SEJAUH MANA ANDA MENGUNDANG TUHAN DI DALAM RUMAH ANDA?
Kategori: Cerita – Allah
"Elia's Stories " 
 
Seorang pemuda yang kaya raya tinggal di sebuah rumah
yang sangat besar dengan lusinan kamar. Setiap kamar
lebih nyaman dan lebih indah dibandingkan kamar
sebelumnya. Di dalam rumah itu terdapat berbagai karya
seni lukis dan pahatan, lampu-lampu kristal, serta
pegangan tangan berukir berlapis emas pada setiap
tangga. Lebih indah dari apa yang kebanyakan orang
pernah melihat.
 
Suatu hari pemuda tersebut memutuskan untuk mengundang
Tuhan datang dan tinggal bersamanya di rumah itu.
Ketika Tuhan datang, pemuda ini menawarkan kepadaNya
kamar yang terbaik di dalam rumah itu. Kamar tersebut
terletak di ujung bagian atas.
 
"Yesus, kamar ini milikMu! Tinggallah selama Engkau
mau dan lakukan apa yang Engkau mau lakukan di dalam
kamar ini. Ingat, ini adalah kamarMu."
 
Malam harinya, ketika pemuda tersebut sudah bersiap
untuk istirahat, terdengar bunyi ketukan yang sangat
keras di pintu depan. Mendengar ketukan itu, pemuda
tersebut turun untuk membukakan pintu.
 
Ketika dia membuka pintu, dia melihat bahwa iblis
telah mengirim tiga roh jahat untuk menyerangnya. Dia
dengan cepat menutup pintu, tetapi salah satu roh
jahat mengganjal pintu itu dengan kakinya.
 
Beberapa saat kemudian, setelah bertarung dengan
sekuat tenaga, pemuda tersebut berhasil menutup dan
mengunci pintu kemudian kembali ke kamarnya dalam
keadaan sangat lelah. "Bayangkan!" pikir pemuda itu.
"Yesus ada di atas, tidur dalam ruangan yang terbaik
sedangkan saya bertarung melawan roh-roh jahat di
bawah. Oh, mungkin Dia tidak mendengar." Pemuda itu
tidur sangat sebentar malam itu.
 
Keesokan harinya, segala sesuatunya berjalan dengan
normal dan, karena merasa sangat lelah, pemuda
tersebut tidur agak awal pada malam harinya.
 
Sekitar tengah malam, terdengar ada yang
menggedor-gedor pintu depan seolah-olah akan mendobrak
pintu. Pemuda tersebut menuruni tangga lagi dan
membuka pintu serta menjumpai lusinan roh jahat
berusaha masuk ke dalam rumahnya yang indah. Selama
lebih dari tiga jam pemuda itu bertarung melawan
mereka dan akhirnya membuat mereka mundur, cukup untuk
menutup pintu.
 
Pemuda itu sangat kehabisan tenaga. Dia sama sekali
tidak mengerti. Mengapa Tuhan tidak datang untuk
menolong? Mengapa Dia membiarkan aku bertarung seorang
diri? Dengan gundahnya, dia berjalan ke sofa dan tidur
dengan tidak nyaman.
 
Keesokan paginya, dia memutuskan untuk bertanya kepada
Tuhan mengenai segala yang terjadi pada dua malam
tersebut. Perlahan-lahan dia berjalan ke kamar tidur
yang sangat indah di mana Yesus ia tempatkan.
 
"Yesus," panggilnya sambil mengetuk pintu.
"Tuhan, aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Selama dua malam ini saya harus bertarung membuat si
jahat pergi dari pintu rumaku, sementara Engkau tidur
di sini. Tidakkah Engkau memperhatikanku? Bukankah aku
telah memberikan kepadaMu ruangan yang terbaik di
dalam rumah ini?"
 
 
Pemuda tersebut melihat Yesus menitikkan air mata,
tetapi dia meneruskan, "Aku tidak mengerti, aku
berpikir bahwa jika aku mengundangMu untuk tinggal
bersamaku, Engkau akan menjagaku, dan aku berikan
kepadaMu kamar yang terbaik dalam rumahku. Apalagi
yang harus aku perbuat?"
 
"Anakku yang kukasihi," Yesus berkata dengan sangat
lembut. "Aku sungguh-sungguh mengasihi engkau dan
sangat memperhatikanmu. Aku melindungi apa yang engkau
berikan kepadaKu untuk Kujaga. Tetapi ketika engkau
mengundangKu untuk datang dan tinggal di sini, engkau
membawaKu ke kamar yang indah ini dan menutup pintu ke
bagian lain dari rumah ini. Aku menjadi Tuhan atas
kamar ini dan tidak ada roh jahat yang bisa masuk
kemari."
 
"Oh, Tuhan, ampuni aku. Ambillah seluruh rumahku -
semuanya milikMu. Aku menyesal tidak menyerahkan
kepadaMu seluruhnya. Aku ingin Engkau mengatur
semuanya." Sambil berkata demikian, dia membuka pintu
kamar itu dan berlutut di kaki Yesus.
 
"Tuhan, ampuni aku karena aku hanya memikirkan diriku
sendiri."
 
Yesus tersenyum dan berkata bahwa Dia telah mengampuni
pemuda itu dan Dia akan mengatur segala sesuatunya
mulai saat itu. Malam itu, ketika si pemuda bersiap
untuk tidur dia berpikir, "Aku ingin tahu apakah
roh-roh jahat itu akan kembali, aku bosan menghadapi
mereka setiap malam." Tapi dia tahu bahwa Yesus akan
membereskan semuanya sejak saat itu.
 
Sekitar tengah malam, terdengar suara menggedor-gedor
pintu yang sangat menakutkan. Si pemuda keluar dari
kamarnya dan melihat Yesus menuruni tangga. Dia
menyaksikan dengan penuh kekaguman ketika Yesus
membuka pintu, tanpa merasa takut. Setan berdiri di
muka pintu meminta untuk masuk. Apa yang engkau
inginkan?" tanya Tuhan. Si iblis menunduk di hadapan
Tuhan, "Maaf, tampaknya saya salah alamat." Dengan
perkataan tersebut iblis dan pasukannya pergi menjauh.
 
Inti dari kisah ini adalah: Yesus menginginkan engkau
seutuhnya, bukan hanya sebagian. Dia akan mengambil
semua yang engkau berikan kepadaNya, dan tidak lebih
dari itu. Seberapa bagian dari hati yang telah engkau
berikan kepada Tuhan? Masih adakah bagian yang tidak
engkau berikan kepadaNya?
 
Mungkin serangan-serangan itu akan datang semakin
dahsyat dari hari ke hari. Mengapa tidak membiarkan
Tuhan berperang untukmu? Dia selalu menang. Saya
menjumpai bahwa Tuhan membuat segala sesuatunya mudah
bagi manusia, segala kerumitan manusia berasal dari
dirinya sendiri.  
 
Renungan: Jadikan Saya Seperti Joe!
Joe adalah pemabuk yang secara "ajaib" bertobat dalam
sebuah pelayanan misi Bowery.
 
Sebelumnya, ia dikenal sebagai pemabuk yang lusuh dan
kotor. Namun sejak ia menjalani hidup baru di dalam
Allah, segalanya berubah. Joe menjadi orang yang penuh
perhatian.
 
Siang-malam ia tinggal dan bekerja di sana, melakukan
apa saja yang perlu. Tak ada pekerjaan yang terlalu
hina baginya. Entah membersihkan muntahan orang-orang
mabuk atau menyikat kamar mandi yang kotor.
 
Joe melakukannya dengan senyum dan rasa syukur, karena
baginya itu adalah kesempatan untuk membantu. Dengan
sigap ia membawa mereka yang sempoyongan di jalan
karena mabuk, mengganti baju mereka dan membimbingnya
ke tempat tidur.
 
Suatu hari, ketika pimpinan misi sedang menyampaikan
Injil kepada sekelompok orang yang biasanya pasif dan
diam, tiba-tiba seseorang maju ke depan, berlutut, dan
berdoa dengan suara keras, " Ya, Allah! Jadikan saya
seperti Joe! Jadikan saya seperti Joe! Jadikan saya
seperti Joe! Jadikan saya seperti Joe!"
 
Pimpinan misi membungkuk dan berkata, "Anakku, saya
kira akan lebih baik jika kamu berdoa: 'Jadikan saya
seperti Yesus!' "
 
Pria itu menengadah, dan dengan ekspresi polos
bertanya, "Apakah Dia seperti Joe? "
Note: forwarded message attached.


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google "Baptist 
Rider Community" grup.
 Untuk mengirim pesan ke grup ini, kirim email ke b_r_c@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/b_r_c
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
--- Begin Message ---

Note: forwarded message attached.


Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business.
--- Begin Message ---
SEJAUH MANA ANDA MENGUNDANG TUHAN DI DALAM RUMAH ANDA?
Kategori: Cerita – Allah
"Elia's Stories " 
 
Seorang pemuda yang kaya raya tinggal di sebuah rumah yang sangat besar dengan lusinan kamar. Setiap kamar lebih nyaman dan lebih indah dibandingkan kamar sebelumnya. Di dalam rumah itu terdapat berbagai karya seni lukis dan pahatan, lampu-lampu kristal, serta pegangan tangan berukir berlapis emas pada setiap tangga. Lebih indah dari apa yang kebanyakan orang pernah melihat.
 
Suatu hari pemuda tersebut memutuskan untuk mengundang Tuhan datang dan tinggal bersamanya di rumah itu. Ketika Tuhan datang, pemuda ini menawarkan kepadaNya kamar yang terbaik di dalam rumah itu. Kamar tersebut terletak di ujung bagian atas.
 
"Yesus, kamar ini milikMu! Tinggallah selama Engkau mau dan lakukan apa yang Engkau mau lakukan di dalam kamar ini. Ingat, ini adalah kamarMu."
 
Malam harinya, ketika pemuda tersebut sudah bersiap untuk istirahat, terdengar bunyi ketukan yang sangat keras di pintu depan. Mendengar ketukan itu, pemuda tersebut turun untuk membukakan pintu.
 
Ketika dia membuka pintu, dia melihat bahwa iblis telah mengirim tiga roh jahat untuk menyerangnya. Dia dengan cepat menutup pintu, tetapi salah satu roh jahat mengganjal pintu itu dengan kakinya.
 
Beberapa saat kemudian, setelah bertarung dengan sekuat tenaga, pemuda tersebut berhasil menutup dan mengunci pintu kemudian kembali ke kamarnya dalam keadaan sangat lelah. "Bayangkan!" pikir pemuda itu. "Yesus ada di atas, tidur dalam ruangan yang terbaik sedangkan saya bertarung melawan roh-roh jahat di bawah. Oh, mungkin Dia tidak mendengar." Pemuda itu tidur sangat sebentar malam itu.
 
Keesokan harinya, segala sesuatunya berjalan dengan normal dan, karena merasa sangat lelah, pemuda tersebut tidur agak awal pada malam harinya.
 
Sekitar tengah malam, terdengar ada yang menggedor-gedor pintu depan seolah-olah akan mendobrak pintu. Pemuda tersebut menuruni tangga lagi dan membuka pintu serta menjumpai lusinan roh jahat berusaha masuk ke dalam rumahnya yang indah. Selama lebih dari tiga jam pemuda itu bertarung melawan mereka dan akhirnya membuat mereka mundur, cukup untuk menutup pintu.
 
Pemuda itu sangat kehabisan tenaga. Dia sama sekali tidak mengerti. Mengapa Tuhan tidak datang untuk menolong? Mengapa Dia membiarkan aku bertarung seorang diri? Dengan gundahnya, dia berjalan ke sofa dan tidur dengan tidak nyaman.
 
Keesokan paginya, dia memutuskan untuk bertanya kepada Tuhan mengenai segala yang terjadi pada dua malam tersebut. Perlahan-lahan dia berjalan ke kamar tidur yang sangat indah di mana Yesus ia tempatkan.
 
"Yesus," panggilnya sambil mengetuk pintu.
"Tuhan, aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Selama dua malam ini saya harus bertarung membuat si jahat pergi dari pintu rumaku, sementara Engkau tidur di sini. Tidakkah Engkau memperhatikanku? Bukankah aku telah memberikan kepadaMu ruangan yang terbaik di dalam rumah ini?"
 
 
Pemuda tersebut melihat Yesus menitikkan air mata, tetapi dia meneruskan, "Aku tidak mengerti, aku berpikir bahwa jika aku mengundangMu untuk tinggal bersamaku, Engkau akan menjagaku, dan aku berikan kepadaMu kamar yang terbaik dalam rumahku. Apalagi yang harus aku perbuat?"
 
"Anakku yang kukasihi," Yesus berkata dengan sangat lembut. "Aku sungguh-sungguh mengasihi engkau dan sangat memperhatikanmu. Aku melindungi apa yang engkau berikan kepadaKu untuk Kujaga. Tetapi ketika engkau mengundangKu untuk datang dan tinggal di sini, engkau membawaKu ke kamar yang indah ini dan menutup pintu ke bagian lain dari rumah ini. Aku menjadi Tuhan atas kamar ini dan tidak ada roh jahat yang bisa masuk kemari."
 
"Oh, Tuhan, ampuni aku. Ambillah seluruh rumahku - semuanya milikMu. Aku menyesal tidak menyerahkan kepadaMu seluruhnya. Aku ingin Engkau mengatur semuanya." Sambil berkata demikian, dia membuka pintu kamar itu dan berlutut di kaki Yesus.
 
"Tuhan, ampuni aku karena aku hanya memikirkan diriku sendiri."
 
Yesus tersenyum dan berkata bahwa Dia telah mengampuni pemuda itu dan Dia akan mengatur segala sesuatunya mulai saat itu. Malam itu, ketika si pemuda bersiap untuk tidur dia berpikir, "Aku ingin tahu apakah roh-roh jahat itu akan kembali, aku bosan menghadapi mereka setiap malam." Tapi dia tahu bahwa Yesus akan membereskan semuanya sejak saat itu.
 
Sekitar tengah malam, terdengar suara menggedor-gedor pintu yang sangat menakutkan. Si pemuda keluar dari kamarnya dan melihat Yesus menuruni tangga. Dia menyaksikan dengan penuh kekaguman ketika Yesus membuka pintu, tanpa merasa takut. Setan berdiri di muka pintu meminta untuk masuk. Apa yang engkau inginkan?" tanya Tuhan. Si iblis menunduk di hadapan Tuhan, "Maaf, tampaknya saya salah alamat." Dengan perkataan tersebut iblis dan pasukannya pergi menjauh.
 
Inti dari kisah ini adalah: Yesus menginginkan engkau seutuhnya, bukan hanya sebagian. Dia akan mengambil semua yang engkau berikan kepadaNya, dan tidak lebih dari itu. Seberapa bagian dari hati yang telah engkau berikan kepada Tuhan? Masih adakah bagian yang tidak engkau berikan kepadaNya?
 
Mungkin serangan-serangan itu akan datang semakin dahsyat dari hari ke hari. Mengapa tidak membiarkan Tuhan berperang untukmu? Dia selalu menang. Saya menjumpai bahwa Tuhan membuat segala sesuatunya mudah bagi manusia, segala kerumitan manusia berasal dari dirinya sendiri.  
 
Renungan: Jadikan Saya Seperti Joe!
Joe adalah pemabuk yang secara "ajaib" bertobat dalam sebuah pelayanan misi Bowery.
 
Sebelumnya, ia dikenal sebagai pemabuk yang lusuh dan kotor. Namun sejak ia menjalani hidup baru di dalam Allah, segalanya berubah. Joe menjadi orang yang penuh perhatian.
 
Siang-malam ia tinggal dan bekerja di sana, melakukan apa saja yang perlu. Tak ada pekerjaan yang terlalu hina baginya. Entah membersihkan muntahan orang-orang mabuk atau menyikat kamar mandi yang kotor.
 
Joe melakukannya dengan senyum dan rasa syukur, karena baginya itu adalah kesempatan untuk membantu. Dengan sigap ia membawa mereka yang sempoyongan di jalan karena mabuk, mengganti baju mereka dan membimbingnya ke tempat tidur.
 
Suatu hari, ketika pimpinan misi sedang menyampaikan Injil kepada sekelompok orang yang biasanya pasif dan diam, tiba-tiba seseorang maju ke depan, berlutut, dan berdoa dengan suara keras, " Ya, Allah! Jadikan saya seperti Joe! Jadikan saya seperti Joe! Jadikan saya seperti Joe! Jadikan saya seperti Joe!"
 
Pimpinan misi membungkuk dan berkata, "Anakku, saya kira akan lebih baik jika kamu berdoa: 'Jadikan saya seperti Yesus!' "
 
Pria itu menengadah, dan dengan ekspresi polos bertanya, "Apakah Dia seperti Joe? "


PD Immanuel Jakarta
--- End Message ---

--- End Message ---

Kirim email ke