[balita-anda] RAGAM TERAPI UNTUK BAYI KUNING

2007-01-17 Terurut Topik ismaelia tea
RAGAM TERAPI UNTUK BAYI KUNING
Penelitian menunjukkan sekitar 70 persen bayi baru lahir mengalami kuning. 
Meskipun dikategorikan wajar, orang tua tetap harus waspada. 
 
Bayi ibu kuning? Alaaa itu biasa, kok. Jemur saja di bawah sinar matahari tiap 
pagi. Nanti juga baik sendiri. Saran seperti itu kerap diberikan kepada ibu 
bila bayi yang baru dilahirkannya dinyatakan kuning. 
 
Cara mengetahui kadar bilirubin bayi baru lahir adalah dengan pemantauan. Bayi 
kuning, yang dalam istilah medis disebut ikterus neonatus, terjadi karena 
meningkatnya kadar bilirubin dalam darah hingga melebihi ambang batas normal. 
Gejalanya, kulit dan bagian putih mata bayi tampak kuning tapi suhu badannya 
normal. 
 
Namun, tidak semua bayi kuning bisa diobati hanya dengan menjemurnya di bawah 
sinar matahari pagi. Ada juga yang perlu dirawat inap di rumah sakit untuk 
menjalani beberapa terapi. Menurut dr. Dewi Murniati, Sp.A., rekomendasi 
dirawat inap akan diberikan bila bayi terdeteksi memiliki kadar bilirubin di 
atas ambang normal. 
 
Mengapa sinar matahari yang merupakan sinar ultra-violet dianggap kurang 
efektif? Padahal sinar ini memang bisa membantu memecahkan kadar bilirubin 
dalam darah bayi. Seperti diketahui sinar surya yang efektif untuk mengurangi 
kadar bilirubin adalah saat jam 07.00 sampai 09.00. Ini berarti bayi tak bisa 
sepanjang waktu disinari, sehingga penurunan kadar bilirubinnya akan lama. 
 
Cuaca yang mendung bahkan hujan juga dapat mengganggu proses penyinaran. Selain 
itu, merawat bayi kuning di rumah berisiko terhadap keterlambatan deteksi 
peningkatan kadar bilirubin. Beda kalau bayi dirawat di rumah sakit, ia akan 
terpantau oleh dokter dari waktu ke waktu.
 
KAPAN BAYI DINYATAKAN KUNING
Untuk bayi yang lahir cukup bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 12,5 
mg/dl (miligram perdesiliter darah). Sedangkan bayi yang lahir kurang bulan, 
batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/dl. Jika kemudian kadar bilirubin 
diketahui melebihi angka-angka tersebut, maka ia dikategorikan hiperbilirubin, 
papar Dewi. 
Lalu bagaimana bayi baru lahir bisa mengalami hiperbilirubin? Bilirubin 
merupakan zat hasil pemecahan hemoglobin (protein sel darah merah yang 
memungkinkan darah mengangkut oksigen). Hemoglobin terdapat dalam eritrosit 
(sel darah merah) yang dalam waktu tertentu selalu mengalami destruksi 
(pemecahan). Proses pemecahan tersebut menghasilkan hemeglobin menjadi zat heme 
dan globin. Dalam proses berikutnya, zat-zat ini akan berubah menjadi bilirubin 
bebas atau indirect. 
Dalam kadar tinggi bilirubin bebas ini bersifat racun; sulit larut dalam air 
dan sulit dibuang. Untuk menetralisirnya, organ hati akan mengubah bilirubin 
indirect menjadi direct yang larut dalam air. Masalahnya, organ hati sebagian 
bayi baru lahir belum dapat berfungsi optimal dalam mengeluarkan bilirubin 
bebas tersebut. Barulah setelah beberapa hari, organ hati mengalami pematangan 
dan proses pembuangan bilirubin bisa berlangsung lancar. 
Masa matang organ hati pada setiap bayi tentu berbeda-beda. Namun umumnya, 
pada hari ketujuh organ hati mulai bisa melakukan fungsinya dengan baik. Itulah 
mengapa, setelah berumur 7 hari rata-rata kadar bilirubin bayi sudah kembali 
normal. Tapi ada juga yang menyebutkan organ hati mulai bisa berfungsi pada 
usia 10 hari.
 
RAGAM TERAPI
 
Jika setelah tiga-empat hari kelebihan bilirubin masih terjadi, maka bayi harus 
segera mendapatkan terapi. Bentuk terapi ini macam-macam, disesuaikan dengan 
kadar kelebihan yang ada. Berikut penjelasan dari Dewi yang berpraktek di RSIA 
Hermina Daan Mogot, Jakarta. 
 
1.Terapi Sinar (fototerapi)
Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin 
dalam darah kembali ke ambang batas normal. Dengan fototerapi, bilirubin dalam 
tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus 
diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya menjaga kadar bilirubin 
agar tak terus meningkat sehingga menimbulkan risiko yang lebih fatal. 
Sinar yang digunakan pada fototerapi berasal dari sejenis lampu neon dengan 
panjang gelombang tertentu. Lampu yang digunakan sekitar 12 buah dan disusun 
secara paralel. Di bagian bawah lampu ada sebuah kaca yang disebut flexy glass 
yang berfungsi meningkatkan energi sinar sehingga intensitasnya lebih efektif. 
 
Sinar yang muncul dari lampu tersebut kemudian diarahkan pada tubuh bayi. 
Seluruh pakaiannya dilepas, kecuali mata dan alat kelamin harus ditutup dengan 
menggunakan kain kasa. Tujuannya untuk mencegah efek cahaya berlebihan dari 
lampu-lampu tersebut. Seperti diketahui, pertumbuhan mata bayi belum sempurna 
sehingga dikhawatirkan akan merusak bagian retinanya. Begitu pula alat 
kelaminnya, agar kelak tak terjadi risiko terhadap organ reproduksi itu, 
seperti kemandulan. 
 
Pada saat dilakukan fototerapi, posisi tubuh bayi akan diubah-ubah; telentang 
lalu telungkup agar penyinaran berlangsung merata. Dokter akan terus mengontrol 
apakah kadar bilirubinnya 

[balita-anda] RAGAM TERAPI UNTUK BAYI KUNING

2006-04-06 Terurut Topik Online Bisnis OnlineBisnis
  RAGAM TERAPI UNTUK BAYI KUNING
  Penelitian menunjukkan sekitar 70 persen bayi baru lahir mengalami kuning. 
Meskipun dikategorikan wajar, orang tua tetap harus waspada. 
  Bayi ibu kuning? Alaaa itu biasa, kok. Jemur saja di bawah sinar matahari 
tiap pagi. Nanti juga baik sendiri. Saran seperti itu kerap diberikan kepada 
ibu bila bayi yang baru dilahirkannya dinyatakan kuning. 
  Cara mengetahui kadar bilirubin bayi baru lahir adalah dengan pemantauan. 
Bayi kuning, yang dalam istilah medis disebut ikterus neonatus, terjadi 
karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah hingga melebihi ambang batas 
normal. Gejalanya, kulit dan bagian putih mata bayi tampak kuning tapi suhu 
badannya normal. 
  Namun, tidak semua bayi kuning bisa diobati hanya dengan menjemurnya di bawah 
sinar matahari pagi. Ada juga yang perlu dirawat inap di rumah sakit untuk 
menjalani beberapa terapi. Menurut dr. Dewi Murniati, Sp.A., rekomendasi 
dirawat inap akan diberikan bila bayi terdeteksi memiliki kadar bilirubin di 
atas ambang normal. 
  Mengapa sinar matahari yang merupakan sinar ultra-violet dianggap kurang 
efektif? Padahal sinar ini memang bisa membantu memecahkan kadar bilirubin 
dalam darah bayi. Seperti diketahui sinar surya yang efektif untuk mengurangi 
kadar bilirubin adalah saat jam 07.00 sampai 09.00. Ini berarti bayi tak bisa 
sepanjang waktu disinari, sehingga penurunan kadar bilirubinnya akan lama. 
  Cuaca yang mendung bahkan hujan juga dapat mengganggu proses penyinaran. 
Selain itu, merawat bayi kuning di rumah berisiko terhadap keterlambatan 
deteksi peningkatan kadar bilirubin. Beda kalau bayi dirawat di rumah sakit, ia 
akan terpantau oleh dokter dari waktu ke waktu.
  KAPAN BAYI DINYATAKAN KUNING
  Untuk bayi yang lahir cukup bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 12,5 
mg/dl (miligram perdesiliter darah). Sedangkan bayi yang lahir kurang bulan, 
batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/dl. Jika kemudian kadar bilirubin 
diketahui melebihi angka-angka tersebut, maka ia dikategorikan hiperbilirubin, 
papar Dewi. 
  Lalu bagaimana bayi baru lahir bisa mengalami hiperbilirubin? Bilirubin 
merupakan zat hasil pemecahan hemoglobin (protein sel darah merah yang 
memungkinkan darah mengangkut oksigen). Hemoglobin terdapat dalam eritrosit 
(sel darah merah) yang dalam waktu tertentu selalu mengalami destruksi 
(pemecahan). Proses pemecahan tersebut menghasilkan hemeglobin menjadi zat heme 
dan globin. Dalam proses berikutnya, zat-zat ini akan berubah menjadi bilirubin 
bebas atau indirect. 
  Dalam kadar tinggi bilirubin bebas ini bersifat racun; sulit larut dalam air 
dan sulit dibuang. Untuk menetralisirnya, organ hati akan mengubah bilirubin 
indirect menjadi direct yang larut dalam air. Masalahnya, organ hati sebagian 
bayi baru lahir belum dapat berfungsi optimal dalam mengeluarkan bilirubin 
bebas tersebut. Barulah setelah beberapa hari, organ hati mengalami pematangan 
dan proses pembuangan bilirubin bisa berlangsung lancar. 
  Masa matang organ hati pada setiap bayi tentu berbeda-beda. Namun umumnya, 
pada hari ketujuh organ hati mulai bisa melakukan fungsinya dengan baik. Itulah 
mengapa, setelah berumur 7 hari rata-rata kadar bilirubin bayi sudah kembali 
normal. Tapi ada juga yang menyebutkan organ hati mulai bisa berfungsi pada 
usia 10 hari.
  RAGAM TERAPI
  Jika setelah tiga-empat hari kelebihan bilirubin masih terjadi, maka bayi 
harus segera mendapatkan terapi. Bentuk terapi ini macam-macam, disesuaikan 
dengan kadar kelebihan yang ada. Berikut penjelasan dari Dewi yang berpraktek 
di RSIA Hermina Daan Mogot, Jakarta. 
  1.Terapi Sinar (fototerapi)
  Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin 
dalam darah kembali ke ambang batas normal. Dengan fototerapi, bilirubin dalam 
tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus 
diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya menjaga kadar bilirubin 
agar tak terus meningkat sehingga menimbulkan risiko yang lebih fatal. 
  Sinar yang digunakan pada fototerapi berasal dari sejenis lampu neon dengan 
panjang gelombang tertentu. Lampu yang digunakan sekitar 12 buah dan disusun 
secara paralel. Di bagian bawah lampu ada sebuah kaca yang disebut flexy glass 
yang berfungsi meningkatkan energi sinar sehingga intensitasnya lebih efektif. 
  Sinar yang muncul dari lampu tersebut kemudian diarahkan pada tubuh bayi. 
Seluruh pakaiannya dilepas, kecuali mata dan alat kelamin harus ditutup dengan 
menggunakan kain kasa. Tujuannya untuk mencegah efek cahaya berlebihan dari 
lampu-lampu tersebut. Seperti diketahui, pertumbuhan mata bayi belum sempurna 
sehingga dikhawatirkan akan merusak bagian retinanya. Begitu pula alat 
kelaminnya, agar kelak tak terjadi risiko terhadap organ reproduksi itu, 
seperti kemandulan. 
  Pada saat dilakukan fototerapi, posisi tubuh bayi akan diubah-ubah; telentang 
lalu telungkup agar penyinaran berlangsung merata. Dokter akan terus mengontrol 
apakah kadar 

[balita-anda] RAGAM TERAPI UNTUK BAYI KUNING

2005-11-14 Terurut Topik Dede
RAGAM TERAPI UNTUK BAYI KUNING
Penelitian menunjukkan sekitar 70 persen bayi baru lahir mengalami
kuning. Meskipun dikategorikan wajar, orang tua tetap harus waspada. 

Bayi ibu kuning? Alaaa itu biasa, kok. Jemur saja di bawah sinar
matahari tiap pagi. Nanti juga baik sendiri. Saran seperti itu kerap
diberikan kepada ibu bila bayi yang baru dilahirkannya dinyatakan
kuning. 

Cara mengetahui kadar bilirubin bayi baru lahir adalah dengan
pemantauan. Bayi kuning, yang dalam istilah medis disebut ikterus
neonatus, terjadi karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah hingga
melebihi ambang batas normal. Gejalanya, kulit dan bagian putih mata
bayi tampak kuning tapi suhu badannya normal. 

Namun, tidak semua bayi kuning bisa diobati hanya dengan menjemurnya di
bawah sinar matahari pagi. Ada juga yang perlu dirawat inap di rumah
sakit untuk menjalani beberapa terapi. Menurut dr. Dewi Murniati, Sp.A.,
rekomendasi dirawat inap akan diberikan bila bayi terdeteksi memiliki
kadar bilirubin di atas ambang normal. 

Mengapa sinar matahari yang merupakan sinar ultra-violet dianggap kurang
efektif? Padahal sinar ini memang bisa membantu memecahkan kadar
bilirubin dalam darah bayi. Seperti diketahui sinar surya yang efektif
untuk mengurangi kadar bilirubin adalah saat jam 07.00 sampai 09.00. Ini
berarti bayi tak bisa sepanjang waktu disinari, sehingga penurunan kadar
bilirubinnya akan lama. 

Cuaca yang mendung bahkan hujan juga dapat mengganggu proses penyinaran.
Selain itu, merawat bayi kuning di rumah berisiko terhadap keterlambatan
deteksi peningkatan kadar bilirubin. Beda kalau bayi dirawat di rumah
sakit, ia akan terpantau oleh dokter dari waktu ke waktu.

KAPAN BAYI DINYATAKAN KUNING
Untuk bayi yang lahir cukup bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah
12,5 mg/dl (miligram perdesiliter darah). Sedangkan bayi yang lahir
kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/dl. Jika
kemudian kadar bilirubin diketahui melebihi angka-angka tersebut, maka
ia dikategorikan hiperbilirubin, papar Dewi. 
Lalu bagaimana bayi baru lahir bisa mengalami hiperbilirubin? Bilirubin
merupakan zat hasil pemecahan hemoglobin (protein sel darah merah yang
memungkinkan darah mengangkut oksigen). Hemoglobin terdapat dalam
eritrosit (sel darah merah) yang dalam waktu tertentu selalu mengalami
destruksi (pemecahan). Proses pemecahan tersebut menghasilkan hemeglobin
menjadi zat heme dan globin. Dalam proses berikutnya, zat-zat ini akan
berubah menjadi bilirubin bebas atau indirect. 
Dalam kadar tinggi bilirubin bebas ini bersifat racun; sulit larut dalam
air dan sulit dibuang. Untuk menetralisirnya, organ hati akan mengubah
bilirubin indirect menjadi direct yang larut dalam air. Masalahnya,
organ hati sebagian bayi baru lahir belum dapat berfungsi optimal dalam
mengeluarkan bilirubin bebas tersebut. Barulah setelah beberapa hari,
organ hati mengalami pematangan dan proses pembuangan bilirubin bisa
berlangsung lancar. 
Masa matang organ hati pada setiap bayi tentu berbeda-beda. Namun
umumnya, pada hari ketujuh organ hati mulai bisa melakukan fungsinya
dengan baik. Itulah mengapa, setelah berumur 7 hari rata-rata kadar
bilirubin bayi sudah kembali normal. Tapi ada juga yang menyebutkan
organ hati mulai bisa berfungsi pada usia 10 hari.

RAGAM TERAPI

Jika setelah tiga-empat hari kelebihan bilirubin masih terjadi, maka
bayi harus segera mendapatkan terapi. Bentuk terapi ini macam-macam,
disesuaikan dengan kadar kelebihan yang ada. Berikut penjelasan dari
Dewi yang berpraktek di RSIA Hermina Daan Mogot, Jakarta. 

1.Terapi Sinar (fototerapi)
Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar
bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal. Dengan fototerapi,
bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut
dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga
berupaya menjaga kadar bilirubin agar tak terus meningkat sehingga
menimbulkan risiko yang lebih fatal. 
Sinar yang digunakan pada fototerapi berasal dari sejenis lampu neon
dengan panjang gelombang tertentu. Lampu yang digunakan sekitar 12 buah
dan disusun secara paralel. Di bagian bawah lampu ada sebuah kaca yang
disebut flexy glass yang berfungsi meningkatkan energi sinar sehingga
intensitasnya lebih efektif. 

Sinar yang muncul dari lampu tersebut kemudian diarahkan pada tubuh
bayi. Seluruh pakaiannya dilepas, kecuali mata dan alat kelamin harus
ditutup dengan menggunakan kain kasa. Tujuannya untuk mencegah efek
cahaya berlebihan dari lampu-lampu tersebut. Seperti diketahui,
pertumbuhan mata bayi belum sempurna sehingga dikhawatirkan akan merusak
bagian retinanya. Begitu pula alat kelaminnya, agar kelak tak terjadi
risiko terhadap organ reproduksi itu, seperti kemandulan. 

Pada saat dilakukan fototerapi, posisi tubuh bayi akan diubah-ubah;
telentang lalu telungkup agar penyinaran berlangsung merata. Dokter akan
terus mengontrol apakah kadar bilirubinnya sudah kembali normal atau
belum. Jika sudah turun dan berada di bawah