Selasa, 13/12/2011 12:00 WIB 

Kisah Legendaris Bayi yang Diberi ASI dan Tidak 
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

<p>Your browser does not support iframes.</p> 


 <img 
src="http://images.detik.com/content/2011/12/13/764/kembarasi-unscn-dalam.jpg"; 
alt="img"  width="200"  />  
dok: unscn.orgJakarta, Tidak paham soal ASI dan kesetaraan gender membuat 
pasangan bayi kembar beda 
jenis kelamin harus mengalami kisah tragis. Ibunya merasa tidak mampu 
menyusui keduanya dan akhirnya bayi perempuan mati karena hanya diberi 
susu formula. 

Kisah ini terungkap dalam sebuah foto lama yang 
pernah dipublikasikan oleh UNICEF, badan PBB yang mengurusi nutrisi pada
 anak. Meski sudah lama dipublikasikan, foto yang diambil tahun 1991 ini
 sangat melegenda dan selalu dipakai dalam berbagai kampanye pemberian 
ASI. 

Selengkapnya, foto tersebut menggambarkan seorang ibu di 
Islamabad yang sedang menyusui sepasang anak kembar. Bedanya, bayi 
laki-laki disusui langsung dari puting si ibu sedangkan bayi perempuan 
yang kondisinya kurang gizi hanya diberi susu formula dari botol. Sehari
 setelah diambil fotonya oleh UNICEF, bayi perempuan itu meninggal. 






Konon bayi perempuan itu tidak mendapatkan ASI karena beberapa faktor, 
salah satunya karena salah informasi. Sang ibu diberi tahu oleh kakak 
iparnya bahwa payudaranya tidak memproduksi ASI yang cukup untuk kedua 
bayinya, sehingga hanya salah satu yang bisa disusui. 

Ketika 
itu si ibu yang memang tidak diungkap namanya itu tidak tahu, bahwa 
produksi ASI juga berhubungan dengan aktivitas menyusui. Semakin banyak 
dihisap, payudara akan terangsang untuk memproduksi lebih banyak ASI 
sehingga sebenarnya sangat jarang ada kasus produksi ASI tidak 
mencukupi. 

Ketidaktahuan berikutnya adalah bahwa sang ibu tidak
 harus menggantinya dengan susu formula. Jika memang ternyata produksi 
ASI tidak cukup karena gangguan tertentu, ia bisa menggunakan jasa orang
 lain untuk menyusui atau dalam Bahasa Inggris disebut seorang wet 
nurse. 

Pemberian susu formula untuk seorang bayi sangat tidak 
dianjurkan, khususnya di lingkungan yang tidak bersih seperti tempat 
tinggal si ibu tersebut di Islamabad. Air yang tidak bersih bisa 
membunuh bayi ketika dipakai untuk melarutkan susu formula. 

Faktor
 lain yang membuat bayi perempuan tersebut meninggal karena tidak 
mendapat ASI adalah ketidaksetaraan gender. Di banyak tempat di dunia, 
anak perempuan dianggap lebih rendah derajatnya dibanding anak laki-laki
 sehingga lebih sering dikorbankan. 

Dalam hal ini, si ibu 
memilih menyusui bayi laki-laki dan hanya memberikan susu formula kepada
 bayi perempuan karena ingin memberikan yang terbaik bagi bayi 
laki-lakinya. Bukan cuma saat bayi, hingga dewasa kaum perempuan sering 
terpinggirkan oleh sistem patriarki yang menganggap laki-laki lebih 
tinggi derajatnya. 

Foto ini memang foto lama, namun kisahnya 
akan tetap menjadi legenda yang selalu mengingatkan pentingnya ASI 
eksklusif bagi bayi. Kalaupun terpaksa memberikan susu formula karena 
kondisinya secara medis tidak memungkinkan, pastikan air yang digunakan 
matang dengan sempurna sehingga bebas dari kuman. 

"Gunakan foto
 saya ini jika memang bisa membantu. Saya tidak ingin orang lain 
melakukan kesalahan yang sama," pesan ibu si kembar seperti dikutip dari 
Unscn.org, Selasa (13/12/2011).

Kirim email ke