Ini masukan yg sangat konkrit Mas, terima kasih sekali.
Dan tanpa perlu jadi seorang ahli - secara common sense kita tahu bahwa ini 
terkait cara berpikir ( keyakinan ) tertentu.
Kita mau ikut2an biar tampak hebat, tapi fundamennya keropos. Tentu saja 
pemerintah salah, tapi mari kita perhatikan, siapa "isi" pemerintah ini? Apakah 
birokrasinya yg buruk, ataukah level policy maker yang silih berganti, dari 
akademisi, aktivis, dll, dan hasilnya tak lebih baik juga?
rasanya jalan buntu, tapi tetap harus optimis. Kami memang mencoba menyiapkan 
sebuah platform kampanye soal ini utk para politisi kita, agar jadi kepentingan 
bersama dan lebih kuat gaungnya.

salam,

pras




________________________________
Dari: Rachmad M <rachm...@yahoo.com>
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Ming, 4 Oktober, 2009 18:35:21
Judul: Bls: [Keuangan] Re: Praktek Transfer Pricing di Indonesia

  
Yang perlu ditelaah lebih dalam :

1. Perlu nggak eksportir dipajakkin tinggi ? Banyak negara menerapkan pajak 
yang rendah untuk eksport dengan harapan negaranya dijadikan tempat parkir uang 
:-)

2. Mana yang lebih penting pajak untuk keuangan Pemerintah atau devisa untuk 
negara yang bisa menjamin kestabilan mata uang rupiah kita ?

3. Instrumen pajak juga bisa dipakai buat menahan aliran barang keluar negeri 
agar kebutuhan dalam negeri terpenuhi.

Kalau semua ini sudah bisa diputuskan baru bisa cadangan devisa tinggi seperti 
China dan negara lain minta agar yuan eh rupiah diperkuat :-)

Baru rakyat bisa mikir bahwa jadi TKI gak ada untungnya dan justru orang dari 
Pakistan, India, Filipina yang berbondong cari kerja di negeri kita :-)

Salam

RM

--- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, prastowo prastowo 
<sesaw...@.. .> wrote:
>
> Teman saya adalah salah satu dari tim penyidik AA, perusahaan besar yg 
> dituduh melakukan penggelapan pajak yg sedang heboh itu. ketika yang lain 
> fokus membongkar dokumen fisik, ia sibuk mengcopi data di harddisk komputer 
> perusahaan. Hasilnya, ia menemukan sebuah file 'powerpoint' , berisi paparan 
> dari perusahaan konsultan internasional pada petinggi perusahaan, mengenai 
> desain transfer pricing yg tak bakal terendus otoritas pajak.
> Saya pernah dikasih lihat, sangat rapi dan canggih. Dan ini petunjuk paling 
> berharga - selain pengakuan orang dalam - untuk membongkar praktik yg sangat 
> rapi dan kompleks ini. Tapi inti pemikirannya ya sama dg yg disampaikan mas 
> Rachmad ini.
> 
> salam
> 
> 
> 
> 
> ____________ _________ _________ __
> Dari: "rachm...@.. ." <rachm...@.. .>
> Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
> Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 20:14:57
> Judul: Re: [Keuangan] Re: Praktek Transfer Pricing di Indonesia
> 
> Betul, negeri ini sudah dirugikan banyak sekali dengan praktek yang demikian, 
> belum lagi praktek korupsi dengan media uang asing dan penyimpanan harta 
> kekayaan hasil jarahan di negeri lain. 
> 
> Jadi katakan tidak terhadap pratek2 yang merugikan bangsa ini dan beri 
> hukuman yang berat pada pelakunya. Masalahnya KPK sendiri diobok-obok mereka 
> yang seharusnya di hukum seberat-beratnya :-(
> 
> Salam
> 
> RM
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -----Original Message-----
> From: a_harisa2002@ ...
> Date: Sat, 3 Oct 2009 00:37:34 
> To: <AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com>
> Subject: Re: [Keuangan] Re: Praktek Transfer Pricing di Indonesia
> 
> Bagus banget kang penjelasannya. . Sbenernya ini tdk hanya berkaitan dgn 
> penerimaan tp jg berkaitan dgn ekonomi secara mikro n makro.. 
> 
> Lanjutkan kang... 
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss... ! 
> 
> -----Original Message----- 
> From: "Rachmad M" <rachm...@.. .> 
> Date: Fri, 02 Oct 2009 23:38:21 
> To: <AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com> 
> Subject: [Keuangan] Re: Praktek Transfer Pricing di Indonesia 
> 
> Selama suatu negara masih punya mata uang sendiri-sendiri, maka nilai mata 
> uang itu menjadi tanggungan bersama seluruh pengguna mata uang tersebut 
> khususnya penduduk negeri dimana mata uang tersebut diterbitkan. 
> 
> Suatu negeri bisa memenuhi kebutuhan rakyatnya akan barang-barang import 
> hanya jika ada salah satu penduduk negeri tersebut melakukan eksport sejumlah 
> kebutuhan import  (tidak perlu semua). 
> 
> Karena eksportir tersebut membutuhkan rupiah buat bayar seluruh kebutuhan 
> operasionalnya di Indonesia misalkan (bayar karyawan, bayar listrik, bayar 
> transport, beli bahan baku etc), maka mata uang asing yang diperoleh 
> ditukarkan rupiah pada si penerbit rupiah jadilah ia cadangan devisa. 
> 
> Kalau eksportirnya saya dan menjual barang ke luar negeri senilai 1 juta US $ 
> kena pajak 30 % misalnya maka 300.000 US $ bukan lagi punya saya. 
> 
> Jika saya eksport ke anak perusahaan saya di Singapore senilai 1 juta US $ 
> tapi hanya saya akui kalau itu harganya cuma 500.000 US $, maka pajak saya 
> cuma 150.000 US $ . Saya re eksport ke nagara tujuan dengan harga 1 Juta US $ 
> dengan pajak sangat rendah atau bahkan nol. 
> 
> Maka negeri ini hanya kebagian 500.000 US $ sementara yang 500.000 US $ lagi 
> parkir di Singapore, 
> 
> Kalau hal itu dianggap tidak bahaya tentu pertanyaanya bagi siapa ? Bagi 
> pengusaha jelas gak rugi karena uangnya tetap bahkan beragam mata uang. Bagi 
> negara ? Harusnya dapat 1 Juta cuma dapat 500.000. Bagi rakyat yang gak 
> ikutan eksport.... ya uangnya nilainya melorot terus....... itulah bahayanya. 
> 
> Dan ketika kita butuh mata uang asing, bangsa ini pergi ke Singapore cari 
> pinjaman dengan bunga yang mana itu sebenarnya milik bangsa ini juga. Atau 
> lebih parah lagi uang itu dibelikan alat produksi di Indonesia oleh Singapore 
> seperti Telkomsel atau lainnya.... bangsa ini tambah kere :-( 
> 
> 
> Salam 
> 
> RM 
> 
> 
> Dari Singapore s 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, winarto sugondo 
> <sugondo.winarto@ > wrote: 
> > 
> > Tullll sekaliiiii, ngga perlu heboh, sebenernya transfer pricing dari dulu 
> > juga sudah bisa dideteksi koq, cuman kan sisa budget harus dihabiskan. 
> > 
> > Tidak perlu APA atau apa, tapi bagaimana cara kita nerapin harga wajar atas 
> > transaksi hubungan istimewa aja. Rasio menjadi hal penting dalam penentuan 
> > nilai wajarnya, mungkin nilai pasar dapat dimanfaatkan. Ya selisih 
> > kurang/lebih dalam batas toleransi seharusnya dapat dipertanggungjawabk an. 
> > Hanya saja, hal yang paling disesalkan, apabila petugas melihat adanya 
> > transaksi hubungan istimewa dengan besaran angka tertentu yang menurut kita 
> > wajar, menurut mereka dapat menjadi tidak wajar. 
> > 
> > Semoga ngga tambah pusing. 
> > 
> > Salam, 
> > 
> > 
> > Winarto Sugondo 
> > 
> > 2009/10/3 <a_harisa2002@ > 
> > 
> > > Sedikit tambahan aja... 
> > > Buat antisipasi transaksi bisa dilakukan APA (advance pricing agreement) 
> > > dgn dirjen pajak.. 
> > > 
> > > CMIIW.. 
> > > 
> > > Haris 
> > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> > > Teruuusss... ! 
> > > 
> > > -----Original Message----- 
> > > From: "eko purnama" <eckopj@> 
> > > Date: Fri, 02 Oct 2009 15:26:15 
> > > To: <AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com> 
> > > Subject: [Keuangan] Re: Praktek Transfer Pricing di Indonesia 
> > > 
> > > Mungkin not that bad mbak dyah, tapi hawa2 hangat dari Dirjen Pajak udah 
> > > mulai terasa. Mungkin temen2 yang kerja dan ngurusin tax di MNC juga udah 
> > > mulai ancang2. Saya sendiri udah mulai liat kanan kiri, tax consultant 
> > > juga 
> > > udah ngasih preview dikit2. Implementasinya (dalam rangka pengawasan oleh 
> > > tax authority) di Indonesia memang belum cukup kedengeran, tapi akan 
> > > bener2 
> > > terjadi nggak lama lagi 
> > > 
> > > Terakhir sy ngobrol dgn salah satu sumber DJP, memang mereka lg siap2 
> > > implement tax audit khususnya masalah transfer pricing. Top 
> > > performers-nya 
> > > lg disekolahin di Aussie dan sebentar lg bakalan balik dengan view yg 
> > > lebih 
> > > luas ttg transfer picing. Yang jelas, perusahaan yg punya banyak bisnis 
> > > dan 
> > > MNC mesti lebih well equipped karena counterpartnya akan jauh lebih 
> > > canggih 
> > > dari sebelumnya. Kalo denger2 gosipnya, MNCs yang bakalan jadi sasaran 
> > > tembak di awal2 test case-nya. 
> > > 
> > > Transfer pricing sendiri bahasa santainya adalah pemberian harga khusus 
> > > atas suatu aset atau produk atau jasa dari anak perusahaan atau cabang 
> > > atau 
> > > divisi ke divisi lainnya dalam satu organisasi. Agak2 ribet sih kalo 
> > > nggak 
> > > pake contoh. 
> > > 
> > > Contohnya sederhananya adalah kalo saya punya 2 perusahaan: PT.A (di 
> > > Indonesia) yg produksi kancing dan PT.B (domisili di Vietnam) yg produksi 
> > > kemeja. Saya bisa jual kancing dari PT.A ke perusahaan saya yg lain 
> > > (PT.B) 
> > > dibawah harga pasar. Dengan jual dibawah harga pasar, sales PT.A akan 
> > > lebih 
> > > kecil,  net income lebih kecil dan pajak dari PT.A tentu akan lebih 
> > > kecil, 
> > > dirjen pajak akan dirugikan. Sementara itu, PT.B beli kancing lebih mahal 
> > > dari harga pasar di vietnam. Dengan menjual kemeja pada harga pasar 
> > > sementara beli kancingnya diatas harga pasar, tentunya margin PT.B akan 
> > > lebih kecil. Kalo margin lebih kecil, income kecil, setoran pajak 
> > > penghasilannya  kecil, dirjen pajaknya vietnam juga dirugikan. 
> > > 
> > > Karena itu dirjen pajak nggak seneng sama transfer pricing ini. Mereka 
> > > maunya perusahaan2 nerapin arm's length principle. Jadi seolah-olah 
> > > perusahaan2 itu walaupun masih satu induk, mereka tetep jualan  dan beli 
> > > barang dengan harga pasar atau wajar (alias nggak pake harga sodara atau 
> > > arm's length distance). Nantinya orang2 pajak akan meng-assess kewajaran 
> > > harga tersebut dengan berbagai metode setelah sebelumnya merequest data2, 
> > > keterangan dan dokumentasi ke perusahaan2 tsb. 
> > > 
> > > Salah satu referensi yang OK untuk diexplore misalnya di [ 
> > > http://www.oecd. org/department/ 0,3355,en_ 2649_33753_ 1_1_1_1_1, 
> > > 00.html]. 
> > > Kemungkinan nanti dirjen pajak akan berkiblat pada model yang 
> > > dikembangkan 
> > > OECD ini. Kalo peraturan pajak buat pegangan dalam rangka nemuin tax 
> > > auditor 
> > > bisa dilihat di KEP-01/PJ.7/ 1993 ttg pedoman pemeriksaan pajak thd WP 
> > > yang 
> > > punya hubungan istimewa dan Surat edaran dirjen pajak no SE-04/PJ.7/1993 
> > > tentang petunjuk penanganan transfer pricing. 
> > > 
> > > Kira2 segitu dulu mbak dyah, temen2 lain yang lebih ahli mungkin mau 
> > > nambahin or CMIIW. 
> > > 
> > > Regards, 
> > > Eko Purnama 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, "dyahanggitasari" 
> > > <dyahanggitasari@ > wrote: 
> > > > 
> > > > Dari tadi ada disebut tentang Transfer Pricing di Indonesia dan 
> > > sepertinya I smell bad. Mohon penjelasannya tentang Transfer Pricing dan 
> > > bagaimana implementasinya di Indonesia. 
> > > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed] 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > ------------ --------- --------- ------ 
> > > 
> > > ============ ========= ==== 
> > > Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan- indonesia. com 
> > > ------------ --------- ---- 
> > > Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
> > > http://www.facebook .com/group. php?gid=62473030 45 
> > > ------------ --------- ---- 
> > > Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua 
> > > http://www.mail- archive.com/ ahlikeuangan- indonesia@ yahoogroups. com 
> > > ============ ========= ==== 
> > > Perhatian : 
> > > - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
> > > posting sebelumnya 
> > > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. 
> > > Anggota 
> > > yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas 
> > > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
> > > ahlikeuangan- indonesia- ow...@! Groups Links 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed] 
> > 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> ------------ --------- --------- ------
> 
> ============ ========= ====
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan- indonesia. com 
> ------------ --------- ----
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
> http://www.facebook .com/group. php?gid=62473030 45 
> ------------ --------- ----
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail- archive.com/ ahlikeuangan- indonesia@ yahoogroups. com 
> ============ ========= ====
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan- indonesia- 
> ow...@... ! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> ------------ --------- --------- ------
> 
> ============ ========= ====
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan- indonesia. com 
> ------------ --------- ----
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
> http://www.facebook .com/group. php?gid=62473030 45
> ------------ --------- ----
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail- archive.com/ ahlikeuangan- indonesia@ yahoogroups. com
> ============ ========= ====
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan- indonesia- 
> ow...@... ! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka 
> dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger 
> .yahoo.com/ invite/
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





      Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard 
Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke