu boga ruang pribadi (perpustakaan pribadi anu cukup keur bukuna,
ngarefleksi, jeung nulis tur mariksa pagawean mahasiswa, jrrd). Rohangan eta
paling hanteu kudu 30-40m2.
2. Saurang dosen oge kudu bisa ngalanggan media. Bisa koran langsung, atawa
nginternet;
3. Kudu boga dana jang meuli buku anyar;
4. Kudu boga tabungan keur rekreasi.
5. Kudu bisa cukup dana keur nyakolakeun budakna. Keun bae dua oge, sabab
teu payus mun budakna dosen atikana leuwih handap batan kolotna.
6. Kudu bisa cukup keur nyicil kendaraan (alusna mobil).
[catetan: nomerisasi lain urutan prioritas--asal nulis bae).

Tah, mun geus sakitu, langsung dijeun perjangjian yen saurang dosen moal
nyambi ngajar kaditu kadieu

Argumen lain;
1. Saurang PNS, ceuk KPK haram gawe di tempat lain, dina widang lain;
2. Mun saurang dosen jadi pembicara, atawa nulis di media, atawa narima
pagawean laina--boh konsultan, atawa LSM--, terus menang bayaran tina
aktivitasna, ceuk aturan gratifikasi KPK kaasup KORUPSI. Emut korupsi! Asli.
Mangga parios! (janten, mun nganggo UU eta, sim kuring kaasup koruptor;
punten. sabab mindeng nyambi janten panitia, ngadamel proposal bari dibayar)
3. PNS paling mungkin gawe sampingana teh, ngawarung (meureun).

sakitu heula

baktos
tantan





On 12/14/06, mamangantra2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:


  --- In urangsunda@yahoogroups.com urangsunda%40yahoogroups.com,
tantan hermansah
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ceuk pamanggih kuring, gaji PNS teh kacida teuing. Leutik pisan.
Komo mun ditinggali tina kawajibana. Kuring anu jadi guru, mun teu nga
up date buku, teu bisa nginternet, pan teu payus dihareupeun barudak.
Tapi eta teh teu cukup mun ngandelkeun gaji PNS. Asli.

Kang, numutkeun salira, sabaraha pantesna gajih dosen jaman kiwari?
Sareng naon penjelasannana? Ti taun 80-an keneh sim kuring jeung
batur-batur sok madungdengkeun perkara ieu. Tangtos bae dina konteks
gajih wartawan. Nanging, pan profesi ieu teh teu tebih teuing ti
profesi dosen.

Baktos,
MGT

 





--
tantan hermansah
www.tantanhermansah.co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi--


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik Reksa Gantra
 
  Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah ditegeskeun: 
Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu babantu teh geus 
jadi hiji kawajiban? 
   
  Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa 
dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge 
dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna kenging 
DP-na?
   
  Salam,
  MGT

tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kang Maman, 
Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. 
Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. 
Rasionalisasina: 

 
-
Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.

Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik ono . taryono
Rasionalisasi saperti kitu mah atuh cocok oge pikeun kuring Pa Dosen 
(hehehe rek nyebut Pa Dosen we ah ayeuna mah). Sarua kuring oge butuh eta 
poin-poin ti poin hiji nepi ka genep teh. Mun kitu mah. kuring oge rek 
menta dinaekeun gaji ah ka si Bos, sapuluh kali lipet, heuheuheu...

Eta kuring mah kurang ngarti jeung aturan gratifikasi KPK sakumaha ditulis 
ku Pa Dosen dihandap, yen dosen-dosen nu nyambi jadi konsultan misalna, 
disebut korupsi. Karunya teuing atuh dosen-dosen kuring di ITB, disebut 
koruptor oge meureun. Padahal, aranjeunna mah nyambi teh estu pikeun 
ngabantu ngabiayaan ITB oge. Da aya sistem pembagian pendapatanna...

Teuing atuh ah lieur...



Baktos,
OTA
*** Rek jadi dosen tapi teu tulus...
 


Kang Maman, 
Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. 
Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu 
ayeuna. Rasionalisasina: 
1. Kudu cukup keur nyicil imah Tipe 45/ 120 (minimal). Kunaon bet tipe 45? 
Argumena, tipe 36 teh cenah eta keur buruh (tinggali pamanggih ketua buruh 
dina koran). Ku naon bet 120 M, sabab meh imah eta bisa digedean. Saurang 
dosen kudu boga ruang pribadi (perpustakaan pribadi anu cukup keur bukuna, 
ngarefleksi, jeung nulis tur mariksa pagawean mahasiswa, jrrd). Rohangan 
eta paling hanteu kudu 30-40m2. 
2. Saurang dosen oge kudu bisa ngalanggan media. Bisa koran langsung, 
atawa nginternet; 
3. Kudu boga dana jang meuli buku anyar;
4. Kudu boga tabungan keur rekreasi. 
5. Kudu bisa cukup dana keur nyakolakeun budakna. Keun bae dua oge, sabab 
teu payus mun budakna dosen atikana leuwih handap batan kolotna. 
6. Kudu bisa cukup keur nyicil kendaraan (alusna mobil). 
[catetan: nomerisasi lain urutan prioritas--asal nulis bae). 

Tah, mun geus sakitu, langsung dijeun perjangjian yen saurang dosen moal 
nyambi ngajar kaditu kadieu 

Argumen lain;
1. Saurang PNS, ceuk KPK haram gawe di tempat lain, dina widang lain; 
2. Mun saurang dosen jadi pembicara, atawa nulis di media, atawa narima 
pagawean laina--boh konsultan, atawa LSM--, terus menang bayaran tina 
aktivitasna, ceuk aturan gratifikasi KPK kaasup KORUPSI. Emut korupsi! 
Asli. Mangga parios! (janten, mun nganggo UU eta, sim kuring kaasup 
koruptor; punten. sabab mindeng nyambi janten panitia, ngadamel proposal 
bari dibayar) 
3. PNS paling mungkin gawe sampingana teh, ngawarung (meureun).

sakitu heula

baktos
tantan
_,___ 


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik Budyana Yogaswara

Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS
(ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang
dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha
surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen
memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu
kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing
toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun
sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu
gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih
gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh
kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk
tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun
gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula
atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah.

Salam,
Budyana


On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote:



Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah
ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu
babantu teh geus jadi hiji kawajiban?

Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh tiasa
dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar kangge
dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana anjeunna
kenging DP-na?

Salam,
MGT

*tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote:

Kang Maman,
Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna.
Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu
ayeuna. Rasionalisasina:

 --
Cheap Talk? Check 
outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo!
 Messenger's low PC-to-Phone call rates.





Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik kumincir

mending ge mumuluk heula... bisi salatri...

On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula atawa
profesionalitasna heula... cikan kumaha tah.



Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik oman abdurahman

Sapuk Teh Ida, rarasaan mah kuring salaku PNS teu kitu. Sarimbag jeung Teh
Ida, kuring datang ka kantor jam 8, sarua jeung nu sejen anu nyumponan
aturan. Tah anu beda teh balikna ti kantor, mindengna balik teh leuwih ti
jam 7 peuting, malah mindeng oge bagadang di kantor. Teu aya anu nolih uang
lembur si kuring, teu aya anu nguruskeun. Kuring sorangan teu kaburu
nguruskeunana.

Anu karasa ku kuring mah nagara anu hutang ka kuring. Sabab pagawean teh
karasana overload, leuwih ti waktu kuring anu ceuk aturan mah ngan ukur ti
jam 8 - 16 . Oge dina seuhseuhanana, pagawean teh loba nyontang waktu jeung
pikiran.

Soal cuti? wah geus tara kapikiran. Lamun kuring ngagunakeun cuti, kana
baris ngahunyud pagawean.

Ngiritik soal PNS mangga teh teuing. Aya saena, dina ngiritik teh kedah
tataros heula atawa neuleuman heula kahirupan PNS anu warna-warni, anu teu
bisa disakompetdaunkeun. Anu leuwih utama ti eta, PNS lolobana korban tina
sistem anu aya. Madungdengkeun perkara sistem, lain pagawean memeh mumuluk.

Hiji conto wae, hiji hal anu can katoel ku reformasi dina kahirupan PNS
nyaeta soal ngahargaan kana prestasi PNS. SIstem DP3 jauh pisan tina
ngahargaan PNS.

Conto sejen: soal kaproyekan anu masih nganut sistem berbasis anggaran,
sanes sistem berbasis kinerja. Seueur pisan Kang pasoalan PNS mah. Naon rupa
anu mindeng dikritik ku anu sanes PNS, eta mah ukur puncak tina gunung es
pasoalan PNS. Upama hoyong terang naon satemenna pasoalan anu perlu dikritik
jeung dipilarian jalan kaluarna ngeunaan kahirupan PNS, wayahna, kudu survei
jeung ngainventarisir akar pasoalanana.

Sok sanajan kitu, si kuring moal incah balilihan tina PNS, nepi ka pansiun,
Insya Alloh. Kajaba lamun aya sistem nu sejen anu teu merlukeun PNS.
Upamana, nagara teh diurus ku LSM atawa swasta wae teu kudu aya PNS. Tah,
lamun kaputusan sakabeh rahayat urang ngalagkungan wakil-wakilna siga kitu,
karek kuring oge kaluar ti PNS.

Sakitu heula ti sim kuring.

Salam PNS.
manAR


On 12/14/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Karunya teuing nya PNS! Meni dituduh jiga kitu.
Iraha atuh kuring jiga PNS nu bisa datang beurang, jeung balik sore keneh.
Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, kadang tepi ka
isuk2 deui.
Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda.
Teu bisa cuti-cuti acan.
Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean.
Walah hayang nya bisa kitu, santai.
Hehehe.

Baktos,
-ika-




On 12/13/06, ono.taryono@ ikpt.com [EMAIL PROTECTED] ono.taryono@
ikpt.com [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung
 kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala
 nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana
 atuh sesa jam kantorna...? !Cenah mah dipake bisnis sampingan...

 Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu...
 Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan
 oge.
 Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh.
 Mendingan kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung
 tanaga, tapi asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka
 pamajikan jeung si cikal

 Kitu meureun...



 Baktos,
 OTA



 apan uing pernah nanyakeun naon daharna?

 jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram...
 lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh..
 karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz
 sanusi!

 mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh..
 tatangga gawe  di pemda, mangkir ampir 6 taun.
 eh asup deui.
 kumaha gaji anu ditinggalkeun. ...dicokot ku kabag na_,___




--
tantan hermansah
www.tantanhermansah .co.nr http://www.tantanhermansah.co.nr/

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi- -



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

 



Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik Nandar Robbyana
abdi kantos ningal poster KPK disalah sahiji instansi pamarentah unina kieu:
   
  Anjeun nampi gratifikasi?
  upami nampi teu dilaporkeun eta kalebet korupsi 
  upami bade ngalampirkeun enggal isi formulir dina kotak ( maksadna kotak 
dihandap eta poster)
  janten??!! kenging panginten nampi gratifikasi upami dilaporkeun ka KPK mah, 
ngan teuterang kumah aturan maenna.
   
  cag.
   
  yayan, Cilebut
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Rasionalisasi saperti kitu mah atuh cocok oge pikeun kuring Pa Dosen (hehehe 
rek nyebut Pa Dosen we ah ayeuna mah). Sarua kuring oge butuh eta poin-poin ti 
poin hiji nepi ka genep teh. Mun kitu mah. kuring oge rek menta dinaekeun gaji 
ah ka si Bos, sapuluh kali lipet, heuheuheu... 

Eta kuring mah kurang ngarti jeung aturan gratifikasi KPK sakumaha ditulis ku 
Pa Dosen dihandap, yen dosen-dosen nu nyambi jadi konsultan misalna, disebut 
korupsi. Karunya teuing atuh dosen-dosen kuring di ITB, disebut koruptor oge 
meureun. Padahal, aranjeunna mah nyambi teh estu pikeun ngabantu ngabiayaan 
ITB oge. Da aya sistem pembagian pendapatanna... 

Teuing atuh ah lieur... 



Baktos, 
OTA 
*** Rek jadi dosen tapi teu tulus... 
  


Kang Maman, 
Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. 
Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. 
Rasionalisasina: 
1. Kudu cukup keur nyicil imah Tipe 45/ 120 (minimal). Kunaon bet tipe 45? 
Argumena, tipe 36 teh cenah eta keur buruh (tinggali pamanggih ketua buruh dina 
koran). Ku naon bet 120 M, sabab meh imah eta bisa digedean. Saurang dosen kudu 
boga ruang pribadi (perpustakaan pribadi anu cukup keur bukuna, ngarefleksi, 
jeung nulis tur mariksa pagawean mahasiswa, jrrd). Rohangan eta paling hanteu 
kudu 30-40m2. 
2. Saurang dosen oge kudu bisa ngalanggan media. Bisa koran langsung, atawa 
nginternet; 
3. Kudu boga dana jang meuli buku anyar;
4. Kudu boga tabungan keur rekreasi. 
5. Kudu bisa cukup dana keur nyakolakeun budakna. Keun bae dua oge, sabab teu 
payus mun budakna dosen atikana leuwih handap batan kolotna. 
6. Kudu bisa cukup keur nyicil kendaraan (alusna mobil). 
[catetan: nomerisasi lain urutan prioritas--asal nulis bae). 

Tah, mun geus sakitu, langsung dijeun perjangjian yen saurang dosen moal nyambi 
ngajar kaditu kadieu 

Argumen lain;
1. Saurang PNS, ceuk KPK haram gawe di tempat lain, dina widang lain; 
2. Mun saurang dosen jadi pembicara, atawa nulis di media, atawa narima 
pagawean laina--boh konsultan, atawa LSM--, terus menang bayaran tina 
aktivitasna, ceuk aturan gratifikasi KPK kaasup KORUPSI. Emut korupsi! Asli. 
Mangga parios! (janten, mun nganggo UU eta, sim kuring kaasup koruptor; punten. 
sabab mindeng nyambi janten panitia, ngadamel proposal bari dibayar) 
3. PNS paling mungkin gawe sampingana teh, ngawarung (meureun).

sakitu heula

baktos
tantan
_,___ 


 

 
-
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik waluya56
--- In urangsunda@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Eta kuring mah kurang ngarti jeung aturan gratifikasi KPK sakumaha 
 ditulis 
 ku Pa Dosen dihandap, yen dosen-dosen nu nyambi jadi konsultan 
 misalna, 
 disebut korupsi. Karunya teuing atuh dosen-dosen kuring di ITB, 
 disebut 
 koruptor oge meureun. Padahal, aranjeunna mah nyambi teh estu 
pikeun 
 ngabantu ngabiayaan ITB oge. Da aya sistem pembagian 
 pendapatanna...

Ceuk kuring mah, Dosen atawa panalungtik perlu digawe diluar 
(nyambi), sabab eta engkena jadi bahan keur ngajar muridna. Ari 
dosen ukur ulukutek di kampus wae mah, naon nu rek diajarkeun? ukur 
eusi buku jeung teori, padahal murid teh kudu dibere nyaho, hal-hal 
praktis nu euweuh dina buku, nu bakal kasorang lamun murid engkena 
lulus tuluy digawe.

Nya ari perkara meunang duit mah, diatur we atuh kudu kumaha alusna. 
Tapi aturanana ulah tepi ka dosen kapok/sieun neangan pangalaman 
diluar kampus. Loba para akhli ayeuna, nu keur mahasiswana dibawa-
bawa ngobyek ku guruna 

Baktos,
WALUYA
(Lain PNS) 
  




Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik Budhi Setiawan

nuhun kang tos pangitungkeun ... jadi pan kasimpulan akang oge, ngarah dosen
datang unggal poe, mangka gajihna oge kudu keur samingguan, diitungna 8 jam
sapoe ... alias teu jauh ti pagawe swasta .. heu heu heu

lolobana ngitung gaji dosen teh siga ngitung SKS, padahal mah teu ngan
sakadar ngajar wungkul, pan ceuk cenah aya tri darma perguruan tinggi:
pengajaran, pengabdian dan penelitian. tah nu diitung teh karek pengajaran.

ceuk akang teu kudu ngapalkeun da eta-eta keneh bahan ngajar teh, sabab naon
cing ? teu kuat keur meuli buku anyar ... mangga bukaan di amazon upamana,
harga buku teknik, paling murah 150 dollar, kalikeun we 8000 rupiah ... 1,2
juta, ari gajih pan golongan III mah paling luhur ngan 1 juta leuwih
saeutik, aya keur meuli buku euweuh keur ongkos ka kampus ... hi hi hi
lamun nyieun buku ajar, diktat upamana, mahasiswa meuli hiji, terus diphoto
copy, tong nyarioskeun soal hak cipta ... bade timana kenging untungna nu
aya malah buntung, dijual dedet disebut diktator ... jual diktat buat beli
motor .. ha ha ha

bahan ngajar bakal ningkat oge lamun aya penelitian, balik deui bae
penelitian teh perlu duit bin dana. bilih hoyong uninga we ieu mah,
penelitian dosen muda nominalna sajuta satengah asana mah, acan dipotong
pajeg, dana keur universitas, uang adminitrasi lembaga, jeung teuing lah ...
tungtungna katarima 750 rebuan ... artos sakitu, kanggo ngebor taneuh keur
nyandak sampel taneuh upamana tos seep (nya Bah Willy ...), ka lapanganna
kapaksa alat-alatna dipanggul .. ha ha ha

bade profesional kumaha, kanggo neda wae teu acan cekap ...

budhi
guru di kampoeng


On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote:


   Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS
(ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang
dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha
surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen
memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu
kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing
toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun
sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu
gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih
gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh
kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk
tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun
gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula
atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah.

Salam,
Budyana


On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah
 ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu
 babantu teh geus jadi hiji kawajiban?

 Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh
 tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar
 kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana
 anjeunna kenging DP-na?

 Salam,
 MGT

 *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 Kang Maman,
 Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna.
 Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu
 ayeuna. Rasionalisasina:

  --
 Cheap Talk? Check 
outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo!
 Messenger's low PC-to-Phone call rates.








--
budhi at urang-sunda dot or dot id


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik surtiwa surtiwa
Dina teori Kompensasi modern gajih/remunerasi teh
sanes dikaitkan kana status tapi kana Jobdes (Job
decription). Teras eta Jobdes teh dievaluasi kanggo
nagtoskeun Position Value (Kasarnya Jabatan) anu
ngalingkup niley jabatan, tanggung jawab sareng
akuntabilitas). Biasana aya sistim point ti HAY
atanapi Hewit kanggo nagngtoskeun niley jabatan ieu.
janten teu tiasa gajig ditangtoskeun kana kabutuhan
hirup sareng kredensial profesinalitas.

Dina dosen anu III a sareng padamel administrasi IIId,
pangineten si anu administarsi teh parantos
pangalaman, aya tanggung jawab kana jalanna PT atanapi
kauanganana, kedah didamel 7 poe tiisuk nepi ka sore,
jst. Dosen kulantaran profesional..gawena ngan
ditangtoskeun ku Rooster..janten upamina tos dipasihan
III a eta mah formalitas standard wae tanpa ningali
beban. saenamah...eta dijantenkeun acuan kangge
bulanan pokok...diusahakeun aya tunjangan
ngajar/insentif anu nganggo time sheet, sabaraha
jam/bulan X tarif/jam, jst


--- Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu
 dihudangkeun ngarah PNS
 (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun
 ngan saukur hayang
 dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh,
 Uing oge hayang, ngan naha
 surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana,
 ayeuna gajih guru/dosen
 memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus
 geura, dosen PTN nu
 kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas
 ngajar hungkul, tara teuing
 toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal
 ieuh ti taun ka taun
 sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si
 dosen eta jeung pagawe anu
 gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun
 rasio gajihna teh leuwih
 gede ... tah lamun kasurupan ku jurig
 profesionalitas mah pak dosen teh
 kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus
 ngarah barudak anu deuk
 tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna.
 Nya pantes pisan lamun
 gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula
 ... gajihna taekeun heula
 atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah.
 
 Salam,
 Budyana
 
 
 On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
 
  Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku
 salira teh kedah
  ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu
 babantu. Pan ayeuna mah nu
  babantu teh geus jadi hiji kawajiban?
 
  Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha
 lami eta standar teh tiasa
  dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku
 salira teh angka standar kangge
  dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit
 bumi, ti mana anjeunna
  kenging DP-na?
 
  Salam,
  MGT
 
  *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]*
 wrote:
 
  Kang Maman,
  Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna.
  Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek
 sapuluh kali lipet ti nu
  ayeuna. Rasionalisasina:
 
   --
  Cheap Talk? Check

outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo!
 Messenger's low PC-to-Phone call rates.
 
  
 
 



 

Any questions? Get answers on any topic at www.Answers.yahoo.com.  Try it now.


RE: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik Yuliadi
huahahaha
upami nu ngalaporkeun rahayat cilik model uing pastina anu pangheulana ditewak.
saksi/pelapor tak terlindungi hukum.
kudu ku wartawan yang terdidik, jigana..
 

-Original Message-
From: Nandar Robbyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 15, 2006 7:52 AM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: Re: [Urang Sunda] PNS





abdi kantos ningal poster KPK disalah sahiji instansi pamarentah unina kieu:
 
Anjeun nampi gratifikasi?
upami nampi teu dilaporkeun eta kalebet korupsi 
upami bade ngalampirkeun enggal isi formulir dina kotak ( maksadna kotak 
dihandap eta poster)
janten??!! kenging panginten nampi gratifikasi upami dilaporkeun ka KPK mah, 
ngan teuterang kumah aturan maenna.
 
cag.
 
yayan, Cilebut
[EMAIL PROTECTED] wrote:


Rasionalisasi saperti kitu mah atuh cocok oge pikeun kuring Pa Dosen (hehehe 
rek nyebut Pa Dosen we ah ayeuna mah). Sarua kuring oge butuh eta poin-poin ti 
poin hiji nepi ka genep teh. Mun kitu mah. kuring oge rek menta dinaekeun gaji 
ah ka si Bos, sapuluh kali lipet, heuheuheu... 

Eta kuring mah kurang ngarti jeung aturan gratifikasi KPK sakumaha ditulis ku 
Pa Dosen dihandap, yen dosen-dosen nu nyambi jadi konsultan misalna, disebut 
korupsi. Karunya teuing atuh dosen-dosen kuring di ITB, disebut koruptor oge 
meureun. Padahal, aranjeunna mah nyambi teh estu pikeun ngabantu ngabiayaan 
ITB oge. Da aya sistem pembagian pendapatanna... 

Teuing atuh ah lieur... 



Baktos, 
OTA 
*** Rek jadi dosen tapi teu tulus... 
  


Kang Maman, 
Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna. 
Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu ayeuna. 
Rasionalisasina: 
1. Kudu cukup keur nyicil imah Tipe 45/ 120 (minimal). Kunaon bet tipe 45? 
Argumena, tipe 36 teh cenah eta keur buruh (tinggali pamanggih ketua buruh dina 
koran). Ku naon bet 120 M, sabab meh imah eta bisa digedean. Saurang dosen kudu 
boga ruang pribadi (perpustakaan pribadi anu cukup keur bukuna, ngarefleksi, 
jeung nulis tur mariksa pagawean mahasiswa, jrrd). Rohangan eta paling hanteu 
kudu 30-40m2. 
2. Saurang dosen oge kudu bisa ngalanggan media. Bisa koran langsung, atawa 
nginternet; 
3. Kudu boga dana jang meuli buku anyar;
4. Kudu boga tabungan keur rekreasi. 
5. Kudu bisa cukup dana keur nyakolakeun budakna. Keun bae dua oge, sabab teu 
payus mun budakna dosen atikana leuwih handap batan kolotna. 
6. Kudu bisa cukup keur nyicil kendaraan (alusna mobil). 
[catetan: nomerisasi lain urutan prioritas--asal nulis bae). 

Tah, mun geus sakitu, langsung dijeun perjangjian yen saurang dosen moal nyambi 
ngajar kaditu kadieu 

Argumen lain;
1. Saurang PNS, ceuk KPK haram gawe di tempat lain, dina widang lain; 
2. Mun saurang dosen jadi pembicara, atawa nulis di media, atawa narima 
pagawean laina--boh konsultan, atawa LSM--, terus menang bayaran tina 
aktivitasna, ceuk aturan gratifikasi KPK kaasup KORUPSI. Emut korupsi! Asli. 
Mangga parios! (janten, mun nganggo UU eta, sim kuring kaasup koruptor; punten. 
sabab mindeng nyambi janten panitia, ngadamel proposal bari dibayar) 
3. PNS paling mungkin gawe sampingana teh, ngawarung (meureun).

sakitu heula

baktos
tantan
_,___ 





  _  

Everyone is raving about the  
http://us.rd.yahoo.com/evt=45083/*http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta
 all-new Yahoo! Mail beta. 



 



Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik surtiwa surtiwa
Tah iru contoh PNS anu katindes ku sistim, nepi
karunya padamelan ngahunyud..kumaha dunungannana
ngatur work load yeuh, kumaha organa, naha teu
ngiring mikiran nasib ank buahna nepi ka balik peuting
wae kitu..? Meureun hese da usul moal didenge ? Ah ari
kitu mah iraha tiasa robih eta nasib teh ? dina tiori
mah lamun aya padamel sampai ruar biasa overlad
jelas kedah nambihan padamael atanapi didamel SOP anu
tiasa ngirangan atanap reorga/reengineering orga...


--- oman abdurahman [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sapuk Teh Ida, rarasaan mah kuring salaku PNS teu
 kitu. Sarimbag jeung Teh
 Ida, kuring datang ka kantor jam 8, sarua jeung nu
 sejen anu nyumponan
 aturan. Tah anu beda teh balikna ti kantor,
 mindengna balik teh leuwih ti
 jam 7 peuting, malah mindeng oge bagadang di kantor.
 Teu aya anu nolih uang
 lembur si kuring, teu aya anu nguruskeun. Kuring
 sorangan teu kaburu
 nguruskeunana.
 
 Anu karasa ku kuring mah nagara anu hutang ka
 kuring. Sabab pagawean teh
 karasana overload, leuwih ti waktu kuring anu ceuk
 aturan mah ngan ukur ti
 jam 8 - 16 . Oge dina seuhseuhanana, pagawean teh
 loba nyontang waktu jeung
 pikiran.
 
 Soal cuti? wah geus tara kapikiran. Lamun kuring
 ngagunakeun cuti, kana
 baris ngahunyud pagawean.
 
 Ngiritik soal PNS mangga teh teuing. Aya saena, dina
 ngiritik teh kedah
 tataros heula atawa neuleuman heula kahirupan PNS
 anu warna-warni, anu teu
 bisa disakompetdaunkeun. Anu leuwih utama ti eta,
 PNS lolobana korban tina
 sistem anu aya. Madungdengkeun perkara sistem, lain
 pagawean memeh mumuluk.
 
 Hiji conto wae, hiji hal anu can katoel ku reformasi
 dina kahirupan PNS
 nyaeta soal ngahargaan kana prestasi PNS. SIstem DP3
 jauh pisan tina
 ngahargaan PNS.
 
 Conto sejen: soal kaproyekan anu masih nganut sistem
 berbasis anggaran,
 sanes sistem berbasis kinerja. Seueur pisan Kang
 pasoalan PNS mah. Naon rupa
 anu mindeng dikritik ku anu sanes PNS, eta mah ukur
 puncak tina gunung es
 pasoalan PNS. Upama hoyong terang naon satemenna
 pasoalan anu perlu dikritik
 jeung dipilarian jalan kaluarna ngeunaan kahirupan
 PNS, wayahna, kudu survei
 jeung ngainventarisir akar pasoalanana.
 
 Sok sanajan kitu, si kuring moal incah balilihan
 tina PNS, nepi ka pansiun,
 Insya Alloh. Kajaba lamun aya sistem nu sejen anu
 teu merlukeun PNS.
 Upamana, nagara teh diurus ku LSM atawa swasta wae
 teu kudu aya PNS. Tah,
 lamun kaputusan sakabeh rahayat urang ngalagkungan
 wakil-wakilna siga kitu,
 karek kuring oge kaluar ti PNS.
 
 Sakitu heula ti sim kuring.
 
 Salam PNS.
 manAR
 
 
 On 12/14/06, ika mardiah [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
Karunya teuing nya PNS! Meni dituduh jiga kitu.
  Iraha atuh kuring jiga PNS nu bisa datang beurang,
 jeung balik sore keneh.
  Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah
 peuting, kadang tepi ka
  isuk2 deui.
  Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda.
  Teu bisa cuti-cuti acan.
  Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses
 pagawean.
  Walah hayang nya bisa kitu,
 santai.
  Hehehe.
 
  Baktos,
  -ika-
 
 
 
 
  On 12/13/06, ono.taryono@ ikpt.com
 [EMAIL PROTECTED] ono.taryono@
  ikpt.com [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
   Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah
 ceuk mamang, bibi, jeung
   kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup
 leuwih ti jam 8, kadangkala
   nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci
 asar geus aya di imah. Kamana
   atuh sesa jam kantorna...? !Cenah mah dipake
 bisnis sampingan...
  
   Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu...
   Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh
 bisa bisnis sampingan
   oge.
   Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu
 niat jadi PNS teh.
   Mendingan kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan
 gawe cape, pikiran jeung
   tanaga, tapi asa karasa ni'mat, asa karasa
 barokah. Komo mun geus inget ka
   pamajikan jeung si cikal
  
   Kitu meureun...
  
  
  
   Baktos,
   OTA
  
  
  
   apan uing pernah nanyakeun naon daharna?
  
   jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana
 beuteung teh anu hal haram...
   lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh..
   karunya uing mah, hari gini masih kagak tau
 halal haramceuk ustadz
   sanusi!
  
   mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh..
   tatangga gawe  di pemda, mangkir ampir 6
 taun.
   eh asup deui.
   kumaha gaji anu ditinggalkeun. ...dicokot ku
 kabag na_,___
  
  
 
 
  --
  tantan hermansah
  www.tantanhermansah .co.nr
 http://www.tantanhermansah.co.nr/
 
  jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka
 tukang!
  --siliwangi- -
 
 
 
  __
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
 protection around
  http://mail.yahoo.com
 
   
 
 



 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik tantan hermansah

Kang Maman,
Kang Bud,
Masalah gede gajih, ceuk kuring mah relatif. Tinggal ninggal tina titik
awalna. Mun kudu dibolekerkeun, gaji saurang dosen enggal siga kuring
(IIIb), estu ampir sami sareng UMR. Aya tunjangan 200-an rebu (ngan kuring
can meunang). Jadi, 10 x tina titik ieu. Mun gajihna geus sapuluh juta mah
beda kali lipet na oge.
Kang Bud,
Dosen mah lain beda jeung pagawe pabrik. Ukurana lain kudu datang unggal
poe. Tapi, tanggung jawab kana naon anu rek ditepikeun ka mahasiswa. Leuwih
kana moral ceuk kuring mah. Janten masalah datang, nya gumantung kabutuhan.
Emut, pagalaman kuring, mun kudu datang unggal dinten, dosen mah teu aya
uang transportasi.
Eh, sigana teu sakabeh dosen siga kuring. Di UI, Kang Zulkiflimansyah gajina
28 juta (cenah). Masih di UI oge (kang Rahmat tiasa ngalereskeun) sakali
dongkap tiasa dugi ka 3/4 na gaji kuring. haha.
janten, salian ti masalah gaji, masalah dosen nu lain nyaeta masalah taqdir.
hehe

tantan

On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS
(ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang
dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha
surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen
memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu
kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing
toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun
sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu
gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih
gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh
kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk
tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun
gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula
atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah.

Salam,
Budyana


On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah
 ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu
 babantu teh geus jadi hiji kawajiban?

 Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh
 tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar
 kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana
 anjeunna kenging DP-na?

 Salam,
 MGT

 *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 Kang Maman,
 Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna.
 Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu
 ayeuna. Rasionalisasina:

  --
 Cheap Talk? Check 
outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo!
 Messenger's low PC-to-Phone call rates.


 





--
tantan hermansah
www.tantanhermansah.co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi--


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik tantan hermansah

Eh, nambih.
Mun kuring bisa nga DP-an imah (tipe RSS) tea, nya make jalan
kapercayaan (basa lemesna tina Hutang) haha.
Sesananya kapaksa we korupsi (nyabi tea jua jasa)
Salian masalah gratifikasi, oge aya dina Perpres no 08 tahun 2006 anu
ngarupakeun perubahan tina Kepres No 80 tahun 2003 tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Baktos
tantan

On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote:


Kang Maman,
Kang Bud,
Masalah gede gajih, ceuk kuring mah relatif. Tinggal ninggal tina titik
awalna. Mun kudu dibolekerkeun, gaji saurang dosen enggal siga kuring
(IIIb), estu ampir sami sareng UMR. Aya tunjangan 200-an rebu (ngan kuring
can meunang). Jadi, 10 x tina titik ieu. Mun gajihna geus sapuluh juta mah
beda kali lipet na oge.
Kang Bud,
Dosen mah lain beda jeung pagawe pabrik. Ukurana lain kudu datang unggal
poe. Tapi, tanggung jawab kana naon anu rek ditepikeun ka mahasiswa. Leuwih
kana moral ceuk kuring mah. Janten masalah datang, nya gumantung kabutuhan.
Emut, pagalaman kuring, mun kudu datang unggal dinten, dosen mah teu aya
uang transportasi.
Eh, sigana teu sakabeh dosen siga kuring. Di UI, Kang Zulkiflimansyah
gajina 28 juta (cenah). Masih di UI oge (kang Rahmat tiasa ngalereskeun)
sakali dongkap tiasa dugi ka 3/4 na gaji kuring. haha.
janten, salian ti masalah gaji, masalah dosen nu lain nyaeta masalah
taqdir. hehe

tantan

On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah PNS
 (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang
 dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha
 surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen
 memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu
 kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing
 toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun
 sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu
 gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih
 gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh
 kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk
 tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun
 gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula
 atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah.

 Salam,
 Budyana


 On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 
 
  Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah
  ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu
  babantu teh geus jadi hiji kawajiban?
 
  Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh
  tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar
  kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana
  anjeunna kenging DP-na?
 
  Salam,
  MGT
 
  *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote:
 
  Kang Maman,
  Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna.
  Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu
  ayeuna. Rasionalisasina:
 
   --
  Cheap Talk? Check 
outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo!
 Messenger's low PC-to-Phone call rates.
 
 
  





--
tantan hermansah
www.tantanhermansah.co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi--





--
tantan hermansah
www.tantanhermansah.co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi--


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik Budhi Setiawan

Kang Tan ... pan ceuk kuring oge, lamun hayang datang unggal poe ieu mah ...
heu heu heu

ari teu dibere ongkos transport mah pan geus kaasup kana gaji tea ..
*meureun ieu mah ..

pembimbing kuring, datang ka kampus ngan poe salasa, rebo jeung kemis (siga
poe ieu euweuh, jadi bisa ngirim surelek bebas .. ha ha ha) ... poe senen
jeung jumaah aya di tokyo, rapat jeung swasta tea mah, pamarentah, assosiasi
jeung sajabana. hasilna, unggal taun di lab kuring ganti komputer anyar nu
model panganyarna, nu heubeul dipindahkeun ka lab sejen nu butuheun. atuh
mun kuring sabalad-balad rek seminar aya nu mangmayarkeun .. he he he

geus ah .. rek jumahaan heula ..

budhi
kurono kopo 241


On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Kang Maman,
Kang Bud,
Masalah gede gajih, ceuk kuring mah relatif. Tinggal ninggal tina titik
awalna. Mun kudu dibolekerkeun, gaji saurang dosen enggal siga kuring
(IIIb), estu ampir sami sareng UMR. Aya tunjangan 200-an rebu (ngan kuring
can meunang). Jadi, 10 x tina titik ieu. Mun gajihna geus sapuluh juta mah
beda kali lipet na oge.
Kang Bud,
Dosen mah lain beda jeung pagawe pabrik. Ukurana lain kudu datang unggal
poe. Tapi, tanggung jawab kana naon anu rek ditepikeun ka mahasiswa. Leuwih
kana moral ceuk kuring mah. Janten masalah datang, nya gumantung kabutuhan.
Emut, pagalaman kuring, mun kudu datang unggal dinten, dosen mah teu aya
uang transportasi.
Eh, sigana teu sakabeh dosen siga kuring. Di UI, Kang Zulkiflimansyah
gajina 28 juta (cenah). Masih di UI oge (kang Rahmat tiasa ngalereskeun)
sakali dongkap tiasa dugi ka 3/4 na gaji kuring. haha.
janten, salian ti masalah gaji, masalah dosen nu lain nyaeta masalah
taqdir. hehe

tantan

On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote:

Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah
 PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang
 dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha
 surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen
 memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu
 kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing
 toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun
 sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu
 gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih
 gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh
 kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk
 tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun
 gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula
 atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah.

 Salam,
 Budyana


 On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 
 
  Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah
  ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu
  babantu teh geus jadi hiji kawajiban?
 
  Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh
  tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar
  kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana
  anjeunna kenging DP-na?
 
  Salam,
  MGT
 
  *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote:
 
  Kang Maman,
  Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna.
  Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu
  ayeuna. Rasionalisasina:
 
   --
  Cheap Talk? Check 
outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo!
 Messenger's low PC-to-Phone call rates.
 
 



--
tantan hermansah
www.tantanhermansah.co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi--







--
budhi at urang-sunda dot or dot id


RE: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik Iwan
Punten ah, geuning janten rame..

Anu janten kahemeng sim kuring mah eta perkawis tilu sasih teu ngantor
(malah cenah mah aya nu taunan geuning), 
naha leres kitu aturanana ti pamarentah yen PNS nu mangkir sakitu lamina
teu tiasa dipecat? 

Baruk..

Sakali deui punten ah..

Abdi,
Iwan
(almarhum pun bapa ge PNS, nanging duka kunaon da TASPEN-na ti taun 85
dugi ka danget ayeuna teu tiasa kaluar, duka tah upami diwakilan ku nu
sanes, da geuning cenah gajih ge tiasa diwakilan ku KABAG.. pek wae lah
teu butuh, cekeng teh.. Heuheuheu)


-Original Message-
From: urangsunda@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of didesunda
Sent: Thursday, December 14, 2006 4:11 PM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: [Urang Sunda] Re: PNS


Kang iwan, kuring bae nu ngan saukur maca dongeng akang, keuheulna teu 
katulungan, malah asa hayang mantuan (miluan nyunduk ku rokok kana 
beungeut si eta PNS nu kasep teh, hehe).
Tapi nu karasa jeung katingali ku kuring, ampir loba PNS ru mentalna 
kararitu teh.
Cikan atuh dilawan kang ambeh manehna apaleun: YEUH AING IWAN TI JAWA, 
MENTAL UING MAH TUE KITU



Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id
 
Yahoo! Groups Links






Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik Budyana Yogaswara

Kang,

Sigana mah kedah naek gajih heula nya ... maenya atuh sami sareng UMR pisan
mah asa harianeun :) ... teras lajengkeun ah perjuanganna ... ulah aral,
ngarah barudak urang palalinter.

Salam,
Budyana


On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Kang Maman,
Kang Bud,
Masalah gede gajih, ceuk kuring mah relatif. Tinggal ninggal tina titik
awalna. Mun kudu dibolekerkeun, gaji saurang dosen enggal siga kuring
(IIIb), estu ampir sami sareng UMR. Aya tunjangan 200-an rebu (ngan kuring
can meunang). Jadi, 10 x tina titik ieu. Mun gajihna geus sapuluh juta mah
beda kali lipet na oge.
Kang Bud,
Dosen mah lain beda jeung pagawe pabrik. Ukurana lain kudu datang unggal
poe. Tapi, tanggung jawab kana naon anu rek ditepikeun ka mahasiswa. Leuwih
kana moral ceuk kuring mah. Janten masalah datang, nya gumantung kabutuhan.
Emut, pagalaman kuring, mun kudu datang unggal dinten, dosen mah teu aya
uang transportasi.
Eh, sigana teu sakabeh dosen siga kuring. Di UI, Kang Zulkiflimansyah
gajina 28 juta (cenah). Masih di UI oge (kang Rahmat tiasa ngalereskeun)
sakali dongkap tiasa dugi ka 3/4 na gaji kuring. haha.
janten, salian ti masalah gaji, masalah dosen nu lain nyaeta masalah
taqdir. hehe

tantan

On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote:

Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah
 PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang
 dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha
 surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen
 memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu
 kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing
 toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun
 sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu
 gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih
 gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh
 kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk
 tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun
 gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula
 atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah.

 Salam,
 Budyana


 On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 
 
  Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah
  ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu
  babantu teh geus jadi hiji kawajiban?
 
  Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh
  tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka standar
  kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana
  anjeunna kenging DP-na?
 
  Salam,
  MGT
 
  *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote:
 
  Kang Maman,
  Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna.
  Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti nu
  ayeuna. Rasionalisasina:
 
   --
  Cheap Talk? Check 
outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo!
 Messenger's low PC-to-Phone call rates.
 
 



--
tantan hermansah
www.tantanhermansah.co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi--





Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik Budyana Yogaswara

Eh kalangkung hiji deui ...

Aya nu aneh tapi di urang mah, lamun aya rencana PNS deuk naek gajih,
harga-harga dipasaran sok miheulaan naek.. naha ieu teh totonden yen gajih
PNS mangrupakeun salah sahiji faktor produksi siga BBM ...atawa tukang
dagangna anu gehgeran, teu hayang ningali PNS senang ...Duka teuing


On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED] wrote:


Kang,

Sigana mah kedah naek gajih heula nya ... maenya atuh sami sareng UMR
pisan mah asa harianeun :) ... teras lajengkeun ah perjuanganna ... ulah
aral, ngarah barudak urang palalinter.

Salam,
Budyana


 On 12/15/06, tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Kang Maman,
 Kang Bud,
 Masalah gede gajih, ceuk kuring mah relatif. Tinggal ninggal tina titik
 awalna. Mun kudu dibolekerkeun, gaji saurang dosen enggal siga kuring
 (IIIb), estu ampir sami sareng UMR. Aya tunjangan 200-an rebu (ngan kuring
 can meunang). Jadi, 10 x tina titik ieu. Mun gajihna geus sapuluh juta mah
 beda kali lipet na oge.
 Kang Bud,
 Dosen mah lain beda jeung pagawe pabrik. Ukurana lain kudu datang unggal
 poe. Tapi, tanggung jawab kana naon anu rek ditepikeun ka mahasiswa. Leuwih
 kana moral ceuk kuring mah. Janten masalah datang, nya gumantung kabutuhan.
 Emut, pagalaman kuring, mun kudu datang unggal dinten, dosen mah teu aya
 uang transportasi.
 Eh, sigana teu sakabeh dosen siga kuring. Di UI, Kang Zulkiflimansyah
 gajina 28 juta (cenah). Masih di UI oge (kang Rahmat tiasa ngalereskeun)
 sakali dongkap tiasa dugi ka 3/4 na gaji kuring. haha.
 janten, salian ti masalah gaji, masalah dosen nu lain nyaeta masalah
 taqdir. hehe

 tantan

 On 12/15/06, Budyana Yogaswara [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 
 Siganamah jurig profesionalitas teh can kudu dihudangkeun ngarah
  PNS (ketang kabeh pagawe) kasurupan ku eta jurig. Lamun ngan saukur hayang
  dibayar gede mah, lain ukur PNS nu hayangeun teh, Uing oge hayang, ngan naha
  surup eta gajih teh jeung kualitas pagaweanana, ayeuna gajih guru/dosen
  memang leutik pisan tapi urang nyokot hiji kasus geura, dosen PTN nu
  kabagean ngajar 2 sks, ngan datang ka kampus pas ngajar hungkul, tara teuing
  toal-toel kana persiapan ngajar da cenah geus apal ieuh ti taun ka taun
  sarua eta-eta keneh. Lamun dirasiokeun gajihna si dosen eta jeung pagawe anu
  gawena senen nepi ka juma'ah, 8 jam sapoe, meureun rasio gajihna teh leuwih
  gede ... tah lamun kasurupan ku jurig profesionalitas mah pak dosen teh
  kuduna meureun datang unggal poe gawe ka kampus ngarah barudak anu deuk
  tatanya (asistensi) teh gampang manggihan manehna. Nya pantes pisan lamun
  gajihna ditaekeun teh. Tah ayeuna mana nu tiheula ... gajihna taekeun heula
  atawa profesionalitasna heula ... cikan kumaha tah.
 
  Salam,
  Budyana
 
 
  On 12/14/06, Reksa Gantra [EMAIL PROTECTED]  wrote:
  
  
   Sapuk, Kang. Malih, kriteria nu diajengkeun ku salira teh kedah
   ditegeskeun: Hiji pamajikan, dua budak, hiji nu babantu. Pan ayeuna mah nu
   babantu teh geus jadi hiji kawajiban?
  
   Mung, aya masalah sanesna, Kang: Dina sabaraha lami eta standar teh
   tiasa dihontal? Atanapi, sigana, nu diajengkeun ku salira teh angka 
standar
   kangge dosen enggal, nya? Nanging, dina halna ngiridit bumi, ti mana
   anjeunna kenging DP-na?
  
   Salam,
   MGT
  
   *tantan hermansah [EMAIL PROTECTED]* wrote:
  
   Kang Maman,
   Kuring rek ngobrol make aturan aktual ayeuna.
   Ceuk kuring, geus waktuna gaji Dosen teh naek sapuluh kali lipet ti
   nu ayeuna. Rasionalisasina:
  
--
   Cheap Talk? Check 
outhttp://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39663/*http://voice.yahoo.comYahoo!
 Messenger's low PC-to-Phone call rates.
  
  
 


 --
 tantan hermansah
 www.tantanhermansah.co.nr

 jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
 --siliwangi--

 






Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-14 Terurut Topik rosma_ilyas
Janten emut….
Pun paman guru, SMAN Darmaraja, ngantunkeun sasih Maret 2006, 
hawatos putrana 2 istri-pameget aralit keneh…nuju meujeuhna 
biayaaneun… Ari kagungan istri (rai pun biang) ni kuuleun, tara 
ngiring ilubiung dina masalah administrasi, pas kenging santuntan 
riweuh ngalereskeunana. Sasih kamari, abdi  pun adi, disuhunkeun 
bantosan kanggo ngabereskeun hiji deui santunan perumahan ti 
Bapetarum. 

Beres ngalereskeun seseratan boh di sakola  pamerentah nu di Wado, 
pun bibi dibantos pun adi ngalereskeun ka Gedong Sate bagean 
Bapetarum. Pun adi kantos ngobrol sareng hiji sepuh pameget nu 
nyanggemkeun tos 3x uah-uih ngalereskeun santunan Bapetarum anjeuna 
tos aya nu nyandak, padahal teu nampi2 acan, nawis ge bujeng-bujeng…

Lolos ti Gedong Sate, pun bibi dibantos ku abdi dipiwarang ka BRI 
Asia Afrika nyandak artos santunan, margi anjeuna teu nyandak KTP 
asli (da gurunggusuh tea…) anjeuna dipiwarang ngurus santunan 
ngalangkungan BRI Sumedang nu caket alun-alun tea. Dinten eta keneh 
dicobian susuganan BRI Sumedang mah bageur sanaos KTPna 
potokopian. Dongkap ka BRI Sumedang ditaroskeun sagala rupi 
seseratan kalebet KTP nu potokopian  (teu disabit-sabit acan nu 
aslina), petugas bank muguhkeun ka Bapetarum pusat di Jakarta….ari 
pek teh…santunan parantos dicandak sasih Pebruari 2001. Hartosna pun 
paman aya keneh dikieuna.

Ni karunya ningali paroman pun bibi nu teu tiasa kukumaha, pias…
ngahuleng ngemutan artos sanaos sakedik (da ari dijumlah-jamleh 
sareng ongkos kaditu-kadieu, langkungna teh mung sapertiluna) tapi 
asa dibobodo kunu janten carogena (alm)…bur-ber ditaroskeun ka SMAN 
Darmaraja, pun paman teu acan kantos nyandak santunana…naha tiasa 
lolos ti Gedong Sate nyaaa?... Dipiwarang naroskeun ka BTN Bandung 
Pusat nu di jl. Jawa…tos dicandak, da on-line tiasa ditingali dimana 
wae. Ma'enya atuh kedah naroskeun kanu tos pupus mah…Mang, 
dikamanakeun artos santunan Bapetarum???…Wallahu'alam…

ro2


 Abdi,
 Iwan
 (almarhum pun bapa ge PNS, nanging duka kunaon da TASPEN-na ti 
taun 85
 dugi ka danget ayeuna teu tiasa kaluar, duka tah upami diwakilan 
ku nu
 sanes, da geuning cenah gajih ge tiasa diwakilan ku KABAG.. pek 
wae lah
 teu butuh, cekeng teh.. Heuheuheu)
 
 




Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-13 Terurut Topik tantan hermansah

Kuring ge PNS.
disebut loba ngenah masalah waktu. Kuma jelemana ceuk kuring mah.
Da ari kuring mah, umpama waktuna kudu gawe salaku PNS, jam 04.00 geus
hudang. Pamajikan diguguyah da kudu nyiapkeun sarapan anu full. Kudu wareg
we. Bari tara poho, tupper ware dieusian sabangsaning kadaharan jang engke
berang.
Jam 05 30, paling telat jam 06 geus kudu ngacir. Poek, caang, hujan, tara
ditolih. Jam 07.30 kudu tepi.
Biasanya tepi jam 07.10. reureuh sakedeng. Muka bekel jang ngalepaskeun
hanaang.
Ti dinya, dekul we nunaikan kawajiban. Reureuh sore. Balik. Terus mariksa
pagawean. Isukan teu kudu gawe. Tapi nyiapkeun bahan jang pageto. kitu jeung
kitu.

Baraya,
urang jujut hiji-hiji.
1. Ceuk pamanggih kuring, gaji PNS teh kacida teuing. Leutik pisan. Komo mun
ditinggali tina kawajibana. Kuring anu jadi guru, mun teu nga up date buku,
teu bisa nginternet, pan teu payus dihareupeun barudak. Tapi eta teh teu
cukup mun ngandelkeun gaji PNS. Asli.
2. Di luar mental, ceuk kuring memang PNS akhirna teu produktif;
3. Sistim ka-PNS-an memang masih amburadul. Teu ngadorong lahirna
kreatiftas.
4. ---ke disambung deui---


On 12/13/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:



Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung
kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala
nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana
atuh sesa jam kantorna...?!Cenah mah dipake bisnis sampingan...

Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu...
Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge.
Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan
kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi
asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan
jeung si cikal

Kitu meureun...



Baktos,
OTA



apan uing pernah nanyakeun naon daharna?

jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram...
lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh..
karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz
sanusi!

mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh..
tatangga gawe  di pemda, mangkir ampir 6 taun.
eh asup deui.
kumaha gaji anu ditinggalkeundicokot ku kabag na_,___







--
tantan hermansah
www.tantanhermansah.co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi--


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-13 Terurut Topik ika mardiah
Karunya teuing nya PNS! Meni dituduh jiga kitu.
Iraha atuh kuring jiga PNS nu bisa datang beurang, jeung balik sore keneh.
Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, kadang tepi ka isuk2 
deui.
Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda.
Teu bisa cuti-cuti acan.
Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean.
Walah hayang nya bisa kitu, santai.
Hehehe.

Baktos,
-ika-




On 12/13/06, ono.taryono@ ikpt.com ono.taryono@ ikpt.com wrote:

Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot 
kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka 
jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa 
jam kantorna...? !Cenah mah dipake bisnis sampingan... 

Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... 
Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. 
Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu 
we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa 
karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si 
cikal 

Kitu meureun... 



Baktos, 
OTA 
  


apan uing pernah nanyakeun naon daharna? 
jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... 
lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. 
karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! 
  
mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. 
tatangga gawe  di pemda, mangkir ampir 6 taun. 
eh asup deui. 
kumaha gaji anu ditinggalkeun. ...dicokot ku kabag na_,___ 




-- 
tantan hermansah
www.tantanhermansah .co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi- - 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-13 Terurut Topik mamangantra2000
--- In urangsunda@yahoogroups.com, tantan hermansah 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ceuk pamanggih kuring, gaji PNS teh kacida teuing. Leutik pisan. 
Komo mun ditinggali tina kawajibana. Kuring anu jadi guru, mun teu nga 
up date buku, teu bisa nginternet, pan teu payus dihareupeun barudak. 
Tapi eta teh teu cukup mun ngandelkeun gaji PNS. Asli.


Kang, numutkeun salira, sabaraha pantesna gajih dosen jaman kiwari? 
Sareng naon penjelasannana? Ti taun 80-an keneh sim kuring jeung 
batur-batur sok madungdengkeun perkara ieu. Tangtos bae dina konteks 
gajih wartawan. Nanging, pan profesi ieu teh teu tebih teuing ti 
profesi dosen.

Baktos,
MGT



RE: [Urang Sunda] PNS

2006-12-13 Terurut Topik Heryadi, Eddy
Hehehe... teh Ika ngagurubug. 
Abdi percanten lah ka teh Ika mah memang teu sadayana PNS santai...
tiasa sangenahna wae didamel
aya oge anu leres - leres didamel ... malah dikejar target... teu lebet
sakali bakal katinggaleun ...
Ka alaman ku abdi nyalira nuju damel di IPTN ... Nurtanio tea... ari nu
santai - santai mah aya datang
ka kantor 7.30 teh ngadon moyan heula. aya oge anu datang maca koran
bari ngopi nepi ka jam 12
jam 12 ka kantin ngadon dahar... balik ti kantin... maca koran deui nepi ka
jam 16.45... balik we...
Tapi aya nu gawe teu aya eureuna ... eureun soteh waktu dahar jeng nyelang
sholat sakeudeung...
kadang balik nepi tengah peuting... komo ari keur diudag target kapal
kudu dibikeun tanggal saanu...
gawe teh nepi ka janari... balik sakeudeung  jam 8 geus daratang deui...
hebat siga superman... 
 
baktos
 
-Eddy-

   _  

From: urangsunda@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of ika mardiah
Sent: Thursday, December 14, 2006 10:28 AM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: Re: [Urang Sunda] PNS




Karunya teuing nya PNS! Meni dituduh jiga kitu.
Iraha atuh kuring jiga PNS nu bisa datang beurang, jeung balik sore keneh.
Gening kuring mah, gawe di kantor tepi ka tengah peuting, kadang tepi ka
isuk2 deui.
Aya deadline pagawean nu teu bisa ditunda-tunda.
Teu bisa cuti-cuti acan.
Lamun teu asup sapoe oge bakal katinggaleun proses pagawean.
Walah hayang nya bisa kitu, santai..-.-..
Hehehe.
 
Baktos,
-ika-




  

On 12/13/06, ono.taryono@  mailto:[EMAIL PROTECTED] ikpt.com
ono.taryono@ ikpt.com mailto:[EMAIL PROTECTED]  wrote: 


Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung
kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala
nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana
atuh sesa jam kantorna...? !Cenah mah dipake bisnis sampingan..-. 

Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... 
Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. 
Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan
kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi
asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan
jeung si cikal 

Kitu meureun... 


Baktos, 
OTA 
  


apan uing pernah nanyakeun naon daharna? 

jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... 
lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. 
karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz
sanusi! 
  
mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. 
tatangga gawe  di pemda, mangkir ampir 6 taun. 
eh asup deui. 
kumaha gaji anu ditinggalkeun. ...dicokot ku kabag na_,___ 









-- 
tantan hermansah
www.tantanhermansah .co.nr http://www.tantanhermansah.co.nr/ 

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi- - 


-_-_-_-_-__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.-yahoo.com 

 
IMPORTANT NOTICE: 

The information in this email (and any attachments) is confidential. 
If you are not the intended recipient, you must not use or disseminate the
information.
If you have received this email in error, please immediately notify me by
Reply command 
and permanently delete the original and any copies or printouts thereof. 
Although this email and any attachments are believed to be free of any virus
or 
other defect that might affect any computer system into which it is received
and opened, 
it is the responsibility of the recipient to ensure that it is virus free
and no responsibility 
is accepted by American International Group, Inc. or its subsidiaries or
affiliates either 
jointly or severally, for any loss or damage arising in any way from its
use.


RE: [Urang Sunda] PNS

2006-12-13 Terurut Topik Yuliadi
wah upami guru mah, simkuring ngangkat two thumb lah.
kedahna pemerintah langkung perhatian ka profesi guru/tni/perawat.
 
 
 
 

-Original Message-
From: tantan hermansah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 13, 2006 7:20 PM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: Re: [Urang Sunda] PNS



Kuring ge PNS. 
disebut loba ngenah masalah waktu. Kuma jelemana ceuk kuring mah. 
Da ari kuring mah, umpama waktuna kudu gawe salaku PNS, jam 04.00 geus hudang. 
Pamajikan diguguyah da kudu nyiapkeun sarapan anu full. Kudu wareg we. Bari 
tara poho, tupper ware dieusian sabangsaning kadaharan jang engke berang. 
Jam 05 30, paling telat jam 06 geus kudu ngacir. Poek, caang, hujan, tara 
ditolih. Jam 07.30 kudu tepi. 
Biasanya tepi jam 07.10. reureuh sakedeng. Muka bekel jang ngalepaskeun 
hanaang. 
Ti dinya, dekul we nunaikan kawajiban. Reureuh sore. Balik. Terus mariksa 
pagawean. Isukan teu kudu gawe. Tapi nyiapkeun bahan jang pageto. kitu jeung 
kitu. 

Baraya, 
urang jujut hiji-hiji. 
1. Ceuk pamanggih kuring, gaji PNS teh kacida teuing. Leutik pisan. Komo mun 
ditinggali tina kawajibana. Kuring anu jadi guru, mun teu nga up date buku, teu 
bisa nginternet, pan teu payus dihareupeun barudak. Tapi eta teh teu cukup mun 
ngandelkeun gaji PNS. Asli. 
2. Di luar mental, ceuk kuring memang PNS akhirna teu produktif; 
3. Sistim ka-PNS-an memang masih amburadul. Teu ngadorong lahirna kreatiftas. 
4. ---ke disambung deui---




On 12/13/06, ono.taryono@ mailto:[EMAIL PROTECTED] ikpt.com  ono.taryono@ 
mailto:[EMAIL PROTECTED] ikpt.com wrote: 


Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung kolot 
kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, kadangkala nepi ka 
jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di imah. Kamana atuh sesa 
jam kantorna...?!Cenah mah dipake bisnis sampingan... 

Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu... 
Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge. 
Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan kieu 
we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, tapi asa 
karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka pamajikan jeung si 
cikal 

Kitu meureun... 



Baktos, 
OTA 
  


apan uing pernah nanyakeun naon daharna? 

jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram... 
lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh.. 
karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi! 
  
mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh.. 
tatangga gawe  di pemda, mangkir ampir 6 taun. 
eh asup deui. 
kumaha gaji anu ditinggalkeundicokot ku kabag na_,___ 









-- 
tantan hermansah
www.tantanhermansah http://www.tantanhermansah.co.nr .co.nr

jig geura narindak; jeung omat ulah ngalieuk ka tukang!
--siliwangi-- 



 



Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-13 Terurut Topik waluya56
--- In urangsunda@yahoogroups.com, Yuliadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wah upami guru mah, simkuring ngangkat two thumb lah.
 kedahna pemerintah langkung perhatian ka profesi guru/tni/perawat.

PNS teh salah dina jenjang kapangkatanana, disaruakeun siga tantara. 
Cenah kapangkatan PNS ieu teh dijieun ku Soeharto di akhir taun 
1960'an. Padahal pan isntansi teh tugasna beda-beda. Guru/Dosen nya 
ditempona tina profesionalismeuna lain disaragamkeun jeung pagawe 
pemda atawa instansi pajeg. Tuntungna jadi lucu, aya guru pangkatna 
geus Gol IV, tapi kamakmuranana jauh kurang dibanding jeung PNS ti 
instansi sejen nu Gol II. Guru kudu dipangkatan sabage guru, tukang 
tagih pajeg dipangkatan kuduna saluyu jeung profesina. Jenjang jeung 
kriteria pangkat teu kudu saragam, da fungsina ge beda-beda. Ari ieu 
saragam  atuh puguh, jadi teu pararuguh. Pangkat nu teu 
pararuguh ieu teh mawa efek kamana-mana, salah sahijina  matak 
mawa pagawe jadi males.

Profesionalismeu di PNS oge disaruakeun jeung boga izasah atawa 
henteu. Padahal profesional teh, teu sarua jeung izasah sakola. PNS 
paheula-heula sakola nu leuwih luhur da supaya tereh naek pangkat, 
cul kana sikep profesional. Contona kieu, aya PNS, sakolana ukur 
SMEA, terus nyekel pembukuan. Ku pangalaman jeung sering ngiluan 
kursus, manehna ahli pisan dina pembukuan di kantorna. Tapi sanajan 
sakumaha ahlina ge, tetep we manehna teh kapangkatanana nuturkeun 
izasah sakola manehna. Bandingkeun jeung baturna, nu nuluykeun 
sakola, jeleger weh boga izasah S1. Pangkat baturna teh langsung 
ngajleng, ngaleuwihan babaturan nu prof ieu. Nu boga izasah S1, acan 
tangtu saprofesional nu teu boga izasah. AKhirna nu Prof ieu putus 
asa, asa teu dihargaan. Jadi males. Malesna nular ka yuniorna, 
jadi weh  males kabeh.

Jadi soal PNS, ceuk kuring mah, salah managemen ieu mah!

Baktos,
WALUYA

 





Balasan: Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-13 Terurut Topik Dadi
Aya hiji amanat (pamenta) ti pun Bapa (Pangsiunan PNS ti Depdiknas) ka sim 
kuring sadudulur salaku anakna.
   
  Saurna Pek jaradi pagawe negri, tapi ulah di kantoran, euweuh mangpaatna. 
Jam 8 datang ka kantor, ngabsen, apel, terus.. moyan bari maca koran. Jam 
sapuluh nguliat, gidig ka warung.. ngopi.. ngaroko... jam sabelas karek 
nyabakan pagawean anu sabenerna mah euweuh.. der we ngawadul bari ngadu bako. 
Jam 12 istirahat.. pleng les... ngelol-ngelol deui jam 2 atawa jam 3 sore 
sakalian beberes rek balik. Pek jaradi pagawe negri, tapi kudu anu aya 
mangpaatna keur balarea, siga Guru, Perawat, Bidan, Dokter jeung profesi jasa 
nu lainna.
   
  Simkuring sadudulur (11 urang) ngestokeun pisan eta amanat teh. Tina sabelas 
urang teh, 7 jadi PNS (5 guru, 1 perawat, 1 Bidan), 2 BUMN, 1 swasta, 1 
pengusaha.
   
  Janten memang henteu sadayana PNS ARONTOHOD.
   
  tantan hermansah [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kuring ge PNS. 
disebut loba ngenah masalah waktu. Kuma jelemana ceuk kuring mah. 
Da ari kuring mah, umpama waktuna kudu gawe salaku PNS, jam 04.00 geus hudang. 
Pamajikan diguguyah da kudu nyiapkeun sarapan anu full. Kudu wareg we. Bari 
tara poho, tupper ware dieusian sabangsaning kadaharan jang engke berang. 
Jam 05 30, paling telat jam 06 geus kudu ngacir. Poek, caang, hujan, tara 
ditolih. Jam 07.30 kudu tepi. 
Biasanya tepi jam 07.10. reureuh sakedeng. Muka bekel jang ngalepaskeun 
hanaang. 
Ti dinya, dekul we nunaikan kawajiban. Reureuh sore. Balik. Terus mariksa 
pagawean. Isukan teu kudu gawe. Tapi nyiapkeun bahan jang pageto. kitu jeung 
kitu. 

Baraya, 
urang jujut hiji-hiji. 
1. Ceuk pamanggih kuring, gaji PNS teh kacida teuing. Leutik pisan. Komo mun 
ditinggali tina kawajibana. Kuring anu jadi guru, mun teu nga up date buku, teu 
bisa nginternet, pan teu payus dihareupeun barudak. Tapi eta teh teu cukup mun 
ngandelkeun gaji PNS. Asli. 
2. Di luar mental, ceuk kuring memang PNS akhirna teu produktif; 
3. Sistim ka-PNS-an memang masih amburadul. Teu ngadorong lahirna kreatiftas. 
4. ---ke disambung deui---





  Recent Activity

  20
  New Members

Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
  
   Culture change  
   Corporate culture  
   Cell culture  
   Organization culture  
   Tissue culture

  Yahoo! Mail
  Get it all!
  With the all-new
  Yahoo! Mail Beta

Y! Messenger
  Instant smiles
  Share photos while
  you IM friends.

Yahoo! Photos
  Upload  Print
  Same-day pickup
  at Target



  .

 
 


Salam Sejahtera,
   
  DSKCG

 __
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-13 Terurut Topik Budhi Setiawan

di tempat kuring gawe mah, pagawe administrasi leuwih kawasa ti dosen ...
sabab lolobana pakait jeung nu diluhur. jadi ijazah teu pangaruh kana naekna
pangkat .. heu heu heu.

asup awal taun 1999, dikirim ku dikti (karyasiswa - sok ngaku baraya pak
dirjen, sabab asup ti jakarta .. hahaha), karek pra jabatan taun 2001 akhir
.. salila 2 taun leuwih CPNS .. he .. he ..he ..

loba lucuna, nilai angka kredit gumantung kana pangkat, beuki luhur
pangkatna beuki tereh meunangna, lain dumasar kana skala hasil panalungtikan
atawa publikasi, asal meunang tanda tangan disebut seminar kenaikan pangkat,
protes disebutna pembangkang ... ha ha ha

ayeuna, kakara deuk ngajukeun sangkan bisa terus ngelmu di dieu, tur aya nu
rek mangmayarkeun, geus disebut teu nasionalis .. hi hi hi

budhi
kurono kopo 241
- loba oge teu ngeunahna jadi PNS teh .. hi hi hi

On 12/14/06, waluya56 [EMAIL PROTECTED] wrote:


  --- In urangsunda@yahoogroups.com urangsunda%40yahoogroups.com,
Yuliadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wah upami guru mah, simkuring ngangkat two thumb lah.
 kedahna pemerintah langkung perhatian ka profesi guru/tni/perawat.

PNS teh salah dina jenjang kapangkatanana, disaruakeun siga tantara.
Cenah kapangkatan PNS ieu teh dijieun ku Soeharto di akhir taun
1960'an. Padahal pan isntansi teh tugasna beda-beda. Guru/Dosen nya
ditempona tina profesionalismeuna lain disaragamkeun jeung pagawe
pemda atawa instansi pajeg. Tuntungna jadi lucu, aya guru pangkatna
geus Gol IV, tapi kamakmuranana jauh kurang dibanding jeung PNS ti
instansi sejen nu Gol II. Guru kudu dipangkatan sabage guru, tukang
tagih pajeg dipangkatan kuduna saluyu jeung profesina. Jenjang jeung
kriteria pangkat teu kudu saragam, da fungsina ge beda-beda. Ari ieu
saragam  atuh puguh, jadi teu pararuguh. Pangkat nu teu
pararuguh ieu teh mawa efek kamana-mana, salah sahijina  matak
mawa pagawe jadi males.

Profesionalismeu di PNS oge disaruakeun jeung boga izasah atawa
henteu. Padahal profesional teh, teu sarua jeung izasah sakola. PNS
paheula-heula sakola nu leuwih luhur da supaya tereh naek pangkat,
cul kana sikep profesional. Contona kieu, aya PNS, sakolana ukur
SMEA, terus nyekel pembukuan. Ku pangalaman jeung sering ngiluan
kursus, manehna ahli pisan dina pembukuan di kantorna. Tapi sanajan
sakumaha ahlina ge, tetep we manehna teh kapangkatanana nuturkeun
izasah sakola manehna. Bandingkeun jeung baturna, nu nuluykeun
sakola, jeleger weh boga izasah S1. Pangkat baturna teh langsung
ngajleng, ngaleuwihan babaturan nu prof ieu. Nu boga izasah S1, acan
tangtu saprofesional nu teu boga izasah. AKhirna nu Prof ieu putus
asa, asa teu dihargaan. Jadi males. Malesna nular ka yuniorna,
jadi weh  males kabeh.

Jadi soal PNS, ceuk kuring mah, salah managemen ieu mah!

Baktos,
WALUYA







--
budhi at urang-sunda dot or dot id


Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-13 Terurut Topik waluya56
--- In urangsunda@yahoogroups.com, Budhi Setiawan [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 di tempat kuring gawe mah, pagawe administrasi leuwih kawasa ti 
 dosen ...
 sabab lolobana pakait jeung nu diluhur. jadi ijazah teu pangaruh 
kana naekna
 pangkat .. heu heu heu.

Tuh pan jadina kitu, kuduna dosen jeung pagawe adminitrasi, kriteria 
pangkatna beda. Ari ieu mah pan sarua wae. Contona Dosen Gol IIIb, 
pagawe administrasi Gol IIId. Dina hiarki, pan jadina pagawe 
adminitrasi nu ngatur Golongan sahandapeun. Kuduna aya garis 
pamisah anu jelas dina kapangkatan. Ari ieu disaruakeun wae, 
padahal profesina beda.

Soal izasah oge, pan kedahna disaluyukeun jeung kaperyogian 
instansina. Jelas ari Guru/Dosen/ panaluntik mah peryogi izasah 
luhur dina elmuna. Tapi kanggo instansi sejenna? naha peryogi 
padamel gaduh spesfikasi pendidikan nu laluhur pisan?. Pangpangna 
mah kanggo tanaga administrasi nu padamelanana rutin (pembukuan, 
pelayanan jst). Sigana mah teu perlu, nu penting kasejahteraanana, 
nu alus.

PNS teh gajihna leutik teuing, gajih leutik ngadorong kana 
cocorokot. Geura ieu contona, aya Pimpro nyekel proyek puluhan 
milyar rupiah nu kudu ditenderkeun. Si pimpro boga honor (diluar 
gajih), biasana teu leuwih ti 500,000/ bulan (6 juta sataun). 
Padahal duit nu diurus ku manehna milyaran rupiah, nu bisa 
nguntungkeun batur (pausahaan nu meunang tender) tepi ka ratusan 
tepi ka  milyaran rupiah. Rek teu kumejot kumaha  
tutungna menta euy urang ...

Baktos,
WALUYA
(Lain PNS, ngan ngarti saeutik kana administrasi pamarentah) 










Re: [Urang Sunda] PNS

2006-12-12 Terurut Topik irpan rispandi

cing saha ngarana eta PNS teh kang?
urang teluh ti dieu geura
teu kudu nu beurat, cukup beuteungna dieusian bedug we he..he..he..

Duka teuing atuh kang, beuki dieu asa beuki harengheng nya.

Pangagung ku pangagungnya ngarasa boga kawasa rek kitu rek kieu teh meni asa
laluasa.
Aparat ku aparatna ieuh aing loba balad boga pangkat, padahal kalakuan teu
beda jeung preman, garong jeung bangsat.
Anu karunya mah rahayat, keur mah hirup masakat, keur mah bumi alam keur teu
nyobat, ditambah kalakuan  wakil rakyatna bejat.

Arina kitu keun we nya kang, da melak cabe mah moal jadi bonteng.
Keun wae sa pelakna-sa pelakna.

Mendingan urang ngadoa, mudah-mudahan hate jalma-jalma anu kararitu teh
dibukakeun ku Pangeran. Sina sadar.
amin


On 12/12/06, Iwan [EMAIL PROTECTED] wrote:



Punten, bade ngiring curhat.. Manawi kenging..

Nembe abdi nepangan tamu, saurna teh ti Dinas Tenaga Kerja Kotamadya,
bari ngagigiwing surat tugas ti atasanana, pajarkeun the kedah ngayakeun
training PPHI di kantor sim kuring.

Teras ku Abdi di taros, naha ieu teh wajib?
Betul saurna teh, kulantaran ieu teh ageung mangpaatna kangge karyawan
cenah.
Teras ti pihak kantor kedah ngayakeun naon? Jawabna kieu:
- Waktu  Tempat
- Materi
- Akomodasi untuk 4 orang
Teras ku abdi di taros, naha bet kedah disayogikeun ku kantor ari
program ti Depnaker mah?
Eh, jawabanana langkung 'mencengangkan':
Kalo misalnya nggak mau ngadain juga ya nggak apa-apa, tapi tolong lah
kami minta 'akomodasi' untuk 4 orang ini.. Terserah berapa aja.. Pokna
teh bari ngomong yen si PT.Anu mah mere sakitu ratus rebu saurang..

Euleuh..
Asa hookeun urang mah..

Kabeneran, di kantor teh harita geus kungsi ngayakeun sosialisasi PPHI,
tapi keukeuh da dibejakeun siga kitu ge pokna teh itu kan beda cenah.
Malah aya cariosan beliau, duka naon maksadna, nyarios kieu:

PPHI ini penting buat karyawan, tapi kalau saya mah PNS, nggak perlu.
Saya mah mau nggak masuk kerja TIGA BULAN juga nggak bakalan dipecat...
Beda sama kamu..

Asa lieur nyanghareupan nu kieu uing mah..

Cikan, naha enya PNS teh aturanana kitu? Atawa di Lampung wungkul? Lamun
enya teh, paingan negara teu maju-maju...

Cag ah.

iwan
(rada keuheul keneh)

 



RE: [Urang Sunda] PNS

2006-12-12 Terurut Topik Yuliadi
apan uing pernah nanyakeun naon daharna?
jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram...
lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh..
karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz sanusi!
 
mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh..
tatangga gawe  di pemda, mangkir ampir 6 taun.
eh asup deui.
kumaha gaji anu ditinggalkeundicokot ku kabag na
 
 
 

-Original Message-
From: irpan rispandi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 13, 2006 9:21 AM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: Re: [Urang Sunda] PNS



cing saha ngarana eta PNS teh kang? 
urang teluh ti dieu geura
teu kudu nu beurat, cukup beuteungna dieusian bedug we he..he..he..

Duka teuing atuh kang, beuki dieu asa beuki harengheng nya.

Pangagung ku pangagungnya ngarasa boga kawasa rek kitu rek kieu teh meni asa 
laluasa. 
Aparat ku aparatna ieuh aing loba balad boga pangkat, padahal kalakuan teu beda 
jeung preman, garong jeung bangsat.
Anu karunya mah rahayat, keur mah hirup masakat, keur mah bumi alam keur teu 
nyobat, ditambah kalakuan  wakil rakyatna bejat. 

Arina kitu keun we nya kang, da melak cabe mah moal jadi bonteng.
Keun wae sa pelakna-sa pelakna.

Mendingan urang ngadoa, mudah-mudahan hate jalma-jalma anu kararitu teh 
dibukakeun ku Pangeran. Sina sadar. 
amin




On 12/12/06, Iwan  [EMAIL PROTECTED] wrote: 


Punten, bade ngiring curhat.. Manawi kenging..

Nembe abdi nepangan tamu, saurna teh ti Dinas Tenaga Kerja Kotamadya,
bari ngagigiwing surat tugas ti atasanana, pajarkeun the kedah ngayakeun
training PPHI di kantor sim kuring.

Teras ku Abdi di taros, naha ieu teh wajib?
Betul saurna teh, kulantaran ieu teh ageung mangpaatna kangge karyawan
cenah. 
Teras ti pihak kantor kedah ngayakeun naon? Jawabna kieu:
- Waktu  Tempat
- Materi
- Akomodasi untuk 4 orang
Teras ku abdi di taros, naha bet kedah disayogikeun ku kantor ari
program ti Depnaker mah? 
Eh, jawabanana langkung 'mencengangkan': 
Kalo misalnya nggak mau ngadain juga ya nggak apa-apa, tapi tolong lah
kami minta 'akomodasi' untuk 4 orang ini.. Terserah berapa aja.. Pokna
teh bari ngomong yen si PT.Anu mah mere sakitu ratus rebu saurang..

Euleuh..
Asa hookeun urang mah..

Kabeneran, di kantor teh harita geus kungsi ngayakeun sosialisasi PPHI, 
tapi keukeuh da dibejakeun siga kitu ge pokna teh itu kan beda cenah.
Malah aya cariosan beliau, duka naon maksadna, nyarios kieu:

PPHI ini penting buat karyawan, tapi kalau saya mah PNS, nggak perlu.
Saya mah mau nggak masuk kerja TIGA BULAN juga nggak bakalan dipecat...
Beda sama kamu..

Asa lieur nyanghareupan nu kieu uing mah..

Cikan, naha enya PNS teh aturanana kitu? Atawa di Lampung wungkul? Lamun
enya teh, paingan negara teu maju-maju...

Cag ah.

iwan
(rada keuheul keneh)








 



RE: [Urang Sunda] PNS

2006-12-12 Terurut Topik ono . taryono
Tah, emang eta ngeunahna jadi PNS teh. Ieu mah ceuk mamang, bibi, jeung 
kolot kuring, jadi PNS mah rea waktu salse. Asup leuwih ti jam 8, 
kadangkala nepi ka jam 10. Ngan ari mulang, can oge wanci asar geus aya di 
imah. Kamana atuh sesa jam kantorna...?!Cenah mah dipake bisnis 
sampingan...

Hayang kuring oge jiga kitu mah heuheuheu...
Enya, digawe bari jeung rea waktu salse, meh bisa bisnis sampingan oge.
Ngan teuing kunaon, ti baheula kuring mah teu niat jadi PNS teh. Mendingan 
kieu we jadi kuli swasta, sok sanajan gawe cape, pikiran jeung tanaga, 
tapi asa karasa ni'mat, asa karasa barokah. Komo mun geus inget ka 
pamajikan jeung si cikal

Kitu meureun...



Baktos,
OTA
 


apan uing pernah nanyakeun naon daharna?
jadi jelas ayeuna mah, loba anu asup kana beuteung teh anu hal haram...
lain ngadahar babi wae anu diharamkeun teh..
karunya uing mah, hari gini masih kagak tau halal haramceuk ustadz 
sanusi!
 
mun pns mangkir 3 bulan mah teu aneh..
tatangga gawe  di pemda, mangkir ampir 6 taun.
eh asup deui.
kumaha gaji anu ditinggalkeundicokot ku kabag na_,___ 


Re: [Urang Sunda] PNS di UIN

2006-01-11 Terurut Topik tantan hermansah



Neng Icho, 
nuju miss ka saha? ka abdi? heu...heuarisin ah
On 1/11/06, Icho [EMAIL PROTECTED] wrote:









I miss u Kang... 
testing imel ah... 



  - Original Message - 
  
From:
  kang boim

  To: 
urangsunda@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 11, 2006 2:12
  PM
  Subject: Re: [Urang Sunda] PNS di
  UIN
  Kang Cep...,mun teu lepat kang Tantan mah UIN Syarif
  Hidayatullah anu di Jakarta (di Ciputat kitu...?)sabab di UIN eta mah taun
  kamari oge tos dibuka Fakultas kadokteran Islam.(pami teu lepat
  mah)Cag...ah, nuhun.kkbm'69
  On 1/11/06, Cecep
  Wahyu [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
punten kang
Tantan,
ieu teh UIN dimananya?
kaleresan pun alo teh lulusan Fisika Alami ti IAIN Sunan Gunung Jati ( UIN
oge ayeuna kitu? )
daripada jadi guru SMP
Sawasta pikawatireun.. sampe teu tiasa meser pulsa... Bensin masih nebeng ka
kolotna.. heuheuheuheu...

Hatur
Tengkyuq
Çéçép
Wahyu 





Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  


Corporate culture
  
  

Business culture of china
  
  

Organizational culture
  
  



Organizational culture change
  
  

Jewish culture
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group urangsunda on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.




  










The information transmitted is intended only for the person or the
entity to which it is addressed and may contain confidential and/or
privileged material. If you have received it by mistake please notify
the sender by return e-mail and delete this message including any of
its attachments from your system. Any use, review, reliance or
dissemination of this message in whole or in part is strictly
prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra
International Tbk and should not be construed as the views, offers or
acceptances of PT Astra International Tbk.








Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Corporate culture
  
  
Business culture of china
  
  
Organizational culture
  
  


Organizational culture change
  
  
Jewish culture
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "urangsunda" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [Urang Sunda] PNS di UIN

2006-01-11 Terurut Topik joko tingkir
Leres UIN Syarif Hidayatullah anu di Jakarta mah di
Ciputat, sae pisan gedong/wangunanna. Pami tiasa mah
pun anak hoyong lebet di Fakultas Kedokteranna taun
ieu (pedah wae caket ka rorompok); mung duka lebet
henteuna mah.

Jaka

--- kang boim [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kang Cep...,
 mun teu lepat kang Tantan mah UIN Syarif
 Hidayatullah anu di Jakarta (di
 Ciputat kitu...?)
 sabab di UIN eta mah taun kamari oge tos dibuka
 Fakultas kadokteran
 Islam.(pami teu lepat mah)
 
 Cag...ah, nuhun.
 
 kkbm'69
 
 
 On 1/11/06, Cecep Wahyu
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  punten kang Tantan,
  ieu teh UIN dimananya? kaleresan pun alo teh
 lulusan Fisika Alami ti IAIN
  Sunan Gunung Jati ( UIN oge ayeuna kitu? )
  daripada jadi guru SMP Sawasta pikawatireun..
 sampe teu tiasa meser
  pulsa... Bensin masih nebeng ka kolotna..
 heuheuheuheu...
 
  Hatur Tengkyuq
 
  *Çéçép Wahyu***
 
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [Urang Sunda] PNS di UIN

2006-01-10 Terurut Topik Cecep Wahyu





punten 
kang Tantan,
ieu 
teh UIN dimananya? kaleresan pun alo teh lulusan Fisika Alami ti IAIN Sunan 
Gunung Jati ( UIN oge ayeuna kitu? )
daripada jadi guru SMP Sawasta pikawatireun.. sampe teu tiasa meser 
pulsa... Bensin masih nebeng ka kolotna.. heuheuheuheu...

Hatur 
Tengkyuq
Çéçép Wahyu 


  -Original Message-From: tantan hermansah 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Wednesday, January 11, 2006 
  1:35 PMTo: urangsunda@yahoogroups.comSubject: [Urang 
  Sunda] PNS di UINBaraya, bilih aya anu bade 
  "pengabdian" di UIN, komo bari tos beres S-2, mangga ajeungkeun lamaran kanggo 
  janten PNS (dosen, sigana), khususna mun saderek aya dina kualifikasi: 1. 
  Dokter Umum2. ELmu kaparawatan (S-2)3. Elmu kasehatan (s.2)4. 
  Tehnik informatika (s-2)5. Fisika, kimia, bilogi, matematika, jeung elmu 
  "keras" sejena (S-1)6. Dirosat islamiyah (s-2)7. Magister AGama Islam, 
  sok ajengkeun ka UIN. sagala syarta aya di UIN lt 2 gedung rektor. 
  .sigana, ngahaja ieu iber teu euar-euar. duka kunaon, da 
  paninggali kuring, tepi ka pendaptara poe ka hiji (11- duga ka 17), tapi teu 
  aya anu katinggali ngilikan atawa daftar. mata mun baraya ngarasa lebet 
  kana kualifikasi, sok amengan ka UIN. Pendaptaran dibuka dugi ka tanggal 17 
  januari wae. baktos tantan





Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Corporate culture
  
  
Business culture of china
  
  
Organizational culture
  
  


Organizational culture change
  
  
Jewish culture
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "urangsunda" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [Urang Sunda] PNS di UIN

2006-01-10 Terurut Topik kang boim



Kang Cep...,
mun teu lepat kang Tantan mah UIN Syarif Hidayatullah anu di Jakarta (di Ciputat kitu...?)
sabab di UIN eta mah taun kamari oge tos dibuka Fakultas kadokteran Islam.(pami teu lepat mah)

Cag...ah, nuhun.

kkbm'69
On 1/11/06, Cecep Wahyu [EMAIL PROTECTED] wrote:









punten 
kang Tantan,
ieu 
teh UIN dimananya? kaleresan pun alo teh lulusan Fisika Alami ti IAIN Sunan 
Gunung Jati ( UIN oge ayeuna kitu? )
daripada jadi guru SMP Sawasta pikawatireun.. sampe teu tiasa meser 
pulsa... Bensin masih nebeng ka kolotna.. heuheuheuheu...

Hatur 
Tengkyuq
Çéçép Wahyu 








Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Corporate culture
  
  
Business culture of china
  
  
Organizational culture
  
  


Organizational culture change
  
  
Jewish culture
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "urangsunda" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [Urang Sunda] PNS di UIN

2006-01-10 Terurut Topik Cecep Wahyu
Hatur nuhun kang Tan oge kang Im,
muhun pun alo teh tos sataun langkung lah... janten guru Honorer teh..ngan 
pikawatiren gajihna.. hehee..
manehna teh gaduh dua Ijazahna teh... anu pendidikan sareng kangge damel diluar 
pendidikan cenah.. duka teu ngartos istilahna..
kieu ari can pernah ngaraosan makan bangku kuliah teh.. barina oge alim.. deuih 
da teuas, mending piwarang makan semur jengkol..;p

Hatur nuhun pisan,
kin di informasikeun ka Alo abdiw.

Baktos,

Çéçép Wahyu


-Original Message-
From: sindang_asih [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 11, 2006 2:02 PM
To: Cecep Wahyu
Subject: Re: [Urang Sunda] PNS di UIN


UIN Jakarta. 
CIputat tea. Tapi
punten...
sigana anu diplirian eksak murni. 
Mangga cobian

tantan


Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [Urang Sunda] PNS di UIN

2006-01-10 Terurut Topik Icho





I miss u Kang... 
testing imel ah... 



  - Original Message - 
  From:
  kang boim

  To: urangsunda@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 11, 2006 2:12
  PM
  Subject: Re: [Urang Sunda] PNS di
  UIN
  Kang Cep...,mun teu lepat kang Tantan mah UIN Syarif
  Hidayatullah anu di Jakarta (di Ciputat kitu...?)sabab di UIN eta mah taun
  kamari oge tos dibuka Fakultas kadokteran Islam.(pami teu lepat
  mah)Cag...ah, nuhun."kkbm'69"
  On 1/11/06, Cecep
  Wahyu [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
punten kang
Tantan,
ieu teh UIN dimananya?
kaleresan pun alo teh lulusan Fisika Alami ti IAIN Sunan Gunung Jati ( UIN
oge ayeuna kitu? )
daripada jadi guru SMP
Sawasta pikawatireun.. sampe teu tiasa meser pulsa... Bensin masih nebeng ka
kolotna.. heuheuheuheu...

Hatur
Tengkyuq
Çéçép
Wahyu 





Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Corporate culture
  
  
Business culture of china
  
  
Organizational culture
  
  


Organizational culture change
  
  
Jewish culture
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "urangsunda" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  










The information transmitted is intended only for the person or the entity to which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail and delete this message including any of its attachments from your system. Any use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra International Tbk and should not be construed as the views, offers or acceptances of PT Astra International Tbk.


Re: [Urang Sunda] --pns--

2005-12-15 Terurut Topik cep_runa
Mangga kang sami2.
Mugi aya mangpaatna.
Mangga kanu sanesna saha anu hoyong janten PNS?

On Thu, 15 Dec 2005 11:57:11 +0400
  Yosep Hania [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hatur nuhun ka Runa kana bantosan na, 
 
 -Original Message-
From: urangsunda@yahoogroups.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On
 Behalf Of Runa Inawan
 Sent: Thursday, December 15, 2005 11:55 AM
 To: urangsunda@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Urang Sunda] --pns--
 
 Pami teu lepat mah saurna dina sasih januari 2006PNS 
nembe bade dibuka.
 Kanggo info mangga cobi tingal : www.cpns.lipi.go.id
 
 
 On 12/15/05, Yosep Hania [EMAIL PROTECTED] 
wrote: 
 Punten ah ka sadayana.saha waee ieu mah..anu terang / 
ngadangu ngeunaan
 PNS, 
 Kinten - kinten iraha nya bade ngawitan ayana?
 Puguh itu aya saderek hoyong nyobian test saurna tehh, 
miwarang ka abdi
 pang ningalikeun dina internet.
 Tapi geuning Lebeng keneh.duka salah milariana kitu 
ge.
 Da saur anjeuna oge deui, bade aya di Koran-koran dinten 
ieu. Tapi teu
 aya.
 
 Hatur nuhun
 
 Permios
 

::ri_1:: - Jajaka Pertentang Siap Tandang Makalangan
KUSnet - urangsunda@yahoogroups.com
www.urang-sunda.or.id

Ikuti Kuis Ramadhan bersama TelkomNet Instan dari 12 Oktober s.d 2 Nopember 
2005 di 
http://www.plasa.com/jatim 
dan dapatkan hadiah setiap minggunya ! (khusus Jawa Timur)

 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/YNG3nB/VREMAA/E2hLAA/0EHolB/TM
~- 

Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [Urang Sunda] --pns--

2005-12-15 Terurut Topik Tatang Sariman



Ohh cobian atuh bewara-bewara dina koran-koran/instansi online. Cobi buka www.dikti.org/koran_dan majalah.htm atanapi www.bkn.go.id Pami dina Media Indonesia online aya rubrik khusus Pendidikan.Mamanawian ayabewaraPNS anu dimaksad. Wilujeng lalayaran di dunia maya.  Yosep Hania [EMAIL PROTECTED] wrote:  Punten ah ka sadayana…saha waee ieu mah..anu terang / ngadangu ngeunaan PNS,   Kinten – kinten iraha nya bade ngawitan ayana?  Puguh itu aya saderek hoyong nyobian test saurna tehh, miwarang ka abdi pang ningalikeun dina internet.  Tapi geuning “Lebeng” keneh…duka salah milariana kitu ge…  Da saur anjeuna oge deui, bade aya di Koran-koran dinten ieu. Tapi teu aya.Hatur nuhunPermios  __Do You Yahoo!?Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com 





Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "urangsunda" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [Urang Sunda] --pns--

2005-12-14 Terurut Topik Runa Inawan



Pami teu lepat mah saurna dina sasih januari 2006PNS nembe bade dibuka.
Kanggo info mangga cobi tingal : www.cpns.lipi.go.id
On 12/15/05, Yosep Hania [EMAIL PROTECTED] wrote:




Punten ah ka sadayana…saha
 waee ieu mah..anu terang / ngadangu ngeunaan PNS, 
Kinten
 – kinten iraha nya bade ngawitan ayana?
Puguh
 itu aya saderek hoyong nyobian test saurna tehh, miwarang ka abdi pang ningalikeun 
dina internet.
Tapi
 geuning "Lebeng" keneh…duka salah milariana kitu ge…
Da
 saur anjeuna oge deui, bade aya di Koran-koran dinten ieu. Tapi teu
 aya.

Hatur
 nuhun

Permios

Komunitas Urang Sunda -- 
http://www.Urang-Sunda.or.id
SPONSORED LINKS 




Corporate culture 

Business culture of china 

Organizational culture 


Organizational culture change 

Organizational culture assessment 

Jewish culture 


YAHOO! GROUPS LINKS 

Visit your group urangsunda on the web. 
To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED] 
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



-- ::ri_1::Hompage : http://inawan.blogspot.com http://inawan.blogs.friendster.com
Mobile : +62-818-109410www.urang-sunda.or.idwww.su.wikipedia.orgurangsunda@yahoogroups.com
[EMAIL PROTECTED]www.urangtasik.multiply.com 






Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "urangsunda" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









RE: [Urang Sunda] --pns--

2005-12-14 Terurut Topik Yosep Hania










Hatur nuhun ka Runa
kana bantosan na, 



-Original Message-
From: urangsunda@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Runa Inawan
Sent: Thursday, December 15, 2005
11:55 AM
To: urangsunda@yahoogroups.com
Subject: Re: [Urang Sunda] --pns--





Pami teu lepat mah saurna dina sasih januari 2006PNS
nembe bade dibuka.





Kanggo info mangga cobi tingal : www.cpns.lipi.go.id







On 12/15/05, Yosep Hania [EMAIL PROTECTED] wrote:






Punten ah ka sadayanasaha waee ieu
mah..anu terang / ngadangu ngeunaan PNS, 

Kinten  kinten iraha nya
bade ngawitan ayana?

Puguh itu aya saderek
hoyong nyobian test saurna tehh, miwarang ka abdi pang ningalikeun dina
internet.

Tapi geuning
Lebeng kenehduka salah milariana kitu ge

Da saur anjeuna oge deui,
bade aya di Koran-koran dinten ieu. Tapi teu aya.



Hatur nuhun



Permios











Komunitas
Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id







SPONSORED LINKS 




 
  
  Corporate
  culture 
  
  
  Business
  culture of china 
  
  
  Organizational
  culture 
  
 
 
  
  Organizational
  culture change 
  
  
  Organizational
  culture assessment 
  
  
  Jewish
  culture 
  
 










YAHOO! GROUPS LINKS 




Visit your group urangsunda on
the web.



To unsubscribe from
this group, send an email to:

[EMAIL PROTECTED]



Your use of Yahoo!
Groups is subject to the Yahoo!
Terms of Service.














-- 
::ri_1::
Hompage : http://inawan.blogspot.com

http://inawan.blogs.friendster.com

Mobile : +62-818-109410
www.urang-sunda.or.id
www.su.wikipedia.org
urangsunda@yahoogroups.com 
[EMAIL PROTECTED]
www.urangtasik.multiply.com 







Komunitas Urang Sunda -- http://www.Urang-Sunda.or.id









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Corporate culture
  
  
Business culture of china
  
  
Organizational culture
  
  


Organizational culture change
  
  
Organizational culture assessment
  
  
Jewish culture
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "urangsunda" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.