Quote:
"..
"Satu hal yang disampaikan Presiden tadi adalah pentingnya normalisasi AS
dan Indonesia itu menjadi satu hal yang permanen. Ini penting mengingat
masih adanya upaya di Washington, AS, untuk mengubah hubungan yang
selama ini sudah berjalan dengan baik dan penuh," ujar Dino.
.."
"..
Kita tidak perlu takut kepada angkatan bersenjata mereka,
karena senjata yang mereka gunakan adalah kiriman dari
negeri kita, lihatlah ketika kita jatuhkan embargo senjata,
tentara-tentara mereka seperti maung ompong ha ha ha ha
(penonton tertawa), yang lebih lucu lagi kemarin presidennya
sendiri yang memelas pada kita untuk menghentikan embargo itu
ha haha. (penonton tertawa).. kasihan-kasihan.
.."

Sama persis? Gak juga sih.. Tapi 'cita rasa'-nya sama, YA!!
Meskipun gak bermaksud mengatakan bahwa tulisan di bawah itu adalah
benar 'pidato'-nya GWB, saya hanya melihat pentingnya fokus pada inti
'bahasan'-nya.

Jadi gak cuma bahas 'hal-hal pinggiran', seperti sumber/tulisan yang anonim
atau fiksi/tidak-nya tulisan, dsb.. Karena ada beberapa orang yang seperti
biasa berusaha 'mengalihkan' pembahasannya kepada 'keaslian' tulisan
tersebut tanpa 'mengakui' kebenaran yang terkandung di dalamnya. :-(

Waktu menjelang pemilu 2004 saya pernah mengatakan kepada seorang rekan,
bahwa ada yang berbicara seperti di bawah ini:

"..I love the United States, with all its faults. I consider it my second
country.."

Reaksinya di luar dugaan saya.. dia tetap mendukungnya..
Padahal yang berbicara kalimat di atas (waktu itu) adalah (calon) penguasa
di negara ini..

Kalau begitu, apa bedanya Indonesia dengan propinsi/negara bagian mereka?
Makanya kalau/hingga sekarang Freeport beroperasi dengan tenang hingga
30 tahun ke depan, EMOI 'memenangkan' pengelolaan Blok Cepu, gak heran..
cuma rasanya sesak saja dan hati nurani sulit untuk menerima..
koq bisa Indonesia dipimpin oleh orang yang nasionalisme-nya sudah
luntur(?)..

Pemimpin adalah gambaran yang dipimpinnya.. Atau memang ini adalah cerminan
sudah banyak orang Indonesia yang luntur rasa kebanggaan terhadap negaranya
sendiri? Tolong jangan dipahami bahwa saya mendukung pameo 'right or wrong
is my country', lho ya..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

==========
Pidato presiden bush
Sifat : Rahasia
Waktu : Rahasia
Tempat : Rahasia

Ehm ehm...

Kepada yang terhormat Direktut CIA, FBI, Direktur Bank
Dunia, ADB, IMF, CEO Haliburton, Exxon Mobil,
freeport, Bangkir2 Internasional, Dan semua yang telah
membantu kami membiayai perang irak, Afganistan, serta
menyebarluaskan kakuasaan Imperium global, Direktur
media dan televisi CNN, ABC, NBC, yang telah membantu
propaganda kita, kami ucapkan terima kasih

Hari ini adalah hari yang sangat penting karena pada
hari ini saya akan melaporkan keadaan indonesia,
negeri yang mayoritas penduduknya islam, yang dulu
kita takuti itu, sekarang sama sekali tak berdaya di
hadapan kita.

Karena kini tak ada satupun yang perlu kita takutkan
dari negeri itu, laporan Intelejen mengatakan bahwa
tak ada satupun bahaya potensial yang akan menggangu
kepentingan kita di negeri itu.

Kita tidak perlu takut kepada angkatan bersenjata
mereka, karena senjata yang mereka gunakan adalah
kiriman dari negeri kita, lihatlah ketika kita
jatuhkan embargo senjata, tentara-tentara mereka
seperti maung ompong ha ha ha ha (penonton tertawa),
yang lebih lucu lagi kemarin presidennya sendiri yang
memelas pada kita untuk menghentikan embargo itu ha
haha. (penonton tertawa).. kasihan-kasihan.

Tak perlu takut pada generasi mudanya, rupanya faham
materialisme, budaya konsumtif, hedonisme,
individualisme, yang kita ajarkan itu lewat
iklan-iklan kita, tayangan-tanyangan televisi kita,
film-film kita, propaganda-propaganda kita, sudah
tertanam pada hati dan pikiran sebagian besar dari
mereka, jangankan memikirkan negeri atau umatnya
lebih-lebih agamanya, kini mereka hanya memikirkan
kesenangan diri mereka sendiri, bayangkan saja Negara
semiskin itu penduduknya menempati urutan tertinggi
dalam urusan berbelanja baju ke Singapura, mengalahkan
jepang, australia, dan cina sekalipun. ha ha ha
(penonton tertawa ).

Tak perlu takut tentang pelajar-pelajarnya, karena
mahasiswa-mahasiswa terbaiknya selalu kita rekrut dan
kita pekerjakan di perusahaan-perusahaan minyak atau
tambang kita, dan kita menyuap mereka dengan gaji yang
besarnya sama dengan loper koran di negeri kita ha ha
ha. ( penonton tertawa ). Bayangkan orang-orang
terbaiknya hadirin.

Tak perlu takut kepada pemimpin politik dan
pejabatnya, karena sebagian besar dari mereka adalah
orang yang gila jabatan dan sangat mudah untuk di
suap, untuk uang dan jabatan, mereka bisa kita minta
untuk melakukan apa saja sesuai keinginan kita. ha ha
ha ha ( penonton tertawa ).

Tunggu,tunggu, Ada kabar yang lebih menggembirakan
lagi, menurut laporan Intelejen yang saya terima,
bahwa umat islam di sana telah terkotak-kotak menjadi
banyak kelompok dan golongan. Tiap-tiap kelompok
menjatuhkan yang lain dan mengganggap kelompoknya yang
lebih baik dari yang lain, ada bibit kebencian yang
besar di antara mereka yang dapat kita manfaatkan.
sangat mudah bagi Intelejen kita yang berpengalaman
untuk mengadu domba diantara mereka.

Hutang mereka sudah sangat besar dan hampir mustahil
bisa mereka bayar, 22% APBN mereka habis untuk
membayar hutang kepada kita, sehingga mengurangi
anggaran pendidikan mereka, kesehatan mereka, dan
pelayanan sosial mereka. Sehingga di negeri itu banyak
penduduknya yang kelaparan, miskin, sakit dan tak
mampu berobat, ini merupakan keuntungan bagi kita.
Karena semakin lama jika kondisi tidak berubah, maka
akan tercipta generasi yang lemah dari negeri itu.
Yang tidak akan mampu melawan kita, seperti yang
selama ini kita harapkan.

Kekayaan negeri mereka hampir semuanya kita kuasai,
lebih dari 96 % ladang minyak mereka telah kita
miliki, tambang batu-bara, tembaga, emas, yang
beroperasi di negeri itu hampir semuanya adalah milik
kita. Lebih dari itu mimuman-minuman, makanan-makanan,
buku-buku, walau banyak yang ngopi, komputer-komputer,
software-soffware mereka, walau banyak yang ngebajak,
bahkan odol dan sabun yang mereka gunakan adalah
produksi perusahaan2 kita. ha ha ha (penonton
tertawa),

....Indonesia merupakan ladang dollar kita yang harus
tetap kita pertahankan bagaimanapun caranya, 200 juta
lebih penduduk negari itu merupakan konsumen bagi
produk-produk perusahaan kita.

Singkat kata Indonesia telah kalah dari kita baik dari
segi Ekonomi, militer, politik, budaya,Teknologi, dan
lain-lain dan lain-lain

Untuk menjaga agar kondisi ini tetap berlangsung, maka
saya sarankan agar lebih mengefektifkan promosi budaya
konsumtif dan hedonisme kepada mereka, kepada
agen-agen CIA agar memecah belah umat islamnya,
tebarkan kecurigaan dan fitnah di antara mereka,biar
mereka terus berkelahi dan tidak punya waktu untuk
melawan Imperialisme kita, terus rekrut generasi muda
terbaiknya agar bekerja untuk perusahaan-perusahaan
kita, sehingga tidak akan banyak gerakan yang
menentang kita.

Sebelum mengakhiri pidato ini, saya ucapkan terima
kasih atas kerja sama yang luar biasa ini, kepada
seluruh pihak yang telah ikut serta membantu usaha
kita, perusahaan-perusahaan Multinasional, Televisi
dan Media masa, Bank Dunia, IMF, CGI, Negara-Negara
sekutu, Economic Hit Man, Mafia Berkeley, yang terhormat
pejabat korup indonesia. Dan lain-lain, dan lain-lain.

Sekian dan terima kasih.

President USA
George W. Bush

NB; sifat sangat rahasia, boleh di buka kepada public
25 tahun yang akan datang.

Sumber : Rahasia juga...

Mansyur Alkatiri
CORDOVA Bookstore Online
www.cordova-bookstore.com

On 6/7/06, Don Manurung <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  SBY tentu sangat nostalgik mengingat sebagai perwira tinggi  telah 4 kali
> disekolahkan ke AS oleh Orba Suharto. Tetapi bangsa Indonesia juga DPR,
> khususnya oposisi disitu, harus menolak pikiran "kerjasama permanen"
> kemiliteran RI-AS. Ini dikarenakan pengalaman dan dampak yang negatif sekali
> sejak awal paroh kedua abad ke 20, dan kerjasama yang selalu penuh dengan
> muatan politik untuk mendominir Indonesia itu dibuahi dengan 32 tahun
> kekuasaan Suharto dengan segala
> macam dampak negatifnya. Kita juga bisa paparkan tentang perintah AS
> kepada Orba untuk menyerang dan menduduki TimTim dengan semua akibatnya.
>
> Lebih baik diversifikasi kerjasama militer baik dalam pelatihan maupun
> pengadaan senjata dan peralatan, industri maupun pembeliaanya. Terutama
> dengan RRC,
> Rusia dan negara-negara Eropa Timur lainnya, namun juga dengan india dan
> misalnya Singapura dan Taiwan yang punya senjata ringan yang sudah canggih.
>
> Dalam menghadapi terorisme, Indonesia juga tak usah merapat-rapat dengan
> AS, karena "perang anti-teror" AS telah diubah menjadi perang terselubung
> untuk
> lebih menancapkan kaki garuda AS di seluruh dunia.
>
> Indonesia memerlukan kemandirian yang tegar untuk menjadi bangsa
> terhormat, bukan selalu menjadi hamba sahaya Amerika Sarikat!
>
> DM
>
>  ----- Original Message ----- *From:* Chalik Hamid <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* Persaudaraan <[EMAIL PROTECTED]> ;
> Nasional-list <[EMAIL PROTECTED]>
> *Sent:* Tuesday, June 06, 2006 11:06 PM
> *Subject:* [nasional-list] Presiden Minta Kerja Sama Permanen
>
>   *Kompas Rabu, 07 Juni 2006 *
>
>
>   Hubungan MILITER
> Presiden Minta Kerja Sama Permanen  Jakarta, Kompas - Presiden Susilo
> Bambang Yudhoyono meminta normalisasi hubungan militer Indonesia dengan
> Amerika Serikat yang sudah berjalan penuh dapat berlangsung permanen. Hal
> itu penting mengingat masih adanya upaya di Washington, AS, untuk mengubah
> hubungan militer yang sudah berjalan baik dan penuh. Demikian disampaikan
> Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal seusai mendampingi Presiden Yudhoyono
> bertemu Menteri Pertahanan (Menhan) AS Donald Rumsfeld di Kantor Presiden,
> Selasa (6/6). Presiden didampingi Menhan Juwono Sudarsono, Menteri Luar
> Negeri Hassan Wirajuda, dan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto. "Satu hal
> yang disampaikan Presiden tadi adalah pentingnya normalisasi AS dan
> Indonesia itu menjadi satu hal yang permanen. Ini penting mengingat masih
> adanya upaya di Washington, AS, untuk mengubah hubungan yang selama ini
> sudah berjalan dengan baik dan penuh," ujar Dino. Menurut Dino, Rumsfeld
> menyatakan bahwa dirinya memang merupakan salah satu pihak yang selama ini
> aktif mendorong normalisasi, terutama terkait dengan Kongres AS. "Bahkan,
> menurut Rumsfeld, jika ada masalah, hendaknya diselesaikan dan bukan
> ditangani dengan cara memutuskan hubungan militer," katanya. Ia
> mengutarakan, Presiden Yudhoyono juga menekankan bahwa saat ini ada isu
> ancaman yang lebih besar terhadap bangsa Indonesia, yaitu untraditional
> security threat atau ancaman keamanan yang tidak tradisional ataupun
> konvensional, seperti gempa bumi, tsunami, dan bencana alam lain. "Korban
> dari ancaman itu lebih banyak membunuh orang dan harta benda dibandingkan
> perang," katanya. *Jangan paksakan kehendak* Sementara itu, Menhan Juwono
> Sudarsono meminta AS tidak memaksakan persepsi atau kehendak kepada negara
> lain, terutama dalam penanganan terorisme. "AS adalah negara yang memiliki
> kekuatan, baik secara ekonomi maupun militer, sehingga punya pengaruh besar.
> Namun, akan lebih baik jika tanggung jawab diserahkan ke pemerintah lokal,"
> ujar Juwono seusai bertemu Rumsfeld, Selasa di kantornya. Menurut Juwono,
> sangat penting bagi Indonesia sebagai negara berpopulasi Muslim terbesar
> untuk mengatasi sendiri tanggung jawab itu. Apalagi sebagian masyarakat
> punya kepedulian tinggi atas salah persepsi AS selama ini. "AS justru
> menjadi sumber misinterpretasi dan perasaan terancam banyak kelompok, bukan
> hanya di sini, tetapi juga di seluruh dunia," katanya. Sementara itu,
> Rumsfeld mengatakan, sebagai konsekuensi dari kebijakan AS memerangi
> terorisme, AS menginginkan kerja sama dengan banyak negara mengingat
> terorisme adalah masalah global. "Kami ingin tiap negara terlibat dan merasa
> nyaman memerangi terorisme. AS tak pernah membuat suatu negara tak nyaman
> dengan itu," ujarnya. Dengan begitu, tambah Rumsfeld, upaya memerangi
> terorisme kini menjadi bentuk koalisi terbesar dalam sejarah dunia. Menurut
> dia, 85 negara kini telah melibatkan diri dalam berbagi informasi dan kerja
> sama. Kemarin Indonesia juga menandatangani kerja sama industri militer
> dengan Polandia lewat menteri pertahanan masing-masing. Kerja sama selama 5
> tahun dilakukan dalam bentuk produksi bersama dan transfer teknologi. "Kini
> PT Dirgantara Indonesia sedang bernegosiasi dengan Polandia dalam produksi
> 10 pesawat skytruck dengan load senilai 75 juta dollar AS,"
> ujarnya.(DWA/HAR)
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Protect your PC from spy ware with award winning anti spy technology. It's free.
http://us.click.yahoo.com/97bhrC/LGxNAA/yQLSAA/GEEolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke