Salam bro Arief

Saya tidak bisa memberikan masukan terlalu detail tetapi saya cuman 
ingin sedikit urun pendapat mengenai pendidikan Buddhist didalam 
lingkungan sekolah .

1. menurut pikiran saya kita harus mulai bisa membedakan apa yang 
bisa diajarkan di vihara dan apa yang bisa diajarkan di sekolah ( ini 
berkaitan dengan melayani kebutuhan )
2. Kemudian kita juga harus bisa kembali kepada esensi dari sebuah 
ajaran kebenaran ( agama ) agar kita tidak mengulang kesalahan yang 
telah dilakukan saat ini .Agama atau ajaran kebenaran adalah membantu 
manusia mengarahkan menuju cara hidup yang benar dan bahagia . Jadi 
kita harus sadari bahwa sebegitu banyak sutta Sang Buddha adalah sama 
pada awalnya pertengahannya dan akhirnya . Yaitu mengandung sebuah 
keindahan yaitu kebahagiaan hidup .Jadi akan menyimpang bila kemudian 
ajaran benar menjadikan seseorang menderita dan semakin bodoh dan 
jauh dari kebahagiaan hanya karena jatuh dalam kemewahan pemikiran 
saja .
So sebuah tantang bagi kita apabila ingin membantu memberikan saran 
untuk menyusun kurikulum secara benar dan bermanfaat agar bisa 
memberikan bekal kedewasaan batin bagi seseorang agar menjadi orang 
pandai yang tidak " kosong ".
3. Mengenai metoda bisa saja dilakukan dengan berbagai cara misalnya 
dengan soal-soal multiple choice  seperti sistem pendidikan pada 
umumnya tetapi saya lebih mendukung penilaian pelajaran agama tidak 
diberikan dengan angka-angka . Karena pendidikan ini bukan sebuah 
pendidikan yang sifatnya doktrin yang harus dihafalkan . tetapi lebih 
baik apabila ajaran ini tidak terpatri dalam memori seseorang tetapi 
lebih terpatri dalam kehidupan nyata yang dijalani saat ini .
Misalnya saja bagaimana seorang anak menghormati orang tua dan kenapa 
bisa begitu ? apa yang menjadi tanggung jawab seorang anak ? 
bagaimana dia bisa memandang sebuah kebenaran dengan cara yang 
benar ? bagaimana dia bisa berbicara dengan benar ,bagaimana dia bisa 
mengerti dan mengalami kebenaran akan hukum sebab akibat dalam 
lingkungannya ,bagaimana dia bisa mengerti bertanggung jawab terhadap 
apa yang dilakukannya , bagaimana dia bisa mengenali apa kemauannya , 
bagaimana dia diajarkan mengenali kemampuannya dengan cara 
memperhatikan hal-hal yang lebih pantas diperhatikan . ( ini juga 
bisa meningkatkan kemampuan anak dalam hal mempelajari sesuatu di 
dalam pendidikan formalnya . Hal-hal seperti ini tentu saja bisa 
diajarkan kepada anak didik secara lebih nyata dan tidak perlu 
dihafalkan karena secara sehari-hari mereka diajak melaksanakannya 
dengan sendirinya akan hafal. Dan bila ada ujian maka hal ini bukan 
merupakan beban tetapi sebuah kegembiraan karena mereka tidak perlu 
belajar malam hari sehingga mengurangi jam mainnya yang juga 
mengurangi kesempatan bagi dirinya untuk mengembangkan kehidupan 
sosialnya . Masih banyak lagi hal yang bisa digali dalam menjalankan 
hal ini . tetapi intinya adalah bahwa membawa ajaran yang sangat 
bermanfaat ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi anak didik secara 
langsung yang nantinya bisa menjadi bekal berupa ketahanan mental 
yang baik serta kebijaksanaan yang cukup dalam mengarungi kehidupan 
ini nantinya .
So Soal-soal akan terasa mudah bahkan bisa diberikan secara subyektif 
seperti misalnya dengan cara apa kamu menghormati orang tuamu dirumah 
dan mengapa demikian ? maka dengan pertanyaan seperti ini maka kita 
bisa membiasakan anak untuk mulai memperhatikan apa yang biasa dia 
kerjakan , mengapa demikian dan apa manfaatnya bagi kamu ? Hal ini 
bukan hal yang sulit bagi yang menjalankan kebiasaan ini tetapi bagi 
yang tidak maka tidak mungkin ada contekan juga ( gue ini ahlinya 
nyontek jadi kalao kasih soal yangsusah dicontek ) Kalaupun menyontek 
maka yang dicontek adalah hal-hal kebaikan . Ini pun masih merupakan 
sebuah kebaikan bagi yang nyontek karena bisa mengetahui apa yang 
seharusnya .
4 Mengenai informasi tentang sejarah ajaran Buddha , sejarah , dan 
yang lainnya bisa diberikan dasar agar anak didik lebih kenal kepada 
SANG BUDDHA , SEJARAH, dan mungkin kebaikan dan keburukan masa lalu 
agar menjadi sebuah memori dalam benak seseorang untuk bisa dipakai 
sebagai pembanding saat dia memebutuhkannya .Terkadang mempelajari 
cerita sejarah , cerita jatakan bisa bermanfaat bagi seseorang saat 
dia mengalami masalah yang hampir sama . 

Pada prinsipnya bagi saya lebih penting memberikan bekal pola 
berpikir dan pola hidup yang sesuai dengan Buddha Dhamma daripada 
cerita-cerita tak bermanfaat tentang Buddha Dhamma.
( kalau dipandang perlu cerita-cerita yang bisa dipakai untuk 
menjawab serangan dari luar yang berusaha menjatuhkan keyakinan boleh 
juga diajarkan untuk membentengi saddha mereka )

semoga bermanfaat 
salam metta for all member 
ito



--- In Dharmajala@yahoogroups.com, "D.Arief" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> -----Original Message-----
> From: kreshna amurwabumi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Tuesday, March 01, 2005 10:45 PM
> To: Dharmajala@yahoogroups.com
> Subject: [Dharmajala] Vihara,sekolah Budhist,Pindah Agama,Perayaan
> Imlek&Valentin
> 
> .
> 
> Sekolah Budhist:
> 
> 1.      Isi kitab agama Budha untuk SD,SLTP dan SLTA memang 
kelewatan
> anehnya. Anak SD disuruh mempelajari istilah-istilah Budhist dalam
> bahasa Pali, disuruh mengetahui pengertian-pengertian yang sangat 
tinggi
> tentang agama Budha dan lain sebagainya. Kadang-kadang saya ingin 
tahu
> si pembuat kurikulum itu, apakah bukan berasal dari direktur Agama 
Budha
> pada waktu itu yang dijabat oleh pak Oka Diputhera ?. Barangkali ada
> teman millist yang dapat memberi masukan. 
> 
> .
> 
>  
> 
> Masih panjang memang perjalanan pendidikan agama Buddha dan sekolah
> Buddhist di Indonesia. Akan tetapi, jikalau kita mencoba melihat 
sisi
> positifnya, kita mungkin akan gembira juga bahwa kedua hal tersebut
> telah dimulai walaupun dengan segala kekurangannya. 
> 
>  
> 
> Ketika beberapa waktu lalu saya membaca buku pelajaran agama Buddha 
SD,
> SMP dan SMA, saya mendapati betapa rendahnya pengetahuan agama 
Buddha
> saya. Karenanya saya mencoba mencari tahu lebih lanjut tentang
> kurikulumnya, serta mencari di internet bagaimana pengajaran agama
> Buddha di luar negeri sebagai pembanding. Beberapa didapat misalnya 
di
> webnya BuddhaNet, Than Siang Temple dan La Trobe University. 
> 
>  
> 
> Hal yang masih tanda tanya saya adalah: Apakah kiranya tujuan 
pengajaran
> agama Buddha di sekolah umum, dan apa yang ingin dicapai? 
> 
> Agar para siswa mengenal agama Buddha, menjadi ahli agama Buddha,
> menjadi Buddhist 'yang benar' (menurut siapa?, mampukah survive?,
> pengajarnya siapa?), atau apa?  
> 
>  
> 
> Mungkinkan melalui milis ini kita bisa memberikan sesuatu pemikiran 
yang
> bisa meningkatkan hal tersebut? Misalnya dengan memulai mengumpulkan
> masukan kira-kira kurikulum dan bahan pengajaran yang bagaimana yang
> mungkin dirasakan cocok, informasi tentang kurikulum dan bahan
> pengajarannya yang ada.
> 
>  
> 
> Mettacittena,
> 
> D.Arief








------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/hjtSRD/3MnJAA/i1hLAA/UlWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Dharmajala/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke