http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=detail&cat=news&id=44

PDI-P dan Pilihan-Pilihannya (Goenawan Mohamad)

Jika benar apa yang diprediksikan pelbagai jajak pendapat, SBY akan
menang dalam persaingan ke kursi kepresidenan. Berarti baik Megawati
maupun Jusuf Kalla tak punya peluang -- atau memerlukan kejadian yang
luar biasa.. Apalagi Prabowo dan Wiranto.

Saya tidak begitu
berminat tentang apa yang dapat dilakukan Golkar, Gerindra dan Hanura
dalam kondisi itu. Saya lebih berminat, dan lebih prihatin, tentang
pilihan langkah yang harus diambil PDI-P. Partai inilah yang saya pilih
dalam pemilu untuk lembaga legislatif yang baru lalu.

Tampaknya ada dua pilihan:

1. Megawati maju terus sebagai calon presiden, didampingi dengan seorang tokoh 
lain: Prabowo atau Sultan Hamengku Buwono X.

Dengan
Sri Sultan, saya belum tahu apa hambatannya. Dengan Prabowo ada
persoalan pokok: mantan jenderal dan menantu Suharto ini ngin
dirinyalah yang jadi calon presiden, dengan dukungan PDI-P. Koalisi
agaknya sulit terbentuk karena itu.

Persoalan ini terpecahkan seanndainya Prabowo bersedia hanya jadi calon wakil 
presiden.
Ini
bisa akan meramaikan pemilihan dan tak menghambat Megawati maju
bertanding. Tapi dengan catatan: pasangan Mega-Prabowo juga bisa
memperlemah daya saing menghadapi SBY, apalagi jika SBY jadi
berpasangan dengan pakar ekonomi Budiono.

Budiono memang bukan
tokoh yang dikenal luas. Tapi ia akan memproyeksikan citra yang lebih
bebas dari usreg-usergan parpol seperti sekarang. Budiono juga dinela
bersih, setidaknya tak dikenal punya bisnis seperti Jusuf Kalla; ia
juga mengesankan perhatian khusus SBY dalam menghadapi kriris ekonomi
global.

Sebaliknya Prabowo: diakui atau tidak, ia sejak mula
tokoh yang menimbulkan kontroversi; ia punya banyak musuh di kalangan
ABRI (baca buku Sintong Panjaitan) dan di kalangan pro-demokrasi.


2.
Untuk menyelamatkan Megawati dari pertandingan yang tak menjanjikan
kemenangan, PDI-P_membiarkan Prabowo maju sebagai calon presiden dengan
didampingi Puan Maharani (puteri Megawati) sebagai wakil.

Tapi
akan ada pertanyaan besar. Kenapa Partai tidak menampilkan tokoh dari
tubuhnya sendiri sebagai calon presiden? Mengapa harus "pinjam" Prabowo
-- yang belum tentu bisa diatur oleh PDI-P? Mengapa harus memakai
Prabowo, yang hanya dapat sekitar 5% suara (sedang PDI-P sendiri hampir
15%)? Mungkinkah Puan bisa mengimbangi "kehadiran" Prabowo dalam lima
tahun mendatang? Bagaimana masa depan PDI-P sebagai "hanya" partainya
Wakil Presiden? Jangan-jangan pendukung dan posisinya akan diambil-alih
Gerindra.

3. Megawati tak akan ikut dalam pemilihan presiden dan
PDI-P berkoalisi dengan Demokrat. PDI-P masuk ke dalam kabinet. Ini
bisa menguntungkan PDI-P (tidak harus memimpin, tapi bisa berpengaruh),
dan bisa menguntungkan Demokrat (akan dapat dukungan tambahan sekitar
90 kursi di parlemen). Sementara itu, PDI-P bisa terus mengadakan
kaderisasi untuk 2014, masa pasca-Mega. Di luar kabinet, kaderisasi
juga bisa dilakukan, tapi jika orang bisa bertaruh bahwa ekonomi
Indonesia akan pulih sebelum 2014, berada di dalam kabinet lebih
menguntungkan.

Koalisi PDI-P dan Demokrat juga baik untuk
membangun pemerintahan yang lebih punya komitmen kepada kebhinekaan.
Bukan hanya komitmen kepada golongan Islam,.

Tapi opsi terakhir akan punya problim: bersediakah Megawati? Juga: siapa yang 
akan berada dalam Oposisi?

Pemerintahan
SBY yang berjalan tanpa Oposisi bisa jadi "complacent" dan mudah
menyeleweng. Maka peran Gerindra dan Hanura (dan mudah=mudahan Golkar)
sebagai oposisi diperlukan. Jangan-jangan PKS juga akan
mempertimbangkan koalisinya kembali. Sebab PDI-P dengan suara lebih
kuat, bisa meminta SBY memberikan posisi yang lebih penting ketimbang
PKS dan PAN.

Hari-hari ini, apa yang akan muncul dari
pilihan-pilihan itu akan penting bagi Indonesia lima tahun lagi,
meskipun tak akan mengubah Republik secara radikal. Semoga kita selamat
meniti ke seberang.

Goenawan Mohamad


      Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa 
mendapatkan semuanya. http://id.mail.yahoo.com

Kirim email ke