Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

Ini masukan dari saya. Ini hanya pandangan pribadi saja dari seorang yang
dhoif.

Untuk menikah, seseorang itu baiknya mencari pendamping / pasangan hidup
yang agamanya dan akhlaknya baik agar lebih mudah membentuk keluarga yang
baik. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati...

Kemudian bila seseorang telah menetapkan untuk menikah dengan seorang pria /
wanita yang akhlaknya tidak baik, misal masa lalunya tidak baik, maka harus
siap dengan konsekuensinya. Saran saya yang harus dilakukan orang tersebut
adalah mengobati ...
Bagaimana caranya?
Ya, dengan menasehati. Kedua duanya harus saling menasehati. Agar tidak
mengulangi lagi perbuatannya yang salah di masa lalu. Dalam menasehati juga
harus memperhatikan kondisi seseorang. Perhatikan juga cara menasehatinya.
Jangan sampai niat baik menasehati malah menjadi salah tangkap, dikira
menghakimi. Juga, yang dinasehati harus berbaik sangka, bahwa ini adalah
nasehat untuk memperbaiki dirinya.

Perlu disadari juga bahwa setiap orang itu punya masa lalu. Bisa jadi dari
perjalanan hidup seseorang ada sedikit coretan dari masa lalunya yang tidak
baik. Baik si wanita atau si prianya juga masing masing punya masa lalu.
Ketika seorang pria dan wanita telah komitmen untuk menikah, maka keduanya
harus komitmen juga untuk memperbaiki diri. Ya, saling menjaga dan juga
saling menasehati...

Saya yakin insya Allah orang yang menikah itu ingin mengikuti Sunnah Rasul.
Dan ketika sebuah rumah tangga telah terbentuk, mereka tidak ingin rumah
tangganya kandas. Maka saya nasehatkan lagi agar saling memperbaiki diri.
Bukan cuma yang pria saja, tetapi yang wanitanya juga memperbaiki diri.

Dan,
Tidak sepatutnya seseorang itu mempergunakan kelemahan / kekurangan
pasangannya untuk mendiskreditkannya, untuk merendahkannya. Jangan begitu.
Setiap orang mempunyai aib dan kekurangan. Aib yang telah Allah tutup jangan
diungkit lagi. Cukup bertobat dan komitmen untuk memperbaiki diri...

Saya bawakan sebuah hadits Riwayat Muslim, yang bisa juga dilihat di
kumpulan hadits Arbain An Nawawi (hadits ke 36), yang artinya

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu, Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam
bersabda,
"Barangsiapa yang melepaskan salah satu kesusahan dunia seorang mukmin, maka
Allah akan melepaskan salah satu kesusahan hari kiamat darinya. Barangsiapa
memudahkan orang yang sedang dilanda kesulitan, maka Allah akan
memudahkannya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang
muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat...." (HR.
Muslim).

Kemudian saran saya,
Perbaiki diri, dan segeralah menikah.


Semoga bermanfaat, dan terhitung menolong Agama Allah yang dengan itu Allah
juga berkenan menolong saya. Amin.

Wassalamu'alaikum


Chandraleka
Independent IT Writer
Visit http://come.to/digitalworks
a source for computer hobbyist



----- Original Message -----
5. Re: Banyaknya godaan sebelum pernikahan
    Posted by: "Marlina Iryatie" [EMAIL PROTECTED]
    Date: Wed Jul 19, 2006 6:47 pm (PDT)

Maaf, saya mau tanya,

sahabat saya (wanita) akan menikah dalam waktu dekat. Sebut aja Rani. Namun,
sepertinya calon suaminya masih belum iklas menerima masa lalu Rani dengan
pacar2nya dulu, karena dianggap pacaran Rani dulu melewati batas. Si calon
suami sering kali mengungkit-ungkit masa lalu tersebut disertai dengan
kata-kata kasar yang akhirnya membuat mereka bertengkar. Kondisi ini masih
sering terjadi, tapi saat sedang tidak bertengkar, mereka seperti halnya
pasangan normal lainnya yg saling menyayangi. Apa yg sebaiknya dilakukan?
Sementara kedua keluarga sudah tahu dan setuju dengan rencana pernikahan
tersebut...





Sudahkah Anda membaca Al Qur'an hari ini?
Sudahkah Anda membaca sebuah hadits hari ini?

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/belajar-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke