Presiden OPEC Gegerkan Harga Minyak ke Rekor Baru Economy Fri, 27 Jun 2008 09:11:00 WIB
Harga minyak dunia kembali menembus rekor baru yang sempat menyentuh level US$ 140 per barel. Penyulutnya adalah munculnya pernyataan Presiden OPEC yang selama ini tidak pernah membuat prediksi harga. Presiden OPEC Chakib Khelil yang yang juga merupakan Menteri Energi Aljazair mengatakan harga minyak bisa tembus ke US$ 170 per barel di akhir tahun karena melemahnya dolar AS dan kondisi geopolitik yang belum stabil. Pernyataan Presiden OPEC itu langsung direspons para pialang di bursa berjangka dengan memasang harga minyak di posisi tinggi. Pada penutupan perdagangan di bursa berjangka New York, Kamis (26/6/2008) harga minyak jenis light untuk pengiriman Agustus melonjak US$ 5,29 menjadi US$ 139,64 per barel yang merupakan rekor tertinggi selama ini. Dalam perdagangan intraday bahkan harga minyak telah sampai di level US$ 140,56 per barel. Sedangkan harga minyak di London jenis Brent North Sea untuk pengiriman Agustus juga naik US$ 5,50 per barel menjadi US$ 139,83 per barel yang menjadi rekor termahalnya. Di London perdagangan intraday telah menyentuh level US$ 140,56 per barel. Harga minyak kembali tak terkendali setelah kejatuhan dolar AS menyusul ancaman tingginya inflasi di AS yang mempengaruhi modal kapital dunia. "Saya memperkirakan harga minyak sekitar US$ 150-170 per barel di musim panas ini," kata Khelid dalam wawancara dengan televisi Prancis 24 News Channel seperti dilansir AFP, Jumat (27/6/2008). Khelid juga mengingatkan ancaman barat terhadap Iran mengenai proyek nuklirnya akan menjadi kunci kemana harga minyak selanjutnya. Harga minyak akan menjadi dua kali lipat di akhir tahun. OPEC adalah kumpulan 13 negara produsen minyak yang menguasai 40% pangsa pasar minyak dunia. Pernyataan Presiden OPEC inilah yang membuat pelaku pasar berlomba-lomba memasang harga minyak tinggi, karena OPEC sangat mempengaruhi pasokan minyak dunia. Sumber: detikcom