Tulisan sahabat saya ini menjadikan saya sedikit teringat dengan lagu Ebit G Ade yang bilang, "... kita mesti telanjang dan benar-benar bersih..." rasanya banyak di antara anda yang hafal lagunya.... selamat menyimak.
 
BERANIKAH ANDA BENAR-BENAR TELANJANG?
http://groups.yahoo.com/group/BeCeKa/message/1049
http://groups.yahoo.com/group/semedi/message/10801
 
Consciousness is not of one particular level, it is
the totality of our being.
~J. Krishnamurti.
 
Sesuatu yang ‘spesial’ bagi kita umumnya tampak menarik, membangkitkan selera dan rasa kagum. Apa yang spesial bagi Anda itu? Anda tahu itu bukan? Kitapun tahu kalau, apa yang spesial bagi kita, belum tentu spesial juga bagi orang lain. Ini erat kaitannya dengan pengalaman, ingatan, dan tentunya selera masing-masing. Sesuatu yang spesial bagi saya boleh jadi harus buatan luar-negri, berharga mahal, sangat langka dimana hanya beberapa orang saja yang memilikinya di dunia ini; akan tetapi bagi Anda boleh jadi itu tidak spesial samasekali.
 
‘Memahami diri sendiri’ mungkin sesuatu yang tidak spesial, atau bahkan remeh bagi Anda atau banyak orang, karena kalian telah merasa memahami diri kalian sendiri. Tapi tunggu dulu; benarkah kalian memahami diri kalian sendiri? Benarkah? Atau malah jangan-jangan apa yang kalian sangka sebagai diri kalian itu hanyalah ‘apa yang dikatakan orang tentang kalian’ dimana itu kalian rasakan sebagai menyenangkan, sesuai dengan apa yang kalian harapkan, cita-citakan, sehingga kalian menerimanya dengan senang-hati. Tidakkah begitu? Periksalah kawan!
 
Anda adalah sesosok pribadi yang sangat spesifik, unik, sangat spesial, tiada duanya. Bahkan kembaran Andapun tidak persis sama dengan Anda bukan? Makanya, bukankah sesuatu yang amat sangat menarik untuk memahami itu, memahami diri Anda sendiri? Anehkah kalau saya malah merasa heran kalau Anda malah tidak melihat bahwa memahami diri sendiri sebagai sesuatu yang amat sangat spesial?
 
Agaknya sudah pernah saya sampaikan sebelumnya kalau, guna memahami diri sendiri kita mesti menyelam jauh ke dalam si diri ini, ke dalam apa yang selama ini kita sangka sebagai diri kita ini. Dan itu, juga bisa berarti ‘penelanjangan-diri’ sepenuhnya. Kita telanjang kalau hendak mandi, hendak membersihkan tubuh ini dari semua kekotoran-kekotorannya. Demikian juga halnya bila kita hendak ‘membersihkan-diri’ kita, ‘memurnikan-diri’ kita. Kita mesti melucutinya dari semua atribut-atribut, semua polesan, semua embel-embel yang dikenakannya selama ini —baik yang menyenangkan pun tak menyenangkan. Beranikah Anda benar-benar telanjang?
 
Denpasar, 17 Mei 2006.
_______________________
Baca juga: “Menelanjangi-diri”, “Runtuhnya Dunia
Atribut” dan “Apa yang kita lekati?”.
 
*********************************************************************
Tak ada kejernihan di hati yang tanpa kedamaian.
Dan tak ada kedamian di benak mereka yang selalu berpikir dalam pola untung-rugi
ataupun kalah-menang.
~anonymous 300406.
*********************************************************************


How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low PC-to-Phone call rates.

** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




SPONSORED LINKS
Religion and spirituality Seb Spirituality


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke