[yonsatu] Re: Kecengengan seorang pengamat (Re: Fw: Ungkapan Menko Ekuin)

2002-03-05 Terurut Topik Rifki Muhida

Menarik sekali tanggapan dari pak Joni, kalau di
jepang mentri seperti ini kayaknya udah hancur lebur
jadi bual-bualan di parlemen. 

Rifki Muhida

--- Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Berita Menko Ekonomi membeber unek-unek bukan baru
 sekali ini. Bahkan di 
 acara pembukaan Kongres PII bulan lalu saya dengar
 sendiri dalam 
 pidatonya juga begitu.
 Tetapi dari berkali-kali penyampaian keluh-kesahnya
 itu, termasuk waktu 
 menjawab pertanyaan gencar para insinyur di PII itu,
 justru yang 
 terkesan adalah tidak kompetennya Dorodjatun sebagai
 seorang menteri, 
 apalagi menko yang harus memimpin sejumlah menteri
 lain.
 Sepertinya sudah 6 bulan dia jadi menko, yang
 terlihat muncul bukannya 
 leadershipnya, tetapi tetap saja hanya sosoknya
 sebagai sekedar seorang 
 pengamat ekonomi yang cengeng.
 
 Mustinya paling lama sebulanlah dia boleh
 berkeluh-kesah ketika 
 menemukan ketidak-beresan ekonomi kita, yang
 notabene semua orang juga 
 sudah tahu. Tetapi selanjutnya dia harus keluar
 dengan konsep 
 penyelesaian masalah, merumuskan kebijakan-kebijakan
 untuk melaksanakan 
 konsep itu, mengambil langkah-langkah untuk
 melaksanakan kebijakan itu, 
 dan memperlihatkan kinerja kepemimpinan sebagai
 nakhoda tim ekonomi.
 
 Namun yang kita lihat semua itu nihil, konsep tidak
 jelas, kebijakan 
 tidak muncul, langkah ragu-ragu terus, sesama
 menteri ekonomi jalan 
 sendiri-sendiri bahkan saling ribut.
 Dan terakhir ini sampai-sampai Presiden menugaskan
 Wapres membuat tim 
 ekonomi, yang berarti fungsi koordinasi perekonomian
 kita sudah 
 difungsikan oleh dua lembaga, kantor wapres dan
 kantor menko ekonomi. 
 Wah, makin amburadul saja ekonomi Indonesia.
 
 Dia juga berkeluh-kesah tidak mau tahu soal politik.
 Menteri nggak bisa 
 ngomong begitu, karena jadi menteri itu jabatan
 politis.
 Lihat Menko Kesra, tugasnya tidak hanya bagi-bagi
 beras untuk para 
 pengungsi korban konflik Poso dan Ambon. Itu
 kerjaannya para birokrat 
 pegawai negeri. Menko Kesra sebagai pejabat politis
 harus turun tangan 
 mengatasi akar permasalahan konflik itu dari segi
 politisnya, antara 
 lain dengan apa yang dilakukannya, yaitu
 berinisiatif mengadakan 
 Pertemuan Malino.
 
 Jadi analoginya Menko Ekonomi, yang pernah Dubes di
 AS, harusnya bisa 
 menarik keuntungan dari sikap AS yang memerangi
 terorisme, untuk 
 perbaikan perekonomian kita. Memang untuk itu
 seorang Menko Ekonomi 
 mungkin harus mengambil pilihan yang sangat rumit
 dalam bersikap 
 terhadap permintaan pemblokiran lembaga keuangan
 pendukung elemen Islam 
 radikal, tetapi itulah risiko jabatan politis.
 
 Saya bersahabat dekat sekali Dorodjatun, yang
 berpuluh tahun tetangga 
 se-RT dengan saya. Seluruh keluarga dia dan keluarga
 saya saling kenal, 
 bahkan salahsatu kakaknya lama sekali menjadi
 sekretaris ayah saya di 
 suatu departemen. Waktu mahasiswa kami juga sering
 berinteraksi sebagai 
 sesama aktivis mahasiswa yang aspirasi politisnya
 sealiran.
 So my comments on him hereabove is nothing personal.
 It's just that we 
 need a better person to anchor our economic team.
 
 Wasalam.
 
 
 
 -- 
 --[YONSATU -

ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe:
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   :

mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
 1 Mail/day :

mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest
 


__
Do You Yahoo!?
Try FREE Yahoo! Mail - the world's greatest free email!
http://mail.yahoo.com/

-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Kecengengan seorang pengamat (Re: Fw: Ungkapan Menko Ekuin)

2002-03-05 Terurut Topik Syafril Hermansyah

On Tue, 5 Mar 2002 03:49:29 -0800 (PST)
Rifki Muhida [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menarik sekali tanggapan dari pak Joni, kalau di
  jepang mentri seperti ini kayaknya udah hancur lebur
  jadi bual-bualan di parlemen. 

Ada dampaknya ke Perdana Menteri tidak (kan dia yg milih) ?

-- 
syafril
===
Syafril Hermansyah[EMAIL PROTECTED]

-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Kecengengan seorang pengamat (Re: Fw: Ungkapan Menko Ekuin)

2002-03-05 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja

John, sangat menarik.persoalan kita dari itu ke itu
saja...enggak ada habisnya.
Saya setuju semangat MALINO. Melupakan yg lalu dan melihat kedepan.
Bahasa sederhananya  Reset to zero 
Visinya : Pemutihan sekali lagi pemutihan 
Musti berani... biarlah yang lalu itu berlalu.
Dikejar-kejar juga, utangnya kagak balik..yang ada economic valuenya
jadi makin turun terus, parahnya lagiekonominya jadi enggak jalan karena
semua dibekukan.
Kalau ada yang komentar soal keadilanyang bersalah musti bertanggung
jawabgua bilang sih semua kita salah ( atau barangkali malahan kita
sebetulnya bodoh )..jeleknya lagi...gua enggak percaya tuh sama
keadilan, soalnya buat kondisi saat ini di negara kita yang tercinta ini gua
lebih percaya sama kekuasaan.Kekuasaan yang mendorong terciptanya keadilan,
bukan sebaliknya.
Segini dulu deh..thanks John for your interesting comments, gua jadi
ikut mikir nih...hehehehe.

- Original Message -
From: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 05, 2002 5:01 PM
Subject: [yonsatu] Kecengengan seorang pengamat (Re: Fw: Ungkapan Menko
Ekuin)


 Berita Menko Ekonomi membeber unek-unek bukan baru sekali ini. Bahkan di
 acara pembukaan Kongres PII bulan lalu saya dengar sendiri dalam
 pidatonya juga begitu.
 Tetapi dari berkali-kali penyampaian keluh-kesahnya itu, termasuk waktu
 menjawab pertanyaan gencar para insinyur di PII itu, justru yang
 terkesan adalah tidak kompetennya Dorodjatun sebagai seorang menteri,
 apalagi menko yang harus memimpin sejumlah menteri lain.
 Sepertinya sudah 6 bulan dia jadi menko, yang terlihat muncul bukannya
 leadershipnya, tetapi tetap saja hanya sosoknya sebagai sekedar seorang
 pengamat ekonomi yang cengeng.

 Mustinya paling lama sebulanlah dia boleh berkeluh-kesah ketika
 menemukan ketidak-beresan ekonomi kita, yang notabene semua orang juga
 sudah tahu. Tetapi selanjutnya dia harus keluar dengan konsep
 penyelesaian masalah, merumuskan kebijakan-kebijakan untuk melaksanakan
 konsep itu, mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan kebijakan itu,
 dan memperlihatkan kinerja kepemimpinan sebagai nakhoda tim ekonomi.

 Namun yang kita lihat semua itu nihil, konsep tidak jelas, kebijakan
 tidak muncul, langkah ragu-ragu terus, sesama menteri ekonomi jalan
 sendiri-sendiri bahkan saling ribut.
 Dan terakhir ini sampai-sampai Presiden menugaskan Wapres membuat tim
 ekonomi, yang berarti fungsi koordinasi perekonomian kita sudah
 difungsikan oleh dua lembaga, kantor wapres dan kantor menko ekonomi.
 Wah, makin amburadul saja ekonomi Indonesia.

 Dia juga berkeluh-kesah tidak mau tahu soal politik. Menteri nggak bisa
 ngomong begitu, karena jadi menteri itu jabatan politis.
 Lihat Menko Kesra, tugasnya tidak hanya bagi-bagi beras untuk para
 pengungsi korban konflik Poso dan Ambon. Itu kerjaannya para birokrat
 pegawai negeri. Menko Kesra sebagai pejabat politis harus turun tangan
 mengatasi akar permasalahan konflik itu dari segi politisnya, antara
 lain dengan apa yang dilakukannya, yaitu berinisiatif mengadakan
 Pertemuan Malino.

 Jadi analoginya Menko Ekonomi, yang pernah Dubes di AS, harusnya bisa
 menarik keuntungan dari sikap AS yang memerangi terorisme, untuk
 perbaikan perekonomian kita. Memang untuk itu seorang Menko Ekonomi
 mungkin harus mengambil pilihan yang sangat rumit dalam bersikap
 terhadap permintaan pemblokiran lembaga keuangan pendukung elemen Islam
 radikal, tetapi itulah risiko jabatan politis.

 Saya bersahabat dekat sekali Dorodjatun, yang berpuluh tahun tetangga
 se-RT dengan saya. Seluruh keluarga dia dan keluarga saya saling kenal,
 bahkan salahsatu kakaknya lama sekali menjadi sekretaris ayah saya di
 suatu departemen. Waktu mahasiswa kami juga sering berinteraksi sebagai
 sesama aktivis mahasiswa yang aspirasi politisnya sealiran.
 So my comments on him hereabove is nothing personal. It's just that we
 need a better person to anchor our economic team.

 Wasalam.



 --
 --[YONSATU -
ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
 1 Mail/day :
mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest


-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest




[yonsatu] Re: Kecengengan seorang pengamat (Re: Fw: Ungkapan Menko Ekuin)

2002-03-05 Terurut Topik Poeloengan (GAE-MEK/EVE)

Bung Syafril H,
Saya juga beyond my limit,jadi pakai kata barangkali. 
Barangkali ia mencari dukungan umum/publik.
Pengamatan Mas Johny Saleh pun : .langkah ragu ragu.
(karena ia melihat dalam hal PKPS,separtai pun terpecah pendapat)
Anyhow butuh decission dari seorang leader(Menko),kalau tidak yaa...betul ..
makin amburadul.
Salam,
Moelthazar Poeloengan.

-Original Message-
From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, March 05, 2002 6:50 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Kecengengan seorang pengamat (Re: Fw: Ungkapan
Menko Ekuin)


On Tue, 05 Mar 2002 17:01:35 +0700
Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Berita Menko Ekonomi membeber unek-unek bukan baru sekali ini. Bahkan
 di acara pembukaan Kongres PII bulan lalu saya dengar sendiri dalam 
 pidatonya juga begitu.

OK, kalau ini sudah berkali-kali dikemukan ke umum, lalu sebenarnya
tujuannya apa ya ?

(saya tdk punya kompetensi utk mengkomentari soal ekonomi itu, krn
beyond my limit). 

-- 
syafril
===
Syafril Hermansyah[EMAIL PROTECTED]

-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest

-- 
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
1 Mail/day : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest