kami dari milis [EMAIL PROTECTED] mengucapkan selamat buat pak WIEN..!!
makin hari terlihat Pasar FLOHMAK di BSD City yg adanya setiap sabtu/minggu ini 
makin ramai aja..
semoga jadi ajang alternative utk jalan2/wisata yang baru..
mungkin judulnya "wisata belanja barang bekas", kali ya...

maju terus..!

adji

---

Jangan Malu Beli Barang Bekas 
Posted by: "Agus Hamonangan" [EMAIL PROTECTED]   agushamonangan 
Tue May 15, 2007 8:21 pm (PST) 
Oleh R Adhi Kusumaputra
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0705/16/metro/3533840.htm
=========================

Pasar Flohmak dibuka sejak sebulan terakhir ini di kawasan Granada
Square, BSD City, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang. Pusat jual
beli barang bekas itu ternyata diminati. Cukup banyak orang melepas
barang-barang mereka di pasar yang dibuka setiap Sabtu dan Minggu itu.

Umumnya pembeli puas mendapatkan barang yang masih layak pakai dengan
harga miring.

Konsep Pasar Flohmak diadopsi oleh pendiri Pasar Flohmak, Winarto A
Rasul (51), warga Serpong, Tangerang. Winarto yang delapan tahun
tinggal di Vienna, Austria, itu melihat di sejumlah negara di Eropa
pasar jual beli barang bekas sangat berkembang.

"Banyak orang bilang tinggal di negara-negara di Eropa sangat mahal,
tetapi sebetulnya tergantung bagaimana kita mencari barang bagus
dengan harga murah," papar pria kelahiran Yogyakarta itu.

Mengacu pada konsep fleamarket di sejumlah negara di Eropa (dan juga
Amerika Serikat), Winarto Rasul yang belum lama kembali ke Indonesia
mendirikan PD Pasar Flohmak.

Nama Flohmak diadopsinya dari kata Jerman, flöhmark (pasar barang
bekas layak pakai dan koleksi), namun karena orang Indonesia menyebut
flöhmark menjadi Flohmak, akhirnya Winarto mengambil nama Flohmak,
yang kemudian didaftarkannya sebagai hak paten.

Ketika kali pertama Pasar Flohmak dibuka pada 21 dan 22 April 2007,
ada 18 lapak masing-masing berukuran 2 meter x 3 meter yang digelar,
mengambil lahan parkir Granada Square. Aneka barang bekas dijual mulai
dari pakaian, tas, sepatu, furnitur, buku, sepeda, lukisan, sampai
stik golf.

Setelah sebulan berlalu, Winarto mengaku mulai kewalahan. "Sekarang
sudah ada 54 penyewa lapak. Saya terpaksa menolak karena tempatnya
sudah habis," kata penulis roman Setangkai Mawar di Donau itu.

Winarto menyewakan setiap lapak seharga Rp 50.000 per hari tanpa
mengutip persentase barang yang terjual. Karena itulah banyak orang
yang antre menyewa lapak di Pasar Flohmak. "Bahkan transaksi
dilanjutkan di rumah, dan itu milik mereka," kata Winarto, yang puas
dengan perkembangan Pasar Flohmak.

Ny Evita (49), warga Taman Chrysant 1 BSD, sejak awal menyewa lapak di
Pasar Flohmak. "Awalnya iseng-iseng untuk mengisi kegiatan pada Sabtu
dan Minggu. Ternyata barang-barang pribadi yang dijajakan di sini 40
persen sudah terjual. Lalu banyak saudara saya yang menitipkan
barang-barang mereka untuk dijual di sini," cerita Ny Evita, yang
hanya melanjutkan usaha menjual barang bekas di Pasar Flohmak.

"Saya ditemani putri saya, yang setiap Senin sampai Jumat bekerja di
kantor. Sedangkan Sabtu dan Minggu dia menemani saya di sini," ungkap
Evita, yang menjual peralatan rumah tangga dan pakaian.

Pengamatan Kompas, Pasar Flohmak ramai sejak pukul 07.00. Para
pembelinya tidak hanya warga Serpong, Tangerang, tetapi juga dari
berbagai daerah lain di Jabodetabek. Penyewa lapak umumnya memiliki
mobil. Sebagian warga Serpong, tetapi ada juga datang dari Cimanggis,
Depok; Lebak Bulus, Jakarta; dan Bekasi. Jumlah mobil yang diparkir
pun makin banyak.

Seorang penyewa lapak yang punya posisi penting dalam perusahaan
pengembang besar menjual mebel dengan harga miring, demikian pula
pernak-pernik seperti ikat pinggang, tas, dan dompet. "Dia menyewa
lapak sampai dua bulan ke depan, mungkin untuk menghabiskan
barang-barang di rumahnya," tutur Winarto.

"Lumayan, saya dapat sofa dan meja mebel bagus, harga per satuannya Rp
300.000," kata Ida, seorang pembeli di Pasar Flohmak.

Barang-barang yang dijual di Pasar Flohmak ini harganya bervariasi
dari Rp 5.000 sampai puluhan juta untuk barang koleksi. Uniknya,
Winarto membuka sesi gratis setiap pukul 15.00. Untuk barang-barang
tertentu, seperti mainan, sepatu, pakaian, dan pernak-pernik diberikan
secara gratis kepada masyarakat.

"Tujuannya agar masyarakat sekitar yang kurang mampu dapat juga
menikmati barang-barang di Pasar Flohmak. Dalam waktu singkat, barang
yang digratiskan itu sudah habis," tuturnya menambahkan.

Barang yang dijual antara lain lukisan 8 Bidadari seharga Rp 12 juta.
"Lukisan serupa dipajang di Galeri Maria Theresia, Ratu Austria," kata
Winarto.

Ada juga replika pabrik sepeda Alexander Pollock tahun 1883 dijual Rp
1 juta, topi yang mengabadikan kemenangan Michael Schumacher yang kali
keenam dalam F1 di Jerman dijual seharga Rp 225.000.

"Saya juga punya koleksi lukisan Jan Mintaraga yang dibuat tahun 1992,
imajinasinya tentang BSD. Saya jual Rp 9 juta," kata Winarto. Banyak
lukisan yang dibelinya dari Austria dan negara di Eropa, dijual
Winarto sebagai barang koleksi seharga jutaan rupiah.

Winarto A Rasul memang serius menekuni Pasar Flohmak. Dia membeli
tanah seluas 250 meter persegi, tak jauh dari lokasi, untuk
dijadikannya gudang.

"Kalau ada orang yang mau menitipkan barang-barangnya, saya simpan di
gudang itu," kata Winarto, yang sudah mematenkan nama Pasar Flohmak.

"Saya akan membuka waralaba Pasar Flohmak. Kalau setiap kabupaten atau
kota punya satu Pasar Flohmak, ini sangat bagus," katanya yakin.
Begitu Pasar Flohmak dibuka di Granada Square BSD, Winarto langsung
dihubungi pihak Gading Serpong agar membuka pasar serupa di kawasan itu.

Winarto melihat berkembangnya Pasar Flohmak karena saat ini masyarakat
masih menghadapi situasi krisis ekonomi.

"Saya mengutip kata-kata Sri Sultan Hamengku Buwono X agar jangan malu
membeli barang bekas," kata Winarto yang juga mengaku menjajakan
pakaian dan barang-barang bekas milik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan
permaisurinya, GKR Hemas.

Pakaian bekas Sri Sultan HB X dan istrinya itu akan dilelang Winarto
pada Juni mendatang, dan dibuka dengan harga per potong Rp 450.000.
"Saya akan ke Yogya dulu, melengkapi koleksi Sri Sultan HB X yang akan
dilelang," ungkapnya.

Winarto mengaku, ia beli dari orang dalam Keraton. Sistemnya kalau
laku baru dibayar.

Kepala Divisi Sarana dan Prasarana Kota Real Estate Indonesia (REI) Ir
Dhony Rahajoe melihat kehadiran Pasar Flohmak yang digagas warga akan
menghidupkan sebuah kota karena di sana komunitas terbentuk.
"Komunitas seperti inilah yang menghidupkan sebuah kota," kata Dhony.

Pasar Flohmak memang mengadopsi fleamarket seperti di Salzburg dan
Vienna (Austria), Bruges, Brussels, dan Antwerp (Belgia), Zagreb
(Kroasia), Copenhagen (Denmark), Lille, Paris (Perancis), Muenchen
(Jerman), Dublin (Irlandia), Amsterdam (Belanda), Lisabon (Portugal),
Barcelona, Madrid, dan Sevilla (Spanyol), dan banyak negara lainnya.

Antusiasme masyarakat melakukan jual beli di fleamarket sangat besar.
Ekonomi rakyat pun makin hidup. Jadi, jangan pernah malu membeli
barang bekas, apalagi menjualnya! 


[Non-text portions of this message have been removed]



___________________________________________________
Kirim e-mail:   bumi-serpong@yahoogroups.com
Setting: http://groups.yahoo.com/group/bumi-serpong 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/bumi-serpong/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/bumi-serpong/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke