Muslim Feminis: Polemik Kemunduran dan Kebangkitan Islam
Mohamad Guntur Romli

Ibn Thufayl, seorang filsuf muslim abad ke-12 dari Andalusia (Spanyol) menulis 
roman filsafat berjudul “Hayy bin Yaqdlân” yang berarti “Si Hidup Anak Si 
Sadar”. Pesan Ibn Thufayl dalam roman ini sangat jelas: Kehidupan hanya milik 
mereka yang punya kesadaran. 

Buku ini mengisahkan tentang kesadaran yang baru tumbuh. Kesadaran yang 
membangkitkan gairah untuk berubah dan maju. Kesadaran untuk bangkit yang 
sering disebut sebagai “nahdlah”. Era ini bermula dari Mesir di awal abad 
ke-19. 

Buku ini mengulas secara panjang lebar polemik kemunduran di abad-abad 
pertengahan tentang kekuasaan dinasti “bekas-budak” (Mamalik) yang merentang 
hampir lima abad—dengan pasang surutnya hingga ekspedisi militer Prancis yang 
dipimpin Napoleon Bonaparte 1798. Benarkah ekspedisi militer Prancis itu 
sebagai awal kebangkitan umat Islam atau mereka seperti penjajah Eropa lainnya?

Tiga generasi yang diulas adalah Syaikh Rifâ’ah al-Thahthâwî (1801-1873), 
Syaikh Muhammad ‘Abduh (1849-1905) dan Qâsim Amîn (1863-1908). Tiga “laki-laki 
baru” ini di periode “nahdlah” yang memberikan penghormatan, pengakuan dan 
perhatian terhadap perjuangan perempuan. mereka laki-laki yang melancarkan 
kritik yang sengit pada kaum laki-laki yang mematok standar dan cara pandang 
yang bias laki-laki yang meminggirkan peremouan. Apabila sebelum ini 
diceritakan bahwa “nahdlah” hanya dilekatkan dengan agenda-agenda besar seperti 
kemerdekaan, kemajuan dan kesejahteraan umat Islam. Melalui tiga tokoh 
tadi—al-Thathâwî yang mengawali “nahdlah” dari kaum intelektual, hingga ‘Abduh 
dan Qâsim yang memiliki kontribusi besar terhadap ide “nahdlah”—agenda 
perempuan tak bisa dipisahkan dari sejarah “nahdlah”. Pengakuan terhadap 
kesetaraan dan kebebasan perempuan adalah anak kandung yang lahir dari rahim 
“nahdlah”. 

Seperti pesan Ibn Thufayl: hidup hanya milik mereka yang sadar. Melalui sejarah 
“nahdlah” ini kita diajari: tak ada kesadaran tanpa keterlibatan perempuan.

--------------------

Komentar untuk buku ini:

Keunikan buku ini bukan hanya terlihat dari judulnya, melainkan juga pada 
motivasi penulisannya. Mohamad Guntur Romli salah seorang feminis muslim dari 
kalangan NU—saya lebih suka menyebutnya ”santri feminis”— menulis buku ini 
sebagai mahar buat isteri tercinta yang juga muslimah feminis, Nong Darol 
Mahmada.

Musdah Mulia, penulis buku “Muslimah Reformis”

Kelebihan buku ini adalah pengemasannya dari perspektif sejarah yang memberikan 
gambaran luas secara sosial- politik tentang pemikiran feminis di dalam 
kehidupan budaya Islam di Timur Tengah.  Pemahaman sejarah menempatkan isu-isu 
feminis sebagai perjuangan kesetaraan yang berangkat dari perjuangan sosial dan 
bukan (hanya) agama. Buku ini menurut saya memberikan gambaran tersebut. Pun 
juga sebuah perkawinan adalah utamanya berbuat adil secara sosial, antara 
seorang laki dan perempuan. Selamat untuk Nong dan Guntur.

Gadis Arivia, pendiri Jurnal Perempuan dan penulis buku ”Filsafat Berperspektif 
Feminis”


Buku ini mengulas tiga “laki-laki feminis”, yakni Syaikh Rifa'ah at-Thahthawi 
(1801-1873), Syaikh Muhammad Abduh (1849-1905) dan Qasim Amin (1863-1903) yang 
mendobrak kebekuan pemikiran tentang teologi perempuan. Ia melontarkan kritik 
sengit terhadap pandangan teologis yang dalam alam bawah sadar mereka memiliki 
kebencian dan inferioritas terhadap perempuan. Melalui tiga tokoh laki-laki 
feminis ini, agenda kesetaraan dan keadilan gender, sungguh, tidak dapat 
dipisahkan, dan harus menjadi bagian dari paradigma gerakan pembaruan pemikiran 
dan aksi masyarakat  Islam, terutama masyarakat Islam di Indonesia. 

Neng Dara Affiah, Komisioner Komnas Perempuan, penulis buku “Muslimah Feminis”

===============

Judul: Muslim Feminis: Polemik Kemunduran dan Kebangkitan Islam


Penulis: Mohamad Guntur Romli

ISBN: 978-979-19-4664-3


Ukuran: xlix + 250 hlm; 14.5 x 21 cm


Harga: Rp. 60.000


Penerbit: Freedom Institute, Juli 2010



Untuk membaca "Pembuka" dari buku ini silakan klik:
http://guntur.name/2010/07/07/121/

Untuk membaca"Pendahuluan" dari buku ini silakan klik:
http://guntur.name/2010/08/27/pendahuluan-muslim-feminis/

Buku ini sudah beredar di toko-toko buku seperti Gramedia. Untuk distribusi 
silakan kunjungi:

http://nalar.co.id/muslim-feminis-polemik-kemunduran-dan-kebangkitan-islam-1612.php


Kirim email ke