[wanita-muslimah] Ulah sensasional Pengusaha Nyentrik Semarang Syeh Puji
Jawa Pos [ Senin, 20 Oktober 2008 ] Ulah sensasional Pengusaha Nyentrik Semarang Syeh Puji SEMARANG - Pengusaha nyentrik asal Bedono, Jambu, Semarang, Pujiono Cahyo Wicaksono tidak henti memunculkan sensasi. Akhir Ramadan lalu dia membagikan zakat sebesar Rp 1,3 miliar. Pengusaha yang akrab dipanggil Syeh Puji itu kembali berbuat nyeleneh dengan menunjuk istri keduanya yang baru berusia 12 tahun, Lutfiana Ulfa, menjadi manajer umum (general manager/GM) sejumlah perusahaan miliknya. Penunjukan Ulfa dilakukan secara terbuka di hadapan para santri pondok pesantrennya kemarin (19/10). Bocah manis berkerudung tersebut diserahi penuh mengelola perusahaan yang bergerak di bidang ekspor kuningan, kaligrafi, dan buku agama itu. ''Dia bisa jadi GM termuda di Indonesia. Bahkan, mungkin bisa dikatakan di dunia, kata Syeh Puji saat melantik Ulfa sebagai GM di halaman Ponpes Mifthul Jannah milik Syeh Puji. Meski resmi menjadi GM, Ulfa masih terlihat malu-malu. Saat diwawancarai wartawan, dia lebih banyak diam. Justru sang suami yang banyak memberikan jawaban. ''Insya Allah, segala kepercayaan yang diberikan Syeh kepada saya akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya,'' ujarnya singkat. Hebatnya, meski masih malu-malu, setelah dilantik, dia langsung memberikan sambutan dalam bahasa Inggris. Padahal, dia hanya lulusan sekolah dasar. Syeh Puji menjelaskan bahwa pilihannya jatuh kepada Ulfa karena istri pertamanya, Umi Hanni yang berusia 26, menyatakan tidak sanggup. Hanni lebih menginginkan mengelola dan memimpin Ponpes Miftahul Jannah. Hanni memang ikhlas madunya itu mengelola perusahaan sang suami. Bahkan, dia jugalah yang dulu memilih Ulfa untuk dijadikan istri kedua. Saat itu Hanni sengaja mencarikan istri kedua untuk suaminya, gadis yang masih muda. Pertimbangannya ialah membantu suaminya tirakat. ''Istri pertama saya tidak sanggup. Karena itu, saya dicarikan yang usianya muda,'' ucap peraih tokoh sosial yang dianugerahkan Pemkab Semarang pada 2006 tersebut. Lelaki berusia 43 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya menikahi Ulfa 8 Agustus 2007. (dm/isk/jpnn/ruk [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Pengungsi Ahmadiyah di Mataram Minta Suaka ke AS
Jawa Pos [ Sabtu, 18 Oktober 2008 ] Pengungsi Ahmadiyah di Mataram Minta Suaka ke AS MATARAM - Ratusan warga Ahmadiyah yang saat ini mendiami lokasi pengungsian di Jalan Transito, Mataram, mulai jenuh hidup tanpa kejelasan. Kepada perwakilan Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) Surabaya yang mengunjungi pada Kamis (16/8), mereka meminta suaka agar dapat hidup normal di negara Paman Sam itu. Ketua Pengungsi Ahmadiyah Mursidin mengatakan, warga Ahmadiyah di pengungsian saat ini telah jenuh hidup sebagai pengungsi. Selama dua tahun sembilan bulan mereka hidup dengan penuh kekurangan. Sebagai manusia normal, mereka ingin dapat hidup bermasyarakat di mana saja. Bahkan, jika tidak diterima di negaranya, mereka bersedia hidup di negara lain. ''Dalam pikiran kami, seolah sudah tidak ada lagi tempat untuk hidup di negara sendiri. Karena itu, kami minta agar kami mendapatkan suaka ke AS,'' kata pria paruh baya itu di hadapan Wakil Konsulat Jenderal AS di Surabaya Jeffri M. Loore dan sejumlah staf konsulat yang lain. Kunjungan wakil Konsulat Jenderal AS itu memang bertujuan mengetahui kondisi pengungsi Ahmadiyah. Dalam kunjungan selama dua jam lebih itu, selain melihat kondisi pengungsian, mereka berdialog dengan sejumlah pengungsi. Sejumlah hal ditanyakan, seperti kondisi kesehatan, ketersediaan makanan, hingga pendidikan anak-anak pengungsi. Sejumlah pengungsi mengungkapkan, kondisi mereka saat ini cukup memprihatinkan. Selain kekurangan sandang dan pangan, mereka harus hidup dalam ketakutan. Perwakilan Konsulat AS itu tidak banyak berkomentar soal keadaan pengungsi, termasuk soal permintaan suaka ke AS. Mereka hanya berjanji akan menyampaikan keinginan para pengungsi tersebut kepada pemerintah AS. ''Nanti kami sampaikan semua ke negara kami,'' kata salah seorang staf konsulat Carissa Adamson kepada para pengungsi. (ms/jpnn/ru [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Nepotisme Ancam Demokratisasi
. http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/10/20/00184963/yudhoyono.dekati.rakyat Nepotisme Ancam Demokratisasi Syamsuddin Haris Senin, 20 Oktober 2008 | 00:37 WIB Fenomena nepotisme politik kembali menguat dalam era demokratisasi saat ini. Para petinggi partai menempatkan anak, istri, keponakan, dan keluarganya pada posisi-posisi strategis daftar calon anggota legislatif Pemilu 2009. Apa dampaknya bagi reformasi yang masih berjalan di tempat? Mungkin ruang tulisan ini terlalu sempit untuk memuat kembali daftar nama caleg yang tak lain adalah keluarga dari pengurus kunci partai. Sekadar contoh, tiga orang di antaranya adalah Edy Baskoro, putra Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono; Puan Maharani, putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri; dan Dave Laksono, putra Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Hampir semua partai menempatkan keluarga elite partai ini pada posisi nomor urut teratas, menyisihkan para kader dan aktivis partai yang berkeringat serta berjuang dari bawah. Perlakuan istimewa petinggi partai atau pejabat terhadap keluarga sendiri ini hampir seragam di semua tingkat dan dapat dicek kembali pada daftar caleg DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang diumumkan KPU. Ini tentu ironi politik di tengah retorika membuncah para elite tentang urgensi pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam rangka mewujudkan Indonesia baru. Nepotisme dan dinasti politik Nepotisme politik secara sederhana dapat diartikan sebagai pemberian perlakuan istimewa kepada keluarga sendiri dalam posisi kekuasaan politik tertentu, baik di lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Nepotisme tak hanya menafikan penjenjangan karier politik atas dasar prestasi, kapabilitas, dan rekam jejak dalam proses rekrutmen politik, tetapi bersifat antidemokrasi. Karena itu, salah satu cita-cita reformasi pasca-Soeharto yang terpenting adalah pemberantasan KKN yang selama ini dianggap sebagai biang kebobrokan rezim Orde Baru. Para pelaku nepotisme biasanya membela diri dengan menunjukkan fakta bahwa fenomena serupa juga terjadi di negara lain. Di negeri kampiun demokrasi, seperti Amerika Serikat, sering disebut klan John F Kennedy, George Bush, dan Bill Clinton sebagai pelaku nepotisme. Di Asia acapkali dicontohkan keluarga Nehru yang melahirkan Indira Gandhi serta anak dan menantu Gandhi yang terjun ke politik, sementara di Pakistan ada keluarga Ali Bhutto yang melahirkan Benazir Bhutto dan kini suami serta anaknya juga turut berkiprah dalam politik. Kecenderungan hampir sama terjadi di Filipina, Thailand, Banglades, dan beberapa negara lain. Namun, sebagian pembelaan itu jelas salah dan tidak tepat. Sekadar contoh, Ted dan Bob Kennedy, Hillary Clinton, Gandhi beserta anak menantunya, begitu pula Benazir yang tertembak, tidak berkiprah di politik semata-mata karena nepotisme. Mereka tak sekadar memiliki reputasi, rekam jejak, dan kapabilitas, tetapi juga sebagian memiliki latar belakang pendidikan bidang politik atau hukum yang memadai. Jadi, kalaupun terbentuk dinasti politik atas dasar garis darah, citra publik mereka cenderung positif. Neopatrimonial Sementara itu, yang berlangsung di Indonesia acapkali adalah kecenderungan para elite politik berlaku aji mumpung. Artinya, mumpung sang bapak sedang berkuasa, diwariskanlah kekuasaan serupa untuk anak, istri, atau anggota keluarga yang lain. Akhirnya yang berkembang adalah format patrimonial dengan kutub ekstremnya: negara patrimonial. Sebagaimana berlaku pada monarki tradisional, di negara patrimonial kekuasaan, baik politik maupun ekonomi, diwariskan secara turun-temurun di antara para keluarga ataupun kerabat istana. Gejala menguatnya kembali nepotisme di balik proses pencalonan legislatif dewasa ini mungkin belum separah negara patrimonial karena para caleg yang ditawarkan itu akan dipilih melalui pemilu demokratis. Namun persoalannya, sistem pemilu atas dasar nomor urut dan struktur sebagian besar partai yang masih oligarkis relatif belum memberikan kesempatan bagi publik untuk memilih caleg atas dasar kapabilitas, rekam jejak, dan kompetensi mereka. Format kepartaian dan perwakilan politik yang berlaku pasca-Soeharto masih memberi ruang yang lebar berkibarnya nepotisme politik. Karena itu, jika budaya politik tradisional dan tidak sehat ini terus berlangsung dalam politik nasional, maka tidak mustahil patrimonialisme baru dalam skala partai tumbuh membesar dalam skala negara dan berujung pada ketidakpercayaan publik terhadap proses demokrasi. Fenomena golput yang relatif tinggi dalam berbagai pilkada provinsi dan kabupaten/kota bisa jadi merupakan pertanda mulai runtuhnya kepercayaan publik terhadap segenap proses demokrasi itu. Personalisasi kekuasaan Salah satu dampak dari nepotisme politik dalam proses rekrutmen politik adalah tidak kunjung melembaganya partai sebagai sebuah organisasi modern dan demokratis. Nepotisme tak hanya menutup peluang para kader
[wanita-muslimah] Dibalik Sains Modern
Dibalik Sains Modern: Perjalanan ke Arah Wahdat al-Wujud Oleh: Budhy Munawar-Rahman Ilmu Fisika yang baru manawarkan kepada kita dasar ilmiah untuk agama (Michael Talbot) Sains mempuyai dua muka. Jika kita menganggap bahwa apa yang kita saksikan dalam fenomena sains itu adalah sebuah kenyataan yang sempurna, maka kita akan melihat sains sebagai hanya kebenaran indrawi. Sains pernah mengukuhkan bahwa kebenaran mutlak adalah yang didasarkan pada pancaindrawi saja. Pandangan itu disebut saintisme. Karena itu pertanyaannya adalah Apakah ada sesuatu hakekat yang berada diluar sains?. Saintisme akan menjawab tidak ada. Kebenaran hanyalah kebenaran material yang bisa didiskripsikan melalui hukum2 sains saja. Melawan padangan saintisme yang sekarang mulai ditinggalkan orang sangatlah menarik. Karena sekarang seseorang bisa melihat tanda- tanda bahwa sains bis a membawa kita kepada sutu hakekat yang ada diseberang sains, yang disebut hakekat kesatuan wujud (Kesatuan Tuhan), atau jika kita mengikuti bahasa teologi Islam diistilahkan sebagai hakekat Tauhid. Tentu saja tanda-tanda bukanlah bukti, tetapi itu tetaplah itu merupakan sesuatu yang perlu kita perhatikan. Dalam hal ini Abu Bakr Siraj ad-Din mengatakan,:Jika sebuah symbol adalah sesuatu yang muram, terkenal, dan biasa, ranah yang jadi pertimbangan para pelancong bukan hanya tujuan itu sendiri, melainkan di atas segalanya untuk memiliki pandangan sekilas dari universal dan asing, yakni realitas atau ranah tersembunyi. Pandangan ini, tentu saja sesuai dengan AlQur'an yang mengatakan bahwa,Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Dibawah ini kita akan membicarakan 6 tanda-tanda yang merupakan petunjuk kepada adanya kesatuan wujud itu, dan menjadi ruang pembuka hubungan yang lebih harmonis antara sains dan agama. 1. Sesuatu itu tidaklah seperti apa yang kita lihat pada lahiriahnya. Bersambung .
[wanita-muslimah] Women lead prayers, revolution in China
http://timesofindia.indiatimes.com/articleshow/1678957.cms Printed from Women lead prayers, revolution in China 26 Jun 2006, 0020 hrs IST, Saibal Dasgupta, TNN WUZHONG (CHINA): As part of a silent revolution in China, Muslim women are leading prayers, something considered unthinkable in Islamic countries. Wuzhong has the highest concentration of female imams in China. Over 20 of them lead prayers and advise women on religious affairs in this predominantly Muslim town. Wang Shan was a nurse when in 1985, she developed an eagerness to learn more of the Koran and improve her religious practices. She said, I didn't plan to be an imam. I only wanted to learn more and improve my Arabic. But later, I found that many women who didn't read the Koran needed guidance on religious matters. She cleared a qualifying examination to become an imam and took over her position in 2002. However, occasional attempts by women to become imam are suppressed with a heavy hand elsewhere on the globe. Early this month, a fatwa was issued by the Muslim clergy in Morroco, prohibiting women to take up the prestigious position. In 2004, a 40-year-old woman was reportedly arrested when she tried to deliver a Jum'ah khutbah (Friday sermon) in Bahrain. In stark contrast, Wang Shan and another woman imam, Jin Meihua, did not face much resistance from the men and the traditional clergy when they took up their positions. My husband is very supportive of my role, said Wang Shan. China, in fact, had a system of female imams in the 1950s and the first woman imam took her position in 1951, Wang Shan said. But during the Cultural Revolution, there was a lot of suppression. That was when women imams stopped playing any role. The resurgence took place in recent years. The oldest female imam in Wuzhong has been practising for 10 years. Moreover, this resurgence has taken place along with the creation of female-only mosques in several parts of west China. These mosques are separate buildings, though some are close to the larger and old mosques where the men pray. This is different from two parallel traditions prevalent in different parts of the world - women are either not permitted to enter mosques at some places or special curtained-off partitions are created for them to pray in the mosques. There are some anti-woman elements in Islamic society. It is easy for women to make mistakes. For instance, they have to stop praying after childbirth. They also have many responsibilities at home. This is why women need special attention and guidance in the study of religion. Women imams can play an important role in this matter, Wang Shan said. I would like to see more woman imams the world over. I'm happy at this trend of female imams. Women support half the sky on this earth and they deserve their own imams, said Yang Wan Bao, the youthful imam in the traditional male mosque next to Wang's small flat-roofed mosque. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Habib Rizieq: AKKBB Didanai AS
Refleksi: Bagaimana kalau FPI dan konco-konco dibiayai oleh Arab Saudi? http://kabarindonesia.com//berita.php?pil=14dn=20081020172626 Habib Rizieq: AKKBB Didanai AS Oleh : Aldy Hoki 20-Okt-2008, 17:26:26 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia, JAKARTA - Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) diduga dibiayai oleh Amerika Serikat dalam setiap kegiatannya. Hal itu dikatakan terdakwa kasus insiden Monas, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dalam pembacaan pledoi atau pembelaan pada persidangan lanjutan kasus insiden Monas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (20/10). Ia mengatakan, sejumlah LSM asing milik AS seperti Asia Foundation dan USAID diduga mendanai sejumlah LSM di Indonesia, termasuk AKKBB. Ditegaskan, AS mendanai Indonesia sekitar US$ 60 juta pada 2004, US$ 78 juta pada 2005, US$ 84 juta pada 2006, US$ 96 juta pada 2007, US$ 143 juta pada 2008 dan direncanakan sebesar US$ 184 juta pada 2009. AKKBB didanai oleh AS, tandas Rizieq. Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED] Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: www.kabarindonesia.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] DPR Tak Bisa Panggil Wiranto Dkk
Refleksi: Kalau untuk panggil tidak bisa, maka tentunya tidak bisa pula diminta keterangan , apalagi dihadapkan ke pengadilan jika terbukti bersalah. Jadi apa yang mau? Begitulah keadaan negeri gagal. Jenderal-jenderal TNI pengecut terhadap rakyat, mereka turut serta membangkrutkan negeri dan memiskinkan rakyat. Tidak ada hari depan nan sejahtera, terkecuali dalam gambaran fatamorgana yang mereka teriakan dengan sepuhan kata-kata agama. http://www.suarapembaruan.com/News/2008/10/20/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Kasus Orang Hilang DPR Tak Bisa Panggil Wiranto Dkk [JAKARTA] Rencana DPR memanggil Wiranto, Prabowo Subianto, Sutiyoso, dan Susilo Bambang Yudhoyono terkait kasus penculikan aktivis 1997/ 1998 bisa membingungkan masyarakat. Rencana pemanggilan itu dinilai tidak jelas. Kalau pemanggilan itu untuk melakukan penyelidikan dalam kasus tersebut, DPR jelas tidak mempunyai wewenang. Sebab, yang berwenang untuk menyelidiki kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM), termasuk pelanggaran HAM berat, adalah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Pandangan itu dikatakan anggota Komnas HAM, Yosef Adi Prasetyo, kepada SP di Jakarta, Senin (20/10). Menurutnya, yang paling prioritas seharusnya DPR mendorong Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menyelidiki kasus tersebut. Setelah itu, DPR mempelajari hasil penyidikan Kejagung dan mengadakan rapat untuk membentuk pengadilan ad hoc. Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon, mengatakan Prabowo tidak akan memenuhi panggilan DPR terkait kasus itu. Pasalnya, pemanggilan itu bersifat politis. Pansus ini sudah lama terbentuk. Mengapa baru sekarang bekerja? Ini jelas-jelas politis, katanya. Alasan lain, kata Fadli, Prabowo sama sekali tidak terlibat dalam kasus tersebut. Selain itu, dia juga menilai DPR tidak berwenang untuk menyelidiki dan menyidik kasus pelanggaran HAM. Yang berwenang adalah Komnas HAM dan Kejaksaan, kata dia. [E-8] Last modified: 20/10/08 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Woman imams play indispensable role in China's largest Muslim region
http://news.xinhuanet.com/english/2008-06/23/content_8424881.htm Woman imams play indispensable role in China's largest Muslim region www.chinaview.cn 2008-06-23 19:07:15 Print YINCHUAN, June 23 (Xinhua) -- At a tiny courtyard mosque in China's most populous Muslim region, Jin Meihua leads other women in prayer and chants. Every day, the 44-year-old dons a black robe and violet scarf and preaches to dozens of women at the Little White Mosque in northwest China's Ningxia Hui Autonomous region, where most of the country's Islam-faith Hui ethnic minority live. Jin has a routine life. Except attending funerals, I always stay in the mosque, teaching the female Muslims Islamic scriptures. She is a female imam or ahong, pronounced ah-hung, from the Persian word akhund for the learned. In China, a female imam is an innovation, despite being rare in Arabic countries. Jin has 15 students, mostly middle-aged and elderly people. They learn slowly and need two years to grasp The Holy Qu'ran. Many female Muslims do not have the benefit of a school education. Although they are Muslims, they know nothing about the Qu'ran. I want to teach them the holy scriptures and hope they can be inspired and think independently, she said. Women ahong are the best qualified to do this because they can communicate with the female faithful in ways the male ahongs can't. As early as the late Ming dynasty (around the 17th century), the faithful had set up female Muslim schools around the country. These turned into female mosques operated by women imams in late Qing dynasty (around the 19th century). The practice of female imams then spread to all the Chinese Muslim societies, said Shui Jingjun, a Henan Provincial Academy of Social Sciences researcher. In the Cultural Revolution (1966-1976), religion was banned. It was revived in the 1980s, increasing the numbers of Buddhists, Taoists, Muslims and Christians, among others. The government's push for gender equality helped broaden Muslim women's roles. However, China's women imams are not equal with the male prayer leaders. They do not lead salat -- the five daily prayers considered among the most important Muslim obligations. The prayers are instead piped via loudspeakers into the female mosques from the nearby male ones. Still, the female imams guide others in worship and are the primary spiritual leaders for the women in their communities. In the female mosque, the female Muslims can learn the Qu'ran and the Islamic doctrines, as well as the Arabic language. The appearance of female mosque and female imams has met the female Muslims' demand for religious knowledge and promoted harmony in the Muslim society, said Hei Fuli, vice chairman of the Islamic Association of Ningxia. The Arabic teachings have also enriched their lives. Currently, Ningxia has more than 80 female imams. There are more than 3,600 registered mosques and 6,000 ahongs in the region, he said. Unlike most of her classmates who went to the coastal areas as translators, Zhao Dongmei, 21, a graduate from the Tongxin County Arab Language School in 2005, chose to be a female imam in Yuanzhou District, Guyuan City. Here, nearly half of the population is Muslim. The timid girl with a mauve scarf and a pair of glasses, received her imam certificate issued by the local Islamic association before graduation. She became a female imam in the female mosque a month after marriage. I teach 10 young girls Arabic and Islamic scriptures. They all come from the countryside, Zhao said, adding, They can further their studies, be translators or spread what they have learned in their villages. Editor: Wang Hongjiang [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Pernyataan Sikap YISC Al-Azhar terhadap RUU-APP
Assalamu'alaikum warahmatullah... No : 001/KU/E/YISC/X/2008 Hal : *Pernyataan Sikap* *PERNYATAAN SIKAP YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC) AL-AZHAR ( ORGANISASI PEMUDA MASJID AGUNG AL-AZHAR )* * * Pada saat ini, fenomena pornografi dan pornoaksi semakin marak. Berbagai media telah dengan terang-terangan menyajikan tayangan-tayangan ataupun berbagai hal yang bernuansa pornografi. Alasan kreatifitas dan seni menjadi kambing hitam untuk melegitimasi segala aksi tersebut. Kupasan-kupasan aktual seputar selebriti maupun kasus-kasus dalam kehidupan bermasyarakat terlalu sering menampilkan sisi-sisi sensualitas dan seksualitas yang sebenarnya dengan sadar kita dapat memahami bahwa hal ini dapat memicu dan memacu tingkat kejahatan seksual. Media cetak tidak segan-segan menampilkan gambar-gambar dan cerita yang erotis, bahkan ajakan-ajakan mesum pun diiklankan secara komersial di beberapa media yang ternyata memiliki pangsa pasar sangat luas dan sering kita jumpai dibaca oleh berbagai kalangan bahkan oleh anak sekolah sekalipun. Tayangan televisi pun seakan tidak mau ketinggalan, edisi-edisi eksklusif seputar sensualitas dan seksualitas seakan menjadi daya tarik tersendiri yang harus ada. Penayangan tengah malam dijadikan alasan bahwa hanya orang dewasa yang dapat menonton sajian tersebut. Padahal, justru kejahatan seksual kebanyakan di lakukan oleh orang dewasa. Berbagai cara dengan berbagai legitimasi dilakukan oleh pihak-pihak yang diuntungkan dari beredar dan tersebarnya segala hal yang sejatinya adalah memuluskan pornografi dan pornoaksi. Ini adalah kondisi paradoks jika di kaitkan dengan budaya ketimuran bangsa Indonesia, yang menjunjung kesantunan dan harkat martabat manusia. Nilai-nilai moralitas di masyarakat semakin luntur, berbagai kejahatan seksual yang di lakukan oleh berbagai kalangan maupun strata usia semakin marak dan mengerikan. Tindakan-tindakan hukum bahkan seakan tidak pernah memberikan efek jera kepada pelaku dan tidak memberikan efek pembelajaran kepada masyarakat, karena memang stimulan-stimulan dari berbagai sarana informasi tidak pernah secara serius dan tegas diberantas. Oleh karena itu, *YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC) AL-AZHAR (ORGANISASI PEMUDA MASJID AGUNG AL-AZHAR )* menyatakan sikap *MENDUKUNG DENGAN ADANYA RUU PORNOGRAFI DAN MENOLAK SEGALA BENTUK PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI SERTA MENUNTUT PEMERINTAH UNTUK MENGHENTIKAN BEREDARNYA BERBAGAI MEDIA DAN TAYANGAN YANG MEMUAT PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI.SERTA MENDESAK PANSUS RUU-APP DPR RI UNTUK SEGERA MENSYAHKAN RUU-APP.* Semoga Allah SWT menyelamatkan Bangsa ini dari kerusakan Moral dan Bahaya Pornografi serta Pornoaksi . Wassalamu'alaikum warahmatullah... Jakarta, 17 Oktober 2008* Pengurus Harian YISC Al-Azhar* *Abdur Rochman, S. Kom, MM* Ketua Umum Jazakumullah Khairan Katsiran... Semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada para wakil rakyat kita di DPR RI agar *segera mensyahkan RUU-APP*.. * amiin yaa Robbal Alamin.. * [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] PELAJARAN DARI PERISTIWA KENABIAN--republika
PELAJARAN DARI PERISTIWA KENABIAN TENTU pantas sekali merekomendasikan buku bertema keislaman kepada umat Muslim selama rangkaian bulan Ramadhan dan Syawal 1429 H ini. Pilihan saya jatuh pada Muhammad, Rasul Zaman Kita (Serambi, 2008) karya Tariq Ramadan. Biografi Nabi Muhammad ini ditulis dengan bagus dan segar, menggunakan pendekatan penulisan sejarah nabi yang agak lain dan unik. Buku ini jelas sangat direkomendasikan terutama untuk semua umat Muslim; namun mereka yang tertarik tentang jiwa besar, perjuangan, moralitas, toleransi agama, pantas juga membaca buku ini. Tariq Said Ramadan---cucu Hassan Al-Bana, tokoh aktivis Islam terkemuka dari Mesir, pendiri organisasi Ihkwanul Muslimin---dengan pintar menarik berbagai pelajaran dari setiap peristiwa penting yang terjadi dalam fase kehidupan Muhammad. Ayah Tariq, Sayyid Ramadan, ialah putra Hassan Al-Bana yang terpaksa hidup di pengasingan Eropa akibat tekanan rezim Gamal Abdel Nasser. Lahir di Geneva, Swiss, pada 26 September 1962, Tariq Ramadan kini menjadi salah satu figur terkemuka Muslim Eropa. Dia bukan saja mengajar di berbagai universitas di Eropa dan kerap berceramah tentang masalah keislaman, melainkan juga aktif dalam berbagai gerakan Islam, termasuk diundang sebagai konsultan masalah keislaman oleh berbagai pemerintahan negara Eropa dan Persatuan Eropa (E.U.) Boleh jadi, gagasannya yang paling terkenal ialah memunculkan istilah European Islam (Islam Eropa.) Karena latar belakangnya lahir dan tinggal di Eropa, dia berpendapat tak ada konflik antara menjadi seorang Muslim dan orang Eropa sekaligus. Seorang Muslim mesti menerima hukum-hukum negara yang ditinggalinya, kecuali untuk kondisi tertentu. Perbedaan budaya membuat seorang Muslim Eropa berbeda dengan Muslim Asia, misalnya. Oleh karena itu seorang Muslim Eropa mesti mempelajari lagi teks-teks fundamental Islam, terutama Al-Quran, dan menafsirkannya sesuai latar belakang sendiri---dalam kasus ini dipengaruhi oleh masyarakat Eropa. Pada bukunya yang khusus membahas masalah itu, To Be a European Muslim (1999), Tariq mencoba menawarkan solusi, yakni menjadi Muslim yang autentik dan pada saat bersamaan menjadi warga negara yang baik di negara-negara Barat. SEBAGAIMANA banyak figur terkemuka agama lain, biografi Muhammad senantiasa muncul di setiap zaman, belum lagi biografi yang ditujukan untuk pembaca kanak-kanak. Bila sudah banyak, mengapa menulis yang lain lagi? demikian pertanyaan retoris muncul di book description. Yang unik dari Muhammad, Rasul Zaman Kita ialah interpretasi penulisnya terhadap peristiwa sejarah dan upaya mengambil pelajaran dari setiap kejadian penting tersebut, lantas menariknya dalam perspektif zaman sekarang. Sepanjang perjalanan kenabian Muhammad merupakan rangkaian peristiwa dan suri teladan yang tetap bisa kita gunakan sebagai bimbingan perjalanan dalam mengisi kehidupan di dunia. Tariq secara konsisten menghindari klise penulisan biografi Muhammad, misalnya bahwa segala peristiwa yang terjadi dalam dirinya merupakan rentetan keajaiban semata. Malah sebaliknya, dengan cara ungkap yang tegas, dia menyatakan bahwa kehidupan Muhammad merupakan rangkaian kerja keras, kontemplasi, pengorbanan, dan pengambilan keputusan yang sering penuh risiko. Selain pelajaran-pelajaran itu, Tariq dengan amat kuat memperlihatkan bahwa Muhammad lebih merupakan tokoh reformasi sosial yang berusaha mengubah kondisi masyarakat menjadi lebih baik, alih-alih hanya sebagai tokoh agama Islam dalam pengertian sempit. Demi menghadapi kesewenang-wenangan yang ditunjukkan oleh pemerintahan jahiliyah Mekkah, beliau bekerja sama dengan semua pihak yang mau melawan ketidakadilan dan berbagai pelanggaran HAM. Muhammad merupakan pengubah dunia sejati. Menggunakan prinsip-prinsip kebersamaan dan keadilan sosial, beliau terbuka bekerja sama dengan siapa pun, terlebih-lebih kepada orang beriman dari ranting agama Abrahamik, yaitu Yahudi dan Kristen. Dalam sejumlah ekspedisi militer, bahkan ada orang musyrik yang dipercaya nabi sebagai informan. Buku ini makin menguatkan nilai positif dan penghargaan yang muncul dari para penulis biografi Muhammad. Studi Karen Armstrong dalam buku terbarunya, Muhammad: Prophet For Our Time, secara kritis membuktikan bahwa Muhammad seorang yang pro gerakan moral, etika, dan keadilan sosial, bukan seorang penyebar agama dalam pengertian eksklusif. Muhammad lebih banyak menegosiasikan nilai yang bisa disepakati bersama warga dalam otoritas kekuasaannya, sementara keimanan merupakan soal pilihan dan penerimaan, bukan opsi yang bisa dinegosiasikan. Di zaman yang telah begitu jauh berjarak dengan peristiwa kenabian, biografi Muhammad selalu menyegarkan dan mendekatkan kembali umat Islam dengan figur utama dalam sistem keyakinannya. Di sisi lain, ada pengakuan dan penegasan bahwa Muhammad memang hadir di dunia ini untuk semua umat manusia. Boleh jadi ini merupakan isyarat agar kaum Muslim menyilakan kaum non-Muslim menelaah kehidupan Muhammad dengan berbagai cara
[wanita-muslimah] [Al ~ Hikmah] Bagaimana Hukum Air Laut itu?
Tanya : Bagaimana Hukum Air Laut itu? Jawab: Air Laut itu hukumnya suci dan halal bangkainya, sebagaimana sabda Rasulullah sholallhu ‘alahi wasallam: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ { : سَأَلَ رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ إنَّا نَرْكَبُ الْبَحْرَ , وَنَحْمِلُ مَعَنَا الْقَلِيلَ مِنْ الْمَاءِ , فَإِنْ تَوَضَّأْنَا بِهِ عَطِشْنَا , أَفَنَتَوَضَّأُ , بِمَاءِ الْبَحْرِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ , الْحِلُّ مَيْتَتُهُ } رَوَاهُ الْخَمْسَةُ . وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ .{ Dari Abu Hurairah radhiAllahu ‘anhu, ia berkata :” Rasulullah sholallahu ‘alahi wasallam ditanya oleh seorang lali-laki, ia bertanya : Ya Rasulullah, sesungguhnya kami berlayar di laut, dan kami membawa sedikit air (tawar) jika kami berwudhu dengan air itu, kami akan kehausan, apakah kami boleh berwudhu dengan air laut? Kemudian Rasulullah menjawab :”Laut it suci airnya, halal bangkainya”. {Riwayat Imam yang Lima, dan berkata At Tirmidzi Hadist ini Hasan Shahih}. [Naiul Authar : Hadist No. 1][i] ...Hadist ini menerangkan bahwa Air laut itu suci airnya dan juga bangkainya halal. Sebagai catatan tentu saja bangkai yang dimaksud adalah bangkai yang masih segar bukan bangkai yang sudah membusuk, karena dalam syari’at ini selain kita diperintah untuk memakan yang halal tapi harus disertai dengan kadar makanan yang baik, sebagaimana Firman Allah Ta’ala:فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلالا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. [ii] Wallahu’alam Bishowab A Dani Permana Footnote: [i] http://feqh.al-islam.com/Display.asp?Mode=0MaksamID=3DocID=92ParagraphID=6 [ii] QS An Nahl : 116 -- Posted By adanipermana to Al ~ Hikmah at 10/20/2008 12:00:00 PM [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Menikah dalam 27 Hari? Why Not?
MENIKAH DALAM 27 HARI Buku tentang pernikahan memang ada banyak, tapi kayaknya baru buku ini aja deh yang rada ajaib. Menikah dalam 27 hari! Bayangin! Bukan Cuma sekadar teori, tapi penulis buku ini sendiri telah membuktikannya. Ia melakoni semua proses pernikahan, mulai belajar kenal lebih dekat atau penjajakan, hingga resepsi. Semua itu ia lakukan Cuma dalam 27 hari! Keren banget, kan? Ada begitu banyak hikmah yang akan kita dapat dalam buku ini. Melalui tulisannya yang sederhana dan to the point, kita akan melihat bahwa menikah bukanlah sesuatu hal yang merepotkan. Tak selalu butuh waktu bertahun-tahun hanya untuk menjalin sebuah ikatan suci pernikahan. Cukup 27 hari, ya, cukup 27 hari sejak perkenalan dengan calon pasangan, kamu akan dapat melangsungkan pernikahan! Buku ini lahir untuk kalian yang sedang jatuh cinta namun takut menikah. Kalau bisa cepat, buat apa lama-lama? Judul Buku : Menikah dalam 27 Hari Penulis : Muhammad Adz-Dzikra Harga : Rp. 25.000,- ISBN : 979-1367-67-1 Lingkar Pena Publishing Jl. Merdeka Raya Blok IV No. 5 Depok 16411 Telp. 021-7712100 Fax : 021-7700456 e-mail : [EMAIL PROTECTED] www.lingkarpena.multiply.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Buku Baru Lingkar Pena Publishing
RAHASIA MEMIKAT HATI MERTUA Buku Rahasia Memikat Hati Mertua mengupas tuntas seribu satu permasalahan antara menantu dan mertua. Lengkap dengan solusi dan tips-tips luar biasa. Melalui buku ini akan terungkap, bahwa menjalin keharmonisan antara mertua dan menantu sangatlah mudah. Judul Buku : Rahasia Memikat Hati Mertua Penulis : Nurhayati Pujiastuti ISBN : 979-1367-65-5 Harga : Rp. 34.800,- Tebal : 238 Hal Lingkar Pena Publishing House Jl. Merdeka Raya Blok IV No. 5 Depok 16411 Telp. 021-7712100 Fax : 021-7700456 E-mail : [EMAIL PROTECTED] www.lingkarpena.multiply.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] A critique of the argument for woman-led Friday prayers
http://www.altmuslim.com/a/a/a/a_critique_of_the_argument_for_woman_led_friday_prayers/ Women-led prayer controversy A critique of the argument for woman-led Friday prayers Heaven knows I have wished for women to be able to lead salat al-jumu'ah. But wishful thinking is not a sound methodology. By Hina Azam, March 18, 2005 Should I pray or should I go? All Muslim eyes today are turned toward New York, where Muslim WakeUp! and the Muslim Women's Freedom Tour have organized the first public woman-led Friday prayer service in ... well, perhaps ever. Needless to say, this event has stirred up quite a bit of controversy. In order to justify the event, MWU has posted an article by Nevin Reda arguing for the religious validity of female imams for mixed-sex Friday prayers. A few other such pieces, though not having the depth of Nevin Reda's, also exist on the internet. On the other side of the court, one can find articles opposing female imams for jumu'ah services. My contention here is that the argument in favor of woman-led jumu'ah salat is not persuasive, for reasons that have been only partially explained in some of the existing critiques. As a starting thought, let me say that PMU/MWU! serves an important function in the Muslim community in its role as gadfly. Many of the issues they raise, pertaining to women, sexuality, the use of violence, interfaith relations and the like, are ones that need to be raised in an open way. They have thrown down the gauntlet to the rest of the ummah, and that is to be lauded. I agree with their overall goal of improving women's position within Islamic law, and of seeking gender equity. I also support a critique of classical Islamic legal methodology, and revision where appropriate. As for the issue of women leading salat al-jumu'ah, I have no personal objection to it. However, it is the divine will that I believe we are charged with discerning, not our personal sensibilities. Thus, my disagreement with the progressive position is not over the content of the rulings, but with the legal methodology by which the rulings are being argued, which does not appear to me to be sound. In order to arrive at any new legal doctrine, or hukm, one must employ a systematic methodology by which to extract meaning from the sources. Traditionally, this methodology has been categorized under the rules of ijtihad. If the classical principles of ijtihad are not viewed by progressive Muslims as being adequate, either in whole or in part, for discerning the will of God, then they must present an alternative. About the Friday Prayer Led By Amina Wadud - In the issue of the imamate of women, all opinions are respectable. If some Muslims consider that it is illicit for a woman to deliver the khutba and lead the friday prayer, they are in their right to do so. The contradictions among scholars are not necesarily bad. We have to consider them as an expression of the variety and vitality of islam, and never as a fitna. (Read more...) The centerpiece of a proper juristic methodology is a sound system of legal reasoning which is consistent with the texts of the Qur'an and the most-likely-authentic Sunna, and which emerges from a spirit of piety and submission to Allah (or khushu'). By sound reasoning, I mean that any argument that is proffered should progress along logical lines that are internally consistent. The classical jurists of Islam developed such a methodology. They devised ways of both grading the reliability of, and extracting meaning from, the texts, ways that by and large are very sound. For example, the fuqaha' isolated different degrees of textual clarity: Does a text reasonably permit of only one meaning? Two? More? Are there other texts that help us decide between two possible meanings in the first text? They also came up with principles for determining when a strict application of the law might be set aside for reasons of individual or social necessity. The important point for our purposes is that while jurists might have disagreed about specific rulings, they followed a well-elucidated methodology that was highly rational, that was consistent with the Qur'an and Sunna/hadith, and that appears, from my readings, to have emerged from a very real spirit of humility before God. The classical methodology of discerning the divine intent is truly awe-inspiring, and a formidable challenge to anyone who seeks to arrive at wholly new hukms, in large part because - as a method - it remains highly persuasive. I do not say that the classical juridical methods were flawless. There were clearly differences of opinion between the jurists over specific rulings, and these differences arose from methodological disagreements. However, despite these differences in methodology and content, there were broad swaths of moral action that were treated in nearly identical fashion by most expounders of the
[wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki?
Mbak Mia, Daripada nungguin Prof Wadud, lebih baik Prof Mia praktekin dirumah dulu aja. Udah pernah dipraktekin belum, mbak? Mbak Mia menjadi Imam, suami dan anak jadi ma'mum. Apa komentar suami? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Prof. Wadud, kapan nih memimpin solat campur di Indonesia, ikutan ya? It's the right thing to do. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi soegardi@ wrote: Profesor Amina Wadud membuat sensasi lagi. Tiga tahun lalu dia menjadi imam dan khatib Jumatan di New York. Kontroversi, protes, fatwa sesat sampai ancaman kekerasan mewarnai acara tersebut. Kali ini dia mengulang acara serupa bertempat di Oxford, Inggris. Lagi-lagi menuai protes. Imam salat adalah hak prerogatif laki- laki, demikian sanggah Perhimpunan Muslim Inggris. Kia Abdullah dalam kolomnya di surat kabar Guardian mempertanyakan kalau kita tidak bisa memodernisasi Islam, minimal mari kita moderenkan laki-laki! Lho? salam, DWS
[wanita-muslimah] Gerakan Anti Pengusaha Jadi Presiden!
Aku ngak akan banyak membahas orang ini.Tapi hati-hati saja.Bukannya aku takut sebenarnya dengan orang ini.Tapi aku malas bertarung dengan anak kecil ini.Dia memang punya background militer (latihan doang) tapi pengecut.Coba saat mendapat masalah ketika istrinya koar-koar di SCTV.Tahu ngak bukannya menklarifikasi kemudian membuat suasana menjadi baik dengan istrinya itu eh malah ngumpet.Gila! Terus suka berulah dengan partner kerjanya.Ketika masih jadi Kepala Divisi Produksi, dia suka mengadu ke Chairul Tanjung.Kenapa?Karena waktu itu DirOps Alex Kumara ngak sejalan dengan Wisnutama.Sering beda pendapat dan celakanya Wisnutama suka ngadu sehingga Alex Kumara di depak.'Apaan sih' kata Alex Kumara ke Ishadi SK ketika Chairul Tanjung mulai memancing amarah Alex Kumara.Alex Kumara adalah seorang professional sehingga jabatan Direktur dia menjadi taruhan berhasil atau tidak TransTV itu namun Chairul Tanjung persepsinya beda.Para Direktur musti manut sama Chairul Tanjung termasuk tukang gosoknya yaitu Wisnutama. Agak malas aku mau teruskan nulis soal Wisnutama.Masalahnya ngak level sih!Muski dia Direktur tapi popularitasnya kalah beken ama aku.Coba bayangkan aku melawan Ishadi SK yang katanya Maestro di TV (he he he sudah tahu khan).Orang sekelas Ishadi SK kalau bertempur sama dia paling tidak aku bisa ikut beken gitu.Wah gila Ishadi SK sampai SMS Titiana Adinda kalau dia frustasi berat akibat serangan aku..he he he ada gunanya khan. Terus gimana aku bisa serang Chairul Tanjung yang mau jadi Capres 2009-2014.Nah kalau Chairul Tanjung terganggu oleh serangan aku dan mengirim intel (bukan kalau ngirim intel itu Ishadi SK-kalau Chairul Tanjung paling ngak Kopassus he he he), mungkin kalau memang jadi kirim Kopassus dan kemudian aku di 'munir'kan, paling ngak bisa jadi masalah nasional gitu.He he he Kontras ntar mencari siapa pembunuh aku.Dan ketika ketemu pembunuhnya Chairul Tanjung he he he nama aku terkenal lagi.Aku dibunuh oleh Chairul Tanjung,orang terkaya ke 18 di Indonesia dan Capres 2009-2014.Keren khan. Lah kalo Wisnutama,apaan keren kagak,katanya sih dia ngaku cakep dan ganteng cuman sayang kalo ketawa giginya besar-besar kayak kuda nil,he he he Ngak ada bagus-bagus ngebahas si Tama deh selain jelek-jeleknya dia seperti suka berantem dengan Direktur2 di TransTV, suka mengumpat dengan kata-kata 'KELUAR' sambil nunjuk jari,suka memanggil orang dengan kata 'anjing' wah masih banyak deh termasuk bagaimana sopirnya disuruh push up karena terlambat datangin mobil ke lobby sebuah hotel. Anak buahnya yang namanya Azuan Syahril juga sama.Kalo ada apa-apa dia suka bilang 'omongan gw sama (maksunya sama dengan Tama)'katanya.Heh penjilat!Wedus kata orang Jawa!Asu kata orang Surabaya! Ntar aja deh kalau pingin tahu si Tama CS.Aku malas ngak semangat ngebahas dia.Ngak level sih!Sorry! Sekarang ini aku lagi getol membuat gerakan moral di masyarakat soal menghadang Pengusha yang mau jadi presiden.Kenapa? Begini penjelasannku. 1. Kalau seorang artis jadi presiden ngak masalah karena ngak mungkin dia cari popularitas dengan nyambi jadi artis. 2. Kalau seorang wartawan jadi presiden juga ngak masalah karena ngak mungkin saat jadi presiden dia merangkap jadi wartawan. 3. Kalau seorang Ulama/Pendeta jadi presiden juga ngak masalah malah baik karena unsur kerohanian akan dibangun menjadi lebih baik. 4. Kalau seorang politikus jadi presiden emang profesi dia!Paling banter korupsi tapi terukur karena duit khan bisa dilacak. 5. Kalau seorang dokter jadi presiden juga ngak masalah karena nanti rakyat pada sehat semua. 6. Kebanyakan nih to the point aja nih.Bagaimana kalau pengusaha jadi presiden.Ketika jadi presiden dia ngak ngomong apa-apa,tahu-tahu staf di perusahaan dia berkunjung ke departemen2 terus bicara begini 'saya dari PT Anu punya si ANU,bos Bapak Khan,kita mau tanya ada kerjaan ngak?' katanya.Nah apa yang terjadi kemudian 'oh ada ibu silakan ajukan proposalnya nanti saya pelajari' jawab Kepala Depertemen Pertambangan.Eh padahal waktu itu lagi belum aja proyek tapi berhubung yang datang perusahaan si Bapak Presiden maka daripada dipecat karena ngak kasih job mendingan diada-adain ajah. Nah gitu pandangan aku kenapa aku mau hadang orang kayak Chairul Tanjung untuk jadi Presiden.Terus orang-orang yang sekarang pengusaha dan mencalonkan jadi Capres gimana kayak JK,PS,AB dll.Yah dengan terpaksa kita sikat juga ngak peduli deh! Kalau ngak suka dengan cara gw silakan cari gw hukum gw!Berani? TransCorp sampai sekarang ngak berani nuntut GW! http://transtvnews.blogspot.com/ http://transtvnews.blogspot.com/ http://transtvnews.blogspot.com/ http://transtvnews.blogspot.com/ http://transtvnews.blogspot.com/ http://transtvnews.blogspot.com/ -- http://www.fastmail.fm - Accessible with your email software or over the web
[wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki?
Bagus juga usulannya mba. Sekalian usul ke anggota WM di sini ayo kita siap2 pratekkin, mumpung mba Lina ok nih. Saya bilang Prof. Wadud karena artikel Pak DWS itu, sepertinya Prof. Wadud lagi 'road show', kali aja mampir ke Indonesia...:-) BTW, dulu saya pernah sharing cerita di WM, bahwa sebagai single parent, menjadi imam bagi anak2 (yang cowok semua) sudah biasa. Selain itu, pernah juga dulu waktu kita (saya, anak2 dan beberapa temen perempuan) lagi siap2 solat isha dan tarawih di rumah saya..eh, ada beberapa tamu laki2 datang. Saya persilakan menjadi imam, tapi mereka menolak, dan saya maklum mereka memang nggak mampu. Dengan kata lain, pada waktu itu yang paling fasih bacaannya memang saya. ada yang lain yang juga fasih, tapi fisiknya nggak memungkinkan. Lalu saya persilakan mereka jadi makmum kalau mau. Tapi mereka bilang nggak juga, dan ok saja bagi saya. Bagaimana rasanya menjadi imam bagi laki2? Rasanya ok biasa saja. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Mia, Daripada nungguin Prof Wadud, lebih baik Prof Mia praktekin dirumah dulu aja. Udah pernah dipraktekin belum, mbak? Mbak Mia menjadi Imam, suami dan anak jadi ma'mum. Apa komentar suami? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Prof. Wadud, kapan nih memimpin solat campur di Indonesia, ikutan ya? It's the right thing to do. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi soegardi@ wrote: Profesor Amina Wadud membuat sensasi lagi. Tiga tahun lalu dia menjadi imam dan khatib Jumatan di New York. Kontroversi, protes, fatwa sesat sampai ancaman kekerasan mewarnai acara tersebut. Kali ini dia mengulang acara serupa bertempat di Oxford, Inggris. Lagi-lagi menuai protes. Imam salat adalah hak prerogatif laki- laki, demikian sanggah Perhimpunan Muslim Inggris. Kia Abdullah dalam kolomnya di surat kabar Guardian mempertanyakan kalau kita tidak bisa memodernisasi Islam, minimal mari kita moderenkan laki-laki! Lho? salam, DWS
[wanita-muslimah] Penipuan Di ATM
Hati2 ya...sepertinya udah marak di sini... salam agun'k __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki?
wah .. bukannya babi itu sebetulnya haram u umat nasrani? tapi perjanjian baru sempet diubah, redaksi kalimatnya sy ga apal, cuma intinya kata mreka karena yesus tidak membeda2kan makhluk hidup, binatang apapun sama saja smuanya halal dimakan... mprie - Pesan Asli Dari: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] Kepada: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 20 Oktober, 2008 10:30:56 Topik: Re: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki? Oooh, dalam pandangan tarekat anda mahdi itu bukan nabi isa yah ? Monggo dijlentrehkan oom. Btw, kok ada acara membunuh babi dan mateni yahudi pitu yo ? Apa buat pesta ala asterix dan obelix ? Secara nabi isa orang kresten, dan babi halal buat mereka ? :)) Kalau anoa alias babi rusa ikutan dibantai juga nggak oom ? Btw, kita makan yg halal toh, bukan makan babi kan Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Mohammad Rizal rakai_rizal@ yahoo.com Date: Sun, 19 Oct 2008 20:07:41 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki? Waduh, arcon gak kuat baca rupanya. Yang ketiga ya Nabi Isa :-p kan sudah disebutkan di posting sebelumnya? Biasakan membaca lebih dari tiga kalimat con, biar agak pinter dikiit. Kuat bayarin? Insya ALLAH, rizki dari ALLAH con. Kan saya punya simpanan dinar yang banyak? Gak inget juga? -Rizal- --- On Mon, 10/20/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki? gak masalah kok undangan makan makannya lewat milis, sing penting kuat bayarinnya ajah :)). Jangan model roti imam mahdi yg bisa berkembang biak dan anggur secangkir yg kagak abis dibagi bagi yah. Serem tuh makanannya :p Btw, tiga tiganya penting. Yg ketiga itu siapa ? - pemuda bani tamim - imam mahdi - sapa yah ? Amina wadud atau dajal atau acara makan makannya ? SOL _ _ _ _ __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail. yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] When Islam meets Bridget Jones
http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/magazine/7676873.stm Page last updated at 09:44 GMT, Monday, 20 October 2008 10:44 UK When Islam meets Bridget Jones Would you read this book? (Picture posed by model) A romantic telling of the life of one of the wives of Islam's prophet has caused controversy among some Muslims - and its publication has been indefinitely postponed in the UK amid fears of a violent reaction. But is The Jewel of Medina actually any good? Blogger Shelina Zahra Janmohamed is one of the few people in Britain to have read it. The Jewel of Medina is a chest-heaving, brassiere-busting book of outrageously tacky historical romantic fiction. Some parts of the media are suggesting that this book is at the forefront of defending free speech. The author wants it to reach out to solve our global problems of intercultural dialogue. Between them they had me rolling around on the floor laughing. Even if you feel that it is your duty to read it in the defence of freedom of speech, don't do it, I beg you - go out and enjoy the last sunny days of autumn, play with your children, watch paint dry - you'll thank me for it. Prophet Muhammad novel scrapped The book claims to tell the story of Aisha, the wife of the Prophet Muhammad, through her own eyes, from the age of six, through adolescence and into adulthood. But although she lives through one of the most dramatic periods of history, the narrative conveys little of the enormity of the changes of the era, and of which Aisha was a huge part. Sherry Jones, the author, says she wanted her book to be at once a love story, a history lesson and a coming-of-age tale. In order to do so, she fabricates a storyline about a lover, Safwan, whom Aisha runs away with - but then decides to leave and return to Muhammad. But this invented plot dominates, leaving barely any room for the real history and importance of her story. Whether you believe her to be fact, fiction or fantasy, and Muslims believe her to be very real, Aisha is of great significance in global history. The one fifth of the world population who are Muslim regards her as the wife of the Prophet Muhammad and a mother of the believers. WHO WAS AISHA? Second wife of the prophet Betrothed as a child Arrangement described as a typical political union of the times Aisha recorded his life and teachings Regarded as a scholar Dubbed 'Mother of the Believers' Accused of role in splits after prophet's death Buried alongside prophet's companions She is said to have been a leading scholar and teacher and recounted many of the traditions about the personality of Muhammad. Muslims hold Muhammad, Aisha and other religious figures very close to their hearts, dearer to them than their own parents, and just as much to be respected, protected and defended. Muslims believe they went through enormous hardship in order to keep the spiritual message of faith intact, and in return wish to honour their contribution. This is to be carried out in a measured and peaceful manner, in keeping with the spirit of Islam that advises returning harsh words with good ones, and malice with mercy. With this in mind, I would have ignored this book and let it fade into obscurity. Allowing the book to be remembered only for the lack of interest it generated would have been the ultimate poetic justice. The original publisher pulled out - and those parts of the media who wanted to stir things up said Muslims wanted it banned. So, in order to find out what the (manufactured) fuss was about, I found myself spending 12 dreary hours reading this cringe-worthy melodramatic prose. Even if you feel that it is your duty to read it in the defence of freedom of speech, don't do it, I beg you. Go out and enjoy the last sunny days of autumn, play with your children, watch paint dry. You'll thank me for it. Bodice-ripper So let's deal with its literary merits. If you're a man, you'll probably hate this bodice-ripper. If you like well-written prose, then you should steer clear too. What it does have going for it is pace and saucy pre-TV-watershed romance. Anyone who reads the book will see that it honours the prophet and his favourite wife Sherry Jones, Author Open it randomly and you read churning phrases such as: His eyes like honey flowed sweet glances over my face and body, or Is your young bride ripe at last? Grab a crumbling Flake and a pot of ice-cream. The author claims she wants to humanise Aisha, to reach out to the Muslim world and to create debate. I found the opposite of this spirit in the book. Muslims will not
[wanita-muslimah] Ciri2 pakaian wanita mengikut Sunnah
Ciri2 pakaian wanita mengikut Sunnah 1. Pakaian itu mestilah menutup aurat var curDiv = document.getElementById('ln0'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } var curDiv = document.getElementById('ln1'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } Rasulullah saw bersabda : var curDiv = document.getElementById('ln2'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } var curDiv = document.getElementById('ln3'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } Telah berkata Aisyah r.a Sesungguhnya, Asmabinti Abu Bakar menemui Nabi saw dengan memakai busana yang nipis Maka nabi berpaling daripadanya dan bersabda Wahai Asma , sesungguhnya apabila wanita itu telah baligh (sudah haid) tidak boleh dilihat daripadanya kecuali ini dan ini , sambil mengisyaratkan kepada muka dan tapak tangannya var curDiv = document.getElementById('ln4'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } var curDiv = document.getElementById('ln5'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } 2. Pakaian itu tidak terlalu nipis sehingga tampak bayangan tubuh badan dari luar var curDiv = document.getElementById('ln6'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } var curDiv = document.getElementById('ln7'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } Dua orang ahli neraka yang belum pernah saya lihat adalah : kaum yang memegang pecut bagai ekor lembu digunakan untuk memukul orang (tanpa alasan), orang perempuan yang berpakaian tetapi telanjang bagaikan merayu-rayu melenggok-lenggok membesarkan cemaranya bagaikan punuk unta yang mereng. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau syurga, sedangkan bau syurga dapat dicium dari jarak yang sangat jauh var curDiv = document.getElementById('ln8'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } (Riwayat Muslim) var curDiv = document.getElementById('ln9'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } var curDiv = document.getElementById('ln10'); curDiv.innerHTML = convert2url(curDiv.innerHTML); var links = curDiv.getElementsByTagName('a'); for(var i = links.length; i = 0; --i) { if(links[i]) links[i].innerHTML = links[i].innerHTML.substr(0,30) + ...; } 3. Pakaian itu tidak ketat atau sempit , tetapi longgar
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki?
Nggak halalnya waktu mereka masih yahudi. Tapi begitu mereka jadi agama baru, yah pakai aturan baru. Babi halal deh :)) *sama kayak ahmadiyah yg disuruh pakai label agama baru* Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: priambudi [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 20 Oct 2008 23:54:58 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki? wah .. bukannya babi itu sebetulnya haram u umat nasrani? tapi perjanjian baru sempet diubah, redaksi kalimatnya sy ga apal, cuma intinya kata mreka karena yesus tidak membeda2kan makhluk hidup, binatang apapun sama saja smuanya halal dimakan... mprie - Pesan Asli Dari: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] Kepada: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 20 Oktober, 2008 10:30:56 Topik: Re: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki? Oooh, dalam pandangan tarekat anda mahdi itu bukan nabi isa yah ? Monggo dijlentrehkan oom. Btw, kok ada acara membunuh babi dan mateni yahudi pitu yo ? Apa buat pesta ala asterix dan obelix ? Secara nabi isa orang kresten, dan babi halal buat mereka ? :)) Kalau anoa alias babi rusa ikutan dibantai juga nggak oom ? Btw, kita makan yg halal toh, bukan makan babi kan Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Mohammad Rizal rakai_rizal@ yahoo.com Date: Sun, 19 Oct 2008 20:07:41 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki? Waduh, arcon gak kuat baca rupanya. Yang ketiga ya Nabi Isa :-p kan sudah disebutkan di posting sebelumnya? Biasakan membaca lebih dari tiga kalimat con, biar agak pinter dikiit. Kuat bayarin? Insya ALLAH, rizki dari ALLAH con. Kan saya punya simpanan dinar yang banyak? Gak inget juga? -Rizal- --- On Mon, 10/20/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki? gak masalah kok undangan makan makannya lewat milis, sing penting kuat bayarinnya ajah :)). Jangan model roti imam mahdi yg bisa berkembang biak dan anggur secangkir yg kagak abis dibagi bagi yah. Serem tuh makanannya :p Btw, tiga tiganya penting. Yg ketiga itu siapa ? - pemuda bani tamim - imam mahdi - sapa yah ? Amina wadud atau dajal atau acara makan makannya ? SOL __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail. yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Project values of tolerance and justice: Prince Khaled
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=115593d=20m=10y=2008 Monday 20 October 2008 (21 Shawwal 1429) Project values of tolerance and justice: Prince Khaled P.K. Abdul Ghafour | Arab News RELIGIOUS HONOR: Makkah Gov. Prince Khaled Al-Faisal presents the prize to one of the winners in the International Qur'an Competition in Makkah on Sunday. (SPA) JEDDAH: Makkah Gov. Prince Khaled Al-Faisal yesterday urged Muslims to project the moderate Islamic values of justice and tolerance and promote harmonious relations with other people. We have to uphold these noble values that have been stressed by Islam, the governor said while attending the concluding ceremony of King Abdul Aziz International Qur'an Competition in Makkah. If Muslims set a good example by living according to the teachings of Islam it will encourage others to follow this divine religion, the Saudi Press Agency quoted the prince as saying. Prince Khaled distributed certificates and prizes to the winners of the contest. Hussein Basyuni of Egypt won the first prize of SR75,000 in the first category of the contest. The second prize (SR72,000) went to Anas Al-Motairy of Saudi Arabia, third prize (SR69,000) to Fadil Muawiya Adam of Nigeria, fourth prize (SR66,000) to Abubaker Al-Dhabi of Yemen and the fifth (SR63,000) to Algerian Jaleeli Faisal. The second category winners were: Majadi Eissa of Algeria (first prize SR55,000), Ahmed Al-Hussein of Saudi Arabia (second prize SR52,000), Murtaza Khalifa of Iran (third prize SR49,000), Muhammed Thabit of Yemen (fourth prize SR46,000) and Muhammed Al-Husni of Egypt (fifth prize SR43,000). In the third category the first five winners were Tarek Al-Laheedan of Saudi Arabia, Ahmed Dawood of Egypt, Aarif Farhan of Yemen, Adudu Quni of Nigeria and Harintu Jarkasi of Indonesia. In the fourth category Ahmed Al-Yasu of Nigeria won the first place, Abdul Hadi Afandi of Morocco second, Ahmed Al-Shanqeeti of Saudi Arabia third, Hisham Al-Haddad of Yemen fourth and Walid Markaz of Sudan fifth. In the fifth category, the winners were: Sayyed Zakariya of Brazil, Ali Darwish of Italy, Sokuna Abdul Kareem of Congo, Zain Mu Ang of Myanmar and Ahmed Fasihuddin of Brazil. As many as 164 young Muslims from different countries took part in the contest. In his keynote address, Prince Khaled highlighted the care and support given by the Saudi government for the holy Qur'an, which is the primary source of Shariah. The King Fahd Qur'an Printing Complex in Madinah has distributed millions of copies of the Holy Book and its translation in different languages around the world. He urged the participants to follow the true path of Islam. He also thanked the organizers of the annual event, especially the Ministry of Islamic Affairs. Saleh Al-Asheikh, minister of Islamic affairs, emphasized the important role being played by the Qur'an in strengthening the Ummah. Qur'an is the source of honor and glory for Muslims, he added. Abdul Aziz Al-Subaiheen, secretary-general of the competition, said the number of participants in the annual event was increasing year after year. More than 4,500 people have taken part in the competition over the years. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] s is the way to shed weight
http://www.hindustantimes.com/StoryPage/StoryPage.aspx?sectionName=id=a467cf14-329e-4da0-ab19-e98a471f56c9MatchID1=4814TeamID1=6TeamID2=1MatchType1=1SeriesID1=1212PrimaryID=4814Headline=Sex+is+the+way+to+shed+weight! Sex is the way to shed weight! ANI Washington, October 20, 2008 First Published: 13:03 IST(20/10/2008) Last Updated: 13:06 IST(20/10/2008) Forget treadmills, long walks and Atkins diet, an expert has come up with a new way of staying in shape-and it has nothing to do with cutting out on carbs - it's indulging in plenty of sex. Yes, you heard it right, sexercise makes a person slimmer - if you do enough of it. Combining sex and fitness is like killing two birds with one stone. Sex gets you fit. And being fit makes you want to have more sex. This is, in large part, because of all of the benefits a good sexercise routine offers, like: improved blood flow in strengthening your heart, better cholesterol, changing more of your bad cholesterol (LDL) to good cholesterol (HDL), weight control, better sleep and greater energy, including longer life and a better quality of life. According to Fox News, women, in particular, feel more attractive with sexual fitness, since they produce more estrogen. This makes for shinier, smoother hair. Both sexes glow as their skin pores become cleansed, thanks to sweating. They feel sexier than ever. But how do you start this sexercise routine? Well, sex educator Dr. Yvonne Kristín Fulbright has come to your rescue. Get a physical if you haven't in a while. While it may be laughable to do this, you're going to be physically active, accelerating your heart rate, pulse, and blood pressure. You're also going to be testing and developing your strength, stamina, and flexibility. As with any form of exercise, you need to make sure that you're good to go. Aim for half-hour romps 3-5 times a week. This may seem like a lot, but this is actually not very time-consuming. Consider the amount of time you put into your favorite TV show. Remind yourself of the rewards. Sex for 30 minutes burns anywhere from 15-350 calories, depending on how physically active you are. This is the equivalent of calories burned during a half an hour of brisk walking, running, or lifting weights. Vigorous or longer sex sessions five times per week can burn up to 1,650 calories! The active partner - typically the one on top - tends to burn more. Don't lose focus. You can easily get distracted with all of sex's delights. But your goal is to make it burn. In a matter of weeks, you can notice improvements in the tone and strength of your stomach, back, buttocks, legs and arms. But this will only happen if you're mindful about keeping your heart rate up for a prolonged period of time. Aim for variety. Your sexercise routine doesn't have to be routine. You can't take it for granted that sexercising won't be boring, at least not in the same way as your treadmill. So get creative. Try new things. As you get in better shape, experiment with sexual positions, like wheelbarrow or crouching tiger. Watch what you eat and maintain moderate exercise out of the bedroom. Take care of each other post-workout. After working up a good sweat, you'll have to hit the shower. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] A package deal or none at all
http://weekly.ahram.org.eg/2008/918/re5.htm 16 - 22 October 2008 Issue No. 918 Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875 A package deal or none at all Negotiations between Hamas and Fatah for re-organising Palestinian politics look serious, says Saleh Al-Naami Every few minutes, one of the men picks up the phone, calls someone to inquire about something, then goes back to work. Others are discussing details of one of the issues at hand. This is the scene in a flat in a residential building across from Gaza port. About 20 Hamas experts are formulating the movement's position on the major issues their leaders discussed with Egyptian officials in Cairo last week. One of the experts, speaking anonymously, tells me that the group is honing the movement's position on the formation of a government of national unity, rebuilding the security services, and restructuring the Palestine Liberation Organisation (PLO). They are also discussing the future shape of the Palestinian Authority and reviewing matters of political partnership. He says that the agreement reached with Egyptian officials was preliminary in nature and that the details have to be ironed out in future talks. Ghazi Hamad, who has been asked by the Haniyeh government to hold talks with other Palestinian factions, is not optimistic about the current dialogue. To agree on these issues, both sides need to show immense flexibility and goodwill. I have no doubt that deep differences would emerge when we start addressing the details. Hamas and Fatah have agreed on the need for a government of national unity, but finding the right person to head such a government is a problem. Hamas is not insisting that it heads the future government, but finding a candidate acceptable to both sides is not easy. Another sticking point is the policy of the upcoming government. Hamas wants the government's programme to abide by the Mecca Agreement of February 2007, while President Mahmoud Abbas prefers a programme that is compatible with PLO policies. Although Hamas and Fatah have agreed to restructure the security services in the West Bank and Gaza, the task seems daunting. Hamas has established a security force numbering thousands of men, and it wants all of them integrated in the new services. Meanwhile, the security chiefs working for Abbas are bitterly opposed to the incorporation of Hamas members in the police services. Israel, too, would be opposed to such a move. Hamas and Fatah have agreed to rebuild the PLO, but both movements differ on how. Fatah says it is willing to discuss changes only after Hamas has joined the PLO and accepted its programme. Hamas wants to see changes introduced first. Even the introduction of a new administrative structure poses serious obstacles. Hamas has hired thousands of new employees and is refusing to dismiss any of them. And Fatah has no desire to incorporate those employees into the new administrative apparatus. The only thing that may entice the two movements to come together is the threat of Arab sanctions. Ibrahim Abul-Naga, a senior Fatah official, says that Arab countries have threatened to boycott any Palestinian group that obstructs the process of reconciliation. Anyone who opposes the Arab consensus would be held accountable by all Arab countries, and thus risk isolation and condemnation, he told Al-Ahram Weekly. Abul-Naga says that Fatah is doing its duty in full. In particular, it gave a positive answer to the questions Egyptian officials have asked. The ball is now in Hamas's court. To prove its goodwill, Hamas will have to provide a satisfactory answer to a document now being prepared by Egyptian officials. This document is going to be submitted to all Palestinian factions once it is endorsed by the Arab League. Ahman Taha, a key figure in Hamas, brushes off the prospect of Arab sanctions. The final Egyptian document would be submitted to an Arab committee made up of six foreign ministers. Three of those -- the Qatari, Syrian, and Lebanese -- are sympathetic to Hamas' views. Egyptian, Saudi, and Jordanian foreign ministers make up the other half of the committee. Taha says that Hamas is not about to act hastily or under pressure. The issues being discussed are complex and need time to be examined in full, he notes. Taha prefers the dialogue to be held primarily between Fatah and Hamas and with no time limit. Any agreement approved by Hamas would have to involve a package deal, Taha states. Hamas wants all measures to be implemented in a parallel and even-handed manner, not in a you-then-me fashion. Hamas doesn't want to repeat what happened in Mecca, where an agreement was reached on a government of national union, while leaving the PLO and the security services for later. Hani Al-Masri, a well-known Palestinian commentator, says that any Palestinian dialogue
[wanita-muslimah] Stroke pada wanita
Cigarette Smoking and Stroke Risk in Young Women Stroke risk was substantially higher in current smokers than in never smokers or former smokers and increased sharply with number of cigarettes smoked daily. Although tobacco use is an important risk factor for cardiovascular diseases including stroke, data about smoking’s contribution to stroke risk in young racially diverse women are lacking. Investigators analyzed data from the Stroke Prevention in Young Women Study to determine whether a dose–response relation exists between tobacco use and incidence of ischemic stroke. Women (age range, 15–49) hospitalized with first cerebral infarctions were identified based on discharge surveillance of 59 hospitals in the greater Baltimore–Washington DC area. Investigators analyzed interview data on smoking history in 466 women with stroke (cases) and 604 age-matched controls with no history of stroke. Compared with controls, cases were older; were more likely to be black; and had higher rates of hypertension, diabetes, coronary artery disease, and obesity. Adjusted analyses showed that current smokers were significantly more likely than never smokers to experience stroke (odds ratio, 2.6), whereas former smokers and never smokers had similar stroke risk. Importantly, ORs rose in relation to number of cigarettes smoked daily (OR, 2.2 for 1–10; 2.5 for 11–20; 4.3 for 21–39; and 9.1 for 40). Comment: The results of this case-control study reveal a steep dose–response curve that links tobacco use to risk for ischemic stroke. Although limited by its retrospective nature and by possible recall bias, this is one of the largest studies of early-onset stroke and its predictors in young women. The dose–response relation shown here is more pronounced than any that have been reported in other populations. These data support aggressive campaigns to target tobacco use as a modifiable risk factor for stroke in young women. — JoAnne M. Foody, MD Published in Journal Watch Women's Health October 9, 2008 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Para Capres Militer dalam Bidikan Politisi Senayan
Refleksi: Capers militer pandai bikin ceper negara, karena mereka tidak berideologi berpihak kepada rakyat tetapi pada grup mereka. Pada pihak lain juga sulit, karena tidak ada partai politik dan tokoh politik non-tradisional yang berani menjadi motor perubahan mendasar sebagai langkah utama demi perbaikan hidup masyarakat mayoritas yang berhari depan bermanfaat . Selama kondisi tsb tidak dipenuhi maka sulit untuk dihindarkan dari malapetaka negara gagal.. http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=350328 Senin, 20 Okt 2008, Para Capres Militer dalam Bidikan Politisi Senayan Pansus Penculikan Aktivis Dianggap Sarat Politik Di tengah persiapan para purnawirawan Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jenderal Wiranto, Letjen Sutiyoso, dan Letjen Prabowo Subianto menjadi calon presiden, muncul gerakan di DPR yang akan memanggil mereka. Pansus Penculikan Aktivis 1997-1998 membidik keempat jenderal itu. Apakah untuk menjegal mereka? Ibaratnya, para jenderal itu memilih tiarap atau maju menghadapi desingan peluru. Peluru itu adalah gerakan politisi di DPR yang membentuk pansus (panitia khusus) untuk menyelidiki hilangnya sejumlah aktivis menjelang jatuhnya Soeharto. Keempatnya akan diminta secara bergiliran datang ke DPR untuk memberikan kesaksian. Sebab, saat perisitwa itu terjadi, mereka berempat adalah para petinggi militer. Kasus tersebut memang menjadi persoalan bangsa. Beberapa aktivis yang hilang saat itu, seperti penyair Wiji Thukul, hingga kini belum ditemukan. Pansus dibentuk sejak 2007. Tapi, sekarang hangat kembali. Menurut Ketua Pansus Efendy Simbolon dari FPDIP, pihaknya dalam waktu dekat ini memanggil keluarga para aktivis yang hilang. Sedangkan keempat jenderal tersebut sedang dijadwalkan pemanggilan. Bila jenderal itu dipanggil, jelas akan cukup mengganggu persiapan mereka menjadi capres. Selain akan kehilangan waktu untuk berkampanye ke daerah-daerah, mereka disibukkan oleh pemanggilan pansus, image yang bisa menggiring mereka sebagai penculik. Bagaimana reaksi para jenderal itu? Ternyata mereka tak mau tiarap. Jenderal Wiranto yang dihubungi Jawa Pos mengaku tak mau terpancing dengan persoalan yang mengungkit masa lalu itu. Saya sebagai Pangab (saat itu) sudah memerintahkan agar diselesaikan secara hukum bagi yang melakukannya. Itu sudah dilaksanakan. Mereka (oknum prajurit yang terlibat dalam penculikan, Red) sudah dihukum karena memang bukan masuk kategori pelanggaran berat HAM. Lalu, sekarang apa lagi? kata Wiranto melalui pesan singkat saat dikontak Sabtu malam lalu (18/10). Sebelas prajurit TNI yang tergabung dalam Tim Mawar -pelaksana penculikan aktivis telah divonis melalui putusan Mahkamah Militer Tinggi II Jakarta pada 16 April 1999 dan diperkuat putusan Mahkamah Militer Agung bernomor 14 Tahun 2000. Komandan Tim Mawar Mayor Inf Bambang Kristiono dipecat. Sedangkan anggotanya yang lain menjalani hukuman penjara 1-3 tahun di Rumah Tahanan Militer (RTM) Cimahi, Jawa Barat. Menurut Wiranto, memang sulit menilai apa yang dilakukan aparatur negara pada masa lalu dengan paradigma, hukum, dan lingkungan yang baru. Apalagi dalam suasana politik yang cenderung tidak menentu. Pasti akan sulit menemukan kebenaran yang sejati. Kita pasti akan terjebak kepada kepentingan pragmatis, bahkan terkesan politicking, ujarnya. Letjen TNI (pur) Sutiyoso justru mengaku heran dengan pemanggilan itu. Jenderal yang bakal didukung sejumlah parpol kecil dalam pilpres mendatang itu menilai, saat peristiwa tersebut dirinya menjabat gubernur DKI. Pemanggilan itu salah alamat. Saya waktu kejadian sudah menjadi gubernur DKI, ujar Sutiyoso saat dihubungi tadi malam (19/10). Dia pun menyatakan keheranannya ketika namanya kembali diseret-seret terkait kasus penculikan sejumlah aktivis. Kalau DPR mau panggil saya, silakan saja, tapi menjadi sangat tidak tepat dan tidak berdasar, lanjutnya. Menurut dia, ada motif lain mengapa sejumlah kalangan legislatif sangat ingin membuka kasus itu lagi. Mengapa baru sekarang? Kesannya politis sekali, jawab ketua umum PBSI itu. Sutiyoso dilantik sebagai gubernur DKI pada Oktober 1997. Dia menjabat dua periode hingga 2007. Penyesalan yang sama juga disampaikan orang-orang dekat Prabowo Subianto. Kepada wartawan, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menegaskan, Prabowo tidak perlu datang memenuhi panggilan pansus. Menurut dia, kasus tersebut sudah tuntas dengan divonisnya oknum-oknum prajurit Kopassus yang terbukti melakukan penculikan. Kalau dihidupkan kembali, pasti sangat bermuatan politis, kata Fadli di Kantor DPP Partai Gerindra, Jalan Brawijaya IX, Jakarta Selatan, kemarin (19/10). Apalagi, imbuh Fadli, Mahkamah Konstitusi telah mengabulkan gugatan yang diajukan Eurico Guterres terhadap UU No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Dengan demikian, DPR tidak bisa lagi memanggil atau mengadili orang berdasarkan dugaan. Wewenang pemanggilan untuk pengusutan ada di Komnas HAM. Sedangkan
[wanita-muslimah] Habib Rizieq Minta Dibebaskan
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=46304ik=3 Habib Rizieq Minta Dibebaskan Selasa 21 Oktober 2008, Jam: 6:03:00 JAKARTA (Pos Kota)- Dakwaan JPU tidak dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan. Oleh karenanya, saya harus dibebaskan dari segala dakwaan dan tuntutan, tegas Habib Rizieq dalam pledoinya. Sebanyak 59 halaman pembelaan dibacakan Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Senin (20/10) siang. Dalam pembelaan Habib Rizieq menuding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada dirinya dinilai berlebihan. Sebelumnya, JPU menuntut Rizieq dengan kurungan dua tahun penjara kerena keterlibatannya dalam kerusuhan Monas 1 Juni lalu. Dalam pledoi Habib Rizieq juga sempat menuding dua stasiun televisi swasta telah bersekongkol dengan Aliansi Kebangsaan dan Kerukunan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) melalui programnya. Rizieq juga mengimbau untuk tidak menonton kedua stasiun TV swasta tersebut. Dia beralasan kedua TV swasta itu telah bersepakat tidak menyebut Habib dalam setiap pemberitaan, namun hanya menyebut Rizieq Shihab. Karena dengan mencantumkan nama Habib, berarti sebuah penghormatan, ujar Ketua Front Pembela Islam (FPI) itu. Habib Rizieq Shihab juga mengimbau kepada seluruh umat Islam agar tidak mendukung calon pemimpin yang tidak berani membubarkan Ahmadiyah. Haram hukumnya memilih caleg, dan capres, yang tidak berani bubarkan Ahmadiyah, tegas Rizieq dalam pembacaan pledoi. Senin (20/10) sidang berlangsung tertib. Namun seperti biasa Jalan Gajah Mada depan PN Jakpus tersendat karena penduduk terdakwa memenuhi sampai luar ruangan sidang bahkan sampai ke jalan. (lina/g) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Habib Rizieq Minta Dibebaskan
Setuju...No Offence.. --- On Wed, 10/22/08, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [wanita-muslimah] Habib Rizieq Minta Dibebaskan To: [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, October 22, 2008, 6:17 AM http://www.poskota. co.id/news_ baca.asp? id=46304 ik=3 Habib Rizieq Minta Dibebaskan Selasa 21 Oktober 2008, Jam: 6:03:00 JAKARTA (Pos Kota)- Dakwaan JPU tidak dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan. Oleh karenanya, saya harus dibebaskan dari segala dakwaan dan tuntutan, tegas Habib Rizieq dalam pledoinya. Sebanyak 59 halaman pembelaan dibacakan Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Senin (20/10) siang. Dalam pembelaan Habib Rizieq menuding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada dirinya dinilai berlebihan. Sebelumnya, JPU menuntut Rizieq dengan kurungan dua tahun penjara kerena keterlibatannya dalam kerusuhan Monas 1 Juni lalu. Dalam pledoi Habib Rizieq juga sempat menuding dua stasiun televisi swasta telah bersekongkol dengan Aliansi Kebangsaan dan Kerukunan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) melalui programnya. Rizieq juga mengimbau untuk tidak menonton kedua stasiun TV swasta tersebut. Dia beralasan kedua TV swasta itu telah bersepakat tidak menyebut Habib dalam setiap pemberitaan, namun hanya menyebut Rizieq Shihab. Karena dengan mencantumkan nama Habib, berarti sebuah penghormatan, ujar Ketua Front Pembela Islam (FPI) itu. Habib Rizieq Shihab juga mengimbau kepada seluruh umat Islam agar tidak mendukung calon pemimpin yang tidak berani membubarkan Ahmadiyah. Haram hukumnya memilih caleg, dan capres, yang tidak berani bubarkan Ahmadiyah, tegas Rizieq dalam pembacaan pledoi. Senin (20/10) sidang berlangsung tertib. Namun seperti biasa Jalan Gajah Mada depan PN Jakpus tersendat karena penduduk terdakwa memenuhi sampai luar ruangan sidang bahkan sampai ke jalan. (lina/g) [Non-text portions of this message have been removed] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki?
Ayooo masarcon, Mas DWS, Mas Ary, Mas Her, Mas Pri...mau gak berjamaah dengan imamnya saya ato Mbak Mia...:-))). Pertanyaannya, apa iya dari 5 orang cowok ini gak ada yang bisa jadi imam? Ada yang gak beres dengan cowok2 sekarang, kalo emang bener begitu...:-))) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagus juga usulannya mba. Sekalian usul ke anggota WM di sini ayo kita siap2 pratekkin, mumpung mba Lina ok nih. Saya bilang Prof. Wadud karena artikel Pak DWS itu, sepertinya Prof. Wadud lagi 'road show', kali aja mampir ke Indonesia...:-) BTW, dulu saya pernah sharing cerita di WM, bahwa sebagai single parent, menjadi imam bagi anak2 (yang cowok semua) sudah biasa. Selain itu, pernah juga dulu waktu kita (saya, anak2 dan beberapa temen perempuan) lagi siap2 solat isha dan tarawih di rumah saya..eh, ada beberapa tamu laki2 datang. Saya persilakan menjadi imam, tapi mereka menolak, dan saya maklum mereka memang nggak mampu. Dengan kata lain, pada waktu itu yang paling fasih bacaannya memang saya. ada yang lain yang juga fasih, tapi fisiknya nggak memungkinkan. Lalu saya persilakan mereka jadi makmum kalau mau. Tapi mereka bilang nggak juga, dan ok saja bagi saya. Bagaimana rasanya menjadi imam bagi laki2? Rasanya ok biasa saja. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Mbak Mia, Daripada nungguin Prof Wadud, lebih baik Prof Mia praktekin dirumah dulu aja. Udah pernah dipraktekin belum, mbak? Mbak Mia menjadi Imam, suami dan anak jadi ma'mum. Apa komentar suami? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Prof. Wadud, kapan nih memimpin solat campur di Indonesia, ikutan ya? It's the right thing to do. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi soegardi@ wrote: Profesor Amina Wadud membuat sensasi lagi. Tiga tahun lalu dia menjadi imam dan khatib Jumatan di New York. Kontroversi, protes, fatwa sesat sampai ancaman kekerasan mewarnai acara tersebut. Kali ini dia mengulang acara serupa bertempat di Oxford, Inggris. Lagi-lagi menuai protes. Imam salat adalah hak prerogatif laki- laki, demikian sanggah Perhimpunan Muslim Inggris. Kia Abdullah dalam kolomnya di surat kabar Guardian mempertanyakan kalau kita tidak bisa memodernisasi Islam, minimal mari kita moderenkan laki-laki! Lho? salam, DWS
Re: [wanita-muslimah] Habib Rizieq: AKKBB Didanai AS
Lebih baik, Saudi saja yang langsung perang dengan AS. Tapi gak mungkin juga ya, mereka belum punya catatan bermusuhan, malah sudah puluhan tahun bermesraan. AS punya saham besar di aramco, pangeran talal punya saham besar di citicorp alias citibank. Klop dah. -Rizal- --- On Tue, 10/21/08, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [wanita-muslimah] Habib Rizieq: AKKBB Didanai AS To: [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, October 21, 2008, 7:43 PM Refleksi: Bagaimana kalau FPI dan konco-konco dibiayai oleh Arab Saudi? http://kabarindonesia.com//berita.php?pil=14dn=20081020172626 Habib Rizieq: AKKBB Didanai AS Oleh : Aldy Hoki 20-Okt-2008, 17:26:26 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia, JAKARTA - Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) diduga dibiayai oleh Amerika Serikat dalam setiap kegiatannya. Hal itu dikatakan terdakwa kasus insiden Monas, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dalam pembacaan pledoi atau pembelaan pada persidangan lanjutan kasus insiden Monas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (20/10). Ia mengatakan, sejumlah LSM asing milik AS seperti Asia Foundation dan USAID diduga mendanai sejumlah LSM di Indonesia, termasuk AKKBB. Ditegaskan, AS mendanai Indonesia sekitar US$ 60 juta pada 2004, US$ 78 juta pada 2005, US$ 84 juta pada 2006, US$ 96 juta pada 2007, US$ 143 juta pada 2008 dan direncanakan sebesar US$ 184 juta pada 2009. AKKBB didanai oleh AS, tandas Rizieq. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Habib Rizieq Minta Dibebaskan (aduh bingung)
All...perasaankalau liat descripsi milis ini : Description Milis wanita muslimah ini membicarakan hal-hal yang menyangkut isu-isu masalah perempuan pada umumnya dan wanita muslimah pada khususnya, fiqh perempuan, pergerakan perempuan, kesehatan reproduksi, isu gender dan hal-hal lain yang menyangkut perempuan termasuk kebijaksanaan pemerintah seperti hukum, peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan. tapi koksekarang-sekarang...isinya banyak yg aneh...mbuhlahnggak mudeng isun... wassalam agun'k (wongcherbon-buntet) --- On Tue, 10/21/08, Masayu Fitriyanti [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Masayu Fitriyanti [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [wanita-muslimah] Habib Rizieq Minta Dibebaskan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 21, 2008, 9:48 AM Kalau memang benar di bawah perkataan Habib Rizieq Shihab, Dia beralasan kedua TV swasta itu telah bersepakat tidak menyebut Habib dalam setiap pemberitaan, namun hanya menyebut Rizieq Shihab. Karena dengan mencantumkan nama Habib, berarti sebuah penghormatan, ujar Ketua Front Pembela Islam (FPI) itu. Kasihan, orang yg mengatakan dirinya terhormat (keturunan Nabi), ternyata masih memerlukan penghormatan/ pujian manusia. Haram hukumnya memilih caleg, dan capres, yang tidak berani bubarkan Ahmadiyah, tegas Rizieq dalam pembacaan pledoi. Apakah Habib Rizieq Shihab sudah menjadi Tuhan sehingga berhak mengeluarkan hukum Halal-Haram? hmm... hmm... - Original Message From: Sunny [EMAIL PROTECTED] se To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com Sent: Wednesday, October 22, 2008 7:17:32 AM Subject: [wanita-muslimah] Habib Rizieq Minta Dibebaskan http://www.poskota. co.id/news_ baca.asp? id=46304 ik=3 Habib Rizieq Minta Dibebaskan Selasa 21 Oktober 2008, Jam: 6:03:00 JAKARTA (Pos Kota)- Dakwaan JPU tidak dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan. Oleh karenanya, saya harus dibebaskan dari segala dakwaan dan tuntutan, tegas Habib Rizieq dalam pledoinya. Sebanyak 59 halaman pembelaan dibacakan Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Senin (20/10) siang. Dalam pembelaan Habib Rizieq menuding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada dirinya dinilai berlebihan. Sebelumnya, JPU menuntut Rizieq dengan kurungan dua tahun penjara kerena keterlibatannya dalam kerusuhan Monas 1 Juni lalu. Dalam pledoi Habib Rizieq juga sempat menuding dua stasiun televisi swasta telah bersekongkol dengan Aliansi Kebangsaan dan Kerukunan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) melalui programnya. Rizieq juga mengimbau untuk tidak menonton kedua stasiun TV swasta tersebut. Dia beralasan kedua TV swasta itu telah bersepakat tidak menyebut Habib dalam setiap pemberitaan, namun hanya menyebut Rizieq Shihab. Karena dengan mencantumkan nama Habib, berarti sebuah penghormatan, ujar Ketua Front Pembela Islam (FPI) itu. Habib Rizieq Shihab juga mengimbau kepada seluruh umat Islam agar tidak mendukung calon pemimpin yang tidak berani membubarkan Ahmadiyah. Haram hukumnya memilih caleg, dan capres, yang tidak berani bubarkan Ahmadiyah, tegas Rizieq dalam pembacaan pledoi. Senin (20/10) sidang berlangsung tertib. Namun seperti biasa Jalan Gajah Mada depan PN Jakpus tersendat karena penduduk terdakwa memenuhi sampai luar ruangan sidang bahkan sampai ke jalan. (lina/g) [Non-text portions of this message have been removed] _ _ _ _ __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail. yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re:Aktivis Muslimah Desak Pengesahan RUU Pornografi
Boleh banget... Terserah aja. Mau datang ke sekolahnya, hay... Gak ada kode berpakaian tertentu kan? :-) Yg egaliter sajalah. Kita semua muslim dan muslimah, tanpa melihat dari penampilannya. Toh masyarakat kita masih sopan, masih liat2 tempat juga. Di sini juga ada banyak mantan anak rohis :-) Kalau mau main ke kantor juga boleh. Ada perpustakaan atau ruang meeting dng kapasitas 25-30 orang. Kita sering nerima tamu utk sekedar diskusi dari anggota DPRD sampe mahasiswa dan bahkan asosiasi supir truk :-). Perpusnya terbuka utk umum, bisa mampir utk nulis atau apalah. Internet gratis asal bawa laptop. Atau bisa pake desktop yg tersedia. Lokasinya di daerah kuningan, terjangkau sama busway. Namun buku2nya belum boleh di bawa pulang. Tapi biasanya kita punya stok buku yg bisa dibagikan gratisan. Tidak banyak, tapi ada jatah utk lembaga pendidikan. Kajian2 di bidang hukum dan legislasi gitulah. Kita gak mengenal copy right, tapi copy left, hehehe.. Kalaupun ada buku2 yg kita jual, biasanya ada diskon. Lebih murah kalau beli di gramedia atau toko buku lainnya. Kita juga punya acara diskusi film (dan mudah2an diskusi buku, kemarin M. Sobary sempat mampir diskusi disini. Acara yg menarik juga.. kemarin aku usulkan agar film2nya bervariasi. Maksudnya, jangan film yg bikin orang jadi depresi terus, hehehe... Lho kok jadi promosi, hehehe... Nanti saya informasikan disini kalau ada acara ya. Boleh datang, tidak dipungut biaya. 2008/10/17 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Mbak Her, Boleh tuh mbak. Supaya anak2 rohisnya belajar variasi ilmu. Ntar aku omongin ama anakku. Kalo datang utk diskusi dtgnya kemana, mbak? Oke deh sampe Senin ya mbak... wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, herni nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Lina, Boleh aja kenalin ke anak2 SMA, hehehe... Kita lagi bikin film dan komik legislasi, maunya sih disebarin juga ke remaja2. Biar mereka mengerti proses legislasi spt apa. Kalau sudah jadi dan anak mbak lina mau membaca dan menontonnya, bisa saya kirimkan. Asal di-share sama teman2nya saja ya. Mau mengadakan diskusi soal itu juga boleh. Bisa disempatkan untuk datang dan diskusi.. Gak usah mikir soal duitnya gimana :-) Kita selalu ada kewajiban jatah kerja pro-bono :P. (kok malah saya yang jadi bersemangat gitu, hehehe...) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki?
Kalau saya, emang punya masalah sama sholat berjamaah. Memang lebih memilih sholat sendiri. Lebih enak dan afdol. Gak mesti memilih ibadah yg pahalanya lebih banyak, bukan? hehehe.. Kalaupun sholat jama'ah, ya sesekali aja. Basa-basi demi pergaulan semata biar gak dibilang anti-sosial :-) Dan ogah jadi imam. Gak biasa on the spotlight. Ntar bacaannya ngawr semua. Maklum biasa sholat sendiri. Menyepi. Hehehe... Tapi saya mendukung sholat dng imam perempuan. Gak semua laki2 layak jadi imam. Kalau perempuan lebih layak, kenapa tidak? :-) 2008/10/21 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Ayooo masarcon, Mas DWS, Mas Ary, Mas Her, Mas Pri...mau gak berjamaah dengan imamnya saya ato Mbak Mia...:-))). Pertanyaannya, apa iya dari 5 orang cowok ini gak ada yang bisa jadi imam? Ada yang gak beres dengan cowok2 sekarang, kalo emang bener begitu...:-))) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagus juga usulannya mba. Sekalian usul ke anggota WM di sini ayo kita siap2 pratekkin, mumpung mba Lina ok nih. Saya bilang Prof. Wadud karena artikel Pak DWS itu, sepertinya Prof. Wadud lagi 'road show', kali aja mampir ke Indonesia...:-) BTW, dulu saya pernah sharing cerita di WM, bahwa sebagai single parent, menjadi imam bagi anak2 (yang cowok semua) sudah biasa. Selain itu, pernah juga dulu waktu kita (saya, anak2 dan beberapa temen perempuan) lagi siap2 solat isha dan tarawih di rumah saya..eh, ada beberapa tamu laki2 datang. Saya persilakan menjadi imam, tapi mereka menolak, dan saya maklum mereka memang nggak mampu. Dengan kata lain, pada waktu itu yang paling fasih bacaannya memang saya. ada yang lain yang juga fasih, tapi fisiknya nggak memungkinkan. Lalu saya persilakan mereka jadi makmum kalau mau. Tapi mereka bilang nggak juga, dan ok saja bagi saya. Bagaimana rasanya menjadi imam bagi laki2? Rasanya ok biasa saja. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Mbak Mia, Daripada nungguin Prof Wadud, lebih baik Prof Mia praktekin dirumah dulu aja. Udah pernah dipraktekin belum, mbak? Mbak Mia menjadi Imam, suami dan anak jadi ma'mum. Apa komentar suami? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Prof. Wadud, kapan nih memimpin solat campur di Indonesia, ikutan ya? It's the right thing to do. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Dwi Soegardi soegardi@ wrote: Profesor Amina Wadud membuat sensasi lagi. Tiga tahun lalu dia menjadi imam dan khatib Jumatan di New York. Kontroversi, protes, fatwa sesat sampai ancaman kekerasan mewarnai acara tersebut. Kali ini dia mengulang acara serupa bertempat di Oxford, Inggris. Lagi-lagi menuai protes. Imam salat adalah hak prerogatif laki- laki, demikian sanggah Perhimpunan Muslim Inggris. Kia Abdullah dalam kolomnya di surat kabar Guardian mempertanyakan kalau kita tidak bisa memodernisasi Islam, minimal mari kita moderenkan laki-laki! Lho? salam, DWS [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki?
Mba Lina sekarang banyak kemajuan yah...berkat Arcon..loh..:-) Tapi kok udah dibilang 'gak beres dengan cowok2 sekarang'. Maksudnya kalo misalnya yang satu lebih fasih baca qurannya, atau yang lain nggak bisa melafal quran, itu artinya 'nggak beres'? Kalo misalnya mba Lina dan saya jadi imam, dan qualified karena memang bisa - lalu makmum cowok 'nggak beres'? Mungkin nggak begitu mba. Kalo saya benar, yang lain nggak harus otomatis salah. Bagaimana perasaan saya waktu mempersilakan cowok2 itu jadi imam? ini karena kebiasaan yang berlaku saja, dan karena emang biasa kan kita saling mempersilakan jadi imam, apalagi saya tuan rumah? Kemudian mereka bilang nggak bisa, saya persilakan jadi makmum. Kemudian mereka nggak mau juga, saya persilakan mereka makan sambil nunggu kita solat. Sejujurnya saya nggak merasa pada waktu itu 'ada yang nggak beres' pada cowok itu. Biasa saja. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Ayooo masarcon, Mas DWS, Mas Ary, Mas Her, Mas Pri...mau gak berjamaah dengan imamnya saya ato Mbak Mia...:-))). Pertanyaannya, apa iya dari 5 orang cowok ini gak ada yang bisa jadi imam? Ada yang gak beres dengan cowok2 sekarang, kalo emang bener begitu...:-))) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Bagus juga usulannya mba. Sekalian usul ke anggota WM di sini ayo kita siap2 pratekkin, mumpung mba Lina ok nih. Saya bilang Prof. Wadud karena artikel Pak DWS itu, sepertinya Prof. Wadud lagi 'road show', kali aja mampir ke Indonesia...:-) BTW, dulu saya pernah sharing cerita di WM, bahwa sebagai single parent, menjadi imam bagi anak2 (yang cowok semua) sudah biasa. Selain itu, pernah juga dulu waktu kita (saya, anak2 dan beberapa temen perempuan) lagi siap2 solat isha dan tarawih di rumah saya..eh, ada beberapa tamu laki2 datang. Saya persilakan menjadi imam, tapi mereka menolak, dan saya maklum mereka memang nggak mampu. Dengan kata lain, pada waktu itu yang paling fasih bacaannya memang saya. ada yang lain yang juga fasih, tapi fisiknya nggak memungkinkan. Lalu saya persilakan mereka jadi makmum kalau mau. Tapi mereka bilang nggak juga, dan ok saja bagi saya. Bagaimana rasanya menjadi imam bagi laki2? Rasanya ok biasa saja. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Mbak Mia, Daripada nungguin Prof Wadud, lebih baik Prof Mia praktekin dirumah dulu aja. Udah pernah dipraktekin belum, mbak? Mbak Mia menjadi Imam, suami dan anak jadi ma'mum. Apa komentar suami? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Prof. Wadud, kapan nih memimpin solat campur di Indonesia, ikutan ya? It's the right thing to do. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi soegardi@ wrote: Profesor Amina Wadud membuat sensasi lagi. Tiga tahun lalu dia menjadi imam dan khatib Jumatan di New York. Kontroversi, protes, fatwa sesat sampai ancaman kekerasan mewarnai acara tersebut. Kali ini dia mengulang acara serupa bertempat di Oxford, Inggris. Lagi-lagi menuai protes. Imam salat adalah hak prerogatif laki- laki, demikian sanggah Perhimpunan Muslim Inggris. Kia Abdullah dalam kolomnya di surat kabar Guardian mempertanyakan kalau kita tidak bisa memodernisasi Islam, minimal mari kita moderenkan laki-laki! Lho? salam, DWS
[wanita-muslimah] Inilah 10 Destinasi Wisata Unggulan Indonesia
Dari 10 daerah unggulan pariwisata tersebut, tak ada satu pun berada di Pulau Jawa. Salah satu indikasi kekayaan alam hayati Indonesia terbanyak berada di luar Jawa. Tapi Jawa selalu jadi titik fokus perhatian pembangunan. Mungkin drama anak tiri itu akan berakhir kalau Ibukota negara dipindahkan ke luar Jawa. Jakarta dah gak layak jadi Ibukota http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/10222738/Inilah.10.Destinasi.Wisata.Unggulan.Indonesia. Inilah 10 Destinasi Wisata Unggulan Indonesia Selasa, 21 Oktober 2008 | 10:22 WIB SUNGAILIAT, SELASA - Pemerintah menetapkan sepuluh daerah di Indonesia yang menjadi tujuan (destinasi) pariwisata unggulan, untuk memacu pembangunan kepariwisataan nasional agar mampu bersaing dengan negara lain sekaligus memberikan kontribusi pendapatan masyarakat. Seperti diungkapkan Wakil Dirjen Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Wibowo, di Sungailiat, Kabupaten Bangka, akhir pekan lalu, Penetapan sepuluh daerah destinasi pariwisata unggulan ini diharapkan mendorong masing-masing daerah meningkatkan kinerjanya dalam membangun dan mengembangkan seluruh potensi wisata yang dimilikinya. Sepuluh daerah destinasi wisata unggulan yang ditetapkan pemerintah adalah Sulawesi Utara,Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur dan Papua Barat. Setiap tahun kami memberikan penilaian terhadap daerah yang akan ditetapkan menjadi destinasi unggulan, dengan memperhatikan berbagai aspek yaitu potensi alam, infrastruktur dan pola pikir masyarakatnya, kata Wibowo Meski Indonesia memiliki 33 daerah destinasi wisata yang tersebar mulai dari provinsi paling Barat yaitu Nanggroe Aceh Darussalam hingga paling Timur yaitu Provinsi Papua, namun hanya 16 daerah yang menyerap 90 persen wisatawan domestik dan mancanegara. Ke-16 destinasi wisata itu adalah Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Batam, Bali, Toba, Karakatau,Tana Toraja, Lombok, Semarang, Jawa, Sumbar, Manado, Sangalaki, Komodo dan Kupang. Dari 16 daerah itu, pemerintah kemudian menetapkan 10 daerah unggulan __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki?
Pendekatan yang bagus, mbak. Jadi bukan peperangan antara laki-laki vs perempuan. Atau, perempuan maju karena laki2nya dodol (walaupun kadang dalam situasi tertentu pengen mengeluarkan kata itu hehehe..) Biasa-biasa saja. Yg logis-logis dan sesuai dng akal sehat aja. Parameternya ada dan kesempatannya yg dibuka secara adil. Pengambilan keputusannya partisipatif dan sesuai dng akal sehat. Masalah belum bisa berjalan, ya wajar saja karena belum terbiasa :-) Justru di situ lahan yang harus kita garap. Membangun tradisi (baru). Kebiasaan (baru). Laki2 dan perempuan sama2 perlu dimodernisasi (saya lebih memilih kata dicerahkan :P) Perempuan jadi imam bukan lantas kelaki2an laki2 jadi berkurang atau ada yg tidak beres dng laki2 :-) dan perempuan jadi imam, bukan berarti perempuan melakukan tindakan yg kurang ajar. Relasi dan tradisi yang mau dibangun kan relasi dan tradisi yang cair. Berbeda bukan jadi dasar/alasan untuk pembedaan, apalagi segregasi dan subordinasi. Atau masalahnya tidak terletak pada persoalan kurang ajar atau gengsi menjadi imam, tapi lebih dikhawatirkan soal pinggulnya imam perempuan kala ruku' di depan makmum yg laki2? Lha... urusan sholat berjama'ah kok larinya ke pornografi lagi, hehehe... 2008/10/21 Mia [EMAIL PROTECTED] Mba Lina sekarang banyak kemajuan yah...berkat Arcon..loh..:-) Tapi kok udah dibilang 'gak beres dengan cowok2 sekarang'. Maksudnya kalo misalnya yang satu lebih fasih baca qurannya, atau yang lain nggak bisa melafal quran, itu artinya 'nggak beres'? Kalo misalnya mba Lina dan saya jadi imam, dan qualified karena memang bisa - lalu makmum cowok 'nggak beres'? Mungkin nggak begitu mba. Kalo saya benar, yang lain nggak harus otomatis salah. Bagaimana perasaan saya waktu mempersilakan cowok2 itu jadi imam? ini karena kebiasaan yang berlaku saja, dan karena emang biasa kan kita saling mempersilakan jadi imam, apalagi saya tuan rumah? Kemudian mereka bilang nggak bisa, saya persilakan jadi makmum. Kemudian mereka nggak mau juga, saya persilakan mereka makan sambil nunggu kita solat. Sejujurnya saya nggak merasa pada waktu itu 'ada yang nggak beres' pada cowok itu. Biasa saja. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Ayooo masarcon, Mas DWS, Mas Ary, Mas Her, Mas Pri...mau gak berjamaah dengan imamnya saya ato Mbak Mia...:-))). Pertanyaannya, apa iya dari 5 orang cowok ini gak ada yang bisa jadi imam? Ada yang gak beres dengan cowok2 sekarang, kalo emang bener begitu...:-))) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Bagus juga usulannya mba. Sekalian usul ke anggota WM di sini ayo kita siap2 pratekkin, mumpung mba Lina ok nih. Saya bilang Prof. Wadud karena artikel Pak DWS itu, sepertinya Prof. Wadud lagi 'road show', kali aja mampir ke Indonesia...:-) BTW, dulu saya pernah sharing cerita di WM, bahwa sebagai single parent, menjadi imam bagi anak2 (yang cowok semua) sudah biasa. Selain itu, pernah juga dulu waktu kita (saya, anak2 dan beberapa temen perempuan) lagi siap2 solat isha dan tarawih di rumah saya..eh, ada beberapa tamu laki2 datang. Saya persilakan menjadi imam, tapi mereka menolak, dan saya maklum mereka memang nggak mampu. Dengan kata lain, pada waktu itu yang paling fasih bacaannya memang saya. ada yang lain yang juga fasih, tapi fisiknya nggak memungkinkan. Lalu saya persilakan mereka jadi makmum kalau mau. Tapi mereka bilang nggak juga, dan ok saja bagi saya. Bagaimana rasanya menjadi imam bagi laki2? Rasanya ok biasa saja. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Mbak Mia, Daripada nungguin Prof Wadud, lebih baik Prof Mia praktekin dirumah dulu aja. Udah pernah dipraktekin belum, mbak? Mbak Mia menjadi Imam, suami dan anak jadi ma'mum. Apa komentar suami? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Prof. Wadud, kapan nih memimpin solat campur di Indonesia, ikutan ya? It's the right thing to do. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Dwi Soegardi soegardi@ wrote: Profesor Amina Wadud membuat sensasi lagi. Tiga tahun lalu dia menjadi imam dan khatib Jumatan di New York. Kontroversi, protes, fatwa sesat sampai ancaman kekerasan mewarnai acara tersebut. Kali ini dia mengulang acara serupa bertempat di Oxford, Inggris. Lagi-lagi menuai protes. Imam salat adalah hak prerogatif laki- laki, demikian sanggah Perhimpunan Muslim Inggris. Kia Abdullah dalam kolomnya di surat kabar Guardian mempertanyakan kalau kita tidak bisa
[wanita-muslimah] qur'an palsu..hati2
http://www.islam-exposed.org/...ini linknya...silahkan di buka __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Undangan Bincang-bincang dengan Theorode Friend
UNDANGAN Kepada yth. Ibu/Bapak/Saudara Dengan hormat, Komunitas Utan Kayu mengundang anda dalam acara bincang-bincang bersama Theodore Friend--penulis buku Indonesian Destinies--yang saat ini sedang melakukan studi tentang Perempuan dan Islam di beberapa negara: Indonesia, Pakistan, Iran, Saudi Arabia dan Turki. Bincang-bincang kita nanti dengannya akan mengulas pada persoalan Perempuan: Indonesia and Dunia Islam, khususnya pada kebijakan-kebijakan yang diskriminatif di negeri-negeri itu terhadap perempuan. Acara ini akan berlangsung pada: Hari/tanggal : Selasa, 21 Oktober 2008 Waktu : 19.00 WIB Tempat : Teater Utan Kayu (TUK) Jl. Utan Kayu No 68H Jakarta Kami menantikan kehadiran anda pada diskusi yang menarik ini. Mohon konfirmasi terlebih dahulu ke Guntur: [EMAIL PROTECTED] Terima kasih. Salam, Mohamad Guntur Romli Koordinator Diskusi Komunitas Utan Kayu Theodore Friend Theodore, a teacher, historian and novelist with twenty-one years' experience as president of two leading private organizations, is now a Senior Fellow of the Foreign Policy Research Institute, Philadelphia. In 2003, Harvard University Press published his latest book, Indonesian Destinies. For the educated lay reader, he tells the story of the Indonesian nation state, from revolution against the Dutch through solving of the terrorist bombing in Bali. In doing so, he conveys the anthropological and religious variety of Indonesia, and differences among its several layers of Islam. In 2004, he served as C.V. Starr Distinguished Visiting Professor of Southeast Asia Studies at Johns Hopkins University, School of Advanced International Studies, Washington, DC. Management: President, Eisenhower Exchange Fellowships, 1984-96 President, Swarthmore College, 1973-82 Theodore's other Publications: Between Two Empires: The Ordeal of the Philippines, 1929-1946, was published by Yale University Press in 1965, and won the Bancroft Prize in American History, Foreign Policy, and Diplomacy (1966). In 1988, Princeton University Press published his major comparative history: The Blue-Eyed Enemy: Japan Against the West in Java and Luzon, 1942-1945. Of it, a leading reviewer said: one of the most distinguished and literate Southeast Asian historians…seeks to understand three Asian and two Western cultures and is informed by psychological, philosophical and historical literature in half a dozen languages….[An] elegantly presented feast. Other Awards and Honors: Fulbright Scholar (Philippines 1957-59); Rockefeller Foundation Fellow in International Relations (1961-62); NDEA Post-Doctoral Fellow for study of Indonesian language (1966-67); Guggenheim Foundation Fellow (1967-68) in Indonesia, Philippines and Japan; Honorary Doctor of Laws degree, Williams College (1978); Fellow, Woodrow Wilson International Center for Scholars (1983-84); Fellow, Rockefeller Center for Artists and Scholars, Bellagio (1988); Dwight D. Eisenhower Medal for Leadership and Service (1997). Current Activities Related to International Affairs: Senior Fellow, FPRI; Board of Advisors, United States-Indonesia Society; Executive Committee, American-Indonesian Interreligious Initiative; Board of Directors, Metanexus Institute on Religion and Science; President Emeritus and Trustee, Eisenhower Fellowships; Chairman Emeritus and Member, Executive Committee, Philadelphia Committee on Foreign Relations; Member, Council on Foreign Relations (New York City). __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]