Re: [wanita-muslimah] BEKERJA DAN BERIBADAH

2009-12-16 Terurut Topik L.Meilany
Nambahin :
Bahwa dengan bekerja umat islam juga bisa punya duit jadi bisa pergi haji, 
Bisa beramal lebih banyak. 
Salam, 
l.meilany
Anjuran Untuk Bekerja

Pada suatu ketika para sahabat memuji seseorang dihadapan Rasulullah SAW.
Lantaran seseorang itu sepanjang waktu tiada henti-hentinya berdoa, berdzikir. 
Mendengar kisah itu Rasulullah bertanya, -Bagaimanakah atau siapakah yang 
memenuhi kebutuhan hidup orang itu dan keluarganya?-
Para sahabat menjawab, Kami memenuhi kebutuhan orang itu dan keluarganya. 
Maka Rasulullah bersabda,  Kalian lebih baik dari dia.

Islam melarang umatnya menjadi pengangguran. 
Bekerja, mencari nafkah dianjurkan bagi setiap orang yang beriman.
Apapun jenis pekerjaannya asalkan halal lebih terpuji daripada menganggur.
Dengan bekerja maka kaum muslimin dapat bersedekah dan mengeluarkan zakat
dan melakukan amal-amal saleh sebanyak mungkin.
-Dan katakanlah (hai Muhammad),  Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya 
serta 
orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu - [QS At Taubah; 9:105]

Kewajiban manusia untuk bekerja telah banyak dicontohkan dalam kisah kehidupan 
para 
Nabi Allah SWT. Dalam hadith disebutkan, bahwa Nabi Adam as mencari nafkah 
dengan 
bercocok tanam. Nabi Daud as adalah tukang besi, Nabi Idris as adalah seorang 
penjahit, 
Nabi Musa as adalah penggembala, Nabi Nuh as seorang tukang kayu.

Dan Rasulullah SAW pada masa mudanya adalah juga penggembala. Bahkan ketika 
telah 
diangkat menjadi Rasul, Nabi SAW masih bekerja memberi makan untanya, menambal 
sandal, 
menjahit pakaian serta menggiling gandum ketika pembantunya sakit.
Bahkan Rasulullah juga pergi berbelanja ke pasar dan membawa belanjaannya 
sendiri.
Sungguh agung dan mulia pribadi Rasulullah. Salam dan salawat bagi Nabi SAW. 
[lm-5]
[Dari berbagai sumber]
---
l.meilany
010909/11ramadhan1430h


  - Original Message - 
  From: Mujiarto Karuk 
  To: tahajjud_c...@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, December 15, 2009 2:54 PM
  Subject: [wanita-muslimah] BEKERJA DAN BERIBADAH





  Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

  Bissmillahirrohmaanirrohiim

  “Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah
  dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
  akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang 
nyata,
  lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. QS. At-Taubah 
(9) : 105.

  Hidup
  adalah gerak dan bekerja, hidup tanpa kerja adalah hampa, persoalannya adalah
  bagaimana agar pekerjaan itu memiliki nilai, dan apa motif yang mendasari
  pekerjaan kita itu.

  Manusia
  diciptakan Allah SWT untuk beribadah, Islam tidak membatasi makna ibadah hanya
  ritual keagamaan, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, tapi lebih dari itu,
  semua pekerjaan keduniawian bisa memiliki arti ibadah, Artinya, bukan hanya
  materi yang kita dapat, tetapi juga ridha dan pahala dari Allah Subhanahu Wa 
Ta
  Ala.

  Petani
  yang bekerja disawah, pegawai yang bekerja di kantor, pedagang, nelayan,
  pengusaha, semua pekerjaan itu bisa bernilai ibadah manakala memenuhi beberapa
  syarat, 

  Pekerjaan
  itu jelas yang bukan dalam kategori yang diharamkan Allah Subhanahu Wa Ta Ala,
  seperti bertransaksi dengan cara riba, menjual narkoba atau minuman keras,
  bekerja di tempat maksiat, dan memperdagangkan wanita, atau memperdagangkan
  anak, atau bayi, serta bekerja lain lain yang diharamkan Alloh Subhanahu Wa Ta
  Ala, dan bekerja itu juga harus dibarengi dengan niat kebaikan dan ikhlas.

  Bekerja
  untuk memenuhi kebutuhan pribadi, menafkahi keluarga, memakmurkan bumi
  sebagaimana yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta Ala, bekerja bukan untuk
  menumpuk harta, atau “riya”, dan bermegah - megahan, atau hanya berharap
  ingin dihormati orang lain saja.

  Berikutnya,
  rutinitas pekerjaan itu tidak membuatnya lalai dan meninggalkan ibadah ritual,
  sebagaimana tuntunan dan firman Alloh ''Hai orang-orang yang beriman,
  janganlah harta -hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.
  Barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang 
rugi.''
  QS. Al-Munafiqun (63) : 9.

  ''Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak
  (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sholat, dan
  (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu)
  hati dan penglihatan menjadi guncang”. QS An-Nuur (24) : 37.

  Pekerjaan
  itu tidak dilakukan dengan cara merampas hak orang lain, mengkhianati, berlaku
  curang, dan menipu, pekerjaan harus dilakukan secara profesional, cermat, dan
  baik. Artinya, pekerjaan itu harus dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan
  terkait. ''Sesungguhnya Allah menyukai hambanya yang melakukan
  pekerjaannya dengan profesional.'' (HR Baihaqi).

  Sebagai
  Muslim, kita harus berusaha menjadikan setiap pekerjaan memiliki nilai ibadah,
  memberi keuntungan materi dunia, dan pahala untuk kepentingan

Re: [wanita-muslimah] BEKERJA DAN BERIBADAH

2009-12-15 Terurut Topik abdul latif
Sdr Muiarto karuk ...bagus sekali tulisan dan pemahaman anda..

Jarang sekali bpk menemukan usztad2 atau ulama2 menjelaskan tentang Kerja

Yg sering kita dengar adalah ALLAH tidak akan melihat kekayaan,uang kamu, 
tapiALLAH melihat amal2 salehmu

Pada umumnya umat Islam salah mengartikan; mereka malas bekerja keras untuk 
mensejahterakan keluarga, falily dan masarakat, kalau bekerja hanya sekedar 
saja untuk menutupi kebutuhan hidup sehari hari dan tidak berniat untuk mencari 
harat-uang yang banyak agar bisa meninggalkan WARISAN untuk anak2 dan cucu2 
dikemudian hari...

Saya rasa cara memahami agama islam seperti ini, membuat umat Islam terbelakang 
dantidak termotivasi untuk bekerja keras.

Sesungguhnya ALLAH mewahyukan kpd nabi Musa dan nabi2 sebelumnya yang kita 
imani atau yg kita percayai wahyu2 ALLAH sebagai berikutdibawah ini;

1. God said; “You will have to work hard and sweat to make the soil produce 
anything, until you go back to the soil from which you were formed. You were 
made from the soil, and you will become soil again” (Genesis 3.18-19.)

ALLAH berfirman; kamu akan berkerja keras di bumi sampai berkeringatan untuk 
memakmurkan tanah2 agar bisa mengasilkan sesuatu untuk kamu, sampai kamu 
kembali ke tanah dari mana kamu di ciptakan dari tanah.

Perintah ALLAH untuk meninggalkan warisan yang banyak.
2 A good man leaves an inheritance to his children's children.

Kemudian ALLAH memerintahkan lagi dengan ayat lain yaitu setiap manusia 
hendaklah meninggalkan warisan untuk anak2 dan cucu2 agar generasi berikutnya 
tidak susah hidupnya.Generasi berikutnya hendaklah lebih baik dari genarasi 
sebelumnya.

Dengan ada perintah ALLAH demikian masarakat Amerika termotifasi untuk bekerja 
keras sampai berkeringat. Sudah tentu membangun itu bukan saja dgn tenaga 
kasar,fisik tapi diutamakan membangun dengan ilmu2, dan science

Kemudian ALLAH memberikan peraturan selanjutnya kepada orang2 yang sudah 
bekerja keras dan sukses untuk membayar zakat atau pajak 10 %.
3. Set aside a tithe---a tenth ( 10% ) of all that your fields produce each 
year.(deuteronomy 14:22 )

Untuk membantu pemerintah membayar gaji pegawai2 dan untuk membantu orang2 yang 
membutuhkan bantuan seperti; orang2 fakir, anak2 yatim piatu, bencana alam baik 
di Amerika maupun di dunai International. Dengan demikain masarakat Amerika 
akan menjadi masarakat yang makmur semuanya, tidak ada yang kelaparan dll.

4.Orang2 yang beragama yang sering datang ke gereja/mesdjid untuk beribadah 
kepada ALLAH, tapi malas bekerja, mereka disebutkan oleh ALLAH manusia2 yang 
tidak berguna.

4.You fool, Do you want to be shown that faith without works is dead or 
useless.James 2:20,

Dengan kata lain ALLAH memerintahkan kepada orang2 yang beribadah untuk bekerja 
keras mencari nafkah mensejahterakan dan meninggalkan warisan yang banyak untuk 
anak2 dan cucu2 atau untuk masarakat.

Kalau sekiranya umat Islam mengikuti Wahyu2 ALLAH diatas itu maka umat Islam 
akan dapat menghilangkan KEMISKINAN secara besar2an,karena TERMITIVASI akan 
perintah2 ALLAH diatas itu.

Perintah2 ALLAH yg tertulis di alQuran atauyg disampaikan oleh sdr Mujiarto 
kurang EXPLICIT, kurang jesal dan tegasmaka perlu kita merujuk kpd wahyu2 
ALLAH kpd Nabi2 sebelumnya.

Bagaimana kita MENGUKUR SEORANG MUSLIM YG SUKSES?
http://latifabdul.multiply.com/journal/item/265

Demikian sebagai tambahan dari Saya.
wassalam

--- On Tue, 12/15/09, Mujiarto Karuk mka...@yahoo.com wrote:

From: Mujiarto Karuk mka...@yahoo.com
Subject: [wanita-muslimah] BEKERJA DAN BERIBADAH
To: tahajjud_c...@yahoogroups.com
Date: Tuesday, December 15, 2009, 1:54 AM







 



  



  
  
  



Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh



Bissmillahirrohmaan irrohiim



“Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah

dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu

akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata,

lalu diberitakan- Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. QS. At-Taubah 
(9) : 105.



Hidup

adalah gerak dan bekerja, hidup tanpa kerja adalah hampa, persoalannya adalah

bagaimana agar pekerjaan itu memiliki nilai, dan apa motif yang mendasari

pekerjaan kita itu.



Manusia

diciptakan Allah SWT untuk beribadah, Islam tidak membatasi makna ibadah hanya

ritual keagamaan, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, tapi lebih dari itu,

semua pekerjaan keduniawian bisa memiliki arti ibadah, Artinya, bukan hanya

materi yang kita dapat, tetapi juga ridha dan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta

Ala.



Petani

yang bekerja disawah, pegawai yang bekerja di kantor, pedagang, nelayan,

pengusaha, semua pekerjaan itu bisa bernilai ibadah manakala memenuhi beberapa

syarat, 



Pekerjaan

itu jelas yang bukan dalam kategori yang diharamkan Allah Subhanahu Wa Ta Ala,

seperti bertransaksi dengan cara riba, menjual narkoba atau minuman keras,

bekerja di tempat maksiat, dan memperdagangkan wanita, atau memperdagangkan

anak, atau

[wanita-muslimah] BEKERJA DAN BERIBADAH

2009-12-14 Terurut Topik Mujiarto Karuk






Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Bissmillahirrohmaanirrohiim



“Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah
dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. QS. At-Taubah 
(9) : 105.



Hidup
adalah gerak dan bekerja, hidup tanpa kerja adalah hampa, persoalannya adalah
bagaimana agar pekerjaan itu memiliki nilai, dan apa motif yang mendasari
pekerjaan kita itu.

Manusia
diciptakan Allah SWT untuk beribadah, Islam tidak membatasi makna ibadah hanya
ritual keagamaan, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, tapi lebih dari itu,
semua pekerjaan keduniawian bisa memiliki arti ibadah, Artinya, bukan hanya
materi yang kita dapat, tetapi juga ridha dan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta
Ala.



Petani
yang bekerja disawah, pegawai yang bekerja di kantor, pedagang, nelayan,
pengusaha, semua pekerjaan itu bisa bernilai ibadah manakala memenuhi beberapa
syarat, 

Pekerjaan
itu jelas yang bukan dalam kategori yang diharamkan Allah Subhanahu Wa Ta Ala,
seperti bertransaksi dengan cara riba, menjual narkoba atau minuman keras,
bekerja di tempat maksiat, dan memperdagangkan wanita, atau memperdagangkan
anak, atau bayi, serta bekerja lain lain yang diharamkan Alloh Subhanahu Wa Ta
Ala, dan bekerja itu juga harus dibarengi dengan niat kebaikan dan ikhlas.



Bekerja
untuk memenuhi kebutuhan pribadi, menafkahi keluarga, memakmurkan bumi
sebagaimana yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta Ala, bekerja bukan untuk
menumpuk harta, atau “riya”, dan bermegah - megahan, atau hanya berharap
ingin dihormati orang lain saja.



Berikutnya,
rutinitas pekerjaan itu tidak membuatnya lalai dan meninggalkan ibadah ritual,
sebagaimana tuntunan dan firman Alloh ''Hai orang-orang yang beriman,
janganlah harta -hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.
Barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.''
QS. Al-Munafiqun (63) : 9.





''Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak
(pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sholat, dan
(dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu)
hati dan penglihatan menjadi guncang”. QS An-Nuur (24) : 37.

 

Pekerjaan
itu tidak dilakukan dengan cara merampas hak orang lain, mengkhianati, berlaku
curang, dan menipu, pekerjaan harus dilakukan secara profesional, cermat, dan
baik. Artinya, pekerjaan itu harus dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan
terkait. ''Sesungguhnya Allah menyukai hambanya yang melakukan
pekerjaannya dengan profesional.'' (HR Baihaqi).



Sebagai
Muslim, kita harus berusaha menjadikan setiap pekerjaan memiliki nilai ibadah,
memberi keuntungan materi dunia, dan pahala untuk kepentingan akhirat, ukuran
paling sederhana adalah kesucian niat dan keikhlasan melakukan pekerjaan,
bertanggung jawab, dan tidak bertentangan dengan syariat Allah Subhanahu Wa Ta
Ala dan Rasul-Nya.



Sedangkan
untuk melakukan pekerjaan secara baik dan benar harus didasarkan pada ilmu
-ilmu yang terkait dengan bidangnya, Namun, ilmu-ilmu itu pun harus tidak
bertentangan dengan Al-Quran dan hadis Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam



Mari
kita bekerja dan berjuang menuju selamat dunia sampai akhirat



Wassalamualaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh.




  

[Non-text portions of this message have been removed]