[wanita-muslimah] Re: [mediacare] New court head slams sharia bylaws
- Original Message - From: Holy Uncle To: National ; media care Sent: Sunday, August 24, 2008 10:43 AM Subject: [mediacare] New court head slams sharia bylaws New court head slams sharia bylaws Abdul Khalik, The Jakarta Post, Jakarta Less than 24 hours after being sworn in as the new head of the Constitutional Court, Moh. Mahfud M.D. on Friday slammed regional administrations for enacting sharia-inspired bylaws. The enforcement of sharia-based ordinances threatens national integrity and runs counter to the state ideology (Pancasila) principles of social justice, since they discriminate against minority groups, he said. Sharia bylaws are not constitutionally or legally correct because, territorially and ideologically, they threaten our national integrity, Mahfud told top military officers attending a training program on the amended Constitution and human rights. On Tuesday, Indonesian Military chief Gen. Djoko Santoso, who opened the Friday training program, warned against attempts to establish an Islamic state or alter state ideology. Such activities are categorized as acts of treason, the four-star Army general said. Mahfud, who served as defense minister under the Abdurrahman Gus Dur' Wahid administration, said local ordinances should not be enacted simply to cater to a region's religious demographic. This means Bali can pass a Hindu bylaw, or North Sulawesi can have a Christian ordinance. If each area fights for a religious-based ordinance, then we face a national integration problem, he said. Mahfud said in addition to threatening national integrity, sharia-based ordinances also violated all basic principles used as a yardstick to determine whether a law was constitutional. Under these principles, a law or regulation must serve to strengthen democracy and social justice, as well as promote religious tolerance in a civilized way, he said. He added the implementation of sharia would discriminate against the weak and minority groups, leaving them out of the national system and without protection. Dozens of regions have enacted sharia bylaws despite warnings the ordinances could deprive women and non-Muslims of their civil rights. These bylaws include requiring Koran literacy for students and brides, enforcing Islamic dress code on Muslim women and skewed anti-prostitution regulations that punish only women and not men. Critics say many of the ordinances were drafted by unqualified people, with no transparency or public participation, and aimed solely at wooing Muslim voters. The government has pledged to review 37 sharia-based ordinances in force in several regions across the country which have been dubbed discriminatory and in violation of higher existing laws. Human rights activists were quick to praise Mahfud's bold statement, saying sharia bylaws violated human rights principles. It's a bold and brave statement from the new Constitutional Court chief. We should support him, said Refendi Djamin of the Human Rights Working Group. Senior Golkar Party lawmaker Theo Sambuaga echoed Mahfud's views, saying such ordinances brought about disintegrative affects on the pluralistic nation. They criticized politicians for endorsing these bylaws in a bid to win support from Muslim voters in local elections. Several major parties that openly back sharia bylaws include the United Development Party (PPP), the Prosperous Justice Party (PKS) and the Crescent Star Party (PBB). Enactment of the bylaws has received support from several Golkar politicians, including the incumbent Tangerang mayor, who promote them for their own political gains. http://old.thejakartapost.com/[EMAIL PROTECTED]irec=0 -- Talk to your Yahoo! Friends via Windows Live Messenger. Find Out How [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] File - Tata Tertib dan Peraturan
TATA TERTIB DAN PERATURAN MAILING LIST WANITA MUSLIMAH A. SIFAT 1. Mailing list ini dikelola dan dikordinir oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Keluarga Sakinah - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPKS-BKPRMI) Wilayah Jawa Barat. 2. Keanggotaan mailing list ini bersifat terbuka untuk umum dan semua lapisan 3. Diskusi yang dilakukan bersifat bebas , terbuka dan terkendali 4. Topik utama yang dibicarakan di mailing list adalah segala aspek yang berhubungan dengan permasalahan kaum perempuan pada umumnya dan muslimah pada khususnya seperti fiqh perempuan , pergerakan perempuan , kesehatan reproduksi , isu gender , kebijaksanaan pemerintah dalam hukum , peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan perempuan . 5. Topik-topik selain topik diatas akan diatur dibagian Tata tertib dan Peraturan Diskusi. B. TATA TERTIB DAN PERATURAN DISKUSI 1. Tata cara diskusi menggunakan aturan netiket standar yang berlaku pada diskusi milis pada umumnya. 2. Usahakan untuk selalu menggunakan emoticon untuk menandai ekspresi bicara anda. Ini juga penting untuk menghindari kesalah pahaman. 3. Usahakan untuk tidak menjadi one-liner alias hanya menanggapi sebuah email dengan pernyataan yang terlalu singkat. 4. Anda diminta untuk SELALU membuang bagian email yang tidak perlu bila anda ingin menanggapi sebuah email yang panjang. Akan lebih baik bila anda memfokuskan tanggapan anda pada beberapa baris kalimat atau alinea dari email yang anda tanggapi, sementara bagian-bagian lain yang tidak akan anda tanggapi bisa anda hapus. Footer email yang tidak perlu, juga tolong dihapus setiap kali anda membalas email ke forum. 5. Usahakan untuk menghindari mengirimkan email yang isinya hanya tertuju pada seseorang tertentu. Hingga batas yang wajar hal ini masih bisa diterima, tapi bila isinya sudah tidak relevan lagi dengan tujuan milis, maka sebaiknya anda mengirimkan email langsung (japri) ke orang yang bersangkutan. 6. Semua bentuk attachment tidak diperbolehkan di milis ini dan akan difilter secara otomatis , bagi anda yang hendak sharing file kepada member yang lain bisa dilakukan lewat JAPRI (Jalur Pribadi) atau bisa di upload di groups.yahoo.com/group/keluarga-islami/files sehinggga mereka yang membutuhkannya bisa mendownloadnya dari sana. 7. Mengenai topik selain yang ditetapkan pada bagian A-4 diatas dibagi menjadi dua yaitu a. Topik yang ditoleransi Meliputi topik-topik yang berkaitan dengan praktek ibadah seperti Sholat , puasa , haji , zakat , qurban dll b. Topik yang dilarang , meliputi : - Topik mengenai politik , organisasi politik ataupun tokoh politik tertentu , kecuali apabila menyangkut masalah kebijakan yang berhubungan ataupun mempunyai implikasi terhadap topik utama milis - Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan di milis ini ataupun topik yang ditoleransi - Segala bentuk spam atau jualan di milis , arisan , bagi-bagi dollar gratis , MLM dll 8 . Pelanggaran terhadap pasal 7 b diatas dikenai sanksi berupa perubahan seting pengiriman e-mail menjadi bermoderasi , jadi semua posting dari yang bersangkutan harus melalui persetujuan moderator 9 . Member yang melakukan pelanggaran serius seperti berkata kotor , jorok ataupun mengirimkan posting yang menjurus pornografi dan sejenisnya atau melakukan kejahatan internet berat maka akan langsung dikeluarkan (dibanned) dari milis. 10. Seluruh member baru postingnya akan dimoderasi , moderasi akan dicabut setelah member yang bersangkutan ikut aktif berdiskusi 11. Masukan-masukan yang konstruktif bagi perkembangan milis ini akan diterima dengan senang hati. TATA CARA ADMINISTRASI POSTING 1. Untuk subscribe / berpartisipasi : Kirimkan email kosong ke : [EMAIL PROTECTED] Atau bisa juga melalui http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join 2. Untuk mengirim email ke forum (setelah ada approve untuk request anda) alamatkan ke : wanita-muslimah@yahoogroups.com 3. Untuk keluar dari forum : Kirimkan email kosong ke : [EMAIL PROTECTED] 4. Alamat email administrator : [EMAIL PROTECTED] 5. Arsip diskusi dapat dilihat di http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages 6. Modus penerimaan posting a. Default penerimaan posting adalah individual mail b. Untuk member yang hendak merubah modus penerimaan mail menjadi No Mail/Web Only bisa mengirim e-mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] , dimana member tersebut
[wanita-muslimah] Re: [mediacare] Syafii: Pemuka agama jangan hanya mengurung diri
- Original Message - From: Syamsul Ardiansyah To: Milis Mediacare ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 25, 2008 1:39 AM Subject: [mediacare] Syafii: Pemuka agama jangan hanya mengurung diri 06 Agustus, 2008 - Published 10:33 GMT Syafii: Pemuka agama jangan hanya mengurung diri Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, peraih penghargaan Magsaysay Award 2008, mengatakan kunci pluralisme baik kaum yang beragama maupun yang tidak, adalah mewujudkan persaudaraan universal dengan menghargai perbedaan yang ada. Dengan kaum yang tidak beragama, kita katakan, kita bisa berdamai di muka bumi dengan catatan jangan ada agenda tersembunyi untuk saling meniadakan. Kita saling menghormati dalam batas-batas hidup duniawi, kata Prof Maarif kepada BBC. Namun dia mengakui upaya dialog antar pemuka agama yang juga melibatkan dirinya, memang sulit diterapkan di tingkat masyarakat bawah. Oleh karena itu, Profesor Maarif menghimbau kepada pemuka-pemuka agama yang terlibat dalam dialog untuk rajin turun ke bawah guna menyampaikan apa yang telah dilakukan oleh kalangan elit agama. Orang Muslim jangan hanya mengurung diri di masjid, Kristen di gereja, di sinagog, tapi (para tokoh lintas agama harus) turun ke bawah, tambahnya. Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah dan Pendiri Maarif Institute tersebut baru saja mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay kategori Perdamaian dan Saling Pengertian Antar Bangsa. Simak wawancara Heyder Affan dengan Prof Dr Syafii Maarif, dalam acara Tokoh BBC, Hari Minggu, 31 Agustus 2008, siaran pukul 05.30 WIB. Versi panjang Tokoh akan disiarkan oleh sejumlah radio FM mitra BBC di sejumlah kota, Senin, 1 September 2008. Penghargaan Maarif merupakan orang Indonesia kedua yang mendapatkan penghargaan kategori tersebut setelah Sujatmoko yang dinugerahi penghargaan tahun 1978. Adapun 17 orang Indonesia lainnya yang berhasil meraih penghargaan Magsaysay adalah untuk kategori sastra, jurnalisme, kememimpinan dan lain-lain. Syafii diberi anugerah itu atas komitmen dan kesungguhannya dalam membimbing umat Islam untuk mentolerir dan menerima pluralisme sebagai dasar bagi keadilan dan keharmonisan di Indonesia maupun dunia. Penghargaan Magsaysay yang pertama kali diberikan tahun 1957, sering disebut-sebut sebagai Hadiah Nobel Asia. Nama tersebut diambil dari nama mendiang presiden ketiga Filipina, Ramon Magsaysay yang dinilai merupakan pemimpin yang rendah hati dan sederhana. Syamsul Ardiansyah Program Manager - Institute for National and Democratic Studies http://putarbumi.wordpress.com, http://indies.my-php.net/ -- Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis. Download Yahoo! Toolbar sekarang . [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Terrorizing people in the name of dawa
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=113282d=24m=8y=2008pix=kingdom.jpgcategory=Kingdom Sunday 24 August 2008 (23 Sha`ban 1429) Terrorizing people in the name of dawa Hassna'a Mokhtar I Arab News JEDDAH: A missionary campaign entitled The Protective Shield recently organized by the missionary summer camp in Taif has sparked controversy among women participants and visitors, Al-Watan newspaper reported last Saturday. Corpses were displayed inside a dark tent and visitors were allowed to enter only after sunset - so that it was pitch-black inside. The religious objective of the episode was to bring to life dead hearts as the supervisor of the campaign, Balgees Al-Ghamri, explained. This type of dawa (missionary work of Islam) will certainly terrorize and antagonize people through a focus on death, punishments and hellfire in the afterlife. It has become so common these days that many Muslim converts living in Saudi Arabia say they are happy they did not learn about Islam here. Sheikhs (preachers) and society in general make people feel that you should be stiff. I'm very happy I learned about Islam abroad. I know other expatriates who feel the same way. They tell me if they had learned about Islam after coming here, they would have never converted, said Aisha Mohammad, a 34-year-old American teacher. Hassan Hathout, an Egyptian-American medical doctor who takes active interest in monotheistic religions and dawa work, said that people should not miss the total picture of Islam. It is simple to conclude that anything which conflicts with mercy does not run parallel with the mission of the Prophet (peace be upon him). I see Muslims do know the rules and regulations, but they miss the element of mercy, which is the essence of Islam, said Hathout. Allah has made it abundantly clear in the Qur'an that He sent Prophet Muhammad not but as a mercy for all creatures. He also said: It was by the mercy of Allah that thou wast lenient with them (O Muhammad), for if thou hadst been stern and fierce of heart they would have dispersed from round about thee. Muhammad An-Nabulsi, a well-known Syrian scholar and author of the Encyclopedia of the Beautiful Names of Allah and the Encyclopedia of Scientific Miracles of the Holy Qur'an and Prophetic Sunnah, said, explaining the verses, that if a person were well educated and had command of his knowledge yet was rude and hardhearted, people would turn away from him and avoid him. You can't convince people unless you're following the right path. You've got to be a role model. You can't be influential in your dawa work unless you treat people with kindness, said An-Nabulsi. Positive persuasion Then why do many insist on working and spread the divine message in a frightening way instead of mercifully, lovingly and warmly inviting people to Islam? A Saudi woman working in dawa - who preferred not to be named - says people think that intimidating others will encourage them to adhere to the rules and principles of Islam and avoid sinning. She believes that positive persuasion, convincing and encouragement come first in Islam. Many books and incidents from the life of the Prophet emphasize leniency in presenting Islam, whether to Muslims or non-Muslims. When people love their religion, gradually they are able to develop self-discipline. Punishment, death or hellfire are reminders so they don't stray or become weak in the face of temptations, she said. In her article Dawa By Any Means Necessary, American writer and author Pamela Taylor, 44, said that mosques had become frequented by droves of unsolicited advice at every possible time, more often than not in an argumentative, rude, self-righteous, or ill-timed manner that serves only to provoke anger and antagonize and drive away the target audience. How did the idea that dawa is to be accomplished by any means necessary, or possible, ever gain such popularity in the face of so many Qur'anic and Prophetic injunctions and examples to the contrary? When did focusing on minor issues become more important than taking care of the fundamentals? The irony, of course, is that those who practice dawa by any means are almost completely unsuccessful in changing anyone's opinion, she said [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Lanka plans insurance cover for maids, drivers
Refleksi: Bagaimana dengan pemerintah NKRI, apakah juga melakukan langkah yang sama guna menlindungi para pahlawan devisa (TKW/TKI), ataukah kuatir menyinggung perasaan Arab Saudia dan oleh karena itu tidak bergerak dan membisu? http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=113284d=24m=8y=2008pix=kingdom.jpgcategory=Kingdom Sunday 24 August 2008 (23 Sha`ban 1429) Lanka plans insurance cover for maids, drivers Mohammed Rasooldeen I Arab News RIYADH: The Sri Lankan government has called on Saudi insurance companies to submit quotations for mandatory insurance to cover Sri Lankan domestic aides such as maids and drivers in the Kingdom. Colombo has drafted the new insurance scheme because the Saudi government's current insurance system does not include domestic aides working in Saudi households. We have already introduced the scheme in the United Arab Emirates and Jordan. The Kingdom, which has the largest concentration of Sri Lankan housemaids in the region, will be the third country to launch the program, said Kingsley Ranawake, chairman of the Sri Lankan Bureau of Foreign Employment. Ranawake said the decision to introduce the scheme follows talks in May between Ghazi Al-Gosaibi, the Saudi minister of labor, and Keheliya Rambukwella, the Sri Lankan minister for labor welfare. During the talks in Riyadh, Al-Gosaibi agreed to the system of providing insurance cover to Sri Lankan maids. Colombo is presently in the process of appointing a Saudi company to provide the insurance cover, the costs of which will be met by Saudi sponsors. Such an arrangement will ease problems affecting employees, employers and the two governments in case of the eventuality of circumstances such as the repatriation of bodies, disabilities, emergency medical expenses and legal assistance, said Ranawake. The insurance cover would also include return air tickets if a sponsor failed to meet a worker's costs of return travel, he added. Ranawake said the proposed scheme would provide security to workers, encouraging them to look at the Kingdom as a prospective destination of employment. More than 80 percent of the 550,000 Sri Lankan workers in the Kingdom are housemaids whose earnings make up a large portion of foreign remittances to the country. Remittances from Sri Lankan overseas workers are the island's second largest foreign exchange earner. Ranawake added that the Kingdom has agreed to increase the monthly wage of Sri Lankan maids and drivers to SR650 starting January. He warned that recruiting agents who fail to ensure the payment of salaries as stipulated in work contracts would be blacklisted. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer - Re: Jilbab = kerudung?
Iya saya setuju kalau jilbab itu ibarat topi baja yang dipakai pasukan militer saat berperang. Saya yakin seyakinnya, Allah senang kok melihat aneka warna rambut kaum perempuan di Bumi. Allah justru sedih kalau keindahan rambut perempuan itu malah ditutup brukut. Mengukur keimanan seseorang hendaknya diukur dari otaknya, bukan dari busana yang dikenakannya. Busana itu adalah bagian dari budaya, semakin tinggi daya seninya, gaya busana pun kian beragam model dan coraknya, tak sekadar krubyung-krubyung warna hitam pekat seperti di Arab sana. Menurutku, apa yang mereka kenakan justru sebentuk penjara kekuasaan kaum lelaki, tapi mereka tak menyadarinya. Semakin otoriter sebuah kekuasaan, busana warganya harus seragam dengan dalih itu permintaan dari Allah, baik corak dan warnanya. Busana krubyung-krubyung juga akan membuat kaum perempuan malas untuk berolahraga, badan gendut dengan perut bergelambir tak masalah. Wajah penuh jerawat dan hidung penuh komedo tak masalah, toh yang terlihat dari pandangan orang lain cuma matanya saja. Busana krubyung-kryubung juga bikin kaum perempuan malas berdandan ria buat dirinya sendiri. Mereka kehilangan pesona buat memikat lawan jenis dan susah bikin decak kagum kaum sejenisnya. wass, rd - Original Message - From: sunny To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 26, 2008 2:09 AM Subject: Re: [mediacare] Re: Jilbab = kerudung? Hemat saya jilbab tidak ada hubungan apa-apa dengan keimanan seseorang, karena keimanan adalah masalah otak bukan hanya dengan tutup kepala menunjukkan keimaman sesorang dan anti iblis bin seytan, tetapi kalau ada penjual kain yang pandai ngoceh agama dan meyakinkan bahwa ada hubungannya dengan dan keimanan bisa saja. Tetapi apakah itu logis bila dilihat pada keadaan lingkungan di mana agama itu didirikan. Dulunya jilbab itu dipakai oleh semua penganut agama Semit di gurun pasir. Jadi bukan spesial agama tertentu saja. Tutup kepala itu ada banyak macam corak, bisa dipakai sebagai dekorasi mempercantik wajah, melindungi kepala dari kedinginan atau matahri terik dan teristimewa bagi yang berdiam di gurun pasir di ialah mencegah debu yang dibawah oleh angin dan melekat di kepala. [Serdadu pakai tutup kepala atau topi waja untuk melindungi kepala dari peluru atau pecahan granat musush]. Hendaklah dipahami bahwa air di region gurun itu termasuk barang mewah yang terbatas, jadi harus berhemat bagi kaum nomadik. Bukan saja jiblab tetapi juga cador, nikap etc itu untuk mencegah debu masuk mulut, lubang hidung. Untuk membersihkan debu yang melekat di badan membutuhkan air,sedangkan persediaan air terbatas bagi mereka yang berdiam digurun dan semi-gurun (semi dessert). Solusinya penghematan air ialah kepala dan muka ditutup dan berbaju panjang yang disebut garabeya guna melindungi badan. - Original Message - From: Irma Dana To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, August 24, 2008 5:25 PM Subject: [mediacare] Re: Jilbab = kerudung? Jilbab.. apakah itu juga bagian dari peningkatan keimanan seseorang? dimana setelah berjilbab pun masih banyak ujian yang harus mrk selesaikan berjilbab upaya untuk menghargai dirinya sendiri...setuju! tapi jadi hancur citra jilbabnya ketika seseorang mempertontonkan lekukan tubuhnya? gimana ya bukan wanita berjilbab saja yang harus menutup lekukan tubuhnya... jadi teringat seseorang yg berjilbab...dan mau kencan dgn laki2 yang masih berstatus suami orang...gimana tuh? waduhrumit juga ya...perempuan itu harus bisa membela dirinya sendiri, itu kata teman... peace, irma -- Irma Dana http://dawala.wordpress.com [lagi belajar nulis] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Tradisi Ziarah Kubur Menjelang bulan Ramadhan
Tradisi Ziarah Kubur Menjelang bulan Ramadhan Tradisi ini suatu hal yang sangat baik kita pertahankan dan publikasikan. Ziarah kubur dianjurkan di dalam Islam, karena dapat mengingatkan kita pada kematian, menyadarkan kita pada dosa. Selain itu untuk mendoakan orang tua, keluarga, sahabat dan saudara kita yang telah mendahului kita berpulang ke hadirat Allah swt, dan kita semua pasti menyusulnya. Disamping mendoakan mereka di kuburnya, kita dianjurkan mengenang jasa-jasa baik mereka, sampai menangis pun tidak ada larangan. Bahkan menurut Ahlul bait Nabi saw hal itu sangat dianjurkan. Agar kita tidak mudah melupakan jasa-jasa baik mereka. Dalam hadis-hadis tentang keutamaan bulan Ramadhan disebutkan bahwa di bulan Ramadhan Allah swt membebaskan beribu-ribu hamba-Nya dari beban siksa dan azab kubur. Hal ini juga disebutkan di dalam doa-doa Ramadhan yang bersumber Ahlul bait Nabi saw. Semoga dengan tradisi ini dan doa-doa kita untuk mereka, mereka digolongkan pada hamba-hamba Allah swt yang dibebaskan dari semua siksa dan azab kubur, dan digolongkan oleh Allah swt pada hamba-hamba-Nya memperoleh kebahagiaan dan derajat yang tinggi di sisi-Nya. Bagi yang berminat Adab dan doa ziarah kubur, bisa kopi di sisi: http://syamsuri149.wordpress.com/2008/05/03/adab-dan-doa-ziarah-kubur/ Keutamaan Ramadhan, Amalan dan doa-doanya secara detail, klik disini: http://islampraktis.wordpress.com Wassalam Syamsuri Rifai
Re: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer - Re: Jilbab = kerudung?
Assalamualaikum wrwb.. Ikutan nimbrung ya.. Wah.. wah.. dalilnya apa tuh bahwa Allah 'SENANG' melihat aneka warna rambut wanita di seantero bumi (dgn catatan.. terbuka)? Itulah kalo berbicara yang dipake hanya (ma'af) otaknya aja.. tapi tanpa ilmu. Sementara salah satu fungsi otak adalah bukan melogikakan segala hal tapi tanpa tau ilmunya.. Tentu saja jilbab bukan topi militer. Mau diibaratkan seperti apapun.. ya ngga kan pernah sama. Dari bahannya aja udah beda, fungsi apalagi.. Anak SD pun tau perbedaannya.. :) Perintah berjilbab jelas2 ada di dalam Al Qur'an. Bagaimana mungkin Mediacare mampu mengatas namakan Allah dalam berpendapat? Bagaimana anda mampu mengetahui Allah 'SENANG' dengan segala keterbukaan dan 'SEDIH' dengan ketertutupan? Bagaimana mungkin anda MAMPU memiliki pengetahuan tentang bagaimana perasaan Allah? Meminjam istilah anda.. Berkrubyung2 (btw, bahasa Indonesia ya ini? Baru denger soalnya..).. jangan salah lho. Di balik hljab panjang dan gamis gombyor itu.. pakaian mereka (wanita2 Arab) ngga kalah dengan pakaian2 yg dipakai oleh selebritis dunia.. Secara mereka orang Arab gitu loh.. duitnya berjibun. Temen saya kerja di Riyadh dan memiliki banyak teman Arab dr kalangan biasa2 aja sampe yg sangat kaya raya.. Kalau mereka mengadakan pesta.. mereka memang mengenakan pakaian krubyung2 itu ke rumah yg punya hajatan.. Lalu mereka akan masuk suatu ruangan megah lengkap dengan segala dekorasi mewah utk pesta (ruang pesta laki2 dan wanita terpisah).. dan di ruangan itu mereka akan melepaskan busana krubyung2 mereka.. VOILA!! Walaupun wanita Arab terkenal dengan bentuk tubuh yang besar2.. tapi masih banyak lagi yg memiliki tubuh aduhai yg sangat terawat. Mereka mengenakan pakaian seksi rancangan desainer kelas dunia dilengkapi dengan perhiasan bertahtakan intan berlian.. dan make up yg sempurna! Sejauh yang saya ingat.. saya ngga pernah liat wajah2 orang Arab itu dipenuhi jerawat.. komedo mungkin ya... tapi kalo jerawat koq sepertinya enggak tuh.. Kalau anda amati, kulit wajah2 orang Arab sangat halus, bersih dan sehat. Mungkin ini anugerah Allah karna kerelaan mereka utk mau bersusah payah mengenakan busana yang 'buat kita' kelihatan menyengsarakan.. Kesadaran para jilbabers utk merawat diri sangat besar. Sekarang banyak sekali tempat2 senam khusus muslimah.. Peminatnya juga banyak. Belum kolam2 renang yg memfasilitasi kesenangan kaum hawa yg suka olahraga air dengan menyediakan hari2 khusus utk para akhwat ini. Jadi salah banget kalo busana gombyor identik dengan ketidakmauan dan ketidakmampuan utk merawat diri.. Masalah keimanan seseorang.. hanya yg bersangkutan dan Allah yang tahu.. Jadi kalau anda tidak/belum memiliki ilmu mengenai masalah keimanan, please dech.. jangan bermain2 atau mengutak-atik permasalahan yang anda kupas secara mentah ini.. :) Saya minta maaf apabila ada kata2 saya yang ngga berkenan.. Tapi jangan pernah mewakili Allah dalam hal berperasaan atau dalam hal apapun.. Untuk tahu bagaimana proses terjadinya selembar rambutpun, pasti anda ngga kan pernah tahu jawabnya.. bagaimana mungkin anda bisa mengatas namakan Allah dalam hal berperasaan? Jangan2 ntar ada THE NEXT LIA EDEN lagi.. H.. Wassalam.. On 8/24/08, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya saya setuju kalau jilbab itu ibarat topi baja yang dipakai pasukan militer saat berperang. Saya yakin seyakinnya, Allah senang kok melihat aneka warna rambut kaum perempuan di Bumi. Allah justru sedih kalau keindahan rambut perempuan itu malah ditutup brukut. Mengukur keimanan seseorang hendaknya diukur dari otaknya, bukan dari busana yang dikenakannya. Busana itu adalah bagian dari budaya, semakin tinggi daya seninya, gaya busana pun kian beragam model dan coraknya, tak sekadar krubyung-krubyung warna hitam pekat seperti di Arab sana. Menurutku, apa yang mereka kenakan justru sebentuk penjara kekuasaan kaum lelaki, tapi mereka tak menyadarinya. Semakin otoriter sebuah kekuasaan, busana warganya harus seragam dengan dalih itu permintaan dari Allah, baik corak dan warnanya. Busana krubyung-krubyung juga akan membuat kaum perempuan malas untuk berolahraga, badan gendut dengan perut bergelambir tak masalah. Wajah penuh jerawat dan hidung penuh komedo tak masalah, toh yang terlihat dari pandangan orang lain cuma matanya saja. Busana krubyung-kryubung juga bikin kaum perempuan malas berdandan ria buat dirinya sendiri. Mereka kehilangan pesona buat memikat lawan jenis dan susah bikin decak kagum kaum sejenisnya. wass, rd - Original Message - From: sunny To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 26, 2008 2:09 AM Subject: Re: [mediacare] Re: Jilbab = kerudung? Hemat saya jilbab tidak ada hubungan apa-apa dengan keimanan seseorang, karena keimanan adalah masalah otak bukan hanya dengan tutup kepala menunjukkan keimaman sesorang dan anti iblis bin seytan, tetapi kalau ada penjual kain yang pandai ngoceh agama dan meyakinkan bahwa ada hubungannya dengan dan
[wanita-muslimah] Repression before reform in Malaysia
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/JH21Ae03.html Aug 21, 2008 Repression before reform in Malaysia By Baradan Kuppusamy KUALA LUMPUR - A series of tough measures in recent weeks has raised fears of a major crackdown on tolerance and dissent as rival political forces battle for state power in a society made fragile by economic uncertainties and decades of autocratic rule. The growing repression has added to the political intensity of a mounting opposition movement bidding to topple the ruling government by next month. An influential Catholic newsletter now faces official closure over its editorial policies, an inter-ethnic forum on religious freedom was recently forcibly disrupted, a popular book on Islam by a respected Malaysian academic has been banned and a senior judge has ordered a prominent blogger to reveal his sources as well as the identities of net users who wrote comments on his postings. A Catholic journal, The Herald, faces closure because it planned to publish political commentaries and other current affairs issues that the authorities say are outside the religious scope of its publishing license. Church leaders, who are already facing the authorities in court over various issues, including the right to import bibles in the Malay language and the right to use Allah, the Arabic word for God, in their prayers, have appealed to be allowed to publish The Herald freely. The same week state authorities banned a new book on Islam titled Muslim Women and Challenge of Islamic Extremism written by respected Malaysian academic Norani Othman. The move has sparked outrage among Muslim feminists and civil rights activists and raised hard new questions about the government's professed commitment to freedom of expression. In early August, an inter-faith forum organized by the Malaysian Bar Council on the plight of certain families who had converted to Islam was forcibly disrupted by Muslim fundamentalists while police authorities did nothing to protect the forum's right to free assembly and speech. The same month a senior judge ordered a prominent blogger, Raja Petra Kamarudin, to reveal not only his sources for three postings on his wildly popular Malaysia Today website, but also the identities of hundreds of individuals who left behind comments on his postings critical of the government. Taken together there is a growing climate of fear and intolerance, said Yap Swee Seng, executive director of Suaram, a leading human rights organization. Tolerance for dissent and freedom of media is narrowing. What little media freedom existed is now under severe threat, he said. Lawyers and civil rights activists say that this string of events points to an official assault on media freedom, freedom of expression, and religious freedoms. They fear the recent oppression signals the beginning of the end of a more liberal atmosphere ushered in after the 2004 general election, which saw Prime Minister Abdullah Badawi win a huge mandate on a pro-reform ticket. General elections held in March of this year saw his United Malays Nasional Organization (UMNO)-led government lose control over five of the federation's 13 state governments to the opposition. Many UMNO supporters now fear lawmaker defections to opposition de facto leader Anwar Ibrahim's camp. Reform threat Anwar - who is now contesting a highly anticipated August 26 by-election to return to parliament after an absence of 10 years - has vowed to topple the government by September 16 and once in power initiate a wide raft of democratic and economic reforms. They include proposals to an overhaul of the judiciary, liberalization of the media and dissolution of the New Economic Policy, which currently gives favor to ethnic Malays over Chinese and Indians. His bid to power has been complicated by recent sodomy charges, which the Attorney General formally lodged against Anwar earlier this month. Anwar has denied the charges, which he has characterized as a political conspiracy led by the prime minister's office to derail his reform movement. Meanwhile, the hardening of attitudes and the recent moves to curb dissent are likewise seen as an attempt to strengthen the ruling political establishment dominated by UMNO, which has ruled without interruption since independence was achieved in 1957. They [UMNO] are weak while the opposition is gaining ground. The series of repressive measures must be seen in that light as an attempt to curb freedom and defend the political status quo, said a prominent lawyer who declined to be identified for fear of government reprisals. He said the recent court order against the popular Malaysia Today website has had a negative impact on the vibrant blogging community, which in recent years has given Malaysian readers an alternative view of politics and society than that offered by the state-controlled mainstream media. The court order to reveal sources
[wanita-muslimah] Selamat menjalankan Ibadah Puasa
Selamat menjalankan ibadah puasa. Maaf lahir bathin. Semoga kita menjadi lebih taqwa Wahyu Pamungkas [Non-text portions of this message have been removed]
Balasan: Re: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer - Re: Jilbab = kerudung?
Orang aba kalau keluar negri tidak pakai jilbab??... Mm.. orang arab yang mana ya? tidak semua orang arab kalau ke luar negri tidak pakai jilbab kok... orang Arab itu sama seperti kita hanya manusia biasa, yang pakai jilbab ya.. pakai yang tidak ya.. tidak juga. Di jeddah misalnya, aku kalau ke jeddah seperti kotanya harry potter, kenapa? cara berpakaiannya persis seperti pakaian harry potter. pakai jubah tetapi tidak pakai jilbab, ya.. walaupun tidak semuanya seperti itu. tapi lucu juga. Awalnya aku berfikir kok ya.. orang arab seperti itu?, tapi setelah aku pahami Al Quran, di sana di sebutkan udah berapa banyak orang arab yang kotanya di hancurkan oleh ALLAH karena kerusakan moral mereka. Ya.. jadi, pada dasarnya tidak semua orang arab itu benar2 mengimani ajaran agama islam dengan baik.Yang bejat.. ya.. bejat, yang baik.. ya.. baik. Namanya juga manusia, sukanya mendekati hal2 yang di larang oleh ALLAh dari pada mendekati hal2 yang di suruh oleh ALLAH. ___ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Balasan: [wanita-muslimah] Marhaban yaa Ramadhan
kalau orang yang tidak berpuasa bukan orang islam sih.. ngak papa, tapi kalau orang islam.. yah... buat apa di hormati. Itu perlu di pertanyakan, Islam ngak sih??.. --- yudiavid bunkam [EMAIL PROTECTED] menulis: Assalamu'alaikum. semoga semua sehat2 dan bahagia. gak terasa yah, bentar lagi puasa:-) mohon ma'af atas segala kesalahan saya selama bertahun-tahun jadi member WM. Kita sambut Ramadhan dengan suka cita dengan menghormati orang yang tidak puasa. Wassalam. ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Re: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer - Re: Jilbab = kerudung?
Pagi.. mas Ari.. *Kenapa ngga tanya ke orang Arabnya aja.. (yg kalo ke luar negeri ngga pake jilbabnya.. :) )? *Kenapa masalah yg lebih esensial ngga dibahas? Seperti.. 1. Apa jilbab sama dengan topi baja? 2. Apa manusia bisa mewakili bagaimana Allah berperasaan? *kenapa masih ada perdebatan utk suatu ketentuan yg jelas2 telah Allah PERINTAHkan dalam Al Qur'an? Ditunggu jawabnya ya mas.. :) Cheers.. On 8/24/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenapa wanita arab kalau keluar negeri jarang pakai jilbab ya ? Kok hanya taat ketika di arab saja ? :)) Sent from my BlackBerry(R) wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 24 Aug 2008 21:59:30 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer - Re: Jilbab = kerudung? Assalamualaikum wrwb.. Ikutan nimbrung ya.. Wah.. wah.. dalilnya apa tuh bahwa Allah 'SENANG' melihat aneka warna rambut wanita di seantero bumi (dgn catatan.. terbuka)? Itulah kalo berbicara yang dipake hanya (ma'af) otaknya aja.. tapi tanpa ilmu. Sementara salah satu fungsi otak adalah bukan melogikakan segala hal tapi tanpa tau ilmunya.. Tentu saja jilbab bukan topi militer. Mau diibaratkan seperti apapun.. ya ngga kan pernah sama. Dari bahannya aja udah beda, fungsi apalagi.. Anak SD pun tau perbedaannya.. :) Perintah berjilbab jelas2 ada di dalam Al Qur'an. Bagaimana mungkin Mediacare mampu mengatas namakan Allah dalam berpendapat? Bagaimana anda mampu mengetahui Allah 'SENANG' dengan segala keterbukaan dan 'SEDIH' dengan ketertutupan? Bagaimana mungkin anda MAMPU memiliki pengetahuan tentang bagaimana perasaan Allah? Meminjam istilah anda.. Berkrubyung2 (btw, bahasa Indonesia ya ini? Baru denger soalnya..).. jangan salah lho. Di balik hljab panjang dan gamis gombyor itu.. pakaian mereka (wanita2 Arab) ngga kalah dengan pakaian2 yg dipakai oleh selebritis dunia.. Secara mereka orang Arab gitu loh.. duitnya berjibun. Temen saya kerja di Riyadh dan memiliki banyak teman Arab dr kalangan biasa2 aja sampe yg sangat kaya raya.. Kalau mereka mengadakan pesta.. mereka memang mengenakan pakaian krubyung2 itu ke rumah yg punya hajatan.. Lalu mereka akan masuk suatu ruangan megah lengkap dengan segala dekorasi mewah utk pesta (ruang pesta laki2 dan wanita terpisah).. dan di ruangan itu mereka akan melepaskan busana krubyung2 mereka.. VOILA!! Walaupun wanita Arab terkenal dengan bentuk tubuh yang besar2.. tapi masih banyak lagi yg memiliki tubuh aduhai yg sangat terawat. Mereka mengenakan pakaian seksi rancangan desainer kelas dunia dilengkapi dengan perhiasan bertahtakan intan berlian.. dan make up yg sempurna! Sejauh yang saya ingat.. saya ngga pernah liat wajah2 orang Arab itu dipenuhi jerawat.. komedo mungkin ya... tapi kalo jerawat koq sepertinya enggak tuh.. Kalau anda amati, kulit wajah2 orang Arab sangat halus, bersih dan sehat. Mungkin ini anugerah Allah karna kerelaan mereka utk mau bersusah payah mengenakan busana yang 'buat kita' kelihatan menyengsarakan.. Kesadaran para jilbabers utk merawat diri sangat besar. Sekarang banyak sekali tempat2 senam khusus muslimah.. Peminatnya juga banyak. Belum kolam2 renang yg memfasilitasi kesenangan kaum hawa yg suka olahraga air dengan menyediakan hari2 khusus utk para akhwat ini. Jadi salah banget kalo busana gombyor identik dengan ketidakmauan dan ketidakmampuan utk merawat diri.. Masalah keimanan seseorang.. hanya yg bersangkutan dan Allah yang tahu.. Jadi kalau anda tidak/belum memiliki ilmu mengenai masalah keimanan, please dech.. jangan bermain2 atau mengutak-atik permasalahan yang anda kupas secara mentah ini.. :) Saya minta maaf apabila ada kata2 saya yang ngga berkenan.. Tapi jangan pernah mewakili Allah dalam hal berperasaan atau dalam hal apapun.. Untuk tahu bagaimana proses terjadinya selembar rambutpun, pasti anda ngga kan pernah tahu jawabnya.. bagaimana mungkin anda bisa mengatas namakan Allah dalam hal berperasaan? Jangan2 ntar ada THE NEXT LIA EDEN lagi.. H.. Wassalam.. On 8/24/08, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya saya setuju kalau jilbab itu ibarat topi baja yang dipakai pasukan militer saat berperang. Saya yakin seyakinnya, Allah senang kok melihat aneka warna rambut kaum perempuan di Bumi. Allah justru sedih kalau keindahan rambut perempuan itu malah ditutup brukut. Mengukur keimanan seseorang hendaknya diukur dari otaknya, bukan dari busana yang dikenakannya. Busana itu adalah bagian dari budaya, semakin tinggi daya seninya, gaya busana pun kian beragam model dan coraknya, tak sekadar krubyung-krubyung warna hitam pekat seperti di Arab sana. Menurutku, apa yang mereka kenakan justru sebentuk penjara kekuasaan kaum lelaki, tapi mereka tak menyadarinya. Semakin otoriter sebuah kekuasaan, busana warganya harus seragam dengan dalih itu permintaan dari Allah, baik corak dan warnanya. Busana
Re: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer - Re: Jilbab = kerudung?
Waktu ditanya, dia bilang jilbab hanya dipakai di saudi saja, karena diwajibkan pemerintah. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 25 Aug 2008 02:24:50 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer - Re: Jilbab = kerudung? Pagi.. mas Ari.. *Kenapa ngga tanya ke orang Arabnya aja.. (yg kalo ke luar negeri ngga pake jilbabnya.. :) )? *Kenapa masalah yg lebih esensial ngga dibahas? Seperti.. 1. Apa jilbab sama dengan topi baja? 2. Apa manusia bisa mewakili bagaimana Allah berperasaan? *kenapa masih ada perdebatan utk suatu ketentuan yg jelas2 telah Allah PERINTAHkan dalam Al Qur'an? Ditunggu jawabnya ya mas.. :) Cheers.. On 8/24/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Kenapa wanita arab kalau keluar negeri jarang pakai jilbab ya ? Kok hanya taat ketika di arab saja ? :)) Sent from my BlackBerry(R) wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Trulee Khadija [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 24 Aug 2008 21:59:30 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Jilbab ibarat topi baja buat militer - Re: Jilbab = kerudung? Assalamualaikum wrwb.. Ikutan nimbrung ya.. Wah.. wah.. dalilnya apa tuh bahwa Allah 'SENANG' melihat aneka warna rambut wanita di seantero bumi (dgn catatan.. terbuka)? Itulah kalo berbicara yang dipake hanya (ma'af) otaknya aja.. tapi tanpa ilmu. Sementara salah satu fungsi otak adalah bukan melogikakan segala hal tapi tanpa tau ilmunya.. Tentu saja jilbab bukan topi militer. Mau diibaratkan seperti apapun.. ya ngga kan pernah sama. Dari bahannya aja udah beda, fungsi apalagi.. Anak SD pun tau perbedaannya.. :) Perintah berjilbab jelas2 ada di dalam Al Qur'an. Bagaimana mungkin Mediacare mampu mengatas namakan Allah dalam berpendapat? Bagaimana anda mampu mengetahui Allah 'SENANG' dengan segala keterbukaan dan 'SEDIH' dengan ketertutupan? Bagaimana mungkin anda MAMPU memiliki pengetahuan tentang bagaimana perasaan Allah? Meminjam istilah anda.. Berkrubyung2 (btw, bahasa Indonesia ya ini? Baru denger soalnya..).. jangan salah lho. Di balik hljab panjang dan gamis gombyor itu.. pakaian mereka (wanita2 Arab) ngga kalah dengan pakaian2 yg dipakai oleh selebritis dunia.. Secara mereka orang Arab gitu loh.. duitnya berjibun. Temen saya kerja di Riyadh dan memiliki banyak teman Arab dr kalangan biasa2 aja sampe yg sangat kaya raya.. Kalau mereka mengadakan pesta.. mereka memang mengenakan pakaian krubyung2 itu ke rumah yg punya hajatan.. Lalu mereka akan masuk suatu ruangan megah lengkap dengan segala dekorasi mewah utk pesta (ruang pesta laki2 dan wanita terpisah).. dan di ruangan itu mereka akan melepaskan busana krubyung2 mereka.. VOILA!! Walaupun wanita Arab terkenal dengan bentuk tubuh yang besar2.. tapi masih banyak lagi yg memiliki tubuh aduhai yg sangat terawat. Mereka mengenakan pakaian seksi rancangan desainer kelas dunia dilengkapi dengan perhiasan bertahtakan intan berlian.. dan make up yg sempurna! Sejauh yang saya ingat.. saya ngga pernah liat wajah2 orang Arab itu dipenuhi jerawat.. komedo mungkin ya... tapi kalo jerawat koq sepertinya enggak tuh.. Kalau anda amati, kulit wajah2 orang Arab sangat halus, bersih dan sehat. Mungkin ini anugerah Allah karna kerelaan mereka utk mau bersusah payah mengenakan busana yang 'buat kita' kelihatan menyengsarakan.. Kesadaran para jilbabers utk merawat diri sangat besar. Sekarang banyak sekali tempat2 senam khusus muslimah.. Peminatnya juga banyak. Belum kolam2 renang yg memfasilitasi kesenangan kaum hawa yg suka olahraga air dengan menyediakan hari2 khusus utk para akhwat ini. Jadi salah banget kalo busana gombyor identik dengan ketidakmauan dan ketidakmampuan utk merawat diri.. Masalah keimanan seseorang.. hanya yg bersangkutan dan Allah yang tahu.. Jadi kalau anda tidak/belum memiliki ilmu mengenai masalah keimanan, please dech.. jangan bermain2 atau mengutak-atik permasalahan yang anda kupas secara mentah ini.. :) Saya minta maaf apabila ada kata2 saya yang ngga berkenan.. Tapi jangan pernah mewakili Allah dalam hal berperasaan atau dalam hal apapun.. Untuk tahu bagaimana proses terjadinya selembar rambutpun, pasti anda ngga kan pernah tahu jawabnya.. bagaimana mungkin anda bisa mengatas namakan Allah dalam hal berperasaan? Jangan2 ntar ada THE NEXT LIA EDEN lagi.. H.. Wassalam.. On 8/24/08, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya saya setuju kalau jilbab itu ibarat topi baja yang dipakai pasukan militer saat berperang. Saya yakin seyakinnya, Allah senang kok melihat aneka warna rambut kaum perempuan di Bumi. Allah justru sedih kalau keindahan rambut perempuan itu malah ditutup brukut. Mengukur keimanan seseorang hendaknya diukur dari otaknya, bukan dari busana yang dikenakannya. Busana itu adalah bagian dari budaya, semakin tinggi daya
Balasan: [wanita-muslimah] Coba Direnungkan Kembali...
kalau suatu ajaran agama islam yang sudah menyimpang dari Al Quran dan hadis, ALLAH pun akan berpihak pada kita. Daripada ALLAH yang mengazabnya, mana yang enak??... --- ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] menulis: Catatan yang bagus... == Coba Direnungkan Kembali Oleh: M. Qasim Mathar Paling kurang 40 ribuan anggota jemaat Ahmadiyah yang berasal dari setidaknya 36 negara berkumpul di London guna menghadiri pertemuan tahunan internasional mereka. Pertemuan yang oleh orang Ahmadiyah disebut jalsa salana itu, diselenggarakan di kawasan Oakland di atas tanah seluas 80 hektare milik jemaat Ahmadiyah. Di situlah dibangun kemah-kemah besar dan kecil. Ada kemah raksasa sebagai kemah utama yang bisa menampung ribuan peserta kaum laki- laki selama tiga hari perhelatan internasional itu, 25-27 Juli 2008. Ada kemah raksasa untuk majelis kaum perempuan yang memang dipisahkan dari kaum laki-laki. Ada kemah besar untuk makan siang dan malam. Banyak sekali kemah-kemah lainnya yang dibangun baik untuk keperluan panitia maupun untuk pihak lainnya, seperti para penjual buku, aksesoris, makanan-minuman dan pedagang lainnya. Kemah-kemah itu dibangun dengan tatanan yang rapi. Untuk mengelilingi semua kemah itu, orang bisa berkendaraan mobil di tengah ramainya peserta yang lalu lalang. Untuk itu dibuat jalan-jalan beraspal, tetapi aspalnya terbuat dari besi baja yang dapat digulung kembali seperti karpet jika perhelatan itu sudah selesai. Karpet baja itulah yang menjadi jalan raya di lokasi perkemahan jalsa salana Ahmadiyah. Di perbukitan berumput hijau, tak jauh dari pintu masuk, beratus- ratus mobil peserta dan tamu parkir dan menginap di situ. Perkemahan jalsa salana Ahmadiyah itu bagai sebuah kota kecil yang terletak di daerah yang berudara bersih dan sehat. Ada agenda tertentu Khalifat Elima jemaat Ahmadiyah, Mirza Masroor Ahmad, berbicara di depan peserta. Meski dikawal ketat oleh pemuda Ahmadiyah yang disiapkan khusus untuk itu, massa jemaat selalu menyambut Khalifat dengan penuh antusias. Sangat menarik, antusiasme tidak menciptakan suasana berdesak-desakan, apalagi ada yang terinjak atau terjatuh. Semua orang mematuhi perintah atau isyarat yang diberikan oleh panitia dan pengawal Khalifat. Aku berpikir, bagaimana disiplin demikian dibangun di dalam diri orang-orang Ahmadiyah? Khalifat Masroor Ahmad berkhotbah dan memimpin salat Jumat yang lalu. Khalifat juga menjadi imam salat jamak taqdim zuhur dan asar, setelah beliau selesai berpidato. Kemah raksasa itu dipenuhi orang salat berjemaah. Di luarnya, di atas rumput di antara mobil-mobil yang diparkir dan di antara kemah-kemah, orang-orang Ahmadiyah dan keluarga mereka melakukan salat yang diimami oleh Khalifat Masroor. Beberapa orang lainnya bergegas ke toilet untuk berwudu. Tak sedikit yang bertayammum karena banyaknya orang yang berwudu pada saat yang sama, selain khawatir kehilangan kesempatan untuk salat di belakang Khalifat yang mereka cintai. Saya juga khawatir tidak dapat salat berjemaah. Karena itu bersama seorang pemuda berkulit hitam, saya salat di atas rumput di samping sebuah mobil peti kemasan, mengikuti imam yang suaranya bisa didengar dari pembesar suara. Ada seorang ayah mengawasi putranya yang salat di samping mobilnya. Orang-orang Ahmadiyah yang berwarna kulit hitam, putih, kecoklatan, kemerahan, kekuningan itu rukuk dan sujud lama kepada Allah. Apakah pantas mengusir dan menyusahkan orang-orang dari rumah pernaungan mereka? Sumber: http://www.fajar.co.id/index.php?act=newsid=50811 Salam, MAS ___ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Re: [wanita-muslimah] Perbuatan baik Non Muslim
Salam sejahtera, Saya bawakan contoh yang mudah. Suami anda curang terhadap anda. Atau ada affairs dengan wanita lain. Pastinya anda amat marah, teramat marah terhadap suami anda. Apa pun kebaikan yang suami anda buat, pastinya kesalahan curang tersebut tidak dapat anda maafkan. kecuali dia bertaubat dan tidak mengulangi lagi kesalahan tersebut, barulah anda maafkan. Begitu juga Allah s.w.t. tidak dapat memaafkan hambanya yang menduakan Nya, biar apa pun kebaikan yang dia lakukan, kerana kesalahan menduakan Nya mengatasi segala kebaikan yang dilakukan hamba tersebut. Hanya Islam adalah agama yang Allah redhai. Dari Nabi Adam a.s. hingga Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s. terus ke penutup segala nabi, Nabi Muhammad s.a.w. semuanya membawa Islam. Hanya mereka yang beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad s.a.w. atau Nabi-nabi sezamannya yang layak memasuki syurga. Aslim Taslam :( Masuklah Islam, Anda Selamat) - Original Message From: Iman K. [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; wanita-muslimah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, August 23, 2008 1:47:26 PM Subject: [wanita-muslimah] Perbuatan baik Non Muslim Salam... Berangkat dari diskusi dimillist-milist yahoogroups, tergerak untuk menulis sedikit tentang apakah orang orang non muslim seperti Bunda Teresa, Louis Paster, Isaac Newton, Thomas Alfa Edison dan penemu-penemu besar untuk kemajuan kemanusiaan itu semuanya masuk neraka karena mereka adalah non muslim? Apakah orang-orang yang yang bermandikan peluh keringat, meneteskan air mata, berkorban darah dan nyawa untuk membela manusia dan kemanusian itu semuanya masuk neraka karena mereka non muslim. Dan sebaliknya, apakah orang-orang malas yang menghabiskan waktu mereka disudut-sudut masjid semuanya masuk surga hanya karena mereka muslim? Kalau memang demikian adanya, maka pertanyaannya adalah dimanakah gerangan keadilan Illahi menurut ajaran Islam? Apakah murka Tuhan lebih besar ketimbang sifat kasih sayang-Nya? Pertanyaan tentang keadilan Illahi seperti ini sebenarnya sudah muncul sejak awal-awal Islam, banyak paham yang bermunculan menjawab persoalan tersebut. Ada yang mengatakan bahwa yang berhak masuk surga hanyalah orang-orang yang beragama Islam saja, dan mereka menguatkan pendapat mereka tersebut dengan ayat-ayat yang ada didalam alquran. Pendapat yang lain mengatakan bahwa barang siapa yang berbuat baik, maka Tuhan tidak akan menyia-nyiakan perbuatan baik tersebut. Tuhan tidak mempunyai hubungan kekerabatan dengan siapapun, Tuhan itu tidak rasis, Tuhan itu adalah Tuhannya semua manusia, baik dia berkulit putih, hitam, kuning , bule, negro dan seterusnya. dan merekapun menguatkan pendapat mereka tersebut dengan ayat-ayat yang ada didalam alquran. Dua pendapat ekstrim tempo dulu tersebut, kemudian ditambah dengan isu pluralisme yang dikembangkan dibarat pada abad 18, dimana terjadi penyiksaan dan penghukuman yang mengerikan atas nama agama kristen, maka muncullah para pemikir-pemikir di eropa yang menggulirkan isu pluralisme agama yang dikomandani oleh Profesor John Hick, penemu konsep pluralisme yang rumit ini mengizinkan semua orang untuk masuk surga guna mencegah terjadinya pembantaian atas nama agama kristen. Sampai tiba pada masa kita sekarang, banyak diantara pelajar muslim yang berguru ke Amerika dan barat kemakan dokrin rapuh dari Profesor John Hick tersebut dan setelah kembali ke Indonesia mereka mengkampanyekan isu pluralisme agama. Apakah memang semua orang dari semua agama bisa masuk surga atas nama pluralisme dan ketidak rasisan Tuhan? Kalau semua orang dan dari semua agama bisa masuk surga, lalu apa bedanya menjadi muslim, kristen, hindu dan budha? Apa bedanya menjadi muslim dan non muslim. Apa perlu dan manfaatnya orang-orang rela mati demi membela dan menjaga kehormatan agamanya masing masing? Salam, Iman K. www.parapemikir. com Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail. com http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ sg/ [Non-text portions of this message have been removed]
Balasan: [wanita-muslimah] Siapakah yang akan masuk Surga?
setuju! tiap perbuatan baik ada balasannya, perbuatan buruk pun ada balasannya! jadi apapun yang kita lakukan dimuka bumi ini pasti akan ada balasannya. http://www.AqiqahAqilah.com Iman K. [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam... Menyambung apa yang sudah kita bicarakan sebelumnya apakah orang-orang yang telah berkorban demi kemanusiaan, mempersembahkan ilmu pengetahuan demi kemanusian, menolong orang sakit dengan meneliti segala macam obat-obatan demi keselamatan manusia, mereka itu semuanya akan masuk neraka karena mereka adalah non muslim? Apakah pribadi-pribadi semacam Louis Pasteur, Socrates, Aristoteles, Plato, Isac Newton, Thomas Alfa Edison, Bunda Teresa, Khalil Gibran, Francis Bacon, Rene Descartes semuanya masuk neraka karena mereka adalah non muslim? Kita sudah melihat dibahasan sebelumnya bahwa terdapat dua pendapat kelompok ekstrim menanggapi permasalahan ini, kelompok pertama adalah dari orang-orang sholeh yang kaku, mereka mengutip Alquran surat 3 ayat 85 : “ Dan Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” Dengan dalil ayat tersebut, maka orang-orang sholeh yang kaku itu mengatakan bahwa yang berhak masuk surga hanyalah orang-orang Islam, selain Islam sesuai dengan ayat al-quran tersebut maka semuanya akan masuk neraka tanpa pandang bulu, apakah dia itu adalah Louis Pasteur, Socrates, Aristoteles, Plato, Isac Newton, Thomas Alfa Edison, Bunda Teresa, Khalil Gibran, Francis Bacon, Rene Descartes dan lain-lain. Pendapat kedua muncul dari mereka-mereka yang menyebut dirinya kaum intelektual, yakni dari para pemikir kebebasan dan kemanusiaan. Mereka mengutip apa yang dikatakan Al-quran pada surat 5 ayat 69 : “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” Melihat dua pendapat dengan masing-masing dalil yang mereka kemukakan tersebut, maka bagaimanakah kiranya nasib orang-orang yang telah berbuat banyak untuk tujuan kemanusiaan tersebut? Menurut hemat saya, kita sebagai manusia tidak akan pernah tahu dan kita tidak punya hak sama sekali untuk mengatakan secara pasti, apakah si X atau si Y akan masuk surga atau neraka, apakah Louis Pasteur, Socrates, Aristoteles, Plato, Isac Newton, Thomas Alfa Edison, Bunda Teresa, Khalil Gibran, Francis Bacon, Rene Descartes akan masuk surga atau neraka. Yang kita bisa tahu adalah apa yang kita lihat dari perbuatan mereka, menurut yang kita lihat dan kita saksikan bahwa mereka sudah berbuat baik dan berbuat banyak untuk kemanusian, mereka telah beramal dan menyumbangkan pemikiran untuk kemajuan umat manusia. Tetapi mengenai kepastian mutlak apakah mereka akan masuk surga atau masuk neraka, maka yang tahu kepastian tersebut hanyalah Allah semata. Hanya Allah yang mengetahui niat semua manusia, hanya Allah lah yang tahu semua rahasia dan yang lebih rahasia dari rahasia. Hanya Allah yang tahu apa niat dan motivasi seseorang ketika melakukan perbuat baik dan semua amal-amal yang mereka lakukan. Dimasa sekarang kita sering sok menghakimi seseorang, bahwa si X akan masuk surga dan si Y akan masuk neraka. Apakah kita memang punya hak dan mampu untuk melihat isi hati seseorang? Apakah kita bisa dan mampu untuk mengetahui niat seseorang? Bahkan Nabi Muhammad sendiri tidak berani sembarangan untuk mengatakan bahwa si X akan masuk surga dan si Y akan masuk neraka. Nabi sendiri tidak berani menjamin dirinya sendiri akan masuk surga sebagaimana yang di tulis di al-quran surat 46 ayat 9 : “Katakanlah: Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan. Dengan demikian, maka semakin teranglah bagi kita bahwa semua perbuatan baik akan dicatat dan dibalas oleh Allah, dan semua perbuatan baik itu tidak serta merta menempatkan seseorang kedalam surga atau neraka. Semua perbuatan baik itu akan disensor secara khusus oleh Allah dari niat mereka. Dan hasil ‘sensor’ dari niat manusia tersebut hanya Allah yang tahu hasilnya, apakah yang bersangkutan akan dimasukkan kesurga atau ke neraka. Salam, Iman K. www.parapemikir.com Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/ - Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Surga Memang Monopoli Muslim / Kisah seorang Zoroaster
Ada kepincangan pada cerita ini, keturunan Rasulullah diharamkan menerima sedekah dan zakat oleh Rasulullah. Apalagi meminta-minta. Jika itu yang dilakukan, padahal ibu tersebut mengerti betul bahwa dirinya keturunan Rasulullah, dia melakukan perbuatan yang diharamkan Rasulullah. Dan, bangsa apa yang sedemikian tega sampai membiarkan keturunan Rasulullah hidup kekurangan? -Rizal- --- On Fri, 8/22/08, O-V-I-C [EMAIL PROTECTED] wrote: From: O-V-I-C [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Surga Memang Monopoli Muslim / Kisah seorang Zoroaster To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, August 22, 2008, 10:45 AM di buku 'Bermasyarakat dengan Al-Quran' karangan Ayatullah Sayid Muhammad Dashtegib, disebutkan sebuah kisah menarik : Ada seorang wanita miskin keturunan Rasul SAAW. Suatu saat dia sangat kekurangan uang. Tidak pernah ia sangat kekurangan kecuali saat itu. Ia akhir nya datang ke seorang kaya Muslimin dan meminta sedikit uang untuk sekedar menyambung hidupnya. Sesampai di rumah nya...si wanita tadi berkata.. aku seorang Sayyidah [keturunan Nabi SAAW dari jalur Fatimah]..tolong lah beri aku sedikit uang untuk sekedar menyambung hidup . Lalu si Muslimin kaya itu berkata... beri aku bukti bahwa engkau memang miskin dan keturunan Rasul. Si ibu sedikit bingung dan akhirnya dia keluar dari rumah si Muslim kaya itu. Dijalan, dia akhirnya singgah ke rumah seorang Zoroaster [pengikut agama Zoroaster, agama dulu di Persia]. Si Zoroaster begitu melihat lesu nya si ibu, langsung saja dia memberikan uang ke pada nya. Tak lupa ia menitipkan kue-kue untuk di bawa pulang. Malamnya, si Muslim kaya tadi bermimpi. Ia berada di barisan manusia yang akan memasuki sorga. Begitu gilirannya...ia berkata, ' aku seorang Muslim '. Si Malaikat yg menjaga sorga kemudian menjawab nya..' buktikan kalau kamu seorang Muslim '. Ucapan ini persis seperti ucapan nya kepada ibu tua miskin keturunan Nabi itu. Ia akhirnya bengong...dan tidak bisa memasuki sorga. Di mimpi itu ia juga melihat ada seorang yg ia tau bukan seorang Muslim tapi masuk ke dalam sorga. Ia mengenali orang itu adalah si Zoroaster [yg memberi makanan kpd ibu tua]. Sontak ia terbangun dan bergegas mendatangi rumah si Zoroaster dan menceritakan mimpinya. Ketika mereka berceritaakhirnya ia menyadari kekeliruannya dan bergegas mendatangi si ibu tua itu. OVIC [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Help me please
Assalamu'alikum teman-teman dan saudara-saudara Saya nggak ngerti gimna caranya men doownload video di youtube, mohn penjelasan bagi yang tahu syukran jazakumullah khairan
Re: [wanita-muslimah] Help me please
silakan lihat petunjuknya di sini, tulisan salah satu pakar IT milis WM :) http://syafei2002.blogspot.com/2008/06/download-video-dari-youtubecom.html 2008/8/24 bus_anas [EMAIL PROTECTED]: Assalamu'alikum teman-teman dan saudara-saudara Saya nggak ngerti gimna caranya men doownload video di youtube, mohn penjelasan bagi yang tahu syukran jazakumullah khairan === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
[wanita-muslimah] Wawancara dr.Mutia Prayanti, SpOG- Ketua PKT RSCM
Republika, 2008-08-24 Mutia Prayanti Errufana Teman Korban Kekerasan Seksual Suatu hari, bertemankan pengantar, seorang perempuan korban kekerasan datang ke Pusat Krisis Terpadu (PKT) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Mereka kecewa mendapati kosongnya ruang PKT. Mereka pun terlunta dan kebingungan mencari tempat untuk mengadu, berobat, dan berlindung.Kabar itu akhirnya sampai ke telinga dr Mutia Prayanti Errufana SpOG. Dialah kepala PKT RSCM saat ini. Ironisnya, Mutia malah tak mengambil langkah koreksi terhadap krunya. Ia justru menjawab keluhan tersebut dengan kata-kata yang membuat mata terbelalak, ''Latihan tutup!'' Mutia bukannya tidak berempati pada perempuan maupun anak korban kekerasan rumah tangga atau korban kekerasan seksual. Soal itu, kepeduliannya amat tinggi. Hanya, lembaga yang dipimpinnya sejak tahun 2005 itu memang sedang megap-megap secara finansial.PKT RSCM berdiri pada 2000 dipimpin Prof Dr Budi Sampurna. Setahun pertama, UNFPA mendanai. PKT RSCM buka dengan dua perawat, seorang pekerja sosial, dan seorang dokter yang siaga 24 jam. Setahun berikutnya, UNFPA memotong dana hingga tinggal 50 persen. ''Jadilah kami beroperasi dengan dua petugas, pekerja sosial dan dokter saja,'' kata istri dari Nanang Nurfitri ini. Rupanya, dana yang digelontorkan UNFPA itu hanya untuk satu semester saja. Satu semester berikutnya stop. Setelah UNFPA menghentikan donasinya, rekening PKT RSCM menipis hingga tak mampu membayar honorarium krunya. ''Selama empat bulan kru PKT RSCM sempat tak bergaji,'' kenang Mutia.Lalu, bantuan datang dari Menneg Pemberdayaan Perempuan. Namun, beberapa tahun berikutnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan membagi rata dana yang dialokasikannya untuk PKT kepada tiga PKT di DKI Jakarta. PKT RSCM, PKT Melati di RS Mintohardjo, dan Pusat Penanganan RS Soekanto, mendapat jatah yang sama. ''Mestinya dilihat, mana yang pasiennya paling banyak,'' kata Mutia. Di balik wajah cerianya, Mutia menyimpan keresahan. Sesungguhnya, jika cukup dana, banyak program di benak yang ingin sekali ia wujudkan. Tetapi, ia mencoba realistis. Bagaimana ia menjalani tugas dan menikmati hidup? Berikut petikan penuturannya hari Rabu (21/8) kepada wartawan Republika, Reiny Dwinanda, dan fotografer Amin Madani: Setelah kondisi PKT itu tersiar lewat media massa, adakah perubahan yang Anda pantau? Tidak tuh. Tetap saja seperti semula. Direktur RSCM saja bergeming. Padahal, kami sudah bertemu. Saya sampaikan, 'Tolong dong dibikinkan surat keputusan pengangatkan pegawai untuk dokter, perawat, dan sekretaris PKT. Kan itu memungkinkan. Kalau psikolog dan pekerja sosial memang tidak ada statusnya di RSCM. Akan lebih ringan jika kewajiban PKT hanya untuk menggaji psikolog dan pekerja sosial, ketimbang harus semuanya seperti sekarang.Saya cuma mencari dana. Kalau tutup, ya udah. Jangan salahin kami. Saya mau lihat saja, kalau ditutup reaksinya bagaimana. Bagaimana perasaan Anda melihat kondisi PKT? Kalau lagi lancar, Alhamdulillah. Tapi, kalau lagi macet, tiga bulan dana lagi kosong, saya nangis sendiri aja. Lantas mikir, paling pahit, tutup. Begitu ada yang nyeletuk PKT tak boleh tutup, tapi tak berbuat apa pun untuk mencegahnya, saya langsung emosi.Oleh Depkes, keberadaan PKT RSCM sering disebut-sebut ketika pejabatnya ke daerah. Tapi, mereka tidak pernah mendanai. Dulu, kami pernah terima satu kali Rp 15 juta dari pak Sujudi ketika menjabat sebagai menteri kesehatan. Itu pun dari kantong pribadi, bukan departemen.Maret 2008, kami kirim proposal untuk mendapatkan dana Rp 50 juta dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Tapi, sampai sekarang, belum juga cair. Di tengah megap-megapnya kondisi keuangan, apa yang membuat kru PKT tetap semangat? Sepertinya, komitmen mereka saja yang tinggi. Kadang, saya yang down. Lalu, mereka membujuk, ''Ayo, dong, semangat lagi!'' Siapa saja kru PKT? Ada empat orang pekerja sosial alumnus FISIP UI, lima orang psikolog jebolan UI; terdiri dari psikolog anak, dewasa, dan laki-laki, serta empat orang dokter. Semua dokternya spesialis kebidanan dan kandungan? Dulu, PKT merekrut dokter umum yang baru lulus dari FKUI. Sekarang, tiga di antaranya sudah menjadi spesialis. Tinggal satu yang masih belum rampung studinya. Waktu mereka kan kini tersita untuk profesi masing-masing. Ke PKT hanya untuk ngumpul-ngumpul. Saya ingin mencari dokter umum lagi untuk PKT. Tapi, lihat dana juga! Di PKT, dokter umum kami latih untuk bisa membuat visum. Mereka juga mendapat materi tentang gender, konseling, serta materi komunikasi dengan korban kekerasan. Saya hanya konsulen. HP saya 24 jam on. Kadang, pukul satu atau dua dini hari, petugas PKT telepon menanyakan prosedur atau konsultasi tindakan. Suatu ketika, ada seorang ibu dipukul suaminya hingga babak belur. Anaknya ikut dibawa ke PKT. Si kecil kebetulan diare dan sesak napas. Petugas PKT menanyakan apakah anak tersebut dapat dianggap sebagai pasien PKT. Saya jelaskan anak itu juga korban karena dia mengalami penelantaran.
[wanita-muslimah] Apa Tugas Utama Anggota Dewan dan Para Caleg?
Sudah sejak dua minggu ini saya, Mbak Yayat http://lovelyblink.multiply.com/ , dan Mbak Henny berencana ingin bertemu dengan Indra J. Piliang. Hal ini tidak lain karena ada naskah beliau yang masuk ke meja redaksi dan sedang dalam proses review. Kebetulan naskah tersebut berbicara tentang Semiotika, dan saya yang bertugas melakukan review-nya. Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terlaksana. Barangkali ini disebabkan kesibukan Indra J. Piliang yang semakin meningkat, apalagi ketika menjelang Pemilu 2009. Selain itu, tim editorial juga sedang mengalami load naskah yang cukup banyak sehingga beberapa proses menjadi lamban penyelesaiannya. Saya pikir, Pak Indra J. Piliang juga tidak akan mempersoalkan keterlambatan penanganan naskah ini karena beliau sendiri tidak punya banyak luang untuk membicarakannya lebih jauh. Alasan kedua, naskah ini sendiri tidak terikat dengan suatu event tertentu sehingga harus kejar tayang dalam waktu yang cepat. Di luar persoalan itu semua, ada fenomena unik yang terjadi di antara kami setiap kali membicarakan tentang naskah ini, terutama tentang penulisnya. Bagaimana tidak, di luar sana berita tentang keluarnya Indra J. Piliang dari patron netral, yang ia geluti selama ini sebagai pengamat politik, menjadi seorang partisipan politik sangat heboh. Golkar lagi, kata Mbak Yayat. Rencana bertemu Indra J. Piliang pun semakin kuat. Jika pada awalnya untuk membicarakan naskahnya yang sedang ada di tangan saya, sekarang justru muncul ide baru tentang sesuatu. Sorry, ide itu tidak perlu saya sebutkan di sini karena rahasia, hehehe. Lagi-lagi, hingga kini kami belum menemukan waktu yang tepat untuk membuat jadwal pertemuan. Meskipun demikian, isu Indra J. Piliang masuk Golkar tetap saja hangat dalam pembicaraan kami. Apalagi, posisinya tidak main-main. Banyak orang mengakui siapa dia sebagai pribadi, sebagai pengamat, dan sebagai intelektual. Dan, dalam pencalonan partai Golkar, dia ditempatkan pada posisi nomor topi, bukan nomor sendal. Saking lamanya rencana ingin bertemu ini dan tidak kunjung terealisasi, sosok Indra J. Piliang menjadi bayang-bayang yang saya rasa terus menguntit saya, dan kadang-kadang pula justru saya yang menguntit dia. Debat dan diskusi politik yang terjadi seakan-akan terpampang di depan mata saya, padahal pada dasarnya saya sendiri tidak menghadirinya dan tidak pula menontonnya. Hingga, suatu ketika terjad lagi debat terbuka tentang pilihan politik dalam ilustrasi imajenar. Indra J. Piliang duduk di kursi depan sebagai seorang pembicara utama di antara sederet tokoh-tokoh pembicara lainnya. Mereka adalah orang-orang yang semula netral politik praktis, lalu menentukan pilihan politik. Tentu saja, secara khusus pada musim pencalonan seperti saat ini. Termasuk juga di antara para pembicara itu sederet artis-artis cantik dan tampan. Orang-orang yang sebulan-dua bulan yang lalu tidak terdengar berbicara tentang negara, tentang kesejahteraan, tentang kesengsaraan rakyat, tentang nasib para buruh dan TKI, dan seterusnya. Tiba-tiba kini menjadi para ahli dan pakar dalam berbagai masalah yang dihadapi bangsa ini. Ah sudahlah itu! Memang fenomena negri ini ditakdirkan seperti itu. Fokus perhatian saya waktu itu hanya mengarah kepada Indra J. Piliang. Berbagai pertanyaan tentang politik, visi, misi, program, hingga alasan kenapa memilih Golkar dijawabnya dengan lugas, tangkas, penuh semangat, dan percaya diri. Terbetik di dalam benak saya untuk mengajukan pertanyaan kepadanya. Barangkali juga kepada para tokoh yang hadir sebagai pembicara pada waktu itu. Akhirnya saya acungkan tangan, kemudian bertanya, Pak Indra, tugas anggota dewan dan para caleg itu sebenarnya apa sih? Pak Indra menjawabnya dengan panjang lebar, begini.. begini.. berdasarkan Undang-Undang, Peraturan-Peraturan, Ketentuan-Ketentuan, berdasarkan pijakan etika dan moral, berdasarkan posisi dan tugas, berdasarkan tujuan dan sasaran, dan seterusnya dan seterusnya. Setelah mendengar penjelasannya, saya nekat memberi komentar balik: Maaf, jawaban Bapak itu salah semua. Tugas utama para anggota dewan dan caleg adalah 'mendongkrak suara'. Seandainya sekarang ini adalah proses 'fit and proper test', dengan berat hati Bapak saya nyatakan tidak lulus, hahahaha! http://www.aman.web.id/2008/08/25/apa-tugas-utama-anggota-dewan-dan-para-cal eg/512/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Sunnatullah dan Nasib
Sunnatullah dan Nasib sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Nasib manusia sering disebut dengan kalimat suratan nasib atau suratan tangan, atau suratan takdir, yang menggambarkan bahwa nasib manusia telah tertulis di lauh mahfudz sebagai takdir, dan manusia tak berdaya mengubahnya. Jika kita menengok al Qur'an maka kita jumpai bahwa penjelasan tentang takdir dan nasib itu tidaklah hitam putih, karena di satu sisi diungkapkan bahwa setiap peristiwa yang terjadi di alam raya hingga selembar daun yang jatuh pasti bertitik tolak dari kehendak Allah (qudrat iradat Allah) dan tidak terlepas dari kendali pengawasan Allah serta tersurat dalam ketetapan yang jelas (fi kitabin mubin). Sementara di sisi lain diungkapkan bahwa manusia memiliki daya pilih dan daya upaya, bebas menentukan perbuatannya dan mampu mempengaruhi masa depan dan nasibnya dan dapat pula mengubahnya sendiri. Al Qur'an surat al Kahfi ayat 29 misalnya memberi kebebasan memilih kepada manusia untuk beriman atau kafir, faman sya'a fal yu'min, waman sya'a fal yakfur. Dua pola ungkapan al Qur'an itu kemudian melahirkan pola-pola pemikiran yang berlainan. Pertama pola kepercayaan Jabbbariah yang mengatakan bahwa nasib manusia telah ditentukan secara pasti dan tetap oleh Allah Yang Maha Pencipta dimana manusia tinggal menjalani ketentuan-ketentuan itu sepenuhnya tanpa daya pilih dan tanpa daya upaya. Pola kedua adalah kepercayaan Qadariyah yang mengatakan bahwa manusialah yang menentukan segala-galanya, nasibnya tergantung pada pilihan dan usahanya karena manusia memiliki kebebasan untuk menentukan kebebasannya. Pola ketiga disebut kepercayaan Ahlussunnah wal Jamaah, yang mengatakan bahwa ada keterbatasan dalam diri manusia, sehingga daya pilih dan daya upaya yang dimilikinya menjadi tidak mutlak, sekalipun keduanya sangat penting artinya sebagai landasan taklif (penunaian tugas yang diamanatkan Allah kepada manusia). Kepercayaan yang benar tentang takdir itu adalah bagian dari ilmu yang utuh, yang mendorong manusia untuk bekerja keras, cermat dan tertib dengan segala daya dan dana yang ada padanya berdasarkan pilihannya yang timbul dari kesadaran akan amanah taklif yang diembannya untuk meningkatkan kualitas dirinya dalam menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Wallohu a`lam. sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Salam Cinta, agussyafii Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui [EMAIL PROTECTED] atau http://mubarok-institute.blogspot.com