[wanita-muslimah] Seminar Gratis Tafsir Al quran
YISC AL AZHAR YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Hadirilah Seminar Gratis !!! Dengan Tema HEREMENEUTIKA DALAM TAFSIR ALQURAN Bissmillahirrohmanirrohim. ( Acara ini terbuka seluruh civitas YISC Al azhar ) Melihat penafsiran-penafsiran dewasa ini, banyak yang berpaling dari hukum ajaran Allah SWT, dan bermunculan para mufassirin yang menimbulkan kontradiksi fatal antara tafsiran tafsiran mereka dengan tafsiran mufassirin yang terdahulu . Oleh karena itu, sebagai bentuk perhatian akan penting nya Tafsir Alquran ,dan untuk meluruskan pemikiran kita pada tafsir Al quran, maka BEM STIU Dirosat Islamiyah Al hikmah bekerja sama dengan Lembaga Kajian Penerbitan YISC Al azhar menyelenggarakan Seminar Tafsir Al quran Hari/Tgl: Ahad / 23 Maret 2008 Pembicara: Ust.Adian Husaini , MA Ust.Musyaffa A.Rohim ,Lc Bertempat: Lobi lt 5 SMP Al azhar , Kompek Masjid Agung Al-azhar Jln. Sisingamaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan Waktu : 08.00 s/d 12.00 WIB Acara ini Insya Allah akan di hadiri oleh : 1) Mahasiswa /i STIU Dirosat Al hikmah Jakarta 2) Anggota/civitas YISC Al azhar 3) LDK se- Jakarta 4) Remaja Masjid 5) Ormas Pemuda 6) Umum CP: Lailah(08176894810) Anas ( 081222062048) Novi ( 081511139505) Sekretariat /firzi ( 0217247444) Bagi yang ngaku Aktivis Dakwah jangan lewat kan acara ini Wassalam - HUMAS YISC - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Irfan
Salam... Irfan atau tasawuf adalah sebuah fenomena tersendiri didalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Tidak seperti disiplin ilmu lainnya seperti ilmu fiqih, ilmu hadist, ilmu tafsir alquran, ilmu teologi, ilmu filsafat dan lainnya, ilmu irfan dianggap unik karena bisa dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang akademis dan sudut pandang sosial. Para ahli irfan, jika dilihat dari sudut pandang akademis, mereka disebut urafa, dan jika dilihat dari sudut pandang sosial, mereka disebut sufi (mutasawwifah). Urafa dan sufi tidak dipandang sebagai sekte yang terpisah didalam islam dan mereka sendiri mengakui perihal itu. Mereka bisa ditemui hampir disetiap sekte dan mazhab islam, tetapi pada saat tertentu mereka juga bisa bersatu membentuk kelompok sosial yang berbeda satu sama lain. Kelompok-kelompok sosial yang mereka bentuk sering menyita perhatian banyak orang-orang disekitarnya. Mereka sering mengasingkan diri dan atau diasingkan dari kelompok masyarakat islam lainnya. Faktor-faktor yang mengasingkan mereka dari kelompok masyarakat islam lainnya diantaranya karena serangkaian gagasan dan pendapat mereka yang sering dianggap aneh dan berbeda, seperti aturan khusus yang menentukan pergaulan sosial mereka, pakaian dan kadang-kadang cara mereka menata rambut dan jenggotnya serta tempat tinggal bersama mereka seperti pasantren-pasantren khusus dan lain sebagainya. Saya sebutkan demikian, bukan berarti secara serta merta semua penganut faham atau aliran irfan menunjukkan tanda-tanda lahiriah seperti itu untuk membedakan mereka dengan masyarakat umum lainnya, banyak juga diantara mereka yang tidak ikut-ikutan mengikuti pola berpakaian dan tampilan lahiriah dengan aturan-aturan khusus yang sedemikian itu. Namun demikian, walaupun diantara mereka ada yang berpakaian dan berpenampilan sebagaimana layaknya masyarakat umum lainnya, tapi pada saat-saat tertentu mereka semua bisa saja secara bersama-sama dalam metodelogi irfan/tasawuf (sayr wa suluk). Saya lebih condong untuk mengatakan bahwa golongan yang terakhir inilah yang disebut dengan sufi, bukan kelompok yang mengada-ada dengan pakaian dan jenggotnya supaya kelihatan sufi J Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa irfan/tasawuf bisa dilihat dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang sosial dan sudut pandang akademis. Kita akan kesulitan membicarakan irfan dari sudut sosial karena kita harus meneliti terlalu banyak mazhab/sekte-sekte dengan corak dan kebiasaan mereka yang satu sama lain sering sangat berbeda. Saat ini yang mungkin dan yang mudah untuk kita telaah adalah melihat irfan sebagai disiplin ilmu secara akademis. Dilihat dari sudut pandang akademis, sebagai mana ilmu pengetahuan dan ilmu akademis lainnya, maka ilmu irfan-pun bisa dibagi menjadi dua cabang/aspek, yaitu aspek teori dan aspek praktik. Dari aspek praktik irfan menjelaskan dan menguraikan hubungan dan tanggung jawab yang diemban manusia kepada dirinya sendiri, kepada alam semesta dan kepada Allah. Kalau seperti itu terlihat pengertian irfan sama saja dengan pengertian akhlak (etika) , dan keduanya memang merupakan ilmu praktik. Namun demikian, walaupun dari sudut pengertian antara irfan dan akhlak lebih kurang sama saja, tapi dalam 'aturan main' dan fokusnya terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya. Bagaimana aturan main dan apa saja yang khas dari irfan ini nanti akan kita bahas pada artikel berikutnya yang kita beri judul 'Mengenal Irfan. Salam, Iman K. www.parapemikir.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Bosnia Tangkap 5 Tersangka Teroris
sebel nih sama muslim hardliners ini. kapan mau damai kalau dikit dikit perang :( ___ Tim anti-teroris Kementerian Dalam Negeri Federasi Muslim-Krosia Bosnia menahan lima orang yang dituduh merencanakan kegiatan teroris, kata jurubicara kementerian itu Robert Cvrtak di Sarajevo, kemarin. http://www.antara.co.id/arc/2008/3/22/bosnia-tangkap-5-tersangka-teroris Bosnia Tangkap 5 Tersangka Teroris Sarajevo (ANTARA News) - Tim anti-teroris Kementerian Dalam Negeri Federasi Muslim-Krosia Bosnia menahan lima orang yang dituduh merencanakan kegiatan teroris, kata jurubicara kementerian itu Robert Cvrtak di Sarajevo, kemarin. Operasi penangkapan dilakukan di Sarajevo dan Bugojno di Bosnia tengah pada Kamis. Meski kementerian itu tidak memberikan rincian mengenai operasi penangkapan tersebut, media Bosnia mengutip sumber-sumber yang dekat dengan pengadilan yang mengatakan bahwa mereka yang ditahan itu warganegara Bosnia dan anggota gerakan muslim garis keras yang dikenal sebagai Wahabi. Laporan-laporan itu juga menyebutkan, kelompok tersebut diawasi secara cermat selama beberapa waktu karena dicurigai merencanakan kegiatan teroris di wilayah Bosnia-Herzegovina. Sejumlah senjata, termasuk ranjau dan peledak lain, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bom, ditemukan dan disita selama operasi di rumah para tersangka, menurut laporan-laporan media, demikian DPA.(*) -- This article was sent using my Viigo. For a free download, go to http://getviigo.com Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Apakah poligami itu takdir ?
Yg dibicarakan disini adalah poligami sbg suatu kebijakan dan poligami sbg suatu 'nilai sosial' yg diterima masyarakat. Saya memahami kenapa ada beberapa orang yg tidak anti terhadap mereka yg poligami, tapi bukan itu inti masalahnya. Ribut2 soal AAC yg hanya sekedar film biasa bukan sekedar ribut2 sambal doang. Ada rasa kekhawatiran disitu bahwa poligami mulai disosialisasikan sbg nilai sosial yg perlu diterima begitu saja dan bahkan, sebuah takdir atau peristiwa/hal yg harus diterima. Ketika ada yg bicara takdir sekalipun, kalau saya tidak salah menangkap, takdir itu adalah sesuatu yg terjadi manakala usaha sudah dilakukan, tapi ada satu 'kekuatan' yg lebih besar yg menentukan lain. Tapi apakah itu takdir atau bukan, ya tergantung yg menerimanya, mau stop dan menerima takdir itu atau masih mau 'membandel'. Contoh yg paling nyata (pake dunia seleb aja kali ya hehehe), nia zulkarnaen yg dulu pacaran sama ari sihasale (sama2 ari tapi jelas lebih keren dibanding ari condro hihihi), lantas putus krn beda agama, nikah sama yg lain eeeh meninggal, menikahlah dia dng ari sihasale. Itu takdir apa bukan? Bisa ya, bisa tidak. Bisa saja Nia beranggapan bahwa mungkin sudah 'takdir'nya utk menikah dng ari sihasale yg beda agama.. kalau ya begini, saya usil berpikir, bagaimana kalau kemudian Nia memilih utk tidak menikah dng ari sihasale, masihkah Allah akan punya cara lain utk mempertemukan mereka ini? hehehe... Ataukah takdir itu, ya tergantung kita juga... ada kontribusi kita, untuk bilang: oke, stop.. saya terima takdir-Mu ya Allah. Saya udah usaha, eh ketemunya die-die juga, mungkin emang akyu harus menikahi ari sihasale. Atau sebenarnya masih ada pilihan kita untuk memilih? Toh sepertinya Allah tidak protes, mau kita terima atau tidak. Jangan2 hanya kita yg BERASUMSI bahwa itu takdir. Rasa kekhawatiran akan poligami ini adalah di level kebijakan. Okelah kalau itu pilihan. Okelah kalau itu pilihan yg baru dilakukan dng pembatasan2 tertentu dan harus memenuhi ketentuan yg ada di Qur'an utk bersikap adil dan sunnah Rasul. Tapi buat yg tidak anti poligamor (kalau tidak mau disebut pro-poligami), tetap tidak memberikan jawaban bagaimana dampak2 NEGATIF dari poligami bisa diatasi dan dihilangkan. Ketika dia dijadikan pilihan yg terbatas dan dng cara2 yg dilakukan oleh Rasulullah aja, semua orang tau bahwa para poligamor itu tidak sesuai dng ketentuan di Qur'an, sunnah dan ketentuan peraturan perundang-undangan, apalagi kalau itu ditempatkan sbg suatu nilai/tindakan yg diterima begitu saja? Atau memang itu niatnya? Kebetulan libur panjang ini saya kerja, menggantikan teman yg tidak bisa pergi jauh karena masih dalam masa penyembuhan setelah tulang punggungnya di operasi. Kebetulan daerahnya 3 jam naik pesawat disambung 7 jam naik mobil lewat jalan berkelok2 yg bisa bikin punggung rontok :-) tapi hebatnya ada koneksi internet :-) Kebetulan pesertanya anggota DPRD dan stafnya. Dan kebetulan pula, salah satu dari mereka mengusulkan utk membuat PERDA POLIGAMI. Alhamdulillah masih sebuah ide yg dilontarkan dlm pelatihan, belum benar2 nyata diturunkan dalam rancangan peraturan. Ini cara berpikir si anggota dewan itu (yg laki2 dan punya istri 2) setelah lewat diskusi (idenya dibantah oleh peserta yg lain, laki2 dan perempuan). Alasannya dia: - Kenapa perlu? Sbg solusi karena katanya dia, banyak perempuan2 di desanya yg belum menikah dan butuh 'sentuhan laki2' (tapi dia tidak bisa memberikan data statistik, lagi2 ini hanya asumsi). - Poligami itu sunnah Rasul, ada dalam Qur'an. - Istri2 itu dipimpin oleh suami. Jadi, mereka harus nurut manakala suaminya mau poligami. Kalau tidak setuju, berarti istri yg tidak nurut. - Adalah tugas suami untuk memberikan penjelasan baik bagi istri pertama maupun calon istri ke-2 dst, bahwa poligami itu adalah ketentuan Qur'an dan sunnah Rasul yg harus dijalankan. - Nanti pas dihisab, lantas laki2 cuma punya 1 istri, Allah akan bertanya dan meminta pertanggungjawabannya: kok istrinya cuma 1? Coba kalau anda jadi saya, anda mau merespon apa? :-) Kalau kebetulan anda laki2, bener gak sih laki2 spt itu? Kok mau aja sih, laki2 digeneralisasi spt itu? Konstruksi sosial itu kan tidak hanya berpengaruh thd perempuan, tapi juga laki2. Jadi ketika kita bicara 'konstruksi sosial poligami', maka kita tidak bicara soal konsep perempuan aja yg coba dikonstruksikan, tapi juga laki2. Apa iya laki2 begitu? Mas akmal mungkiiin tidak akan poligami, tapi ini ketentuan yg berlaku utk semua laki2 lho, mas :-) Meskipun mungkin mas Akmal tidak poligami meski ada ketentuan ini, tapi mas sudah mengamini konsep laki2 yg spt ini lho. Itu pointnya. salam, H --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, akmal n. basral [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau saya ikutan komentar, nanti jadinya tiga menguak takdir bukan, ri? :) sebelum sharing soal takdir, saya mau tanya dulu, latar belakangnya begini: umat islam itukan umumnya berusaha sekuat tenaga agar melakukan apa yang dilakukan nabi, tentu sesuai
Re: [wanita-muslimah] Re: Apakah poligami itu takdir ?
1. Karena itu harus ada yang mendahwahkan bahwa islam itu tidak kompatible dengan poligami 2. Bahwa sunnah nabi adalah monogami 3. Bahwa islam justru memakruhkan poligami, bahkan kalau bisa sebenarnya islam ingin menolak poligami sekeras kerasnya 4. Poligami bukan takdir, bahkan sebagai pilihan, dia pun pilihan yang unfavorable, yang menyedihkan Perda poligami ? Olala, bikin orang jadi mual dan pengen pindah agama ajah :) minimal masuk atheis atau kepercayaan :) . Sayangnya ktp itu perlu dan jadi mayoritas di negara ini enak banget. Bisa bakar bakar gereja misalnya :) Islam identik dengan kemajuan ? Byeeeh byeeeh Kepala kok senut senut sekedar bisa meyakinkan diri ini. Hohoho Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] Date: Sat, 22 Mar 2008 07:33:57 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Apakah poligami itu takdir ? Yg dibicarakan disini adalah poligami sbg suatu kebijakan dan poligami sbg suatu 'nilai sosial' yg diterima masyarakat. Saya memahami kenapa ada beberapa orang yg tidak anti terhadap mereka yg poligami, tapi bukan itu inti masalahnya. Ribut2 soal AAC yg hanya sekedar film biasa bukan sekedar ribut2 sambal doang. Ada rasa kekhawatiran disitu bahwa poligami mulai disosialisasikan sbg nilai sosial yg perlu diterima begitu saja dan bahkan, sebuah takdir atau peristiwa/hal yg harus diterima. Ketika ada yg bicara takdir sekalipun, kalau saya tidak salah menangkap, takdir itu adalah sesuatu yg terjadi manakala usaha sudah dilakukan, tapi ada satu 'kekuatan' yg lebih besar yg menentukan lain. Tapi apakah itu takdir atau bukan, ya tergantung yg menerimanya, mau stop dan menerima takdir itu atau masih mau 'membandel'. Contoh yg paling nyata (pake dunia seleb aja kali ya hehehe), nia zulkarnaen yg dulu pacaran sama ari sihasale (sama2 ari tapi jelas lebih keren dibanding ari condro hihihi), lantas putus krn beda agama, nikah sama yg lain eeeh meninggal, menikahlah dia dng ari sihasale. Itu takdir apa bukan? Bisa ya, bisa tidak. Bisa saja Nia beranggapan bahwa mungkin sudah 'takdir'nya utk menikah dng ari sihasale yg beda agama.. kalau ya begini, saya usil berpikir, bagaimana kalau kemudian Nia memilih utk tidak menikah dng ari sihasale, masihkah Allah akan punya cara lain utk mempertemukan mereka ini? hehehe... Ataukah takdir itu, ya tergantung kita juga... ada kontribusi kita, untuk bilang: oke, stop.. saya terima takdir-Mu ya Allah. Saya udah usaha, eh ketemunya die-die juga, mungkin emang akyu harus menikahi ari sihasale. Atau sebenarnya masih ada pilihan kita untuk memilih? Toh sepertinya Allah tidak protes, mau kita terima atau tidak. Jangan2 hanya kita yg BERASUMSI bahwa itu takdir. Rasa kekhawatiran akan poligami ini adalah di level kebijakan. Okelah kalau itu pilihan. Okelah kalau itu pilihan yg baru dilakukan dng pembatasan2 tertentu dan harus memenuhi ketentuan yg ada di Qur'an utk bersikap adil dan sunnah Rasul. Tapi buat yg tidak anti poligamor (kalau tidak mau disebut pro-poligami), tetap tidak memberikan jawaban bagaimana dampak2 NEGATIF dari poligami bisa diatasi dan dihilangkan. Ketika dia dijadikan pilihan yg terbatas dan dng cara2 yg dilakukan oleh Rasulullah aja, semua orang tau bahwa para poligamor itu tidak sesuai dng ketentuan di Qur'an, sunnah dan ketentuan peraturan perundang-undangan, apalagi kalau itu ditempatkan sbg suatu nilai/tindakan yg diterima begitu saja? Atau memang itu niatnya? Kebetulan libur panjang ini saya kerja, menggantikan teman yg tidak bisa pergi jauh karena masih dalam masa penyembuhan setelah tulang punggungnya di operasi. Kebetulan daerahnya 3 jam naik pesawat disambung 7 jam naik mobil lewat jalan berkelok2 yg bisa bikin punggung rontok :-) tapi hebatnya ada koneksi internet :-) Kebetulan pesertanya anggota DPRD dan stafnya. Dan kebetulan pula, salah satu dari mereka mengusulkan utk membuat PERDA POLIGAMI. Alhamdulillah masih sebuah ide yg dilontarkan dlm pelatihan, belum benar2 nyata diturunkan dalam rancangan peraturan. Ini cara berpikir si anggota dewan itu (yg laki2 dan punya istri 2) setelah lewat diskusi (idenya dibantah oleh peserta yg lain, laki2 dan perempuan). Alasannya dia: - Kenapa perlu? Sbg solusi karena katanya dia, banyak perempuan2 di desanya yg belum menikah dan butuh 'sentuhan laki2' (tapi dia tidak bisa memberikan data statistik, lagi2 ini hanya asumsi). - Poligami itu sunnah Rasul, ada dalam Qur'an. - Istri2 itu dipimpin oleh suami. Jadi, mereka harus nurut manakala suaminya mau poligami. Kalau tidak setuju, berarti istri yg tidak nurut. - Adalah tugas suami untuk memberikan penjelasan baik bagi istri pertama maupun calon istri ke-2 dst, bahwa poligami itu adalah ketentuan Qur'an dan sunnah Rasul yg harus dijalankan. - Nanti pas dihisab, lantas laki2 cuma punya 1 istri, Allah akan bertanya dan meminta
Re: [wanita-muslimah] Re: YOK KITA DISKUSI
Ole sio sayange, Gerald Hambali mengembik: Emang Surga dan Neraka sudah ada?Katanya habis kiamat baru ada proses hisab dll dan manusia baru bisa tinggal di Surga dan Neraka.Lho kok Nabi sudah cerita duluan kalo dia liat Neraka === La Tando menjawab: RasuluLlah SAW Mi'raj menembus ruang alam syahadah yang nisbi ini. Menembus masuk alam ghaib yang mutlak, tidak nisbi, alam yang bebas dari ruang dan waktu. Pertanyaan DI MANA tidak punya arti sama sekali, juga pertanyaan KAPAN tidak punya arti juga, yang lalu, sekarang dan yang akan datang menyatu. Hanya Allah yang Maha Tahu yang mengetahui keadaan ghaib yang demikian itu. Jadi tidak usah pusing-pusing memikirkan bagaimana bisa RasuluLlah bertemu dengan Nabi-Nabi terdahulu, melihat surga dan neraka, yang bagi kita di alam syahadah ini surga dan neraka itu sebagai tempat yang akan berisi kelak di waktu yang akan datang. Selanjutnya baca artikel di bawah: BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 065 Mi'raj dengan Angkasa Luar Tulisan ini saya ambil dari penggalan ceramah saya di Masjid Raya dalam rangka Peringatan Isra'-Mi'raj yang diselenggarakan oleh Panitia Hari-Hari Besar Islam, pada malam Sabtu, 22 Januari 1993. Angkasa luar, atau ruang alam syahadah ini (physical world) relatif sifatnya. Relatif terhadap waktu, relatif terhadap tempat dan relatif terhadap kecepatan gerak. Makin cepat geraknya makin berkurang ukuran panjangnya dalam arah gerak, makin bertambah besar massanya dan waktu berjalan makin lambat. Selain waktu relatif terhadap kecepatan gerak, waktu juga relatif terhadap medan gravitasi. Makin besar medan gravitasi, waktu makin berjalan lebih lambat. Di Saturnus misalnya, yang medan gravitasinya lebih besar dari medan gravitasi bumi, waktu di sana berjalan lebih lambat dari di sini. Ruang alam syahadah ini lengkung ibarat bola berdimenasi empat, [panjang x lebar x tinggi x waktu x i]. Cahaya yang dipancarkan terus menerus akan tiba di tempat semula dalam waktu 200 bilyun tahun, apabila ruang alam syahadah ini statis. Dalam kenyataannya menurut pengamatan alam kita ini sedang berekspansi, mengembang. Dengan begitu jelaslah bahwa RasuluLlah SAW pada waktu Mi'raj bukanlah merupakan perjalanan angkasa luar di alam syahadah ini, karena kecepatan cahaya di alam syahadah adalah kecepatan maximum, lagi pula Mi'rajnya RasuluLlah hanya kurang dari 12 jam padahal jarak seperti yang dipaparkan di atas menyangkut waktu bilyunan tahun, lagi pula ruang ini lengkung. Walhasil RasuluLlah SAW Mi'raj menembus ruang alam syahadah yang nisbi ini. Menembus masuk alam ghaib yang mutlak, tidak nisbi, alam yang bebas dari ruang dan waktu. Pertanyaan DI MANA tidak punya arti sama sekali, juga pertanyaan KAPAN tidak punya arti juga, yang lalu, sekarang dan yang akan datang menyatu. Hanya Allah yang Maha Tahu yang mengetahui keadaan ghaib yang demikian itu. Jadi tidak usah pusing-pusing memikirkan bagaimana bisa RasuluLlah bertemu dengan Nabi-Nabi terdahulu, melihat surga dan neraka, yang bagi kita di alam syahadah ini surga dan neraka itu sebagai tempat yang akan berisi kelak di waktu yang akan datang. Janganlah akal kita disuruh berpikir melampauai batas kapasitasnya. Karena kapasitas akal hanya sebatas informasi yang dapat dideteksi oleh pancaindera. Berpikir melampaui batas kapasitas akal minimal tidak efisen maksimal akan merusak iman. Allah berfirman dalam S. Banie Israiel ayat 1: -- SBhN ALDzY ASRY B'ABDH LYLA MN ALMSJD ALhRAM ALY ALMSJD ALAQShA ALDzY BRKNA hWLH LNRYH MN aAYTNA ANH HW ALSMY'A ALBShYR (S. BNY ASRAaYL 17:1), dibaca: -- subha-nal ladzi- asra- bi'abdih- lailam minal masjidil hara-mi ilal masjidil aqsha- alladzi- ba-rakna- haulahu- linuriyahu- min aya-ya-tina- nnahu- huwas sami-'ul bashi-ru (s. bani isra-i-l), artinya: -- Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al-Masjid Al-Haram ke Al-Masjid Al-Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan sebahagian dari tanda-tanda kebesaran Kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. Asra dalam ayat tersebut, artinya memperjalankan. Bentuk-bentuk yang lain adalah asri terletak dalam 5 ayat dan yasri dalam sebuah ayat. Dari kelima ayat yang memuat asri semuanya berhubungan dengan perjalanan malam, yaitu perjalanan Nabi Luth AS serta dengan pengikutnya (S. Hud,81 dan S. Al Hijr,65), dan perjalanan Nabi Musa AS dengan ummatnya keluar dari Mesir (S. Taha,77, dan S. Asy Syu'ra',52, dan S. Ad Dukhan, 23). Dan bentuk yasri menyangkut perjalanan mengenai malam itu sendiri (S. Al Fajr,4). Adapun perjalanan malam Nabi Luth AS dan Nabi Musa AS mengandung pengertian yang biasa saja. Tidak sama dengan pengertian asra' bagi Nabi Muhammad SAW, yang mempunyai kekhususan, yang pertama tidak diikuti oleh manusia lain dan yang kedua seperti telah dikemukakan di atas yakni dari segi proses bukanlah suatu proses yang alamiayah,
Re: [wanita-muslimah] Re: YOK KITA DISKUSI
