Re: [balita-anda] Artikel BAHAYA BAYI KUNING (was Bayi Bilirubin Tinggi 14 )
hiks..hiks..hiks..jadi inget keponakanku yang meninggal(7hr)...gara2 ketidak tahuan ortunya, waktu bayinya kuningsehari dirumah sakit besoknya dia minta pulang karena dia kira hanya dengan dijemur bilibrium bayinya akan normal (pihak rumah sakit membolehkan tanpa memberitukan akibat terparah yang akan diderita bayi, kakakku disuruh tanda tangan kalau itu memang keinginan dia saja bukan rumah sakit)...ternyata hari ke4 malah demam tinggi, diare, dehidrasidan fungsi ginjalnya sudah terganggu. mom...biasanya kl bayi kuning malas banget nenen dan bawaannya maunya tidurrr terus...kalau bisa kl memang harus dirawat ya lebih baik dirawat saja sampai billibriumnya normal...tega-tegaan ya karena harus lihat bayinya diinfustapi harus gimana lagi demi kebaikan dia juga. ups maaf ya mom malah jadi curhat joyce ---Original Message--- From: Mama Kavindra Date: 11/11/05 14:44:22 To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Artikel BAHAYA BAYI KUNING (was Bayi Bilirubin Tinggi 14 ) BAHAYA BAYI KUNING Fr: NAKITA Jangan anggap remeh, ya, Bu-Pak. Segera konsultasikan ke dokter agar tak berakibat fatal. Sekitar 40-50 persen bayi lahir cukup bulan,jelas dr.Purnamawati S. Pujiarto, SpA(K), MMPaed., mengalami kuning. "Biasanya kuningnya itu disebut kuning fisiologis alias bukan karena kelainan atau penyakit melainkan fungsi organnya, yaitu hati, belum matang." Yang seperti ini, lanjutnya, biasanya tak berbahaya karena akan cepat teratasi dengan berjalannya waktu. Bayi kuning, ungkap spesialis anak dari Bagian Hepatologi Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta ini, disebabkan meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Normalnya, secara berkala sel darah merahnya akan dipecah. Nah, kandungan "sampah" dari proses pemecahan itu disebut bilirubin indirek. Semasa janin, bilirubin indirek ini akan dibuang oleh plasenta dan masuk ke hati ibu untuk selanjutnya diproses di hati menjadi bilirubin direk dan dibuang tinja. Bilirubin indirek memang harus dibuang karena dalam kadar tinggi dapat bersifat sebagai racun. Segera setelah lahir, bayi harus mengolah sendiri bilirubin indirek di hatinya. Tapi karena fungsi hatinya belum sempurna lantaran belum matang, "Proses penghancuran dan pembuangan bilirubin jadi lambat, hingga bilirubin indireknya tetap tinggi. Fungsi tersebut baru bisa berlangsung normal bila organ hatinya sudah matang, yakni sekitar 3- 4 hari setelah lahir." Saat itu hati sudah mampu mengubah bilirubin indirek menjadi bilirubin direk, sekaligus membuangnya. Makanya, bayi kuning fisiologis biasanya akan mulai terlihat di hari kedua dan akan mencapai puncaknya pada hari ketiga sesudah lahir. "Mulanya kuning di sekitar wajah lalu menjalar ke tubuh. Bayinya, sih, tetap terlihat aktif dan sehat. Menyusu dan tangisnya juga kuat." Melewati hari ketiga, kadar bilirubin pelan-pelan menurun dan umumnya di hari ke-7 bayi tak kuning lagi. PATOKAN PENTING Bayi kuning sebetulnya bisa dideteksi orang tua lewat warna mata bayi. Yang perludipahami,kuningnyakarenafisiologis atau akibat penyakit. Untuk itu, ada sejumlah patokan yang patut dipelajari: ..Jikakuningnyatimbuldalam24 jam pertama setelah Jika dalam sehari kadar bilirubin meningkat secara pesat atau progresif. .. Jika bayi tampak tidak aktif, tak mau menyusu, cenderung lebih banyak tidur, disertai suhu tubuh yang mungkin meningkat atau malah turun. .. Jika bayi kuning lebih dari dua minggu. .. Jika air kencingnya berwarna tua seperti air teh. Nah, bila itu yang terjadi, jangan buang waktu, segera bawa anak ke dokter agar tak berakibat fatal. Sebab, seperti dijelaskan Wati, "Kadar bilirubin indirekyangterlalutinggidapatmerusak sel-selotakhinggabayi mengalami kejang-kejang dan di kemudian hari bisa memunculkan kelainan neurologis." Dalam keadaan sehat dan normal, otak memilikipelindunghinggataksembarang zat bisa menembusnya. Sementara pada bayi yang sakit berat, pelindung tadi ikut terganggu fungsinya. Akibatnya, zat-zat yang bersifat toksik atau racun, termasuk bilirubin indirek, bisa menembus dan masuk ke sel-sel otak. Dampak jangka pendek, bayi akan mengalamikejang-kejang.Sementarajangkapanjang, anak bisa mengalami cacat neurologis. Jadi, penting sekali mewaspadai keadaan umum si bayi. Kalau kondisinya baik, tetap aktif, orang tua tak perlu cemas. Lain halnya bila bayinya tidur terus, emoh menyusu, sering muntah, pasif, suhunya berubah (panas atau dingin), "Bayi harus terus dimonitor secara ketat." AKIBAT KOLESTASIS Bilirubin direk juga bisa menyebabkan bayi kuning akibat organ hati berkelainan/sakit.Kolestasis;apapunkelainan padahati atau sistem empedu ini, jelas Wati, menyebabkan terganggunya proses pembuangan semua bahan toksik yang seharusnya dibuang oleh hati dan saluran empedu ke tinja. Akibatnya, bahanberacuntersebutmenumpukdi hatidanmenyebabkan kerusakan sel-sel hati. "Bila keadaan ini berlangsung lama dan terus-menerus, satu saat hati mengalami komplikasi be
[balita-anda] Artikel BAHAYA BAYI KUNING (was Bayi Bilirubin Tinggi 14 )
BAHAYA BAYI KUNING Fr: NAKITA Jangan anggap remeh, ya, Bu-Pak. Segera konsultasikan ke dokter agar tak berakibat fatal. Sekitar 40-50 persen bayi lahir cukup bulan,jelas dr.Purnamawati S. Pujiarto, SpA(K), MMPaed., mengalami kuning. Biasanya kuningnya itu disebut kuning fisiologis alias bukan karena kelainan atau penyakit melainkan fungsi organnya, yaitu hati, belum matang. Yang seperti ini, lanjutnya, biasanya tak berbahaya karena akan cepat teratasi dengan berjalannya waktu. Bayi kuning, ungkap spesialis anak dari Bagian Hepatologi Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta ini, disebabkan meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Normalnya, secara berkala sel darah merahnya akan dipecah. Nah, kandungan sampah dari proses pemecahan itu disebut bilirubin indirek. Semasa janin, bilirubin indirek ini akan dibuang oleh plasenta dan masuk ke hati ibu untuk selanjutnya diproses di hati menjadi bilirubin direk dan dibuang tinja. Bilirubin indirek memang harus dibuang karena dalam kadar tinggi dapat bersifat sebagai racun. Segera setelah lahir, bayi harus mengolah sendiri bilirubin indirek di hatinya. Tapi karena fungsi hatinya belum sempurna lantaran belum matang, Proses penghancuran dan pembuangan bilirubin jadi lambat, hingga bilirubin indireknya tetap tinggi. Fungsi tersebut baru bisa berlangsung normal bila organ hatinya sudah matang, yakni sekitar 3- 4 hari setelah lahir. Saat itu hati sudah mampu mengubah bilirubin indirek menjadi bilirubin direk, sekaligus membuangnya. Makanya, bayi kuning fisiologis biasanya akan mulai terlihat di hari kedua dan akan mencapai puncaknya pada hari ketiga sesudah lahir. Mulanya kuning di sekitar wajah lalu menjalar ke tubuh. Bayinya, sih, tetap terlihat aktif dan sehat. Menyusu dan tangisnya juga kuat. Melewati hari ketiga, kadar bilirubin pelan-pelan menurun dan umumnya di hari ke-7 bayi tak kuning lagi. PATOKAN PENTING Bayi kuning sebetulnya bisa dideteksi orang tua lewat warna mata bayi. Yang perlu dipahami, kuningnya karena fisiologis atau akibat penyakit. Untuk itu, ada sejumlah patokan yang patut dipelajari: . Jika kuningnya timbul dalam 24 jam pertama setelah Jika dalam sehari kadar bilirubin meningkat secara pesat atau progresif. . Jika bayi tampak tidak aktif, tak mau menyusu, cenderung lebih banyak tidur, disertai suhu tubuh yang mungkin meningkat atau malah turun. . Jika bayi kuning lebih dari dua minggu. . Jika air kencingnya berwarna tua seperti air teh. Nah, bila itu yang terjadi, jangan buang waktu, segera bawa anak ke dokter agar tak berakibat fatal. Sebab, seperti dijelaskan Wati, Kadar bilirubin indirek yang terlalu tinggi dapat merusak sel-sel otak hingga bayi mengalami kejang-kejang dan di kemudian hari bisa memunculkan kelainan neurologis. Dalam keadaan sehat dan normal, otak memiliki pelindung hingga tak sembarang zat bisa menembusnya. Sementara pada bayi yang sakit berat, pelindung tadi ikut terganggu fungsinya. Akibatnya, zat-zat yang bersifat toksik atau racun, termasuk bilirubin indirek, bisa menembus dan masuk ke sel-sel otak. Dampak jangka pendek, bayi akan mengalami kejang-kejang. Sementara jangka panjang, anak bisa mengalami cacat neurologis. Jadi, penting sekali mewaspadai keadaan umum si bayi. Kalau kondisinya baik, tetap aktif, orang tua tak perlu cemas. Lain halnya bila bayinya tidur terus, emoh menyusu, sering muntah, pasif, suhunya berubah (panas atau dingin), Bayi harus terus dimonitor secara ketat. AKIBAT KOLESTASIS Bilirubin direk juga bisa menyebabkan bayi kuning akibat organ hati berkelainan/sakit. Kolestasis; apa pun kelainan pada hati atau sistem empedu ini, jelas Wati, menyebabkan terganggunya proses pembuangan semua bahan toksik yang seharusnya dibuang oleh hati dan saluran empedu ke tinja. Akibatnya, bahan beracun tersebut menumpuk di hati dan menyebabkan kerusakan sel-sel hati. Bila keadaan ini berlangsung lama dan terus-menerus, satu saat hati mengalami komplikasi berat yang disebut sirosis. Dalam hal ini sel-sel hati diganti oleh jaringan ikat hingga hati menciut, keras, dan tak dapat lagi menjalankan fungsinya yang sangat vital bagi kehidupan si individu. Sekilas, gejala kolestasis sama dengan kuning fisiologis. Tapi pada kolestasis, umumnya air seni berwarna gelap akibat keluarnya bilirubin direk di urin. Yang jelas, penyakit ini perlu segera ditangani dokter. Ketidaktahuan, kesalahan, atau keterlambatan diagnosa dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan bayi, penyakit hati yang berlangsung kronis, dan berkomplikasi sirosis yang ujungnya berakhir dengan kematian. Secara garis besar, kolestasis dibagi dua, yakni, akibat kelainan di dalam hati, atau akibat kelainan saluran empedu di luar hati. Penyebab kolestasis di dalam hati dibagi dua yaitu: . Akibat infeksi virus, kuman/bakteri, parasit. Semua infeksi berat di mana mikroorganisme tadi sudah memasuki peredaran darah, dapat menyebabkan kolestasis, karena dibawa oleh darah ke hati dan merusak sel-sel hati. Sebagian besar