Pendidik Harus Antisipasi Minimnya Obrolan Sunda BANDUNG, (PR).- Kebanggaan sebagai orang Sunda ternyata sudah lama menurun drastis sehingga obrolan berbahasa Sunda juga sudah jarang dilakukan oleh masyarakat Sunda. Fenomena ini harus diantisipasi dan dicarikan solusinya oleh berbagai pihak, termasuk para pendidik di sekolah maupun kampus.
SUASANA belajar-mengajar di salah satu SD di Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Kebanggaan sebagai orang Sunda ternyata sudah lama menurun drastis, sehingga obrolan berbahasa Sunda jarang dilakukan. Hal ini harus diantisipasi dan dicarikan solusinya oleh berbagai pihak termasuk para pendidik di sekolah-sekolah.* ANDRI GURNITA/PR "Kita tidak boleh hanya terpaku melihat nasib yang dialami orang Sunda. Kita perlu ikhtiar keras dan berpikir jernih dalam memahami persoalan Sunda yang terpinggirkan," kata Ketua Bandung Spirit, Acil Bimbo saat berbicara dalam diskusi "Kearifan Budaya Sunda dalam Memelihara Kesetiakawanan Sosial" di Aula STKS Bandung, Rabu (13/9). Acil mengemukakan, faktor ikhtiar sesungguhnya merupakan hal penting, selain berdoa kepada Allah SWT. "Saya sependapat dengan ajaran sebuah sekte di India yang menyatakan ikhtiar sebanyak dua pertiga, sedangkan doa sepertiganya. Saat ini rentan terjadi konflik di masyarakat sehingga setiap orang perlu berpikir jernih dalam menilai setiap masalah," tuturnya. Sementara itu, tentang keluh kesah susahnya belajar bahasa Sunda di sekolah menjadi sorotan pembicara lainnya yakni Dr. Hidayat Suryalaga. Menurut Hidayat Suryalaga, seharusnya tidak boleh terjadi keluh kesah tersebut karena bahasa Sunda mudah untuk dikuasai. "Untuk bisa menguasai bahasa Sunda, cukup dengan memahami 30 kata kerja sesuai Undak Unduk Basa Sunda (UUBS). Karenanya, saya tidak setuju kalau dikatakan sulit untuk mempelajari bahasa Sunda," ujarnya. Sampai saat ini, ungkap Hidayat Suryalaga, bahasa Sunda sebagai muatan lokal (mulok) di sekolah masih dianggap momok karena sulit dimengerti apalagi dikuasai. "Sering kali terdengar keluhan siswa untuk mempelajari bahasa Sunda harus menguasai UUBS, karena ada bahasa yang kasar dan bahasa halus. Padahal, di bahasa Inggris atau Bahasa Jepang juga mengenal tingkatan bahasa seperti ketika bicara dengan ratu, kaisar, atau rakyat biasa," katanya. Untuk mempermudah pemahaman terhadap bahasa Sunda, Hidayat memberikan kiat sederhana yakni cukup dengan memahami 30 kata. "Kalau kita ingin menguasai bahasa Inggris perlu menguasai ratusan kata kerja tidak tentu, irregular verbs, sedangkan bahasa Sunda cukup dengan 30 kata," katanya. Hidayat mencontohkan kata balik yang menjadi wangsul untuk diri sendiri dan mulih untuk orang yang lebih tua. "Kita tidak boleh terbalik dalam penggunaan 30 kata tersebut, karena tidak boleh meninggikan diri dengan kata yang seharusnya untuk orang yang lebih tua," ujarnya. Kenali lingkungan Dalam kesempatan terpisah, Pembantu Rektor Unisba Bidang Kemasiswaan, Drs. Agus Sofyandi, M.Si. mengatakan, para mahasiswa perlu mengenal lingkungan kampus, masyarakat, dan adat istiadat serta budaya Sunda. "Dalam hal ini kegiatan ta'aruf yang dimulai Selasa (12/9) bukan sekadar formalitas, melainkan upaya mengenal diri, lingkungan, dan budaya yang ada di masyarakat," katanya. Sebelum mengenal lingkungan, menurut Agus, mahasiswa sebagai kalangan terdidik terlebih dulu mengenal dirinya. "Karena pada saat mengenal lingkungan harus diimbangi dengan pengenalan terhadap kapasitas dirinya. Pahami budaya dan kebiasaan masyarakat Sunda, terutama Bandung sebagai tempat tinggal saat kuliah," katanya. Sebagai mahasiswa yang hidup di lingkungan Bandung dengan masyarakat mayoritas beragama Islam, dalam taaruf juga diwajibkan berbusana rapi dan sopan. "Tiap mahasiswa baru diwajibkan memakai pakaian putih panjang dengan celana panjang warna hitam. Mahasiswi putri juga diwajibkan mengenakan rok hitam panjang dan berkerudung putih," katanya. Menyinggung tentang jilbab, Agus Sofyandi mengemukakan, Unisba sendiri belum mewajibkan mahasiswi untuk mengenakan jilbab. Karena, yang ada selama ini hanya imbauan dari Rektor Prof. Dr. H. E. Saefullah, LLM. (A-71)*** ===== Situs: http://www.urang-sunda.or.id/ [Pupuh17, Wawacan, Roesdi Misnem, Al-Quran, Koropak] __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/ http://barayasunda.servertalk.in/index.php?mforum=barayasunda [Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/