------------------------------------------------------------------------------------------------------- Mo ndaftar : [EMAIL PROTECTED] Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik: http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/messages ----------------------------------------------------------------------------------------------- http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2000120500093241 GMPS Sesalkan Beroperasinya IIU Media Indonesia - Kesra (05/12/2000 00:09 WIB) JAKARTA (Media): Keputusan Pemerintah Pusat pada 10 Mei 2000 yang membuka kembali operasional PT Inti Indorayon Utama (IIU) yang kemudian berubah menjadi PT Toba Pulp Lestari sangat disesalkan para pemuda Porsea Sumatra utara. Sihar Butarbutar, Ketua Presidium Generasi Muda Porsea Sekitarnya (GMPS), mengungkapkan hal tersebut, di Jakarta, kemarin. http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2000120500093239 Melongok Hutan Bakau di Pesisir Pantai Labu Media Indonesia - Kesra (05/12/2000 00:09 WIB) "ENAM tahun lalu, ketika saya masih SMA, pantai ini sangat indah. Airnya jernih, pohonnya rimbun, suasananya teduh. Tiap Minggu banyak pengunjung. Bahkan, banyak orang yang sengaja datang ke sini untuk membeli ikan segar dari laut dan langsung membakarnya untuk disantap ramai-ramai. Tapi sekarang? Pantainya kotor, air keruh, gersang..." Itulah ungkapan Tuti, aktivis lingkungan, yang mendampingi wartawan melongok ke `bekas` hutan bakau di pesisir kawasan Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, akhir Oktober 2000. http://www.surabayapost.co.id/ JAWA TIMUR Selasa, 05 Desember 2000 Giliran Taman Nasional Meru Betiri Dijarah Maling Tim Cakra Sita Satu Truk Mahoni Jember - Surabaya Post Pencurian kayu memang marak di Jember. Sehari setelah kasus pencurian kayu mahoni di hutan APB (Area Pemulihan Bibit) RPH Sumberklopo terungkap, kini giliran kawasan hutan TNMB (Taman Nasional Meru Betiri) diobok-obok kawanan pencuri asal Malang selatan. Kawanan pencuri itu, Senin (4/12), ditangkap dan ditahan Polsek Tempurejo. Mereka, Darna (30), Londi (32), Eko Afandi (28), dan Sutrisno (36), asal Dusun Lenggoksono Desa Purodadi, Kec. Tirtoyudo, Malang selatan. "Mereka datang ke kawasan hutan Taman Nasional Meru Betiri, atas undangan warga setempat," kata Kasat Binmas Iptu Pol Subagyono mendampingi Kapolres Jember Supt Drs Djoko Mukti Haryono. Saat ini, petugas di Tempurejo terus mengejar warga yang mengundang kawanan pencuri itu. http://www.suaramerdeka.com/harian/0012/05/dar18.htm Selasa, 5 Desember 2000 Jawa Tengah - Kedu & DIY Perhutani Berang Dituding Penyebab Bencana Alam PURWOREJO - Perum Perhutani KPH Kedu Selatan merasa tidak terima dituding sebagai penyebab terjadinya bencana alam yang merenggut 56 jiwa manusia. ''Tidak perlu saling tuding siapa yang salah, karena bencana alam sudah mengglobal di dunia,'' kata Administratur (Adm) Ir Bambang Prayogo Wahyudi, ketika ditemui kemarin. Dia mengelak dengan tegas adanya dugaan Perhutani merupakan penyebab bencana alam di Purworejo. Menurutnya, ada kalanya bencana disebabkan andil kesalahan di daerah lokasi bencana. Tetapi, kata dia, bukan semata-mata kesalahan Perhutani. http://www.suaramerdeka.com/harian/0012/05/dar6.htm Selasa, 5 Desember 2000 Jawa Tengah - Muria Kayu Jati Alam Mulai Dijarah BLORA - Jika suatu saat kayu jati besar di Blora sudah habis, tidak tertutup kemungkinan para penjarah akan mengincar kayu jati alam yang tersebar di tiga KPH. Saat ini saja, beberapa pohon jati alam di wilayah wisata Gubug Payung, Kecamatan Sambong sudah dijarah orang. Ajun KPH Cepu Bambang Kartono ketika dimintai konfirmasi kemarin membenarkan sudah ada beberapa pohon jati alam di Gubug Payung yang dijarah. ''Diperkirakan di wilayah hutan lindung Gubug Payung, sudah ada 10 pohon yang dijarah, tidak tertutup kemungkinan beberapa pohon jati alam di tempat lain juga ada yang dijarah,'' jelasnya kepada Suara Merdeka, kemarin. http://www.suaramerdeka.com/harian/0012/05/slo7.htm Selasa, 5 Desember 2000 "Tanah Itu Milik Kami" TANAH perkebunan karet milik PTPN IX Kerjo Arum, yang berada di barat daya kaki Gunung Lawu yang sejuk, kini jadi incaran. Sejumlah warga Desa Jambean, Sukorejo, Sambi Kecamatan Sambirejo, mengklaim tanah seluas 460 ha itu milik mereka. Sebab, dulu pernah diminta pihak perkebunan karet dengan ganti rugi sekadarnya. Karena itu, sejumlah warga yang sejak tahun l965 mendapat hak menggarap tanaman tumpangsari melalui Ketua Forum Peduli Kebenaran dan Keadilan Sambirejo (FPKKS) Sunardji, menuntut tanah itu dikembalikan. http://kompas.com/kompas-cetak/0012/05/JATIM/proy20.htm >Selasa, 5 Desember 2000 Proyek ''Mangrove'' Hampir Gagal Surabaya, Kompas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengeluarkan dana sebesar Rp 205 juta untuk melestarikan hutan mangrove di kawasan Pantai Timur Surabaya, dengan menanam bakau. Namun, 90 persen tanaman bakau dari jenis api-api dan tinjang tersebut mati. Sebanyak 60 persen mati lebih dulu akibat ulah manusia, dan 30 persen sisanya mati diterjang ombak. http://www.indomedia.com/bpost/122000/5/index.htm Soeripto Ganjal Penertiban TNTP * Monik Jadi Target Operasi Pangkalan Bun, BPost Kunjungan Sekjen Dephutbun Soeripto SH ke Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), dinilai sebagai tindakan yang mengganjal upaya penertiban TNTP yang dilaksanakan tim bentukan Gubernur Kalteng. Pada kunjungannya, Sabtu (2/12), Soeripto yang juga ketua TP2LHHI (Tim Pemberantasan Penebangan Liar dan Hasil Hutan Ilegal) secara diam-diam turun ke lapangan dan berdialog dengan warga di beberapa desa. http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2000120500093240 Program Langit Biru Tetap Terkendala Media Indonesia - Kesra (05/12/2000 00:09 WIB) JAKARTA (Media): "Program langit biru masih akan terkendala jika tidak segera dilakukan upaya mengurangi penggunaan bensin bertimbal," ujar Isa Karmisa, Direktur Bidang Pencemaran Udara Bapedal. Menurut Isa kepada Media, sebagian besar kendaraan bermotor saat ini masih menggunakan bensin bertimbal. "Khususnya di kota-kota besar, sekitar 70% tingkat pencemaran udara disebabkan kendaraan bermotor. Sehingga menyulitkan pelaksanaan program," ujarnya. http://www.suaramerdeka.com/harian/0012/05/eko6.htm Selasa, 5 Desember 2000 Ekonomi Kecil, Peningkatan Produksi Padi PURWOKERTO-Peningkatan produksi tanaman padi selama 15 tahun terakhir sangat kecil, hanya naik 660 kg/ha/15 tahun, atau rata-rata 40 kg/ha/tahun. Tahun 1982, produksi padi nasional rata-rata 4,04 ton/ha, 1996 sebesar 4,70 ton/ha. ''Kenaikan itu menjadi tidak berarti. Apalagi luas lahan sawah dikonversikan untuk keperluan nonpertanian juga diperhitungkan,'' kata Dr Sunendar Kartaatmadja, dari Balai Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Ungaran, dalam seminar pengembangan sistem usaha tani terpadu di kawasan lahan beririgasi, di Unsoed kemarin. http://www.suaramerdeka.com/harian/0012/05/eko3.htm Selasa, 5 Desember 2000 Ekonomi Bibit Jati Super Dipalsukan SEMARANG-Bibit jati super belakangan ini merupakan salah satu alternatif penghijauan dan investasi. Tak mengherankan kalau sekarang menjadi komoditas primadona di kalangan pebisnis kehutanan dan perkayuan. Namun hal itu ternyata mendorong minat orang untuk memalsukan. Hal itu diakui oleh Marketing Executive Monfori Nusantara Ir Zahir selaku pemilik hak paten atas komoditas jati super. Menurut dia, sejak pertama diperkenalkan tahun 1997, jati super banyak diminati masyarakat kehutanan. http://www.surabayapost.co.id/ UTAMA Selasa, 05 Desember 2000 Pertanian Bisa Kian Terpuruk pada Era Otoda MENJADI petani? Pasti itu bukan harapan banyak generasi muda. Karena itu mereka tidak ingin kembali ke desa, meski sudah lulus dari Fakultas Pertanian. Desa bukan menjadi tempat yang menarik bagi mereka. Tak heran jika kian sulit menemukan sosok orang muda yang bekerja di sawah. Hanya lelaki dan wanita bukan muda lagi yang masih setia berangkat ke sawah, dan berharap banyak dari sepotong lahan yang mereka miliki. Lahan pertanian --terutama di kota-- bisa dipastikan makin berkurang. Ada yang berubah fungsi sebagai daerah perumahan, ada juga yang jadi kawasan industri. Demi pertumbuhan ekonomi. Begitulah yang selalu didengung-dengungkan, bila sawah yang biasanya menghasilkan berton-ton gabah itu berubah fungsinya. Taliwang Dilanda Banjir, Ribuan Rumah Terendam Sumbawa Besar (Bali Post) -- Hujan yang mengguyur Kota Taliwang, Kabupaten Sumbawa sejak Minggu (3/12) pagi hingga petang kemarin mengakibatkan ribuan rumah penduduk terendam air. Banjir yang menggenangi Taliwang selain bersumber dari air hujan, juga disebabkan oleh air kali Brang Penemung yang meluap ke pemukiman penduduk.. Informasi yang diperoleh menyebutkan, banjir kali ini membuat panik warga setempat. Selain rumah penduduk, ikut tergenang puluhan toko, kios dan pasar yang terletak di tengah Kota Taliwang. Di lokasi yang parah dengan banjir, sejumlah warga terpaksa menyelamatkan diri di atap rumah sambil mengamankan barang-barangnya. Banjir yang parah ini terjadi di seputar SMU 1 Taliwang sampai ke arah timur di pasar.. Badan Pengelola Kehutanan belum jelas Ketika model penanganan hutan yang ideal dan pembentukan badan baru pengelolanya masih terus dirumuskan, Dephut diketahui tetap memperpanjang izin bahkan menerbitkan sejumlah HPH baru. JAKARTA (Bisnis): Di tengah rencana pembentukan Badan Pengelola Kehutanan (BPK), tanpa banyak diketahui sebelumnya Dephut ternyata akan menerbitkan 73 surat keputusan (SK) hak pengusahaan hutan (HPH) sampai akhir Desember ini. Dokumen Departemen Kehutanan yang diperoleh Bisnis menyebutkan bahwa saat ini 73 unit HPH dengan luas total sedikitnya 3,41 juta ha tengah dalam tahap Surat Pencadangan (SP) I dan II. --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id