Isu ini sebenarnya bukan isu baru di lingkungan intern BI. Kalo gak salah sudah
muncul sejak jaman Burhanuddin Abdullah.
Redenominasi berbeda dengan sanering. Kalo sanering, nilai uang turun, namun
kalau redenominasi nilainya tetap, cuman jumlah angka 0 nya yang berkurang.
Tujuan policy ini
Gak dibulatkan, kan nanti akan ada sen.
Memang yang sulit adalah mengubah mindset dari nominal besar (ribuan, jutaan,
milyaran) menjadi nominal kecil (satuan, puluhan, ratusan).
Ini benar-benar kerja besar, karena Indonesia adalah highly diversed country,
khususnya wilayah, tingkat pendidikan,
Mending udah digadang-gadang. Kan sudah diumumkan, sudah dinaikkan pangkatnya.
Katanya, bahkan sudah tanda tangan pakta integritas dan kontrak kinerja.
Tiba-tiba diumumkan sejawatnya, tanpa bilang ke AA pula.
Salam
-Original Message-
From: Hardi Darjoto hardi...@gmail.com
Sender:
Silakan mengupdate perkembangan ekonomi daerah
http://www.bi.go.id/web/id/DIBI/Info_Publik/Ekonomi_Regional/.
Kajian tersebut terbit setiap triwulan, dan untuk triwulan IV-2009 baru terbit
minggu ini.
Regards
Agung
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
-Original Message-
Uang LPS bersumber dari dua hal:
1. Modal 4 triliun dari APBN
2. Sisanya dari premi bank-bank, dihitung dari persentase tertentu atas Dana
Pihak Ketiga yang dikumpulkan bank.
Sejalan beroperasinya LPS, modal dan premi diinvestasikan yang kemudian
mendapatkan return.
Kalo sudah begitu, tentu
Pak Surya, kalo data CPI, GDP, dan unemployment sih lengkap di web bps. Ini
saya paste linknya:
Link GDP:
http://www.bps.go.id/sector/nra/gdp/tables.shtml
Link CPI
http://www.bps.go.id/sector/cpi/
tables.shtml
Link unemployment
http://www.bps.go.id/sector/
employ/tables.shtml
Kalo saya