===============================================  
THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] 
Seri : "Membangun Ekonomi Rakyat, 
           Demokrasi dan Kebangsaan Indonesia."  
=============================================== 
[Economic, Democration and Nationalism Indonesia Quotient] 
BANK KAUM MISKIN 
Oleh : Muhammad Yunus 
Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2006 
Bersama Alan Jolis 
Belajar dari : 
Kisah Muhammad Yunus dan Grameen Bank, dalam 
Memerangi Kemiskinan 
DALAM RANGKA : 
MEMPERINGATI 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL   
MENYAMBUT 80 TAHUN SUMPAH PEMUDA  
DAN MERAYAKAN HUT KEMERDEKAAN RI KE - 63    
BAB EMPAT BELAS 
108. Masa Depan 
KAMI sering menujuk ke “abad mendatang” seolah-olah kami sedang membicarakan 
soal 24 jam ke depan. Tetapi abad mendatang berarti 100 tahun ke depan, dan 
kami sudah menapak jalan kami. Saya kira tidak ada seorang pun memiliki 
pengetahuan atau kebijaksanaan untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada 
dunia ini dan penghuninya dalam 100 tahun ke depan. Dunia sedang berubah dengan 
cara-cara yang tak terduga dan akan terus menjadi semakin tak terduga seraya 
kita bergerak mengarungi abad ini. Yang bisa kita katakan dengan tingkat 
kepastian yang cukup memadai adalah bahwa laju perubahan akan jadi semakin 
cepat, sangat tidak mungkin untuk melambat. Ambillah semua pengetahuan, 
penemuan, ciptaan yang terakumulasi sampai akhir abad ke 20, dan dalam 50 tahun 
mendatang saja, ini akan tumbuh mungkin beberapa kali lipat. Inilah laju 
perubahan luar biasa yang sedang kita songsong, 
Jika entah bagaimana kita bisa kembali lagi ke dunia hari ini 100 tahun dari 
sekarang, kita pasti akan merasa seakan-akan menjadi tamu dari abad prasejarah. 
Jika kita mencoba membayangkan seperti apa dunia 25 tahun dari hari ini, kita 
akan perlu mengarang fiksi-ilmiah. 
Momentum perubahan jelas sudah berlangsung. Pencarian tak kenal puas untuk 
memahami yang tidak diketahui, hasrat bisnis untuk memakai teknologi demi 
melayani konsumen, dan perlombaan senjata militer antar bangsa telah turut 
menciptakan momentum ini. Pertanyaan sesungguhnya adalah apakah 
perubahan-perubahan ini akan membawa manusia kian mendekat atau menjauh dari 
kondisi-kondisi sosial-ekonomi yang diharapkan. 
Jawabannya jelas : “Jika kita menganggap diri kita sebagai penumpang pada 
“Pesawat Ruang Angkasa Bumi” ini, kita akan mendapati diri berada dalam sebuah 
perjalanan tanpa pilot dan tanpa kejelasan arah untuk diikuti. Namun jika kita 
bisa meyakinkan diri sendiri bahwa kita sesungguhnya adalah awak pesawat 
angkasa ini, dan bahwa kita harus mencapai tujuan sosial-ekonomi tertentu, maka 
kita akan terus mendekati tujuan itu, sekalipun kita membuat kesalahan atau 
mengambil jalan berputar sepanjang perjalanan.” 
[ bersambung ] 
  
* * * * * 
“Kita tahu bahwa pelanggan dan persaingan telah berubah, 
tetapi hakikat dari perubahan itu sendiri juga telah berubah.” 
[Michael Hammer & James Champy – Konsultan Manajemen 
dan penulis buku-buku best seller dunia] 
* * * * * 


 
SONETA INDONESIA <www.soneta.org>
Retno Kintoko Hp. 0818-942644
Aminta Plaza Lt. 10
Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
Ph. 62 21-7511402-3 
 


      

Kirim email ke