Re: Aurad Muhammadiah Re: [wanita-muslimah] Di Indonesia ada 1,2 juta Habib,
Lha ini lagi, mau nanya apa mau nyolot, oom ? Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 5 Aug 2008 21:47:47 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Aurad Muhammadiah Re: [wanita-muslimah] Di Indonesia ada 1,2 juta Habib, Arcon niselalu komentar sepotong dan gak mutu... Con, ini sungguh menunjukkan tingkat intelektualitas. Ayo, kamu sebagai penghujat Islam, penghujat Rasulullah, mana ilmu kamu? -Rizal- --- On Wed, 8/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Aurad Muhammadiah Re: [wanita-muslimah] Di Indonesia ada 1,2 juta Habib, To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, August 6, 2008, 10:39 AM Gitu deh, lewat nu membela. Tapi lewat mui menghajar yg lain. Lagi pulak, Fatwa sesat dari depag thd jamaah darul arqam juga masih berlaku lho sampai sekarang. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Aurad Muhammadiah Re: [wanita-muslimah] Di Indonesia ada 1,2 juta Habib,
1. Sekali lagi, saya tidak ada urusan dengan syiah con. Kalau kamu ingin membeberkan tentang syiah, tulislah sendiri apa yang ingin kamu baca. Tulisan ini pakai Bahasa Indonesia. Kalau tidak mengerti juga memang kebangetan. 2. Di poin dua ini kok kamu sudah berubah seperti MUI? Katanya benci MUI karena suka menyesatkan orang? Bagaimana mungkin Aurad Muhammadiah merupakan kitab suci? Ada gitu, nama kitab Aurad (jamak dari wirid) Muhammadiah? Aurad Muhammadiah yang berarti Wirid-wirid Muhammadiah adalah sekumpulan zikir, ayat Quran dan shalawat yang menjadi bacaan harian pengamal Tarikat Muhammadiah. Semua tarikat punya Aurad yang dibaca sebagai amalan harian, bahkan yang bukan tarikat pun, Ikhwanul Muslimin punya Al Ma'tsurat. Apa fungsi wirid-wirid ini? Adalah untuk membuat pembacanya selalu ingat pada Tuhan. Bukankah hamba-hamba yang shalih itu yang mengingat Tuhan di kala berdiri, duduk, dan berbaring? Jamaah Al Arqam ketika masih ada dulu memang pengamal Tarikat Muhammadiah. Tapi selain jamaah ini, pengamal Tarikat Muhammadiah tersebar di Malaysia, Brunei, Sumatera, Jawa, Timur Tengah (terutama Madinah, Damaskus, Amman dan Kairo) dan Eropa (terutama Perancis dan Jerman). Di antara mereka antara lain Ketua Mufti Singapura dan Ketua Mufti Brunei. Di Indonesia sendiri ada beberapa ketua MUI daerah yang mengamalkannya. Ketua Komisi Fatwa MUI saat ini, KH. Ma'ruf Amin adalah orang yang (bersama dengan Alm. KH. Ilyas Ruchiat) menandatangani Surat Keputusan PBNU tanggal 12 Agustus tentang kebenaran aqidah Jamaah Al Arqam. Saya kutipkan sepenggal tulisan Prof. Azyumardi Azra tentang Darul Arqam: === Darul Arqam: Tradisionalisme vs Reformisme oleh: Azyumardi Azra Kontroversi tentang Darul Arqam adalah cermin yang merefleksikan banyak hal. Pada tingkat pertama, Darul Arqam adalah cermin yang menggambarkan kompleksitas keberagamaan. Kedua, kasus ini secara cukup sempurna pula mencerminkan bagaimana konflik yang muncul sebagai akibat pemahaman keagamaan mengalami interplay dengan politik, ketika pihak-pihak yang berkepentingan dengan kemapanan keagamaan ikut terjun langsung ke gelanggang. Dalam perspektif keagamaan, kontroversi mengenai Darul Arqam pada esensinya merupakan konflik antara Islam tradisional dan Islam reformis. Terlepas dari kemunculannya yang relatif baru, doktrin dan praktek keagamaan Darul Arqam tidaklah baru. Bahkan, harakah ini merupakan pendukung Islam tradisional yang kembali menemukan momentumnya dalam masa kontemporer. Seterusnya silakan lihat: http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1994/09/09/0006.html Di bawah ini kutipan Surat Keputusan Pengurus Besar Syuriah Nahdhatul Ulama tanggal 12 Agustus 1994: Pandangan peserta rapat PB Syuriyah Nahdlatul Ulama.berpendapat sebagai berikut: 1. Bahwa aqidah yang dianut Darul Arqam adalah ISLAM yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah, dalam tauhidnya mengikuti Imam Asy¢ari (Imam Abu Hassan Asy'ari, red.) dan Maturidi, dalam fiqh mengikuti mazhab Syafi¢i dan dalam tasawuf mengikuti Imam Ghazali. Paham tersebut merupakan paham yang dianut oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia. 2. Kepercayaan Darul Arqam bahwa Syekh Suhaimi bertemu dengan Rasulullah dalam keadaan jaga (sadar, red) tidak dapat dikatakan sesat karena sebagian ulama membenarkan kemungkinan para auliya bisa bertemu dengan para nabi yang sudah wafat. Hal ini, antara lain terdapat dalam kitab Al Hawi karangan Imam Jalaluddin As-Suyuti (sebagaimana terlampir). Dan kepercayaan tersebut juga dianut oleh sebagian umat Islam di Indonesia. 3. Kepercayaan Darul Arqam bahwa Syekh Suhaimi menerima Awrad Muhammadiyah dari Rasulullah juga tidak dianggap sesat karena Awrad Muhammadiyah tersebut tidak mengandung muatan dan ketentuan hukum sehingga tidak dapat dikatakan bertentangan dengan ayat Al-Quran: Alyauma akmaltu lakum dinakum waatmamtu alaikum ni¢mati warodlitulakumul Islama dina (al Maidah:3). Ajaran tersebut juga dianut oleh Imam Ghazali dan beberapa ulama lain, seperti disunatkannya membaca sepuluh bacaan yang dibaca tujuh kali (al-Asyratul Musabba¢ah) yang dibaca sesudah shalat subuh sebelum terbit matahari. Awrad tersebut berasal dari Syekh Ibrahim at-Taimi, dan beliau memperoleh dari Nabi Khidir dan Nabi Khidir sendiri memperoleh dari Rasulullah. Hal ini terdapat dalam kitab Ikhya¢ Uluimiddin dan Nihayatuz Zain (sebagaimana terlampir) dan semua kitab tasawuf. 4. Syahadat Darul Arqam tidak bertentangan dengan aqidah Islam sebab syahadat Darul Arqam sama dengan syahadat yang diucapkan umat Islam yang lain. Hanya di dalam wirid Muhammadiyah, sesudah membaca dua kalimah syahadat Darul Arqam menyebut Khulafa¢ur Rasyidin dan Al Mahdi dalam rangka zikrussalihin. 5. Mengenai tawasul, istighasah dan barzanji yang diamalkan Darul Arqam hal
Re: Aurad Muhammadiah Re: [wanita-muslimah] Di Indonesia ada 1,2 juta Habib,
Gitu deh, lewat nu membela. Tapi lewat mui menghajar yg lain. Lagi pulak, Fatwa sesat dari depag thd jamaah darul arqam juga masih berlaku lho sampai sekarang. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 5 Aug 2008 20:17:29 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Aurad Muhammadiah Re: [wanita-muslimah] Di Indonesia ada 1,2 juta Habib, 1. Sekali lagi, saya tidak ada urusan dengan syiah con. Kalau kamu ingin membeberkan tentang syiah, tulislah sendiri apa yang ingin kamu baca. Tulisan ini pakai Bahasa Indonesia. Kalau tidak mengerti juga memang kebangetan. 2. Di poin dua ini kok kamu sudah berubah seperti MUI? Katanya benci MUI karena suka menyesatkan orang? Bagaimana mungkin Aurad Muhammadiah merupakan kitab suci? Ada gitu, nama kitab Aurad (jamak dari wirid) Muhammadiah? Aurad Muhammadiah yang berarti Wirid-wirid Muhammadiah adalah sekumpulan zikir, ayat Quran dan shalawat yang menjadi bacaan harian pengamal Tarikat Muhammadiah. Semua tarikat punya Aurad yang dibaca sebagai amalan harian, bahkan yang bukan tarikat pun, Ikhwanul Muslimin punya Al Ma'tsurat. Apa fungsi wirid-wirid ini? Adalah untuk membuat pembacanya selalu ingat pada Tuhan. Bukankah hamba-hamba yang shalih itu yang mengingat Tuhan di kala berdiri, duduk, dan berbaring? Jamaah Al Arqam ketika masih ada dulu memang pengamal Tarikat Muhammadiah. Tapi selain jamaah ini, pengamal Tarikat Muhammadiah tersebar di Malaysia, Brunei, Sumatera, Jawa, Timur Tengah (terutama Madinah, Damaskus, Amman dan Kairo) dan Eropa (terutama Perancis dan Jerman). Di antara mereka antara lain Ketua Mufti Singapura dan Ketua Mufti Brunei. Di Indonesia sendiri ada beberapa ketua MUI daerah yang mengamalkannya. Ketua Komisi Fatwa MUI saat ini, KH. Ma'ruf Amin adalah orang yang (bersama dengan Alm. KH. Ilyas Ruchiat) menandatangani Surat Keputusan PBNU tanggal 12 Agustus tentang kebenaran aqidah Jamaah Al Arqam. Saya kutipkan sepenggal tulisan Prof. Azyumardi Azra tentang Darul Arqam: === Darul Arqam: Tradisionalisme vs Reformisme oleh: Azyumardi Azra Kontroversi tentang Darul Arqam adalah cermin yang merefleksikan banyak hal. Pada tingkat pertama, Darul Arqam adalah cermin yang menggambarkan kompleksitas keberagamaan. Kedua, kasus ini secara cukup sempurna pula mencerminkan bagaimana konflik yang muncul sebagai akibat pemahaman keagamaan mengalami interplay dengan politik, ketika pihak-pihak yang berkepentingan dengan kemapanan keagamaan ikut terjun langsung ke gelanggang. Dalam perspektif keagamaan, kontroversi mengenai Darul Arqam pada esensinya merupakan konflik antara Islam tradisional dan Islam reformis. Terlepas dari kemunculannya yang relatif baru, doktrin dan praktek keagamaan Darul Arqam tidaklah baru. Bahkan, harakah ini merupakan pendukung Islam tradisional yang kembali menemukan momentumnya dalam masa kontemporer. Seterusnya silakan lihat: http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1994/09/09/0006.html Di bawah ini kutipan Surat Keputusan Pengurus Besar Syuriah Nahdhatul Ulama tanggal 12 Agustus 1994: Pandangan peserta rapat PB Syuriyah Nahdlatul Ulama.berpendapat sebagai berikut: 1. Bahwa aqidah yang dianut Darul Arqam adalah ISLAM yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah, dalam tauhidnya mengikuti Imam Asy¢ari (Imam Abu Hassan Asy'ari, red.) dan Maturidi, dalam fiqh mengikuti mazhab Syafi¢i dan dalam tasawuf mengikuti Imam Ghazali. Paham tersebut merupakan paham yang dianut oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia. 2. Kepercayaan Darul Arqam bahwa Syekh Suhaimi bertemu dengan Rasulullah dalam keadaan jaga (sadar, red) tidak dapat dikatakan sesat karena sebagian ulama membenarkan kemungkinan para auliya bisa bertemu dengan para nabi yang sudah wafat. Hal ini, antara lain terdapat dalam kitab Al Hawi karangan Imam Jalaluddin As-Suyuti (sebagaimana terlampir). Dan kepercayaan tersebut juga dianut oleh sebagian umat Islam di Indonesia. 3. Kepercayaan Darul Arqam bahwa Syekh Suhaimi menerima Awrad Muhammadiyah dari Rasulullah juga tidak dianggap sesat karena Awrad Muhammadiyah tersebut tidak mengandung muatan dan ketentuan hukum sehingga tidak dapat dikatakan bertentangan dengan ayat Al-Quran: Alyauma akmaltu lakum dinakum waatmamtu alaikum ni¢mati warodlitulakumul Islama dina (al Maidah:3). Ajaran tersebut juga dianut oleh Imam Ghazali dan beberapa ulama lain, seperti disunatkannya membaca sepuluh bacaan yang dibaca tujuh kali (al-Asyratul Musabba¢ah) yang dibaca sesudah shalat subuh sebelum terbit matahari. Awrad tersebut berasal dari Syekh Ibrahim at-Taimi, dan beliau memperoleh dari Nabi Khidir dan Nabi Khidir sendiri memperoleh dari Rasulullah. Hal ini terdapat dalam kitab Ikhya
Re: Aurad Muhammadiah Re: [wanita-muslimah] Di Indonesia ada 1,2 juta Habib,
Arcon niselalu komentar sepotong dan gak mutu... Con, ini sungguh menunjukkan tingkat intelektualitas. Ayo, kamu sebagai penghujat Islam, penghujat Rasulullah, mana ilmu kamu? -Rizal- --- On Wed, 8/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Aurad Muhammadiah Re: [wanita-muslimah] Di Indonesia ada 1,2 juta Habib, To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Wednesday, August 6, 2008, 10:39 AM Gitu deh, lewat nu membela. Tapi lewat mui menghajar yg lain. Lagi pulak, Fatwa sesat dari depag thd jamaah darul arqam juga masih berlaku lho sampai sekarang. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network [Non-text portions of this message have been removed]