Lucu juga, nabi sudah ke luar angkasa, tapi orang wahabi percaya kalau : - Cicak mendapat dosa turunan dari moyang cicak jaman nabi ibrahim - sapi di jaman nabi bisa bicara dgn bahasa manusia - matahari mengitari bumi Hmna juga gak bisa menyebutkak kuman dak bakteri apa saja yg bisa di deaktivasi dengan cara mencelup seluruh tubuh lalatk ke air minum. Padahal bisa membuahkan nobel tuh kalo terbukti. Btw, hmna berani gak mencelup seluruh lalat ke dalam gelas minum yg akan disajikan ke jusuf kalla ? Saya tunggu bukti keberanian hmna itu ... :) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Tana Doang [EMAIL PROTECTED] Date: Sat, 22 Mar 2008 16:49:12 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: YOK KITA DISKUSI Ole sio sayange, Gerald Hambali mengembik: Emang Surga dan Neraka sudah ada?Katanya habis kiamat baru ada proses hisab dll dan manusia baru bisa tinggal di Surga dan Neraka.Lho kok Nabi sudah cerita duluan kalo dia liat Neraka === La Tando menjawab: RasuluLlah SAW Mi'raj menembus ruang alam syahadah yang nisbi ini. Menembus masuk alam ghaib yang mutlak, tidak nisbi, alam yang bebas dari ruang dan waktu. Pertanyaan DI MANA tidak punya arti sama sekali, juga pertanyaan KAPAN tidak punya arti juga, yang lalu, sekarang dan yang akan datang menyatu. Hanya Allah yang Maha Tahu yang mengetahui keadaan ghaib yang demikian itu. Jadi tidak usah pusing-pusing memikirkan bagaimana bisa RasuluLlah bertemu dengan Nabi-Nabi terdahulu, melihat surga dan neraka, yang bagi kita di alam syahadah ini surga dan neraka itu sebagai tempat yang akan berisi kelak di waktu yang akan datang. Selanjutnya baca artikel di bawah: BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 065 Mi'raj dengan Angkasa Luar Tulisan ini saya ambil dari penggalan ceramah saya di Masjid Raya dalam rangka Peringatan Isra'-Mi'raj yang diselenggarakan oleh Panitia Hari-Hari Besar Islam, pada malam Sabtu, 22 Januari 1993. Angkasa luar, atau ruang alam syahadah ini (physical world) relatif sifatnya. Relatif terhadap waktu, relatif terhadap tempat dan relatif terhadap kecepatan gerak. Makin cepat geraknya makin berkurang ukuran panjangnya dalam arah gerak, makin bertambah besar massanya dan waktu berjalan makin lambat. Selain waktu relatif terhadap kecepatan gerak, waktu juga relatif terhadap medan gravitasi. Makin besar medan gravitasi, waktu makin berjalan lebih lambat. Di Saturnus misalnya, yang medan gravitasinya lebih besar dari medan gravitasi bumi, waktu di sana berjalan lebih lambat dari di sini. Ruang alam syahadah ini lengkung ibarat bola berdimenasi empat, [panjang x lebar x tinggi x waktu x i]. Cahaya yang dipancarkan terus menerus akan tiba di tempat semula dalam waktu 200 bilyun tahun, apabila ruang alam syahadah ini statis. Dalam kenyataannya menurut pengamatan alam kita ini sedang berekspansi, mengembang. Dengan begitu jelaslah bahwa RasuluLlah SAW pada waktu Mi'raj bukanlah merupakan perjalanan angkasa luar di alam syahadah ini, karena kecepatan cahaya di alam syahadah adalah kecepatan maximum, lagi pula Mi'rajnya RasuluLlah hanya kurang dari 12 jam padahal jarak seperti yang dipaparkan di atas menyangkut waktu bilyunan tahun, lagi pula ruang ini lengkung. Walhasil RasuluLlah SAW Mi'raj menembus ruang alam syahadah yang nisbi ini. Menembus masuk alam ghaib yang mutlak, tidak nisbi, alam yang bebas dari ruang dan waktu. Pertanyaan DI MANA tidak punya arti sama sekali, juga pertanyaan KAPAN tidak punya arti juga, yang lalu, sekarang dan yang akan datang menyatu. Hanya Allah yang Maha Tahu yang mengetahui keadaan ghaib yang demikian itu. Jadi tidak usah pusing-pusing memikirkan bagaimana bisa RasuluLlah bertemu dengan Nabi-Nabi terdahulu, melihat surga dan neraka, yang bagi kita di alam syahadah ini surga dan neraka itu sebagai tempat yang akan berisi kelak di waktu yang akan datang. Janganlah akal kita disuruh berpikir melampauai batas kapasitasnya. Karena kapasitas akal hanya sebatas informasi yang dapat dideteksi oleh pancaindera. Berpikir melampaui batas kapasitas akal minimal tidak efisen maksimal akan merusak iman. Allah berfirman dalam S. Banie Israiel ayat 1: -- SBhN ALDzY ASRY B'ABDH LYLA MN ALMSJD ALhRAM ALY ALMSJD ALAQShA ALDzY BRKNA hWLH LNRYH MN aAYTNA ANH HW ALSMY'A ALBShYR (S. BNY ASRAaYL 17:1), dibaca: -- subha-nal ladzi- asra- bi'abdih- lailam minal masjidil hara-mi ilal masjidil aqsha- alladzi- ba-rakna- haulahu- linuriyahu- min aya-ya-tina- nnahu- huwas sami-'ul bashi-ru (s. bani isra-i-l), artinya: -- Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al-Masjid Al-Haram ke Al-Masjid Al-Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan sebahagian dari tanda-tanda kebesaran Kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. Asra dalam ayat
Re: [wanita-muslimah] Re: YOK KITA DISKUSI
Ini bukan dari saya. - Original Message - From: Sunny To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 22, 2008 5:13 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: YOK KITA DISKUSI Kok ngak dibahas ya. Nabi kamu itu bohong!Dia cerita naik ke Singgasana Allah SWT terus jalan2 melihat Surga dan Neraka. Emang Surga dan Neraka sudah ada?Katanya habis kiamat baru ada proses hisab dll dan manusia baru bisa tinggal di Surga dan Neraka.Lho kok Nabi sudah cerita duluan kalo dia liat Neraka yang isinya manusia disiksa?Kiamat sudah terjadi atau belum ya atau dulu ada kiamat phase 1 2 3 dst sehingga di neraka sudah ada isinya waktu Nabi jalan2??? Dibahas Ya jangan cuman menyembunyikan kebohongan belaka... Gerald Hambali On Sat, 01 Mar 2008 00:37:52 -0800, Sunny [EMAIL PROTECTED] said: YOK KITA DISKUSI INI ADALAH KUMPULAN SMS TENTANG KELEMAHAN ISLAM.ANDA BOLEH MARAH BENCI DAN KALAP.NAMUN ADA BAIKNYA INTROSPEKSI.BUKA WAWASAN ANDA DAN MARI KITA DISKUSIKAN. 1.MAKAM ISLAM NGAK MAU CAMPUR DENGAN AGAMA LAIN KENAPA HAYO? MALAIKAT ISLAM WAKTU SIKSA KUBUR NGAK MAU KELIHATAN MALAIKAT AGAMA LAIN MEREKA TAKUT KETAHUAN MELANGGAR HAM BERAT HE HE. 2.GW INGAT AA GYM CUAP-CUAP KEMANA-MANA TAPI RUPANYA DIA NGAK TAHAN JUGA LIHAT JANDE HE HE AA JUGA MANUSIA! 3.SEORANG PENCURI KENA HUKUM POTONG TANGAN PADAHAL DIA TERPAKSA LAKUKAN INI SUPAYA ANAK DAN ISTRINYA BISA MAKAN.ISLAM BUKAN RAHMATAN LIL ALAMIN TAPI SADIS. 4.ISLAM MENG-KLAIM KALO SEMUA MANUSIA ITU CIPTAAN ALLAH.KETIKA DIHISAB SESEORANG DIVONIS MASUK NERAKA.DIA PROTES KALAU DIA NGAK KENAL ALLAH DIA BILANG KALAU TUHANNYA YESUS.MAKA DIA NGAK JADI MASUK NERAKA. 5.KETIKA NABI ISLAM MENGHADAP ALLAH DI LANGIT KE 7 DIA NAIK BUROQ.WAH TUHAN ISLAM YANG MAHA CUMAN PUNYA LANGIT 7 BIJI.KURANG DONG. 6.ULAMA ISLAM SELALU BILANG KALO UMATNYA BAKAL DAPAT COBAAN DARI ALLAH DAN MUSTI SABAR MENGHADAPINYA.ALLAH ITU BIKIN MANUSIA CUMAN BUAT EXPERIMEN DOANG YA. 7.UMAT ISLAM TIAP TAHUN NAIK HAJI KE ARAB.KETIKA TSUNAMI MELANDA ACEH ORANG ARAB CUMAN KIRIM OBAT-OBATAN SATU PESAWAT SEMENTARA ORANG KAFIR KIRIM JUTAAN DOLAR. 8.ARAB SAUDI KIRIM DAGING KURBAN SAAT IDUL ADHA KE INDONESIA.TETAPI TERNYATA DAGINGNYA SUDAH BUSUK DARI SANA.RUPANYA MEREKA CUMAN CARI TEMPAT SAMPAH AJA KOK. 9.ALLAH MEMBERI COBAAN TSUNAMI KE RAKYAT ACEH.200 RIBU ORANG MATI KARENA COBAAN ITU.TERNYATA ALLAH ITU SADIS. 10.UNTUK MEMBACA KITAB SUCINYA,ORANG ISLAM MUSTI BACA SEBAGUS-BAGUSNYA SAMPAI KECEKIK-CEKIK LEHERNYA.ENAKAN DENGERIN ANGGUN C SASMI LAGI NYANYI! 11.ISLAM MENGHARAMKAN MENYEMBAH BERHALA BATU DLL TAPI KALO SHOLAT MEREKA SUJUD SAMA KABAH YANG DIBUAT DARI BATU.KATANYA ITU RUMAH ALLAH.EH TUHAN ISLAM MASIH BUTUH RUMAH YE? 12.WANITA ARAB DIWAJIBKAN MENUTUP AURAT SELURUH TUBUHNYA.KENAPA COBA?KARENA LAKI-LAKI ARAB LIBIDONYA TINGGI SEKALI!KEBANYAKAN MAKAN DAGING KAMBING! 13.ISLAM NGOTOT RITUAL AGAMANYA MUSTI PAKE BAHASA ARAB.KENAPA HAYO?BIAR YANG DENGER NGAK NGERTI ARTINYA DAN CUMAN MANGGUT-MANGGUT KALO ULAMANYA CERAMAH DAN ULAMANYA BIAR DIBILANG ILMUNYA TINGGI. 14.KATA ULAMA ISLAM AGAMA INI DIBAWA UNTUK SELURUH UMAT DI BUMI.BENER NGAK?KAGAK LAGI!AGAMA ITU WARISAN NENEK MOYANG ORANG ARAB SUPAYA ORANG ARAB DAPAT DEVISA. 15.ORANG ISLAM KALO MAU BIKIN MASJID SAMPAI MINTA-MINTA DIPINGGIR JALAN.NGAK KEREN LAH! 16.ISLAM INVESTASI MEMBANGUN SURGA DAN NERAKA.SURGA BUAT ORANG BAIK DAN NERAKA BUAT ORANG JAHAT.KALAU ANDA DISURUH PILIH MAU YANG MANA?HE HE TAKUT AH IKUT ISLAM IYA KALO BISA MASUK SURGA KALO KAGAK GIMANA DONG? 17.KH HASYIM MUZADI BILANG BAHWA BANYAK UMAT ISLAM YANG MISKIN.DIA MINTA KE MAJELIS PBB SUPAYA MEMERANGI KEMISKINAN.WAH ISLAM TIDAK MEMBAWA KESEJAHTERAAN BAGI UMATNYA SAMPAI MINTA-MINTA TOLONG KE ORANG KAFIR. 18.ISLAM MENGAJARKAN SADISME DENGAN ISTILAH JIHAD,KAFIR,DARAH HALAL,PERUSAKAN TEMPAT MAKSIAT DLL.KAYAK PREMAN AJA KALO PERLU DUIT MALAKIN PEDAGANG KAKI LIMA PAKE NAKUT-NAKUTIN DAN ANCAMAN. 19.TIAP TAHUN PEDAGANG ISLAM PERGI NAIK HAJI.DOANYA MINTA DAGANGANNYA LARIS.WAH TERNYATA KE MEKAH CUMAN NGALAP BERKAH DOANG. 20.ISLAM TIDAK MENGENAL PERSAMAAN GENDER MAKANYA KALO SHOLAT DIPISAH YANG LAKI DIDEPAN DAN PEREMPUAN DIBELAKANG.KENAPA COBA?KALO DICAMPUR TERUS KEBETULAN DISEBELAHNYA CEWEK CANTIK YANG ADA LAKI-LAKINYA JADI NGAK KONSEN PIKIRANNYA NGERES LAGI HE HE. 21.KALO ADA UMAT LAIN MAJU,UMAT ISLAM BAKAL BILANG KALO ITU NYONTEK DIKITAB DIA!TELAT!MUSTINYA KALO SUDAH TAHU ADA DI KITAB DIA KENAPA NGAK CEPAT-CEPAT DIBIKIN.PEMALAS! 22.ISLAM MENGENAL SIKSA KUBUR.ORANG ISLAM MATINYA SUSAH SEKALI YE. 23.UMAT ISLAM WAJIB SHOLAT 5 WAKTU.MAKANYA BANYAK UMAT ISLAM YANG MISKIN.HABIS NGAK SEMPAT CARI DUIT YANG LEBIH BANYAK DIBANDING UMAT LAIN SIH WAKTUNYA HABIS BUAT MIKIRAN BELUM SHOLAT TAKUT MASUK NERAKA!
[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA - Sekitar PERGOLAKAN di TIBET
*Kolom IBRAHIM ISA * *Sabtu, 22 Maret 2008* ** * ** *Sekitar PERGOLAKAN di TIBET* Dalam beberapa hari ini pers mancanegara dibanjiri oleh 'breaking news' sekitar demonstrasi dengan aksi kekerasan di Lhasa, ibukota Daerah Otonomi Tibet, Republik Rakyat Tiongkok. Diberitakan jatuhnya korban di fihak pendemo, yang didemo, maupun petugas keamanan Tiongkok. Bukan saja berita, tetapi dapat dibaca pelbagai ulasan, analisa, komentar, editorial dan 'talkshows' mengenai masalah Tibet. Pers di Barat dan pelbagai negeri, menganggap bahwa demo di Tibet tsb adalah sebagai reaksi terhadap politik opresif RRT terhadap Tibet. Bahwa rakyat Tibet berkehendak lepas dari Tiongkok dan mendirikan negara sendiri. Suatu 'Tibet Merdeka'. Dapat pula kita ikuti konferensi pers Dalai Lama di layar TV. Ia memberikan variannya sendiri mengenai masalah Tibet. Ia tidak mengajukan tuntutan 'Tibet Merdeka'. Dalam pernyataannya itu Dalai Lama menentang dilakukannya kekerasan. Ia bahkan menyatakan akan mundur sebagai pemimpin pemerintahan Tibet di pengasingan, jika kekerasan tak terkendalikan. Sementara itu diberitakan bahwa terdapat 'keretakan' bahkan 'perpecahan' dikalangan orang-orang Tibet eksil yang terlibat dengan gerakan 'Tibet Merdeka'. Kemudian keluar pernyataan PM RRT Wen Jia Bao yang menegaskan bahwa Tibet adalah bagian dari RRT dan bahwa 'kerusuhan' di Lhasa diorganisir dari luar, oleh orang-orang gerakan Tibet yang dipimpin oleh Dhalai Lama. Sementara negarawan, termasuk Presiden Bush, PM Brown dari Inggris dan pimpinan UNI Eropah menyatakan pandangan kritis mereka terhadap Tiongkok. Mereka mendesak pemerintah Tiongkok jangan melakukan kekerasan terhadap kaum pendemo, selanjutnya supaya menyelesaikan masalah Tibet secara damai. Anggota parlemen senior Amerika Serikat, Nancy Pelosi, memerlukan bertemu dengan Dalai Lama di Dharamsala, India. Di situ Pelosi berseru kepada masyarakat internasional agar mengecam pemerintahan Tiongkok di Tibet. * * * Timbul pertanyaan. Ada apa di Tibet? Siapa yang mendemo? Apa tuntutannya? Dari mana timbul kekerasan? Bagaimana sesungguhnya 'masalah Tibet'. Bagaimana latar belakang sejarahnya? Dsb. Mengikuti pemberitaan sekitar Tibet yang terus-menerus mengisi media cetak dan elektronik sejak beberapa minggu ke belakang, tampak adanya suatu kampanye internasional yang diregisir rapi disasarkan terhadap Tiongkok. Sementara fihak di Barat memulai kampanye tsb dengan mempersoalkan 'keabsahan', 'benar-tidaknya' mengadakan Olympic Games di Beijing. Mereka mendesak agar para olahragawan mancanegara jangan hadir pada pesta olahraga internasional di Beijing nanti. Sebagai alasan dikemukakan bahwa di Tiongkok masih terus terjadi pelanggaran HAM. Sebagai reaksi atas kampanye tsb di Belanda misalnya, fihak pimpinan Komite Olympiade Nasional menyatakan sikap tidak mencampur-adukkan olahraga dan politik. Belanda akan tetap mengirimkan olahragawan mereka ke Beijing. Demikian juga sikap negeri-negeri Uni Eropah lainnya. Banyak sudah yang disiarkan dan ditayangkan di TV mengenai apa yang terjadi di Lhasa, dilihat dari kacamata Barat dan fihak yang menyokong tujuan pembentukan 'Tibet Merdeka'. Maka seyogianya baik juga mencermati apa yang dikemukakan oleh Raidi,(70 th) dilahirkan dalam keluarga tani hamba. Ia seorang tokoh etnis Tibet, Ketua Kehormatan Komite Konsultasi Pembangunan Daerah Otonom Tibet. Raidi telah menyaksikan perubahan-perubahan yang terjadi di Tibet sejak daerah itu tahun 1951 dibebaskan secara damai oleh Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Pendirian Republik Rakyat Tiongkok bahwa Tibet adalah bagian dari Tiongkok, diakui oleh PBB dan negeri-negeri yang punya hubungan normal dengan RRT. Raidi menyatakan, peristiwa di Lhasa itu terjadi bukan kebetulan. Selama belasan tahun ini, Tibet telah mengalami kemajuan paling cepat dan perubahan paling besar sepanjang sejarahnya, begitu pula rakyatnya mendapat keuntungan paling banyak dalam sejarah. Namun, demikian Raidi, kekuatan separatis Dalai Lama tidak ingin menyaksikan kemajuan sosial, perkembangan ekonomi dan persatuan berbagai etnis di Tibet, juga tidak ingin menyaksikan rakyat Tibet menjadi tuanrumah atas negara dan menikmati kehidupan bahagia. Oleh karena itu, mereka berdaya upaya merusak dan mengganggu kestabilan dan perkembangan Tibet bahkan seluruh daerah etnis Tibet. Dikatakan Raidi, bahwa dalam peristiwa kekerasan itu, para perusuh telah membakar 210 rumah penduduk dan toko, menghancurkan dan membakar 56 mobil, membakar atau membacok sampai mati 13 penduduk yang tak berdosa. Ada cukup fakta, katanya, untuk membuktikan bahwa peristiwa itu diorganisasi, direncanakan, didalangi dan dihasut oleh klik Dalai Lama. Lanjut Raidi, Tujuan mereka adalah menimbulkan peristiwa pada masa peka sekarang ini dan sengaja membesarkannya menjadi peristiwa berdarah untuk mengganggu Olimpiade Beijing, serta merusak situasi sosial dan politik yang tenteram dan harmonis. Peristiwa
[wanita-muslimah] Sastra dari Makassar di Taman Ismail Marzuki
Yang seperti ini yang bisa dibanggakan dari makasar. Bukan acara berantem antar mahasiswa dan sweeping orang asing. --Original Message-- From: M Aan Mansyur To: [EMAIL PROTECTED]; Subject: [*Apresiasi-Sastra*] Sastra dari Makassar di Taman Ismail Marzuki Kegiatan Sastra di tanah air semakin digairahkan oleh kehadiran inisiatif Sastra Dari Makassar. Dengan target memberi sumbangan berarti bagi Kota Makassar sebagai tempat yang berbudaya, inisiatif ini menyadari bahwa proses kreatif dalam penulisan sastra memang tidak bisa dibingkai oleh batasan-batasan di luar sastra. Yang disentuh oleh inisiatif ini adalah pengorganisasian kerja kreatif tersebut, bukan karya kreatifnya sendiri. Sebagai langkah awal, Sastra Dari Makassar menggelar diskusi dan peluncuran dua buku sastra: Kumpulan Puisi Aku Hendak Pindah Rumah karya M. Aan Mansyur dan Kumpulan Cerita Pendek Makkunrai dan 10 Kisah Perempuan Lainnya karya Lily Yulianti Farid. Pembacaan puisi dan cerita pendek yang dirangkai dengan diskusi dan workshop digelar di sejumlah kantor media cetak, stasiun radio, kantung-kantung seni, kampus perguruan tinggi dan Sekolah Menengah Atas pada bulan Maret dan April 2008 di beberapa kota di Indonesia. Untuk Jakarta, diskusi dengan tema Perkembangan Sastra Kontemporer di Makassar: Menelisik Kumpulan Puisi Aku Hendak Pindah Rumah dan Kumpulan Cerita Pendek Makkunrai dan 10 Kisah Perempuan Lainnya tersebut akan dilaksanakan di: Tempat: Galeri Cipta 2, Taman Ismail Marzuki Waktu : Senin, 24 Maret 2008, pkl 19:00-22:00 WIB Pembicara: Nurhady Sirimorok (pemerhati sastra, bergiat di Komunitas Ininnawa, Makassar) Nur Zen Hae (penulis, Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta), Mariana Aminuddin (penulis, Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan, Jakarta) Moderator : Moch. Hasymi Ibrahim (pemerhati seni dan budaya, komisaris Taksi Putra, Jakarta) Sekilas tentang penulis: M. Aan mansyur, lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 14 Januari 1982 dan tinggal di Makassar. Puisi-puisinya dimuat di Kompas, Koran Tempo, Fajar, Pedoman Rakyat dan lain-lain. Hujan Rintih-rintih (Ininnawa, 2005) dan Perempuan, Rumah Kenangan (InsistPress, 2007) dan Aku Hendak Pindah Rumah (Nala Cipta Litera, 2008) adalah 3 bukunya yang telah terbit. Lily Yulianti Farid, lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Juli 1971. Cerpennya pernah dimuat di harian Kompas, Media Indonesia, Surya dan Fajar. Sejak tahun 2004, bekerja dan tinggal di Tokyo, Jepang sebagai jurnalis di Radio Jepang NHK World. Mendirikan dan mengasuh situs citizen journalism Panyingkul! sejak tahun 2006 sampai sekarang. Kumpulan Cerita Pendek Makkunrai dan 10 Kisah Perempuan Lainnya (Nala Cipta Litera, 2008) adalah karyanya yang terbaru. === Inisiatif ini terlaksana atas kerjasama situs citizen journalism Panyingkul!( http://www.panyingkul.com/ www.panyingkul.com), Kafe Baca Biblioholic, Penerbit Nala Cipta Litera dan Forum Tenda Kata, Makassar. Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Jakarta: Mirwan Andan : mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 0813 1924 2965 Farid M. Ibrahim : mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 0813 1982 6707 Makassar: M.Aan Mansyur : mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 0813 4247 8649, 0411-586459 atau kunjungi situs http://sastradarimakassar.org/ http://sastradarimakassar.org Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Apakah poligami itu takdir ?
saya coba jawab satu persatu mbak herni, salam kenal lebih dulu. 1. film aac bukan soal sosialisasi poligami. ini murni pertimbangan industri saja. novelnya meledak. lebih dari 25 kali cetak ulang. sebuah captive market tercipta. saya sudah baca novel aac sejak 2004, dan pernah menyarankan seorang produser- sutradara-aktor muslim terkemuka untuk memproduksinya. tapi saat itu beliau sibuk, tak sempat membaca novel aac. saat satu kali sang sineas senior ini bilang kepada saya (hampir tiga tahun kemudian) bahwa dia tertarik untuk memfilmkan, right untuk ekranisasi sudah dibeli produser sekarang. kebetulan lagi november lalu saya diminta jadi salah satu dari lima juri inti festival film jakarta 2007. pada satu kesempatan saya bertemu hanung. dari kesempatan ngobrol- ngobrol itu, intinya, hanung bilang, don't expect too much deh, mas akmal, katanya. filmnya nanti kayak heart + jilbab, lanjutnya. heart adalah film nasional yang lumayan populer, apalagi di kalangan abg. (kisah background ini bisa lebih panjang, tapi rasanya terlalu OOT untuk dibeber di milis ini. intinya cuma tiga: industri, industri, dan industri. nggak ada sama sekali desain untuk mensosialisasikan ini-itu, apalagi poligami). 2. soal poligami sebagai kebijakan, apalagi sebagai perda (meski cuma simulasi), menurut saya seperti menggantang asap. banyak problem lain yang lebih krusial di masyarakat kita. saya punya kisah pribadi soal poligami (yang sudah dibukukan oleh asma nadia dalam buku kisah-kasih negeri pengantin (2005), terbitan lingkar pena publishing house. di situ ada juga kisah-kisah pernikahan para penulis lain seperti kurnia effendi, gola gong, dll). ralat: bukan kisah poligami, tapi kisah pernikahan saya yang berkait dengan isu poligami. ringkasnya begini: istri saya berasal dari keluarga non-muslim, keluarga yang cukup punya nama dari kawasan timur indonesia. sebelum persetujuan diberikan oleh keluarga calon istri, saya disidang oleh lima orang senior dari mereka (termasuk alm. ayah mertua). pertanyaan mereka 'sederhana': sebetulnya kami sudah ikhlas mengizinkan anak gadis kami untuk ikut kamu, tapi kami masih ingin tahu lebih jauh 2 pertanyaan ini. betul-betul ingin tahu supaya kami lebih tenang ... itu intro dari sebuah paparan panjang pertanyaan mereka yang kalau diringkas intinya adalah: 1. karena kamu (saya) islam, apakah nanti anak kami akan kamu poligami? 2. karena kamu minang, yang kami dengar, setiap lelaki minang meski sudah beristri kalau pulang ke kampung pasti disediakan istri juga oleh keluarganya. apa betul? begitulah mbak her, saya berhadapan dengan dua stereotipe yang berbaur sekaligus: sebagai muslim dan lelaki minang. saya jawab, poligami memang diperbolehkan dalam islam, tapi dengan syarat-syarat yang ketat. tanpa bermaksud mendahului takdir, saat ini yang bisa saya jawab adalah saya tidak berniat untuk berpoligami. tapi tetap saya tidak tahu bagaimana nantinya. rupanya jawaban saya yang seperti itu memuaskan mereka, sehingga SIM (surat izin menikah) diberikan, kendati kedua mertua saya (mereka sendiri MINTA MAAF kepada saya karena tak bisa hadir pada saat akad, bukan tak mau, tapi karena tak bisa) pada saat akad nikah saya yang khutbahnya diberikan oleh kh toto tasmara. pada saat anak pertama saya lahir, saya berada di dalam ruang persalinan, (dan menurut ingatan istri saya kemudian, berlaku seolah-olah asisten dokter yang sok tau!. anak saya ini lahir di rs asih, jl. prapanca kebayoran baru). waktu itu saya mendapat kesimpulan baru yang berkait lagi dengan poligami. kesimpulan saya, setelah melihat langsung proses persalinan istri secara normal, adalah: seorang suami yang melihat langsung bagaimana istrinya melahirkan, rasanya sulit untuk mudah tergoda oleh wanita lain, apalagi memikirkan untuk melakukan poligami. wallahu. melihat proses kelahiran seorang bayi itu adalah sebuah mukjizat terbesar yang bisa disaksikan oleh orang awam seperti saya. TETAPI mbak her, problem manusia itu banyak sekali bentuknya, ragamnya, dan tingkat penderitaannya yang seringkali di luar batas jangkauan pemahaman saya. misalnya: saya kenal seorang pasangan, jauh lebih tua dari saya, sudah lebih dari 20 tahun menikah, tak punya anak, sang istri pernah mengalami proses pembuahan tabung (in vitro), pertama dengan 4 sel telur yang awalnya terlihat lancar sampai usia kandungan 6 bulan, (bayangkan bagaimana bahagianya mereka) lalu keempatnya gagal, kemudian dicoba lagi dengan 3 sel telur, juga gagal total. namun sampai sekarang, sang suami tetap setia dengan istrinya, kemana-mana jalan berdua. mungkin contoh di atas langka, karena koridor poligami, dengan salah satu
Re: [wanita-muslimah] Re: Apakah poligami itu takdir ?
Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. Karena itu harus ada yang mendahwahkan bahwa islam itu tidak kompatible dengan poligami -- ~a~: kenapa harus ada yang mendakwahkan arcon? bukankah itu tugas setiap lelaki (muslim). bukan hanya dengan perkataan, juga perbuatan. jika memang yakin melakukan poligami, lakukan dengan adil. jangan melakukan hal-hal yang membuat, maaf jika saya keliru, kesan yang terjadi pada keluarga besar arcon misalnya. bukankah kekecewaan arcon pada pernikahan poligami terjadi karena melihat langsung bagaimana pernikahan poligami itu berlangsung tidak seperti apa yang diomongkan oleh pelakunya? jika memang berkukuh melakukan monogami, jalankan juga dengan adil. ketidakadilan dalam rumah tangga bukan monopoli suami yang melakukan poligami lho. jangan-jangan lebih banyak perkawinan monogamis yang memberlakukan ketidakadilan lebih parah terhadap sang istri dibandingkan pernikahan poligami. - 2. Bahwa sunnah nabi adalah monogami ~a~: ini pertanyaan, sekaligus keheranan saya sejak dulu. meski saya tidak mengecam orang-orang yang melakukan poligami (lihat jawaban saya untuk mbak her), saya tetap curious mengapa para pelaku poligami tidak melihat bahwa nabi yang mulia TIDAK MELAKUKAN POLIGAMI TERHADAP ISTRI PERTAMA, atau lebih tepatnya, KETIKA ISTRI PERTAMA BELIAU MASIH HIDUP. apakah ada proses tutup mata terhadap fakta penting ini yang semata-mata karena kekurangcermatan dalam membaca sejarah? atau memang fakta periode monogami rasulullah itu dianggap hal yang tidak relevan? ini betul-betul pertanyaan saya. mohon jawaban dari para ustadz yang terhormat di majelis ini: ustadz chodjim, ustadz satriyo, ustadz ari condro, ustadz ma suryawan (adakah di ahmadiyah isu poligami ini juga jadi hot topic, mas?) ustadz wikan, ustadz ole sio sayange, dll. juga para ustadzah yang saya hormati: ustadzah lina, ustadzah her... dst. 3. Bahwa islam justru memakruhkan poligami, bahkan kalau bisa sebenarnya islam ingin menolak poligami sekeras kerasnya. ~a~: kalau islam ingin menolak poligami sekeras-kerasnya, kenapa al-qur'an membolehkan ya, arcon? apakah hal itu tidak menjadi lebih sulit dipahami? kalau agama sudah membolehkan, ya dibolehkan adanya. it is as it is. yang perlu dikritisi, menurut saya lho, adalah praktik dalam perkawinan poligami itu. masalahnya, seperti seloroh seorang kawan saya (halo mprie, gabung juga di sini?): lelaki itu buaya, untungnya perempuan itu ... penyayang binatang. (lelaki itu buaya sebenarnya metafor amburadul yang dipopulerkan dari generasi ke generasi, karena dalam kenyataannya buaya itu justru hewan monogamis sejati). --- 4. Poligami bukan takdir, bahkan sebagai pilihan, dia pun pilihan yang unfavorable, yang menyedihkan. - ~a~: jangan terlalu sinis begitulah arcon. seorang figur publik lain, intelektual yang cukup terpandang, yang jauh sebelum ini terang-terangan menunjukkan kecenderungan anti-poligami lewat tulisan-tulisannya, belakangan malah melakukan itu. -- Perda poligami ? Olala, bikin orang jadi mual dan pengen pindah agama ajah :) minimal masuk atheis atau kepercayaan :) . Sayangnya ktp itu perlu dan jadi mayoritas di negara ini enak banget. Bisa bakar bakar gereja misalnya :) ~a~: ide membuat perda poligami itu, bahkan saat dalam pikiran saja, menurut saya satu kemunduran besar yang tak alang kepalang. banyak soal lain yang lebih penting untuk kemaslahatan umat. - Islam identik dengan kemajuan ? Byeeeh byeeeh Kepala kok senut senut sekedar bisa meyakinkan diri ini. Hohoho --- ~a~: islamnya sih tetap identik dengan kemajuan, tapi umat islamnya yang konsisten menunjukkan ketidakkonsistenan dalam segala bidang. ) salam, ~a~ sent from my WhiteHeart wireless device from XL UI network.* :) *XL UI = extra large ukhuwwah islamiyah Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Herni Sri Nurbayanti Date: Sat, 22 Mar 2008 07:33:57 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Apakah poligami itu takdir ? Yg dibicarakan disini adalah poligami sbg suatu kebijakan dan poligami sbg suatu 'nilai sosial' yg diterima masyarakat. Saya memahami kenapa ada beberapa orang yg tidak anti terhadap mereka yg poligami, tapi bukan itu inti masalahnya. Ribut2 soal AAC yg hanya sekedar film biasa bukan sekedar ribut2 sambal doang. Ada rasa kekhawatiran disitu bahwa poligami mulai disosialisasikan sbg nilai sosial yg perlu diterima begitu saja dan bahkan, sebuah takdir
[wanita-muslimah] Aide-Mémoire 7th UN Human Rights Council 3rd to 28th Mar ch 2008
February 22nd, 2008 Aide-Mémoire 7th UN Human Rights Council 3rd to 28th March 2008 Indonesia The Government must act upon its international commitments to human rights Since the beginning of its democratic transition in 1998, Indonesia has ratified several international human rights instruments, including the International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR), the International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights (ICESC) and the Convention against Torture and other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment (CAT). While these steps are welcomed, Indonesia has yet to act upon the obligations arising from these treaties. Lack of Effective Habeas Corpus Until now, the Indonesian Code of Criminal Procedure contradicts international standards of fair trial. The lack of legal safeguards for suspects and detainees leaves them vulnerable to human rights violations. Suspects are regularly detained for unduly long periods of detention without access to judges, legal counsel and independent medical examination. They are also rarely informed of their rights but denied basic rights such as the right to an interpreter, the right to visits by family members, the right to medical care and the right to remain silent. Torture As the UN Special Rapporteur on Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment has pointed out after his recent visit to Indonesia, the lack of effective habeas corpus in law and practice facilitates the habitual torture of detainees by police and military officers. Also, Indonesia has thus far failed to criminalize torture in its Penal Code and to establish an independent complaints mechanism for victims of torture. Reminded of its obligation to do so under the CAT, the Indonesian government usually claims that this question is to be addressed in the revision of the Penal Code which is currently debated in parliament. However, reform of the Penal Code has been discussed since at least two decades without observable improvements. Countless torture victims cannot wait another two decades for access to legal remedy for their sufferings. Death Penalty The death penalty is still on the statute books in Indonesia and dozens of convicts are on the death row. Numerous civil society groups are calling for the abolition of the death penalty and a moratorium on pending executions. UN Special Rapporteur Nowak echoed this call, given the lack of legal safeguards and doubts as to how confessions might have been obtained in a country where torture appears to be the prime investigative method of the police. Human Rights and Environmental Issues National and international economic stakeholders exploit Indonesia's natural resources day by day without concern for the environmental destruction and threats to human rights they cause. The exploitation of natural resources correlates with myriads of land disputes. The national and international companies involved, often in collusion with the local police and military, force the inhabitants off their land. Rights of traditional owners, particularly indigenous people, to give their free, prior and informed consent to the development of their lands is increasingly recognized under international law but is usually still denied in Indonesia. Frequent protests from traditional land owners ensue, often resulting in a heavy crackdowns from the companies' own security forces, the police or the military. Protestors have been arrested, beaten and even killed. Moreover, the sell out of Indonesian forests threatens the mere existence of the 60-90 million people who depend on the forests for their livelihood. Regarding agrofuels, the UN Special Rapporteur on the Right to Food recently warned that biofuels will bring hunger in their wake. The sudden, ill-conceived, rush to convert food - such as maize, wheat, sugar and palm oil - into fuels is a recipe for disaster. There are serious risks of creating a battle between food and fuel that will leave the poor and hungry in developing countries at the mercy of rapidly rising prices for food, land and water. If agro-industrial methods are pursued to turn food into fuel, then there are risks that unemployment and violations of the right to food may result. Human Rights and Religious Issues Increasing Restrictions on Personal - Especially Women's - Rights and Freedoms Aceh is so far the only province where the shari'a is officially in place. In other areas, local governments have enacted regional bylaws introducing shari'a-inspired regulations. These in some cases infringe on personal rights and freedoms, especially on women's rights. For example, school girls - even non-Muslims - are forced to wear head scarves at school, and in some areas police raids and trials against unmarried couples have taken place. The implementation of inhuman and degrading punishments like public caning has been reported from Aceh. The
[wanita-muslimah] Norway gets women on board
http://www.iht.com/articles/2008/03/21/business/wbwomen.php Norway gets women on board By Sharon Reier Friday, March 21, 2008 As the homeland of strong female characters from Nora in A Doll's House to former Prime Minister Gro Harlem Brundtland, Norway seemed the natural place to enact a law in 2003 requiring companies to fill 40 percent of corporate board seats with women by 2008. The 40 percent target has been met, with some companies embracing the change enthusiastically: Domstein, a major seafood company that never had a woman on its board, named Hanne Refsholt, the chief executive of the largest cooperative dairy in Norway, to be its chairman. But when the law was first proposed in 2002, all the companies were up in arms, recalled Elin Hurvenes, a Norwegian entrepreneur who founded the Professional Board Forum to help women candidates meet the institutional and wealthy private investors who call the shots when it comes to picking boards in Norway. Executives were quoted as saying it was a completely ridiculous law and it would never happen, she said. Hurvenes, who holds a masters of business administration degree and sits on the boards of two start-up companies, said it never would have happened without the penalties in the law that threatened to shut companies down if they did not comply. In 1993, women took up 3 percent of corporate board seats; in 2002, the figure was 6 percent. If organic growth is 3 percent every 10 years, Hurvenes said, it would have taken 100 years to get to 40 percent. For ambitious women eager to gain a seat in the boardroom, the good news from Norway and elsewhere is that a growing number of companies are searching for women with qualifications, talent and tact to serve as outside, or nonexecutive, directors. The general consensus today is that diversity is very good, said Krister Svensson, who runs CMi, a mentoring program based in Brussels for senior executives preparing to be board members or chief executives. This year Svensson has five women in his nonexecutive director mentoring program; last year he had none. There is, Svensson said, a new paradigm for corporate governance: If you have 12 gray-haired men, average age 65, on a board, they tend to think about business prospects and strategy from the same perspective. But if you put a 45-year-old from a hot company and a woman and an international representative on the board, the quality of the debate will deepen. High-profile corporate governance studies like the Higgs Report in Britain, which in 2003 emphasized the need to broaden the pool of candidates for directorships, have also influenced some companies to appoint women to their boards. But the reality on the ground is that the proportion is still small. Experts say it is constrained by the small number of women executives who have reached the so-called corner suite level, as well as a deep-rooted desire at many boards to preserve traditional male networks and the chemistry and comfort level that go with them. That is why Norway's five-year process has raised expectations among women jockeying for board seats throughout Europe. Since women and men often network in different circles, Hurvenes's company, sponsored by corporations like Norsk Hydro and Telenor, offered a forum for companies to meet women who were interested in filling board seats. Women are often less vocal about asking for a higher position, and Hurvenes encouraged them to use the contacts they made. She called the new law the largest transfer of power to women since they got the vote. Now Norway's initiative is being followed elsewhere. In Spain, the Socialist-dominated Parliament has passed legislation calling for 40 percent board participation by 2015, although so far it does not have the kind of enforcement measures that accompanied the Norwegian law. In the Netherlands an organization called TopBrainstorm is preparing a voluntary charter for corporations to sign that would commit companies to meet targets for getting women into the kind of senior executive positions that make it possible for them to become board candidates. The initiative will be presented to the Dutch government on May 28. Marieke Bax, a former Sara Lee executive who founded TopBrainstorm, said that in addition to corporations pledging to promote women, there needed to be a government initiative to smooth the paths and build the image of women who choose to devote a large portion of their lives to corporate careers. In the Netherlands, Bax said, 85 percent of women with children work a maximum three days a week because of social norms - mothers are expected to bring their children home from school to eat lunch, and hiring a nanny is prohibitively expensive because of the tax code. When career women go to pick up their children after school, they are ostracized and practically spat at, Bax said. Over the long term, these kinds of affirmative action
Re: [wanita-muslimah] Re: Apakah poligami itu takdir ?
Dari Akmal : saya kira hal seperti ini harus dilihat kasus per kasus, itu poin saya. karena bagaimana pun juga al-qur'an sebagai panduan tertinggi dalam menjalani kehidupan membolehkan, dengan syarat ketat, masak saya akan berpendapat sebaliknya? nah begitu dong.. bgmnpun Al-Quran di depankan dari segala2nya.. ok bwt akmal.. akmal dari kamil..kamil artinya sempurna dan akmal artinya lebih sempurna.. smg lebih sempurna dlm memahami Al-Quran dan tegas-bijak he3... cuma... Wah syg sekali kalau ada teman kita mau masuk atheis/kepercayaan.. beberapa teman sy org perancis masuk atheis.. hanya dunia saja... thd Ulama kgk percaya.. sm pendeta apalagi penjelasan bible byk tdk jelas .. syirik kepada Alloh SWT tdk ada ampunannya dibiarkan saja didunia bersenang2 sementara max 100 tahun.. sisanya 10,000 tahun lebih disiksa di neraka jahanam.. --- akmal n. basral [EMAIL PROTECTED] wrote: saya coba jawab satu persatu mbak herni, salam kenal lebih dulu. 1. film aac bukan soal sosialisasi poligami. ini murni pertimbangan industri saja. novelnya meledak. lebih dari 25 kali cetak ulang. sebuah captive market tercipta. saya sudah baca novel aac sejak 2004, dan pernah menyarankan seorang produser- sutradara-aktor muslim terkemuka untuk memproduksinya. tapi saat itu beliau sibuk, tak sempat membaca novel aac. saat satu kali sang sineas senior ini bilang kepada saya (hampir tiga tahun kemudian) bahwa dia tertarik untuk memfilmkan, right untuk ekranisasi sudah dibeli produser sekarang. kebetulan lagi november lalu saya diminta jadi salah satu dari lima juri inti festival film jakarta 2007. pada satu kesempatan saya bertemu hanung. dari kesempatan ngobrol- ngobrol itu, intinya, hanung bilang, don't expect too much deh, mas akmal, katanya. filmnya nanti kayak heart + jilbab, lanjutnya. heart adalah film nasional yang lumayan populer, apalagi di kalangan abg. (kisah background ini bisa lebih panjang, tapi rasanya terlalu OOT untuk dibeber di milis ini. intinya cuma tiga: industri, industri, dan industri. nggak ada sama sekali desain untuk mensosialisasikan ini-itu, apalagi poligami). 2. soal poligami sebagai kebijakan, apalagi sebagai perda (meski cuma simulasi), menurut saya seperti menggantang asap. banyak problem lain yang lebih krusial di masyarakat kita. saya punya kisah pribadi soal poligami (yang sudah dibukukan oleh asma nadia dalam buku kisah-kasih negeri pengantin (2005), terbitan lingkar pena publishing house. di situ ada juga kisah-kisah pernikahan para penulis lain seperti kurnia effendi, gola gong, dll). ralat: bukan kisah poligami, tapi kisah pernikahan saya yang berkait dengan isu poligami. ringkasnya begini: istri saya berasal dari keluarga non-muslim, keluarga yang cukup punya nama dari kawasan timur indonesia. sebelum persetujuan diberikan oleh keluarga calon istri, saya disidang oleh lima orang senior dari mereka (termasuk alm. ayah mertua). pertanyaan mereka 'sederhana': sebetulnya kami sudah ikhlas mengizinkan anak gadis kami untuk ikut kamu, tapi kami masih ingin tahu lebih jauh 2 pertanyaan ini. betul-betul ingin tahu supaya kami lebih tenang ... itu intro dari sebuah paparan panjang pertanyaan mereka yang kalau diringkas intinya adalah: 1. karena kamu (saya) islam, apakah nanti anak kami akan kamu poligami? 2. karena kamu minang, yang kami dengar, setiap lelaki minang meski sudah beristri kalau pulang ke kampung pasti disediakan istri juga oleh keluarganya. apa betul? begitulah mbak her, saya berhadapan dengan dua stereotipe yang berbaur sekaligus: sebagai muslim dan lelaki minang. saya jawab, poligami memang diperbolehkan dalam islam, tapi dengan syarat-syarat yang ketat. tanpa bermaksud mendahului takdir, saat ini yang bisa saya jawab adalah saya tidak berniat untuk berpoligami. tapi tetap saya tidak tahu bagaimana nantinya. rupanya jawaban saya yang seperti itu memuaskan mereka, sehingga SIM (surat izin menikah) diberikan, kendati kedua mertua saya (mereka sendiri MINTA MAAF kepada saya karena tak bisa hadir pada saat akad, bukan tak mau, tapi karena tak bisa) pada saat akad nikah saya yang khutbahnya diberikan oleh kh toto tasmara. pada saat anak pertama saya lahir, saya berada di dalam ruang persalinan, (dan menurut ingatan istri saya kemudian, berlaku seolah-olah asisten dokter yang sok tau!. anak saya ini lahir di rs asih, jl. prapanca kebayoran baru). waktu itu saya mendapat kesimpulan baru yang berkait lagi dengan poligami. kesimpulan saya, setelah melihat langsung proses persalinan istri secara normal, adalah: seorang suami yang melihat langsung bagaimana istrinya melahirkan, rasanya sulit
Re: [wanita-muslimah] Re: Apakah poligami itu takdir ?
Nikahilah 2-3-4 istri2 yang baik.. kl kamu takut ... maka ckp lah 1 1 istri okey.. yg punya 2-3-4 okey.. Al-Quran memang bener2 sgt luar biasa ... arief, super bijak, tegas dan Alloh Maha Kaya dan Maha Berilmu... Al-Quran adalah segala2nya yang harus didepankan . dari urusan duniawi yg sementara... : Wahai Rosul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan kepadamu berarti) kamu tidak menyampaikan amanatnya. Allah memeliharamu dari dari (gangguan) manusia. (QS. Al Maidah: 67). Dakwah bukan menuruti hawa nafsu manusia dan tidak pula basa-basi terhadap mereka, Allah berfirman kepada Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam: (( æÅä ÊØÚ ÃßËÑ ãä Ýí ÇáÃÑÖ íÖáæß Úä ÓÈíá Çááå )) Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. (QS. Al Anam: 116). Dan Allah juga berfirman mengancam Rosul-Nya shallallahu alaihi wasallam dan ummatnya dari mengikuti hawa nafsu manusia (dalam berdakwah): (( æÅä ßÇÏæÇ áíÝÊäæäß Úä ÇáÐí ÃæÍíäÇ Åáíß áÊÝÊÑí ÚáíäÇ ÛíÑå æÅÐÇ áÇÊÎÐæß ÎáíáÇ¡ æáæáÇ Ãä ËÈøÊäÇß áÞÏ ÊÑßä Åáíåã ÔíÆÇ ÞáíáÇ¡ ÅÐÇ áÃÐÞäÇß ÖÚÝ ÇáÍíÇÉ æÖÚÝ ÇáããÇÊ Ëã áÇ ÊÌÏ áß ÚáíäÇ äÕíÑÇ )) Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami, dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu menjadi sahabat yang setia. Dan kalau Kami tidak menetapkan (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka. Kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapatkan seorang penolongpun terhadap Kami.(Al Israa: 73-75). (( ÝáÇ ÊØÚ ÇáãßÐÈíä¡ æÏøæÇ áæ ÊÏåä ÝíÏåäæä )) Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah), mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu merekapun bersikap lunak (pula kepadamu). (QS. Al Qalam: 8-9). Bagi mereka yang di jalan Alloh menyampaikan kebenaran maka Allah menguatkan dan menolong mereka, membantu dan menjaga mereka, Allah berfirman: (( ÅäÇ ßÝíäÇß ÇáãÓÊåÒÆíä )) Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokan (kamu). (QS. Al Hijr: 95). Allah juga berfirman : (( ÃáíÓ Çááå ÈßÇÝ ÚÈÏå )) Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. (QS. Az Zumar: 36). Allah juga berfirman: (( áÇ ÊÎÇÝÇ Åääí ãÚßãÇ ÃÓãÚ æÃÑì )) Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat. (QS. Thaahaa: 46). Allah berfirman: (( ÇáÐíä ÞÇá áåã ÇáäÇÓ Åä ÇáäÇÓ ÞÏ ÌãÚæÇ áßã ÝÇÎÔæåã ÝÒÇÏåã ÅíãÇäÇ æÞÇáæÇ ÍÓÈäÇ æäÚã Çáæßíá¡ ÝÇäÞáÈæÇ ÈäÚãÉ ãä Çááå æÝÖá áã íãÓÓåã ÓæÁ æÇÊÈÚæÇ ÑÖæÇä Çááå )) (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rosul-Nya) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka. Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. Maka mereka kembali dengan nimat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhoan Allah (QS. Ali Imron: 173-174). Slm, ali --- akmal n. basral [EMAIL PROTECTED] wrote: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. Karena itu harus ada yang mendahwahkan bahwa islam itu tidak kompatible dengan poligami -- ~a~: kenapa harus ada yang mendakwahkan arcon? bukankah itu tugas setiap lelaki (muslim). bukan hanya dengan perkataan, juga perbuatan. jika memang yakin melakukan poligami, lakukan dengan adil. jangan melakukan hal-hal yang membuat, maaf jika saya keliru, kesan yang terjadi pada keluarga besar arcon misalnya. bukankah kekecewaan arcon pada pernikahan poligami terjadi karena melihat langsung bagaimana pernikahan poligami itu berlangsung tidak seperti apa yang diomongkan oleh pelakunya? jika memang berkukuh melakukan monogami, jalankan juga dengan adil. ketidakadilan dalam rumah tangga bukan monopoli suami yang melakukan poligami lho. jangan-jangan lebih banyak perkawinan monogamis yang memberlakukan ketidakadilan lebih parah terhadap sang istri dibandingkan pernikahan poligami. - 2. Bahwa sunnah nabi adalah monogami ~a~: ini pertanyaan, sekaligus keheranan saya sejak dulu. meski saya tidak mengecam orang-orang yang melakukan poligami (lihat jawaban saya untuk mbak her), saya tetap curious mengapa para pelaku poligami tidak melihat bahwa nabi yang mulia TIDAK MELAKUKAN POLIGAMI TERHADAP ISTRI PERTAMA, atau lebih tepatnya, KETIKA ISTRI PERTAMA BELIAU MASIH HIDUP. apakah ada proses tutup mata terhadap
Re: [wanita-muslimah] Re: Apakah poligami itu takdir ?
ini hanya pendapat sy... ga punya dalil-dalil pendukung... pemikiran sy sederhana, karena sy malas berpikir.. Sy hanya menggambarkan kehidupan ini seperti sebuah peta perjalanan. Kalau sy tau tujuan perjalanan sy, maka sy bisa menentukan jalur mana yg akan sy lalui. Kadang, ada lebih dari 1 jalur yg bisa dilalui u mencapai tempat tujuan. Bagi sy ini suatu kondisi yg harus sy terima, bahwa ada banyak pilihan. Untuk sy ini salah satu bentuk takdir. Suatu ketika, saat sy sudah memilih jalur, ternyata macet, ini pun suatu takdir, dan sy kembali dihadapkan dengan suatu kondisi untuk memilih, mau terus atau ganti jalur? Atau bisa jadi jalur yg sy pilih ternyata jalannya jelek, harus pelan-pelan, ini pun takdir u sy. Bagi sy, takdir adalah suatu kondisi, ada kondisi yg bisa sy ubah dan ada yg tidak. Tapi bisa saja ada kondisi yg sy ga bisa mengubah tetapi ada orang lain yg bisa mengubahnya. Misalnya sy ga bisa apa2 kalo kendaraan sy mogok ga mau jalan, tapi u seseorang yg tau ttg mekanik mungkin dia bisa mengatasinya. Ada kalanya sy bisa berpindah jalur, ada kalanya tidak, mungkin dah keburu kejepit di kemacetan. Bisa jadi, ini yg dimaksud Umar bin Khattab ra ttg berpindah dari 1 takdir ke takdir lainnya. Analogi dengan kondisi lalu lintas saat ini, banyak orang yg tidak taat peraturan demi lebih cepat sampai ke tempat tujuan. Ini jadi suatu pemikiran u sy, apakah kalau poligami ini diatur sedemikian rupa sehingga aturan2nya jelas, bukankah tetap sj yg jadi penentu adalah niat orang yg melaksanakannya? Yg jadi masalah, aturan lalu lintas dibuat bukan atas dasar keadilan, tetapi atas dasar ketertiban. Mungkin itu sebabnya agama memberi banyak aturan, karena agama = a (tidak)+ gama (kacau), kata salah satu sumber bacaan. Dalam hal ini juga sy membayangkan, bagaimana jadinya kalau orang yg ingin ke utara lalu sy sarankan jalur ke timur? Kemungkinan besar dia akan menolak. Kalau demikian, apakah tujuan setiap orang islam di indonesia ini benar2 agar mencapai islam (selamat)? Kalau iya, mungkin kondisinya ga akan serumit ini. Tapi kalau ternyata tidak, ada yg memang ingin selamat, ada yg pengen kaya, ada yg pengen terpandang, ada yg pengen pandai, dan sebagainya, maka... jalur jalannya pun akan sangat banyak bisa jadi setiap orang membuat jalur perjalanan yg berbeda-beda. Menurut sy, kalau orang yg tujuannya selamat, bicara ttg poligami dengan orang yg tujuannya lain, misalkan sj tujuannya pemuasan nafsu, pasti hanya jadi debat kusir. Kalau tujuannya sama2 ingin selamat, yaaah .. walaupun ada perbedaan, mereka mungkin masih bisa saling bertoleransi mprie --- Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Yg dibicarakan disini adalah poligami sbg suatu kebijakan dan poligami sbg suatu 'nilai sosial' yg diterima masyarakat. Saya memahami kenapa ada beberapa orang yg tidak anti terhadap mereka yg poligami, tapi bukan itu inti masalahnya. Ribut2 soal AAC yg hanya sekedar film biasa bukan sekedar ribut2 sambal doang. Ada rasa kekhawatiran disitu bahwa poligami mulai disosialisasikan sbg nilai sosial yg perlu diterima begitu saja dan bahkan, sebuah takdir atau peristiwa/hal yg harus diterima. Ketika ada yg bicara takdir sekalipun, kalau saya tidak salah menangkap, takdir itu adalah sesuatu yg terjadi manakala usaha sudah dilakukan, tapi ada satu 'kekuatan' yg lebih besar yg menentukan lain. Tapi apakah itu takdir atau bukan, ya tergantung yg menerimanya, mau stop dan menerima takdir itu atau masih mau 'membandel'. Contoh yg paling nyata (pake dunia seleb aja kali ya hehehe), nia zulkarnaen yg dulu pacaran sama ari sihasale (sama2 ari tapi jelas lebih keren dibanding ari condro hihihi), lantas putus krn beda agama, nikah sama yg lain eeeh meninggal, menikahlah dia dng ari sihasale. Itu takdir apa bukan? Bisa ya, bisa tidak. Bisa saja Nia beranggapan bahwa mungkin sudah 'takdir'nya utk menikah dng ari sihasale yg beda agama.. kalau ya begini, saya usil berpikir, bagaimana kalau kemudian Nia memilih utk tidak menikah dng ari sihasale, masihkah Allah akan punya cara lain utk mempertemukan mereka ini? hehehe... Ataukah takdir itu, ya tergantung kita juga... ada kontribusi kita, untuk bilang: oke, stop.. saya terima takdir-Mu ya Allah. Saya udah usaha, eh ketemunya die-die juga, mungkin emang akyu harus menikahi ari sihasale. Atau sebenarnya masih ada pilihan kita untuk memilih? Toh sepertinya Allah tidak protes, mau kita terima atau tidak. Jangan2 hanya kita yg BERASUMSI bahwa itu takdir. Rasa kekhawatiran akan poligami ini adalah di level kebijakan. Okelah kalau itu pilihan. Okelah kalau itu pilihan yg baru dilakukan dng pembatasan2 tertentu dan harus memenuhi ketentuan yg ada di Qur'an utk bersikap adil dan sunnah Rasul. Tapi buat yg tidak anti poligamor (kalau tidak mau disebut pro-poligami), tetap tidak memberikan jawaban bagaimana dampak2 NEGATIF dari poligami bisa diatasi dan dihilangkan. Ketika dia dijadikan pilihan yg
[wanita-muslimah] MAWLID DALAM PANDANGAN ULAMA SALAFI TERDAHULU
PERINGATAN HARI KELAHIRAN NABI DALAM PEMAHAMAN ULAMA “SALAFI” DAN ULAMA TERDAHULU Dikutip dari Buku Maulid dan Ziarah ke Makam Nabi saw ( SERAMBI ) oleh Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani qs Pandangan Ibn Taymiyyah tentang Maulid dan Penyimpangan Kaum Salafi dari Pandangannya ( Kutipan berikut merupakan pandangan Ibn Taymiyyah tentang maulid sebagaimana diuraikan dalam kitabnya, al-Fatâwâ:26 ) Demikian halnya apa yang diada-adakan oleh sebagian orang dengan menganalogikan pada orang-orang Nasrani yang merayakan kelahiran Isa, atau karena rasa cinta kepada Nabi saw dan untuk memujanya, Allah swt akan memberi mereka pahala atas cinta dan usahanya ini, bukan atas kenyataan bahwa itu suatu bidah … Merayakan dan menghormati kelahiran Nabi saw dan menjadikannya sebagai saat-saat yang dihormati, sebagaimana dilakukan oleh sebagian orang, adalah baik, dan padanya ada pahala yang besar, karena niat baik mereka dalam menghormati Nabi saw. Karena kesetiaan mereka kepada Ibn Taymiyyah, tampaknya kaum Salafi tidak dapat memaafkannya atas ucapannya ini. Seorang editor majalah kaum Salafi, Iqtidhâ’, Muhammad al-Fiqqî, menulis dua halaman catatan kaki untuk teks tersebut. Di dalamnya ia berteriak keras, “Kayfa yakûnu lahum tsawâb ‘alâ hâdza? … Ayyu ijtihâd fî hâdzâ?? (Bagaimana mungkin mereka dapat memperoleh pahala untuk hal tersebut? … Ijtihad macam apa ini??)” Para ulama Salafi kontemporer bisa dikatakan berlebihan dan menyimpang menyangkut peringatan maulid ini. Mereka mengganti sikap Ibn Taymiyyah tersebut dengan ketetapan hukum mereka sendiri, padahal sikap Ibn Taymiyyah tersebut mestinya cukup buat mereka. Pengarang Salafi yang lain, Manshûr Salmân, juga bersikap demikian dalam menerangkan al-Bâ‘its ‘alâ Inkâr al-Bida‘ karya Abû Syâmah, karena Abû Syâmah bukannya mengkritisi peringatan maulid, tetapi justru menyatakan, “Sungguh itu suatu bidah yang patut dipuji dan diberkati.” Dalam teks yang disebutkan di atas, Ibn Taymiyyah juga menyebutkan suatu fatwa oleh Ahmad ibn Hanbal, imamnya mazhab fikih Ibn Taymiyyah, tatkala orang-orang bercerita kepada Imam Ahmad mengenai seorang pangeran yang membelanjakan 1000 dinar untuk membuat hiasan Alquran, beliau mengatakan: “Itulah tempat terbaik baginya untuk menggunakan emas.” Apakah Ibn Taymiyyah sedang mempromosikan bidah tatkala beliau membolehkan peringatan maulid “sebagaimana dilakukan oleh sebagian orang”? Tidak. Beliau tidak hanya membolehkannya, tetapi beliau menyebutkan pula bahwa peringatan maulid yang mereka lakukan itu “baik dan padanya ada pahala”. Apakah Imam Ahmad sedang melakukan suatu bidah tatkala beliau membolehkan menghiasi Alquran dengan emas? Jawaban atas kedua pertanyaan tersebut adalah tidak. Pembolehan peringatan hari kelahiran Nabi saw. oleh Ibn Taymiyyah ini, yang oleh para pendukungnya telah diartikan secara keliru sebagai suatu kritik atas peringatan maulid, telah disebut-sebut oleh para ulama Suni seperti Sa‘îd Hawwâ, Muhammad ibn ‘Alawî al-Mâlikî, ‘Abd al-Karîm Jawwâd, al-Sayyid Hâsyim al-Rifâ‘î, dan dua syekh dari golongan Qarawiyyin, yaitu ‘Abd al-Hayy al-Amrûnî dan ‘Abd al-Karîm Murâd.27 Pendapat Ibn Taymiyyah tentang Halaqah Zikir Berikut adalah pandangan Ibn Taymiyyah mengenai pertemuan-pertemuan untuk berzikir bersama: Ibn Taymiyyah pernah ditanya mengenai orang-orang yang berkumpul di dalam masjid untuk berzikir dan membaca Alquran, berdoa kepada Allah, membiarkan kepalanya terbuka tanpa turban dan menangis, padahal niatnya bukanlah untuk ria, juga bukan untuk pamer, tetapi berusaha mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah swt semata: apakah itu dibolehkan atau tidak? Beliau menjawab: “Segala puji bagi Allah swt, adalah baik dan dianjurkan oleh syariah, untuk berkumpul bersama membaca Alquran, membaca zikir, dan berdoa.”28 Ibn Katsîr Memuji Malam Maulid Imam Ibn Hajar al-‘Asqalânî menyebutkan bahwa Ibn Katsîr, seorang ahli hadis pengikut Ibn Taymiyyah, “pada hari–hari terakhir hidupnya menulis sebuah kitab berjudul Mawlid Rasûl Allâh yang tersebar luas.29 Kitab tersebut menyebutkan kebolehan dan anjuran memperingati maulid Nabi saw.”30 Dalam kitab Ibn Katsîr tersebut, ia mengatakan, “Malam kelahiran Nabi saw. adalah malam yang agung, mulia, diberkati, dan suci, suatu malam yang membahagiakan bagi orang-orang beriman, bersih, bersinar cemerlang, dan tak ternilai harganya.”31 Fatwa al-‘Asqalânî dan al-Suyûthî tentang Kebolehan Memperingati Maulid Nabi Muhammad sallallahu alayhi wasalam. Jalâl al-Dîn al-Suyûthî berkata: Syekh-Islam, seorang tokoh hadis pada masanya, Ahmad ibn Hajar (al-‘Asqalânî) pernah ditanya mengenai kebiasaan memperingati kelahiran Nabi saw. Beliau memberikan jawaban sebagai berikut: Sehubungan dengan asal muasal dari kebiasaan memperingati kelahiran Nabi saw, itu merupakan suatu bidah yang kita tidak menerimanya dari para saleh di antara kaum muslim terdahulu pada masa tiga abad pertama Hijriah. Meskipun demikian, praktik
[wanita-muslimah] Apakah haram mencari kekayaan 7 keturunan?
APAKAH SALAH/HARAM MENINGGALKAN WARISAN SAMPAI 7 KETURUNAN? (Setelah menyilami rahasia2 Al quran dan Hadits2,saya menemukan bahwa setiap orang beriman seharusnya meninggalkan warisan2 yang banyak,agar keturunan tidak menjadi beban orang lain.) Oleh; latifabdul Bismilahirrahmanirrahiim. Semoga ALLAH melindungi saya dari tipu daya setan yang terkutuk dlm menjelaskan tentang warisan dalam islam. Sering kita mendengar dan membaca buku2 islam bahwa orang2 yang meninggal dunia tidak akan membawa hartanya ke kubur, oleh sebab itu buat apa bekerja keras mencari uang. Yang akan di tanya oleh ALLAH adalah amal2 salehnya, bukan harta dan uangnya. Berdampak negatif. Yang kedua yang sering juga kita mendengar dan membaca buku2 dakwah islam yaitu mengajak umat islam untuk mejauhi kehidupan materi, uang dan harta.Ini juga berdampak negatif. Yang ketiga yang sering juga kita mendengar/ membaca adalah bahwa Nabi adalah seorang miskin,tidak meninggalkan warisan satu sen pun kepada anak2nya. Semua harta Rasul dan istri sudah di gunakan untuk dakwah islam.Ini juga berdampak negatif. Ada lagi cerita riwayat bahwa rasul ditawarkan emas satu gunung, rasul menolok. Cerita ini tidak benar,berdampak negatif. Alangkah bagusnya diterima nabi untuk membiayai Dakwah islam bukan? Tidak pernah usztad2 memberikan dakwah2nya kepada jemaah untuk mengikuti sunnah Nabi bagaimana mencari nafkah yang terbaik, dan tidak pernah kita mendengar usztad2 agar orang2 muslim seharusnya meninggalkan warisan yang banyak kepada anak2 dan cucu2nya jangan sampai anak2 ditinggalkan dalam keadaan miskin dan menjadi beban bagi orang lain dan pemerintah. Sampai sekarang masih banyak usztad2 menyampaikan dakwah2 seperti diatas itu kepada jemaah2nya baik di kapung2 maupun di kota2. Akibatnya dari salah kaprahnya materi dakwah yang disampaikan bertahun tahun kepada umat islam, saya perhatikan sangat berdapak negatif kepada umat islam.Kurang sekali motivasi bekerja keras dan sakrifas. Kalau sudah dapat sesuap nasi hari ini, yaa sudahlah,itulah rezeki yang diberikan oleh ALLAH swt.Kemudian banyak memilih jalan hidup yang mudah yaitu menjadi pegawai2 negeri walaupun sudah tahu gajinya kecil di bandingkan dgn berdagang. Memang penjajah2 tidak sukses merobah agama umat menjadi agama mereka, tapi mereka sukses merusak pemahaman ajaran islam yang membawa kemajuan atau Rahmatan lil'alamin menjadi terbalik. Sekarang kita lihat suku/bangsa mana yang mengusai ekonomi dan kehidupan bangsa Indonesia kususnya, dan negara2 islam umumnya. Sesungguhnya ALLAH sudah memberikan peringatan2 kepada Nabi Musah as dan Nasehat Rasulullah saw dan sahabat2. Seperti dibawah ini; ALLAH berfirman kepada Nabi Musa as; A good man leaves inheritences(warisan) to his childres's children. (Terjemahan:orang2 yang baik adalah orang2 yang dapat meninggalkan warisan untuk anak2 sampai cucu cucunya, ) Orang2 Barat(nasrani dan yahudi malah mentaati perintah ALLAH diatas dengan baik.Mereka bekerja keras, belajar sungguh2, sacrifas/berkorban untuk anak2 dan cucu2nya. Kita lihat mereka meninggalkan banyak karya2 yang excelent untuk kemanusian. Begitu pula umat budha, terutama Japan, taiwan,Korea dan China daratan sedang menuju kemakmuran pula. Sesungguhnya nabi kita Muhammad saw sudah memberikan contoh dan juga menjelaskan dalam hadits nya. Dan sebelum penjajah menyajajah Arab, banyak ilmu2an yang berkarya sampai hari ini ilmu2nay masih menjadi references seperti; Ilmu fisika, mathematik,kesehatan dll. Setelah negara2 islam di jajah oleh Barat ratusan tahun, banyak usztad2 yang terpengaruh oleh penjajah untuk TIDAK menyampaikan hadits tersebut diatas,karena Hadits itu dapat memotifasi umat islam dalam bidang ekonomi agar ekonomi umat menjadi maju dan kuat. Perlu kita perbaiki sekarang juga kawan2,insya ALLAH. Rasulullah bersabda: (Rasulullah menjelaskan tentang ayat diatas lebih renci) Sebaik baik warisan manusia sesudah mati ada 3 macam.HR Muslim. a).Anak yang saleh, yang baik, yang selalu mendoakan orang tuanya. Selama anak itu mendoakan orang tuanya selama itu pula orang tua yang meninggal mendapat pahala di kubur. b).Meninggalkan ilmu yang bermanfaat.Artinya seorang yang berilmu dan meningalkan buku2 yang berilmu sebelum meninggal dunia, maka selama ilmu2 itu bermanfaat untuk masarakat selama itu pula orang yang meninggal dunia,mendapat pahala di kubur. ( Sebelum negara2 arab di jajah oleh Barat, banyak sekali cendikiawan2 islam yang meninggalkan ilmu2nya,dan sampai sekarang masih di gunakan seperti; Ilmu mathamtik, ilmu fisika dan kesehatan.) c) Meninggalkan warisan2 yang banyak untuk anak2 ,cucu cucu dan masarakat seperti;mendirikan Industri2 yg diperintah ALLAH QS.57:25. Alat2 trasportasi, alat2kesehatan, alat2pertanian, Mesdjid, sekolah2, rumah sakit, fabrik2 ,gedung2 dll selama warisan2 itu bermanfaat untuk masarakat,selama itu pula orang yang meninggal dunia mendapat pahala di kubur. Pertanyaan
[wanita-muslimah] SEJARAH PERINGATAN MAULID
SEJARAH PERINGATAN MAULID Dikutip dari Buku Maulid dan Ziarah ke Makam Nabi saw ( SERAMBI ) oleh Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani qs Peringatan Hari Kelahiran Nabi saw. di Mekah Menurut Para Sejarawan Muslim, dan Peringatan Tempat Kelahiran Nabi saw. Kota Mekah, ibu semua kota , semoga Allah swt memberkatinya, adalah pemimpin semua kota lain di seluruh dunia Islam dalam merayakan maulid, juga dalam hal-hal lain. Seorang sejarawan Mekah abad ketiga, al-Azraqî, menyebutkan bahwa rumah tempat Nabi saw. dilahirkan termasuk tempat di Mekah yang mustahabb (dianggap baik) untuk melaksanakan salat.19 Menurutnya, rumah tersebut pada masa lalu pernah dijadikan masjid oleh ibu dari dua khalifah, yaitu Mûsâ al-Hâdî dan Hârûn al-Rasyîd. Ulama Alquran, al-Naqqâsy (266-351) menyebutkan bahwa tempat kelahiran Nabi saw. merupakan tempat di mana doa pada siang hari setiap Senin akan dikabulkan.20 Catatan Pertama tentang Perayaan Maulid Sumber tertua yang menyebutkan peringatan maulid secara publik adalah karya Ibn Jubayr (540-614), Rihal: Tempat yang diberkati ini (yaitu rumah Nabi saw.) dibuka, semua orang kemudian memasukinya untuk mendapatkan barakah darinya, pada setiap hari Senin bulan Rabiul Awal; karena pada hari dan bulan itulah Nabi saw. dilahirkan.21 Sejarawan abad ketujuh, yaitu Abû al-‘Abbâs al-Azafî dan putranya Abû al-Qâsim al-Azafî menulis hal berikut: Jamaah haji yang saleh dan para pelancong terkemuka memberikan kesaksian bahwa, pada hari maulid, di Mekah tidak ada kegiatan yang dilakukan, tidak ada yang diperjual-belikan, selain kesibukan orang-orang yang mengunjungi tempat kelahiran Yang Mulia, dan bersegera memasukinya. Pada hari itu Kabah dibuka dan dapat dimasuki.22 Catatan Ibn Bathûthah tentang Maulid Sejarawan kesohor abad kedelapan, Ibn Bathûthah, menceritakan bahwa pada setiap hari Jumat setelah salat, dan pada hari kelahiran Nabi saw., pintu Kabah dibuka oleh Ketua Bani Syaybah, pemegang kunci Kabah. Mengenai maulid, ia menceritakan bahwa kepala qadi Mekah (dari mazhab Syafii), Najm al-Dîn Muhammad ibn al-Imâm Muhy al-Dîn al-Thabarî, membagi-bagikan makanan kepada para syurafâ’ (keturunan Nabi saw.) dan semua orang Mekah yang lain.23 Catatan tentang Maulid pada Abad Ketiga Gambaran berikut menggabungkan berbagai catatan kesaksian para tokoh abad ketiga, yaitu sejarawan Ibn Zahira al-Hanafî, Imam Ibn Hajar al-Haytsamî dan sejarawan al-Nahrawalî. Setiap tahun pada tanggal 12 Rabiul Awal, setelah melaksanakan salat magrib, keempat qadi Mekah (masing-masing mewakili mazhab yang empat) dan kelompok-kelompok besar masyarakat, termasuk fukaha dan tokoh-tokoh kota Mekah, para syekh, guru-guru zawiyah dan para santrinya, kepala pemerintahan, dan para ilmuwan (muta’ammamîn, arti literalnya: ‘orang-orang yang diberi turban’) meninggalkan masjid dan berangkat bersama-sama mengunjungi tempat kelahiran Nabi saw. sambil melantunkan zikir dan tahlil (lâ ilâha illâ Allâh). Rumah-rumah di sepanjang jalur perjalanan diterangi dengan lampu-lampu dan lilin-lilin besar. Sebagian besar orang berhamburan. Mereka mengenakan pakaian spesial dan membawa anak-anak bersama mereka. Setelah tiba di tempat kelahiran, disampaikanlah suatu khotbah khusus untuk memperingati kelahiran Nabi saw., yang menguraikan berbagai keajaiban yang terjadi pada hari peristiwa tersebut. Setelah itu dibacakanlah doa untuk Khalifah, Amir Mekah, dan Qadi Syafii, dan semuanya berdoa dengan kerendahan hati. Sesaat sebelum salat isya dilaksanakan, seluruh orang balik dari tempat kelahiran Nabi saw. ke Masjidil Haram, yang sudah hampir penuh sesak, dan semua duduk bersaf-saf di bawah Maqam Ibrahim. Di masjid, seorang pengkhotbah pertama-tama membacakan tahmid (alhamdulillah) dan tahlil, dan sekali lagi doa untuk Khalifah, Amir Mekah, dan Qadi Syafii dibacakan. Setelah itu, azan untuk salat isya dikumandangkan. Setelah salat, kerumunan itu pun bubar.24 Maulid di Negara-Negara Islam Sekarang Di setiap negeri muslim sekarang ini, selalu ada masyarakat yang merayakan hari kelahiran Nabi saw. Ini terjadi di Mesir, Syria, Lebanon, Yordania, Palestina, Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia,25 Sudan, Yaman, Libia, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, Jibouti, Somalia, Turki, Pakistan, India, Srilangka, Iran, Afghanistan, Azerbaijan, Uzbekistan, Turkestan, Bosnia, Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan banyak negeri Islam lainnya. Di kebanyakan negara Arab, hari itu merupakan hari libur nasional. Sementara negeri-negeri ini merayakan peristiwa tersebut, sungguhlah ganjil bila sekarang muncul sekelompok kecil yang lantang menyuarakan bahwa perayaan tersebut haram. Siapakah ulama-ulama yang menentang maulid ini, yang artinya sama saja menantang para tokoh hadis (huffâzh) dan para ulama umat seperti Abû Syâmah, al-‘Asqalânî, al-Suyûthî, al-Sakhâwî, al-Haytsamî, dan al-Qârî, yang telah menyatakan secara terbuka bahwa memperingati maulid adalah perbuatan
[wanita-muslimah] Majelis Syura Saudi Tolak Resolusi Menghormati Semua Agama
Di Eropa: - karikatur Nabi Muhammad s.a.w. - Filmnya Wilders Di Saudi: - majelis syura Saudi menolak resolusi untuk menghormati agama-agama, pemimpin2 agama dan simbol-simbolnya: Mungkinkah kita melarang muslim mengritik agama/aliran seperti Budha, Bahai, Ahmadiyah? (Dr. Khalil, anggota majelis yang menolak resolusi) ... berakibat mewajibkan mengakui agama-agama tersebut, dan memfasilitasi ibadah mereka. (Talal Bakri, anggota majelis yang menolak resolusi) Aduhai indahnya kebebasan berpendapat di kedua tempat tersebut! salam, DWS http://www.gulfnews.com/news/gulf/saudi_arabia/10198648.html Saudi Shoura Council rejects call for international pact to respect all religions By Mariam Al Hakeem, Correspondent Published: March 19, 2008, 15:34 Riyadh: A resolution calling for the enactment of an international pact to forbid religions from being defamed or insulted as well as their symbols, leaders and prophets has been voted out by the Saudi Shoura (Consultative Council). A total of 77 members opposed the recommendation while 33 voted in favour. Those who opposed it argued that such a pact would force people to recognise religions, which advocate idol worship, and that would be unacceptable. The rejected resolution stated that the Ministry of Foreign Affairs shall work in coordination with Arab and Islamic groups and others at the United Nations to draft an international pact for respecting religions, their symbols and leaders, and prohibit insulting them in any way. This recommendation is creating 'much ado', said Dr Khaleel Al Khaleel, a member of the Shoura. Opposing the move he said that the concept of religions and their symbols varied from country to country and culture to culture. According to Dr Khaleel, this recommendation would create a dangerous precedent that may produce a negative impact on Muslims rather than followers of other religions. Some consider Buddhism, Qadianism and Baha'ism as religions. Can we make it obligatory for Muslims to respect these faiths and avoid criticising them? he asked. Talal Bakri, one of the staunch critics of the move, said if we approve the resolution it will be make it obligatory to recognise some religions and will facilitate establishing places of worship for them in Muslim countries. Mohammad Al Quwaihes, who presented the resolution, told reporters that he had not expected that his move would be defeated in such a way as the overwhelming majority of members were in favour of introducing the resolution for deliberations. The provocation to move the resolution was the continuous onslaught on Islam in general and the Prophet Mohammad (Peace Be Upon Him) in particular, say for example, the blasphemous cartoons and films being published in Denmark, the Netherlands, America and the like, he said.
[wanita-muslimah] Fw: [Mayapada Prana] Seri 820. Tarif Progresif PLN pada Hakekatnya Ungkapan-Pelembut dari Kenaikan Terselubung
Diforward oleh La Tando - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman To: [EMAIL PROTECTED] ; Sabili ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, March 23, 2008 8:38 AM Subject: [Mayapada Prana] Seri 820. Tarif Progresif PLN pada Hakekatnya Ungkapan-Pelembut dari Kenaikan Terselubung BISMILLAHIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 820. Tarif Progresif PLN pada Hakekatnya Ungkapan-Pelembut dari Kenaikan Terselubung Tarif listrik progresif rupa-rupanya ngotot untuk segera diberlakukan oleh PLN, yaitu penterapan Insentif dan Disinsentif. Program penghematan tampaknya menjadi jurus andalan pemerintah untuk menekan subsidi. Di sektor BBM, pembatasan konsumsi terus dimatangkan. Di sektor listrik, pemerintah bahkan segera memberlakukan tariff progresif. Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) J. Purwono mengatakan, inti pemberlakuan tarif progresif adalah pemberian insentif bagi pelanggan yang berhemat dan disinsentif bagi pelanggan yang tidak berhemat. Semula dikatakan ''Akan berlaku mulai Maret,'' , namun baru-baru ini di media elektronik dan grafika dinyatakan digeser mulai April. Saat ini, lanjut Purwono, Ditjen LPE sedang melakukan finalisasi data konsumsi rata-rata setiap golongan pelanggan listrik, yakni R1 (450-2.200 VA), R2 (di atas 2.200-6.600 VA) dan R3 (6.600 ke atas), Selanjutnya menurut Purwono , bagi pelanggan yang bisa berhemat dengan menekan konsumsi listrik di bawah patokan, maka pada bulan berikutnya, pelanggan tersebut akan mendapat insentif berupa potongan tarif pada bulan berikutnya. Sebaliknya, jika pelanggan tidak bisa berhemat dan konsumsinya di atas patokan, maka dia akan dikenai disinsentif, berupa penambahan tarif pada bulan berikutnya. ''Ini perlu untuk mendorong masyarakat berhemat,'' tuturnya. Purwono menambahkan tarif progresif tersebut akan diberlakukan secara serentak di seluruh Indonesia kepada pelanggan rumah tangga RI, R2, dan R3, kantor pemerintah, bisnis kecil, serta kantor swasta. Sedangkan pelanggan industri, tarif progresif diberlakukan dengan sistem daya max plus ataupun tarif multi guna. Selain program tersebut, lanjut Purwono, penghematan juga dilakukan dengan pembagian 51 juta lampu hemat energi. Janji Purwono tentang lampu hemat energi tsb jangan sampai nampa tenaja, yaitu jangan sampai seperti janji pembagian tabung gas yang bermasalah itu, dalam rangka peralihan minyak tanah ke gas elpiji. Yang dikejar tidak dapat, yang dikandung berceceran, alias nampa tenaja. Kita tidak tahu itu lampu hemat energi berapa dia punya power factor (cos fi, di mana fi adalah sudut fase di antara vektor tegangan dengan vektor arus). Kita akan bertemu dengan cos fi ini dalam hitung-menghitung yang di bawah ini. *** Mari kita hitung menghitung berdasar atas pengetahuan murid SMP/Tsanawiyah. Kita ambil kasus PLN memberi daya 1300 VA = 1,3 KVA kepada pelanggannya. Dalam tabel PLN lajur 1300 VA patokan batas hemat insentif/disinsetif dalam satu bulan yaitu energi sebesar 158 KWH. Saya ambil lajur 1300 VA tersebut, karena itu adalah daya di rumah saya. energi = daya x waktu Pemakaian energi dari pelanggan dalam 1 bulan = Kilo-Watt [KW] x 24 x 30 jam [H]= 720 KWH W = VA cos fi cos fi yang jelek biasanya antara 0.35 s/d 0.5, sedangkan yang bagus 0.7 s/d 0.9 Kita ambil saja yang terjelek 0.35 1300 VA = 1300 x 0,35 Watt = 455 Watt = 0,455 KW energi dalam 1 bulan = 0,455 x 720 KWH = 327,60 KWH Jadi apabila pelanggan diberi daya 1300 VA, maka menurut hasil perhitungan di atas seharusnya patokan batas hemat pemakaian energi dalam satu bulan sebesar 327,60 KWH dengan asumsi cos fi yang terjelek = 0,35. Lalu mengapa (menurut tabel) PLN yang memberikan kepada pelanggan pemakaian daya 1300 VA, patokan batas hemat insentif-disinsentif itu hanya sebesar 158 KWH dalam satu bulan ? Bayangkan, pelanggan yang wajar-wajar saja memakai listrik, keluar kamar lampu dimatikan, nonton televisi seperlunya, pakai komputer seperlunya dsb.nya, maka pelanggan yang diberi daya 1300 VA setiap bulannya memakai energi pas-pasan 327,60 KWH. Bandingkan, dengan uang Rp.10 000, - masuk ke lepau (= rukan, rumah makan) bisa pas-pasan kenyang satu piring nasi campur. Pemilik lepau ingin menaikkan harga makanannya dengan harga progresif, pakai batas hemat setengah piring nasi campur. Pelanggan yang mau berhemat akan makan di bawah setengah piring, yang ujung-ujungnya bisa kekurangan gizi bahkan busung lapar. Pelanggan yang mau pas-pasan kenyangnya makan sepiring dengan harga Rp.10.000 berhubung harga nasi campur tetap, namun dapat denda (yang bahasa krennya disinsentif) Rp.5000,- karena melebihi batas hemat setengah piring. Jadi pelanggan yang makan pas-pasan kenyangnya membayar harga Rp.15.000,-. Maka sesungguhnya Tarif Progresif PLN pada Hakekatnya Ungkapan-Pelembut dari Kenaikan Terselubung,
Re: [wanita-muslimah] Fw: [Mayapada Prana] Seri 820. Tarif Progresif PLN pada Hakekatnya Ungkapan-Pelembut dari Kenaikan Terselubung
Hmna lebih suka pln di privatisasi yah kalo gitu :). Silakan saja kalau luar jawa kepengen ngurus sendiri infra struktur energi listriknya :) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Tana Doang [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 23 Mar 2008 08:53:13 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Fw: [Mayapada Prana] Seri 820. Tarif Progresif PLN pada Hakekatnya Ungkapan-Pelembut dari Kenaikan Terselubung Diforward oleh La Tando - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman To: [EMAIL PROTECTED] mailto:surau%40yahoogroups.com com ; Sabili ; mayapadaprana@ mailto:mayapadaprana%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:Relexjap%40yahoogroups.com s.com ; Lautan-Quran@ mailto:Lautan-Quran%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; Jamaah-Islamiyah@ mailto:Jamaah-Islamiyah%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; islam_liberal@ mailto:islam_liberal%40yahoogroups.com yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] mailto:Info_Islam%40yahoogroups.com ups.com ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, March 23, 2008 8:38 AM Subject: [Mayapada Prana] Seri 820. Tarif Progresif PLN pada Hakekatnya Ungkapan-Pelembut dari Kenaikan Terselubung BISMILLAHIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 820. Tarif Progresif PLN pada Hakekatnya Ungkapan-Pelembut dari Kenaikan Terselubung Tarif listrik progresif rupa-rupanya ngotot untuk segera diberlakukan oleh PLN, yaitu penterapan Insentif dan Disinsentif. Program penghematan tampaknya menjadi jurus andalan pemerintah untuk menekan subsidi. Di sektor BBM, pembatasan konsumsi terus dimatangkan. Di sektor listrik, pemerintah bahkan segera memberlakukan tariff progresif. Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) J. Purwono mengatakan, inti pemberlakuan tarif progresif adalah pemberian insentif bagi pelanggan yang berhemat dan disinsentif bagi pelanggan yang tidak berhemat. Semula dikatakan ''Akan berlaku mulai Maret,'' , namun baru-baru ini di media elektronik dan grafika dinyatakan digeser mulai April. Saat ini, lanjut Purwono, Ditjen LPE sedang melakukan finalisasi data konsumsi rata-rata setiap golongan pelanggan listrik, yakni R1 (450-2.200 VA), R2 (di atas 2.200-6.600 VA) dan R3 (6.600 ke atas), Selanjutnya menurut Purwono , bagi pelanggan yang bisa berhemat dengan menekan konsumsi listrik di bawah patokan, maka pada bulan berikutnya, pelanggan tersebut akan mendapat insentif berupa potongan tarif pada bulan berikutnya. Sebaliknya, jika pelanggan tidak bisa berhemat dan konsumsinya di atas patokan, maka dia akan dikenai disinsentif, berupa penambahan tarif pada bulan berikutnya. ''Ini perlu untuk mendorong masyarakat berhemat,'' tuturnya. Purwono menambahkan tarif progresif tersebut akan diberlakukan secara serentak di seluruh Indonesia kepada pelanggan rumah tangga RI, R2, dan R3, kantor pemerintah, bisnis kecil, serta kantor swasta. Sedangkan pelanggan industri, tarif progresif diberlakukan dengan sistem daya max plus ataupun tarif multi guna. Selain program tersebut, lanjut Purwono, penghematan juga dilakukan dengan pembagian 51 juta lampu hemat energi. Janji Purwono tentang lampu hemat energi tsb jangan sampai nampa tenaja, yaitu jangan sampai seperti janji pembagian tabung gas yang bermasalah itu, dalam rangka peralihan minyak tanah ke gas elpiji. Yang dikejar tidak dapat, yang dikandung berceceran, alias nampa tenaja. Kita tidak tahu itu lampu hemat energi berapa dia punya power factor (cos fi, di mana fi adalah sudut fase di antara vektor tegangan dengan vektor arus). Kita akan bertemu dengan cos fi ini dalam hitung-menghitung yang di bawah ini. *** Mari kita hitung menghitung berdasar atas pengetahuan murid SMP/Tsanawiyah. Kita ambil kasus PLN memberi daya 1300 VA = 1,3 KVA kepada pelanggannya. Dalam tabel PLN lajur 1300 VA patokan batas hemat insentif/disinsetif dalam satu bulan yaitu energi sebesar 158 KWH. Saya ambil lajur 1300 VA tersebut, karena itu adalah daya di rumah saya. energi = daya x waktu Pemakaian energi dari pelanggan dalam 1 bulan = Kilo-Watt [KW] x 24 x 30 jam [H]= 720 KWH W = VA cos fi cos fi yang jelek biasanya antara 0.35 s/d 0.5, sedangkan yang bagus 0.7 s/d 0.9 Kita ambil saja yang terjelek 0.35 1300 VA = 1300 x 0,35 Watt = 455 Watt = 0,455 KW energi dalam 1 bulan = 0,455 x 720 KWH = 327,60 KWH Jadi apabila pelanggan diberi daya 1300 VA, maka menurut hasil perhitungan di atas seharusnya patokan batas hemat pemakaian energi dalam satu bulan sebesar 327,60 KWH dengan asumsi cos fi yang terjelek = 0,35. Lalu mengapa (menurut tabel) PLN yang memberikan kepada pelanggan pemakaian daya 1300 VA, patokan batas hemat insentif-disinsentif itu hanya sebesar 158 KWH dalam satu bulan ? Bayangkan, pelanggan yang wajar-wajar saja memakai listrik, keluar kamar lampu dimatikan, nonton televisi seperlunya, pakai komputer seperlunya dsb.nya, maka