[wanita-muslimah] Re: ARAB yang BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB

2007-09-23 Terurut Topik ma_suryawan
Satriyo,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 NB: kenal baik ya sama si Diana Haddad? Kalo dia muslimah, pakde
pesankan
 agar dia tobat agar tidak meninggal lagi dansa ... maaf kalo salah,
pakde ga
 berani buka link-nya, nak.

Kok bisa ya sampeyan nyuruh orang agar tobat?

Kalau Diana Haddad gak mau tobat, kira-kira masuk neraka gak ya?

Salam,
MAS



[wanita-muslimah] Re: ARAB yang BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB

2007-09-22 Terurut Topik Sato Sakaki
Peninggalan budaya Khilafah Kesultanan Turki (Ottoman
Empire). Biasa ditarikan oleh selir-selir Sultan yang
disimpan di harem-harem Istana dalam jumlah sampai
ratusan. Banyak diantaranya adalah perempuan pilihan
upeti para gubernur di Eropa.

http://www.youtube.com/watch?v=vFY-HDXZM4E
http://www.youtube.com/watch?v=NQ5FfN8k68s

Dan ini tarian hula Cook Islands (Pasifik Selatan)
yang dipengaruhi nuansa budaya khilafah tadi (melalui
Spanyol dan Prancis). 

http://www.youtube.com/watch?v=KYrJhZrNDl0

--- Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 http://www.youtube.com/watch?v=i-BQXhFAZhQ
 
 
   - Original Message - 
   From: Sato Sakaki 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Thursday, September 20, 2007 5:16 AM
   Subject: [wanita-muslimah] ARAB yang
BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB
 
 
   Kalau Pak De Satriyo dan Janoko mengelu-elukan
fajar
   khilafah di Turki dan mungkin sebentar lagi di
   Indonesia saat semua perempuan wajib ber-jilbab,
orang
   Arab sendiri ternyata ber-dansa-dansi, tidak
berjilbab
   dan tidak menutup aurat. Hehehe ...
 
   Elly fi Baly, Diana Haddad
   http://www.youtube.com/watch?v=7DLY_RuJK-w
 
   Amaneh, Diana Haddad
   http://www.youtube.com/watch?v=N8YnDiPctMQ
 
   Mas W Loli, Diana Haddad  Khaled
   http://www.youtube.com/watch?v=0ywtLaMwGSA
 
   Badr al-Bodoor, Diana Haddad
   http://www.youtube.com/watch?v=acMETL8j_zk
 
   Waily, Diana Haddad
   http://www.youtube.com/watch?v=dZmXnQNXU6k
 
   Diana Joseph Foad Haddad
   (Arabic:#1583;#1610;#1575;#1606;#1575;
   #1580;#1608;#1586;#1610;#1601;
   #1601;#1572;#1575;#1583;
   #1581;#1583;#1575;#1583;) (born October 1,
1976)
   is a Lebanese singer and model also known as Diana
   Haddad. She was one of the most popular and
successful
   singers in the Arab world in the 1990s.


   

Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=summer+activities+for+kidscs=bz
 


[wanita-muslimah] Re: ARAB yang BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB

2007-09-21 Terurut Topik Flora Pamungkas

Dulu di Kuba, sebulan sekali saya ke acara pertemuan Ibu2 yang
diselenggarakan secara bergiliran di kediaman isteri2 Duta Besar.  Setiap
Ibu Dubes Iran ketempatan untuk hosting acara itu, maka Ibu Dubes dan
isteri2 diplomat Iran pada bergaun yang elegan dan berdandan (tanpa jilbab).
 Kami, para tamu sampai2 pangling, hampir2 tak mengenali mereka yang tampil
beda dari biasanya jika sedang di luar rumah. Hal ini berani mereka lakukan,
karena mereka menjamin tak akan ada pria yang hadir di pertemuan itu. Bahkan
para waiter yang disewa dari restoran hotel pun juga khusus dipesan yang
wanita saja untuk melayani hidangan bagi Ibu2.  Ada di antara Ibu yang
membawa kamera dan memotret/merekam acara pertemuan itu.  Buru2 si Ibu Dubes
memohon dan mewanti-wanti agar foto atau rekaman jangan diperlihatkan ke
siapapun, khususnya pria. Yah, kita percaya sajalah, bahwa tidak akan
diperlihatkan ke mana-mana.  Untungnya itu cuma acara kumpul2 ibu2 saja,
saling bertukar pikiran, informasi, budaya, kuliner, dsb, tidak ada yang
aneh2 semacam peristiwa yang dipaparkan Satriyo mengenai  seorang isteri
yang diceraikan suaminya karena beredarnya di Internet, video isteri itu
menari-nari mengumbar aurat.  Pernah juga saya baca, di Mesir ada seorang
gadis belia yang sangat keranjingan pesta, meninggal dunia dengan jazadnya
yang saat hendak dimandikan dalam keadaan posisi menari.  Di sebuah pesta,
gadis itu terjatuh saat berdansa dan membentur meja.

Pernah juga saya kumpul2 dengan Ibu2 dan gadis2 Arab saat ada acara
pernikahan.  Selesai makan malam, para pria pada keluar entah hendak ke mana
  Begitu para pria itu pergi, langsung deh wanita2 itu, tua-muda,
gendut-langsing pada buka jilbab, diikatkan di pinggul, lalu menyetel musik
Arab pop.  Mereka pada joget2 dan bergembira, sampai2 sayapun ditariknya ke
arena disuruh mengikuti tarian mereka.  Anakku memendelikkan mata sambil
berkata: Ibu, ayo duduk lagi!!!  Wah, aku dimarahi anakku sendiri, buru2
saya kembali duduk.  Sekitar satu jam kemudian, rombongan laki2 pada kembali
ke rumah dan mengetuk pintu.  Segera suara musik dimatikan, para wanita
bergegas mengenakan jilbabnya masing2, lalu duduk manis atau menyantap
hidangan.

Dari vcd ceramah oleh Munir El-Kassem yang diproduksi oleh www.meccacentric
com, sebuah group dakwah dari Florida - AS, dalam ceramah itu diungkapkan
bahwa dari hasil survey di Kuwait, telah terjadi 20% jumlah perceraian di
negara Islam yang luasnya cuma seuprit itu.  Dalam walimah/ pesta pernikahan
 tidak jarang orang2 Kuwait meminjam uang di Bank ber-riba, demi untuk dapat
menyelenggarakan pesta yang meriah mewah dan tidak Islami.  Para belly
dancer disewa dengan bayaran yang tinggi untuk menghibur dengan ketrampilan
koreografi ranjang di depan para tamu yang hadir. Tak ketinggalan pula
disajikan minuman khamr.  Setelah itu mereka mengharap ridho dan blessing
dari Allah agar pernikahan mereka bahagia sakinah.  Memohon untuk diberi
perkawinan yang penuh berkah dari Allah SWT, setelah terlebih dahulu
melakukan pelanggaran2 terhadap ajaran Islam yang berlangsung dalam pesta
walimah itu??  Lalu bagaimana kedepannya akan melaksanakan hidup
bersuami-isteri seperti yang diinstruksikan dalam manual hidup - yakni al
Qur'an??  Tidak heran jika  perceraian mencapai 20%.

Itu saja sekedar sharing sari saya.

Salam,
Flora



ARAB  yang  BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB 
Posted by: Sato Sakaki [EMAIL PROTECTED]   ssakaki2002 
Thu Sep 20, 2007 7:28 pm (PST) 
Kalau Pak De Satriyo dan Janoko mengelu-elukan fajar
khilafah di Turki dan mungkin sebentar lagi di
Indonesia saat semua perempuan wajib ber-jilbab, orang
Arab sendiri ternyata ber-dansa-dansi, tidak berjilbab
Dan tidak menutup aurat. Hehehe ...

Posted by: lasykar5 [EMAIL PROTECTED]   satriyo_as 
Fri Sep 21, 2007 4:13 am (PST) 
Sakaki,
Sudah lama ko Pakde tahu bahwa Arab itu tidak = Islam, karena memang
Faktanya sec demografis juga, Arab kafir atau non-muslim itu juga banyak.
Coba kamu buka-buka lagi pelajaran geografinya, ato coba deh ke google atau
Wikipedia, pasti ada data mutakhir untuk itu.
Tapi Pakde bersyukur kamu masih cukup perhatian untuk masalah ini. Eh tapi
Ini tidak berarti kamu mengelu-elukan dansa-dansi dan aurat perempuan Arab
Kan? Kalo terlalu muda nanti kamu dicap Pedofil. Terlalu 'berumur' dicap
'pervert.' Di antaranya pun juga tetap saja jangan ya nak. Lebih banyak
Mudharat daripada manfaatnya. Percaya deh sama Pakde.
Eh, sebelum lupa, ternyata ada true-story berupa talak/cerai yang bermula
Dari dansa-dansi lho nak.
Gini: kan yang namanya muslimah di Arab itu kalo lagi ngumpul sesama mereka
Praktis mereka boleh buka jilbab. Nah saat ada acara pesta buat kalangan
Muslimah Arab, konon ada salah satu yang membukan jilbabnya dan mulai asyik
Berdansa. Yak, betul! Di sini tidak ada selain kaum Hawa. Same sex
Entertainment, nak, tapi nothing fancy, just a bunch of girls dancing their
Brains out. Ternyata saat itu ada salah satu yang hadir merekam acara itu
Dengan 

[wanita-muslimah] Re: ARAB yang BERDANSA-DANSI dan TIDAK BERJILBAB

2007-09-21 Terurut Topik Dan
Dalam kasus dansa dansi ini kalau memang ada penyaluran bakat seni
tari tentunya tidak perlu ada kehebohan.  Mengapa para perempuan dan
gadis itu tidak diperbolehkan mementas mempertunjukkan bakat seni tarinya?

Koq dalam budaya Arab/Islam ini apa2 enggak boleh apa2 diharamkan 
sehingga bagaimana kehidupan seni di masyarakat itu?

Pasti TANDUS! 

Mengapa kita mau hidup dalam ketandusan seni?

Art tames the savage breast.

Seni itu menenangkan jiwa, menjinakkan kebuasan jiwa.  Barangkali
tidak heran jika pemuda2 muslim itu berkesan beringas dan rela mati
bom bunuh diri karena mereka tidak ada kegiatan seninya.  Tidak ada
upaya menenangkan jiwa, menjinakkan kebuasan jiwa yg efektif.  

Coba deh lihat apa manfaat seni bagi perkembangan kejiwaan.  Seniman
pada umumnya memiliki ketenangan jiwa yg lebih.  Terasa bagi saya
bahwa banyak kegiatan seni itu 'disensor' dg alasan agama tapi agama
tsb tidak memberikan alternatif kegiatan seni yg lebih luhur.  Contoh
cerita wayang banyak disensor karena dianggap memuja dewa2 dan tidak
monoteistis.

Seni bisa juga menjadi substitusi obsesi seks.  Bayangkan kalau sudah
ada represi seksual terus seni dilarang wah ... jadinya spt hidup
dalam penjara.  Bermacam macam frustasi menumpuk tanpa penyaluran. 
Tidak heran jika pelampiasannya bisa kalap spt para pembom bunuh diri itu.

Seni itu memuja kehidupan di dunia bukan cuma akhirat saja.  Seni
memberi harapan dan memberi kesempatan melupakan kesusahan dalam
kehidupan di dunia.  Seni juga memberi peluang nafkah.  Seni suatu
industri yg besar.

Apakah jalan menuju ke surga di akhirat hanya dapat melalui penciptaan
neraka di dunia? 

Terasa sangat simplistis pendekatan ini.  Terlalu simpel sehingga
sukar dikagumi dari sisi masyarakat yg kaya seni spt masyarakat Jawa
dan masyarakat lainnya.  Pemujaan kpd Tuhan tidak dengan menyiksa diri
melainkan dg mensejahterakan dan membahagiakan sesama manusia.

Memagari kehidupan masyarakat dg konsep aurat dan zina saja ternyata
sangat membelenggu kreativitas seni.  Menjadikan masyarakat tandus
seni sehingga lebih mudah menjadi violent ...

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sakaki,
 Sudah lama ko Pakde tahu bahwa Arab itu tidak = Islam, karena memang
 faktanya sec demografis juga, Arab kafir atau non-muslim itu juga
banyak.
 Coba kamu buka-buka lagi pelajaran geografinya, ato coba deh ke
google atau
 wikipedia, pasti ada data mutakhir untuk itu.
 Tapi Pakde bersyukur kamu masih cukup perhatian untuk masalah ini.
Eh tapi
 ini tidak berarti kamu mengelu-elukan dansa-dansi dan aurat
perempuan Arab
 kan? Kalo terlalu muda nanti kamu dicap Pedofil. Terlalu 'berumur' dicap
 'pervert.' Di antaranya pun juga tetap saja jangan ya nak. Lebih banyak
 mudharat daripada manfaatnya. Percaya deh sama Pakde.
 Eh, sebelum lupa, ternyata ada true-story berupa talak/cerai yang
bermula
 dari dansa-dansi lho nak.
 Gini: kan yang namanya muslimah di Arab itu kalo lagi ngumpul sesama
mereka
 praktis mereka boleh buka jilbab. Nah saat ada acara pesta buat kalangan
 muslimah Arab, konon ada salah satu yang membukan jilbabnya dan
mulai asyik
 berdansa. Yak, betul! Di sini tidak ada selain kaum Hawa. Same sex
 entertainment, nak, tapi nothing fancy, just a bunch of girls
dancing their
 brains out. Ternyata saat itu ada salah satu yang hadir merekam
acara itu
 dengan kamera. Singkat cerita, rekaman ini beredar di internet. Lebih
 singkat cerita lagi, suami si muslimah ini mengetahui hal itu.
Jrenggg...!
 Jatuhlah talak. Alasan? Suami tidak terima aurat istrinya ditonton
publik!
 What a shame!
 Satu lagi, nak. Teman pakde sempat kaget ketika melihat tayangan
video klip
 musik dari Arab. Teman pakde ini muslim dan istrinya seorang artis
dangdut
 loh. Menurut dia berani benar perempuan2 Arab ini. Di tanah air
tercinta,
 para perempuannya tidak akan berani berdandan atau beradegan serupa, kec
 nekat dan berani menuai protes keras.
 Yah, c'est la vie, nak. Jangan mengelu-elukan yang beginian ya, nak.
 Dah sana wudhu terus shalat dan ngaji juz amma...!
 
 salam,
 Pak De Satriyo
 :-)
 
 NB: kenal baik ya sama si Diana Haddad? Kalo dia muslimah, pakde
pesankan
 agar dia tobat agar tidak meninggal lagi dansa ... maaf kalo salah,
pakde ga
 berani buka link-nya, nak.
 
 
 On 9/20/07, Sato Sakaki [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Kalau Pak De Satriyo dan Janoko mengelu-elukan fajar
  khilafah di Turki dan mungkin sebentar lagi di
  Indonesia saat semua perempuan wajib ber-jilbab, orang
  Arab sendiri ternyata ber-dansa-dansi, tidak berjilbab
  dan tidak menutup aurat. Hehehe ...
 
  .
 
  
 
 
 
 
 -- 
 Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]