Kursus “Narasi”
 P A N T A U
 Andreas Harsono dan Budi Setiyono
 6 Mei 2008 – Agustus 2008
 
 
 Pantau membuka kursus baru bernama “Narasi.” Kursus ini dirancang untuk orang 
yang ingin belajar menulis panjang dengan memikat dan mendalam. Juga bagi 
mereka yang berminat menulis esai atau buku nonfiksi.
 
 Kursus diadakan selama 18 sesi dengan frekuensi mingguan, petang hari (pukul 
19.00-21.00). Cara mingguan ini sengaja dibuat agar peserta punya waktu 
mengendapkan materi belajar, mengerjakan pekerjaan rumah serta membaca. Jumlah 
peserta maksimal 20 orang agar ada waktu diskusi. Kursus ini ditekankan pada 
banyak latihan.
 
 Tugas akhirnya berupa penulisan sebuah narasi sekitar 5.000 kata. Ia dilakukan 
sesudah peserta berlatih melakukan riset, liputan, wawancara, dan menulis. 
Jumlah kata sekadar pegangan saja. Ia bisa lebih pendek atau panjang lagi. 
Peserta akan membaca dan membicarakan karya-karya Joseph Mitchell, Truman 
Capote, John Hersey, Gay Talese dan Ryszard Kapuscinski serta membaca cerita 
Pham Xuan An dari Saigon.
 
 INSTRUKTUR
 
 Andreas Harsono wartawan Jakarta, pernah bekerja di harian The Nation 
(Bangkok), The Star (Kuala Lumpur) dan majalah Pantau (Jakarta). Ia menang 
beberapa penghargaan internasional antara lain The Correspondent of the Year 
dari The American Reporter (1997) serta Nieman Fellowship dari Universitas 
Harvard (1999-2000). Dia co-editor buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan 
Mendalam dan Memikat (2005). Kini ia sedang menyelesaikan buku From Sabang to 
Merauke: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism. 
www.andreasharsono.blogspot.com
 
 Budi Setiyono wartawan Jakarta, pernah bekerja untuk Suara Merdeka (Semarang) 
dan majalah Pantau (Jakarta). Ia jadi co-editor buku Revolusi Belum Selesai 
yang berisi kumpulan pidato politik Presiden Soekarno serta Jurnalisme 
Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Kini ia sedang menyelesaikan 
buku soal penyair A.S. Dharta dari Lembaga Kebudayaan Rakyat. 
www.budisetiyono.blogspot.com
 
 SYARAT DAN BIAYA
 
 Peserta terbiasa dengan dunia tulis-menulis. Entah menulis di blog, makalah, 
buku harian atau media. Mereka juga terbiasa melakukan riset dan akrab dengan 
internet. Latar belakang bisa dari berbagai disiplin ilmu, minat atau profesi. 
Angkatan pertama dan kedua terdiri dari aktivis, wartawan, dokter, pengacara, 
mahasiswa, dosen, manajer NGO dan sebagainya. Peserta juga lancar membaca 
naskah dalam bahasa Inggris karena banyak materi kursus dari bahasa Inggris. 
Biaya Rp 4 juta, bisa diangsur selama kursus.
 
 Pendaftaran paling lambat 14 April 2008
 Kalau Anda tertarik, silahkan menghubungi:
 
 Dayu Pratiwi
 Pantau
 Jalan Raya Kebayoran Lama Nomor 18 CD, Jakarta 12220
 Phone. 021 – 7221031 Fax. 021 – 7221055
 Cell. 0817 4866582 Email. [EMAIL PROTECTED] 
 www.pantau.or.id 
 
 Kami berterimakasih jika penawaran ini dapat diinformasikan kepada rekan-rekan 
yang lain
 
 
 CONTOH SILABUS SEBELUMNYA
 
 SESI PERTAMA (6 November  2007)
 Perkenalan, pembicaraan silabus dan diskusi soal jurnalisme dasar, isu tentang 
“objektivitas” wartawan dengan membahas “Sembilan Elemen Jurnalisme” dari Bill 
Kovach dan Tom Rosenstiel serta membandingkannya dengan praktik jurnalisme di 
Jakarta a.l. byline, firewall, advertorial.
 [Andreas Harsono dan Budi Setiyono]
 
 Bacaan: Sebelum kuliah dimulai, sebaiknya Anda membaca resensi buku “Sembilan 
Elemen Jurnalisme” oleh Andreas Harsono (kalau tertarik baca bukunya The 
Elements of Journalism atau versi Indonesia Sembilan Elemen Jurnalisme karya 
Bill Kovach dan Tom Rosenstiel). Silahkan menelusuri www.journalism.org.
 
 SESI KEDUA (13 November 2007)
 Diskusi soal jurnalisme sastrawi, bagaimana Tom Wolfe memulai gerakan ini di 
Amerika Serikat pada 1960-an dan bagaimana suratkabar-suratkabar Amerika 
mengambil elemen-elemen genre ini. Diskusi tentang prinsip-prinsip dasar dalam 
melakukan reportase, membedakan mana yang fakta dan mana yang fiksi, kriteria 
dari gerakan “literary journalism.”
 [Andreas Harsono]
 
 Bacaan: “Kegusaran Tom Wolfe” oleh Septiawan Santana Kurnia; “Ibarat Kawan 
Lama Datang Bercerita” oleh Andreas Harsono; edisi jurnal Nieman Reports edisi 
Spring 2002 Volume 56 No. 1 tentang narrative journalism. Bacaan Nieman ini 
cukup tebal. Ini penting guna tahu sejarah dan perdebatan soal genre ini di 
Barat serta bagaimana genre ini masuk dalam cerita-cerita sehari-hari dalam 
suratkabar.
 
 SESI KETIGA (20 November 2007)
 Diskusi soal struktur karangan dengan contoh “Hiroshima” karya John Hersey. 
Ini sebuah karya klasik, dimuat majalah The New Yorker pada Agustus 1946, yang 
pernah dipilih sebuah panel wartawan dan akademisi Universitas Columbia sebagai 
naskah terbaik jurnalisme Amerika pada abad XX. [Andreas Harsono]
 
 Bacaan: “Hiroshima” dalam majalah The New Yorker edisi 31 Agustus 1946 oleh 
John Hersey dan “Menyusuri Jejak John ‘Hiroshima’ Hersey”oleh Bimo Nugroho. 
Usahakan baca John Hersey hingga selesai. Bacaan dari Bimo Nugroho membantu 
memahami “Hiroshima.”
 
 SESI KEEMPAT (27 November 2007)
 Diskusi soal deskripsi dan dialog dengan menggunakan ”Ngak Ngik Ngok” karya 
Budi Setiyono serta contoh-contoh lain dalam buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi 
Liputan Mendalam dan Memikat..
 [Budi Setiyono]
 
 Pekerjaan rumah: Rekamlah pembicaraan dengan seseorang lalu buatlah satu 
deskripsi pendek, sekitar 200-500 kata. Siti Maemunah dari angkatan kedua 
membuat deskripsi menarik tentang ”Mbah Ndut,” seorang dukun pijat, yang kawin 
beberapa kali. Kita akan membaca empat atau lima tugas ini pada pertemuan 
berikutnya. Kursus ini sifatnya sukarela. Kalau Anda lagi sibuk atau ada tugas 
kantor, tentu saja, Anda tak merasa harus mengerjakannya. Kalau mau tambahan, 
bacalah  ”The Riverman” karya Joseph Mitchell. Karya ini terkenal dengan 
deskripsinya soal Sungai Hudson.
  
 SESI KELIMA (4 Desember 2007)
 Diskusi membahas deskripsi serta teori soal feature. Bagaimana mencari fokus, 
angle dan outline dalam menulis sebuah feature. Bacalah ”Seandainya Saya 
Wartawan Tempo” karya Goenawan Mohamad
 [Budi Setiyono]
 
 Pekerjaan rumah: Buatlah sebuah feature pendek, yang terkait dengan kehidupan 
atau pekerjaan Anda sehari-hari. Ini penting agar pekerjaan rumah ini tak 
terlalu membebani Anda. Carilah isu yang menarik!
 
 SESI KEENAM (11 Desember 2007)
 Para peserta akan membacakan featurenya. Peserta lain menanggapi. Pekerjaan 
rumah akan difotokopi sesuai kebutuhan kelas agar setiap peserta mendapatkan 
selembar.
 [Budi Setiyono]
 
 Pekerjaan rumah: Buatlah satu kumpulan profile para peserta kelas ini. Kelas 
akan bikin undian. Masing-masing peserta akan mewawancarai satu peserta lain. 
Kami memperkirakan dalam enam minggu, semua karya ini bisa selesai. Kalau bagus 
bisa dibukukan (penjilidan sederhana).
 
 SESI KETUJUH (18 Desember 2007)
 Diskusi dengan melihat karya-karya Ryszard Kapuscinski dari Warsawa. 
Kapuscinski seorang koresponden perang, meliput di Afrika, Asia dan Eropa. 
Perhatikan bagaimana dia memakai foto-foto lama untuk menerangkan 
karakter-karakternya.
 [Andreas Harsono]
 
 Bacaan: ”Shah of Shahs” dan ”The Soccer War” karya Ryszard Kapuscinski.
 
 SESI KEDELAPAN (8 Januari  2008)
 Diskusi struktur karangan dengan melihat lima tulisan tentang Aceh dikerjakan 
empat orang berbeda. Bagaimana sebuah isu sama dikerjakan dengan sudut pandang 
dan metode beda-beda? Apa masing-masing kelebihan dan kekurangan? [Andreas 
Harsono]
 
 Bacaan: “Republik Indonesia Kilometer Nol” karya Andreas Harsono, ”Kejarlah 
Daku Kau Kusekolahkan” karya Alfian Hamzah, ”Panglima, Cuak, dan RBT” dan 
”Sebuah Kegilangan di Simpang Kraft” karya Chik Rini, dan ”Orang-orang Di Tiro” 
karya Linda Christanty.
 
 SESI KESEMBILAN (15 Januari 2008)
 Teknik wawancara dengan melihat teknik-teknik yang dikembangkan oleh 
International Center for Journalists. Peserta melakukan praktik wawancara di 
depan kelas. Sesudahnya menonton ”Black Hawk Down” karya Mark Bowden untuk 
lihat deskripsi yang berubah jadi film.
 [Andreas Harsono]
 
 Bacaan: bacalah oleh ”Ten Tips For Better Interview” (www.ijnet.org) dan ”The 
Art of the Interview” oleh Eric Nalder. Kalau sempat bacalah dulu buku Black 
Hawk Down. Perhatikan beda buku dan film.
 
 Pekerjaan rumah: Gunakan tape recorder atau handycam untuk interview 
seseorang, mungkin teman, keluarga atau lainnya. Dengarkan ulang dan catat 
kelebihan dan kekurangan interview tersebut. Buatlah deskripsi dari interview 
itu untuk kelas minggu depan. Bawa pula kaset rekaman untuk didengar atau 
ditonton bersama.
 
 SESI TAMBAHAN (Sabtu, 19 Januari 2008 pukul 10:00-12:00)
 Diskusi dengan Daoed Joesoef tentang penulisan buku di rumahnya, Jl. Bangka 
Dalam VII No. 15 telepon 7190431). Isterinya, Sri Soelastri Joesoef, akan 
menemani. Diskusi akan diakhiri dengan makan siang bersama di rumah asri 
keluarga Joesoef. They are a Dutch-educated couple, very strict, please don’t 
be late!
 
 Bacaan: Karya Daoed Joesoef dalam buku Emak dan Aku dan Dia (hanya bab 
”Monsieur Courazier dan Aku”). ”Orang-orang dari Salemba” karya Goenawan 
Mohamad dkk dalam buku ”Menyambut Indonesia” (h. 34-67). Joesoef seorang 
cendekiawan didikan Sorbonne, Paris. Dia pernah jadi dosen Fakultas Ekonomi 
Universitas Indonesia dan Menteri Pendidikan rezim Presiden Soeharto.
 
 SESI KESEPULUH (22 Januari 2008)
 Membahas deskripsi dari hasil interview [Budi Setiyono]
 
 Pekerjaan rumah: Kalau Anda hendak membuat sebuah naskah panjang, isu apa yang 
menarik perhatian Anda? Buatlah outline serta argumentasi mengapa cerita itu 
menarik, tidak klise, bahal menyedot perhatian pembaca.
 
 SESI KESEBELAS (29 Januari 2008)
 Diskusi menggali, mengembangkan dan menajamkan ide laporan serta menemukan 
fokus dan angle. Bisa sharing soal bagaimana bikin biografi penyair A.S. 
Dharta, yang mendirikan Lembaga Kebudayaan Rakyat, serta hubungannya dengan 
Presiden Soekarno.
 [Budi Setiyono]
 
 Bacaan: “Rangsang Detik” karya A.S. Dharta, “Selamat Jalan Sastrawan Sunda” 
karya Budi Setiyono.
 
 SESI KEDUABELAS (5 Februari 2008)
 Diskusi politik identitas dengan campuran agama, nasionalisme dan etnik dengan 
studi kasus etnik Tionghoa di Indonesia
 [Andreas Harsono]
 
 Bacaan: ”Hoakiao dari Jember” oleh Andreas Harsono, ”The Culture of Chinese 
Minority in Indonesia” oleh Leo Suryadinata, ”The Encyclopedia of the Chinese 
Overseas” bagian Indonesia oleh Mary Somers Heidhues (h. 151-168).
 
 SESI KETIGABELAS (12 Februari 2008)
 Sekali lagi soal deskripsi. Kita akan diskusi hasil membuat profile sesama 
peserta kelas serta bicara soal editing. Nonton film “Capote” tentang Truman 
Capote, yang dibintangi Philip Seymour Hoffman. Situs web 
http://www.sonypictures.com/classics/capote/ [Budi Setiyono]
 
 Bacaan: Kalau masih ada waktu, bacalah “In Cold Blood” karya Truman Capote. 
Ini karya klasik dari The New Yorker. Kalau ingin tahu bagaimana elemen-elemen 
narasi dipakai dalam straightnews pendek, bacalah “Ini sebuah Kehormatan” karya 
Jimmy Breslin.
 
 SESI TAMBAHAN (19 Februari 2008)
 Diskusi dengan Samuel Mulia, seorang kolumnis harian Kompas, serta konsultan 
majalah. Samuel kelahiran Denpasar, kuliah untuk jadi seorang dokter. Dia 
kolumnis yang dapat banyak komentar. Tahu banyak soal gaya hidup metropolitan, 
mulai dari model pakaian hingga kesehatan.
 [Budi Setiyono]
 
 Bacaan: Beberapa kolom Samuel Mulia dari Kompas; “Aku Tak Biasa” (Mei 207, 99 
komentar),  “ATM” (April 2007, 98 komentar) dan “Juri” (Juni 2007, 85 komentar)
 
 SESI KEEMPATBELAS (26 Februari 2008)
 Diskusi soal sikap terhadap kebenaran dengan independensi seorang penulis. 
Diskusi soal sosok Pham Xuan An, seorang wartawan majalah Time merangkap intel 
di Saigon, yang berperan dalam kemenangan Hanoi terhadap Saigon pada 
1975.[Andreas Harsono]
 
 Bacaan: “Perfect Spy” karya Larry Berman, karya-karya Bob Shaplen dari The New 
Yorker soal Perang Vietnam, surat protes Zalin Grant terhadap majalah The New 
Yorker. “The Quiet Vietnamese: Journalist and Spy Pham Xuan An Led a Life of 
Ambiguity” oleh Devid deVoss, “My Friend the Spy” oleh H.D.S. Greenway, “The 
Journalist Who Spied” oleh Stanley Cloud, “Pham Xuan An: Vietnam War Journalist 
and Spy” oleh Bruce Palling.
 
 SESI KELIMABELAS (4 Maret 2008)
 ”The Silent Season of A Hero” mengubah cara wartawan menulis sosok di Amerika. 
Bacalah juga ”Frank Sinatra Has a Cold”  karya Gay Talese. Situs web resmi Gay 
Talese adalah  www.randomhouse.com/kvpa/talese/index.html [Andreas Harsono]
 
 SESI KEENAMBELAS (11 Maret 2008)
 Warna sari, tanya jawab. Penutupan. [Andreas Harsono dan Budi Setiyono]
 
 
 
       
---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]



Dapatkan informasi kesehatan gratis
Mailing List Dokter Indonesia
http://www.mldi.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/dokter/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/dokter/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke