barangkali perlu diubah jadi 13... bukannya 12 modus penghindaran Pajak.
Apakah ada indikasi berapa besar pajak yang bisa dikumpulkan jika masalah
transfer pricing ini bisa diatasi?
--- On Mon, 5/10/09, dyahanggitasari dyahanggitas...@yahoo.com wrote:
From: dyahanggitasari
Rasanya yg seperti ini sudah mulai diantisipasi, bahkan sejak beberapa tahun
lalu sudah dibuat Unit Transfer Pricing. Yang mengherankan malah tidak masuk
dalam daftar 12 Modus itu. Atau sebuah strategi saja, karena yg 12 ini lebih
bersifat 'awam'?
salam
Khusus untuk transfer pricing saya kira blm bisa dipastikan jumlahnya, tapi
secara kasar - menurut Dirjen Pajak Darmin Nasution waktu itu - tax gap kita
sekitar Rp 120-150 trilyun/tahun.
salam
Dari: Bali da Dave dfa...@yahoo.com
Kepada:
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo sesaw...@...
wrote:
Khusus untuk transfer pricing saya kira blm bisa dipastikan jumlahnya, tapi
secara kasar - menurut Dirjen Pajak Darmin Nasution waktu itu - tax gap kita
sekitar Rp 120-150 trilyun/tahun.
salam
wah mohon maaf Bu, saya ngga bisa menjawab secara saya bukan PNS, Bu :)
saya hanya bermaksud menguraikan motif2 penghindaran pajak yang sudah
terdeteksi, bukan perencanaan pajak
kadang2, langkah2 di bawah itu suka dianggap sebagai perencanaan pajak,
padahal langkah2 itu justru melanggar beberapa
Angka yg saya sebut adalah tax gap untuk seluruh jenis indikasi, yg umumnya
dibedakan tiga:
1. Nonfilling
2. Underreporting
3. Underpayment
ketiganya saling terkait. Kalau kita bicara sektor informal, akan tampak jelas,
sebagaimana diketahui mereka menghitung pajak dg menggunakan Norma
Transfer pricing didefenisikan sebagai suatu harga jual khusus yang
dipakai dalam pertukaran antardivisional untuk mencatat pendapatan
divisi penjual (selling division) dan biaya divisi pembeli (buying division).
Tujuan utama dari transfer pricing adalah mengevaluasi dan mengukur
kinerja
Oke Mas, klarifikasi ya, transfer pricing di sini memang sudah diandaikan yg
memiliki hubungan istimewa ( soal pajak ), maka sejak awal saya pergunakan
contoh MNC dan penggeseran biaya/laba. terima kasih penjelasannya. Boleh jadi
meskipun ada hubungan istimewa, praktiknya sudah taat azas.
Baik mas Pras,
kalau memang berniat untuk menyiapkan sebuah platform kampanye soal ini utk
para politisi kita, maka memang yang perlu ditekankan adalah pemisahan antara
hal-hal yang bersifat internal dan eksternal.
Seperti naiikin harga BBM misalnya, itu cumalah masalah internal yakni membawa
Seperti yang pernah saya sebutkan sebelumnya - satu bagian dari
Pancasila yang paling sulit saya cerna adalah konsep
kekeluargaan. Konsep ini bersifat abstrak dan menimbulkan sejumlah
pertanyaan:
- Apa definisi keluarga dalam kekeluargaan?
- Model keluarga yang mana?
- Keluarga yang
Buat masyarakat pedesaan yang cenderung bersifat homogen dan
sederhana - mungkin konsep kekeluargaan ini masih relevan.
Inilah dia, baik gotong-royong maupun kekeluargaan adalah salah satu ciri
masyarakat homogen. Kalau bisa dibilang masing-masing desa umumnya bisa
memenuhi 90% kebutuhannya
Wah bang Poltak masih lebih bagus tdk dapat mencerna konsep keluarga dlm
Pancasila.
Saya pribadi lebih parah lagi karena sudah tidak tahu lagi apakah PANCASILA
itu masih SAKTI atau tidak.. :-)
Tampaknya bung Pras yg dari postingan2x sebelumnya lebih paham [yakin?] ttg
Pancasila dan
At 02:20 PM 10/5/2009, you wrote:
Khusus untuk transfer pricing saya kira blm bisa dipastikan
jumlahnya, tapi secara kasar - menurut Dirjen Pajak Darmin Nasution
waktu itu - tax gap kita sekitar Rp 120-150 trilyun/tahun.
Saya rasa jelas tax-gap itu MUSTAHIL semuanya berasal dari transfer
Yang paling parah sih penerapan azaz kekeluargaan ini dalam DEMOKRASI PANCASILA
yg di klaim Pak Harto ...
Masak 4-5 anggota keluarga dalam satu periode MPR
... ngakak.com
Kok sekarang konsep Demokrasi Pancasila ngga pernah kedengeran lagi ya ? Kalau
Ekonomi Pancasila orang2 kiri masih suka2
Pancasila,
Saat ini, Pancasila menjadi tema diskusi yang menarik.
Mengapa? Karena banyak yang skeptis, gak tahu, dan malah gak mau tahu tentang
Pancasila.
Saya sendiri dah gak hapal lagi butir2 di masing2 sila. Tetapi masih mending
saya hapal silanya. Seorang kawan yang adalah pialang handal
At 07:02 PM 10/5/2009, you wrote:
Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana nerapinnya
Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan Ekonomi
Pancasila di naikkan... Lalu seberapa penting hal itu buat kehidupan kita??
Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide warisan pendiri
Sebenarnya bukan hanya sebagian rakyat yg malas, skeptis, masa bodoh. Even
Pemerintah...selama 5 tahun terakhir, berapa kali Presiden dan wakilnya,
menterinya bicara mengenai Pancasila?
Bica bukan sekedar ngomong sambil lalu, tapi bicara konsep atau aplikasi, ngak
usah comprehensive, partiall
Istilah Suka-Suka jadi terdengar seperti istilah anak kecil Mr. WAW.
Kenapa ngga di-ilustrasikan Sila Kelima Pancasila menjadi : Kehidupan
perekonomian yang baik dan benar? Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia kalau menurut saya menjadi Sosialis dengan tetap mempertimbangkan
4 Sila
Mau dong Gimana caranya???
Tks.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
-Original Message-
From: goozy69 gooz...@yahoo.com
Date: Mon, 05 Oct 2009 06:07:48
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Software Payroll Gratis
Dear rekan2, ada info
Dear Rekan-rekan,
Silakan klik http://www.youtube.com/watch?v=JjGyHO8Hos0
untuk mendengarkan Pidato Imajiner Soekarno Kemana Indonesia
Melangkah?
Sebuah pidato imajiner Soekarno untuk 64 tahun Indonesia merdeka.
Best Regards
Christovita Wiloto
Kita tidak melangkah kemana-mana dan kita puas jadi bangsa tempe sekelas TKI.
Karena ternyata sebagian besar begitu apatis terhadap konsep-konsep hidup
bernegara. Dan merasa puas dan berhasil jika mampu membawa dirinya sendiri
lepas dari jerat-jerat kemiskinan :-)
Salam
RM
--- In
Boleh2 saja kita kalau mau menelusuri darimana Pancasila berasal sehingga akan
memperkaya pengetahuan kita. Darimana asalnya Pancasila menurut saya tidak
penting karena yang lebih penting adalah kita semua harus sepakat bahwa
Pancasila sudah bisa menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia yang
Coba telusuri dulu Trisila
San Min Chu I nya RRC/Vietnam
Mungkin ada hubungannya
Salam
Arif Sutarlie
-Original Message-
From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Gianto Setiadi
Sent: Tuesday, October 06, 2009 07:38
To:
menarik juga diskusi tentang Pancasila...
yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena mereka tidak
pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe
bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,,
coba deh rekan2 liat,, beberapa sekolahan bahkan ada yang tidak
Memang tidak ada yang mengatakan itu kan Bang. Saya sependapat, belum ada
penelitian khusus soal ini. Soal anggota DPR belum ber-NPWP, tidak bisa
disamakan dg pengertian mereka tidak membayar pajak. Sistem kita memungkinkan
orang yg bekerja pada satu pemberi kerja dipotong pajak dg mengandaikan
Seandainya pemimpin kita tidak mengamalkan Pancasila maka :
1. Tidak Berketuhanan Yang Maha Esa
2. Tidak berkemanusiaan, tidak Adil Dan tidak Beradab
3. Tidak mempersatuan Indonesia
4. Tidak memikirkan rakyat, tidak memimpin dengan hikmat dantidak
Kebijaksanaan, tidak mau musyawarah dan tidak
Saya adalah orang kiri kalau ukurannya adalah bicara Pancasila. Sekarang kita
balik saja, di tengah ancaman fundamentalisme, terorisme, dan separatisme,
'minimal consensus' apa yang menurut Anda bisa diajukan mengatasi hal-hal itu?
Demokrasi Pancasila sebagai sistem adalah konsep Orde Baru, tapi
Setahu saya, Paus Yohanes Paulus II, pemimpin umat Katolik se-dunia, yang sudah
berkeliling hampir ke seluruh negara di dunia, pada tahun 1989 berkunjung ke
Indonesia dan mengatakan dengan sangat tegas,Bersyukur sekali bangsa ini
memiliki Pancasila, yang tidak dimiliki bangsa lain, dan bukan
Terima kasih banyak Mas, masukan yg sangat berharga. Tentu kami belajar banyak
dari sahabat2 di milis ini.
Semoga apa yg kita rintis berbuah kebaikan bagi semakin banyak orang, terutama
anak cucu kita.
salam
Dari: Rachmad M rachm...@yahoo.com
Kepada:
Konsep Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia, telah dijabarkan dalam
butir-butir sila Pancasila yang kebetulan saya sudaha lupa:)
Sebenarnya bila melihat perjalanan kita sebagai NKRI dengan dasar negara
Pancasila, terlihat telah terjadi beberapa manipulasi terhadap Pancasila dalam
At 09:24 AM 10/6/2009, you wrote:
Poin saya hanya untuk menunjukkan apa yang disebut sebagai good
gesture oleh seorang tamu negara. Memuji tuan rumah. Dan hal
tersebut adalah normal.
(Jelas Sri Paus kan tidak mungkin memuji Pak Harto atau Ibu Tien
apalagi di depan umum -- jadi supaya
Mas Prastowo, salut dengan action nyata anda. Mudah-mudahan sukses ya Mas,
karena itulah yg nyata-nyata dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yg majemuk.
Salam majemuk,
YNA
-Original Message-
From: prastowo prastowo sesaw...@yahoo.com
Date: Mon, 5 Oct 2009 18:47:27
To:
Analisis yang tajam dan objektif bank Poltak!
Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone
-Original Message-
From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Date: Tue, 06 Oct 2009 09:13:21
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [Keuangan] PANCASILA
At 08:51 AM
At 08:17 AM 10/6/2009, you wrote:
menarik juga diskusi tentang Pancasila...
yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena
mereka tidak pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe
bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,,
Nggak usah muluk-muluk deh
Wah aneh juga kalau bensin dijadikan ukuran.
Ada beberapa mobil yang saya miliki. Yang mengsyaratkan pakai oktan tinggi ya
saya isi pertamax sementara yang tidak ya pakai premium. Kalau dibalik-balik
atau terpaksa pakai pertamax karena gak mau subsidi juga aneh atau sebaliknya
mobil yang
Kursus Narasi - Pantau
Angkatan VIII
25 Nop 2009 - 31 Maret 2010
KURSUS
ini dirancang untuk orang yang ingin belajar menulis panjang yang
memikat sekaligus mendalam. Ia juga diperuntukkan bagi mereka yang
berminat menulis esai atau narasi.
Ia mengedepankan
dasar-dasar etika jurnalisme serta
At 10:46 AM 10/6/2009, you wrote:
Wah aneh juga kalau bensin dijadikan ukuran.
Ukuran sederhana untuk menghindarkan diri dari pembicaraan yang terlalu muluk.
Ada beberapa mobil yang saya miliki. Yang mengsyaratkan pakai oktan
tinggi ya saya isi pertamax sementara yang tidak ya pakai premium.
Terima kasih mas Yanuar.
Hanya langkah kecil kok mas, tapi katanya 'langkah seribu kilo diawali dengan
langkah pertama'. Yang penting kita memulai dari hal2 kecil saja, Saya membuka
perpustakaan anak-anak di rumah, memanfaatkan ruang yg tersedia, saya
sambungkan internet juga, tapi kalo anak2
Saya sebenarnya tidak mau komentari ini di milis karena sudah sangat keluar
dari substansi.
Ini bukan retorika Bang, ketika para Uskup Indonesia berkunjung ke Roma, hal
sama disampaikan lagi.
Sekali lagi Anda tidak bisa membedakan objektif/faktual dengan normatif,
seolah karena TNI menginvasi
Aku jd tertarik jg comment. Menurutku semua pemikiran/konsep selalu merupakan
respond terhadap tantangan jaman dan waktu. Jd, ada assumsi yg melandasi konsep
tsb.
Asumsi2 dasar ekonomi kapitalis, sosialis rasanya sudah jelas. Yg rasanya belum
jelas ialah ekebenarnya apa sih asumsi2 ekonomi
At 11:25 AM 10/6/2009, you wrote:
Saya sebenarnya tidak mau komentari ini di milis karena sudah sangat
keluar dari substansi.
Ini bukan retorika Bang, ketika para Uskup Indonesia berkunjung ke
Roma, hal sama disampaikan lagi.
Sekali lagi Anda tidak bisa membedakan objektif/faktual dengan
Perhatian: Memo Admin, sebagai peringatan, jangan direply
Saudara2,
Saya kira membawa2 Sri Paus, dalam diskusi mengenai Pancasila, kita sudahi
saja. Kata orang Jawa sudah mendekati kebablasan.
Kalo mau bicara mengenai sejarah, aplikasinya dalam sistem ekonomi, saya
persilahkan. Diluar dari
Mansudnya argumen Bank Poltak menyiratakn bahwa Paus hanya beretorika soal
pancasila. Tajam maksudnya ada udang dibalik batu. Proses lepasnya timtim kan
tidak lepas dari andil uskup Belo yang jga wakil vatikan.
Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone
-Original Message-
From:
Begini Bang,
Saya pakai analogi cak Nur saja. Ketika islam didefinisikan sebagai
kepasrahan atau ketundukan total, artinya 'islam as a faith', Cak Nur
bilang, semua Nabi, dari Adam, Musa, hingga Isa, dan Muhammad adalah 'islam',
karena 'faith'.
Tapi 'Islam as a religion', kita bisa berbeda.
Terima kasih Moderator, telah diingatkan.
Semoga historisitas pengutipan dan maksud awal juga dipahami sehingga tidak
menimbulkan bias.
Mohon maaf jika ini menimbulkan ketidaknyamanan.
salam hormat,
pras
Dari: o...@ahlikeuangan-indonesia.com
At 11:40 AM 10/6/2009, you wrote:
Aku jd tertarik jg comment. Menurutku semua pemikiran/konsep selalu
merupakan respond terhadap tantangan jaman dan waktu. Jd, ada
assumsi yg melandasi konsep tsb.
Asumsi2 dasar ekonomi kapitalis, sosialis rasanya sudah jelas. Yg
rasanya belum jelas ialah
Saya berkesimpulan Ekonomi pancasila hanyalah istilah untuk konsep ekonomi yang
menggabungkan kebaikan kapitalisme dan sosialisme menurut ukuran asas manfaat
belaka untuk diterapkan di Indonesia. Model ekonomi pancasila jelas tidak
memiliki pakem tertentu sejak era orla, orba dan reformasi ini
47 matches
Mail list logo