[yonsatu] Re: PT DI, pelajaran dari Matsushita dan Elektrolux

2003-07-14 Terurut Topik Oetomo Tri Winarno
WCDS,

Saya cukup kaget mendengar adanya perumahan seluruh karyawan PTDI. Hal
pertama yang saya ingat adalah banyak kawan kawan ekek Yon I yang berkerja
di sana. Saya turut merasa prihatin. Semoga kawan kawan ekek Yon I di PTDI
(dan juga seluruh karyawan), dapat segera memperoleh jalan keluar yang lebih
baik. Bagaimana pun, PTDI (termasuk karyawannya) adalah aset bangsa yang
sangat berharga dan sangat dibanggakan.

Wassalam,
Oetomo Tri Winarno
Ekek 24



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: PT DI, pelajaran dari Matsushita dan Elektrolux

2003-07-14 Terurut Topik witart
Syafril Hermansyah writes: 

 On Mon, 14 Jul 2003 10:52:01 +0700 Koni Nusetyo Ekantono (KNE) wrote: 
 
 Ini saya lagi hot lain dengan temen sejawat di IPTN / PTDI, ngobrol
 sama Prof. O. Diran , malah bingung tuh.
 
 Ini lagi ngomongin soal PT DI yg merumahkan semua karyawannya ya ? 
 
[...]
 
 Saat produk dilempar ke pasar, ternyata kurang/tidak diminati, shg
 terjadilah penumpukan di gudang, singkat cerita cash flow perusahaan
 terganggu.
 Dalam kondisi yg sangat parah itu, Matsushita mengalihkan semua karyawan
 pabrik (yg praktis tdk bekerja, krn tdk ada lagi raw material) menjadi
 Salesman. Mereka mendatangi semua dealer, reseller, toko penjual produk
 Matsushita dan bertindak selaku SPG (Sales Promotion Girl/Guy) di
 outlet-2x tsb. 
 
 Dari hasil interaksi dg end user, orang-2x Matsushita menjadi tahu apa
 sebenarnya yg dimaui pasar. Mereka kembali ke pabrik dan memperbaiki
 produknya, menarik kembali produknya yg ada di outlet utk diperbaiki dan
 mengembalikannya ke pasardan produknya laku keras. 
 
 --- 
 
[...]
 Di perusahaan itu semua karyawan hanya mendapatkan uang transport saja,
 uang makan hanya diberikan jika mereka pergi ke lapangan dan gaji hanya
 dibagikan jika mereka bisa *menjual* produk.
 Jika mereka bisa menjual produk, maka komisinya relatif besar, tp jika
 tidak menjual apa-2x maka merekapun tidak mendapat apa-2x.
 Dg demikian, jika Sales tidak menjual sesuatu (tidak ada penghasilan
 untuk perusahaan) maka Perusahan juga tidak keluar banyak dana. Jika
 sales menjual banyak, maka perusahaan dg senang hati mengeluarkan komisi
 besar untuk salesnya (toh dia juga dpt income besar dari penjualan
 produk ke pelanggan). 
 
 -- 

Syafril, aku dulu juga menginginkan teman-teman eks sekerja-ku itu, agar 
mempunyai jiwa enterpreneurship, minimal menghargai keinginan customernya. 
Selama 3.5 tahun aku jadi customer support sendirian. [Pengganti saya, di 
pos : customer support, katanya, lebih dari 5 orang]. 

Terus terang, dulu, hal itu yang nyaris tidak ada di dalam etos 
teman-teman-ku tersebut. Aku jadi sedih, lalu, yah, daripada aku dianggap 
menghalangi, aku lalu mengundurkan diri. Aku sendiri berharap untuk 
teman-teman di PT DI itu mau berubah, mengikuti perubahan tuntutan 
lingkungan, agar PT DI sebagai sumber nafkah mereka bisa survive. 

Aku setuju dengan pendapat, bahwa bisa [kompeten] saja tidak cukup. Perlu 
ditambah kapasitas dari kompetensi itu. Perlu ditambah lagi orientasi 
pemenuhan kebutuhan pelanggan, agar produk PT DI, yang notabene merupakan 
hasil karya teman-teman tersebut, bisa dihargai. 

Perkara kapasitas, aku salut [plus sebel] pada para sopir angkot maupun bis 
kota. Dengan ongkos satuan yang murah, gara-gara ngejar setoran, mereka 
terpaksa bilang : Itu sebelah kiri satu lagi, sebelah kanan masih bisa 
dua lagi. Geser dong. Ayooo, masih kosong. 

 --
Catatan: untuk milis ini, ku coba mengubah kata saya menjadi aku. 
Katanya, saya itu ungkapan formal. Sedangkan aku untuk diucapkan di 
antara teman-teman. {Intisari bulan ini). Tapi ketika tulisan di atas 
ku-baca lagi, kok rasanya lucu, ya :-? 

wassalam, 


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]