At 10:25 AM 3/25/2010, you wrote:
Saudari Dyah Anggita Sari (or whoever you are)
Anda sudah memanipulasi tulisan saya, memangkas dan meng-edit-nya
sedemikian rupa supaya sesuai dengan selera anda, dan melarikannya
ke luar konteks - sekadar supaya anda bisa ngomong.
Terkutuklah anda.
Ah
®
-Original Message-
From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Date: Thu, 25 Mar 2010 13:05:17
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di Jakarta sekarang
At 10:25 AM 3/25/2010, you wrote:
Saudari Dyah
, March 25, 2010 1:54 PM
To: Millis AKI
Subject: Memo admin Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme
dan hasil Privatisasi Air di Jakarta sekarang
All,
Saya kira penting menjaga agar diskusi tetap kondusif. Millis ini adalah
millis pembelajaran. Tidak ada halangan apapun untuk urun rembug
At 01:53 PM 3/25/2010, you wrote:
Mas Oka,
Saya rasa ini masalah etika.
Coba baca bagian ini:
Iya kalo seperti Bapak Poltak yang mewakili orang orang kaya di
Jakarta. Tetapi berapa persen masyarakat lapis bawah di Jakarta yang
boro boro mau make air untuk mencuci mobil, naik mobil saja
2010 6:53
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di Jakarta sekarang
At 11:36 PM 3/21/2010, you wrote:
Betul, masalah adalah lebih kompleks daripada yang terlihat.
Coba kita analisa satu
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@...
wrote:
At 11:36 PM 3/21/2010, you wrote:
Ah iya, apakah di antara kita ada yang mandi pakai air galonan? atau siram
WC? atau cuci mobil? Nggak ada. Air galonan cuma buat diminum. Ini
berarti mahalnya
Maret 2010 14:44
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di Jakarta sekarang
Setuju sih...
Walaupun kadang yang diajak jadi mitra swastanya kadang-kadang bisa
kelewatan juga. Di negara lain (entah
Kembali ke persoalan awal, jadi bagaimana baiknya untuk Indonesia dalam
layanan dasar publik ini (air bersih, sampah rumah tangga, limbah rumah
tangga, listrik). Apakah harus BUMN/D, atau swasta (asing / nasional)
atau gabungan? Lalu bagaimana penetapan tarifnya, supaya layanan ini
masih tetap
Ya betul... Pertanyaan awalnya sebenarnya Apakah 2 penyedia swasta ini
sudah memberikan hasil?
Mari tanyakan saja sama mereka... kira-kira menurut mereka apa yang telah
mereka lakukan? Bisa saja mereka telah membuat terobosan ini itu, tapi masih
belum bisa dirasakan di masyarakat umum?
Kalau
...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wong Cilik
Sent: 23 Maret 2010 13:00
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di Jakarta sekarang
Saya rasa banyak yang bukan neolib. Maksud anda neolib atau anti neolib ini
apa
_
From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: 22 Maret 2010 6:53
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di
Maret 2010 14:44
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di Jakarta sekarang
Setuju sih...
Walaupun kadang yang diajak jadi mitra swastanya kadang-kadang bisa
kelewatan juga. Di negara lain (entah kongo
BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
-Original Message-
From: Jhon Veter jhon_ve...@yahoo.com.sg
Date: Tue, 23 Mar 2010 08:40:16
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: RE: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di Jakarta sekarang
Kalo soal air bersih perkotaan, saya kira baik model privat maupun bumd
sama-sama kurang berhasil. Contoh yang bumd: Lima belas tahun tinggal di
Bekasi, baru minggu lalu ada pengumuman BAKAL dipasang jaringan air
bersih. Dulu, 1980-an, ortu saya juga talak-3 dengan PAM Bandung
karena airnya
At 11:36 PM 3/21/2010, you wrote:
Betul, masalah adalah lebih kompleks daripada yang terlihat.
Coba kita analisa satu persatu:
PAM = Perusahaan Air Minum. Ini berarti output perusahaan tersebut
adalah Air untuk Minum.
Pertanyaannya: Apakah airnya bisa langsung diminum? Ternyata
tidak.
_
From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: 22 Maret 2010 6:53
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
Privatisasi Air di Jakarta
16 matches
Mail list logo