[yonsatu] Re: [smandatas]Indonesia
Hallo gaaankkk... Pak Yono Cahyono dan juga kita sebagai anak bangsa yang lagi prihatin terhadap nasib bangsa kita yang selalu dijajah oleh bangsa asing dari berbagai aspek (idiologi, politik, ekonomi,sosial, budaya dsb). Menurut saya, kalau kita menghadapi imperialis barat yang notabene memiliki kemampuan dan kemajuan teknologi sebagai bangsa maju yang berada jauh di atas kita (bangsa yang sedang berkembang), maka kita akan selalu dipandang sebelah mata. Karena itu ibarat kita mau bertanding di arena olimpiade, tentu saja kita cukup bertanding pada cabang-cabang yang sudah bisa dipastikan akan memperoleh kemenangan, dan bukan tidak mungkin nantinya akan mengangkat harkat dan martabat bangsa kita. Saat ini saya sedang mengembangkan suatu konsep yang belum saatnya untuk saya launching, karena sedang dalam proses didaftarkan pada Lembaga paten Departemen Kehakiman (HAKI = Hak Kekayaan Intelektual) juga pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya (maaf membuat penasaran). Saya hanya berpikir, kecil kemungkinan kita akan menang, jika kita beradu keras sama keras antara bangsa kita dengan bangsa asing seperti yang saya sebut di atas. Saya mencoba melahirkan konsep bahwa kita adalah sebagai kapas putih yang tidak akan kalah jika dilempar batu besar yang sangat keras. Biarlah dunia yang pada gilirannya nanti yang bisa menilai watak dan martabat bangsa kita Indonesia. Doakanlah semoga apa yang ada pada benak saya demi kedamaian dunia akhirat segera terwujud. Kalaupun bukan oleh generasi kita, saya masih bisa berharap hal tersebut akan terlahir dari generasi penerus kita. Yang penting terlahir dari dan di bumi pertiwi Indonesia tercinta. Amien... Salam, merdeka Asodik yono cahyono [EMAIL PROTECTED] wrote:Setelah membaca milist Smandatas mengenai permasalahan yang menyangkut bangsa ini antara lain kasus Bom Bali terus terang saja saya merasa banyak pengetahuan yang didapat mulai teori infiltrasi USA untuk menanamkan cengkraman kekuasaan di negeri ini sampai polotik adu domba bagi masyarakat beragama di indonesia. yang saya ingin pertanyaan apakah dugaan ini disadari oleh seluruh peminpin kita atau hanya beredar pada masyarakat saja, klau ini hanya wacana pada tahap lingkungan masyarakt antara lain pak DUDUNG, trus apakah kerjaan dari badan intelejen kita. oke lah kita tidak usah mengomentari kerjaan pemerintah kita yang katanya belum maksimal. menurut pendapat saya teori yang dikemukakan pak dudung saya pun setuju mengenai keinginan USA untuk menanamkan kekuasaan militernya di negara ini untuk berbagai kepentingan yang antara lain terbukti dengan mampu memisahkan Timur leste dari negara RI. trus dikemukakan mereka ingin memecahkan maluku, aceh, irian, riau, dan sulawesi utara dari Ri untuk kepentingan mereka. yang jadi pertanyaan apakah ini harus berakhir seperti nasib timor leste ?. haruskah?. klau kita jadi antek USA saya yakin banyak kepentingan bangsa ini yang mereka kebiri, kita akan dipandang sebagai suatu bangsa yang tak bernilai. orang bilang kita hanya sebuah bangsa boneka. tak punyakah bangsa ini sebuah kebanggaan akana harga diri? sebagai seorang muslim saya menyatakan TIDAK SETUJU MENJADI ANTEK USA dengan segala resiko yang harus diterima. saya yakin USA ingin mengembosi Indonesia yang nota bene mempunyai jumlah muslim terbesar? didunia, sebab mereka sadara bahwa kekuatan muslim mampu mengalahkan mereka. yang jadi permasalahan sekarang sadarkah kita bhwa kita punya kekuatan. marilah kita merenung dan bertanaya pada diri ini apakah tujuan kita untuk hidup ? jangan sampai kita takut oleh kuatnya kemungkaran dihadapan kita __ Do you Yahoo!? Y! Web Hosting - Let the expert host your web site http://webhosting.yahoo.com/ --[YONSATU - ITB]-- Online archive : Moderators : Unsubscribe : Vacation : 1 Mail/day : - Get a bigger mailbox -- choose a size that fits your needs. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu 1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest
[yonsatu] Faruk, BLBI, C4 dan TNI
AWW. Berikut ini penggalan berita dari Republika, 22 Oktober 2002. KUTA -- Militer Indonesia dan Abubakar Ba'asyir mendapat tudingan serius di dua koran Singapura kemarin (21/10). Bom yang meledak di Bali, kata The Straits Times dan The Sunday Times, adalah jenis C4 yang berasal dari sumber-sumber militer Indonesia. ''Militer Indonesia menggunakan bom plastik C4, sama dengan bom yang ditemukan di Bali,'' tulis kedua koran itu. Abubakar Ba'asyir, menurut mereka, mendapat kiriman uang senilai 48 ribu Poundsterling dari Usamah bin Ladin untuk membeli tiga ton bom secara ilegal. Berdasarkan data pemberitaan di atas yang bersumber dari The Straits Time dan The Sunday Times saya mencoba menganalisa secara sederhana. Nampaknya pihak asing (AS dan sekutunya) memang bermaksud mengadu domba anak bangsa. Setelah menuduh bahwa dibalik BLBI adalah Al Qaida dengan support dari dalam negeri yaitu JI, kini tuduhan ditujukan pada TNI sebagai provider bahan peledak. Apabila masyarakat dan pemerintah termakan dengan disinformasi ini, maka TNI akan semakin dipinggirkan dan tidak memiliki peran untuk menjaga keutuhan negara bangsa. Bahkan bukan tidak mungkin ini akan menjadi pembenaran bagi militer asing (AS dan sekutunya) untuk secara terbuka datang ke Indonesia dengan alasan melindungi warga dan asset perusahaannya karena TNI tidak bisa melindungi bahkan berkolaborasi dengan teroris. Jadi teori konspirasi di balik BLBI yang diforward oleh Pak Sodik menurut saya ada benarnya. Mohon tanggapan dari rekan-rekan yang lain. WWW. DZArifin. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu 1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest
[yonsatu] Tim Pembela ABB
AWW. Saya terkejut bercampur gembira, ternyata bukan saya saja yang tersentuh nilai kemanusiaannya melihat ketidak adilan dalam kasus ABB. Beberapa pengacara kondang termasuk Abang Buyung bergabung untuk menjadi pembela ABB dengan nama Tim Pembela ABB. Saya jadi semakin berani untuk menyuarakan bahwa telah terjadi pelanggarah HAM atas kasus ABB. Betapa tidak, ybs belum diperiksa sudah dinyatakan sebagai tahanan negara dengan alasan kesaksian dari Al Farok secara sepihak. Logika para penyidik kita memang kacau, hal ini disinyalir menurut PR IV ITS karena polisi pada saat itu bukanlah lulusan SMA terbaik, karena yang terbaik masuk ITB (seperti Pak Johny) dan Fak Kedokteran, bahkan Saleh Saaf (padahal 100% fundamentalis, ya kan Pak John?) menyatakan bahwa mempertemukan ABB dengan Al Farok tidak akan menyelesaikan masalah! ., memangnya kalau tidak dipertemukan masalahnya akan selesai. Lebih jauh lagi Aryanto Sutadi mengatakan tidak ada gunanya mempertemukan ABB dengan Al Farok, karena di pengadilan penjahat dengan penjahat itu mengatakan saling tidak mengenal. Artinya Pak Aryanto sudah memvonis bahwa ABB itu penjahat sebelum pengadilan dilangsungkan, sayang... hukum dan keadilan kita dipercayakan kepada mereka yang IQ jongkok. Tapi . kita juga berperan dalam hal ini, mengapa kita tidak jadi polisi atau hakim? WWW. DZArifin. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu 1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest
[yonsatu] ANAK BANGSA CINTA DAMAI (ABCD)
Hallo gank. Melihat kenyataan sekitar kita akhir-akhir ini (juga dengan membaca milis Yonsatu), saya merasa ingin berbuat sesuatu yang mungkin tidak populer. Tidak populer, karena tidak memberikan iming-iming keuntungan pangkat, jabatan bahkan materi. Sebaliknya kita dituntut untuk berkorban bukan dikorbankan apalagi mengorbankan. Memang, alangkah lebih baiknya jika kita meningkatkan kwalitas hidup kita ini dan tidak hanya meningkatkan kwantitas hidup kita. Karena kwalitas hidup yang tahu adalah nurani kita dan Allah Yang Maha Mengetahui, sedangkan kwantitas hidup cenderung kita ingin diketahui orang lain berapa banyak materi dunia ini yang kita miliki. Saya berangan-angan andaikata pada 28 Oktober 2002 alumni yon satu (lainnya) yang tergabung dalam milis yon satu ini memprakarsai suatu Sumpah Pemuda Khusus. Khusus, karena disertai dengan pernyataan sikap ANAK BANGSA CINTA DAMAI (ABCD), Indonesia. Mungkinkah hal ini bisa kita wujudkan, tentu saja jika saya sendiri tidak akan mampu untuk itu. Kita perlu bersinergi dengan berbagai pihak yang mempunyai visi yang sama. Berikut ini sekedar angan yang saya buat draftnya, barangkali akan memberikan inspirasi kepada kita sebagai Anak Bangsa yang memang Cinta Damai. Pak Syafril tolong di tayangkan, terima kasih sebelumnya. Salam, MERDEKA!! Abdullah Sodik - Get a bigger mailbox -- choose a size that fits your needs. -- Binary/unsupported file stripped by Listar -- -- Type: application/msword -- File: PERNYATAAN SIKAP ABCD.doc -- Desc: PERNYATAAN SIKAP ABCD.doc --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu 1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest
[yonsatu] Re: ANAK BANGSA CINTA DAMAI (ABCD)
On Tue, 22 Oct 2002 11:33:49 +0100 (BST) abdullah sodik [EMAIL PROTECTED] wrote: ... Saya berangan-angan andaikata pada 28 Oktober 2002 alumni yon satu (lainnya) yang tergabung dalam milis yon satu ini memprakarsai suatu Sumpah Pemuda Khusus. Khusus, karena disertai dengan pernyataan sikap ANAK BANGSA CINTA DAMAI (ABCD), Indonesia. Mungkinkah hal ini bisa kita wujudkan, tentu saja jika saya sendiri tidak akan mampu untuk itu. Kita perlu bersinergi dengan berbagai pihak yang mempunyai visi yang sama. Saya kok cenderung lbh baik kita bereskan dulu pertemuan antar kita yg membahas mengenai masa depan Resimen Mahasiswa spt yg diusulkan Pak Budiono. 'Sumpah Pemuda ... adalah permainan politik, dan dari dulu Mahawarman tidak ikut bermain politik 'praktis'. -- syafril --- Syafril Hermansyah[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu 1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest
[yonsatu] Edy Christiono (Re: Re: BLBI ulah intelejen asing)
- Original Message - From: Doedoeng Z. Arifin [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 01, 1990 12:53 AM Subject: [yonsatu] Re: BLBI ulah intelejen asing Kalau informasi soal Kopasus dan Den Jaka Marinir saya yakin bukan disinformasi, Pak John namanya ganti jadi Pa Karna. Tapi ... apa yang sebenarnya terjadi dengan Pak Edy Christiono dengan C4-nya? Oh, dengan Edy Chris sih tidak terjadi apa2. Tetapi anggota-anggota Den Jaka Marinir yang gugur ketika latihan dengan C-4 kebetulan adalah sahabat-sahabat dia. Seingat saya Edy juga pernah menceritakan peristiwa itu di milis ini beberapa waktu yang lalu. Butl kan Ed? Wasalam. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu 1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest
[yonsatu] Gerah (Re: Re: Tim Pembela ABB)
- Original Message - From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, October 22, 2002 4:26 PM Subject: [yonsatu] Re: Tim Pembela ABB On Tue, 22 Oct 2002 15:49:57 +0700 [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa bait kalimat dibawah tidak akan menimbulkan perasaan gerah terhadap polisi. Mungkin diantara kita ada keluarganya, mertua, saudara yang polisi. So... Kalau 'gerah' nya membuat ybs melakukan perbaikan kan bagus tuh :-) Lagipula rendahnya mutu intelektualitas TNI/Polri, karena input-nya yang lemah, sudah cukup lama menjadi wacana akademis, sejak masih namanya ABRI. Bukan baru ini saja. Perlu juga diingat bahwa yang mengemukakan soal ini adalah seorang akademisi (ITS?) dalam suatu diskusi resmi, yang kemudian dikutip di milis ini. Jadi memang sudah saatnya ybs untuk merasa 'gerah'. Tetapi di kalangan ABRI pun soal ini sudah beberapa lama menjadi concern juga. Wasalam --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu 1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest
[yonsatu] Re: ANAK BANGSA CINTA DAMAI (ABCD)
Aaa sayang sekallli... Semoga saja old Ekek never die tidak hanya sekedar slogan di depan para kader yang cenderung pada posisi selalu salah. Ketika Diklatsar, para pelatih selalu berkata jangan makan tulang kawan. Menurut saya, rasanya ungkapan itu adalah mengajak para kader, jika nantinya terjun di tengah masyarakat agar senantiasa setia kawan dalam hal yang baik. Nah, saat inilah menurut saya adalah saat yang tepat kita menderma baktikan tenaga dan pikiran kita sebagai anak bangsa cinta damai untuk berbuat setia kawan demi tanah air, yang saat ini sedang dilanda tragedi BLBI (Bom Legian Bali Indonesia). Pada saat ini negara-negara asing berebut masuk ke Indonesia berkaitan dengan penyelidikan dan pengungakapan BLBI dan tidak ketinggalan Australiapun sampai-sampai berkeinginan aneh akan mendirikan kantor intelejen di Jakarta. Ternyata lebih aneh lagi, cara berpikir kita sebagai anak bangsa yang dulu sering dicekoki untuk berbangga sebagai mahasiswa plus malah memilih untuk sibuk memikirkan diri sendiri (membahas masa depan Resimen mahasiswa). Padahal yon satu sering memberikan contoh yang baik dengan ikut memikirkan nasib bangsa asing (ke Timur Tengah, Kamboja dsb), sementara di saat bangsa sendiri membutuhkan uluran pikiran dan tenaga kita (sementara pihak yang memanggul senjata sudah ada) kita malah berdalih bahwa Sumpah pemuda adalah lahan politik praktis. Kita jangan mempermasalahkan Sumpah Pemudanya (seharusnya kita berterima kasih pada para pahlawan kita dahulu yang mempersatukan kita bangsa Indonesia), tetapi pada saat Sumpah Pemuda itulah moment yang tepat untuk mempersatukan berbagai elemen bangsa agar tetap menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apa salahnya, jika yon satu yang mengambil prakarasa, bukankah hal ini bagian dari bela negara dan merupakan salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat?. Memang, hal ini tidak memberikan keuntungan materi duniawi, malah sebaliknya kita harus siap berkorban demi nasib bangsa dan negara. Nah, mengingat attachment yang saya kirim tidak kunjung tertayangkan, berikut ini mungkin merupakan inspirasi bagi kita sebagai mantan mahasiswa plus untuk berjuang demi Masa Depan Bangsa dan Negara (tidak hanya demi Masa Depan Resimen Mahasiswa semata). PERNYATAAN SIKAP ANAK BANGSA CINTA DAMAI (ABCD) 28 Oktober 2002 Dengan tragedi BLBI (Bom Legian Bali Indonesia) tanggal 12 Oktober 2002, tidak saja telah membuat penderitaan bagi korban maupun keluarga kurban akibat kebiadaban pihak yang tidak bertanggung jawab (hanya demi keuntungan duniawi semata), tetapi juga menimbulkan penderitaan bathin yang amat sangat kepada kita sebagai anak bangsa Indonesia yang sedang mencoba bangkit dari keterpurukan ekonomi sejak 1997. Kita sebagai anak bangsa yang tidak pernah tahu motivasi serta dalang dibalik tragedi tersebut, tetapi harus menerima berbagai tuduhan negatif dari negara-negara lain (yang kemungkinan mempunyai agenda tersembunyi menjadikan Indonesia sebagai negara boneka), bahwa negara Indonesia adalah sarang teroris yang memang patut dibersihkan. Bukan tidak mungkin, tuduhan tersebut akan segera diikuti dengan mengadu domba sesama anak bangsa yang pada gilirannya nanti akan terjadi perang saudara yang memporak-porandakan rasa persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu kami, sebagai ANAK BANGSA CINTA DAMAI pada tanggal 28 Oktober 2002 yang bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dengan ini menyatakan: Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada korban dan keluarga korban tragedi Bom Legian Bali Indonesia (BLBI). BLBI patut diusut tuntas, dengan membentuk tim independent dari berbagai unsur masyarakat dibawah koordinasi Tentara Nasional Indonesia sebagai tentara yang menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. MENOLAK campur tangan negara asing dalam penyelesaian tragedi BLBI, karena peranan negara asing hanyalah sebagai pemberi masukan semata sekalipun negara asing tersebut memberikan bantuan berupa meteri. Segala keputusan yang berkaitan dengan tindakan hukum berkaitan dengan BLBI adalah sepenuhnya berada di tangan pemerintah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami ANAK BANGSA CINTA DAMAI (ABCD) Indonesia yang berbangsa, bernegara dan berbahasa satu Indonesia tetap mendukung Negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan siap MENENTANG segala bentuk penjajahan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Jakarta, 28 Oktober 2002 Atas nama Anak Bangsa Cinta Damai (ABCD) Indonesia Tertanda: Dewan Pelindung : Dewan Penasehat : Ketua Umum : Wk. Ketua Umum : Sekretaris Umum : Wk. Sekretaris : Bendahara Umum : Wk. Bendahara : Ketua-ketua bidang: Bidang Humas Publikasi : Bidang Organisasi : Bidang Pembinaan Anggota : Bidang Penelitihan Pengembangan : Bidang Perencanaan : Bidang
[yonsatu] Re: ANAK BANGSA CINTA DAMAI (ABCD)
On Wed, 23 Oct 2002 04:20:49 +0100 (BST) abdullah sodik [EMAIL PROTECTED] wrote: Aaa sayang sekallli... Semoga saja old Ekek never die tidak hanya sekedar slogan di depan para kader yang cenderung pada posisi selalu salah. Ketika Diklatsar, para pelatih selalu berkata jangan makan tulang kawan. Menurut saya, rasanya ungkapan itu adalah mengajak para kader, jika nantinya terjun di tengah masyarakat agar senantiasa setia kawan dalam hal yang baik. Nah, saat inilah menurut saya adalah saat yang tepat kita menderma baktikan tenaga dan pikiran kita sebagai anak bangsa cinta damai untuk berbuat setia kawan demi tanah air, yang saat ini sedang dilanda tragedi BLBI (Bom Legian Bali Indonesia). Apakah setia kawan berarti 'bermain' di tempat yg tidak kita kuasai ? Apakah dharma bhakti berarti harus ikut bermain politik ? Pada saat ini negara-negara asing berebut masuk ke Indonesia berkaitan dengan penyelidikan dan pengungakapan BLBI dan tidak ketinggalan Australiapun sampai-sampai berkeinginan aneh akan mendirikan kantor intelejen di Jakarta. Ternyata lebih aneh lagi, cara berpikir kita sebagai anak bangsa yang dulu sering dicekoki untuk berbangga sebagai mahasiswa plus malah memilih untuk sibuk memikirkan diri sendiri (membahas masa depan Resimen mahasiswa). Kalau keberadaan Anda tidak diakui dunia, apakah dunia akan mendengar suara Anda ? Padahal yon satu sering memberikan contoh yang baik dengan ikut memikirkan nasib bangsa asing (ke Timur Tengah, Kamboja dsb), sementara di saat bangsa sendiri membutuhkan uluran pikiran dan tenaga kita (sementara pihak yang memanggul senjata sudah ada) kita malah berdalih bahwa Sumpah pemuda adalah lahan politik praktis. Apa dampaknya kalau Sumpah itu 'dikumandangkan' ? Kan cuma 'abab' doank, siapa yg mau mendukung (kalau politikus harus hitung-2x an soal dukungan) ? Siapa yg akan menindaklanjuti ? Kita jangan mempermasalahkan Sumpah Pemudanya (seharusnya kita berterima kasih pada para pahlawan kita dahulu yang mempersatukan kita bangsa Indonesia), tetapi pada saat Sumpah Pemuda itulah moment yang tepat untuk mempersatukan berbagai elemen bangsa agar tetap menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apa salahnya, jika yon satu yang mengambil prakarasa, bukankah hal ini bagian dari bela negara dan merupakan salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat?. Kenapa tidak lewat jalur Alumni ITB saja ? Memang, hal ini tidak memberikan keuntungan materi duniawi, malah sebaliknya kita harus siap berkorban demi nasib bangsa dan negara. Apa yg siap Anda korbankan ? Pekerjaan, Keluarga, Teman... ? Please be realistic Salah seorang teman alumni elektro-itb menulis (saya kutip) : ---begin quote--- From: azis [EMAIL PROTECTED] To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [el77itb] Re: teror asin Date: Mon, 21 Oct 2002 17:05:30 +0700 Setuju rekans, Memang seperti yg sering dikatakan oleh Aa Gym di TV, kalau kita menginginkan perubahan yg besar, kiatnya 3 M (Mulai) : 1. Mulai dari diri sendiri, yg akan bisa menjadi agen perubahan di lingkungan kita (keluarga) dst 2. Mulai dari yg kecil 3. Mulai saat ini --- end of quote --- -- syafril --- Syafril Hermansyah[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu 1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest
[yonsatu] Re: ANAK BANGSA CINTA DAMAI (ABCD)
Saat menghadapi tantangan jaman, selalu ada yang 3 sikap utama yaitu dinamik, hati-hati dan pasrah. Untuk kasus BLBI ini, pak Sodik mengambil sikap pertama dan pak Syafril cenderung ke sikap kedua. Saya pikir keduanya benar, hanya yang diperlukan sekarang adalah perasaan saling mendukung berupa tolerasi yang tinggi dengan tidak melontarkan tanggapan yang negatip. Sejarah menunjukan sikap dinamik yang sering dianggap konyol kadang-kadang telah memberikan perubahan ke arah yang lebih baik walaupun ada juga yang berantakan. Sebaliknya sikap hati-hati memberikan kontrol yang sangat baik tetapi juga bisa nggak jalan-jalan alias berhenti- no progress. Nah yang perlu mendapat perhatian itu adalah yang mengambil sikap ketiga.pasrah Salam, Nugroho -Original Message- From: Syafril Hermansyah [mailto:syafril;dutaint.co.id] Sent: Wednesday, October 23, 2002 10:59 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: ANAK BANGSA CINTA DAMAI (ABCD) On Wed, 23 Oct 2002 04:20:49 +0100 (BST) abdullah sodik [EMAIL PROTECTED] wrote: Aaa sayang sekallli... Semoga saja old Ekek never die tidak hanya sekedar slogan di depan para kader yang cenderung pada posisi selalu salah. Ketika Diklatsar, para pelatih selalu berkata jangan makan tulang kawan. Menurut saya, rasanya ungkapan itu adalah mengajak para kader, jika nantinya terjun di tengah masyarakat agar senantiasa setia kawan dalam hal yang baik. Nah, saat inilah menurut saya adalah saat yang tepat kita menderma baktikan tenaga dan pikiran kita sebagai anak bangsa cinta damai untuk berbuat setia kawan demi tanah air, yang saat ini sedang dilanda tragedi BLBI (Bom Legian Bali Indonesia). Apakah setia kawan berarti 'bermain' di tempat yg tidak kita kuasai ? Apakah dharma bhakti berarti harus ikut bermain politik ? Pada saat ini negara-negara asing berebut masuk ke Indonesia berkaitan dengan penyelidikan dan pengungakapan BLBI dan tidak ketinggalan Australiapun sampai-sampai berkeinginan aneh akan mendirikan kantor intelejen di Jakarta. Ternyata lebih aneh lagi, cara berpikir kita sebagai anak bangsa yang dulu sering dicekoki untuk berbangga sebagai mahasiswa plus malah memilih untuk sibuk memikirkan diri sendiri (membahas masa depan Resimen mahasiswa). Kalau keberadaan Anda tidak diakui dunia, apakah dunia akan mendengar suara Anda ? Padahal yon satu sering memberikan contoh yang baik dengan ikut memikirkan nasib bangsa asing (ke Timur Tengah, Kamboja dsb), sementara di saat bangsa sendiri membutuhkan uluran pikiran dan tenaga kita (sementara pihak yang memanggul senjata sudah ada) kita malah berdalih bahwa Sumpah pemuda adalah lahan politik praktis. Apa dampaknya kalau Sumpah itu 'dikumandangkan' ? Kan cuma 'abab' doank, siapa yg mau mendukung (kalau politikus harus hitung-2x an soal dukungan) ? Siapa yg akan menindaklanjuti ? Kita jangan mempermasalahkan Sumpah Pemudanya (seharusnya kita berterima kasih pada para pahlawan kita dahulu yang mempersatukan kita bangsa Indonesia), tetapi pada saat Sumpah Pemuda itulah moment yang tepat untuk mempersatukan berbagai elemen bangsa agar tetap menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apa salahnya, jika yon satu yang mengambil prakarasa, bukankah hal ini bagian dari bela negara dan merupakan salah satu dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat?. Kenapa tidak lewat jalur Alumni ITB saja ? Memang, hal ini tidak memberikan keuntungan materi duniawi, malah sebaliknya kita harus siap berkorban demi nasib bangsa dan negara. Apa yg siap Anda korbankan ? Pekerjaan, Keluarga, Teman... ? Please be realistic Salah seorang teman alumni elektro-itb menulis (saya kutip) : ---begin quote--- From: azis [EMAIL PROTECTED] To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [el77itb] Re: teror asin Date: Mon, 21 Oct 2002 17:05:30 +0700 Setuju rekans, Memang seperti yg sering dikatakan oleh Aa Gym di TV, kalau kita menginginkan perubahan yg besar, kiatnya 3 M (Mulai) : 1. Mulai dari diri sendiri, yg akan bisa menjadi agen perubahan di lingkungan kita (keluarga) dst 2. Mulai dari yg kecil 3. Mulai saat ini --- end of quote --- -- syafril --- Syafril Hermansyah[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu 1 Mail/day : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:yonsatu-moderators;mahawarman.net Unsubscribe: mailto:yonsatu-unsubscribe;mahawarman.net Vacation : mailto:listar;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu 1 Mail/day :